Anda di halaman 1dari 77

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI


SULTAN SYARIF KASIM RIAU
TAHUN 2020
ii PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR

TIM PENYUSUN
Dr. Drs. H. Hajar, M.Ag
Dr. Heri Sunandar, M.CL
Dr. Wahidin M.Ag
Dr. H. Maghfirah, MA
Dr. Syahpawi, M.Sh
Dr. Muhammad Darwis, SHI, SH, MH
Firdaus, SH, MH
Rahman Alwi, M.Ag
Umi Salamah, S.Pd.I

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN


SYARIF KASIM RIAU
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
2020
PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR iii
KATA PENGANTAR

Assalamulaikum Wr.Wb.

Puji dan syukur kepada Allah dengan ucapan


Alhamdulillahirobbil’alamin, atas rahmat dan kurnia, perbaikan
terhadap buku panduan penyusunan skripsi dan laporan akhir ini
dapat disusun dan disempurnakan dengan baik, demi mendukung
percepatan proses penyelesaian studi mahasiswa. Buku ini
merupakan jawaban atas permasalahan yang dihadapi oleh
mahasiswa dalam rangka penyelesaian studi.
Revisi buku panduan ini, bertujuan agar menjadi pedoman
bagi civitas akademika pada Fakultas Syariah dan Hukum, sehingga
tercipta kesatuan visi dan misi dalam rangka pemenuhan kewajiban
penelitian dan penulisan karya ilmiah bagi mahasiswa sebagai salah
satu syarat penyelesaian studi pada Fakultas Syariah dan Hukum.
Buku panduan ini merupakan pedoman baku dalam penulisan
skripsi atau laporan akhir bagi mahasiswa, sehingga mempermudah
mahasiswa dan dosen dalam penulisan dan pembimbingan skripsi
atau laporan akhir. Buku panduan ini, masih dapat diberikan
masukan dan kritikan yang membangun, agar menjadi panduan
penulisan skripsi atau laporan akhir yang lebih sempurna dan
bermutu. Terima kasih

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Pekanbaru, 17 Agustus 2020
Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Dr. Drs. H. Hajar, M.Ag

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SUSKA RIAU |


iv PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR

DAFTAR ISI
Kata Pengantar...................................................................... iii
Daftar isi ............................................................................... iv
BAB I PENDAHULAN ................................................... 1
A. Dasar Pemikiran ............................................. 1
B. Pengertian Karya Tulis Ilmiah ....................... 2
C. Profil Program Studi ....................................... 6
BAB II PROSEDUR PENGAJUAN PROPOSAL
PENELITIAN, BIMBINGAN DAN UJIAN
MUNAQASYAH .................................................... 13
A. Prosedur Pendaftaran Pengajuan Proposal ..... 13
B. Prosedur Pengajuan Proposal dan Seminar
Proposal .......................................................... 13
C. Prosedur Pembimbingan Skripsi/ Laporan
Akhir ............................................................... 14
D. Prosedur Pelaksanaan Ujian Munaqasyah ...... 20
BAB III FORMAT DAN SISTEMATIKA PROPOSAL
PENELITIAN ....................................................... 27
A. Pengertian Umum ........................................... 27
B. Format dan Sistematika Proposal Penelitian .. 27
BAB IV TEKNIK PENULISAN SKRIPSI/LAPORAN
AKHIR .................................................................. 36
A. Ketentuan Umum Penulisan Skripsi/Laporan
Akhir ............................................................... 36
B. Perwajahan Skripsi/Laporan Akhir ................ 36
C. Komponen Skripsi/Laporan Akhir ................. 37
D. Teknik Penulisan Skripsi/Laporan Akhir ....... 46
BAB V PENUTUP
Lampiran............................................................................... 62

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SUSKA RIAU |


PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR 1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran
Skripsi adalah suatu bentuk karya ilmiah yang disusun oleh
setiap mahasiswa berdasarkan penelitian dalam rangka penyelesaian
studi program strata satu (S1), sedangkan untuk Diploma 3 (D3)
disebut dengan Laporan Akhir. Skripsi/laporan akhir dapat diajukan
oleh mahasiswa setelah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan.
Penulisan skripsi/laporan akhir merupakan suatu keharusan
bagi mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum khususnya dan UIN
Suska Riau umumnya, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana. Penulisan skripsi/laporan akhir tidak dapat digantikan
dengan tugas-tugas lain. Kewajiban ini bertujuan membuktikan
kompetensi keilmuan mahasiswa dalam bidang studi yang
digelutinya secara komprehensif.
Skripsi/laporan akhir merupakan salah satu bentuk penelitian
dan merupakan bagian dari tugas mahasiswa sebagai insan akademis.
Penelitian ini dapat dilakukan oleh mahasiswa atas inisiatifnya
sendiri, atau atas perintah dan tugas-tugas dari dosen, maupun
merupakan kewajiban akademis yang sudah ditetapkan dalam tahap
kegiatan perkuliahan. Penelitian sebagai salah satu Tridharma
Perguruan Tinggi, membuktikan dua kompetensi mahasiswa.
Pertama, mahasiswa harus mampu melakukan penelitian yang
dilaksanakan sesuai dengan prinsip dan tata kerja yang diakui oleh
masyarakat ilmiah. Kedua, mahasiswa mampu menyampaikan hasil
penelitiannya secara tertulis.
Penulisan skripsi/laporan akhir wajib mematuhi norma-norma
akademik, sebagai berikut:
1. Keaslian, yaitu: mahasiswa dapat menghargai hasil kerja diri
sendiri, sehingga mampu menghargai hak cipta secara umum.

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


2 PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR

2. Keterpaduan, yaitu: mahasiswa mampu memahami keterpaduan


materi-materi kuliah sesuai dengan kurikulum pendidikan yang
diperoleh.
3. Kedalaman, yaitu: mahasiswa memiliki spesifikasi keahlian
dalam suatu bidang keilmuan yang dimilikinya.
4. Kemanfaatan, yaitu: mahasiswa dapat memberikan kontribusi
teoritis ataupun praktis baik pada bidang ilmu yang ditekuni
ataupun bagi masyarakat yang lebih luas.

B. Pengertian Karya Tulis Ilmiah


Karya tulis ilmiah merupakan sebuah karya yang dihasilkan
berdasarkan kerja-kerja ilmiah, adapun penjelaskan terhadap karya
tulis ilmiah dapat dipaparkan sebagai berikut:

1. Pengertian Karya Tulis Ilmiah


Karya tulis ilmiah adalah tiga kata yang terdiri dari kata
karya yang berarti “pekerjaan, perbuatan, ciptaan”, tulis yang
artinya “bertulis ada huruf yang dibuat dengan pena/pensil/cat”.
Sedangkan ilmiah berarti “secara ilmu pengetahuan, memenuhi
syarat (kaidah) ilmu pengetahuan”. Secara bahasa karya tulis
ilmiah dapat diartikan sebagai pekerjaan atau ciptaan yang ditulis
dengan alat tulis dan telah memenuhi syarat atau kaidah ilmu
pengetahuan.
Karya tulis ilmiah disebut memenuhi syarat (kaidah) ilmu
pengetahuan bila memiliki karakteristik atau indikasi antara lain:
sistematis, logis, dan obyektif. Ketiga hal ini tentu saja tidak
dapat dipisahkan dan merupakan satu kesatuan yang melekat
pada karya ilmiah.

2. Bentuk-Bentuk Karya Tulis Ilmiah


Ada beberapa bentuk karya tulis ilmiah yang sudah dikenal
di lingkungan UIN Suska Riau, khususnya Fakultas Syariah dan

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR 3
Hukum, seperti: makalah/paper, laporan akhir, tugas, proposal,
laporan hasil penelitian dan skripsi/laporan akhir.
a. Makalah/paper adalah karya tulis ilmiah yang digunakan
untuk keperluan seminar, diskusi, simposium dan yang
semacamnya. Adapun mengenai jumlah halaman biasanya
ditentukan sesuai dengan isi dan kebutuhan.
b. Laporan tugas kuliah adalah karya tulis ilmiah yang ditulis
sebagai bagian atau syarat mengikuti mengikuti mata ujian
tertentu yang ditugaskan oleh dosen pengasuh mata kuliah.
Tugas ini dibuat sesuai dengan kebutuhan atau ditentukan
dosen.
c. Proposal adalah karya tulis ilmiah dibuat untuk mengusulkan
suatu rencana penulisan atau penelitian skripsi/laporan akhir
atau kegiatan yang akan dilakukan sesuai dengan kriteria
tertentu, sedangkan jumlah halaman biasanya tidak
ditentukan, tapi harus memenuhi kriteria keilmiahan.
d. Laporan hasil penelitian adalah karya tulis ilmiah yang
disusun berdasarkan hasil pengamatan (observasi) yang
dilakukan terhadap suatu kegiatan atau peristiwa. Biasanya
jumlah halaman bisa lebih banyak atau lebih sedikit bila
dibandingkan dengan skripsi/laporan akhir misalnya,
bergantung pada masalah-masalah hasil akhir penelitian
tersebut.
e. Skripsi/laporan akhir adalah suatu bentuk karya ilmiah yang
disusun oleh setiap mahasiswa atas dasar kerja penelitian
dalam rangka penyelesaian studi. Penulisan skripsi/laporan
akhir telah dapat dilakukan oleh mahasiswa yang telah
menyelesaikan minimal 100 SKS mata kuliah. Adapun
skripsi/laporan akhir yang ditulis adalah minimal 50-
halaman dengan ketentuan teknis yang dijelaskan pada
bagian tersendiri dalam buku panduan ini.

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


4 PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR

3. Kriteria Karya Ilmiah


Skripsi/laporan akhir adalah karya tulis ilmiah pada jenjang
yang paling awal di Perguruan Tinggi atau yang dikenal dengan
statra satu (S1). Hal ini bertujuan untuk melatih mahasiswa
merumuskan atau menuangkan hasil telaahan dan
pengamatannya secara sitematis, logis dan objektif dengan
memperkenalkan metodologi penelitiannya secara realitis. Oleh
karena itu, skripsi/laporan akhir diharapkan memenuhi
persyaratan seperti kebaharuan, bermanfaat, relevan, dan belum
pernah diteliti oleh mahasiswa sebelumnya.
Hal penting yang harus diperhatikan didalam pembuatan
skripsi/laporan akhir adalah pembahasannya harus menunjukkan
adanya pemahaman penulis secara komprehensif atas topik atau
judul yang dibahas. Sebuah skripsi/laporan akhir diharapkan
menjadi bukti bahwa mahasiswa mampu menguasai dasar-dasar
ilmiah dan keterampilan dalam bidang tertentu yang ditekuninya.

4. Etika Penulisan Karya Ilmiah


Penulisan karya ilmiah adalah salah satu ukuran
keterampilan seorang akademis yang berkemampuan untuk
menghadirkan temuan-temuan yang telah ada sebelumnya dalam
berbagai sumber ditambah dengan analisis individu kedalam
suatu tulisan yang sistematis, logis dan objektif.
Pekerjaan menghadirkan kembali temuan dan pemikiran
serta teori ilmuan terdahulu merupakan pekerjaan mulia, karena
dapat mengaktualisasikan khazanah masa lalu untuk masa
sekarang dan masa yang akan datang. Meskipun demikian,
dibutuhkan kejujuran ilmiah dari seorang penulis karya ilmiah,
yaitu dengan menjelaskan dari mana atau siapa suatu ide, teori
atau pemikiran tersebut diperoleh dan mencantumkan secara
jelas dalam karya ilmiahnya tersebut.
Kesalahan seorang penulis dalam pengutipan sumber
rujukan dapat dianggap melakukan tindakan penjiplakan atau

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR 5
penyontekan (plagiarism). Objektifitas merupakan bagian
integritas bagi seorang akademis atau peneliti. Seseorang yang
melakukan penjiplakan pada dasarnya melakukan pencurian hak
cipta orang lain. Sebagai lembaga Perguruan Tinggi Islam,
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Suska Riau perlu
memberlakukan aturan tegas yang berkenaan dengan
penyontekan atau penjiplakan karya ilmiah.
Perbuatan penjiplakan merupakan salah satu tindakan
tercela secara akademis. Ini berarti bahwa seorang penjiplak
telah mendapatkan keuntungan dari sesuatu yang bukan dari
hasil kerjanya sendiri. Penjiplakan sama artinya dengan
pencurian, karena sebagai pencurian maka tentu saja harus
diberikan sanksi atau dipidanakan. Berdasarkan pemikiran
diatas, dalam Kode Etik dan Tata Tertib Mahasiswa pasal 10
ayat 7 dijelaskan bahwa plagiasi termasuk dalam kategori
pelanggaran berat akan dapat dijatuhi sanksi yang berat pula.
Penjiplakan (plagiarism), menurut Webster‟s World
University Dictionary, adalah mengambil atau menjadikan (ide-
ide atau kata-kata orang lain) menjadi milik sendiri;
menggunakan (sesuatu yang sudah jadi) tanpa menyebutkan
sumbernya; melakukan pencurian literal; menghadirkan ide atau
produk baru dan asli yang diambil dari sumber sebelumnya yang
telah ada.
Kamus Umum Bahasa Indonesia mengartikan istilah
dengan “plagiat, pengambilan sebagian atau seluruh hasil karya
orang lain (mengutip atau menulis kembali dan mengakuinya
sebagai hasil pekerjaan sendiri: menulis kembali dan
mencantumkan namamu dibawah karya orang namanya suatu”.
Atau sebagaimana didefinisikan didalam kamus besar bahasa
Indonesia: “plagiat adalah pengambilan karangan (pendapat)
orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan (pendapat)
sendiri misalnya; menerbitkan karya tulis orang lain atas nama
dirinya sendiri; jiplakan”.

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


6 PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR

Untuk menjaga agar tidak terjadi plagiasi terhadap karya


tulis ilmiah sebelumnya, maka Fakultas Syariah dan Hukum UIN
Suska Riau memberlakukan penyelesaian judul karya ilmiah
secara berlapis, mulai dari bagian akademik fakultas, Progam
studi masing-masing, Wakil Dekan 1 dan melalui seminar
proposal. Bagi mahasiswa yang ditemukan melakukan plagiasi
maka diberi sanksi seperti judul karya ilmiahnya ditolak atau
dibatalkan, juga sanksi lain sebagaimana diatur dalam kode etik
mahasiswa.

C. Profil Program Studi Pada Fakultas Syariah dan Hukum


Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sultan
Syarif Kasim Riau memiliki 7 Program Studi, yang memiliki
karakteristik yang berbeda-beda, sehingga dalam penyusunan
skripsi/laporan akhir perlu diselaraskan dengan program studi
masing-masing. Adapun program studi pada Fakultas Syariah dan
Hukum sebagai berikut:

1. Program Studi Hukum Ekonomi Syariah (Mu‟amalah)


Program Studi Hukum Ekonomi Syariah (Mu‟amalah)
merupakan Program Studi yang bertujuan untuk mengembangan
Hukum Ekonomi Syari‟ah (mu‟amalah). Program studi ini
memiliki fokus untuk melahirkan sarjana Hukum dalam bidang
hukum ekonomi syariah. Tema skripsi bagi mahasiswa Program
Studi Hukum Ekonomi Syariah (Mua‟malah) dikhususkan pada
penelitian atau kajian Hukum Islam dalam bidang ekonomi,
sehingga mampu menggali aspek hukum ekonomi syariah dari
berbagai sumber dalam hukum Islam. Tema penelitian ini
berbeda dengan Program Studi Ekonomi Syariah.

