Anda di halaman 1dari 92

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam Hubungan Internasional, Diplomasi sebagai manajemen

hubungan antar-negara dengan aktor-aktor hubungan internasional lainnya.

Negara melalui perwakilan resmi dan aktor-aktor lain berusaha untuk

menyampaikan, mengkordinasikan dan mengamankan kepentingan nasional

khusus atau yang lebih luas, yang dilakukan melalui korespondensi,

pembicaraan tidak resmi, saling menyampaikan cara pandang, lobby,

kunjungan, dan aktivitas-aktivitas lainnya yang terkait. Diplomasi kebudayaan

adalah usaha memperjuangkan kepentingan nasional suatu negara melalui

kebudayaan, secara mikro, seperti olahraga, dan kesenian, atau secara makro

misalnya propaganda dan lain-lain, yang dalam pengertian konvensional dapat

dianggap sebagai bukan politik, ekonomi, ataupun militer. Diplomasi

kebudayaan ini dianggap efektif mencapai tujuan karena pelaksanaannya.

dapat berlangsung dalam situasi apapun, baik dalam keadaan damai, krisis,

konflik, ataupun perang. Hubungan kebudayaan bisa melibatkan dua atau

lebih negara menjadi dekat. Itulah sebabnya sekarang banyak negara berusaha

untuk lebih meningkatkan hubungan kebudayaan ini agar dapat menjadi alat

diplomasi yang efektif. Banyak negara yang berusaha untuk mendapatkan

legitimasi melalui jalan diplomasi kebudayaan ini.

1
Diplomasi budaya yang dibawakan dengan lebih bersahabat memiliki

peran penting dalam hubungan Indonesia dengan negara-negara tetangga.

Mengingat salah satu pesan terkandung dalam Undang-Undang Dasar RI

adalah menjaga perdamain dan ikut serta dalam ketertiban dunia, sehingga

diplomasi budaya ini sebagai salah satu wujud Indonesia menjaga hubungan

baik guna mewujudkan perdamaian. Dengan potensi yang ada Indonesia tidak

hanya tinggal diam tetapi memfasilitasi warganya untuk kemudian melakukan

diplomasi budaya Indonesia dengan berbagai kegiatan baik secara formal

maupun informal. Salah satunya adalah melalui Program Asia Student Summit

(ASS).

Asia Student Summit (ASS) adalah program yang dilatarbelakangi

oleh organisasi International Global Network (IGN) yang merupakan

organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan dan pengembangan anak

muda dunia serta meningkatkan kesepahaman antar budaya. IGN berdiri di

pengujung akhir tahun 2015. Secara fundamnetal, International Global

Network (IGN) didirikan atas konsep pemikiran dari salah satu anak muda

indonesia yaitu Muhammad Fahrizal dan rekan-rekannya dari berbagai

negara. Sejauh ini, International Global Network telah berhasil

menghubungkan lebih dari 10.000 anak muda dari 199 negara dengan

program yang inspiratif dan edukatif. Antara lain, Youth Excursion

(YOUTEX), Sasambo Greeneration Camp, Asia Students Summit (ASS), Asia

2
Youth International Model United Nations (AYIMUN), Asia World Model

United Nations (AWMUN), Global Goals Model United Nations (GGMUN),

dan Bali Asia International Model United Nations (BAIMUN).

Asia Student Summit (ASS) sudah berjalan selama 5 tahun (sejak

2016). Inti dari program ini adalah people-to-people contact yang bertujuan

untuk meningkatkan cultural understanding atau kesepahaman budaya bagi

negara kawasan Asia. Peserta ASS terdiri dari pemuda Indonesia (perwakilan

dari berbagai provinsi di Indonesia) dan pemuda Korea Selatan serta pemuda

dari negara-negara Asia lainnya. Program tersebut dijalankan 7 hari dengan

mengusung tema “mendorong pemimpin muda berbakat untuk perkembangan

negeri yang lebih baik”, dengan mengusung tema tersebut para pemuda

diharapkan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan taraf hidup

masyarakat di negaranya. Setiap tahunnya kegiatan ASS diselenggarakan di

negara-negara Asia yang berbeda. Pada tahun 2016 diselenggarakan di Kuala

Lumpur, Malaysia dan di tahun 2017 dan 2018 diselenggarakan di Seoul,

Korea Selatan. Sedangkan pada tahun 2019 dan 2020 kegiatan ASS di

berhentikan sementara akibat masuknya Virus COVID-19 di kawasan Asia.1

Tujuan utama dalam program ini adalah ditujukan khusus untuk kaum

muda yang memiliki passion tentang Culture dan siap menjadi bagian dari

1
Youth Opportunities. 2018. “Asia Student Summit 2018 in South Korea”,
https://www.youthop.com/competitions/asia-student-summit-2018-south-korea, diakses pada 12
april 2021 pukul 20:25.

3
Asia Youth Community. Adapun tujuan lain dari program ASS tentang cross

cultural understanding atau kesepahaman antarbudaya. Selama program

berlangsung, peserta akan bertemu dengan orang-orang dengan latar belakang

kebudayaan yang berbeda. Karenanya, sangat penting bagi peserta untuk

mencapai kesepahaman antarbudaya ini dengan orang-orang yang berinteraksi

dengannya. Menjadi keharusan bagi peserta untuk memperkenalkan budaya

Indonesia, dan fleksibel memahami budaya lain. Selama program

berlangsung, proses interaksi, komunikasi, dan sosialisasi peserta dengan

orang-orang yang terlibat selama program menjadi kunci sekaligus parameter

keberhasilan program ini. Sebagai media untuk membentuk pemuda Indonesia

yang berwawasan global, program ini juga merupakan jembatan diplomasi

jangka panjang yang menghubungkan Indonesia dengan delegasi negara lain.

Program ini juga bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi kaum muda

dari Indonesia dan delegasi negara lain untuk mendapatkan pemahaman yang

lebih baik tentang budaya, perkembangan ekonomi-politik, dan cara hidup

masing-masing Negara.

Program yang dilaksanakan biasanya selain memperkenalkan dan

mempromosikan Indonesia secara keseluruhan, juga sebagai sarana

memperkenalkan budaya indonesia seperti pada saat penampilan kebudayaan

pada masing-masing negara melalui Cultural Performance atau pertunjukan

budaya, pada saat cultural performance adalah indonesia memperkenalkan

4
Tarian tradisional yaitu Tari Panyembrana dari Bali, Tari Marendeng dari

Toraja, Tari Gending dan Tari Lilin Siwa dari Sumatera Selatan, Tari Denok

dari Semarang, Tari Remo dari Jawa Timur dan Borneo lost enggang

contemporery dance . Kegiatan ini dilangsungkan melalui pertunjukan dan

pengenalan secara langsung terhadap delegasi Asia Studen Summit (ASS).

Selain meperkenalkan tarian tradisional, indonesia juga memperkenalkan baju

adat indonesia, lagu tradisional, alat musik dan pencak silat.

Pada program Symposium, Hal ini dimaksudkan untuk memberi ruang

bagi para delegasi Indonesia dan delegasi negara lain untuk saling mengenal

lebih dekat dan saling bertukar informasi tentang negara masing-masing, Para

delegasi diminta untuk memperesentasikan negara masing-masing dengan tiga

topik pembahasan yaitu salah satunya adalah Culture. Pada kesempatan

tersebut delegasi indonesia dapat memperkenalkan dan mempromosikan

indonesia seperti tarian tradisional indonesia, makanan khas indonesia, lagu

tradisional indonesia, dan alat musik indonesia.

Indonesia berhasil membangun citra positif dengan kebudayaannya

kepada para delegasi negara lain Asia Student Summit (ASS), beberapa

tanggapan dari delegasi negara lain atas penampilan budaya Indonesia

mendapatkan respon positif. Proses hubungan diplomasi membuahkan hasil

munculnya sebuah ikatan antara dua negara atau lebih, serta saling

mendukung dan saling memberikan apresiasi positif dalam pengadaannya.

5
Selain itu, dalam acara sysmposium para delegasi diajarkan berbagai tarian

tradisional indonesia dan cara memainkan salah satu alat musik indonesia

yaitu Sape. Hal tersebut dapat mendapat perhatian dan antusiasme yang tinggi

dari delegasi negara lain pecinta seni. Penyelenggaran cultural performance

dan Symposium ini merupakan dari diplomasi seni dan budaya indonesia agar

terciptanya saling pengertian antara masyarakat negara-negara peserta ASS

upaya mempromosikan people to people contact antara delegasi indonesia dan

delegasi negara lain.

Oleh karena itu berdasarkan fenomena yang ada, penulis ingin meneliti

dan membahas lebih lanjut permasalahan “ Diplomasi budaya Indonesia

melalui Asia Student Summit (ASS) Tahun 2018 Di Korea Selatan”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan maslaah penelitian ini yaitu:


1. Bagimana bentuk diplomasi budaya yang dilakukan oleh delegasi

indonesia melalui Asia Student Summit (ASS) tahun 2018 di Korea

Selatan ?

2. Bagaimana dampak diplomasi budaya Indonesia melalui Program ASS

Tahun 2018?

6
1.3. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk menjelaskan bentuk diplomasi budaya yang dilakukan oleh

delegasi indonesia melalui Asia Student Summit (ASS) tahun 2018.

2. Untuk mengetahui Dampak diplomasi budaya indonesia oleh delegasi

indonesia di Asia Student Summit (ASS) tahun 2018.

1.3.2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

Diharapkan dapat membangun pemikiran yang signifikan dalam

upaya pengembangan Ilmu Hubungan Internasional dan dapat dijadikan

bahan kajian oleh para akademisi, khususnya dalam kajian dipomasi

kebudayaan.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis dapat memberikan informasi untuk para pembaca

dan menjadi acuan dalam penentuan konsep maupun teori mengenai soft

diplomasi indonesia melalui Asia Student Summit serta sebagai salah satu

syarat untuk pembuatan tugas akhir untuk menempuh ujian sidang strata

7
satu (S-1) pada Jurusan Komunikasi Konsentrasi Hubungan Internasional,

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo.

3. Manfaat Metodologis

Secara metodologis diharapkan penelitian ini dapat memberikan

manfaat, diantaranya adalah :

a. Sebagai bahan acuan dalam pembuatan ataupun mengukur suatu hasil

penelitian dari hasil-hasil penelitian yang telah ada.

b. Untuk pengembangan dalam penelitian kualitatif, dapat memberikan

gambaran suatu karya penulisan yang baru dan dapat mendukung

dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

1.4. Sistematika Penulisan

Guna Memudahkan dalam pembahasan penulisan dan pemahaman

terhadap pemikiran yang ingin penulis tuangakan dalam penulisan ini maka perlu

dibuat sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan

Pada bab ini, penulis menjelaskan latar belakang, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

8
BAB II : Tinjauan Pustaka

Pada bab ini, penulis menjelaskan tentang tinjauan pustaka, alur

pemikiran, serta penelitian-penelitian terdahulu.

BAB III : Metode Penelitian

Pada bab ini, penulis menjelaskan jenis penelitian, subjek dan objek

penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, desain

penelitian, konseptualisasi dan teknik analisis data.

BAB IV : Hasil Penelitian

Pada bab ini, Penulis menjelaskan tentang bagaimana bentuk


diplomasi budaya Indonesia melalui ASS Tahun 2018 dan dampak
diplomasi budaya Indonesia serta analisis soft power dipplomasi
budaya Indonesia.

BAB V : Penutup

Bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran penulis terhadap hasil
penelitian.

9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori dan Konsep

2.1.1. Teori Diplomasi Kebudayaan

Teori diplomasi kebudayaan berasal dari dua kata yakni diplomasi

dan kebudayaan. Diplomasi merupakan instrumen yang di gunakan dalam

hubungan internasional untuk mencapai kepentingan nasional. Secara

konvensional, diplomasi adalah usaha suatu bangsa untuk

memperjuangkan kepentingan nasionalnya dalam masyarakat

internasional. Dalam hal ini diplomasi diartikan bukan hanya berundingan,

tapi semua upaya hubungan luar negeri.

