Anda di halaman 1dari 9

ASEAN Youth General Forum adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh Program Internasional

Hubungan Internasional (IPIREL) Komunitas Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Ini diprakarsai


pertama kali pada tahun 2016 bekerja sama dengan International Affairs Society (INTAFF) Universiti
Utara Malaysia yang bertujuan untuk menjadi platform kerjasama dan diskusi untuk mahasiswa
Hubungan Internasional khususnya pada isu-isu regional ASEAN dan memperluas pandangan kaum
muda pada isu diplomatik ASEAN, membangun kompetensi mereka dalam memberikan resolusi dan
mempererat kerja sama antar pemuda ASEAN. Dalam dua tahun terakhir, AYGF telah berkontribusi
dalam pengembangan pemuda ASEAN dan dihadiri oleh peserta beragam dari berbagai negara ASEAN.

Pada 2018, AYGF akan dilakukan lagi tetapi akan diselenggarakan oleh IPIREL Community sendiri
mengingat fakta bahwa acara ini telah dikenal di kalangan pemuda ASEAN. Acara ini akan diadakan di
Yogyakarta selama tiga hari dengan tema “Meningkatkan Peran Pemuda sebagai ChangeMaker untuk
Komunitas ASEAN” dan slogan “Pemuda Besar, Pembuat Perubahan Besar”. AYGF 2018 akan
memberikan atmosfer yang lebih besar bagi peserta untuk berdiskusi kritis tentang isu-isu aktual di
ASEAN yang diharapkan menghasilkan resolusi dari perspektif pemuda.

Karena itu, ASEAN Youth General Forum 2018 disambut untuk semua pemuda dari negara-negara
ASEAN dengan berbagai latar belakang dan bidang untuk bekerja di bawah semangat ASEAN, One Vision
One Identity One Community. Secara keseluruhan, AYGF 2018 akan menjadi program yang sangat luar
biasa dan inklusif untuk meningkatkan peran pemuda sebagai pembuat perubahan untuk Komunitas
ASEAN.

B. TUJUAN

1. Mengundang pemuda ASEAN untuk meningkatkan peran pemuda sebagai pembuat perubahan untuk
komunitas ASEAN;

2. Menyediakan platform bagi kaum muda untuk berbagi ide, praktik dan pengalaman yang baik di
antara para pemuda yang berpartisipasi dalam menangani isu-isu ASEAN;

3. Meningkatkan jejaring dan persahabatan pemuda ASEAN di antara para peserta;

4. Mewujudkan agenda diplomasi publik melalui kontak antar-rakyat terutama di kalangan pemuda
untuk mencapai visi ASEAN yang berorientasi pada orang dan berpusat pada rakyat;

7|Page

5. Mempromosikan potensi Indonesia melalui tempat bersejarah, budaya, pariwisata dan sebagainya
kepada para peserta;

DRESS CODE DAN STUFFS PRIBADI


Semua peserta harus mengenakan Busana Formal selama acara dari hari pertama hingga hari terakhir:

Hari Pertama: Busana Formal *

 Hari Kedua: Pakaian Formal

 Hari Ketiga: Busana Formal (Kunjungan Situs)

White Attire (Memuncak Malam)

* Kemeja, setelan (jika diperlukan), celana panjang dan ikat pinggang, gaun panjang, di bawah gaun
lutut, dan sepatu. Pada peserta tambahan tidak diperbolehkan memakai jeans dan T-Shirt