2. Program Studi Hukum Keluarga (Ahwal Syakhshiyyah)


Program Studi Hukum Keluarga (Ahwal al-Syakhshiyyah)
merupakan program studi yang bertujuan untuk mengembangkan

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR 7
hukum dalam bidang Peradilan Agama, terutama hukum
keluarga. Program studi ini memiliki fokus untuk melahirkan
sarjana hukum Islam dalam bidang hukum keluarga. Tema
penelitian skripsi pada program studi ini difokuskan pada kajian
tentang hukum Islam dalam bidang hukum keluarga Islam,
sehingga tercipta pembaharuan hukum Islam dalam bidang
hukum keluarga.

3. Program Studi Perbandingan Mazhab


Program Studi Perbandingan Mazhab dan Hukum
merupakan porgram studi yang bertujuan untuk mengembangkan
Hukum Islam dalam bidang Perundang-undangan. Program studi
ini memiliki fokus untuk melahirkan sarjana hukum dalam
bidang perbandingan mazhab dan hukum yang dikaitkan dengan
pengalian hukum (istimbath hukum). Tema penelitian atau kajian
dalam skripsi program studi ini difokuskan pada kajian hukum
Islam dalam aspek perbandingan, sehingga dalam penelitian ini
dapat diambil istimbath hukum kontemporer.

4. Program Studi Hukum Tata Negara ( Siyasah)


Program Studi Hukum Tata Negara (Siyasah) merupakan
program studi yang bertujuan untuk mempelopori
pengembangan sistem Hukum Tata Negara Islam. Program studi
ini memiliki fokus untuk melahirkan sarjana hukum dalam
disiplin ilmu politik Islam. Tema penelitian atau kajian dalam
skripsi program studi ini difokuskan pada pengalian hukum
Islam dalam aspek politik hukum Islam, sehingga dapat
mengembangkan kajian hukum politik Islam.

5. Program Studi Ekonomi Syariah.


Program studi Ekonomi Syari‟ah merupakan program
studi yang bertujuan untuk mengembangkan keilmuan dalam
bidang ekonomi syariah. Program studi ini memiliki fokus dalam

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


8 PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR

melahirkan sarjana ekonomi dalam bidang ilmu ekonomi dan


keuangan syariah. Tema penelitian atau kajian dalam skripsi
program studi ini diarahkan pada pengembangan ekonomi Islam
kontemporer, sehingga dapat diaplikasikan dalam pengembangan
hukum ekonomi Islam masa yang akan datang.

6. Program Studi D3 Perbankan Syariah


Program studi Diploma Tiga Perbankan Syariah
merupakan program studi yang bertujuan untuk mengembangkan
keilmuan dalam bidang perbankan syariah. Program studi imi
memiliki fokus untuk melahirkan sarjana diploma yang
professional di bidang perbankan syariah. Tema penelitian atau
kajian dalam laporan akhir program studi ini difokuskan
pengalian dan pendalaman tema penelitian pada aspek perbankan
syariah, sehingga diharapkan mampu menjadi jembatan bagi
perkembangan perbankan syariah di masa yang akan datang.

7. Program Studi Ilmu Hukum


Program Studi Ilmu Hukum merupakan program studi
yang bertujuan untuk mengembangkan keilmuan dalam bidang
hukum. Program studi ini memiliki fokus untuk melahirkan
sarjana hukum terutama hukum tata negara dan hukum bisnis.
Tema penelitian atau kajian dalam skripsi program studi ini
diarahkan kepada pengalian dan pendalaman terhadap aspek
hukum terutama tata negara dan bisnis, sehingga mampu mengali
dan mengembangkan kajian hukum dalam lingkup Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Fakultas syariah dan hukum memliki program studi yang
beragam, sehingga penelitian mahasiswa diharapkan mampu mengisi
kekhususan masing-masing program studi. Program studi ini
dikelompokan menjadi tiga kelompok besar penelitan, yaitu;
Penelitian hukum Islam, penelitian hukum dan penelitian ekonomi
syariah. Adapun penjelasan terhadap penelitian ini sebagai berikut:

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR 9

1. Penelitian Hukum Islam


Penelitian Hukum Islam idealnya merupakan langkah
dalam mempelajari hukum Islam atau fiqh yang telah dibangun
berdasarkan kaidah yang jelas untuk menemukan hukum baru.
Penelitian fiqh merupakan penelitian yang tidak rigid (kaku)
karena penemuan hukum baru tersebut tidak hanya dilakukan
dalam bentuk membuat dan menemukan ilmu baru (produk fiqh
kontemporer), tetapi juga menjelaskan sesuatu yang
penjelasannya tidak cukup, verifikasi, sistematisasi, menyatukan
pemikiran yang berbeda, meringkas pemikiran yang begitu
panjang dan menyempurnakan pemikiran fiqh oleh ulama
terdahulu.

2. Penelitian Hukum
Penelitian hukum menurut jenis, sifat dan tujuannya suatu
penelitian hukum dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu: penelitian
hukum normatif dan penelitian hukum sosiologis atau empiris.
Penelitian hukum dilakukan atau dutujukan pada peraturan-
peraturan yang tertulis atau bahan-bahan hukum yang lain.
Penelitian perpustakaan ataupun studi dokumen lebih banyak
dilakukan terhadap data yang bersifat sekunder yang ada
diperpustakaan. Bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan hukum
yang mengikat dan terdiri dari:
a. Norma (dasar) atau kaidah dasar, yaitu pembukaan UUD
1945.
b. Peraturan Dasar: mencakup diantaranya Batang Tubuh
UUD 1945 dan Ketetapan Majelis Permusyawaratan
Rakyat.
c. Peraturan perundang-undangan.
d. Bahan hukum yang tidak dikodifikasikan, seperti hukum
adat.
e. Yurisprudensi.

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


10 PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR

f. Traktat.
g. Bahan hukum dari zaman penjajahan yang hingga kini
masih berlaku.
Bahan hukum sekunder, yang memberikan penjelasan
mengenai bahan hukum primer, seperti rancangan UU, hasil-
hasil penelitian, hasil karya dari kalangan hukum dan seterusnya.
Bahan hukum Tertier, yakni bahan yang memberikan petunjuk
maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder;
contohnya adalah kamus, ensiklopedia, indeks kumulatif dan
sebagainya. Penelitian hukum yang dilakukan dengan cara
meneliti bahan pustaka atau data sekunder belaka, dapat
dinamakan penelitian hukum normatif atau penelitian hukum
kepustakaan.
Pelaksaan penelitian hukum normatif secara garis besar
akan ditujukan pada:
a. Penelitian terhadap asas-asas hukum seperti misalnya
penelitian terhadap hukum positif yang tertulis atau penelitian
terhadap kaidah-kaidah hukum yang hidup didalam
masyarakat.
b. Penelitian terhadap sistematika hukum penelitian ini dapat
dilakukan pada perundang-undangan tertentu ataupun hukum
tercatat. Tujuan pokoknya adalah untuk mengadakan
identifikasi terhadap pengertian-pengertian pokok/dasar
dalam hukum, yakni masyarakat hukum, subyek hukum, hak
dan kewajiban, peristiwa hukum, hubungan hukum dan obyek
hukum. Penelitian ini sangat penting oleh karena masing-
masing pengertian pokok/dasar mempunyai arti tertentu
dalam kehidupan hukum.
c. Penelitian terhadap sinkronisasi hukum dalam penelitian
terhadap taraf sinkronisasi baik vertical maupun horizontal,
maka yang diteliti adalah sampai sejauh manakah hukum
positif tertulis yang ada serasi. Hal ini dapat ditinjau secara
vertical, yakni apakah peraturan perundang-undangan yang

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR 11
berlaku bagi suatu bidang kehidupan tertentu tidak saling
bertentangan, apabila dilihat dari sudut hierarki perundang-
undangantersebut. Sedang apabila dilakukan penelitian taraf
sinkronisasi secara horizontal, maka yang ditinjau adalah
perundang-undangan yang sederajat yang mengatur bidang
yang sama.
d. Penelitian terhadap perbandingan hukum merupakan
penelitian yang menekankan dan mencari adanya perbedaan
yang ada serta persamaan pada berbagai sistem hukum
e. Penelitian terhadap sejarah hukum merupakan penelitian yang
lebih dititik beratkan pada perkembangan-perkembangan
hukum. Biasanya dalam perkembangan demikian, pada setiap
analisa yang dilakukan akan mempergunakan perbandingan-
perbandingan terhadap satu atau beberapa sistem hukum.
Penelitian hukum empiris atau penelitian hukum
sosiologis merupakan penelitian lapangan yang bertitik tolak dari
data primer/dasar, yakni data yang diperoleh langsung dari
masyarakat sebagai sumber pertama melalui pengamatan
(observasi), wawancara ataupun penyebaran kuesioner.
Penelitian hukum sosiologis (empiris) dapat direalisasikan
dengan meneliti efektivitas hukum yang sedang berlaku ataupun
penelitian terhadap identifikasi hukum.

3. Penelitian Ekonomi Syariah


Penelitian Ekonomi Syariah adalah penelitian tentang
prinsip-prinsip, konsep-konsep dan kegiatan-kegiatan ekonomi
syariah. Penelitian tentang prinsip-prinsip dan konsep-konsep
dalam ekonomi syariah adalah kajian-kajian filosofis yang
melatarbelakangi lahirnya pemikiran-pemikiran tentang ekonomi
syariah. Penelitian tentang kegiatan ekonomi yang meliputi
produksi, distribusi dan menilai kegiatan-kegiatan ekonomi
berdasarkan standar yang sesuai dengan prinsip dan konsep
ekonomi syariah.

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


12 PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR

Penekanan penelitian ini bukan hanya melihat secara


kualitatif nilai sebuah kegiatan, tetapi juga bisa menghitung dan
menilai secara kuantitatif suatu kegiatan ekonomi, sesuai dengan
metode penelitian kuantitatif yang berlaku. Penelitian ini bisa
berupa kajian tentang produktifitas, efektifitas, efesiensi, kinerja,
kontribusi dan lain-lain yang berkaitan dengan ini.

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR 13
BAB II
PROSEDUR PENGAJUAN PROPOSAL PENELITIAN,
BIMBINGAN DAN UJIAN MUNAQASYAH

A. Prosedur Pendaftaran Pengajuan Proposal


Pengajuan proposal harus memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut:
1. Syarat Administrasi dan Keuangan
a. Terdaftar secara resmi sebagai mahasiswa Fakultas Syariah
dan Hukum UIN Suska Riau pada semester berjalan
b. Memasukkan komponen skripsi/laporan akhir pada Kartu
Rencana Studi (KRS) semester berjalan
c. Telah melunasi seluruh kewajiban keuangan sampai dengan
semester atau tahun akademik yang sedang berjalan
2. Syarat Akademik
a. Mahasiswa semester enam dan telah menyelesaikan beban
studi minimal 100 SKS
b. Telah mengumpulkan 20 SKS kegiatan ko kurikuler, termasuk
menghafal ayat-ayat tertentu sesuai bidang studinya
c. Telah lulus mata kuliah metode penelitian

B. Prosedur Pengajuan Proposal dan Seminar Proposal


Proposal penelitian diajukan ke fakultas melalui tahapan
sebagai berikut:
1. Proposal penelitian diajukan ke masing-masing Program Studi
untuk didaftarkan dan diperiksa.
2. Ketua Progam Studi melalui Sekretaris Program Studi
mengeluarkan daftar nilai SKS dan SKK sementara. Ketua
Progam Studi menelaah, mengarah dan mempertimbangkan
proposal tersebut, apakah dinilai layak atau tidak untuk diteliti.
3. Proposal yang dipandang layak dapat diteruskan ke Wakil Dekan
1 untuk penunjukan dosen pembimbing.

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


14 PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR

4. Mahasiswa yang telah mendapat persetujuan pembimbing, paling


lambat 1 (satu) minggu untuk mendaftar seminar proposal.
5. Proposal tersebut dilaporkan ke bagian akademik dan
kemahasiswaan untuk dijadwalkan waktu seminar proposal.
6. Wakil Dekan 1 menunjuk satu dosen sebagai narasumber untuk
memberikan masukan terhadap proposal yang diajukan dalam
seminar proposal.
7. Mahasiswa pada hari seminar proposal tidak memenuhi
panggilan/undangan seminar proposal, tanpa alasan yang jelas,
dapat dipanggil seminar proposal berikutnya 3 (tiga) minggu dari
panggilan sebelumnya.
8. Proposal penelitian yang sudah diseminarkan, disempurnakan,
dan disahkan oleh narasumber seminar proposal, kemudian
diserahkan ke bagian akademik fakultas.

C. Prosedur Pembimbingan Skripsi/ Laporan Akhir


Bimbingan skripsi/laporan akhir merupakan sebuah proses
interaktif antara pembimbing dan mahasiswa. Pembimbing memberi
tantangan kepada mahasiswa dalam menyelesaikan masalah atau
menjawab research questions melalui analisis ilmiah. Forum
bimbingan skripsi/laporan akhir merupakan sebuah forum diskusi
yang bersifat konstruktif antara pembimbing dan mahasiswa dalam
kaitannya dengan proses skripsi/laporan akhir.
Selama proses penyusunan skripsi/laporan akhir mahasiswa
harus dibimbing oleh sekurang-kurangnya satu orang dosen
pembimbing yang memiliki persyaratan minimun sebagai berikut:
1. Dosen Fakultas Syariah dan Hukum, atau pihak lain yang
ditunjuk oleh Fakultas.
2. Berkualifikasi pendidikan minimal S2.
3. Menguasai bidang keilmuan atau peminatan yang linier dengan
topik Skripsi/Laporan Akhir.
4. Menguasai metode penelitian.
5. Pangkat akademik minimal Asisten Ahli.

