Anda di halaman 1dari 57

PERKEMBANGAN

KAJIAN ILMU FALAK


DI INDONESIA

Dr. H. Ahmad Izzuddin, M.Ag.

International Webinar: Islamic Astronomi


Semarang, 10 Maret 2021 1
Nama : Dr. H. Ahmad Izzuddin, M.Ag.
TTL : Kudus, 12 Mei 1972
Pendidikan : S3 IAIN Walisongo
Jabatan : Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Walisongo
Pengalaman
- Ketua Umum (ADFI) Asosiasi Dosen Falak Indonesia 2009 - Sekarang
- Kasubdit Binsyar dan Hisab Rukyat Kemenag Republik Indonesia 2013-2015
- Anggota Badan Hisab Rukyat Kementerian Agama Republik Indonesia 2003 - Sekarang
- Koordinator Diklat Lembaga Falakiyah PBNU 2016 - Sekarang
- Pimpinan Pesantren Life Skill Daarun Najaah Semarang 2012 - Sekarang
- Peserta pada Short Cours to Improve the Competence of Lecture of Islamic Higher
Education di National University of Singapura 2010
- Pemateri pada Kursus Sijil Tinggi Falak di Institut Latihan Islam Malaysia 2011
- Pemateri pada Kursus Falak di JAKIM Malaysia 2015
- Peserta pada Academic Writing di Monash University Australia 2016
- Pemateri pada Kursus Tafaqquh Falak di Institut Tanah dan Ukur Negara & Jabatan Mufti
Negeri Perak Malaysia 2017 Contact Person
- Pemateri pada Seminar Falak Nusantara di Institut Tanah dan Ukur Negara 2018 2
- Pemateri pada pelatihan Ilmu Falak MABIMS di Bali 2019  izzuddin_2008@yahoo.com
- Visiting Lecture di IAIN Pare-Pare Sulawesi Selatan 2020
 +6282133437115
Sejarah Ilmu Falak di Indonesia

Kajian Ilmu Falak tidak lepas dari “jaringan ulama”, di mana terpengaruh oleh
pemikiran Ilmu Falak Jazirah Arab seperti Mesir,
• seperti Muhammad Manshur al-Batawi dengan kitab monumentalnya Sullamun
Nayyirain
• kitab Ilmu Falak yang berkembang di Indonesia, hasil cangkokan dari kitab karya
ulama Mesir yakni al-Mathla’ al-Said ala Rasdi al-Jadid
Sebelum kedatangan agama Islam, di Indonesia telah tumbuh perhitungan tahun
yang ditempuh menurut kalender Jawa Hindu atau tahun Soko yang dimulai pada
hari Sabtu, 14 Maret 78 M. Kalender ini yang digunakan umat budha di Bali
guna mengatur kehidupan masyarakat dan agama
ADD A FOOTER 3
Sejarah Ilmu Falak di Indonesia

Sejak tahun 1043 H / 1633 M yang ketepatan1555 tahun Soko, tahun


Soko diasimilasikan dengan Hijriyah,
• sejak zaman berkuasanya kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia, umat
Islam sudah terlibat dalam pemikiran Ilmu Falak.
Sebelum kedatangan agama Islam, di Indonesia telah tumbuh
perhitungan tahun yang ditempuh menurut kalender Jawa Hindu atau
tahun Soko yang dimulai pada hari Sabtu, 14 Maret 78 M. Kalender
ini yang digunakan umat budha di Bali guna mengatur kehidupan
masyarakat dan agama.
Ini bukti terdapat perkembangan Ilmu Falak.
ADD A FOOTER 4
Sejarah Ilmu Falak di Indonesia

Setelah masa penjajahan Belanda di Indonesia terjadi pergeseran penggunaan


kalender resmi pemerintahan, semula kalender Hijriyah dirubah menjadi
kalender masehi (miladiyyah).
• Penanggalan Masehi digunakan dalam kegiatan-kegiatan administrasi
pemerintahan dan dijadikan sebagai penanggalan resmi.
• Meskipun demikian, umat Islam tetap menggunakan kalender Hijriyah,
penetapan terutama terhadap hari-hari yang berkaitan dengan persoalan ibadah,
seperti 1 Ramadhan, 1 Syawal, dan 10 Dzulhijjah diserahkan kepada penguasa
kerajaan-kerajaan Islam yang masih ada.