1. Seminar Internasional, yang akan mengundang pembicara terkenal dari aktivis pemuda dan pejabat tinggi di
Indonesia dan ASEAN;
2. Focus Group Discussion, yang akan membagi peserta menjadi beberapa kelompok sesuai dengan tiga pilar
ASEAN, Komunitas Politik-Keamanan ASEAN, Komunitas Ekonomi ASEAN dan Komunitas Sosial Budaya ASEAN yang
membahas sub-tema spesifik yang diberikan di masing-masing kelompok;
3. Sesi pleno, yang akan mengumpulkan semua peserta dari setiap diskusi kelompok fokus untuk
mempresentasikan diskusi mereka sebelumnya tentang resolusi yang dapat dilakukan oleh pemuda, yang akan
dikompilasi sebagai dokumen hasil dari AYGF 2018 yang disebut Resolusi AYGF;
4. Model ASEAN dan Model Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang akan memahami pemahaman pemuda tentang
bagaimana proses pengambilan keputusan dijalankan di ASEAN serta Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Topik adalah
tentang Pekerja Migran;
5. Kunjungan lapangan, yang akan memungkinkan pemuda untuk mengunjungi beberapa landmark di Yogyakarta,
Istana Kepresidenan, Keraton Yogyakarta dan Museum Benteng Vredeburg;
6. Malam memuncak, yang akan menjadi penutupan resmi dan perpisahan AYGF 2018 bersama dengan sesi
pemberian penghargaan dan pertunjukan budaya.
1. Seminar Internasional
Seminar akan diadakan dalam lingkup Internasional. Kami akan mengundang pembicara terkenal dari aktivis
pemuda dan pejabat tinggi di Indonesia.
- Pembicara utama adalah Mr. H.E Amb. Ade Padmo sebagai Perwakilan Republik Indonesia untuk ASEAN yang
akan difokuskan pada “Komunitas ASEAN: Komunitas untuk Masa Depan ASEAN Youths”
- Pembicara Kedua adalah Tuan Jose Antonio Morato Tavares sebagai Direktorat Jenderal Kerjasama ASEAN yang
akan menyajikan topik tentang “Prospek dan Tantangan Komunitas ASEAN”.
- Pembicara Ketiga adalah Mr. Tyovan Ari Widagdo sebagai pendiri dan CEO Bahaso yang akan mengambil tema
tentang “Peran Pemuda sebagai Pembuat Perubahan untuk Komunitas ASEAN: Kisah Sukses Bahaso”.

2. Focus Group Discussion

Diskusi Kelompok Fokus (FGD) adalah cara untuk mengumpulkan orang-orang dari latar belakang atau
pengalaman serupa untuk mendiskusikan topik tertentu yang menarik. Kelompok peserta dipandu oleh
moderator atau fasilitator kelompok yang memperkenalkan topik untuk diskusi dan membantu
kelompok untuk berpartisipasi dalam diskusi yang hidup dan alami di antara mereka. Kekuatan FGD
bergantung pada memungkinkan peserta untuk setuju atau tidak setuju satu sama lain sehingga
memberikan wawasan tentang bagaimana kelompok berpikir tentang suatu masalah, tentang rentang
pendapat dan ide, dan ketidakkonsistenan dan variasi yang ada dalam komunitas tertentu. dalam hal
keyakinan dan pengalaman dan praktik mereka.

Dalam Focus Group Discussion ini, para peserta akan dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan
tiga pilar ASEAN yaitu Komunitas Politik-Keamanan ASEAN, Komunitas Ekonomi ASEAN, dan Komunitas
Sosial Budaya ASEAN. Oleh karena itu, mereka akan terus mendiskusikan beberapa masalah. Setiap
kelompok akan diberikan sub-tema khusus sesuai dengan tema utama grup, sebagai berikut:

- Komunitas Politik-Keamanan ASEAN, akan membahas tentang “Peran Kaum Muda dalam Penguatan
Nilai Demokrasi di Daerah untuk Perdamaian dan Keamanan” yang akan difasilitasi oleh Yuliana
Pitornela Fonataba sebagai Duta Muda ASEAN Provinsi Papua 2017.

- ASEAN Economy Community, akan membahas tentang “Peran Pemuda dalam Membina Usaha Kecil /
Menengah untuk Ekonomi Berkelanjutan” yang akan difasilitasi oleh Aloysius Efraim Leonard sebagai
Duta Muda ASEAN Provinsi Jawa Barat 2017.