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR 15
Dosen Pembimbing memiliki tugas dan kewajiban dalam
membimbing mahasiswa, antara lain:
1. Dosen pembimbing harus menjelaskan sedini mungkin tentang
ekspektasinya, yang meliputi tentang kewajiban mahasiswa,
komitmen mahasiswa dan hal-hal lain yang diperlukan. Apabila
ini sudah dijelaskan sejak awal bimbingan, maka mahasiswa
akan mengetahui hak dan kewajibannya. Kapan waktunya
mahasiswa harus melakukan konsultasi dengan pembimbing dan
bagaimana proses penyusunan karya ilmiah tersebut.
2. Dosen pembimbing membantu mahasiswa untuk klarifikasi topik
permasalahan dan tujuan penelitian, sebagaimana diketahui
bahwa proses penelitian dimulai dari perencanaan tentang apa
yang akan diteliti, kenapa harus diteliti, untuk apa diteliti,
bagaimana menelitinya, siapa saja yang akan dilibatkan dalam
penelitian tersebut. Proses perencanaan ini dimaksudkan untuk
memperoleh gambaran tentang sesuatu yang akan dilakukan
untuk waktu yang akan datang dan usaha/cara tersebut akan
dipilih mana yang lebih efektif dan efisien untuk pencapaiaan
hasil penelitian.
3. Dosen pembimbing harus mematuhi kontrak yang telah
disepakati dengan mahasiswa. Baik mengenai proses
penyelesaiaan skripsi/laporan akhir mulai Bab I sampai dengan
Bab terakhir, terutama juga mengenai waktu bimbingan
skripsi/laporan akhir.
4. Dosen pembimbing memberi dukungan dan semangat untuk
selalu bekerja keras.
5. Dosen pembimbing menyediakan waktu yang cukup untuk
mahasiswa bimbingannya.
6. Dosen pembimbing memberikan informasi kepada mahasiswa
yang berkaitan langsung dengan topik penelitian dan sumber-
sumber literatur yang dapat terjangkau.
7. Dosen pembimbing memberikan bimbingan terhadap metodologi
dan teknik penelitian yang tepat.

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


16 PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR

8. Dosen pembimbing dalam memberikan bimbingan terhadap


pengutipan yang benar dan melarang plagiarisme.
9. Dosen pembimbing melakukan monitoring terhadap kerja
mahasiswa menggunakan bahan catatan bimbingan yang secara
khusus.
10. Dosen pembimbing sebaiknya memberikan arahan dan
bimbingan cara penggunaan bahasa, gaya penulisan, serta
pemakaiaan referensi yang baik dan benar.
Pelaksanaan proses pembimbingan skripsi/laporan akhir
hendaknya didasari kepada prinsip-prinsip:
1. Keterbukaan dan Kejujuran. Proses bimbingan skripsi/laporan
akhir diperlukan saling keterbukaan antara dosen pembimbing
dan mahasiswa yang dibimbingnya untuk lebih memudahkan
dalam pemecah masalah yang telah dirumuskan sebagai research
questions skripsi/laporan akhir.
2. Saling Menghargai Pendapat. Pada kenyataannya sering terjadi
perbedaan pendapat antara dosen pembimbing dan mahasiswa
dalam proses penyusunan skripsi/laporan akhir, baik dari segi
metodologi maupun materi.
3. Tidak memaksakan kehendak.
4. Obyektivitas.
5. Saling Pengertian (Mutual Understanding).
6. Kerjasama (Coorperation).
Proses bimbingan mahasiswa dengan dosen pembimbing
hendaknya dilakukan secara berkala. Pertemuan ini hendaknya
merupakan forum interaktif dan konstruktif untuk berdiskusi seputar
penelitian.
1. Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama antara mahasiswa dan pembimbing
merupakan pertemuan yang paling menentukan proses
bimbingan yang akan terjadi. Tujuan dari pertemuan ini adalah:
a. Mengenal kedua belah pihak;
b. Mendiskusikan dan membahas topik penelitian;

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR 17
c. Memperjelas harapan, peran dan tanggung jawab
pembimbing dan mahasiswa melalui sebuah kontrak yang
ditandatangani kedua belah pihak.
Kesepakatan antara pembimbing dan mahasiswa yang tertuang
dalam kontrak harus memuat:
a. Jadwal pertemuan berkala sekurang-kurangnya 2 (dua) kali
dalam sebulan;
b. Rencana kerja selama penelitian berlangsung;
c. Mekanisme pemberian respon atau feedback, baik dalam hal
waktu maupun metodenya baik melalui e-mail, hardcopy,
file atau print out;
d. Jadwal pengembalian perbaikan setelah mendapatkan umpan
balik (feedback)
e. Harapan dan peran masing-masing pihak (dosen
pembimbing dan mahasiswa)
Kontrak yang telah diformulasikan merupakan alat untuk:
a. Memfasilitasi hubungan antara pembimbing dan mahasiswa
dalam memastikan perkembangan mahasiswa;
b. Memperjelas harapan, peran dan kewajiban dari mahasiswa
dan pembimbing;
c. Memberikan pedoman mengenai proses pembimbingan;
d. Menjaga penelitian agar tetap pada tujuannya;
e. Memastikan penelitian selesai pada waktunya.
2. Pertemuan Berkala
Hal-hal yang dilakukan dalam pertemuan berkala adalah:
a. Memonitor perkembangan proses penelitian;
b. Mendiskusikan masalah-masalah terkait dengan penelitian;
c. Menentukan target-target pencapaiaan dalam setiap
pertemuan.
3. Proses Bimbingan skripsi/laporan akhir
a. Bimbingan skripsi/laporan akhir dilakukan secara teratur
dalam batas waktu 6 bulan terhitung sejak usul penelitian
disetujui.

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


18 PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR

b. Apabila dalam waktu yang telah ditentukan, skripsi/laporan


akhir belum dapat diuji, maka pembimbing atau mahasiswa
bimbingan melaporkannya kepada Dekan/Ketua Program
Studi.
c. Bimbingan yang telah melampaui batas waktu dapat diambil
alih oleh Fakultas dan mengganti dengan pembimbing baru,
apabila disebabkan oleh kelalaian pembimbing.
d. Dekan setelah bermusyawarah dengan Wakil Dekan I bidang
Akademik/Ketua Program Studi, dapat mencabut surat
penetapan yang telah diberikan kepada pembimbing dan
kemudian mengalihkan tugas tersebut kepada pembimbing
lain.
e. Proses bimbingan dicatat oleh pembimbing, dengan
menggunakan daftar isian bimbingan skripsi/laporan akhir
yang dikeluarkan oleh Fakultas.
f. Setelah proses bimbingan skripsi/laporan akhir selesai,
pembimbing melaporkan secara tertulis kepada Dekan
bahwa skripsi/laporan akhir telah siap didaftarkan untuk
diuji dalam ujian munaqasyah.
4. Model Interaksi Dosen dan Mahasiswa
Model pertemuan mahasiswa dapat melalui pertemuan langsung
dan dapat dikembangkan komunikasi melalui telepon, ataupun e-
mail.
5. Isi Bimbingan
Isi bimbingan dosen pembimbing dan mahasiswa, meliputi:
a. Latar belakang masalah;
b. Perumusan atau batasan masalah;
c. Tujuan dan manfaat penelitian;
d. Studi pustaka/kajian penelitian terdahulu;
e. Landasan teoritis dan kerangka berfikir;
f. Metodologi;
g. Analisis data;
h. Hasil dan pembahasan;

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR 19
i. Kesimpulan;
j. Referensi.
Penggantian pembimbing skripsi/laporan akhir. Proses
pergantian dosen pembimbing skripsi/laporan akhir dapat dilakukan
jika:
1. Pembimbing sakit tetap atau meninggal dunia.
2. Pembimbing mendapat tugas belajar atau tugas dalam waktu
lebih dari 2 (dua) bulan.
3. Pembimbing pindah kerja atau pindah ke kota atau negara lain.
4. Pembimbing tidak melaksanakan tugasnya lebih dari 2 (dua)
bulan berturut-turut.
5. Pembimbing mengundurkan diri.
6. Ada perubahan arah dari penelitian mahasiswa di luar bidang
keilmuan pembimbing.
7. Ada konflik antara pembimbing dan mahasiswa yang tidak dapat
dipecahkan setelah melalui berbagai mediasi.
8. Ada alasan lain yang dapat diterima oleh pimpinan fakultas.
Etika dalam proses bimbingan skripsi/laporan akhir oleh
pembimbing, meliputi:
1. Bersikap ramah dan penuh penghargaan kepada mahasiswa
sebagai (adult learner).
2. Bersikap adil dan objektif terhadap mahasiswa bimbingannya.
3. Menyadari keberagaman. Latar belakang dan kemampuan belajar
mahasiswa yang tidak perlu diskriminatif.
4. Menggunakan cara-cara yang dibenarkan untuk menangani
prilaku yang tidak etis yang terjadi pada mahasiswa
bimbingannya.
5. Menepati janji yang sudah disepakati dan
mengkomunikasikannya terlebih dahulu jika terjadi perubahan.
6. Tidak boleh terlibat dalam konflik kepentingan dengan
mahasiswa bimbingannya.
7. Tidak boleh menerima pemberian dalam bentuk apapun dari
mahasiswa.

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


20 PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR

8. Tidak diperkenankan memiliki hubungan percintaan dengan


mahasiswa.
Secara umum prosedur dan proses pembimbingan dilakukan
dengan beberapa tahapan, yaitu:
1. Sebelum meneliti mahasiswa terlebih dahulu menghubungi
dosen pembimbing untuk berkonsultasi.
2. Surat penunjukan pembimbing skripsi/laporan akhir dapat
dikeluarkan setelah seminar proposal melalui aplikasi siyasi di
bagian umum fakultas.
3. Jangka waktu bimbingan skripsi/laporan akhir adalah 6 (enam)
bulan sejak selesainya seminar proposal, dan pembimbing dapat
diganti berdasarkan permohonan mahasiswa yang bersangkutan
kepada Dekan, selanjutnya surat penunjukan pembimbing yang
baru dikeluarkan oleh bagian akademik fakultas berdasarkan
ketetapan Wakil Dekan 1.
4. Bimbingan Skripsi/Laporan Akhir dibuktikan dengan absensi
pada kartu/blanko bimbingan minimal 5 (lima) kali pertemuan.
5. Draf hasil penelitian yang sudah diketik rapi diserahkan kepada
dosen pembimbing untuk diteliti, diarahkan dan diperbaiki.

D. Prosedur Pelaksanaan Ujian Munaqasyah


Ujian skripsi/laporan akhir atau munaqasyah adalah ujian
akhir pada program studi Strata Satu (S1) dan Diploma (D3).
Persyaratan ujian skripsi/laporan akhir yang berhak mengikuti ujian
adalah mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan administratif
dan persyaratan keuangan, yang rinciannya dijelaskan sebagai
berikut:
1. Persyaratan Akademik
a. Telah menyelesaikan seluruh beban mata kuliah yang
ditawarkan, baik mata kuliah teori maupun mata kuliah
pratikum.

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR 21
b. Memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 2.00
yang dibuktikan dengan salinan transkrip nilai yang
diterbitkan oleh pihak Akademik Fakultas.
c. Skripsi/laporan akhir yang akan diajukan dalam ujian
munaqasyah, harus telah mendapat persetujuan dari dosen
pembimbing yang dinyatakan dengan tanda tangan pada
lembar/halaman persetujuan pembimbing.
2. Persyaratan Administratif
a. Terdaftar secara resmi sebagai mahasiswa Fakultas Syariah
dan Hukum pada semester atau tahun akademik berjalan.
b. Mendaftarkan diri sebagai calon peserta ujian munaqasyah
melalui bagian akademik Fakultas dengan melampirkan:
1) Foto copy bukti pembayaran UKT.
2) Transkrip nilai sementara.
3) Menyerahkan skripsi/laporan akhir yang telah ditanda
tangani dosen pembimbing sebanyak 2 (dua) eksemplar.
3. Dosen Penguji
a. Persyaratan Dosen Penguji
Dosen penguji skripsi/laporan akhir adalah dosen yang
memiliki kualifikasi akademik yang relevan dengan
ketentuan:
1) Dosen Fakultas Syariah dan Hukum, atau pihak lain
yang ditunjuk oleh Fakultas.
2) Berkualifikasi pendidikan minimal S2.
3) Menguasai bidang keilmuan atau peminatan yang linear
dengan topik skripsi/laporan akhir.
4) Menguasai metode penelitian.
5) Pangkat akademik minimal Lektor.
b. Kewenangan Dosen Penguji:
1) Mengoreksi, memperbaiki dan menyempurnakan isi dan
metode penelitian sepanjang tidak mengubah esensi
masalah yang diteliti.

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


22 PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR

2) Turut serta menentukan kelulusan peserta ujian


munaqasyah berdasarkan pemberian nilai skripsi/laporan
akhir yang diujinya.
c. Kewajiban Dosen Penguji
1) Hadir pada waktu penyelenggaraan ujian munaqasyah
sesuai dengan waktu yang telah dijadwalkan oleh panitia
ujian munaqasyah;
2) Mengajukan pertanyaan yang relevan dengan materi
yang ditulis di dalam skripsi/laporan akhir yang
bersangkutan;
3) Memberikan nilai yang objektif atas skripsi/laporan
akhir yang diujinya dengan dasar pertimbangan ilmiah;
4) Menandatangani skripsi/laporan akhir yang diujinya
setelah memenuhi seluruh ketentuan yang disyaratkan;
5) Memelihara norma-norma moral dan keilmuan dalam
melaksanakan tugas-tugasnya.
d. Hak Dosen Penguji
1) Mengajukan saran perbaikan dan penyempurnaan
skripsi/laporan akhir yang diujinya;
2) Memperoleh naskah skripsi/laporan akhir berupa
softcopy yang diuji setelah perbaikan;
4. Pelaksanaan Ujian Munaqasyah
a. Pelaksanaan ujian munaqasyah dilakukan oleh tim penguji
yang ditunjuk berdasarkan surat tugas dari Dekan;
b. Pelaksanaan ujian munaqasyah akan dilakukan setelah
mendapatkan rekomendasi kelayakan dari pembimbing
Skripsi/Laporan Akhir yang ditunjuk oleh Dekan;
c. Ujian munaqasyah dilaksanakan sesuai dengan jadwal. Ujian
yang telah ditetapkan oleh dekan dan dilaksanakan dalam
bentuk ujian munaqasyah yang dihadiri oleh ketua Sidang;
Sekretaris, Penguji I dan Penguji II.