Diplomasi dikategorikan multi track diplomacy atau yang lebih

dikenal dengan diplomasi publik adalah upaya untuk mencapai

kepentingan nasional suatu negara melalui understanding, informing dan

influencing foreign audiences. Menurut Jeffrey Mapendere dalam tulisan

“Track one and a half diplomacy and the contemporer of tracks”

menjelaskan bahwa first track diplomacy melibatkan pemerintah dengan

pemerintah (goverment to goverment), sifatnya rahasia, dan biasanya

digunakan untuk mengakhiri suatu konflik atau pertikaian . jika proses

diplomasi tadisional dikembangkan melalui mekanisme goverment to

goverment relations, maka diplomasi publik lebih ditekankan pada

goverment to people atau people to people relations. Diplomasi publik

10
bertujuan untuk mencari teman kalangan masyarakat ntuk dapat

memberikan kontribusi dalam upaya membangun hubungan baik dengan

negara lain.2

Diplomasi dapat dilakukan melalui berbagai pertemuan, seperti

konferensi, perundingan, maupun melalui pertemuan-pertemuan lainnya.

Diplomasi mencakup kepentingan yang tercipta dari hubungan antar

Negara dengan tujuan menjamin keamanan, keharmonisan, memelihara

martabat serta kehormatan masing-masing Negara dan tujuan langsungnya

adalah perdamaian serta keharmonisan yang bertahan antara kekuasaan.

Diplomasi kebudayaan dengan demikian mempunyai tujuan untuk

membangun citra positif Indonesia pada masyarakat internasional.

Diplomasi kebudayaan dapat didefinisikan secara umum sebagai :

“usaha suatu Negara untuk memperjuangkan kepentingan


nasionalnya melalui dimensi kebudayaan, baik secara mikro seperti
pendidikan, ilmu pengetahuan, olahraga, dan kesenian ataupun
secara makro sesuai dengan ciri khas yang utama, misalnya
propaganda dan lain-lain yang dalam pengertian konvensional dapat
dianggap sebagai ukan politik, ekonomi ataupun militer”.3

Kebudayaan dalam hubungan internasional sangatlah penting, karena

melalui kebudayaan dapat mempermudah menjalin kerjasama antar

Negara. Kebudayaan Indonesia yang beraneka ragam membuat Indonesia

2
Mefendence, Jeffrey., “Track one and a half diplomacy and the contemporery of tracks: culture
people of peace”. Hal 2-3
3
Ibid hal.4

11
lebih dikenal oleh manca Negara, oleh karena itu kebudayaan sangat

penting untuk dipelajari agar dapat mempromosikan budaya-budaya

Indonesia diluar negeri.

Menurut S.L, Roy ada istilah yang lebih baku dari diplomasi

kebudayaan yakni diplomacy by cultural performance. 4Namun khalayak

banyak terlanjur menekankan istilah yang sederhana yaitu diplomasi

kebudayaan untuk memberi pengertian bahwa diplomasi dengan

menggunakan kegiatan-kegiatan budaya seperti pengiriman misi kesenian

ke negara lain untuk menimbulkan dan memperoleh kesan atau citra baik.

Tetapi diplomasi dengan mengatasnamakan budaya tidak selalu unsur

harus dengan budaya kuno atau tradisional Sebab penggambaran secara

makro dari diplomasi kebudayaan adalah usaha yang dilakukan oleh suatu

negara dalam upaya memperjuangkan kepentingan nasional melalui unsur

kebudayaan termasuk didalamnya pemanfaatan bidang-bidang ideologi,

teknologi, politik, ekonomi, militer, pendidikan, sosial budaya dan Iain-

lain dalam pencaturan masyarakat internasional.

Diplomasi budaya menggunakan hasil-hasil kebudayaan sebagai

manifestasi utamanya, misalnya, melalui promosi kebudayaan yang

dimiliki oleh suatu negara, melalui mode pertukaran edukasi, seni dan

budaya populer (literatur, musik, dan film). Banyak dari instrumen

4
Plano, Jack C & Olton Roy. The International Relation Dictionary. p.7.

12
diplomasi budaya ini yang masih dipergunakan hingga saat ini.5

Berdasarkan karakternya diplomasi dibagi menjadi dua yaitu diplomasi

tradisional dan diplomasi modern. Diplomasi tradisional adalah sebuah

upaya suatu negara untuk mewujudkan kepentingan nasional terhadap

suatu negara yang lain, diplomasi tradisional kerap kali menggunakan cara

kekerasan (hard power) dalam upaya diplomasinya seperti peperangan,

persenjataan, penjajahan, dan lain sebagainya. Berbanding terbalik dengan

diplomasi modern yang menggunakan cara yang halus dalam hubungan

politik luar negerinya. Diplomasi modern diyakini lebih efektif dan efisien

dibanding dengan diplomasi tradisional. Diplomasi modern menggunakan

berbagai instrumen (soft power) dalam menegosiasikan secara halus setiap

kepentingan-kepentingan negara. (djelantik, 2008)6

Diplomasi modern lebih cenderung dikatakan sebagai diplomasi publik,

yaitu diplomasi yang digunakan dengan cara yang halus, lembut, dan

penuh daya tarik terhadap suatu negara tujuan diplomasi. Berbagai

instrumen digunakan dalam upaya sebuah diplomasi publik salah satunya

ialah budaya seperti makanan, tarian, pakaian dan hal-hal kebudayaan

lainnya. Diplomasi publik yang menggunakan budaya-budaya sebagai

instrumennya disebut dengan diplomasi budaya. Sebuah kepentingan

nasional yang tujukan kepada suatu negara lainnnya di lancarkan secara


5
Hoang Ha, Van Kim. 2016. Peran Diplomasi Budaya Dalam Mewujudkan Komunitas Sosial-
Budaya Asean: Kasus Vietnam. Jurnal Ilmiah Kependidikan. Vol. X (01). Hal. 02.
6
djelantik, s.. diplomasi antara teori dan praktik. yogyakarta: graha ilmu,(2008).hal 163

13
halus dengan nilai-nilai kebudayaan, upaya negara untuk membangun

keharmonisan dengan negara yang dituju serta membentuk citra positif

sehingga hubungan kedua negara menjadi cair dan akhirnya kepentingan

nasional dapat terwujudkan.

Namun diplomasi modern sepenuhnya tidak menggantikan nilai-nilai

diplomasi tradisional akan tetapi melengkapi upaya-upaya diplomasi yang

dilakukan oleh pemerintah. Menurut sukawarsini bahwa (190) :

“Idealnya, diplomasi publik harus membuka jalan bagi negosiasi


yang dilakukan antar pemerintah, memberikan masukan
melaului informasi-informasi penting dan memberikan cara
pandang yang berbeda terhadap suatu masalah. Idealnya, baik
pemerintah maupun publik sepenuhnya memanfaatkan keahlian,
pengalaman, dan sumber dayanya yang ada dan bekerja sama
untuk mempengaruhi nilai tawar pemerintah secara signifikan.”7

Istilah diplomasi kebudayaan memang bukanlah kosa kata baru, kita

sering mendengarnya, setidaknya kalau kita mengartikan diplomasi

sekedar sebagai alat untuk mengelola hubungan antar bangsa dan

menganggap kebudayaan hanya sebatas kesenian. Diplomasi tidak hanya

diartikan sebagai perundingan (negosiasi) saja, melainkan juga cara

mengelola hubungan antar bangsa, baik dalam keadaan damai maupun

dalam situasi perang. Oleh karena itu istilah diplomasi kebudayaan

dibentangkan dari yang bersifat mikro, yang menganggap kebudayaan

7
djelantik, s.. diplomasi antara teori dan praktik. yogyakarta: graha ilmu.(2008) hal 190

14
hanya sebatas kesenian saja, sampai dengan yang bersifat makro, yang

menganggap kebudayaan secara lebih luas, sampai dengan nilai-nilai

ideologi, nasionalisme, ataupun globalisasi.

Dalam hal ini penulis menggunakan teori diplomasi kebudayaan,

karena yang menjadi objek diplomasi Indonesia adalah budaya. Dengan

semangat pengertian bersama dan saling menghargai antar sesama.

Diplomasi kebudayaan merupakan salah satu cara pelaksanaan diplomasi

dengan citra Indonesia diluar negeri khususnya dan untuk mencapai

sasaran dan tujuan kepentingan luar negeri pada umumnya. Menjalankan

diplomasi kebudayaan berarti berusaha untuk menanamkan,

mengembangkan dan memelihara citra Indonesia diluar negeri sebagai

bangsa yang memiliki kebudayaan yang tinggi, dengan cara sebagai

berikut: pertama, menanamkan bila citra yang baik belum ada. Kedua,

mengembangkan bila telah ada usaha untuk menumbuhkan citra tersebut.

Ketiga, memelihara bila telah lahir suatu citra yang baik mengenai

kebudayaan Indonesia. Dengan melihat ketiga hal tersebut pemerintah

Indonesia harus segera mengagendakan diplomasi kebudayaan untuk

menyelamatkan aset bangsa.

Salah satu usaha untuk memelihara kebudayaan adalah dengan

mempromosikan ataupun memperkenalkannya. Dukungan dalam tindakan

yang nyata sangat diperlukan oleh masyarakat Indonesia. Masalah promosi

15
budaya harus menjadi priorita s pemerintah, yang ternyata hal itu menjadi

hal yang paling utama untuk adanya sebuah budaya yang dimiliki suatu

negara. Diplomasi kebudayaan Indonesia harus dimasukkan dalam agenda

yang harus dilaksanakan secara terencana, dan tidak karena mendadak

ketika muncul sebuah masalah. Dalam kegiatan kultural, diplomasi sering

dilakukan dengan delegasi kebudayaan yang dikirim untuk membina

hubungan baik dengan negara-negara lain sebagai duta semangat kebaikan

dari negara pengirim, dengan tujuan diplomatiknya adalah untuk

memamerkan keagungan kebudayaan suatu negara dan, apabila mungkin

untuk mempengaruhi pendapat umum negara yang didatangi.

Tujuan dari program diplomasi adalah menarik hati masyarakat luar

negeri yang dituju serta memperoleh respect dari mereka, hasil dari

kegiatn ini sulit untuk dilihat dan diukur secara pasti. Beberapa angle

keuntungan yang berasal dari program budaya mungkin tidak akan terlihat

hingga implementasi yang dilakukan selama bertahun-tahun. Namun

walaupun tidak selalu terlihat dan dapat diukur, program diplomasi

kebudayaan tidak diragukan lagi mempunyai efek langsung kepada

mereka yang ikut serta atau berpartisipasi dalam program tersebut dan

perasaan maupun kesan tidak mungkin akan dapat bertahan lama. Jadi,

walaupun tujuan utama dari diplomasi kebudayaan yakni mempengaruhi

pemikiran dan hati orang lain tidak dapat diukur seecara pasti

16
(scientifically) derajat dampak positif yang dihasilkan dari program ini

terdapat orang-orang yang berpartisipasi masih dapat dilihat.8

2.1.1.1 Budaya Sebagai Instrumen Diplomasi Publik

Budaya adalah sebuah tatanan kehidupan yang terdapat pada

suatu kelompok manusia, yang menjadi sebuah panutan yang terus

berkembang dan diwariskan secara turun temurun oleh para leluhur.

Beberapa definisi lainnya juga mengatakan bahwa arti budaya adalah

suatu pola hidup yang tumbuh dan berkembang pada sekelompok

manusia yang mengatur agar setiap individu mengerti apa yang harus

dilakukan, dan untuk mengatur tingkah laku manusia dalam berinteraksi

dengan manusia lainnya. Budaya menjadi sebuah sistem kehidupan yang

mencerminkan pola perilaku tatanan kehidupan masyarakat, tidak hanya

itu tetapi budaya juga menggambarkan esensi keberadaan manusia

dengan kesadarannya untuk memperbaiki kehidupan.

Secara bahasa, kata “budaya” berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu

Buddhaya yang merupakan bentuk jamak dari kata Buddhi dimana

artinya adalah segala hal yang berhubungan dengan budi dan akal

manusia. Dalam hal ini, budaya sangat berkaitan dengan bahasa atau cara

berkomunikasi, kebiasaan di suatu daerah atau adat istiadat.