- Komunitas Sosial Budaya ASEAN, akan membahas tentang “Peran Pemuda dalam Mempromosikan
Toleransi, Moderat, dan Keseimbangan dalam Keragaman” yang akan difasilitasi oleh Vivin Kartika Sari
sebagai Duta Muda ASEAN Provinsi Jawa Timur 2017.

3. Sidang Pleno

Sesi pleno adalah sesi konferensi atau pertemuan lain di mana semua anggota diharapkan untuk hadir.
Sesi seperti itu dapat mencakup berbagai konten, dari ceramah hingga diskusi panel. Tujuan dari sesi
pleno adalah untuk membuat keputusan akhir dalam agenda yang telah dibahas sebelumnya dalam
Diskusi Kelompok Terfokus yang mengenai resolusi yang dapat dilakukan remaja. Selain itu, sesi ini
belum tentu terkait dengan gaya spesifik presentasi atau proses deliberatif. Tetapi dapat disampaikan
oleh perwakilan masing-masing ruang dalam Focus Group Discussion (FGD). Jadi, di setiap ruang, mereka
mendapatkan tema fokus yang berbeda. Dalam sesi ini juga, semua fasilitator dari masing-masing ruang
dalam Focus Group Discussion akan bekerja sama dalam menyusun Resolusi Forum Pemuda Umum
ASEAN.

4. Model Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Model ASEAN

Baik Model Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Model ASEAN adalah semacam simulasi pertemuan PBB
dan ASEAN, di mana delegasi akan mewakili satu negara dari negara-negara anggota Perserikatan
Bangsa-Bangsa atau ASEAN. Tujuan Model United Nations dan Model ASEAN hampir sama, karena
ditujukan untuk mengatasi masalah tertentu yang diharapkan akan menghasilkan resolusi dari simulasi.
Perbedaan antara Model Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Model ASEAN pada dasarnya adalah aturan
prosedur yang dilampirkan bersama dengan buku panduan ini. Para delegasi diharapkan untuk
membaca dan dipersiapkan dengan baik untuk ini.

Tahun ini di AYGF, akan ada Model United Nations dan simulasi Model ASEAN yang akan dipimpin oleh
Dewan Dais dan akan membahas tentang topik sebagai berikut:
- Model Perserikatan Bangsa-Bangsa Pertemuan Organisasi Buruh Internasional dengan topik
"Memberantas Kerja Paksa dan Pekerja Anak di Tempat Kerja". Konferensi ini akan dipimpin oleh Harist
Surya Pahlawan dan Tri Azmi Khairunnisa sebagai co-chair.

- Model ASEAN Meeting dengan topik "Perlindungan dan Promosi Hak Asasi Manusia Pekerja Migran di
ASEAN". Konferensi ini akan dipimpin oleh Muzakir Khaitami dan Widya Puspitasari sebagai ketua
bersama.

5. Kunjungan Situs

Pada hari ketiga AYGF, kegiatan yang akan diadakan adalah Kunjungan Lapangan ke beberapa
tempat di Yogyakarta. Tujuannya adalah agar peserta mengetahui dan belajar lebih banyak
tentang kota Yogyakarta. Pertama, kita akan mengunjungi Istana Kepresidenan Yogyakarta, kita
akan melihat tempat dan barang-barang bersejarah di Yogyakarta. Barang-barang itu sebagai
simbol dan tanda khas Yogyakarta. Kemudian tempat kedua, kita akan masuk ke dalam tempat
yang terkenal diYogyakarta itu adalah Istana Yogyakarta. Akhirnya, yang terakhir adalah tempat
bersejarah Benteng Vredeburg Museum. Pada hari ketiga panitia juga mengadakan kontes untuk
peserta membuat mini Vlog dengan tema mempromosikan kota Yogyakarta sekreatif mungkin
dengan lokasi yang telah mereka kunjungi selama kunjungan lapangan. Peserta dibagi menjadi
beberapa kelompok dan yang mampu membuat Vlog mini terbaik dan lulus semua aturan yang ada
maka mereka akan mendapatkan penghargaan mereka.
Syarat dan Ketentuan dalam membuat Vlog:
1. Durasi video maksimal adalah 7 menit.
2. Menggunakan Bahasa Inggris.
3. Jelaskan secara detail tentang konten yang akan ada di video.
4. Dilarang menggunakan bahasa yang menimbulkan keributan.
5. Tidak ada cara memprovokasi atau kata-kata makian
6. Mempromosikan AYGF dalam video serta pesan dan tayangan untuk AYGF 2018