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR 23
d. Penyerahan skripsi/laporan akhir yang akan diuji dan surat
penunjukan tim penguji selambat-lambatnya sudah diterima
oleh penguji 1 (satu) minggu sebelum pelaksanaan ujian;
e. Setiap peserta ujian diuji oleh dua orang penguji secara lisan,
dengan rentang waktu maksimal 15 menit/penguji dalam
suatu ujian munaqasyah yang dipimpin oleh Ketua Sidang
Munaqasyah;
f. Selama ujian dilaksanakan peserta ujian harus berpakaiaan
rapi dan sopan;
g. Setiap peserta ujian diwajibkan membawa sumber rujukan/
buku referensi utama yang digunakan;
h. Peserta ujian harus membawa alat kelengkapan ujian;
i. Ujian munaqasyah dibuka dan ditutup oleh Ketua Sidang;
j. Penilaian skripsi/laporan akhir diberikan oleh dosen
pembimbing dan dosen penguji;
k. Penilaian dari pembimbing diserahkan sebelum ujian
berlangsung. Penilaian dari dosen penguji skripsi/laporan
akhir dilaksanakan ketika ujian berlangsung dan didasarkan
pada pembobotan sebagai berikut:
1) Metode penelitian berbobot maksimal 50%
2) Penguasaan materi berbobot masksimal 50%
l. Nilai ujian munaqasyah diserahkan oleh dosen pembimbing
dan dosen penguji kepada Ketua Sidang;
m. Nilai akhir ujian munaqasyah ditetapkan melalui rapat tim
penguji dan diumumkan pada hari yang sama, dengan rumus

NAS = NPB + NPJ1 + NPJ2


3
Keterangan:
NAS: Nilai Akhir Skripsi/Laporan Akhir
NPB: Nilai Pembimbing
NPJ1: Nilai Penguji 1
NPJ2: Nilai Penguji II

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


24 PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR

n. Kelulusanan ujian munaqasyah dinyatakan dengan nilai


kumulatif minimal C (nilai angka 55).
o. Skripsi/laporan akhir dinyatakan diterima (lulus), bila tidak
ada penguji yang memberikan nilai E (nilai angka maksimal
49).
p. Sekretaris ujian munaqasyah membuat rekapitulasi nilai
peserta ujian untuk diumumkan dan didokumentasikan;
q. Setelah seluruh ujian munaqasyah dilaksanakan, Ketua
Sidang munaqasyah mengumumkan hasil ujian sesuai
dengan aturan yang berlaku.
5. Revisi skripsi/laporan akhir pasca ujian munaqasyah
a. Skripsi/laporan akhir harus diperbaiki sesuai dengan catatan
dan saran yang diberikan oleh tim penguji;
b. Perbaikan skripsi/laporan akhir yang telah diujikan harus
telah diselesaikan paling lambat dalam waktu 3 (tiga)
Minggu terhitung sejak skripsi/laporan akhir diujikan.
c. Apabila dalam waktu tenggang waktu yang telah ditentukan
peserta ujian tidak mampu menyelesaikan perbaikan, maka
yang wajib melaporkan ke Ketua Program Studi.
d. Skripsi/laporan akhir yang telah diperbaiki dan diketik rapi
ditandatangani oleh: 1). Penguji I dan II; 2). Sekretaris; 3).
Ketua sidang; 4). Dekan.
e. Skripsi/laporan akhir yang telah mendapatkan pengesahan
dari tim penguji dan dekan harus dijilid rapi dalam hardcopy
untuk kemudian diserahkan pada pihak-pihak terkait :
1) Fakultas Syariah dan Hukum 1 (satu) eksemplar;
2) Penguji 2 (dua) eksemplar
f. Skripsi/laporan akhir yang telah mendapatkan pengesahan
dari tim penguji dan dekan harus dibuat softcopy sebanyak 7
(tujuh) rangkap.
g. Skripsi/laporan akhir harus diserahkan bersama proceeding
(ringkasan untuk publikasi) sesuai dengan kaedah penulisan
jurnal yang telah ditetapkan oleh pengelola Jurnal

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR 25
Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Suska Riau
dan diserahkan pada saat penyerahan skripsi/laporan akhir.
6. Ujian Munaqasyah Ulang
Ketentuan tentang ujian munaqasyah kedua dilakukan apabila:
a. Mahasiswa yang telah mengikuti munaqasyah dan
memperoleh nilai D masih diberi satu lagi kesempatan
memperbaiki nilai melalui munaqasyah ulang selama masa
studinya belum habis.
b. Mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus pada munaqasyah
pertama dapat mengikuti paling banyak 2 (dua) kali
munaqasyah ulang.
c. Munaqasyah ulang bagi mahasiswa dapat dilakukan paling
cepat 1 (satu) bulan sejak tanggal munaqasyah sebelumnya
d. Munaqasyah ulang diajukan oleh mahasiswa setelah
skripsi/laporan akhir selesai direvisi.
e. Proses revisi skripsi/laporan akhir, mahasiswa diwajibkan
berkonsultasi dengan pembimbing dan penguji.
f. Penguji munaqasyah ulang ditentukan oleh Dekan.
7. Predikat Kelulusan
a. Mahasiswa yang telah dinyatakan lulus pada ujian akhir
diberi predikat lulus
b. Predikat lulus diberikan berdasarkan IPK terakhir hasil
perhitungan semua komponen yang dinilai dalam proses
penyelesaian studi
c. Predikat lulus dinyatakan sebagai berikut :
1) Summa Cumlaude, apabila:
a) Mahasiswa yang meraih IPK 4.00 serta prestasi
lainnya yang luar biasa dari segi akademik dan non-
akademik diberi predikat sangat terpuji.
2) Pujian atau Cum laude, apabila:
a) IPK terakhir 3.50-4,00
b) Tidak memiliki nilai lebih rendah dari B

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


26 PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR

c) Tidak pernah mengulang atau memperbaiki nilai


selama perkuliahan
d) Menyelesaikan studi dalam masa 8 semester efektif
e) Tidak pernah dikenakan sanksi akibat pelanggaran
kode etik
3) Sangat memuaskan, apabila:
a) IPK terakhir 3.00 – 3.49
b) Tidak memiliki nilai rendah dari C
c) Menyelesaikan studinya dalam masa tidak lebih dari
10 semester aktif
d) IPK 3.50 tetapi tidak memenuhi persyaratan untuk
predikat cum laude
4) Memuaskan apabila:
a) IPK terakhir 2.50 – 2.99
b) IPK 3.00 – 3.49 tetapi tidak memenuhi persyaratan
predikat sangat memuaskan
5) Cukup, apabila:
a) IPK terakhir 2.00 – 2.49
b) Mahasiswa yang IPK terakhirnya tidak mencapai 2.00
dinyatakan tidak lulus

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR 27
BAB III
FORMAT DAN SISTEMATIKA
PROPOSAL PENELITIAN

A. Pengertian Umum
Proposal adalah usulan penelitian terhadap suatu pemikiran,
topik atau fenomena sosial yang diajukan oleh mahasiswa sebagai
pedoman awal untuk melakukan penulisan skripsi/laporan akhir.
Proposal memegang peranan penting dalam sebuah proses penelitian.
Karena itu, baik tidaknya sebuah penelitian (termasuk penulisan
skripsi/laporan akhir), akan ditentukan salah satunya oleh kejelasan
proposal, baik dari penentuan judul dan masalah, maupun dari
penentuan metode penelitiannya.

B. Format dan Sistematika Proposal Penelitian


Proposal penelitian sebagai cikal bakal skripsi/laporan akhir,
diajukan minimal disusun dengan format dan sistematika sebagai
berikut:
1. Judul Penelitian (Disesuaikan Dengan Program Studi)
Fungsi judul dalam suatu penelitian pada dasarnya sebagai
media untuk menunjukkan kepada para pembaca tentang hakekat
dari objek penelitian. Karena itu, idealnya judul penelitian baru
dapat dirumuskan setelah peneliti mengetahui seluk beluk
permasalahannya penelitian yang meliputi masalah dan latar
belakangnya, tujuan dan kegunaan serta hipotesis.
Berkaitan dengan fungsi judul diatas maka perumusan
judul penelitian sangat tergantung kepada kemampuan seorang
peneliti untuk mengabstraksikan masalah yang akan ditelitinya.
Selain itu, perumusannya juga harus menunjukan tentang
lingkup penelitian (tujuan dan macam-macam penelitian dari
sudut sifatnya) dan sekaligus memperlihatkan objek penelitian
yang sebenarnya. Beberapa persyaratan teknis yang perlu untuk
diperhatikan dalam merumuskan judul penelitian, diantaranya:

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


28 PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR

a. Dirumuskan secara simgkat dan jelas


b. Memakai bahasa yang mudah dimengerti
c. Tidak memakai kalimat tanya
d. Menggambarkan masalah yang akan diteliti.
2. Latar belakang masalah
3. Batasan masalah
4. Rumusan masalah
5. Tujuan dan keguanaan penelitian
6. Kerangka teorits
7. Penelitian Terdahulu
8. Metode penelitian
9. Sistematika penulisan
10. Daftar pustaka

C. Format dan Sistematika Penulisan Seminar Proposal


Penelitian
Format dan sistematika penulisan proposal penelitian untuk
diujikan dalam seminar proposal penelitian harus mengikut format
sebagai berikut:

1. Bab I Pendahuluan
Bab I merupakan bab pendahuluan yang terdiri dari sub bab
sebagai berikut:

a. Latar Belakang Masalah


Latar belakang masalah ini mahasiswa harus mampu
menguraikan kenapa sesuatu itu dianggap masalah. Secara
umum latar belakang masalah dalam suatu penelitian adalah
alas pikir yang melatarbelakangi bahwa permasalahannya
yang diajukan layak untuk diteliti. Oleh karena itu, untuk
dapat dinyatakan uraian latar belakang masalah relatif
dianggap baik, biasanya mencakup beberapa hal, yaitu:

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR 29
1) Situasi atau keadaan masalah yang ingin diteliti itu
terjadi/timbul. Situasi ini harus diuraikan dan
digambarkan secara lengkap dan jelas, termasuk aspek-
aspek yang menyangkut keadaan umum maupun khusus
yang langsung kaitannya dengan masalah yang ingin
diteliti.
2) Alasan atau sebab mengapa peneliti berkeinginan untuk
meneliti masalah yang telah dipilihnya secara mendalam.
Alasan-alasan tersebut mencakup segi teoritis dan
praktisnya, termasuk pentingnya penelitian dilaksanakan,
baik secara teoritis maupun secara praktisnya.
3) Hal-hal yang telah diketahui atau belum diketahui
mengenai masalah yang akan diteliti. Uraian ini akan
dapat diketahui keaslian penelitian yang akan dilakukan.
Masalah pada hakekatnya adalah sebuah pertanyaan
yang mengundang jawaban dan akan diperoleh melalui
penelitian. Dengan demikian antara masalah dan tujuan
penelitian sangat erat kaitannya. Sebagai suatu pertanyaan,
maka masalah dalam penelitian dapat dibentuk:
1) Kesenjangan, yaitu adanya jarak antara harapan dengan
kenyataan, antara perencanaan dengan pelaksanaan,
antara das sollen dengan das sein.
2) Kefakuman atau kekosongan, yaitu suatu kejadian atau
keadaan yang membutuhkan jawaban.
3) Kontradiktif, yaitu adanya perbedaan pendapat atau
perbedaan pandangan.
Latar belakang masalah penelitian agar dapat diurai
dengan baik, apabila masalah tersebut diperoleh melalui
beberapa sumber, yaitu:
1) Eksplorasi literatur dari suatu bidang keilmuan. Langkah-
langkah yang dapat ditempuh dengar. Mendumpulkan
teori-teori, menelusuri perkembangan-perkembangan dan
perubahannya, menelaah konflik-konflik pendapat

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


30 PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR

(polemic) dan menelaah kesengajaan atau


inkonsistensinya.
2) Mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah, seperti diskusi,
sarasehan, seminar, simposium, loka karya dan lain-lain
sebagainya.
3) Mengunjungi pusat-pusat penelitian.
4) Tukar pendapat secara personal.
5) Menyerap pengalaman pribadi yang berkaitan dengan
profesi keilmuan
6) Pernyataan-pernyataan dari pihak atau instasi yang
berwenang.
7) Persidangan di pengadilan dan keputusan-keputusannya
8) Sponsor atau orang lain.
Seorang peneliti diharuskan untuk memperhatikan
faktor-faktor yang mendukung agar permasalahan dapat
dijawab. Faktor-faktor tersebut ada yang bersifat internal dan
bersifat eksternal. Faktor internal
1) Masalah tersebut sesuai dengan minat peneliti
2) Peneliti dapat melaksanakannya, untuk itu ia harus
memiliki kemampuan (teoritis dan metodologi, punya
waktu, tenaga dan dana)
Sedangkan faktor eksternal
1) Tersedianya faktor pendukung berupa adanya data dan
izin untuk melaksanakannya
2) Penelitian tersebut bermanfaat baik bagi kepentingan
keilmuan maupun kepentingan praktis.
Latar belakang secara lengkap menjelaskan alasan
mengapa masalah diangkat perlu diteliti/ditulis. Argumentasi
sebaiknya dimulai dari hal-hal yang bersifat umum, namun
masih dalam konteks masalah yang akan diteliti.
Pembahasan kemudian diikuti dengan paparan hal-hal yang
lebih spesifik dan berujung pada penyadaran pembaca bahwa
ada hal yang memang perlu diangkat untuk menjadi

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR 31
Skripsi/Laporan Akhir. Masalah yang diteliti harus memiliki
ciri-ciri sebagi berikut:
1) Nilai originalitas (keaslian)
2) Signifikasi keilmuan dan kegunaan praktis
3) Korespondensi (menjelaskan hubungan antara satu
masalah dengan masalah lainnya) seperti perkembangan
doktrin hukum dan dinamika politik.
4) Dapat didanai (Feasible)
5) Bisa dikerjakan (workable)
6) Tidak bersebrangan dengan nilai-nilai yang berkembang
di masyarakat

b. Batasan Masalah
Pembatasan masalah adalah menemukan spesifikasi
masalah yang telah diidentifikasi sebelumnya. Kemukakan
alasan-alasan kenapa masalah yang diteliti perlu dibatasi.
Penentuan spesifikasi masalah tersebut dikemukakan dari
subjek penelitian dan objek penelitian. Penentuan subjek
penelitian berhubungan dengan wilayah atau populasi yang
berhubungan dengan variable-variabel penelitian serta
indikator-indikator dari setiap variabel tersebut. Setiap
penentuan variabel dan indikator pembatasan ini
dikemukakan alasan-alasannya.

c. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan konsekuensi logis dari
pemaparan latar belakang permasalahan yang menjadi objek
kajian penelitian. Rumusan masalah merupakan arahan
(pedoman) bagi penelusuran pengkajian hingga mampu
mencapai taraf rasionalitas secara optimal. Rumusan masalah
hendaknya disusun secara singkat, padat, dan jelas.
Rumusan masalah merupakan pernyataan konkrit dari
apa saja yang ingin dicarikan jawabannya. Lingkup rumusan

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


32 PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR

masalah dapat dihubungkan dengan tujuan penelitian. Oleh


karena itu, rumusan masalah penelitian dapat dibedakan
kepada:
1) Masalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
2) Masalah penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan
3) Masalah penelitian yang bertujuan untuk
memperbandingkan
4) Masalah penelitian yang bertujuan untuk mencari
hubungan.

d. Tujuan dan Manfaat Penelitian


Tujuan penelitian menyangkut apa yang diinginkan
atau dicapai dari penyelesaian/pembahasan terhadap
permasalahan tersebut. Tujuan penelitian sangat terkait
dengan rumusan masalahnya, kalau ada 2 (dua) rumusan
masalah maka tujuan penelitian juga ada 2 (dua). Tujuan
penelitian berfungsi untuk mendalami permasalahan
penelitian secara khusus yang tersirat dalam rumusan
permasalahan penelitian.
Tujuan penelitian pada dasarnya adalah jawaban yang
ingin dicari dari rumusan masalah dalam penelitian karena
itu terlihat adanya hubungan fungsional antara permasalahan
dengan tujuan penelitian. Tujuan penelitian akan terlihat
adanya suatu hal yang diperoleh setelah penelitian selesai
dilaksanakan.
Perumusan tujuan penelitian disusun dalam suatu
kalimat aktif atau kalimat pasif yang bersifat realistis.
Sebagai kata kerja pembuka biasanya digunakan adalah:
menemukan, menjelaskan, mengetahui, memahami,
menguraikan dan membandingkan. Perumusan tujuan
penelitian dapat dilakukan secara terpisah dalam bentuk
poin-poin tertentu atau dalam bentuk rangkuman kalimat
yang menjelaskan poin-poin tersebut.