8
Ibid Hal. 5

17
Sedangkan kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi

tingkat pengetahuan, dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat

dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,

kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan

adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang

berbudaya, berupa perilaku, dan benda-benda yang bersifat nyata,

misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,

religi, seni, dan lain-lain, yang semuanya ditujukan untuk membantu

manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Kebudayaan dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk mempererat

bubungan internasional. Itulah sebabnya sejak dahulu suatu kebudayaan

diperkenalkan para diplomat kepada masyarakat internasional untuk

mempengaruhi atau memperbaiki sikap dan pandangan mereka terhadap

negaranya.Indonesia pun memanfaatkan kebudayaan sebagai sarana

diplomasi.

Diplomasi kebudayaan sudah barang tentu tidak dapat dipisahkan

dari pada keseluruhan usaha diplomasi yang sedang dijalankan

pemerintah, yang pada hakekatnya bertujuan untuk memperkuat posisi

nasional dan internasional negara dan bangsa. Dengan melaksanakan

diplomasi kebudayaan ini kita mengharapkan akan dapat dipupuk saling

pengertian, baik antara pemerintah RI dengan pemerintah asing maupun

18
antara masyarakat kedua negara bersangkutan. Dengan demikian kiranya

dapat diciptakan suatu citra yang positif mengenai Indonesia diluar

negeri.

Seiring perkembangan zaman hubungan antar negara sudah tidak

dilakukan lagi dengan cara peperangan atau hal-hal anarkis lainnya,

tetapi hubungan antara negara dilakukan dengan hal-hal yang menarik

seperti kebudayaan dan kesenian. Di era ini hubungan internasional lebih

mengkaji hubungan antar negara dengan teori diplomasi publik. Seni

bernegosiasi yang dilaukan oleh utusan negara individu maupun

kelompok dengan berbagai cara untuk membangun hubungan kepada

negara lainnya dengan berbagai kepentingan nasional adalah sebuah

upaya diplomasi.

Diplomasi budaya adalah contoh utama dari soft power. Budaya,

terutama yang menarik bagi masyarakat lain, adalah salah satu sumber

penting dari soft power. Diplomasi budaya menawarkan sesuatu yang

tidak dapat ditawarkan oleh diplomasi politik, ekonomi, dan terutama

diplomasi militer; kemampuan untuk meyakinkan pihak lain melalui

budaya, nilai-nilai, serta ide dan tidak melalui kekerasan dengan

menggunakan kapabilitas militer, politik, maupun ekonomi. Walaupun

diplomasi budaya tidak dapat diukur secara kuantitatif, diplomasi budaya

19
dapat beroperasi di dunia, di mana power tersebar ke seluruh negara-

negara di dunia dan saling ketergantungan sebagai etos kerjanya.9

Terdapat beberapa kekuatan utama dari diplomasi budaya:

a. Diplomasi budaya adalah koneksi 2 arah, bukan paksaan

unilateral. Dengan demikian, diplomasi budaya memberikan

ruang bagi dialog yang mengarah pada pembentukan rasa saling

percaya.

b. Diplomasi budaya dapat meningkatkan pemahaman di antara

masyarakat dan budaya karena diplomasi budaya menyediakan

apa yang menarik bagi penerimanya.

Menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI) Diplomasi adalah

sebuah urusan atau penyelenggaraan perhubungan resmi antara satu

negara dengan negara yang lain dengan perantaraan wakil-wakil nya.

Diplomasi adalah percakapan menggunakan pilihan kata yang tepat bagi

keuntungan pihak yang bersangkutan (dalam perundingan, menjawab

pertanyaan, mengemukakan pendapat, dan lain sebagainya).10

Diplomasi dalam Hubungan Internasional (HI), mencangkup

aspek-aspek Hubungan Internasional yang diwujudkan diluar struktur


9
Hoang Ha, Van Kim. 2016. Peran Diplomasi Budaya Dalam Mewujudkan Komunitas Sosial-
Budaya Asean: Kasus Vietnam.

Jurnal Ilmiah Kependidikan. Vol. X (01). Hal. 03.Kamus Besar Bahasa Indonesia,
10

www.kbbi.web.id

20
negara (Gurgu, 2016). Cara-cara halus seperti diplomasi dibutuhkan oleh

negara untuk menjalin kemitraan jangka panjang dengan negara lain

(Melissen, 2005). Banyak praktisi di Hubungan Internasional yang belum

memahami pentingnya komunikasi dengan publik. Pemerintah suatu

negara cenderung mengambil langkah yang tidak menitikberatkan publik

dalam menyelesaikan suatu urusan yang berkaitan dengan urusan luar

negeri. Di era modern ini, banyak negara telah mengakui pentingnya

posisi publik luar negeri untuk melancarkan kepentingan nasionalnya

(Melissen, 2005).

Berdasarkan karakternya diplomasi dibagi menjadi dua yaitu

diplomasi tradisional dan diplomasi modern. Diplomasi tradisional

adalah sebuah upaya suatu negara untuk mewujudkan kepentingan

nasional terhadap suatu negara yang lain, diplomasi tradisional kerap kali

menggunakan cara kekerasan (hard power) dalam upaya diplomasinya

seperti peperangan, persenjataan, penjajahan, dan lain sebagainya.

Berbanding terbalik dengan diplomasi modern yang menggunakan cara

yang halus dalam hubungan politik luar negerinya. Diplomasi modern

diyakini lebih efektif dan efisien dibanding dengan diplomasi tradisional.

Diplomasi modern menggunakan berbagai instrumen (soft power11)

11
djelantik, s.. diplomasi antara teori dan praktik. yogyakarta: graha ilmu,(2008).hal 163

21
dalam menegosiasikan secara halus setiap kepentingan-kepentingan

negara. (djelantik, 2008)

Diplomasi modern lebih cenderung dikatakan sebagai diplomasi

publik, yaitu diplomasi yang digunakan dengan cara yang halus, lembut,

dan penuh daya tarik terhadap suatu negara tujuan diplomasi. Berbagai

instrumen digunakan dalam upaya sebuah diplomasi publik salah satunya

ialah budaya seperti makanan, tarian, pakaian dan hal-hal kebudayaan

lainnya. Diplomasi publik yang menggunakan budaya-budaya sebagai

instrumennya disebut dengan diplomasi budaya. Sebuah kepentingan

nasional yang tujukan kepada suatu negara lainnnya di lancarkan secara

halus dengan nilai-nilai kebudayaan, upaya negara untuk membangun

keharmonisan dengan negara yang dituju serta membentuk citra positif

sehingga hubungan kedua negara menjadi cair dan akhirnya kepentingan

nasional dapat terwujudkan.

Diplomasi budaya sebagai bagian dari diplomasi publik

beranggapan bahwa diplomasi budaya dan diplomasi publik

memiliki kedekatan karena keduanya sama-sama berorientasi

pada publik dan bertujuan untuk membangun saling


12
kesepahaman (Schneider 2005, Zaharna, 2009). Bagi RS

Zaharna, kultur penting dalam komunikasi, yaitu komunikasi

12
Muharjono. 2016. Jurnal Studi Keamanan dan Diplomasi. Vol. 11 (01). Hal. 21

22
verbal, non verbal dan pembentukan persepsi. Kultur

menyediakan makna bagi berbagai bentuk perilaku komunikasi

seperti kalimat atau tanda yang tidak diucapkan, demikian juga

aturan dan norma yang melandasi perilaku. Kultur

mempengaruhi persepsi dan menyediakan tanda bagaimana

pesan terstrukur dan diinterprestasi dengan demikian maka

budaya merupakan bagian penting dari diplomasi publik (RS.

Zaharna, 2000).

Kebudayaan dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk

mempererat hubungan internasional. Itulah sebabnya sejak dahulu

suatu kebudayaan diperkenalkan para diplomat kepada masyarakat

internasional untuk mempengaruhi atau memperbaiki sikap dan

pandangan mereka terhadap negaranya. Indonesia pun memanfaatkan


13
kebudayaan sebagai sarana diplomasi. Demikianlah kebudayaan

menjadi instrumen untuk melancarkan aktifitas diplomasi yang mana

memiliki kaitan dengan politik luar negeri karena hal tersebut

merupakan bagian dari implementasi kebijakan luar negeri.

2.1.2. Konsep Soft Power

Konsep Power atau kekuasaan tidak bisa dipisahkan dengan politik

dan kebijakan. Terdapat dua konsep Power yang dominan diterapkan oleh

13
djelantik, s.. diplomasi antara teori dan praktik. yogyakarta: graha ilmu.(2008)Hal 13

23
negara-negara di dunia, “Hard Power” dan “Soft Power”. Dalam

penerapannya Soft Power lebih sering diterapkan oleh negara-negarakecil

yang memiliki kekurangan dalam hal militer atau pertahanan negara. Nye

menjelaskan, Soft Power adalah

“getting others to want the outcomes that you want without


Inducements (carrots) or threats (sticks)”.

Soft Power melengkapi dua dimensi hard power suatu negara yakni

militer (carrots) dan tekanan ekonomi (sticks) dimana untuk mendapatkan

hasil yang diiginkan Soft Power menjadi cara ataupun perilaku ketiga.

Dapat disimpulkan bahwa Soft Power merupakan salah satu alat

diplomasi suatu negara melalui jalan persuasi dalam mencapai

kepentingan negaranya (national interest) untuk membuat negara

lain14mengikuti keinginan tanpa harus melalui cara kekerasan yang

melibatkan militer.

Tabel 2.1.2 Tipe-tipe Power

Type of power Behaviors Primary Government


Military power Coercion, Threats and Coercieve
Deterrence, force diplomacy, war,
Protection alliance
. Nye JR, Joseph S. 2004. Soft Power the means to success in world politics, New York: Publica
14

Affair.

24
Economic Inducement and Payments and Aid, bribes,
power coercion sanctions sanctions
Soft power Attraction and Values, culture, Public
agenda setting policies diplomacy,
intitutions bilateral and
multilateral
diplomacy
Sumber: Josep S. Nye. 2004. Soft Power: The means to succes politics. New york:
Publica affairs.

Konsep soft Power pertama kali diperkenalkan oleh Joseph S. Nye.

Nye menguraikan soft Power dengan: “the ability to get what you want

through attraction rather than coercion or payments. It asies from the

attractiveness of a country’s culture, political ideals, and policies.”

(kemampuan untuk mendapatkan apa yang diinginkan melalui daya tarik

dibanding dengan menggunakan paksaan atau kekerasan, dan juga

pembayaran. Daya tarik ini berasal dari budaya, nilai-nilai politik dan
15
kebijakan negara tersebut). Berbeda dengan Hard Power yang

menekankan pada militer dan ekonomi sebagai alat untuk mengubah atau

mempengaruhi keputusan negara lain, menurut nye soft Power lebih

menggunakan budaya, nilai-nilai politis dan kebijakan luar negeri mereka

untuk mencapai kepentingan nasional mereka.

Joseph Nye juga menyatakan bahwa kebudayaan merupakan salah

satu sumber dari Soft Power. Soft Power merupakan konsep yang

dipopulerkan oleh Joseph Nye merujuk pada kemampuan suatu negara


15
Nye Jr, Joseph S. soft Power: The means to success in world politics, (New York: Public Affairs,
2004), hal. X.

25
mengkooptasi aktor lain tanpa memakai ancaman militer dengan

menawarkaan imbalan dalam bentuk economic incentives. Soft Power

didasarkan pada sumber-sumber yang tidak kasat mata atau intangible

sources seperti daya tarik ideologi dan budaya, keberadaan aturan dan

institusi pada tingkat global. Berkaitan teori dari Joseph Nye tentang Soft

Power maka budaya bisa menjadi representasi positif bagi suatu negara.16

Nye membedakan antara hard power dan Soft Power untuk lebih

dapat menguatkan alasan penggunaan Soft Power. Kekuasaan dengan

cara ini digunakan untuk “memaksa” orang lain merubah posisinya. Hard

power bergantung dari bujukan, daya tarik (inducements) atau yang dia

istilahkan sebagai pemikat maupun ancaman. Sedangkan Soft Power

bergantung kepada kemampuan suatu negara untuk mengatur agenda

politik yang bisa menjadi prefensi bagi negara lainnya. Kemampuan

untuk membuat preferensi tersebut kemudian dapat dihubungkan dengan

kekuasaan yang sifatnya tidak dapat dilihat seperti: kebudayaan, ideologi

dan institusi. Hal-hal yang seperti ini dapat menginspirasi negara lain dan

secara tidak langsung mengikuti nilai-nilai yang tidak dapat dilihat ini.