ADD A FOOTER 5
Ilmu Falak Tumbuh di Pesantren

Kitab-kitab ilmu hisab yang dikembangkan para ahli Ilmu Falak di Indonesia
menggunakan mabda’ (epoch) dan markaznya disesuaikan dengan tempat tinggal
pengarangnya
• Nawawi Mahammad Yunus al-Kadiri dengan karyanya Risalatul Qamarain
dengan markaz Kediri,
• Kitab Irsadul Murid karya Ahmad Ghazali Madura.
Ada yang tetap berpegang pada kitab asal (kitab induk)
• al-Mathla’ul Said fi Hisabil Kawakib ala Rasydil Jadid karya Syeh Husain Zaid
al-Misra dengan markaz Mesir
• Sullamun Nayyirain karya Muhammad Mansur dengan markaz Jakarta,
• Jadawil Falakiyyah karya Qusyairi dengan markas Pasuruan
ADD A FOOTER 6
Ilmu Falak Tumbuh di Pesantren

Banyak pakar falak yang menerbitkan (menyusun) kitab falak dengan cara
mencangkok kitab-kitab yang sudah lama ada di samping adanya kecanggihan
teknologi yang dikembangkan oleh para pakar Astronomi dalam mengolah data-
data kontemporer yang berkaitan dengan Ilmu Falak.
• Syamsul Hilal dan Nurul Anwar yang merupakan cangkokan dari kitab al-
Khulashatul Wafiyah.
• Khulashotul Wafiyyah dan hisab haqiqi dari Irsyadul Murid
• Ad-Durrul Aniq cangkokan dari New Comb
• Tibyanul Murid merupakan pengembangan dari kitab Sullamun Nayyirain

ADD A FOOTER 7
Pemilihan Kitab-kitab oleh Kemenag

Kementerian Agama mengadakan pemilahan kitab dan buku astronomi


atas dasar keakuratannya yakni hisab hakiki taqribi, hisab hakiki tahkiki,
dan hisab hakiki kontemporer. Pemilahan tersebut muncul dalam forum
Seminar Sehari Hisab Rukyat tgl 27 April 1992 di Tugu Bogor yang
diselenggarakan oleh Departemen Agama.
Namun nampaknya pemilahan tersebut belum (tidak) diterima oleh
semua kalangan, karena masih ada sebagian kalangan yang
menyatakan bahwa kitab karyanya sudah akurat. Walaupun menurut
pemilahan Kementerian Agama melihat keakuratannya masih taqribi.

ADD A FOOTER 8
Penentuan Waktu Ibadah - Kemenag

Sejak pemerintahan Belanda, penanggalan Masehi digunakan dalam


kegiatan-kegiatan administrasi pemerintahan dan dijadikan sebagai
penanggalan resmi, akan tetapi penentuan awal bulan yang berkaitan
dengan ibadah diserahkan pada kerajaan-kerajaan Islam yang masih
ada.
Sejak terbentuknya Departemen Agama RI (3 Ja-nuari 1946), dengan P.P.
Tahun 1946 No.2/Um.7/Um.9/Um jo Keputusan Presiden No. 25 Tahun
1967, No. 148 Tahun 1968 dan No. 10 Tahun 1971, maka Penentuan
hari-hari libur Islam dan penentuan waktu-waktu ibadah diserahkan
kepada Kementerian Agama.

ADD A FOOTER 9
Lahirnya LHR (Lembaga Hisabn Rukyat)

Pada 12 Oktober 1971 (menjelang Ramadlan 1391 H) diadakan


musyawarah para ulama untuk meng-antisipasi kemungkinan perbedaan
tanggal 1 Ramadhan 1391 H. Disamping itu, musyawarah mendesak
kepada Menteri Agama untuk mengadakan Lembaga Hisab Rukyat
(LHR).
20 Januari 1972 (menjelang Dzulhijjah 1391 H) diadakan musyawarah
yang dihadiri ormas-ormas Islam, Pusroh ABRI, Lembaga meteorologi
dan Geofisika, Planetarium, IAIN, dan unsur Depag untuk mengantisipasi
kemungkinan perbedaan penetapan tanggal 10 Dzulhijjah 1391 H.
Disamping itu musyawarah mendesak lagi kepada Menteri Agama untuk
mengadakan Lembaga Hisab Rukyat.
ADD A FOOTER 10
LHR (Lembaga Hisab Rukyat)