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR 33
Manfaat Penelitian sebagai tindak lanjut dari tujuan
penelitian, maka peneliti harus memaparkan kegunaan
penelitian yang akan dilaksanakannya. Kegunaan penelitian
dapat berupa kepentingan dan kemajuan ilmu pengetahuan
dan dapat pula berupa kepentingan yang lebih bersifat
praktis.

2. Bab II Kajian Pustaka


Bab dua ini berisi dua sub bab, yaitu;

a. Kerangka Teoritis
Kerangka teoritis adalah upaya untuk mengindetifikasi
teori, konsep-konsep, asas-asas dan lain-lain yang akan
dipakai sebagai landasan untuk membahas permasalahan
penelitian.
Kerangka teoritis atau kerangka pemikiran adalah
kerangka penalaran yang terdiri dari konsep-konsep atau
teori yang dijadikan sebagai acuan dalam proses kegiatan
penelitian. Oleh karena itu, uraian kerangka pemikiran harus
dikemukakan dalam landasan teoritis dari penelitian.
Pencantuman konsep-konsep atau teori ini disebabkan
adanya hubungan timbal balik antara teori dengan kegiatan
penelitian, khususnya dalam kegiatan pengumpulan data,
konstruksi data, pengolahan data dan analisis data.
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk dapat
dinyatakan suatu teori, yaitu:
1) Logis dan konsisten, yaitu dapat diterima oleh akal yang
sehat dan tidak adanya hal-hal yang saling bertentangan
dalam kerangka pemikiran itu.
2) Teori terdiri dari pernyataan-pernyataan yang
mempunyai interrelasi yang serasi mengenai gejala
tertentu.

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


34 PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR

Berdasarkan kajian dan uraian yang dikemukakan


dalam kerangka pemikiran inilah peneliti membangun dan
menyusun hipotesis sebagai jawaban yang bersifat sementara
atas permasalahannya yang diajukannya. Oleh karena itu,
untuk memperjelas alur kerangka pemikiran tersebut perlu
digambarkan pada suatu model (secara skematis) sehingga
alur piker penelitian dapat dengan mudah dipahami
pembaca.

b. Penelitian Terdahulu
Penelitian Terdahulu adalah sarana peneliti untuk
mengungkapkan penelitian terdahulu yang relevan dan telah
dilakukan sebelumnya terhadap tema atau topik yang hampir
mirip dengan penelitian yang direncanakan. Kajian Penelitian
Terdahulu ini bertujuan untuk melihat dan menilai perbedaan
penelitian yang direncanakan dengan penelitian sebelumnya.

3. Bab III Metode Penelitian


Metode penelitian amat bergantung pada sifat penelitian
yang dilakukan. Dilihat dari tipe penelitian dapat dibedakan
menjadi 2 (dua) tipe penelitian yaitu:

a. Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah penelitian bersifat deskriptif
dan cendrung menggunakan analisis normatif yang
menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam
terhadap suatu masalah. Proses dan makna pada penelitian
kualitatif lebih ditonjolkan dengan menggunakan landasan
teori, yang dimanfaatkan sebagai pedoman agar fokus
penelitian sesuai dengan fakta di lapangan.

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR 35
b. Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang lebih
menekankan pada aspek pengukuran statistik dengan cara
yang objektif terhadap fenomena sosial untuk dapat dilakukan
pengukuran pada setiap fenomena sosial. Penelitian kuantitatif
dijabarkan dalam beberapa komponen masalah berupa variabel
dan indikator penelitian.
Uraian dalam metode penelitian minial berisi tentang, jenis
penelitian, pendekatan penelitian, subjek dan objek penelitian
atau lokasi penelitian, polupasi dan sampel penelitian, sumber
data penelitian, teknik pengumpulan data penelitian dan analisis
data.
Analisa data penelitian yang digunakan dalam penelitian
pada umunya menggunakan model analisa deduktif maupun
induktif, tergantung permasalahan penelitian yang dikaji
berdasarkan data umum ataupun khusus dengan analisis
eksploratif dan deskriptif.
Sumber data dapat dikumpulkan mengunakan teknik
pengumpulan data, yaitu: observasi (pengamatan), studi
kepustakaan, wawancara atau angket. Pengunaan teknik
pengumpulan data ini disesuaikan dengan sumber data yang
dimiliki.

4. Daftar Pustaka
Dartar pustaka merupakan sumber kutipan yang
dipergunakan dalam penyusunan proposal penelitian. Daftar
pustaka ini bersifat sementara, karena yang dicantumkan dalam
daftar pustaka ini, adalah sumber kutipan yang terdapat dalam
proposal penelitian.

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


36 PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR

BAB IV
TEKNIK PENULISAN
SKRIPSI/LAPORAN AKHIR

A. Ketentuan Umum Penulisan Skripsi/Laporan Akhir


Skripsi/laporan akhir adalah tugas akhir dalam bentuk karya
ilmiah yang merupakan salah satu komponen kurikulum program
Strata satu (S1) dengan bobot enam SKS. Adapun ketentuan umum
dalam penulisan skripsi/laporan akhir, sebagai berikut:
1. Skripsi/laporan akhir disusun berdasarkan hasil penelitian pustaka
atau penelitian lapangan.
2. Naskah skripsi/laporan akhir ditulis dalam Bahasa Indonesia yang
baik dan benar.
3. Isi skripsi/laporan akhir paling sedikit 50-150 halaman.
4. Skripsi/laporan akhir ditulis dengan menggunakan huruf Times
New Roman dengan ukuran 12 dengan jarak dua spasi.
5. Mahasiswa dalam melakukan penyusunan skripsi/laporan akhir,
akan dibimbing oleh seorang pembimbing yang memenuhi syarat
sesuai dengan kompetensi keilmuan dan peraturan yang berlaku.
Skripsi/laporan akhir yang telah selesai disusun, diajukan
kepada dosen pembimbing untuk dikoreksi, diperbaiki dan
disempurnakan agar memenuhi syarat untuk diajukan dalam ujian
munaqasyah untuk menentukan apakah dapat diterima tanpa syarat,
diterima dengan catatan/perbaikan atau masih harus diuji ulang
melalui ujian munaqasyah ulangan atau ditolak sama sekali. Bila
dinyatakan lulus, maka mahasiswa yang bersangkutan berhak
menyandang gelar sarjana dan berhak mengikuti wisuda pengukuhan
gelar akademiknya.

B. Perwajahan Skripsi/Laporan Akhir


Secara umum perwajahan skripsi/laporan akhir pada fakultas
syariah dan huku, antara lain:

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR 37
1. Cover skripsi/laporan akhir terdiri dari dua macam yaitu cover
luar berwarna kuning dengan karton tebal tanpa etiket apapun
dan cover dalam terdiri dari sehelai kertas putih.
2. Kertas yang digunakan untuk mengetik karya ilmiah adalah
kertas HVS 70 mg yang berukuran kuarto (21,5 cm x 28 cm),
sedangkan untuk kulit digunakan kertas tebal yang tidak
mengkilat.
3. Jenis dan ukuran huruf naskah skripsi/laporan akhir diketik
dengan menggunakan jenis huruf Times New Roman dengan
ukuran (font size) 12, dan seluruh naskah menggunakan jenis
huruf yang sama kecuali untuk teks Arab atau istilah dari bahasa
asing.
4. Pengetikan dilakukan pada satu halaman muka, tidak timbal
balik, dengan ukuran dari tepi kertas sebagai berikut:
a. batas atas : 4 cm
b. batas bawah : 3 cm
c. batas kiri : 4 cm
d. batas kanan : 3 cm
5. Pengetikan dilakukan dengan jarak dua spasi antara satu baris
dengan baris lainnya. Jarak antara topik bab dengan teks, atau
jarak antara topik bab dengan topik sub bab adalah dua spasi,
sedangkan jarak antara topik sub bab dengan teks atau uraian
adalah dua spasi.

C. Komponen Skripsi/Laporan Akhir


Skripsi/laporan akhir memiliki tiga komponen yaitu,
komponen awal, isi dan akhir.

1. Komponen Awal
Komponen awal skripsi/laporan akhir berisis beberapa
halaman, yaitu:
a. Halaman Judul/Cover
Halaman cover terdiri dari:

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


38 PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR

1) Judul Karya Tulis, Logo Univeristas, nama mahasiswa,


instansi tempat penulisan, dan tahun penulisan (Hijriah dan
Masehi).
2) Judul ditulis pada baris paling atas dengan jarak dari
margin atas sekurang-kurangnya 4 cm. Judul yang panjang
ditulis menjadi dua baris dengan jarak dua spasi.
Pengetikan menggunakan huruf kapital. Anak judul (jika
ada) dipisahkan dari judul dengan mencantumkan dalam
tanda kurung. Judul tidak diakhiri dengan tanda titik atau
tanda baca lainnya.
3) Logo yang dipergunakan adalah Logo UIN Suska Riau, di
tempatkan setelah judul dengan jarak 4 spasi.
4) Nama mahasiswa ditempatkan setelah logo, diawali dengan
kata “oleh”, ditulis berurutan ke bawah dengan jarak 6
spasi dari kata “oleh”. Huruf yang digunakan semuanya
huruf kapital. Penulisan nama mahasiswa tidak boleh
diakhiri dengan tanda baca apapun.
5) Instansi atau nama perguruan tinggi dicantumkan secara
berurutan dimulai dari nama Program Studi, Fakultas dan
Universitas, penulisannya menggunakan huruf kapital
6) Tahun penyusunan karya tulis pada baris paling bawah
dengan jarak 3 cm dari margin bawah
Penulisan unsur-unsur yang dimuat pada halaman
judul/cover ditulis secara simetris, susunan baris-baris diatur
sedemikian rupa sehingga setiap baris terletak ditengah-tengah
(seimbang kri-kanan).

b. Halaman Persetujuan Pembimbing


Halaman persetujuan pembimbing sama isinya dengan
halaman/cover dengan penambahan dan pengurangan sebagai
berikut:
1) Judul karya tulis dilengkapi dengan keterangan judul
berupa jenis penulisan dan tujuan penulisan. Jenis karya

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR 39
tulis adalah skripsi/laporan akhir dan tujuan penulisan
adalah diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna
mencapai gelar sarjana.
2) Halaman persetujuan pembimbing tanpa logo universitas.
3) Nama mahasiswa dilengkapi dengan NIM (Nomor Induk
Mahasiswa), yang ditempatkan di bawah nama mahasiswa
setelah garis dibawahi.
4) Keterangan pembimbing ditempatkan antara nama penulis
dan nama institusi tempat penulisan, lengkap dengan nama
pembimbing, tanda tangannya dan NIP (jika ada).
Selengkapnya lihat lampiran.

c. Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan berisi tentang pernyataan tentang:
1) Pengesahan panitia ujian, atau yang semakna dengan itu
menurut bahasa yang digunakan dicantumkan ditengah-
tengah.
2) Judul skripsi/laporan akhir
3) Mencantumkan identitas mahasiswa meliputi nama
mahasiswa, NIM, dan program studi.
4) Mencantumkan hari/tanggal pelaksanaan ujian munaqasyah
5) Mencantumkan nama-nama anggota panitia ujian karya
tulis disusun secara berurutan mulai dari Dekan, ketua,
Sekretaris, Penguji I dan Penguji II lengkap dengan tanda
tangan masing-masing.
6) Tanggal kelulusan, pada halaman pengesahan harus ada
penegasan secara eksplisit tentang diterimanya karya tulis
sebagai salah satu persyaratan untuk mencapai gelar
sarjana.
7) Halaman pengesahan ditanda tangani oleh panitia ujian,
setelah karya tulis diperbaiki sesuai dengan petunjuk dan
arahan-arahan yang diberikan oleh penguji dan anggota
penguji lainnya.

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


40 PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR

d. Halaman Motto
Halaman moto bukan suatu keharusan, boleh
dicantumkan boleh juga tidak.

e. Halaman Persembahan
Persembahan bukan suatu keharusan, boleh dicantumkan
boleh juga tidak. Persembahan hendaknya ditujukan kepada
seseorang atau lembaga yang memiliki hubungan
khusus/langsung dengan penulis.

f. Kata Pengantar
Kata pengantar berisi ucapan rasa syukur kepada Allah
SWT dan terima kasih terhadap berbagai pihak atas selesainya
penulisan karya tulis. Ucapan terima kasih itu ditulis sesudah
rasa syukur dan ditujukan kepada berbagai pihak secara
langsung telah membantu penyelesaian karya tulis, dengan
urutan sebagai berikut:
1) Orang tua dan keluarga mahasiswa.
2) Rektor UIN Suska Riau.
3) Dekan.
4) Ketua Program Studi.
5) Dosen Pembimbing.
6) Lembaga atau instansi tertentu tempat penulis mengadakan
penelitian atau memperoleh data penelitian.
7) Pimpinan perpustakaan yang telah memberikan fasilitas
untuk mengadakan studi perpustakaan
8) Pihak-pihak lain yang benar-benar memberikan kontribusi
kepada penulis dalam penyelesaian karya tulis.
Ucapan terima kasih diutarakan secara wajar, tidak
berlebihan, tidak terlalu merendahkan diri dan tidak perlu ada
ucapan permintaan maaf atas segala kekurangan yang terdapat
di dalam karya tulis, karena karya tulisan tersebut merupakan

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR 41
karangan ilmiah yang bersifat obyektif. Adapun ketentuan
penulisan dalam kata pengantar sebagai berikut:
1) “Kata Pengantar” sebagai tajuk/topik ditulis dengan huruf
kapital, ditulis simetris kiri-kanan, tidak cetak miring.
Setiap alenia diberi indentasi (istilah penulisan ala
komputer) 1.27 cm dari margin kiri. Sedangkan teks
selanjutnya dimulai pada margin kiri. Jika judul
skripsi/laporan akhir disebut dalam kata pengantar, maka
judul tersebut ditulis dengan huruf kapital dan harus diberi
tanda petik.
2) Nama kota (tempat), tanggal, bulan, dan tahun penulisan
Skripsi/Laporan Akhir ditempatkan disebelah kanan bawah
dengan jarak empat spasi dari baris terakhir teks,
sedangkan nama mahasiswa diganti dengan orang ketiga
(penulis). Kata “Penulis” ditempatkan di bawah kota
(tempat) dengan jarak 2 (dua) spasi.