Dalam diplomasi dewasa ini, soft power menjadi suatu alat utama

yang disebut soft diplomacy. Diplomasi yang dijalankan oleh berbagai

negara lebih menggunaka unsur soft diplomacy yang dimiliki oleh suatu
16
Prabhawati, Adhiningsih. 2018. Upaya Indonesia dalam meningkatkan kualitas pariwisata
budaya melalui diplomasi kebudayaan. Journal of Tourism an Creativity Vol. 2 No. 2

26
negara dan ditunjang oleh kemajuan teknologi informasi di era

globalisasi17. Tidak hanya proses politik, pemanfaatan ekonomi dan

budaya juga dapat menjadi penyebab dalam pelaksanaannya soft

diplomacy. Sehingga soft diplomacy dapat pula diartikan sebagai

pertukaran seni, informasi, gagasan, dan konten-konten kebudayaan lain

antara negara dan bangsa, agar dapat menciptakan pengertian bersama. 18

Dalam pelaksaannya soft diplomacy dengan menggunakan aplikasi soft

power cenderung dianggap efetif dan efisien karena tidak menggunakan

biaya yang besar dan tidak memakan korban. Dengan adanya perubahan

pandangan terhadap aktor hubungan internasional, berbagai aktor non-

negaramulai dilibatkan dalam pelaksanaan soft diplomacy.

Budaya adalah seperangkat praktik yang nenciptakan makna bagi

masyarakat dan merupakan pola perilaku penyebaran pengetahuan dan

nilai-nilai. Josep Nye membedakan budaya menjadi 3 tingkat yaitu

budaya universal., budaya etnik dan budaya lain yang hanyadimiliki oleh

orang dalam sastra sosialtertentu atau beberapa organisasi kecil. Jika nilai

universal ada di budaya suatu negara yang kebijakannya diterima oleh

orang-orang di negara lain, kemungkinan untuk mencapai tujuannya akan

meningkat karena daya tarik dan kepercayaannya, yang merupakan efek

dari budaya soft power. Namun, secara nilai-nilai sempit keungkinannya


17
Jemadu, Aleksius. 2008. Politik Global Teori & Praktik. Yogyakarta:Graha Ilmu. Hal 118.
18
Pudjomartono, Susanto .2011. Soft Diplomacy . (online) melalui http://www.suarakarya-
online.com/news. Html?id=293039. Diakses pada tanggal 27 maret 2019 pukul 16:56 WITA.

27
rendah dan budaya populisme untuk menciptakan soft power. Budaya

disini memacu pada budaya sastra, teknologi dan pendidikan; dan budaya

populer, yang berfokus pada hiburan massal seperti musik dan film.

Menurut pendapat Joseph Nye, utilitas sumber daya ada pada lingkungan

dan soft power bisa mengandalkan budaya populer.

2.2. Penelitian Terdahulu

1. Nur Adnin Umar L tahun 2020, skripsi yang berjudul “Diplomasi

Budaya Indonesia Melalui Australia Indonesia Youth Exchange


19
Program (AIYEP) Tahun 2017-2019” dalam penelitian ini

menjelaskan tentang diplomasi budaya melalui program AIYEP,

AIYEP adalah program bilateral yang berfokus pada peningkatan

pemuda sebagai delegasi resmi kedua negara. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui jenis budaya yang dipromosikan oleh delegasi

Australia-Indonesia Youth Exchange Program, ( AIYEP ) serta

mengetahui tujuan diplomasi budaya Indonesia melalui delegasi

Australia-Indonesia Youth Exchange Program,( AIYEP )

Hal yang membedakan penelitian ini dan penelitian penulis

adalah skripsi ini lebih memfokuskan kepada diplomasi budaya

Indonesia melalui AIYEP di Australia sedangkan penulis lebih

19
Nur Adnin Umar L tahun 2020, skripsi yang berjudul “Diplomasi budaya Indonesia Melalui
Australia Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP) Tahun 2017-2019”, skripsi, kendari:
Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Hubungan Internasional, Universitas Halu Oleo kendari.

28
memfokuskan kepada bentuk diplomasi budaya Indonesia dalam

program Asia Student Summit di Korea Selatan.

2. Muhammad Elmansyah Tahun 2020, Skripsi yang berjudul Ship for

southeast asian and japanese youth program dalam perspektif

diplomasi publik indonesia tahun 2014-2019. Dalam penelitiannya

menjelaskan tentang diplomasi publik indonesia melalui Ship for

southeast asian and japanese youth program (SSEAYP) yang

memfokuskan pada bentuk soft diplomasi yang dilakukan Indonesia

secara lebih spesifik dan lebih terfokus lagi pada SSEAYP yang

digunakan Jepang sebagai media untuk memperbaiki citranya.20

Hal yang membedakan skripsi ini dan penelitian penulis adalah

skripsi ini lebih memfokuskan kepada peran diplomasi publik

Indonesia melalui Ship for southeast asian and japanese youth

program (SSEAYP) sedangkan penulis lebih memfokuskan kepada

bentuk diplomasi budaya Indonesia dalam program Asia Student

Summit di Korea Selatan.

3. Vita Desti Dan Endah Hayuni Wulandari 2019, jurnal yang berjudul

Cultural Promotion in The Practice of Japan’s Public Diplomacy: A

Case-study of JENESYS. Dalam penelitiannya menjelaskan bahwa

Diplomasi publik melalui program JENESYS di jepang yang bertujuan


20
Muhammad Elmansyah L tahun 2020, skripsi yang berjudul “Ship for southeast asian and
japanese youth program dalam perspektif diplomasi publik indonesia tahun 2014-2019”, skripsi,
kendari: Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Hubungan Internasional, Universitas Halu Oleo
kendari.

29
memberikan kesempatan kepada para pemuda dari negara-negara di Asia dan

Oseania untuk bisa merasakan kehidupan di Jepang dengan tinggal dan

melakukan berbagai macam aktivitas di berbagai kota pilihan yang ada di

Jepang.21

Hal yang membedakan jurnal ini dan penelitian penulis adalah jurnal

ini lebih memfokuskan kepada peran diplomasi publik jepang melalui

JENESYS (japan-east asia network of exchange for students of youths)

sedangkan penulis lebih memfokuskan kepada bentuk diplomasi budaya

Indonesia dalam program Asia Student Summit di Korea Selatan.

4. Ristina Fujasari tahun 2018, jurnal yang berjudul “Diplomasi Publik

Indonesia Dalam Menggunakan Australia-Indonesia Youth Exchange

Program (AIYEP) Di Kawasan Australia” Penelitian ini membahas

tentang program pertukaran pemuda Australia Indonesia (AIYEP).

AIYEP adalah program bilateral yang berfokus pada peningkatan

pemuda sebagai delegasi resmi kedua negara. Penilitian ini bertujuan

untuk menggambarkan peran diplomasi publik di program pertukaran

pemuda Australia Indonesia untuk menciptakan pemahaman mengenai

budaya dan masyarakat untuk kedua negara. Penelitian ini juga

bertujuan untuk mengetahui peluang dan tantangan yang akan dihadapi

oleh program pertukaran pemuda Australia Indonesia. Penelitian ini


21
Vita Desti Dan Endah Hayuni Wulandari. jurnal yang berjudul “Cultural Promotion in The
Practice of Japan’s Public Diplomacy: A Case-study of JENESYS”. UI Proceedings on Social
Science and Humanities, Vol. 3. 2019.
http://repository.unfari.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/502/Skripsi.pdf?sequence=1

30
menggunakan metode penelitian kualitatif. Alasan diplomasi publik

yang terkandung dalam program pertukaran pemuda Australia

Indonesia karena diplomasi publik menggunakan publik sebagai

instrumen untuk mencapai kepentingan negara, AIYEP menggunakan

pemuda sebagai instrumen untuk diplomasi publik. 22

Hal yang membedakan penelitian ini dan penelitian penulis

adalah skripsi ini lebih memfokuskan kepada diplomasi publik

Indonesia dalam menggunakan AIYEP di Australia sedangkan penulis

lebih memfokuskan kepada bentuk diplomasi budaya Indonesia dalam

program Asia Student Summit di Korea Selatan.

5. Clarisa Gabriela tahun 2013, skripsi yang berjudul “Peran diplomasi

kebudayaan Indonesia dalam pencapaian kepentingan nasionalnya”

dalam penelitiannya menjelaskan tentang diplomasi kebudayaan

Indonesia dalam pencapaian kepentingan nasionalnya. Secara spesifik

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang penerapan

diplomasi kebudayaan Indonesia dan strategi yang dilakukan Indonesia

dalam proses pencapaian kepentingan nasionalnya. Wujud peran

diplomasi kebudayaan Indonesia yaitu peran sebagai sarana promosi

untuk menjelaskan realita terkait eksotika kebudayaan yang dimiliki

bangsa Indonesia, sementara wujud peran diplomasi kebudayaan

22
Ristina fujasari, “Diplomasi Publik Indonesia Dalam Menggunakan Australia-IndoneSia Youth
Exchange Program (AIYEP) Di Kawasan Australia”, JOM FISIP, vol 5, 2018

31
Indonesia dalam hal peran sebagai perjuangan kepentingan nasional ini

merupakan tantangan yang harus dihadapi Indonesia dalam melakukan

misi diplomasi kebudayaan untuk bermitra dengan salah satu negara

maju di kancah Internasional. 23

Hal yang membedakan skripsi ini dan penelitian penulis adalah

skripsi ini lebih memfokuskan kepada peran diplomasi kebudayaan

Indonesia dalam pencapaian kepentingan nasionalnya sedangkan

penulis lebih memfokuskan kepada bentuk diplomasi budaya

Indonesia dalam program Asia Student Summit di Korea Selatan.

Berdasarkan hasil –hasil penelitian sebelumnya menyiratkan bahwa isu

mengenai diplomasi kebudayaan merupakan salah satu bentuk diplomasi yang

banyak digunakan oleh berbagai negara dan telah cukup banyak dibahas dalam

beberapa penelitian belakangan ini. Namun pembahasan mengenai diplomasi

budaya Indonesia melalui program Pertukaran Pemuda Antar Bangsa (Asia

Student Summit, ASS) tahun 2018 belum banyak yang membahasnya, utamanya di

Universitas Halu Oleo. Adapun matrix mengenai diplomasi kebudayaan adalah

sebagai berikut:

2.1 Tabel Penelitian Terdahulu

23
Clarisa Gabriela tahun 2013, skripsi yang berjudul “Peran diplomasi keudayaan Indonesia dalam
pencapaian kepentingan nasionalnya”, skripsi, Makassar: Jurusan IlmuHubungan Internasional,
Universitas Hasanuddin Makassar, diakses
darihttp://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/6316/skripsi%20HI%20clarissa
%20gabrella.pdf?sequence=1, pada 28 November 2019 pkl 20.55Wita

32
No Nama Judul Hasil Penelitian Peerbedaan Penelitian
Peneliti Penelitian
1. Nur Adnin Diplomasi Kepentingan Hal yang membedakan
Umar L Budaya nasional tercipta penelitian ini dan
tahun 2020 Indonesia dari kebutuhan penelitian penulis
Melalui suatu negara. adalah skripsi ini lebih
Australia Kepentingan ini memfokuskan kepada
Indonesia dapat dilihat dari diplomasi budaya
Youth kondisi Indonesia melalui
Exchange internalnya, baik AIYEP di Australia
Program
dari kondisi sedangkan penulis
(AIYEP) politik-ekonomi, lebih memfokuskan
TAHUN militer, dan sosial- kepada bentuk
2017-20 19 budaya. diplomasi budaya
diplomasi adalah Indonesia dalam
usaha suatu program Asia Student
bangsa untuk Summit di Korea
memperjuangkan Selatan.
kepentingan
nasionalnya dalam
masyarakat
internasional.
2. Muhammad Ship for diplomasi publik Hal yang membedakan
Elmansyah southeast indonesia melalui skripsi ini dan
Tahun 2020 asian and Ship for southeast penelitian penulis
japanese asian and adalah skripsi ini lebih
youth japanese youth memfokuskan kepada
program program peran diplomasi publik
dalam (SSEAYP) yang Indonesia melalui Ship
perspektif memfokuskan for southeast asian
diplomasi pada bentuk soft and japanese youth
publik diplomasi yang program (SSEAYP)
indonesia dilakukan sedangkan penulis
tahun 2014- Indonesia secara lebih memfokuskan
2019 lebih spesifik dan kepada bentuk
lebih terfokus lagi diplomasi budaya
pada SSEAYP Indonesia dalam
yang digunakan program Asia Student
Jepang sebagai Summit di Korea
media untuk Selatan.
memperbaiki
citranya.
3. Vita Desti Cultural Diplomasi publik Hal yang membedakan
Dan Endah Promotion in melalui program jurnal ini dan
Hayuni The Practice JENESYS di penelitian penulis
Wulandari of Japan’s jepang yang adalah jurnal ini lebih