• Pada rapat 23 Maret 1972, Tim berkesimpulan :


1. Tujuan Lembaga Hisab Rukyat adalah mengusahakan bersatunya umat Islam dalam
menentukan tanggal 1 Ramadlan, 1 Syawal, dan 10 Dzulhijjah.
2. Status Lembaga Hisab Rukyat adalah resmi dan berada di bawah Direktorat Jenderal
Bimbingan Masyarakat Islam dan berkedudukan di Jakarta.
3. Tugas Lembaga Hisab Rukyat adalah memberi advis dalam hal penentuan permulaan
bulan-bulan qamariyah kepada Menteri Agama.
4. Keanggotaan Lembaga Hisab Rukyat teridiri dari :
a. Anggota inti terdiri unsur Depag, ahli hisab/Falak, ahli hukum Islam/Ulama
b. Anggota tersebar.
5. Urusan selanjutnya, LHR ditangani oleh Direktorat Peradilan Agama.
ADD A FOOTER 11
BHR (Badan Hisab Rukyat)

Tanggal 16 Agustus 1972 dikeluarkan SK Menteri Agama no 76 tahun 1976


tentang pembentukan BHR :
1. Membentuk BHR Departeman Agama.
2. Tugas BHR ialah memberikan saran kepada Menteri Agama dalam
penentuan tanggal bulan-bulan qama-riyah.
3. Kepengurusan BHR terdiri Ketua, Wakil Ketua, Se-kretaris, anggota tetap
dan anggota tersebar.
4. Anggota tetap merupakan pengurus harian yang menangani masalah
sehari-hari. Sedangkan anggota tersebar bersidang dalam waktu tertentu
menurut keperluan.
ADD A FOOTER 12
BHR (Badan Hisab Rukyat)

5. Anggota tersebar diangkat dengan keputusan Dirjen Bimas Islam.


6. BHR dalam melakukan tugasnya bertanggungjawab kepada Direktur
Peradilan Agama.
7. Kepada Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, dan anggota diberikan
honorarium menurut peraturan yang berlaku.
8. Segala pengeluaran dan biaya BHR dibebankan pada anggaran belanja
Depag m.a 18.1.1.233 dan m.a 18.1.1.241 dan untuk tahun-tahun
berikutnya m.a yang selaras untuk itu.
10. Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetap-kan.

ADD A FOOTER 13
19
PEMERINTAH (Kementerian Agama RI)
14

BHR
(Badan Hisab Rukyat)

Direktorat
Urusan Agama Islam

Subdit
Hisab Rukyat dan
ADD A FOOTER
Syariah 14
BHR

Anggota : Tugas :
○ Departemen Agama ○ Menghimpun hasil
○ Mahkamah Agung hisab dari berbagai
○ Ormas Islam sistem.
○ Perguruan Tinggi
○ Memberi masukan
○ Planetarium
kepada Menteri
○ BMG
Agama ttg awal-
○ Boscha
awal bulan qama-
○ Lapan
○ADDBakasortanal
A FOOTER
riyah. 15

○ Perorangan Ahli
○ Rukyatul Hilal
BHR (Badan Hisab Rukyat)

Walaupun penetapan hari libur telah diserahkan pada Kementerian


Agama namun dalam wilayah etis praktis masih (terkadang) belum
seragam, sebagai dampak adanya perbedaan pemahaman antara
beberapa pemahaman yang ada dalam wacana hisab rukyat
Kementerian Agama tetap berinisiatif untuk mempertemukan perbedaan-
perbedaan tersebut.

ADD A FOOTER 16
Perkembangan Ilmu Falak dalam Sebuah
Komunitas

Beberapa komunitas/ organisasi yang berkembang di Indoensia ;