6. Pemberian Malam

Tujuan dari malam penghargaan ini adalah untuk merayakan pencapaian yang telah dilalui peserta.
Serta penyerahan penghargaan kepada pemenang AYGF pada tahun 2018 panitia akan memberikan
penghargaan kepada para pemenang dari agenda Forum Diskusi Forum sebelumnya, Model United
Nations, Model ASEAN, dan nominasi kompetisi Vlog mini terbaik untuk para pemenang adalah,
• Para nominator untuk pemenang Diskusi Kelompok Forum: 1. Pembicara Terbaik
• Para nominator untuk pemenang MUN dan MASEAN adalah: 1. Delegasi Terbaik 2. Delegasi Luar
Biasa 3. Sebutan Yang Terhormat 4. Makalah Terbaik
• Para nominasi untuk pemenang Vlog Competition:
1. Vlog TerbaikROS DI HOTEL
Hotel mewah bintang empat di Yogyakarta Selatan dengan layanan ramah. Nikmati kemudahan
berbisnis dengan akses mudah ke Bandara Adi Sucipto, Terminal Giwangan, dan Stasiun Kereta Api Tugu.
Beberapa menit berkendara ke Industri Keramik Kasongan, Pasar Gabusan, dan Pasar Kerajinan Tangan
Kulit Manding juga Jalan Malioboro. Selamat berlibur bersama keluarga dan nikmati saat-saat tak
terlupakan di pasir Pantai Parangtritis. Jogja yang tersenyum menyambut Anda.
Gedung Agung Yogyakarta

Kota Yogyakarta memiliki peran penting dalam revolusi. Ketika agresi militer Belanda pada Januari 1946,
untuk kembali menduduki Indonesia, pemerintah Republik Indonesia berlindung di Yogyakarta. Presiden
Soekarno dan Moh Hatta kemudian memimpin pemerintah dari Yogyakarta.

The Great House dibangun sebagai kediaman resmi kediaman pada bulan Mei 1824 ketika Residen
Anthonie Hendriks Smissaert memegang jabatan.

Gubernur Jenderal di Batavia menunjuk seorang arsitek bernama A.A.J. Payen yang juga guru lukis
Raden Saleh membuat desain bangunan.

Lokasi gedung kantor penduduk tepat di seberang benteng Rustenburg yang telah ada sejak 1767.
Benteng ini dihancurkan oleh gempa bumi dan kemudian dibangun kembali pada tahun 1867 dan diberi
nama baru untuk menjadi benteng Vredenburg. Benteng ini dibangun dalam jangkauan meriam di
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat untuk mencegah kemungkinan pembangkangan di Istana Sultan.

Masyarakat Yogyakarta juga memiliki nama panggilan sendiri untuk Gedung Agung. Orang-orang Yogya
pernah menyebutnya sebagai Residen, yang merupakan tempat tinggal presiden. Ketika Keresidenan
Yogyakarta meningkatkan status administrasinya menjadi sebuah provinsi sejak 1927, gedung itu
kemudian mengubah nama panggilannya menjadi Gubernur atau Loji Gubernur. Bangunan itu kemudian
mengubah nama panggilan menjadi Presiden ketika Bung Karno dan keluarganya tinggal di sana.