33
2019 Public bertujuan memfokuskan kepada
Diplomacy: memberikan peran diplomasi publik
A Case-study kesempatan jepang melalui
of JENESYS kepada para JENESYS (japan-east
pemuda dari asia network of
negara-negara di exchange for students
Asia dan Oseania of youths) sedangkan
untuk bisa penulis lebih
merasakan memfokuskan kepada
kehidupan di bentuk diplomasi
Jepang dengan budaya Indonesia
tinggal dan dalam program Asia
melakukan Student Summit di
berbagai macam Korea Selatan.
aktivitas di
berbagai kota
pilihan yang ada
di Jepang.
4. Ristina Diplomasi Program AIYEP Hal yang membedakan
Fujasari Publik sejauh ini penelitian ini dan
tahun 2018 Indonesia menghasilkan penelitian penulis
Dalam penanaman nilai- adalah penelitian ini
Menggunaka nilai budaya lebih memfokuskan
n Australia- indonesia dan kepada diplomasi
IndoneSia mutual publik Indonesia dalam
Youth understanding menggunakan AIYEP
Exchange terhadap di Australia sedangkan
Program masyarakat penulis lebih
(AIYEP) Di Australia. Hal ini memfokuskan kepada
Kawasan bertujuan untuk bentuk diplomasi
Australia meningkatkan budaya Indonesia
citra Indonesia di dalam program Asia
mata asutralia Student Summit di
yang sebelumnya Korea Selatan.
turun akibat kasus
kasus yang
berhubungan
dengan kedua
negara. Program
ini memiliki
dampak yang
positif bagi
Indonesia maupun
bagi Australia

5. Clarisa Peran Diplomasi Hal yang membedakan

34
Gabriela diplomasi kebudayaan di skripsi ini dan
tahun 2013 kebudayaan Indonesia penelitian penulis
Indonesia sangatlah penting adalah skripsi ini lebih
dalam untuk mencapai memfokuskan kepada
pencapaian kepentingan peran diplomasi
kepentingan nasional Indonesia kebudayaan Indonesia
nasionalnya . Diplomasi dalam pencapaian
kebudayaan di kepentingan
luar negeri selain nasionalnya sedangkan
ditujukan kepada penulis lebih
masyarakat asing, memfokuskan kepada
juga diarahkan bentuk diplomasi
kepada budaya Indonesia
masyarakat dalam program Asia
Indonesia diluar Student Summit di
negeri. Dengan Korea Selatan.
demikian
kesadaran
kebudayaan dan
kepribadian
nasional dapat
ditingkatkan dan
dipelihara.

2.3. Alur Pikir

Program pertukaran pemuda menjadi salah satu instrumen dari pilar

diplomasi budaya Indonesia. Program pertukaran dengan melibatkan pemuda

sebagai representasi Indonesia sudah banyak diikuti, salah satunya yaitu ASS (

Asia Student Summit ). Program ini merupakan program pertukaran pemuda antara

Indonesia-Korea Selatan, sebagai salah satu instrument diplomasi budaya

diharapkan program ini dapat mengubah citra Indonesia dan pandangan Negara

lain terhadap Indonesia. Berikut penulis paparkan bagan alur pikir karya tulis ini :

35
Bagan Alur Pikir

Diplomasi Budaya Indonesia Oleh


Delegasi ASS Tahun 2018 Di Korea Selatan

Teori Diplomasi Kebudayaan (TulusWarsito& Wahyuni


Kartikasari, 2007)
Bentuk diplomasi budaya, meliputi:
1. cultural performance (penampilan budaya)
2. Symposium (presentasi kebudayaan)
3. Youth Community (kegiatan alumni)

36
Dampak diplomasi Konsep Soft Power
budaya, meliputi :
(Joseph S. Nye, 2004)
Indonesia yang semakin
dikenal khusunya dalam - Culture
kawasan Asia serta Indonesia memperkenalkan
delegasi negara lain dan mempromosikan
semakin tertarik pada kebudayaannya melalui
kebudayaan Indonesia. ASS

2.

Kebudayaan Indonesia menjadi semakin dikenal


dalam kancah internasional khususnya
di kawasan Asia

Bagan Alur Pikir dimodifikasi penulis, 2021

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah model kualitatif. Secara umum

metode kualitatif merujuk pada pengumpulan data dan strategi atau teknik
24
analisis data, yang bergantung pada data non-numerik. Alasan memilih

tipe penelitian kualitatif adalah karena dengan jenis penelitian ini sangat

membantu penulis untuk menghasilkankan atau membuat pengetahuan


24
Umar Suryadi Bakri, Metode Penelitian Hubungan Internasional, Pustaka Pelajar, Yogyakarta,
2007, p. 63

37
secara efisien sehingga mampu mendorong kita untuk menelaha dan

meningkatkan literasi tentang fenomena-fenomena yang terjadi.

Seperti yang diungkapkan oleh Norman Denzim dan Yvonna Lincoln,

tradisi penelitian kualitatif adalah bidang yang lintas disiplin ilmu sosial.

Penelitian ini mencakup berbagai metode mulai dari wawancara untuk

analisis wawancara, dan historis, serta penelitian yang disebut multi-metode.


25
Hal ini sesuai dengan keinginan penulis untuk dapat menggambarkan

bagaimana sesungguhnya diplomasi budaya yang dilakukan oleh pemuda

Indonesia dalam Asia Student Summit pada kurun waktu tahun 2018.

3.2. Subjek dan Objek Penelitian

Penelitian ini membahas mengenai diplomasi budaya yang

dilakukan indonesia dalam Asia Student Summit (ASS) pada tahun 2018.

Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah aktifitas diplomasi

budaya yang dilakukan oleh delegasi Indonesia yang tergabung dalam

program ASS, sedangkan objek dari penelitian ini adalah delegasi dari

Indonesia dalam Asia Student Summit (ASS) pada tahun 2018.

3.3. Informan Penelitian


25
Umar., p. 62.

38
Informan dalam penelitian ini berdasarkan partisipasinya dalam

program Asia Student Summit. Informan yang dimaksud adalah sesuatu baik

orang, benda, maupun lembaga yang dapat memberikan informasi tentang

penelitian ini. Adapun informan dalam penelitian ini, diantaranya adalah:

1) Linda Prabandari yang merupakan alumni ASS 2018 dari jakarta,

2) Moh. MF ginda male merupakan alumni ASS dari Gorontalo,

3) Ainur Basirah merupakan alumni ASS 2018 dari Samarinda.

4) Kurniawati merupakan alumni ASS 2018 dari Kalimantan Timur.

5) Yoca Alfarizi merupakan alumni ASS 2018 dari Sumatera Barat

6) Ramadhan Faisal merupakan alumni dari ASS 2018 dari Kalimantan

Selatan,

7) Lee So Yoon merupakan alumni ASS 2018 dari korea selatan,

8) Vandana Angelina Kerketta merupakan alumni ASS 2018 dari india,

9) Sarah Joe merupakan alumni ASS dari malaysia,

3.4. Jenis Dan Sumber Data

3.4.1. Jenis Data

Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data kualitatif

yaitu data yang berbentuk kata-kata atau yang berwujud pernyataan-

pernyataan verbal, bukan dalam bentuk angka.

3.4.2. Sumber Data

39
3.4.2.1. Data Primer

Data primer merupakan data yang diambil dari para informan

yaitu delegasi program Pertukaran Pemuda Antar Negara (Asia Student

Summit), ASS. Dalam pemilihan informan akan digunakan teknik

purposive sampling menunjukkan atas beberapa informasi juga

dimaksudkan untuk mengadakan cross check terhadap informasi

lainnya, sehingga data yang diperoleh akurat dan dapat dipertanggung

jawabkan keabsahannya. Untuk memilih dan menentukan informan lain

digunakan snowball sampling, sampai mendapatkan kesamaan data

sehingga tidak ada yang dianggap baru.

3.4.2.2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang tidak langsung, data ini

diperoleh dari studi literatur, disini penulis mengambil data berupa

literatur atau artikel-artikel yang relevan dengan permasalahan yang ada,

berasal dari berbagai buku, jurnal, artikel ( berita, tulisan resmi dalam

website ) dan penelitian-penelitian terdahulu yang membahas mengenai

diplomasi budaya dan program ASS.

3.5. Teknik Pengumpulan Data

40
Dalam pengumpulan data penelitian ini, penulis menggunakan beberapa

tekhnik, yaitu sebagai berikut:

1. Interview (wawancara)

Wawancara akan dilakukan pada beberapa

informan/narasumber yang terkait, jenis pertanyaan pada

wawancara ini yaitu bersifat terstruktur dan terbuka. Sehingga

jawaban dari narasumber dapat dieksplorasi oleh penulis.

Wawancara dilakukan melalui via telepon, via instagram dan pesan

whatsapp, hasil wawancara dapat digunakan untuk

menyempurnakan penelitian ini.

2. Dokumentasi,

Dokumentasi adalah penelusuran artikel-artikel yang relevan

dengan permasalahan yang ada, peneliti mendapatkan literatur yang

berasal dari berbagai buku, jurnal, artikel ( berita, tulisan resmi

dalam website ) dan penelitian-penelitian terdahulu, serta perolehan

data berupa screenshoot gambar hasil wawancara dengan para

delegasi Asia Student Summit (ASS) serta gambar beberapa

program peserta ASS dan adapun sebagian data diambil dari

website resmi dari Asia Student Sumit Program.

3.6. Desain Penelitian

41
Desain penelitian pada hakikatnya merupakan suatu strategi untuk

mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai

pedoman atau penuntun peneliti pada seluruh proses penelitian. Menurut

arikunto (2010) desain penelitian bagaikan sebuah peta jalan bagi peneliti

yang menuntun serta menentukan arah berlangsungnya proses penelitisn

secara benar dan tepat sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, tanpa

desain yang benar seorang peneliti tidak akan dapat melakukan penelitian

dengan baik karena yang bersangkutan tidak mempunyai pedoman arah yang

jelas.26 Sesuai dengan masalah yang diangkat dalam penelitian ini, penulis

menggunakan metode kualitatif, metode ini digunakan oleh penulis

dikarenakan metode ini sesuai dengan keinginan penulis untuk dapat

menggambarkan bagaimana diplomasi budaya Indonesia melalui program

ASS dengan menggunakan teori diplomasi budaya dan konsep kepentingan

nasional. Kembali ke masalah yang di angkat, maka peneliti melakukan

analisa data dan informasi yang bersumber dari artikel nasional, jurnal

nasional dan internasional, skripsi terkait penelitian (penelitian terdahulu)

serta interaksi langsung dengan peserta ASS tahun 2018.

Tabel 3.2 Tabel Desain Penelitian

Teknik
No Unit Analisa Indikator Penelitian Pengumpulan Data

26
S.siyoto dan ali sodik, Dasar Metodologi Penelitian, Literasi Media Publishing,Kediri, 2015, p.
98.

42
Bentuk diplomasi
budaya yang 1. Cultural
1. dilakukan Indonesia performance
2. symposium
melalui ASS pada
3. youth community
tahun 2018 Wawancara
Dokumentasi
membangun citra
Dampak diplomasi
positif Indonesia
budaya indonesia
2. dengan kebudayaan
yang dilakukan oleh
indonesia kepada para
delegasi indonesia di
delegasi negara lain
ASS tahun 208

3.7. Teknik Analisis Data

Dari data yang diperoleh dalam penelitian kemudian dianalisis dengan

menggunakan 3 tahap analisis data, yaitu:

1. Reduksi data, yaitu semua data dari hasil wawancara dianalisa

sekaligus dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada

hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya sehingga tersusun

secara sistematis dan lebih mudah dikendalikan.