g. Halaman Abstrak
Seluruh laporan penelitian kemudian disarikan dalam
sebuah ringkasan yang disebut abstrak. Abstrak hanya memuat
bagian penting dari penelitian, yaitu: Penulis dan judul
skripsi/laporan akhir, kemudian diikuti dengan menjelaskan
masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan
penelitian, metodologi penelitian, serta hasil atau temuan
penelitian. Abstrak diketik 1½ (satu setengah) spasi, maksimal
satu halaman. Penulisan abstrak ini ditempatkan pada halaman
depan sesudah halaman judul.

h. Daftar Isi
Daftar isi memuat keterangan tentang pokok-pokok karya
tulis dan dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara
menyeluruh tentang isi skripsi/laporan akhir dan sebagai
petunjuk bagi pembaca yang ingin melihat suatu bab, sub bab,

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


42 PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR

anak sub bab, dan uraiannya. Daftar isi dicantumkan judul-


judul dari bagian-bagian karya tulis, masing-masing diberi
nomor dan nomor halaman yang memuatnya. Adapun cara
penulisannya adalah sebagai berikut:
1) Daftar isi sebagai tajuk/topik ditulis dengan huruf kapital,
ditempatkan secara sistematis kiri kanan dan tidak ditarik
2) Tajuk/topik bab, daftar pustaka, lampiran, dan indeks (jika
ada) ditulis dengan huruf kapital tanpa ditarik. Sedangkan
tajuk/topik anak bab/pasal ditulis dengan kapitalisasi, tanpa
cetak miring
3) Butir-butir daftar isi tidak bernomor serta ditulis tepat pada
margin kiri. Bab yang bernomor angka Romawi kapital
didalam daftar isi tetap memakai angka romawi kapital.
Adapun anak-anak bab yang bernomor huruf kapital atau
angka Arab tetap diberi nomor huruf kapital atau angka
Arab seperti terdapat di dalam teks.
4) Di antara tulisan bab dan nomornya, demikian pula di
antara nomor bab dan tajuknya, tidak ada titik melainkan
cukup diberi indentasi satu ketukan/spasi. Jika nomor bab
atau anak bab, dan tajuknya panjangnya lebih dari satu
baris, maka baris kedua dan seterusnya tidak boleh
berada/diketik sejajar di bawah nomor bab atau anak bab.
5) Karya tulis yang menggunakan tulisan latin, kata “BAB”
ditulis ditepi sebelah kiri (margin/plas kiri), kemudian
diikuti dengan nomor bab dan judul bab. Di bawah judul
bab dicantumkan nomor bagian/sub bab dan judul, diikuti
nomor halaman yang memuatnya, ditempatkan sebelah
kanan (margin/plas kanan) yang dihubungkan dengan tanda
titik-titik.

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR 43
i. Daftar Tabel
Daftar tabel diperlukan apabila dalam satu karya tulis
terdapat 5 (lima) atau lebih tabel. Penulisan daftar tabel berisi
nomor tabel, judul tabel dan halaman yang memuatnya.
1) Kata “daftar tabel” ditulis di tengah (simetris kiri kanan)
2) Judul tabel dicantumkan secara berurutan, dan masing-
masing diikuti dengan nomor halaman yang memuatnya
yang di hubungkan dengan tanpa titik-titik.
3) Nomor tabel diberi nomor urut dengan angka Latin, dengan
dua digit, dibuat sebelum judul tabel. Digit pertama
merupakan angka yang merujuk kepada nomor bab di mana
tabel tersebut berada, dan digit kedua merupakan nomor
urut tabel dalam bab tersebut.

2. Komponen Isi (Utama)


Komponen isi merupakan bagian inti dari penulisan
skripsi/laporan akhir. Komponen ini berisi bab-bab dan sub bab,
antara lain:

a. BAB I
Bab satu diberi berjudul PENDAHULUAN. Bab ini
merupakan keseluruhan dari proposal penelitian yang telah
diseminarkan dan setujui oleh narasumber, dengan berapa
ketentunan tambahan sebagai berikut:
1) Bab satu berisi sub bab dengan urutan sebagai berikut:
Latar Belakang Masalah, Pembatasan Masalah, Rumusan
Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian. Sistem
penomoran sub bab dimulai dengan huruf besar (A) dan
mengikuti sistem pernorman yang ditetapkan
2) BAB I dan Pendahuluan ditulis menggunakan huruf
kapital dan diletak pada posisi tengah.
3) Sistematika penulisan dalam proposal penelitian, tidak
perlu dicantumkan.

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


44 PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR

b. BAB II
Bab dua menyajikan Tinjauan Pustaka. Tinjuan pustaka
ini berisi landasan, kerangka teori atau kerangka konseptual.
Landasan teoritis harus didasarkan pada teori-teori yang
relevan. Teori-teori diseleksi atas dasar pertimbangan apakah
teori tersebut dapat membantu penulis memahami dan
menafsirkan data secara kritis. Kerangka teori yang baik dapat
membantu penulis berpikir kritis dan analitis saat memahami
dan menafsirkan data.
Penulisan dalam bab ini diperlukan sebagai tambahan
yaitu sub judul tentang penelitian terdahulu, yang berfungsi
agar menjadi pemaparan tentang perbedaan proposal ini
dengan penelitian terdahulu.
Khsusus bagi mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum,
diwajibkan menambahkan satu sub bab pada akhir tinjauan
pustaka ini yang berisi: analisis hukum Islam terhadap topik
yang disajikan. Kekhususan ini merupakan pencerminan
kajian penelitian hukum dalam lingkup Fakultas Syariah dan
Hukum.

c. BAB III
Bab dua merupakan urain terhadap tinjauan umum atau
setting penelitian, memuat isi terkait dengan gambaran umum
objek penelitian atau lokasi penelitian dan lain sebagainya,
dengan ketentuan, sebagai berikut:
1) Jika penelitian merupakan penelitian lapangan, maka isi
bab ini adalah: Jenis Penelitian, pendekatan penelitian,
lokasi penelitian, populasi dan sampel, sumber data, teknik
pengumpulan data dan analisis data.
2) Jika penelitian berbentuk penelitian pustaka, maka isi dari
bab ini adalah: Jenis penelitian, pendekatan penelitian,

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR 45
subjek dan objek penelitian, sumber data, teknik
pengumpulan data dan analisi data.

3) BAB IV
Bab empat menyajikan Pembahasan Hasil Data
Penelitian, berupa jawaban dari rumusan masalah penelitian.
Analisis jawaban penelitian harus memuat data langsung
berkenaan dengan variabel yang diteliti secara obyektif dalam
arti tidak dicampur dengan opini peneliti.
Deksripsi data penelitian harus ditampilkan secara jelas
dan lengkap. Tampilkan data apa adanya, hindari penafsiran
saat penafsiran data sampai saat analisis dan interpretasi
dikembangkan. Analisis data penelitian yang telah didapatkan
digunakan untuk menjawab rumusan masalah penelitian.
Analisis diuraikan dengan melakukan menafsirkan dan
menginterpretasikan temuan penelitan ke dalam bingkai
pengetahuan yang telah mapan, memodifikasi teori yang ada,
atau menyusun teori baru, uraian-uraian tersebut harus
memuat tafsiran-tafsiran, analisis terhadap data yang berhasil
dikumpulkan sebagai jawaban terinci atas persoalan-persoalan
yang berhubungan dengan pokok masalah secara proporsional.

4) BAB V
Bab lima merupakan bab Kesimpulan dan Saran.
Kesimpulan ditarik dari pembuktian atau dari uraian yang
telah ditulis terdahulu dan bertalian erat dengan rumusan
masalah. Kesimpulan bukan resume atau ikhtisar dari apa yang
ditulis terdahulu. Kesimpulan adalah jawaban dari rumusan
masalah berdasarkan data yang diperoleh. Rumusan
kesimpulan harus ringkas, jelas tidak memuat hal-hal yang
baru diluar masalah yang diteliti dan harus menampakkan
konsistensi kajian antara rumusan masalah dan tujuan
penelitian.

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


46 PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR

Saran merupakan usulan yang harus diperbaiki, dan


dicantumkan pada bagian akhir setelah kesimpulan. Penyajian
saran merupakan upaya akademis dalam rangka mencipta
perubahan agar menjadi lebih baik.

3. Komponen Akhir
Komponen akhir skripsi/laporan akhir berisi antara lain:
daftar pustaka, lampiran dan curivulul vitae penulis.
1) Daftar pustaka (literature cited) adalah semua sumber
kepustakaan yang digunakan dalam penyusuan
skripsi/laporan akhir. Ragam daftar pustaka dimulai dari
buku, jurnal, ensiklopedia, majalah, atau tulisan lainnya yang
dikutip dalam badan tulisan yang memuat informasi tentang
nama pengarang, judul karangan/buku, tempat penerbitan,
nama penerbit, dan tahun penerbitan, yang disusun dalam
sebuah daftar khusus yang ditempatkan pada akhir tulisan
2) Lampiran adalah berbagai bahan tambahan yang perlu
disampaikan dalam mendukung kajian dalam penulisan
skripsi/laporan akhir
3) Curiculum vitae merupakan ringkasan biografi penulis, yang
memuat keterangan antara lain: nama, tanggal lahir, alamat,
latar belakang pendidikan, latar belakang karya ilmiah serta
keterangan lainnya yang diperlukan.

D. Teknik Penulisan Skripsi/Laporan Akhir


Teknik penulisan skripsi/laporan akhir harus mengikuti
pedoman penulisan ini, hal ini bertujuan agar keseragaman dalam
bentuk dan format sehingga menjadi pembeda dengan perguruan
tinggi lainnya. Teknik penulisan ini merupakan gaya selikung yang
harus dipatuhi dalam penulisan skripsi/laporan akhir. Adapun teknik
penulisan skripsi/laporan akhir sebagai berikut:

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR 47
1. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam penulisan Skripsi/Laporan
Akhir adalah bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia yang
digunakan haruslah mengikuti Ejaan yang Disempurnakan
(EYD), bahasa yang lugas, dan komunikatif sehingga pembaca
dengan mudah dapat memahami isinya. Gunakan tanda baca
seperti koma, titik, titik koma, tanda seru dan tanda baca lainnya
sesuai dengan ketentuan. Bahasa Indonesia yang digunakan
harus memperlihatkan dengan jelas unsur-unsur kalimat seperti
jelas subjek dan prediketnya, objek, dan keterangannya dalam
susunan kalimat yang efektif.

2. Pedoman Penulisan Catatan Kaki


Catatan kaki adalah catatan yang terdapat dibagian bawah
halaman teks yang merupakan sumber sesuatu kutipan, pendapat,
atau keterangan penulis mengenai sesuatu hal yang diuraikan
dalam teks. Sumber kutipan dalam skripsi/laporan akhir dapat
dibagi menjadi 2 (dua), yaitu:
a. Kutipan Langsung
Kutipan langsung merupakan kutipan yang sama persis
dengan sumber aslinya, baik isi ataupun redaksinya, ada dua
bentuk kalimat yang dikutip langsung, yakni kalimat interpolasi
(kutipan apa adanya baik dalam susunan kalimat atau tanda baca
sesuai dengan literatur asli), dan kalimat elips (kutipan yang
mengambil bagian yang terpenting saja). Kutipan langsung tidak
boleh lebih dari satu halaman. Kutipan langsung sangat
diperlukan untuk menunjang pembahasan atau memberi
informasi lebih lanjut, selain juga untuk pertanggung jawaban
akademis. Namun harus diingat bahwa penggunaan kutipan
langsung yang terlalu banyak dapat menimbulkan kesan bahwa
penulis kurang menguasai atau tidak mampu mencerna bahan
pustaka yang dikutip.

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


48 PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat kutipan


langsung, antara lain:
1) Kutipan langsung yang kurang dari lima baris diketik dua
spasi dengan dimasukkan ke dalam teks, diberi tanda petik,
diberi tanda kutipan dan ditulis dalam bentuk superscript
(teks diketik lebih tinggi,
2) Kutipan yang panjangnya lima baris atau lebih diketik satu
spasi yang terpisah dari teks dengan menjorok masuk lima
ketukan dari pinggir atau margin kiri. Adapun jarak antara
teks dengan kutipan yang diketik satu spasi, kecuali
pengutipan ayat AL-Quran tidak perlu superskrip. Ganti dari
superskrip cukup dengan menyebutkan nama surat garis
miring, nomor surat titik dua dan nomor ayat yang
memuatnya yang ditulis dalam kurung.
3) Jika sumber acuan yang dikutip itu berbahasa asing, maka
harus dibuat terjemahannya ke dalam bahasa Indonesia. Cara
membuat terjemahannya adalah:
a) Dimulai dengan kata artinya dan diikuti dengan titik dua
b) Diketik 1 (satu) spasi
c) Dibuatkan seperti alenia tersendiri
d) Baris pertama diberi indentasi 1.27 cm dari margin kiri,
baris kedua dan seterusnya diberi indenrasi 5 cm.
b. Kutipan tidak langsung
Kutipan tidak langsung yaitu kutipan yang diungkapkan
dengan bahasa dan gagasan penulis sendiri, sedangkan isinya
adalah kepunyaan orang lain atau mengambil artinya dalam
bentuk saduran, kesimpulan atau prafrase. Pada akhir kutipan
kalimat tidak langsung ini dicantumkan catatan kaki yang
dijelaskan sumber ide, kesimpulan atau prafrase itu berasal. Pada
kutipan tidak langsung harus dicantumkan nomor kutipan dan
bersumber kutipan yang dimuat dalam footnote dengan nomor
yang sama.