Istana Kepresidenan Yogyakarta terletak di ujung selatan jalan Akhmad Yani, desa Ngupasan, kecamatan
Gondomanan, kotamadya Yogyakarta. Kompleks Istana yang terletak di ketinggian 120 meter di atas
permukaan laut. Dibangun di atas lahan seluas 43.585 M2. Terletak di pusat kota, jantung Yogyakarta,
menghadap ke timur di seberang Museum Benteng Vredeburg, bekas benteng Belanda.

Benteng Vredeburg Benteng Vredeburg dibangun pada tahun 1760 atas perintah Sri Sultan Hamengku
Buwono I dan permintaan pemerintah Belanda yang kemudian dipimpin oleh Nicholaas Harting yang
menjabat sebagai gubernur Direktur Pantai Utara Jawa. Tujuan pertama pembangunan benteng adalah
menjaga keamanan istana. Namun, tujuan sebenarnya dari keberadaan benteng ini adalah untuk
memfasilitasi pengawasan Belanda terhadap semua kegiatan yang dilakukan oleh istana Yogyakarta.
Pembangunan benteng itu bentuknya sangat sederhana seperti dindingnya yang hanya terbuat dari
tanah yang didukung oleh tiang-tiang yang terbuat dari kayu kelapa dan pohon palem, dengan atap
rumbia. Bangunan itu dibangun dengan bentuk persegi di empat sudut dibangun Séléka atau bastion.
Oleh Sri Sultan HB IV, keempat penjuru itu diberi nama Jaya Wisesa (sudut barat laut), Jaya Purusa
(sudut timur laut), Jaya Prakosaningprang (sudut barat daya), dan Jaya Prayitna (sudut tenggara).

18 | P a g e
Museum Benteng Vredeburg yang terletak di daerah nol kilometer kota Yogyakarta makesan menarik
bagi wisatawan. Benteng ini dikelilingi oleh bangunan kuno peninggalan Belanda seperti Rumah Besar
(bekas rumah penduduk), gereja Ngejaman (GPIB Margamulya), gedung Senisono (menyatu dengan
Rumah Besar), kantor BNI pada tahun 1946, kantor pos, Bank Indonesia dan Masyarakat Militaris. Oleh
karena itu, museum Benteng Vredeburg menjadi tujuan wisata yang unik dan khas budaya di
Yogyakarta.

Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat

Keraton Yogyakarta mulai didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono I beberapa bulan setelah Perjanjian
Giyanti pada tahun 1755. Lokasi istana ini konon merupakan bekas pesanggarahan bernama Garjitawati.
Pesanggrahan ini digunakan untuk memecahkan konvoi raja-raja Mataram (Kartasura dan Surakarta)
yang akan dimakamkan di Imogiri. Versi lain menyebutkan lokasi istana adalah mata air, Umbul
Pacethokan, yang berada di tengah hutan Beringan. Sebelum menduduki Keraton Yogyakarta, Sultan
Hamengku Buwono I berdomisili di Pesanggrahan Ambar Ketawang yang kini menjadi Kabupaten
Gamping Kabupaten Sleman.

Physically the palace of the Sultan of Yogyakarta has seven core complexes namely Siti Hinggil Ler
(Northern Hall), Kamandhungan Ler (North Kamandhungan), Sri Manganti, Kedhaton, Kamagangan,
Kamandhungan Kidul (South Kamandhungan), and Siti Hinggil Kidul (South Hall). In addition
Yogyakarta Palace has a variety of cultural heritage both in the form of ceremonies and ancient and
historic objects. On the other hand, Yogyakarta Palace is also a customary institution complete with
its tradition stakeholders. Therefore it is not surprising that the values of philosophy as well as
mythology surround the Yogyakarta Palace. Yogyakarta Palace is located in downtown Yogyakarta.
The front yard of the Palace is the North Square of Yogyakarta and the backyard of the Palace is the
South Square of Yogyakarta. 20 | P a g e
H. OTHERS
1. Transportation from the arrival point to venue:

 From the airport, participants can use Grab car or Go-car. The price range is one hundred
thousand rupiah (IDR 100,000)

 The next solution is a taxi ride inside the airport. Approximately the price is about one hundred
seventy thousand rupiah (IDR 170,000) (highly not recommend taxi ride from within the airport).