• RHI (Rukyatul Hilal Indonesia) di Yogyakarta,
• Lajnah Falakiyah di tingkat kota Kabupaten se Indonesia,
• Muhammadiyah yang ditangani oleh Majlis Tarjih dan Tajdid, Pusat Studi Falak Muhammadiyah
bekerjasama dengan Universitas Muhammadiyah dan PP Muhamamdiyah (Majlis Tarjih dan Tajdid),
• Pusat Studi Astronomi (PSA) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta,
• Forum kajian falak Zenith ITB Bandung, HIMASTRON (Himpunan Mahasiswa Astronomi ITB Bandung),
• Komunitas ahli falak amatir Yogyakarta, Jogja Astro Club (JAC) Komunitas astronom amatir dari
Yogyakarta,
• CASA Club Astronomi Santri Assalam PP. Assalam Surakarta,
• Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ),
• Tim Hisab Rukrat al-Husna Masjid Agung Jawa Tengah,
ADD A FOOTER 17
• Yayasan Al Falakiyah Surabaya, Forum Kajian Falak di Pesantren-pesantren, dsb.
• Asosiasi Pesantren Falak Indonesia (APFI)
KOMUNITAS FALAK PEREMPUAN INDONESIA (KFPI)
BERDIRI PADA TANGGAL 18 DESEMBER 2009
DIPRAKARSAI OLEH H. AHMAD IZZUDDIN, M. Ag.
TERWUJUDNYA PEMBERDAYAAN KADER-KADER FALAK PEREMPUAN DI INDONESIA

ADD A FOOTER 18
ASOSIASI DOSEN FALAK INDONESIA (ADFI)

Sebuah komunitas ahli falak muncul dengan


diawali adanya lokakarya Nasional
pengembangan ilmu falak di PTAI dan temu
Dosen se Indonesia yang diselenggarakan oleh
Prodi Konsentrasi Ilmu Falak jurusan Al-
Ahwal Al-Syaksiyah Fakultas Syari’ah IAIN
Walisongo Semarang

ADD A FOOTER 19
Aneka Ragam Hisab Rukyat di Indonesia

Muara perbedaan pemikiran hisab rukyat di Indonesia pada


dasarnya tidak berbeda dengan muara perbedaan pemikiran
para fuqaha (terdahulu) yakni pada perbedaan pemahaman
hadis-hadis hisab rukyat.
• Pemikiran hisab rukyat lokal
1

• Pemikiran Hisab
2

• Pemikiran Hisab
ADD A FOOTER
3 20
Pemikiran
Hisab rukyat Lokal

1. Pemikiran Aboge atau Asapon yakni cara penentuan awal


Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah bersandarkan perhitungan tahun
Jawa lama (khuruf Aboge atau khuruf Asapon) dan rukyatul hilal
(observasi dengan mata telanjang saat tenggelamnya matahari).
2. Pemikiran Thariqah Naqsyabandi di Sumatera Barat.,
kelompok kecil pengamal Thariqat Naqsyabandi Pasar Baru Padang.
Mereka memiliki dasar perhitungan golek, untuk perhitungan awal
Ramadhan tahun sekarang ditetapkan berdasarkan perhitungan awal
Ramadhan tahun lalu.
3. Pemikiran rukyah air pasang yang diamalkan oleh jamaah
Islam bernama An-Nadzir di Indonesia wilayah timur, tepatnya di
pinggiran Danau Mawang, Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan.
Melalui mekanisme melihat fenomena air laut pasang, Jamaah ini
mempercayai bahwa ketika air laut pasang maka bumi, bulan dan
ADD A FOOTER 21
matahari berada dalam posisi sejajar.
Pemikiran Rukyat

1. Pemikiran Rukyatul Hilal Nahdhatul Ulama


2. Pemikiran Rukyat Global Hizbut Tahrir Indonesia

ADD A FOOTER 22
Pemikiran Hisab

1. Hisab urfi dalam konteks ke-Indonesia-an sebagaimana


dalam pemikiran hisab Rukyat lokal ala Islam Jawa yang
terekam dalam sistem Aboge dan sistem Asapon.
2. Hisab Wujudul Hilal Muhammadiyyah

ADD A FOOTER 23
Sistem Hisab yang Mendasarkan pada Posisi Hilal

1. Sistem yang berpedoman pada ufuk hakiki yakni ufuk yang berjarak 90 derajat
dari titik zenith. Prinsip utama dalam sistem ini adalah sudah masuk bulan baru,
bila hasil hisab menyatakan hilal sudah di atas ufuk hakiki (positif) walaupun
tidak Imkanurrukyat. Sehingga sistem ini dikenal dengan sistem hisab wujudul
hilal sebagaimana prinsip yang dipegang Muhammadiyah secara institusi.
2. Sistem yang berpedoman pada ufuk mar’i yakni ufuk hakiki dengan
mempertimbangkan refraksi (bias cahaya) dan tinggi tempat observasi,
sebagaimana pendapat yang dipegang pemikiran kecil (kalender) Menara
Kudus.
3. Sistem yang berpedoman pada Imkanurrukyat dalam posisi hilal sudah wujud
di atas ufuk hakiki atau mar’i, maka awal bulan Qamariah masih tetap belum
dapat ditetapkan, kecuali apabila hilal sudah mencapai posisi yang dinyatakan
dapat dilihat.
ADD A FOOTER 24
Kriteria Imkan Rukyat untuk Indonesia