2. Display data, yaitu teknik yang dilakukan oleh peneliti agar data

yang diperoleh dan banyak jumlahnya dapat dikuasai. Membuat

display merupakan sari analisis untuk pengambilan kesimpulan.

3. Verifikasi data, yaitu tekhnik analisis data yang dilakukan oleh

peneliti dalam rangka mencari makna data dan mencoba untuk

mengumpulkannya, pada awalnya, kesimpulan data yang dibuat

masih ada keraguan tetapi dengan bertambahnya data sehingga

43
dapat diambil kesimpulan pada akhirnya dan ditemukan dengan

cara mengelola data dari informan.

3.8. Konseptualisasi

1) Diplomasi Budaya

Diplomasi budaya adalah delegasi indonesia dalam memperkenalkan

budaya-budaya Indonesia ke kancah internasional. Jenis budaya Indonesia

yang dipromosikan adalah tarian tradisional Indonesia, alat musik tradisional,

makan khas indonesia, lagu tradisional dan pencak silat sebagai sysmposium.

2) Asia Student Summit (ASS) tahun 2018

Merupakan suatu program yang melibatkan beberapa negara di asia

tenggara, program ini juga sebagai jembatan diplomasi jangka panjang yang

menghubungkan Indonesia dengan para delegasi negara lain, serta memberikan

kesempatan kepada indonesia untuk memperkenalkan kebudayaan yang ada di

indonesia kepada delegasi-delegasi negara lain.

3) Soft Power

Dengan bergabungnya indonesia dalam Asia Student Summit (ASS)

dapat menjadikan alat sebagai Soft Power indonesia untuk membangun

citra positif indonesia melalui mempromosikan dan memperkenalkan

kebudayaan indonesia kepada peserta delegasi negara lain ASS tahun 2018.

44
45
BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Asia Student Summit (ASS)

Asia Student Summit (ASS) adalah program yang dilatarbelakangi

oleh organisasi International Global Network (IGN) yang merupakan

organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan dan pengembangan

anak muda dunia serta meningkatkan kesepahaman antar budaya. IGN

berdiri di pengujung akhir tahun 2015. Secara fundamnetal, International

Global Network (IGN) didirikan atas konsep pemikiran dari salah satu anak

muda indonesia yaitu Muhammad Fahrizal. Program ini dilaksanakan oleh

50 pemuda Indonesia yang berusia 17-25 tahun, para delegasi

menghabiskan 7 hari di korea selatan untuk melakukan berbagai macam

program salah satunya adalah pertunjukan budaya yang bertujuan untuk

mempromosikan serta mewujudkan cross cultural understanding atau

kesepahaman antarbudaya.27

Seleksi yang dilakukan secara ketatpun semata-mata bertujuan

untuk mencapai tujuan dari program ASS yaitu untuk meningkatkan

kemampuan pemuda-pemuda Asia dan menciptakan kader pimpinan

bangsa yang berwawasan internasional. Tahap selesksi dilakukan tiga

tahap meliputi: pendaftaran online (memasukkan data diri serta


27
Youth Opportunities. 2018. “Asia Student Summit 2018 in South Korea”,
https://www.youthop.com/competitions/asia-student-summit-2018-south-korea, diakses pada 12
april 2021 pukul 20:25.

46
pengalaman dalam berorganisasi mealui Link resmi ASS), wawancara

(tahap seleksi ini diadakan secara daring), pertunjukkan minat dan bakat

(calon peserta menampilkan bakat dan kebudayaan dari masing-masing

provinsi). Seleksi tersebut melibatkan beberapa panitia yang menentukan

setiap peserta menjadi perwakilan delegasi Indonesia dalam program ASS

yaitu: ketua program ASS, youth community leader (ketua dari youth

community), beberapa staff dari IGN.

Tabel 4.1. Daftar 50 delegasi Indonesia ASS Tahun 2018

No. Peserta Provinsi


1. 10 jakarta
2. 5 Bali
3. 4 Kalimantan Selatan
4. 2 Gorontalo
5. 2 Sulawesi Selatan
6. 5 Kalimantan Timur
7. 6 Yogyakarta
9. 4 Sumatera Barat
10. 9 Jawa Barat
11. 3 Sulawesi Tengah

Dalam kegiatan ini delegasi ASS melaksanakan beberapa program

yaitu Cultural Performance (penampilan budaya), dalam program ini

delegasi ASS menampilkan beragam budaya Indonesia seperti tari-tarian,

lagu daerah, alat musik, dan pencak silat. Program selanjutnya yaitu

Symposium, pada program ini masing-masing delegasi untuk saling

mengenal lebih dekat dan saling bertukar informasi tentang negara masing-

47
masing, Para delegasi diminta untuk memperesentasikan negara masing-

masing dengan tiga topik pembahasan yaitu salah satunya adalah Culture

(budaya). Pada kesempatan tersebut delegasi indonesia dapat

memperkenalkan dan mempromosikan indonesia seperti tarian tradisional

indonesia, makanan khas indonesia, lagu tradisional indonesia, dan alat

musik indonesia. Program-program yang dilaksanakan oleh delegasi ASS

menekankan pada hubungan antara masyarakatnya atau hubungan antara

orang Australia dan orang Indonesia (people to people contact).

4.1.1. Karakteristik Informan

Karakteristik informan merupakan data dari informan yang terdiri

atas sembilan orang informan delegasi ASS tahun 2018, dilampirkan dalam

bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 4.1. Karakteristik Informan Delegasi ASS Tahun 2018

No. Nama Usia Alamat


1. Moh. MF Ginda Male 25 Tahun Gorontalo
2. Linda Prabandari 27 Tahun Jakarta
3. Ainur Basirah 25 Tahun Samarinda
4. Kurniawati 24 Tahun Kalimantan
Timur
5. Yoca Alfarizi 29 Tahun Sumatera Barat
6. Ramadhan Faisal 28 Tahun Kalimantan
Selatan
7. Lee So Yoon 27 Tahun Korea Selatan
8. Vandana Angelina Kerketta 23 Tahun India
9. Sara Joe 26 Tahun Malaysia

4.1.2. Kegiatan Umum ASS Tahun 2018

48
Selama ASS berlangsung, delegasi dituntut untuk menerapkan

prinsip persahabatan dan saling kesepahaman (friendship and mutual

understanding) dalam berbagai aktivitas. Banyaknya kegiatan yang telah

dijadwalkan oleh panitia ASS tahun 2018 seperti Campus Visit, Company

Visit, dan Heritage Place Visit. Salah satu delegasi ASS Tahun 2018 Linda

Prabandari (Jakarta) mengatakan:

“bahwa tujuan khusus kami mengunjungi univesitas kyung


Hee adalah mengamati bagaimana sistem kampus tersebut dan
kami membentuk kelompok diskusi untuk mempresentasikan
setiap kampus yang terkenal dimasing-masing negaranya dan
membandingkan sistem kampus dari universitas Kyung Hee”28
Dari pernyataan diatas bahwa delegasi ASS menjalankan

kegiatan kegiatan Campus Visit memiliki tujuan untuk

mengamati bagaimana sistem kampus dari universitas kyung

hee untuk membandingkan sistem kampus dari negara

delegasi. Kegiatan tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4.1. Campus Visit di Kyung Hee University

28
Wawancara Linda Prabandari (Jakarta) salah satu delegasi ASS Tahun 2018

49
(Dokumentasi pribadi delegasi ASS, 2018)

Dalam kegiatan tersebut setiap delegasi akan membentuk beberapa

kelompok dari negara yang berbeda. Pada kegiatan Campus visit seluruh

delegasi berkunjung kesalah satu universitas terbaik di Korea Selatan yaitu

Kyung Hee University, tidak hanya sekedar berkunjung ke kampus

tersebut, setiap kelompok diminta untuuk mengamati bagaimana sistem

kampus tersebut dan juga saling bediskusi untuk menemukan perbedaan

sistem kampus disetiap negara delegasi serta bertukar informasi tentang

kampus-kampus dari masing-masing negara delegasi.

Selanjutnya, Company visit yang merupakan tempat magang

delegasi ASS untuk mengetahui bagaimana perusahaan di Korea Selatan

dalam mengelola perusahaan dengan baik dan bahkan dapat bekerjasama

misalnya dalam bidang Intertainment. Salah satu delegasi ASS Tahun

2018 Ainur Basirah (Samarinda), mengatakan :

50
“Kami menunjungi salah satu perusahaan besar di Korea Selatan
yaitu KBS ON, salah satu staff KBS ON membawa kami
berkeliling perusahaan untuk memperkenal tata cara kerja
diperusahaan tersebut. Kami juga membentuk kelompok diskusi
dari masing-masing negara delegasi dengan tujuan memperkuat
kerja sama antar negara Asia dalam bidang Intertainment dan
berfokus pada strategi pemasaran dari setiap negara”29
Dalam wawancara tersebut menyatakan bahwa delegasi

ASS mengunjungi KBS ON untuk mengetahui tata cara kerja

perusahaan tersebut dan membentuk kelompok diskusi masing-

masing negara bertujuan untuk memperkuat kerja sama antar

negara Asia.

Gambar 4.2. Company visit di KBS ON

(Dokumentasi pribadi delegasi ASS, 2018)

Pada gambar tersebut, kegiatan tersebut setiap kelompok

delegasi yang telah ditentukan dapat berdiskusi serta menganalisis

kemajuan teknologi dan juga bisnis di Korea selatan dengan tujuan

29
Wawancara Ainur Basirah (Samarinda) salah satu Delegasi ASS Tahun 2018

51
kegiatan ini membuat pemahaman yang mendalam tentang budaya

Asia melalui pertukaran dan berbagi ide, inisiatif, dan berfokus

pada kemajuan strategi pemasaran disetiap negara delegasi ASS.

kegiatan terakhir yaitu Heritage place (tempat warisan),

dimana dalam kegiatan ini untuk berkunjung kesalah satu tempat

adat di Korea Selatan, dalam kegiatan ini delegasi diajarkan

bagaimana cara hidup berdampingan dengan orang dengan budaya

yang berbeda, cara berpikir terbuka dan berteman dengan orang

dengan latar belakang yang berbeda, cara saling mengerti satu sama

lain agar tercipta kehidupan yang harmonis, cara mewakili negara

dan masih banyak lagi. kegiatan Heritage place memperkenalkan

kebudayaan Korea Selatan kepada seluruh delegasi ASS dan

memberikan saling kesepahaman antar budaya negara-negaara

Asia.

Gambar 4.3. Heritage place delegasi ASS tahun 2018

52
(Dokumentasi pribadi delegasi ASS, 2018)

Dalam gambaran-gamabaran kegiatan diatas, dapat dilihat

kedekatan antar negara Asia yang mempererat hubungan internasional

melalui kebudayaan dan saling adanya kesepahaman serta adapatasi

masyarakat Asia melalui kebudayaan disetiap negara delegasi Asia

sehingga terbentuknya cross cultural understanding antara delegasi

Indonesia dan delegasi negara lainnya.

4.2 Bentuk Diplomasi Budaya Indonesia Melalui ASS Tahun 2018

Diplomasi budaya adalah sebuah kumpulan dari “national policy

designed to support the export of representative sample of that nation’s

culture in order to further the objectives of foreign policy”. Definisi

tersebut juga dapat diinterpretasikan sebagai, “any policies designed to

encourage public opinion to influence a foreign government and its

53
attitudes towards the sender”, di mana diplomasi budaya menekankan

penggunaan budaya sebagai modal utamanya dan secara natural

memberikan ruang untuk pastisipasi yang lebih luas. Diplomasi budaya

menggunakan hasil-hasil kebudayaan sebagai manifestasi utamanya,

misalnya, melalui promosi kebudayaan yang dimiliki oleh suatu negara,

melalui mode pertukaran edukasi, seni dan budaya populer (literatur,

musik, dan film). Banyak dari instrumen diplomasi budaya ini yang masih

dipergunakan hingga saat ini.30

Diplomasi Kebudayaan sudah cukup banyak dan cukup lama

dilakukan oleh Indonesia dalam berbagai misi diplomasi ke luar negeri dan

mempunyai dampak yang cukup baik. Diplomasi Kebudayaan dapat

dilakukan oleh pemerintah maupun non-pemerintah, individual maupun

kolektif atau setiap warga negara. Oleh karena itu, pola hubungan

Diplomasi Kebudayaan antar bangsa dapat terjadi antar siapa saja sebagai

aktornya dimana tujuan dan sasaran utama dari Diplomasi Kebudayaan

adalah mempengaruhi pendapat umum (masyarakat negara lain).