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR 49
Cara penulisan catatan kaki itu pada penulisan
skripsi/laporan akhir pada Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau adalah
sebagai berikut:
a. Tiap kutipan diberi nomor pada akhir kutipan. Nomor itu
diangkat sedikit atau setengah spasi diantara baris biasa.
b. Penulisan nomor kutipan harus sesuai dengan halaman
kutipan
c. Jarak antara catatan kaki dengan teks dibatasi oleh garis
lurus sebanyak 14 (empat belas) ketukan. Dan jarak antara
catatan kaki dengan garis tersebut 2 (dua) spasi, dan
demikian juga jarak antara garis dengan akhir teks, yaitu 2
(dua) spasi.
d. Nomor catatan kaki diketik setelah 5 (lima) ketukan tik dari
garis margin atau pinggir kiri, sama dengan awal alinia baru,
dengan jenis huruf Times Roman ukuran 10. Nomornya
diangkat sedikit atau setengah spasi di atas baris biasa
e. Bila dalam satu halaman terdapat lebih dari satu catatan kaki,
maka jarak antara satu catatan kaki dengan catatan kaki
lainnya adalah 1½ (satu setengah) spasi
f. Penulisan kutipan berasal dari buku. Urutan penulisan
catatan kaki sebagai berikut: nama pengarang tanpa gelar,
judul buku dengan huruf miring, kurung buka, tempat terbit,
titik dua, nama penerbit, tahun penerbit, kurung tutup,
nomor, cetakan, koma, jilid dan nomor halaman. Nomor
halaman disingkat dengan huruf (h).
Contoh:
1
Harun Nasution, Falsafah dan Mistisisme dalam
Islam, (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1973), Cet. Ke-5, Jilid 2,
h.10.
g. Penulisan kutipan berasal dari buku dengan dua pengarang.
Urutan penulisan catatan kaki sebagai berikut: nama
pengarang pertama ditambah kata “dan” diikuti nama

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


50 PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR

pengarang kedua tanpa gelar, judul buku dengan huruf


miring, kurung buka, tempat terbit, titik dua, nama penerbit,
tahun penerbit, kurung tutup, nomor, cetakan, koma, jilid
dan nomor halaman.
Contoh:
2
Darji Darmodiharjo dan Shidarta, Pokok-Pokok
Filsafat Hukum: Apa Dan Bagaimana Filsafat Hukum
Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1995),
Cet. Ke-1, h.30.
h. Penulisan kutipan berasal dari buku dengan tiga pengarang
atau lebih. Urutan penulisan catatan kaki sebagai berikut:
nama pengarang pertama diikuti kata “et.al”, judul buku
dengan huruf miring, kurung buka, tempat terbit, titik dua,
nama penerbit, tahun penerbit, kurung tutup, nomor, cetakan,
koma, jilid dan nomor halaman.
Contoh:
3
Rhona K.M, Smith, et.al., Hukum Hak Asasi Manusia,
(Yogyakarta: Pusat Studi Hukum Hak Asasi Manusia
Universitas Islam Indonesia, 2014), h. 13.
i. Penulisan kutipan berupa buku yang diterjemahkan, catat
kaki harus menuliskan nama penerjemahnya, dengan urutan
sebagai berikut:
Contoh:
4
Louis O. Kattsoff, Pengantar Filsafat, alih bahasa
oleh Soejono Seomargono, (Yogyakara: Tiara Wacana
Yogya, 2004), Cet. Ke-9, h.25.
j. Penulisan kutipan berasal dari rujukan pada Al-Quran /
Hadist
1) Apabila bersumber dari Al-Quran maka harus
disebutkan nama surat, nomor juz, dan nomor ayat.
Contoh: Q.S. An Nahl (16): 90.

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR 51
2) Apabila bersumber dari Hadist harus disebutkan nama
perowinya, judul buku, nomor cetakan/jilid, nama kota
penerbit, tahun dan nomor halaman.
Contoh: Bukhori, Sohih Bukhori Kitabu Diyat, Jilid IV,
(Beirut: Dar al Fikr, 1420 H), h.38.
k. Penulisan kutipan berasal dari rujukan peraturan perundang-
undangan.
Contoh:
1
Indonesia, Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007,
Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 68; Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4725 tentang Penataan Ruang,
Pasal 5 Ayat (5).
l. Penulisan kutipan berasal dari jurnal atau majalah. Urutan
penulisan catatan kaki sebagai berikut: nama pengarang
tanpa gelar, judul artikel ditulis dengan tanda kutip,
disambung dengan kata dalam nama jurnal dicetak miring,
volume atau edisi, buka kurung tahun terbit tutup kurung,
halaman kutipan.
Contoh:
1
Febri Handayani, “Problematika Bayi Tabung
Menurut Hukum Islam” dalam Hukum Islam, Volume 13.,
No. 1., (2013), h.138.
m. Penulisan kutipan berasal dari buku bunga rampai. Urutan
penulisan catatan kaki sebagai berikut: nama pengarang
pertama diikuti kata “et.al”, judul buku dengan huruf miring,
kurung buka, tempat terbit, titik dua, nama penerbit, tahun
penerbit, kurung tutup, nomor, cetakan, koma, jilid dan
nomor halaman.
Contoh:
3
Muhamamad Darwis dan Bambang Hermanto,
“Regulasi Kampanye: Analisis Terhadap Kampanye Hitam
dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden”
dalam Akbarizan dan Arisman, ed., Etika dan Eksternisasi

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


52 PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR

Hukum Butir-Butir Pemikiran dalam Khazanah Kehidupan,


(Pekanbaru: Suska Press, 2014), h. 13.
n. Penulisan kutipan berasal dari kutipan orang lain. Urutan
penulisan catatan kaki sebagai berikut:
Contoh:
3
Fazlur Rahman, Islam and Modernity: Transformation
of An Intellectual Tradition dikutip dari: M. Amin Abdullah,
Islamic Studies di Perguruan Tinggi Pendekatan Integratif-
Interkonektif, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010) Cet. Ke-2,
h. 33.
o. Pengutipan dari karangan yang tidak diterbitkan, semisal
makalah, skripsi/laporan akhir, thesis, dan disertasi dapat
dilakukan dengan menyebutkan nama pengaranya, judul
karangan yang ditulis diantara tanda petik rangkap dan
dimiringkan, disebutkan jenis karya tulis tersebut, (nama
tempat penyimpanan dokumentasi: tahun penulisan), nomor
halaman yang dikutip dan keterangan tidak diterbitkan yang
singkat dengan t.d
Contoh:
1
Muhammad Darwis, “Kepentingan Nasional dalam
Pembatasan Pemanfaatan Pulau-Pulau Kecil Terluar oleh
Penanaman Modal Asing: Perspektif Hukum Nasional dan
Hukum Internasional”, (Disertasi: Unviersitas Islam
Indonesia, 2020), h. 30
p. Kutipan yang diambil dari data internet ataupun CD
(perpustakaan digital), maka pembuatan catatan kakinya
dilakukan dengan menyebutkan, untuk internet: Nama Web,
keterangan: tanggal, bulan, dan tahun (jika ada), dan
halaman.
Contoh:
1
Nadirsyah Hosen, “Islam and Democracy”, artikel dari
http://nhosen.blogspot.com/2006/07/islam-and-democracy.html.
Diakses pada 8 Maret 2020.

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR 53
q. Kutipan untuk CD: nama penulis, judul buku/kitab (ditulis
miring), kurung buka, tempat produksi, nama produsen,
kurung tutup; Edisi CD Rom, halaman yang memuat.
Contoh:
1
Al-Bukhari, Shahih Al—Bukhari, (ttp: shakhr, 2000),
Edisi CD Rom, h. 301.
r. Kutipan yang berasal dari hasil wawancara, maka pada
catatan kakinya yang ditulis adalah: dengan siapa wawancara
dilakukan, identitas yang diwawancarai, sifat wawancara,
digarisbawahi, cetak miring, koma, dan tanggal wawancara.
Contoh:
1
Dr. Drs. H. Hajar, M.Ag, Dekan Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Suska Riau, Wawancara, Pekanbaru, 18
September 2019.
s. Pengulangan catatan kaki mengunakan beberapa singkatan
yaitu: Ibid, loc. cit., dan op. cit., menggunakan format
sebagaimana dalam contoh.
Contoh:
1
Harun Nasution, Falsafah dan Mistisisme dalam
Islam, (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1973), Cet. Ke-5, Jilid 2,
h.10.
2
Ibid.
3
Ibid., h. 18
4
Louis O. Kattsoff, Pengantar Filsafat, alih bahasa
oleh Soejono Seomargono, (Yogyakara: Tiara Wacana
Yogya, 2004), Cet. Ke-9, h.25.
5
Harun Nasution, op. cit., h. 40.
6
Louis O. Kattsoff, loc. cit.

3. Pedoman Penulisan Daftar Pustaka


Ketentuan dalam penulisan daftar pustaka, sesuai dengan
ketentuan berikut ini:

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


54 PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR

1) DAFTAR PUSTAKA sebagai tajuk ditulis dengan huruf


kapital dan ditulis ditengah-tengah (simetris kiri-kanan)
tanpa ditulis miring (italic)
2) Cara penulisan nama pengarang, ditulis secara dibalik
(lembaga yang menerbitkan jika tidak ada nama pengarang),
dan judul karangannya, sama dengan cara penulisannya
dalam catatan kaki, tetapi dalam font dengan ukuran 12.
3) Daftar pustaka disusun berdasarkan urutan alfabetik dengan
memakai entri nama pengarang/lembaga yang menerbitkan.
4) Jika nama pengarang/lembaga yang menerbitkan tidak ada,
penyusunan daftar pustaka didasarkan pada kata pertama
judul.
5) Daftar pustaka tidak diberi nomor urut.
6) Semua sumber acuan yang disebutkan dalam catatan kaki
harus dicantumkan dalam daftar pustaka.
7) Jika data sumber acuan tidak termuat dalam suatu baris maka
digunakan baris kedua dan seterusnya.
8) Baris kedua dan seterusnya diberi indentasi 1,27 cm dari
margin kiri.
9) Jarak pengetikan dalam satu sumber adalah 1 spasi, dan jarak
ketikan antara satu sumber dengan sumber yang lain adalah
2 spasi.
10) Jika terdapat pengarang yang sama pada sumber –sumber
yang digunakan, maka untuk nama pengarang yang kedua,
cukup diganti dengan garis sepanjang 14 ketukan.

Berikut ini pedoman penulisan Daftar Pustaka


No Tipe Entri Sistem Penulisan Entri

1 Buku yang Mahdini. Raja dan Kerajaan dalam


ditulis satu Kepustakaan Melayu, Pekanbaru:
orang penulis Yayasan Pusaka Riau, 2003.

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR 55
2 Buku yang Haswir dan Muhammad Nurwahid.
ditulis dua orang Perbandingan Mazhab, Realitas
penulis Pergulatan Pemikiran Ulama Fiqh,
Pekanbaru: Alaf Riau, 2006.

3 Buku yang Ilyas, Ismardi. et., al, Berbagai


ditulis tiga orang Persoalan Fiqhiyah, Pekanbaru: Unri
penulis Press, 2008.

4 Bunga rampai Hertina, “Masalah Tanah Ulayat dalam


Pelaksanaan Otonomi Daerah”, dalam
Akbarizan, ed., Wawasan Keilmuan
(Kompilasi Presentasi Ilmiah Dosen UIN
Suska Riau), Pekanbaru: Suska Press,
2008.

6 Prosiding, Syarifudin, Amir. Reformulasi Ushul


konferensi, Fiqh dalam Aplikasi Hukum Islam di
workshop, atau Indonesia, dalam seminar Implementasi
seminar yang Hukum Islam, 14 Mei 2008, Pekanbaru,
dipublikasikan Pusat Studi Wanita.

7 Dokumen Jihad Watch, Pelaksanaa Hukum Islam


elektronik dari di Pilipina, Artikel diakses pada 25
Internet September 2008 dari
file://localhost/F:/philippines-
goverment-tries-to-ease-tensions-by-
allowing-islamic-law-in-southem-area-
achieves-the.html

8 Artikel dalam Fahmi, Salsabila. “Harapan Semu


Koran Perdamaian Palestina-Israel”, Riau
Mandiri, 6 Oktober 2010.

10 Disertasi, Tesis, Darwis, Muhammad. “Kepentingan


Skripsi/Laporan Nasional dalam Pembatasan
Akhir Pemanfaatan Pulau-Pulau Kecil Terluar
oleh Penanaman Modal Asing:
Perspektif Hukum Nasional dan Hukum
Internasional”, Disertasi: Unviersitas
Islam Indonesia, 2020.

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


56 PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR

11 Kumpulan Darwis, Muhamamad dan Bambang


tulisan dengan Hermanto. “Regulasi Kampanye:
editor Analisis Terhadap Kampanye Hitam
dalam Pemilihan Umum Presiden dan
Wakil Presiden” dalam Akbarizan dan
Arisman, ed., Etika dan Eksternisasi
Hukum Butir-Butir Pemikiran dalam
Khazanah Kehidupan, Pekanbaru: Suska
Press, 2014.

12 Artikel dalam Aji, Ahmad Mukri. “Beberapa Kaidah


jurnal atau dalam Penafsiran Al-Quran.” Ahkam
majalah Volume VI. No. 13 (Juni 2004): h.1-13.
akademik
berkala

13 Buku As-Salus, Ali Ahmad. Ensiklopedi


Terjemahan Sunnah-Syiah: Studi perbandinga
Aqidah dan Tafsir. Alih bahasa oleh:
Bisri Abdussomad, et.al., Jakarta:
Pustaka Al-Kautsar, 2001.

4. Pedoman Transliterasi
Transliterasi dimaksudkan sebagai pengalih bahasaan dari
tulisan berbahasa Arab ke tulisan berbahasa Indonesia. Translite
diutamakan terhadap istilah-istilah Arab yang belum dapat
dianggap bahasa Indonesia atau masih terbatas penggunaannya,
judul buku atau nama nama orang. Oleh karena itu, translate
pada umumnya ada beberapa aturan yang digunakan namun
tidak ada aturan yang baku, karena itu setiap istilah asing yang
digunakan harus ditulis dengan menggunakan font Italy
(dimiringkan). Contoh: dalam istilah hukum Islam, mudharabah.
Skripsi/laporan akhir ini menggunakan alih aksara atau
transliterasi, sebagai berikut:

1) Padanan Aksara

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR 57
Berikut adalah daftar aksara Arab dan padanannya
dalam aksara latin:

Huruf Arab Huruf Latin Keterangan


‫ا‬ A Tidak dilambangkan
‫ب‬ B Be
‫ث‬ T Te
‫د‬ Ts te dan es
‫ج‬ J Je
‫ح‬ H
‫خ‬ Kh ka dan ha
‫د‬ D De
‫ذ‬ Dz de dan zet
‫ر‬ R Er
‫ز‬ Z Zet
‫س‬ S Es
‫ش‬ Sy es dan ye
2) V ‫ص‬ S es dengan garis di bawah
‫ض‬ D de dengan garis di bawah
o
‫ط‬ T te dengan garis dibawah
k
‫ظ‬ z zet dengan garis bawah
a
koma terbalik di atas
l
‫ع‬ „ hadap kanan
V‫غ‬ gh ge dan ha
o ‫ف‬ f Ef
k ‫ق‬ q Ki
a ‫ك‬ k Ka
l ‫ل‬ l El
‫م‬ m Em
d ‫ن‬ n En
a ‫و‬ w We
l ‫ـھ‬ h Ha
a ‫ء‬ ` Apostrof
m ‫ي‬ y Ye

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


58 PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR

bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari


vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau
diftong. Untuk vokal tunggal, ketentuan alih aksaranya
adalah sebagai berikut:
Tanda Vokal
Arab Tanda Vokal
Latin Keterangan
A
‫ـــ‬ A Fathah
َ
d Kasrah
a ‫ـِــ‬ I
p Dammah
‫ـُــ‬ U
u
n untuk vokal rangkap, ketentuan alih aksaranya adalah
sebagai berikut:
Tanda Vokal
Arab Tanda Vokal
Latin Keterangan
‫ي ـَــ‬ Ai a dan i
‫و ـَــ‬ au a dan u

3) Vokal Panjang
Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam
bahasa Arab dilambangkan dengan harakat dan huruf, yaitu:
Tanda Vokal
Arab Tanda Vokal
Latin Keterangan
‫ـَـﺎ‬ â a dengan topi di atas
‫ـِـﻲ‬ î i dengan topi di atas
‫ـُـﻮ‬ û u dengan topi di atas

4) Kata Sandang
Kata sandang, yang dalam sistem aksara Arab
dilambangkan dengan huruf, yaitu dialihaksarakan menjadi
huruf (l), baik diikuti huruf syamsiyah maupun huruf

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR 59
kamariah. Contoh: al-rijâl bukan ar-rijâl, al-dîwân bukan
ad-dîwân.