1. hasil keputusan musyawarah pada 28 September 1998 Kesaksian Rukyat dapat


diterima apabila ketinggian hilal 2 derajat, elongasi 3 derajat, dan jarak ijtima ke ghurub
matahari minimal 8 jam.
2. Perkembangan imkanur rukyah pada kriteria 3 Derajat 6,4 di Wisma Aceh Jakarta 2015
yang kemudian ditegaskan dalam seminar Internasional fiqh Falak pada 27 – 28
November 2017.

ADD A FOOTER 25
Perkembangan Kitab Ilmu Falak di Indonesia

ADD A FOOTER 26
Al-Khulashatul Wafiyyah

Muallif: KH. Zubaer Umar Jaelani Pembahasan


• Hisab Hakiki
• Tahwilus Sanah
• Ijtima’ / konjungsi Sistem Taqribi
dan Hakiki
• Awal Bulan Qomariyah
• Gerhana Bulan
• Gerhana Matahari

ADD A FOOTER 27
Badi’atul Mitsal

Muallif:KH. M. Ma’shum bin Ali Maskumambang Pembahasan

• Hisab Hakiki
• Kalender Jawa Islam
• Hisab Urfi
• Tahwilus Sanah
• Kalender Musim (Pranoto
Mongso, Romawi, Mesir)
• Awal Bulan Qomariyah (tabel
awamil)
ADD A FOOTER 28
Kitab Karya KH. Noor Ahmad SS

Syamsul Hilal Nurul Anwar

ADD A FOOTER 29
Kitab Karya KH. Yahya Arief

Addurusul Falakiyyah Tashilul A’mal I’anatur Rafiq Nujumun Nayyirat

ADD A FOOTER 30
Kitab Karya KH. Ahmad Ghazali bin Fathullah

Maslakul Qashid Faidhul Karim ar-Rouf Anfa’ul Washilah Irsyadul Murid

ADD A FOOTER 31
Kitab Karya KH. Ahmad Ghazali bin Fathullah

Jami’ul Adillah Ad-Durrul Aniq Tsamaratul Fikar Taqyidatul Jaliyyat

ADD A FOOTER 32
Kitab Karya Ust. Ali Mustofa

Tibyanul Murid Pengembangan Hisab


Taqribi Sang Lentera Waktu Tashilil Wildan

ADD A FOOTER 33
Kitab Karya Ust. Ali Mustofa

At-Taisir Tsimarul Murid An-Natijah Al-Mahsunah

ADD A FOOTER 34
Buku Karya Drs. KH. Slamet Hambali, MSI

Almanak Sepanjang Masa Ilmu Falak: Arah Kiblat Setiap Saat Ilmu Falak 1

ADD A FOOTER 35
Buku Karya Dr. H. Ahmad Izzuddin, M.Ag.

Menentukan Arah Kiblat Praktis Sistem Penanggalan


Fiqih Hisab Rukyat

ADD A FOOTER 36
Buku Karya Dr. H. Ahmad Izzuddin, M.Ag.

Ilmu Falak Praktis Kajian terhadap Metode-metode Penentuan


Arah Kiblat dan Akurasinya

ADD A FOOTER 37
PENGEMBANGAN INSTRUMEN ILMU FALAK
DI INDONESIA

ADD A FOOTER 38
ISTIWA’AINI

Karya: KH. Slamet Hambali, MSI. Fungsi


• menentukan arah kiblat
• utara sejati
• waktu zuhur dan asar
• koordinat tempat
• panjang bayangan dari tongkat
dan sebaliknya

ADD A FOOTER 39
MIZWALA QIBLA FINDER

Karya: Hendro Setyanto Fungsi


• menentukan arah kiblat
• utara sejati
• waktu zuhur dan asar
• koordinat tempat
• panjang bayangan dari tongkat
dan sebaliknya