 Order Grab bike or Go-jek. The price range is fifty thousand rupiah (IDR 50,000) take bus way
(trans jogja) three thousand five hundred rupiah(IDR 3,500) from Airport to UMY then from UMY
ride grab bike or go-jek about (IDR 15,000)

 Take a train from Maguwo station at the airport to Tugu Yogyakarta station, the price is eight
thousand rupiah (IDR 8,000) then from station to Ros In hotel order grab car or go-car with
estimated price of thirty thousand rupiahs to fifty thousand rupiah (IDR 30,000- IDR 50,000) or ride
grab bike or go-jek at a price of only fifteen thousand rupiahs to twenty five thousand rupiah (IDR
15,000 - IDR 25,000)

 From Yogyakarta monument (Tugu) station or Lempuyangan station to Ros In hotel ride grab car
or go-car about thirty thousand rupiah - fifty thousand rupiah (IDR 30,000 - IDR 50,000) or ride grab
bike or go-jek fifteen thousand rupiah - twenty five thousand rupiah (IDR 15,000 - IDR 25,000). Or
can take a taxi look for taxi that use argo thirty five thousand rupiah - fifty thousand rupiah (IDR
35,000 - IDR 50,000)

2. List Hotel & Home Stay for Participant

 Unires Putra UMY

Tamantirto, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55294


Telepon : 0852-9279-7079
Price range : IDR 165.000 – 260.000

Pondok Gajah Homestay


Jl. Ringroad Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55184
Telepon: (0274) 389922
Price range : IDR 230.150 – 352.847
 Omah Jegok Homestay

Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55184


Telepon: 0821-3374-9524
Price range : IDR 220.000 – 250.000
 Ratakanan Homestay

Jalan Menayu Lor No. 10, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55184
Telepon: 0818-0903-2225
Price range : IDR 75.000 – 95.000
 Bottle Bottle House

Alamat: Merisi RT.01/RW.26, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55184
Telepon: 0817-271-429
Price range : IDR 90.000 – 300.000
 Ros-In Hotel

Jl. Ringroad Selatan, Bangunharjo, Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55188
Telepon: (0274) 384543
Price range : IDR 391.429 – 457.400

Oemah Kayu Homestay


Jl. Ringroad Selatan No.92, Bangunharjo, Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55188
Telepon: 0858-4844-1985
Price range : IDR 240.000 – 345.000
 Hotel Winoto Sastro Garden

Jl. Sartono No.MJ 3/825, Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55143
Telepon: (0274) 387110
Price range : IDR 220.000 – 340.000
 Venezia Homestay and Garden

Jl. Parangtritis No.92B, Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55143
Telepon: (0274) 373821
Price range : IDR 217,800 – 433,622
 Ndalem Mantrijeron Hotel

Alamat: Jalan Sartono MJ III No. 815, Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta
55143
Telepon: (0274) 372885
Price range : IDR 175.000 – 250.000
 Hotel Family Syariah

Jalan Parangtritis No.303, Salakan, Sewon, Bangunharjo, Sewon, Bantul, Daerah Istimewa
Yogyakarta 55188
Telepon: 0857-2823-0111
Price range : IDR 250.000 – 400.000

Kartu SIM dan WIFI

Peserta dapat menggunakan kartu SIM yang tersedia seperti Simpati, Indosat, Axis, XL dll. Harga
tergantung pada berapa banyak kuota yang dibutuhkan, harganya sekitar lima belas ribu rupiah (Rp
15.000) hingga seratus ribu rupiah (Rp 100.000). Kartu SIM dapat dibeli di sekitar UMY atau hubungi LO
masing-masing untuk membantu mendapatkan kartu SIM. Sisanya jika selama kegiatan para peserta
dapat menggunakan WIFI hotel di Ros In.

Anda mungkin juga menyukai