5) Syaddah (Tasydîd)
Syaddah atau tasydîd yang dalam sistem tulisan Arab
dilambangkan dengansebuah tanda (‫ )ـّــ‬dalam alih aksara ini
dilambangkan dengan huruf, yaitu dengan menggandakan
huruf yang diberi tanda syaddah itu. Akan tetapi, hal ini
tidak berlaku jika huruf yang menerima tanda syaddah itu
terletak setelah kata sandang yang diikuti oleh huruf-huruf
syamsiyah. Misalnya, kata (‫ )اﺮﻀﻟةرو‬tidak ditulis ad-darûrah
melainkan al-darûrah, demikian seterusnya.

6) Ta Marbû tah
Berkaitan dengan alih aksara ini, jika huruf ta
marbûtah terdapat pada kata yang berdiri sendiri, maka
huruf tersebut dialihaksarakan menjadi huruf (h) (lihat
contoh 1 di bawah). Hal yang sama juga berlaku jika
tamarbûtah tersebut diikuti oleh kata sifat (na„t) (lihat
contoh 2). Namun, jika huruf ta marbûtah tersebut diikuti
kata benda (ism), maka huruf tersebut dialihaksarakan
menjadi huruf (t) (lihat contoh 3).
No Kata Arab Alih Aksara
Tarîqah
1 ‫طﺔﻘﯾﺮ‬
al-jâmî‟ah al-islâmiyyah
2 ‫اﺔﻌﻣﺎﺠﻟا ﺔﯿﻣﻼﺳﻹ‬
wahdat al-wujûd
3 ‫وﺪﺣا ةﻮﺟﻮﻟ د‬

7) Huruf Kapital
Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak
dikenal, dalam alih aksara ini huruf kapital tersebut juga
digunakan, dengan mengikuti ketentuan yang berlaku dalam

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


60 PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR

Ejaan Bahasa Indonesia (EBI), antara lain untuk menuliskan


permulaan kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan,
nama diri, dan lain-lain. Jika nama diri didahului oleh kata
sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf
awal nama diri tersebut, bukan huruf awal atau kata
sandangnya. Contoh: Abû Hâmid al -Ghazâlî bukan Abû
Hâmid Al-Ghazâlî, al-Kindi bukan Al-Kindi.
Beberapa ketentuan lain dalam EBI sebetulnya juga
dapat diterapkan dalam alih aksara ini, misalnya ketentuan
mengenai huruf cetak miring (italic) atau cetak tebal (bold).
Jika menurut EBI, judul buku itu ditulis dengan cetak
miring, maka demikian halnya dalam alih aksaranya,
demikian seterusnya.
Berkaitan dengan penulisan nama, untuk nama-nama
tokoh yang berasal dari dunia Nusantara sendiri, disarankan
tidak dialihaksarakan meskipun akar katanya berasal dari
bahasa Arab. Misalnya ditulis Abdussamad al-Palimbani,
tidak „Abd al-Samad al-Palimbânî; Nuruddin al-Raniri,
tidak Nûr al -Dîn al-Rânîrî

8) Cara Penulisan Kata


Setiap kata, baik kata kerja (fi„l), kata benda (ism),
maupun huruf (harf) ditulis secara terpisah. Berikut adalah
beberapa contoh alih aksara atas kalimat-kalimat dalam
bahasa Arab, dengan berpedoman pada ketentuan-ketentuan
di atas
Kata Arab Alih Aksara
‫ذهة األسخاذ‬ dzahaba al-ustâdzu

‫حثبج األجرالحركه أل‘أسريت‬ tsabata al-ajru


al-harakah al-„asriyyah
‫أشھد أن ال إله إال هللا‬ asyhadu an lâ ilâha illâ Allâh

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR 61
‫موالنا مالك ألصالح‬ Maulânâ Malik al –Sâlih

Penulisan nama orang harus sesuai dengan tulisan


nama diri mereka. Nama orang berbahasa Arab tetapi bukan
asli orang Arab tidak perlu dialihaksarakan. Contoh:
Nurcholish Madjid, bukan Nûr Khâlis Majîd; Mohamad
Roem, bukan Muhammad Rûm; Fazlur Rahman, bukan Fadl
al -Rahmân.

5. Sistem pernomoran bab dan sub bab


Penomoran setiap bab digunakan angka Romawi besar
seperti I, II dan seterusnya, sedangkan untuk penomoran sub-
sub bab digunakan angka latin.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Pembatasan masalah
1. .........................
2. ........................
a. ....................
b. ....................
1) .....................
2) .....................
a) .......................
b) ......................

6. Pedoman Penomoran Nomor Halaman


Halaman judul, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, motto,
diberi nomor urut menggunakan angka Romawi kecil (i, ii, iii,
dan seterusnya dan ditempatkan pada bagian tengah bawah teks.
khusus untuk halaman judul, nomor tidak dituliskan.

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


62 PANDUAN PENULISAN SKRIPSI & LAPORAN AKHIR

Halaman pendahuluan sampai dengan halaman daftar


pustaka atau lampiran diberi nomor urut dengan menggunakan
angka Latin dimulai dengan angka 1 pada halaman pendahuluan
dan diakhiri pada halaman terakhir. Nomor halaman
ditempatkan pada sisi kanan atas dengan jarak dua spasi dari
teks dan lurus sesuai dengan garis pinggir kanan.
Khusus untuk halaman judul bab, daftar pustaka, lampiran,
penomoran diletakkan pada bagian tengah bawah teks dengan
jarak dua spasi dari teks paling akhir pada halaman tersebut.

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU |


LAMPIRAN
Lampiran
CONTOH DAFTAR PUSTAKA
Penyusunan daftar pustaka dapat disistemasikan sebagai berikut:
Buku, Jurnal/Skripsi/Laporan Akhir/tesis/disertasi, Kamus/makalah,
Peraturan perundang-undangan, Putusan Pengadilan,
Majalah/buletin/surat kabar, Website / data elektronik.

DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Hamzah, Andi. Pengantar Hukum Acara Pidana Indonesia,
Jakarta: Ghalia Indonesia, 1985.
Mulyadi, Lilik. Pembalikan Beban Pembuktian Tindak Pidana
Korupsi, Bandung: Alumni, 2007,
Soekanto, Soerjono dan Sri Mamuji. Penelitian Hukum
Normatif: Suatu Ringkasan, Jakarta: Rajawali, 1985.
B. Jurnal/kamus/makalah
Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Lengkap Bahasa
Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1985.
C. Majalah/ Buletin/ Surat Kabar
Anton Aprianto, “Pembangkang di Jalur Non karier” Tempo,
Edisi, 14-20 Mei 2012
Kompas, tanggal 10 Januari 2010
Riau pos, tanggal 3 Maret 2010.
D. Peraturan Perundang-Undangan
Indonesia, Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007, Lembaran
Negara Tahun 2007 Nomor 68; Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4725 tentang Penataan Ruang.
E. Website
http://www.Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia,
diakses, tanggal 12 Januari 2015
http://www.Kompas, diakses, tanggal 11 Juli 2015
Lampiran
CONTOH KULIT SKRIPSI/LAPORAN AKHIR

ANALISIS PASAL 385 KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH


TENTANG RAHN HARTA PINJAMAN DITINJAU MENURUT
FIQH MUAMALAH

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Tugas Dan Memenuhi Syarat


Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H)
Fakultas Syariah dan Hukum

HERDIFA PRATAMA
NIM. 11622100803

PROGRAM S 1
HUKUM EKONOMI SYARIAH (MUAMALAH)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2020 M/1441 H
Lampiran
CONTOH LEMBARAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul Analisis Pasal 385 Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah
Tentang Rahn Harta Pinjaman Ditinjau Menurut Fiqh Muamalah, yang ditulis
oleh:
Nama : Herdifa Pratama
NIM : 11622100803
Jurusan : Hukum Ekonomi Syariah (muamalah)

Dapat diterima dan disetujui untuk diujikan dalma sidang munaqasyah Fakultas
Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Pekanbaru, 19 Desember 2020


Pembimbing Skripsi

Dr. H. Johari, M.Ag


Lampiran
CONTOH LEMBARAN PENGESAHAN PERBAIKAN

PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI

Skripsi dengan judul Analisis Pasal 385 Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah
Tentang Rahn Harta Pinjaman Ditinjau Menurut Fiqh Muamalah, yang ditulis
oleh:
Nama : Herdifa Pratama
NIM : 11622100803
Program Studi : Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah)

Telah diperbaiki sesuai dengan permintaan Tim Penguji Munaqasyah Fakultas


Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Pekanbaru, 21 oktober 2019


TIM PENGUJI MUNAQASYAH

Ketua
Dr. Drs. H. Hajar, M.Ag ...............................................

Sekretaris
Ahmad Fauzi, MA ...............................................

Penguji I
Irfan Zulfikar, M.Ag ...............................................

Penguji II
Ade Fariz Fakhrullah, M.Ag ...............................................

Kepala Sub Bagian Akademik


Fakultas Syariah dan Hukum

Jalinus, S.Ag
NIP. 19750801 200701 1 023
Lampiran
CONTOH LEMBARAN PENGESAHAN

PENGESAHAN

Skripsi dengan judul Analisis Pasal 385 Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah
Tentang Rahn Harta Pinjaman Ditinjau Menurut Fiqh Muamalah, yang ditulis
oleh:
Nama : Herdifa Pratama
NIM : 11622100803
Program Studi : Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah)

Telah dimunaqasyahkan pada :


Hari : Senin, 9 Maret 2020
Tanggal : 08.00 WIB
Tempat : Ruang sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum
Telah diperbaiki sesuai dengan permintaan Tim Penguji Munaqasyah Fakultas
Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Pekanbaru, 9 Maret 2020


TIM PENGUJI MUNAQASYAH

Ketua
Dr. Drs. H. Hajar, M.Ag ...............................................

Sekretaris
Ahmad Fauzi, MA ...............................................

Penguji I
Irfan Zulfikar, M.Ag ...............................................

Penguji II
Ade Fariz Fakhrullah, M.Ag ...............................................

Mengetuhui:
Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Dr. Drs. H. Hajar, M.Ag


NIP. 19580712 196803 1 005
Lampiran
CONTOH SURAT PERNYATAAN KEASLIAN

PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini:


Nama : Herdifa Pratama
NIM : 11622100803

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul: Analisis Pasal


385 Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah Tentang Rahn Harta Pinjaman
Ditinjau Menurut Fiqh Muamalah adalah benar merupakan karya saya
sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam penyusunannya.
Adapun kutipan yang ada dalam penyusunan karya ini telah saya
cantumkan sumber kutipannya dalam skripsi. Saya bersedia melakukan
proses yang semestinya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
jika ternyata skripsi ini sebagian atau keseluruhan merupakan plagiat dari
karya orang lain.
Demikian pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.

Pekanbaru, 9 Maret 2020


Materai Rp.
6.000,-

Herdifa Pratama
NIM. 11622100803
Lampiran
CONTOH ABSTRAK
Halaman abstrak (abstrak tidak boleh lebih dari satu halaman dibuat dengan spasi 1). Abstrak
diungkapkan dengan bahasa yang singkat, padat dan jelas. Hal-hal yang perlu dimuat dalam
abstrak ini adalah : Latar belakang masalah Tujuan penelitian Kesimpulan Saran Kata kunci
ABSTRAK

Herdifa Pratama, (2020): Analisis Pasal 385 Kompilasi Hukum Ekonomi


Syariah Tentang Rahn Harta Pinjaman
Ditinjau Menurut Fiqh Muamalah
Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi oleh diaturnya ketentuan mengenai
rahn harta pinjaman di dalam Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah pasal 385. Pasal
ini membolehkan rahn dalam bentuk harta pinjaman. Menurut ulama Hanafiyah,
syarat kepemilikan marhun pada rahn merupakan syarat berlaku efektifnya akad rahn.
Hal ini mengindikasikan bahwa rahn harta pinjaman merupakan suatu objek
pembahasan yang berbeda dari rahn pada umumnya yang menggunakan harta pribadi.
Permasalahan dalam skripsi ini adalah bagaimana konsep rahn harta pinjaman dalam
pasal 385, bagaimana analisis fiqh muamalah terhadap rahn harta pinjaman, dan
bagaimana relevansi ketentuan pasal 385 dengan rahn harta pinjaman dalam konteks
kemaslahatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep rahn harta
pinjaman dalam pasal 385, untuk menjelaskan tinjauan fiqh muamalah terhadap rahn
harta pinjaman dalam pasal 385, serta untuk menjelaskan relevansi pasal 385 tentang
rahn harta pinjaman dengan aspek kemaslahatan.
Penelitian ini berbentuk studi kepustakaan (library research). Sumber yang
dipakai meliputi sumber primer yaitu: Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah, sumber
sekunder yaitu buku-buku terkait pembahasan pada penelitian ini, dan sumber tersier
yaitu kamus. Pembahasan dan dianalisis menggunakan metode analisis isi (content
analysis).
Hasil dari penelitian ini adalah bahwa rahn harta pinjaman berdasarkan pasal
385 hukumnya adalah mubah (boleh), dengan ketentuan yakni harta pinjaman yang
digadaikan telah mendapat izin dari pemiliknya, harta pinjaman yang digadaikan
sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh si pemilik harta, si pemilik harta mengetahui
dan memahami resiko atas hartanya yang digadaikan oleh si peminjam, dan si
pemilik harta berhak meminta kembali hartanya yang digadaikan. Berdasarkan
tinjauan fiqh muamalah, pasal 385 tentang rahn harta pinjaman tidak bertentangan
dengan syariat Islam. Namun, isi pasal 385 masih bersifat umum dan tidak
menyebutkan sub-topik yang berisi pendapat fuqoha-pendapat mengenai rahn harta
pinjaman secara lebih lengkap. Dalam relevansinya dengan aspek kemaslahatan,
pasal 385 merupakan maslahat yang selaras dengan tujuan syari‟at, yakni bahwa
kemaslahatan tersebut tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip dasarnya, dan tidak
menabrak garis ketentuan nash atau dalil-dalil lain yang qath‟i.
Lampiran
CONTOH LEMBARAN BIMBINGAN DAN
KONSULTASI SKRIPSI/LAPORAN AKHIR

Nama Dosen Pembimbing :


Nama Mahasiswa :

Hari/Tanggal Bimbingan Saran Perbaikan Tanda

Ke Tangan

Pekanbaru,
Dosen Pembimbing

------------------------
NIP

Anda mungkin juga menyukai