ADD A FOOTER 40
AL-MURABBA’

Karya: M. Ikhtirozun Ni’am Fungsi


• Menentukan Arah Mata Angin Sejati
• Menentukan Arah Kiblat
• Menentukan Lintang Tempat (Toposentris)
• Menentukan Bujur Tempat (Toposentris)
• Mengetahui Deklinasi Matahari
• Mengetahui Equation of Time
• Mengetahui Ketinggian Benda langit
• Melokalisir Objek Rukyah
• Mengetahui Waktu/Jam
• Penentuan Awal Waktu Shalat Dhuhur
ADD A FOOTER • Mengukur Ketinggian Suatu Benda (Menara, 41
Gedung, dll)
Thabaq al-Manatiq

Karya : Abdul Qohar Mahasiswa UIN Walisongo Fungsi


• Menentukan posisi Matahari untuk
lintang 0o – 79o
• Hisab Awal Bulan Kamariyah
• Awal Waktu Shalat

42
Gunter's Quadrant Modificated
Karya: Moh. Syauqi Nahwandi Mahasiswa UIN
Walisongo Fungsi
• Perhitungan data ephemeris
Matahari
• Posisi Matahari (alt-az)
berdasarkan jam dan sebaliknya
• Perhitungan Waktu Shalat
• Rashdul Kiblat (lokal)
• Arah Kiblat (khusus untuk 1 lintang
tempat, bujur tempat bebas)
43
Volvelle Inovation

Karya: Ehsan Hidayat Mahasiswa UIN Walisongo Fungsi


• Perhitungan Gerhana Matahari
• Perhitungan Gerhana Bulan

44
Diagram Rashdul Kiblat

Karya: M. Thoyfur Mahasiswa UIN Walisongo Fungsi


• Mengetahui Rashdul Kiblat Harian

45
Quadratum A19

Karya : Alamul Yaqin Mahasiswa UIN Walisongo Fungsi


• Menhitung Arah Kiblat Global
• Mengukur ketingian benda langit
dan bangunan

46
Qibla Ruller

Karya: M. Farid Azmi Mahasiswa UIN Walisongo Fungsi


• Menentukan Arah Kiblat setiap
saat

47
Astrolabe Equatoria
Karya: Arjuna Hiqmah Lubis Mahasiswa UIN
Walisongo Fungsi
• Menghitung Awal Waktu Shalat
• Menghitung Tinggi Matahari
• Menghitung Rashdul Kiblat
• Mengetahui Equation of Time dan
Deklinasi Matahari

48
Astrolabe Quadrant

Karya: Arjuna Hiqmah Lubis Mahasiswa UIN Walisongo Fungsi


• Untuk perhitungan Trigonometri

ADD A FOOTER 49
MIZAN (Mizwala Sundial)

Karya: Arjuna Hiqmah Lubis Mahasiswa UIN Walisongo Fungsi


• Mengetahui Deklinasi Matahari
• Mengetahui Equation of Time
• Mengetahui Tinggi Matahari Waktu
Dzuhur dan Asar
• Menentukan Arah Kiblat

ADD A FOOTER 50
Sun Tracker (Tiyo Tsuiseki)

Karya: Arjuna Hiqmah Lubis Mahasiswa UIN Walisongo Fungsi


• Merekam pergerakan Matahari

ADD A FOOTER 51
Teleskop Handmade
Karya: Arjuna Hiqmah Lubis Mahasiswa UIN
Walisongo Fungsi
• Rukyatul Hilal
• Observasi benda langit

ADD A FOOTER 52
Backstaff Innovation
Karya: Friska Linia Sari Mahasiswa UIN Walisongo
Semarang Fungsi
• Menentukan tinggi Matahari waktu
Dzuhur dan Asar

53
Rubu’ Mujayyab Terbesar di Dunia

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Walisongo

• Mendapat penghargaan rekor muri


sebagai Rubu’ terbesar di Dunia

ADD A FOOTER 54
Sistem Otomatis Observasi Fajar (SOOF)

Karya: M. Basthoni Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

ADD A FOOTER 55
Planetarium dan Observatorium UIN Walisongo
Semarang

ADD A FOOTER 56
57

Anda mungkin juga menyukai