Salah satu contoh untuk mempererat hubungan multilateral

Indonesia dengan negara kawasan Asia adalah dengan adanya program

(Asia Student Summit). Program ini merupakan gagasan dari International

Global Network untuk bekerjasama dengan pemuda-pemuda international


30
Hoang Ha, Van Kim. 2016. Peran Diplomasi Budaya Dalam Mewujudkan Komunitas Sosial-
Budaya Asean: Kasus Vietnam. Jurnal Ilmiah Kependidikan. Vol. X (01). Hal. 02.

54
dalam menyelenggarakan program yang dapat membangun citra positif

diantara negara-negara kawasan Asia maupun luar Asia. Gagasan tersebut

dimulai ketika salah satu pemuda Indonesia yaitu Muhammad Fahrizal dan

beberapa rekannya dari berbagai negara yang sangat bertekad untuk

menjadikan pemuda-pemuda Indonesia daan neggara lain yang memiliki

potensi yang baik dalam berbagai aspek.

Sejauh ini, International Global Network telah berhasil

menghubungkan lebih dari 10.000 anak muda dari 199 negara dengan

program yang inspiratif dan edukatif. Program ini memiliki banyak sponsor

dan dukungan non-pemerintah seperti wonderful indonesia, partner hotel,

partner venue serta media partner dan media peliput seperti MetroTV dan

NET Television. Program ini terbuka untuk semua anak muda dari seluruh

dunia. Melalui IGN Mentor Class, para pemuda yang memiliki

pengetahuan dan pengalaman seperti menerima beasiswa, menjadi peserta

pertukaran pelajar di luar negeri. Dengan mewakili negaranya dalam

sebuah konferensi, maka mereka bakal mendapatkan kesempatan berbagi

pengetahuan dan pengalamannya dengan pemuda lainnya yang ingin

berjuang untuk meraih prestasi. Tujuan utama dari kerjasama ini adalah

dalam keinginan untuk memfasilitasi kesempatan yang luas untuk pemuda

Indonesia dan pemuda negara kawasan Asia, terutama dalam

mengapresiasi, pengembangan diri, pertukaran budaya, maupun Mutual

55
Undesrtanding antara Indonesia dan negara kawasan Asia mengingat

banyaknya perbedaan diantara negara-negara Asia.

Asia Student Summit (ASS) memiliki dua program yang

memfokuskan culture (budaya), selama tujuh hari para delegasi diminta

untuk mengikuti setiap aktivitas yang telah dirancang oleh panitia ASS,

penyebaran budaya yang terdapat dalam ASS 2018 dikemas dalam

beberapa bentuk kegiatan. masing-masing delegasi mepersiapkan dan

menunjukkan bagaimana kebudayaan dari setiap negara delegasi dengan

cara merepresentasikan negaranya, serta mengemas pesan-pesan yang

disampaikan melalui konten budaya yang ditampilkan. Penyebaran pesan

dari setiap delegasi dapat disampaikan dalam bentuk kebudayaan agar

dapat meningkatkan dan menambah rasa ingin tahu kepada delegasi ASS

2018.

Delegasi Indonesia yang menampilkan dan mempromosikan

berbagi keragaman kebudayaan indonesia yang setiap delegasi Indonesia

membawakan budaya dari daerahnya masing-masing untuk mencapai

tujuan dari diplomasi budaya dalam memelihara citra Indonesia dikawasan

Asia sebagai negara yang berkebudayaan tinggi dan menjalin hubungan

antar delegasi ASS 2018.

4.2.1. Cultural Performance (penampilan budaya)

56
Cultural Performance atau penampilan budaya merupakan acara

yang ditunggu-tunggu oleh setiap delegasi. Acara tersebut berupa

perkenalan kebudayaan negara melalui pertunjukan di atas panggung

dalam bentuk pementasan kebudayaan berupa tarian, nyanyian dan

kesenian lainnya. Waktu yang diberikan setiap peserta 10-15 menit untuk

menampilkan budayanya. Delegasi Indonesia sendiri telah telah

mempersiapkan pertunjukan kebudayaan dari masing-masing daerah

delegasi Indonesia, berikut adalah salah satu gambar delegasi Indonesia

pada saat Cultural Performance :

Gambar 4.4 Cultural Performance delegasi Indonesia


di Korea Selatan (ASS 2018)

(Dokumentasi pribadi delegasi ASS, 2018)

Gambar diatas merupakan penampilan budaya dari delegasi

Indonesia yang memakai pakaian adat dari masing-masing daerah di

57
Indonesia dan membawakan kebudayaan dari setiap provinsi delegasi

Indonesia.

4.2.1.1. Tarian Tradisional

Indonesia merupakan negara kepulauan yang begitu luas dan

memiliki garis pantai yang sangat panjang. Negara kepulauan ini memiliki

banyak masyarakat yang beragam akan kebudayaan Indonesia telah

menjadi tradisi dari beragam suku diberbagai di Indonesia, keragaman

budaya tersebut memberikan warna keseluruhan yang lebih dinamis bagi

bangsa Indonesia sesuai dengan semboyan bangsa yaitu Bhineka Tunggal

Ika. Berikut adalah salah satu gambar delegasi Indonesia pada saat

Cultural Performance:

Gambar 4.5. Tarian Dango dari Gorontalo


yang ditampilkan oleh delegasi Indoesia ASS Tahun 2018

(Dokumentasi pribadi delegasi ASS, 2018)

58
Gambar diatas merupakan penampilan budaya disalah satu

daerah di Indonesia yaitu Gorontalo yang ditampilkan oleh M.F.

Ginda Male dan rekannya yang berasal dari daerah yang sama.

Selain menampilkan tari Dango, delegasi ASS juga menampilkan

tari marendeng marampa dari Toraja, tari denok dari Semarang,

tari Panyembrana dari Bali, tari Gending dan tari Lilin Siwa dari

Sumatera Selatan. Melalui wawancara MF Ginda Male (Gorontalo)

salah satu delegasi ASS tahun 2018, mengatakan :

“Saya dan rekanku menampilkan Tari Dango yang


sangat terkenal di Gorontalo, saya sangat bersyukur
karena melalui program ini saya bisa memperkenalkan
salah satu budaya dari tanah kelahiranku kepada seluruh
delegasi ASS”31
Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan delegasi

Indonesia seringkali menampilkan kebudayaannya ke negara-

negara lainnya dengan tujuan nasionalnya, seperti pada program

ASS yang telah menjadi wadah untuk memperkenal salah satu

kebudayaan indonesia yaitu tarian tradisional Indonesia.

4.2.1.2. Alat Musik

Kegiatan Cultural Performance yang menampilkan

banyaknya kebudayaan dari delegasi ASS, melalui pertunjukan

tersebut delegasi Indonesia memperkenalkan alat musik Sape

31
Wawancara MF Ginda Male (Gorontalo) salah satu delegasi ASS Tahun 2018

59
kepada delegasi ASS dari negara lainnya. Melalui wawancara

Kurniawati (Kalimantan Timur) salah satu delegasi ASS Tahun

2018, mengatakan :

“saya merasa bangga berksempatan menampilkan salah


satu warisan kebudayaan dari daerahku, saya bisa
memperkenalkan alat musik sape kepada teman-teman
dari negara lainnya, banyaknya delegasi ASS yang
besorak kepada saya pada saat memainkan sape”32
Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa

melalui ASS delegasi Indonesia berkesempatan untuk menampilkan

kebudayaan dari daerah masing-masing delegasi Indonesia untuk

dipromosikan kepada seluruh delegasi ASS.

Gambar 4.6. Alat Musik Sape dari Kalimantan Timur

Yang ditampilkan oleh delegasi Indonesia ASS Tahun 2018

(Dokumentasi pribadi delegasi ASS, 2018)

32
Wawancara Kurniawati (Kalimantan Timur) salah satu delegasi ASS Tahun 2018

60
Gambar diatas merupakan salah satu alat musik yang

ditampilkan di depan delegasi ASS oleh salah satu delegasi

Indonesia yang bernama Kurniawati dengan tujuan untuk

memperkenalkan salah satu warisan kebudayaan dari daerahnya

yaitu Kalimantan Timur. Kurniawati sempat memperkenalkan alat

musik sape terbuat dari apa dan fungsinya.

4.2.1.3. Lagu Daerah

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki

banyak sumber kebudayaan dan beragam jenis seni tradisi

Indonesia yang dapat diperkenalkan kepada dunia, dalam kegiatan

Culture performance Indonesia dapat memperkenalkan lagu-lagu

daerah yang diciptakan berdasarkan budaya dan adat istiadat daerah

tertentu serta bahasa daerah setempat yang memiliki makna

simbolik dari daerah-daerah di Indonesia. Salah satu delegasi ASS

Tahun 2018 Ramadhan Faisal (kalimantan Selatan), mengatakan :

“saya memperkenalkan madihin dengan tujuan delegasi


negara lain bahkan delegasi indonesia mengetahui salah
satu kebudayaan dari Kalimantan Selatan, saya juga
menyanyikan lagu ampar-ampar pisang dan membuat saya
bangga seluruh delegasi ikut indonesia bahkan delegasi
negara lain ikut bernyanyi bersama saya”33
Delegasi Indonesia dalam cultural performance nya
di Korea Selatan berhasil menampilkan kebudayaannya
bukan hanya satu kebudayaan namun berbagai budaya di
33
Wawancara Ramadhan Faisal (Kalimantan Selatan) salah satu delegasi ASS Tahun 2018

61
Indonesia seperti madihin dan lagu ampar-ampar pisang.
Berikut adalah salah satu gambar delegasi Indonesia pada
saat Cultural Performance.

Gambar 4.7. Performing 2 arts “Lagu Ampar-Ampar Pisang dan Madihin”


Yang ditampilkan oleh delegasi Indonesia ASS Tahun 2018

(Dokumentasi pribadi delegasi ASS, 2018)

Gambar tersebut merupakan penampilan dari salah satu

delegasi Indonesia yang bernama Ramadhan Faisal dengan

membawakan lagu daerah dari Kalimantan Selatan. Dalam

pertunjukannya. Ia memperkenalkan lagu daerahnya ampar-ampar

pisang dan madihin. Madihin adalah sebeuah bentuk puisi rakyat

yang dituliskan dalam bahasa Banjar dan di iringi oleh gendang

madihin. Tidak hanya memainkan gendang dan bernyanyi,

62
Ramadhan juga mengajak delegasi lainnya untuk mengikutinya

bernyanyi.

Gambar 4.8. pembacaan puisi dengan backsound lagu minang


Yang ditampilkan oleh delegasi Indonesia ASS Tahun 2018

(Dokumentasi pribadi delegasi ASS, 2018)

gambar tersebut merupakan salah satu penampilan dari

delegasi Indonesia yaitu yoca alfarizi yang menampilkan sebuah

puisi dengan backsound lagu minang serta menampilkan sebuah

video tentang sejarah daerah minangkabau.

4.2.1.4. Pencak Silat

Pencak Silat adalah salah satu olahraga tradisional yang

tercermin dalam bela diri di Indonesia yang merupakan objek

kemajuan kebudayaan Indonesia. Pencak silat merupakan salah satu

63
warisan budaya Takbenda Indonesia yang masuk kedalam daftar

warisan budaya Takbenda UNESCO melalui sekretariat Intangible

Cultural Heritage. Melalui pogram ASS tahun 2018, salah satu

delegasi Indonesia memperkenalkan pencak silat kepada delegasi

ASS. Melalui wawancara Ainur Basirah (Samarinda) salah satu

delegasi ASS Tahun 2018, mengatakan :

“saya sudah belajar silat dari kelas satu SMA, pada saat
cultural Performance saya mempromosikan Pencak
Silat, dan kagetnya banyaknya delegasi dari negara lain
telah mengetahui seni bela diri ini, bahkan salah satu dari
mereka meminta untuk mengajarkan salah satu gerakan
dari pencak silat”34

Dari pernyataan tersebut bahwa Ainur Basirah

delegasi Indonesia menjelaskan bahwa ia

mempromosikan pencak silat dan mengajarkan salah satu

gerakan pencak silat kepada delegasi dari negara lain.

Dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 4.9. pencak silat cultural Performance


34
Wawancara Ainur Basirah (Samarinda) salah satu delegasi ASS Tahun 2018

64
Yang ditampilkan oleh delegasi Indonesia ASS Tahun 2018

(Dokumentasi pribadi delegasi ASS, 2018)


gambar diatas merupakan penampilan dari salah satu delegasi

Indonesia yang mempromosikan pencak silat sebagai warisan budaya

Indonesia melalui acara cultural performance.

4.2.2. Symposium (presentasi kebudayaan)

Symposium memberikan kesempatan untuk setiap delegasi ASS

untuk mempresentasikan dan saling memperkenalkan budaya dari negara

masing-masing delegasi ASS. Budaya yang dipresentasikan oleh delegasi

Indonesia berupa mempromosikan baju batik, tarian tradisional, serta

memperkenalkan AngklungUp kepada delegasi ASS tahun 2018, tidak

65
hanya sebatas memperkenalkan budaya delegasi diberi challenge untuk

membuat ikon dari negara masing-masing. Melalui wawancara Yoca

Alfarizi (Sumatera Barat) salah satu delegasi ASS Tahun 2018 :

“saya sudah lama membuat applikasi AngklungUP, dan


alhamdulilah melalui program ini saya bisa memperkenalkan
applikasi tersebut serta salah satu alat musik yang sangat
terkenal di Indonesia, saya bangga bisa menjadi salah satu
delegasi yang mewakili Indonesia untuk memperkenalkan
budayanya melalui teknologi”35
Pada acara ini dapat mengajarkan banyak hal kepada delegasi,

mulai dari cara berdampingan dengan orang yang memiliki budaya yang

berbeda, cara berpikir terbuka dan berteman dengan orag-orang yang

memiliki latar belakang berbeda, cara mewakili negara sebagai delegasi

yang terpercaya dan masih banyak lagi. Maanfaat dan keuntungan dari

acara ini dapat memiliki banyak teman senusantara ataupun seAsia.

35
Wawancara Yoca Alfarizi (Sumatera Selatan) salah satu delegasi ASS Tahun 2018

66
Gambar 4.10. showing AngklungUp
Yang ditampilkan oleh delegasi Indonesia ASS Tahun 2018

(Dokumentasi pribadi delegasi ASS, 2018)

pada gambar diatas, salah satu delegasi Indonesia yang berhasil

menciptakan salah satu aplikasi angklung dengan versi teknologi, dibuat

untuk mempermudah dalam memperkenalkan budaya Indonesia ke

mancanegara dikarenakan alat musik angklung yang tidak mudah

didapatkan bahkan di Indonesia pun angklung dapat ditemukan di daerah-

daerah tertentu. Angklungup adalah salah satu jalan untuk mempermudah

melestarikan dan mempromosikan budaya Indonesia. pada saat

memperkenalkan applikasi ini, delegasi Indonesia tersebut memainkan lagu

Ibu Kita Kartini dan dinyanyikan oleh seluruh delegasi ASS dari Indonesia.

67
Gambar 4.11. challenge membuat ikon MONAS
Yang dibuat kerjasama antar delegasi Indonesia

(Dokumentasi pribadi delegasi ASS, 2018)

gambar diatas merupakan salah satu kegiatan dari Symposium yang

dibuat oleh panitia ASS yang bertujuan untuk lebih mengenal dekat setiap

negara delegasi ASS. Delegasi Indonesia membuat Monas (monumen

nasional) yang di Indonesia monas sangat terkenal sebagai ikon tertua

Indonesia, dengan memakai bahan seadanya yang terbuat dari plastik dan

kawat besi untuk membuat kerangka dari monas.

4.2.3. Youth Community


Kegiatan ini adalah sebuah perkumpulan alumni dari program-

program yang tergabung dalam International Global Network termasuk

ASS yang diadakan setiap tahunnya di Indonesia dan berlangsung empat

hari dan hanya alumni terpilih yang telah memenangkan penghargaan-

penghargaan pada Asia Student Summit (ASS) dan program IGN lainnya.

Pada tahun 2018 youth community diselenggarakan di Bali yang

68
mengusung tema ”Asian Youth Dreams and Balines cultures”, pada tahun

sebelumnya kegiatan youth community telah diadakan di yogyakarta. Pada

kegiatan ini, banyaknya aktivitas yang menunjukkan keindahan

kebudayaan dari Indonesia, Berikut gambar dari Yoca Alfarizi, salah satu

delegasi Indonesia dalam youth community bersama delegasi negara lain:

Gambar 4.12. Delegasi Youth Community


Di Pura Penataran Agung

(Dokumentasi pribadi delegasi ASS, 2018)

Pada gambar diatas, dapat dilihat bahwa semua delegasi sedang

berfoto bersama di salah satu pura yang berada di Bali dan memakai

pakaian Tradisional dari Bali, sehingga berdasarkan definisi kebudayaan

menurut Tulus Warsito dan Wayuni Kartika Sari mengemukakan bahwa

diplomasi kebudayaan merupakan usaha suatu Negara untuk

menperjuangkan kepentingan nasionalnya melalui dimensi kebudayaan.

Jika dilihat dari hasil gambar oleh Yoca Alfarizi salah satu alumni ASS

69
dari Indonesia, Indonesia dengan kebudayaannya mampu mencapai

kepentingannya melalui kegiatan youth community yaitu dengan

memperkenalkan keindahan budaya Indonesia dan masyarakatnya yang

begitu ramah. Selain berkunjung ketempat wisata di Bali, delegasi diajak

untuk memainkan salah satu permainan tradisional Indonesia yaitu bakiak,

berikut dokumentasi dari Sara Joe alumni ASS Tahun 2018 delegasi

Malaysia:

Gambar 4.13. Bakiak Group Game

(Dokumentasi pribadi delegasi ASS, 2018)

Pada gambar diatas, dapat dilihat bahwa delegasi yang begitu riang

memainkan salah satu permainan tradisional Indonesia yang dibuat

menjadi beberapa kelompok dari delegasi Indonesia dan delegasi negara

lain. Tidak hanya memainkan bakiak, delegasi juga diajak untuk membuat

Basket Weaving atau sebuah anyaman keranjang yang terbuat dari rotan,

70
beikut gambar dari Lee So Yoon alumni ASS Tahun 2018 delegasi Korea

Selatan:

Gambar 4.14 pembuatan basket weaving

(Dokumentasi pribadi delegasi ASS, 2018)

Diplomasi budaya Indonesia berhasil dilakukan pada Negara-

negara Asia yang mengikuti kegiatan alumni. Dalam diplomasinya,

Indonesia melibatkan beragam kebudayaan untuk memperkenalkan

kebudayaan Indonesia dan delegasi Indonesia sebagai aktor dalam

diplomasi budaya tersebut. Antara delegasi negara lain dan delegasi

Indonesia terjadi pertukaran pemahaman tentang kebudayaan sehingga satu

sama lain saling memahami dan Indonesia dapat mencapai kepentingan

nasionalnya. Berikut adalah wawancara dari Lee So Yoon yang merupakan

Alumni dari ASS Tahun 2018:

71
“This is my first time i go to foreign country, so i really
excited!! this is a chance for me to meet another people from
different country and make some experience from the activity
during 4 days in Bali and enjoy the cultures and beautiful
nature from Bali”36
Keindahan Bali dapat dirasakan oleh delegasi dari Korea Selatan

yang menurutnya ia sangat menikmati kebudayaan dan keindahan alam

dari bali, hal ini membuktikan bahwa dengan diplomasi budaya yang

dilakukan Indonesia dalam kegiatan tersebut dapat memperkenalkan

Indonesia lebih luas lagi.

Tabel 4.2. Matriks Bentuk Diplomasi Budaya Indonesia


Melalui ASS Tahun 2018
No. Bentuk Diplomasi Budaya Hasil
1. Tarian Dango dari Gorontalo
2. Alat musik sape dari
Kalimantan Timur
3. Lagu ampar-ampar pisang
1. Cultural performance dan madihin dari Kalimantan
Selatan
4. Pembacaan puisi backsound
lagu minang dari Sumatera
Barat
5. Pencak Silat dari Samarinda
1. Mempromosikan Applikasi
AngklungUp pada delegasi
2. Symposium ASS Tahun 2018
2. Challenge membuat ikon
MONAS oleh delegasi
Indonesia
1. Mengunjungi pura
penataran agung
3. Youth community 2. Bakiak group game
3. Membuat anyaman
keranjang
4.3. Dampak Diplomasi Budaya Indonesia melalui Program ASS Tahun 2018
36
Wawancara Lee So Yoon delegasi ASS tahun 2018 dai Korea Selatan

72
Indonesia merupakan suatu negara dengan berbagai macam

keunikan dan keragaman yang begitu potensial untuk perkenalkan di mata

dunia khusunya di kawasan Asia. Oleh karena itu untuk mewujudkan hal

tersebut, perlu dilakukannya upaya tertentu salah satunya melalui Asia

Student Summit (ASS). Beberapa kebudayaan diatas yang telah

dilaksanakan oleh Indonesia menacakup proses aktivitas diplomasi publik

sebagai tanda behasilnya suatu hubungan diplomasi publik. Hubungan

kebudayaan dapat melibatkan dua atau lebih negara yang menjadi dekat

atau menjalin hubungan kerjasama. Pada tahap diplomasi ini yaitu

pengenalan dengan adanya cultural performance di Korea Selatan,

akhirnya Indonesia melalui penampilan budaya yang dilakukan oleh

delegasi berhasil memperkenalkan indonesia. Melalui wawancara salah

satu delegasi ASS Tahun 2018 Yoca Alfarizi mengatakan bahwa :

“untuk cultural Performance, saya tampilkan puisi dengan


backsound musik minang. Alhamdulillah kawan-kawan dari
luar mengapresiasi dan semua delegasi banyak respons kalau
mereka merinding. Kita semua dari Indonesia yang
menampilkan penampilan budaya dapat apresiasi berupa
“cultural agent.”37

Berdasarkan definisi kebudayaan menurut Van Kim Hoang Ha

mengemukakan bahwa diplomasi budaya menggunakan hasil-hasil

kebudayaan sebagai manifestasi utamanya, misalnya, melalui promosi

37
Wawancara Yoca Alfarizi delegasi ASS tahun 2018

73
kebudayaan yang dimiliki oleh suatu negara, melalui mode pertukaran

edukasi, seni dan budaya populer (literatur, musik, dan film). Jika dilihat

dari hasil wawancara oleh Yoca Alfarizi salah satu delegasi ASS tahun

2018, Indonesia dalam cultural performance tidak hanya menampilkan

satu kebudayaan namun banyaknya budaya-budaya Indonesia yang

ditampilkan sampai akhirnya Indonesia mendapat apresiasi dari ASS

berupa cultural agent disetiap penampilan kebudayaan. Selain itu, pada

symposium delegasi memperkenalkan budaya Indonesia dengan mengutus

setiap delegasi untuk berbincanng-bincang dengan delegasi negara lain,

kegiatan tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 4.15. Percakapan antar delegasi ASS Tahun 2018


dalam memperkenalkan budaya Indonesia

(Dokumentasi pribadi delegasi ASS, 2018)

Keberhasilan dalam berdiplomasi suatu negara tentu saja tidak

terlepas dari kekuatan dan pengaruh yang salah satunya termuat dalam soft

74
power. Soft power sendiri merupakan representasi dari kekuatan dalam

berdiplomasi yang bersifat non-militer dan hal ini pula mulai berkembang

pada abad ke 21 yang mulai diperkenalkan oleh Joseph Nye Jr pada tahun

1990an. Yang mana mana soft power adalah bagaimana mampu

mendapatkan kekuasaan dalam konteks politik internasional terhadap

negara-negara lain karena kita memberikan nilai dan mereka pula mampu

menyesuaikan terhadap nilai-nilai tersebut, meniru teladan serta

menginginkan capaian tingkat kemakmuran dan keterbukaan.

Menurut Joseph soft power utama suatu negara bertumpu pada tiga

sumber daya, yaitu : budayanya ( tempat-tempat yang menarik bagi orang

lain), nilai-nilai politiknya ( ketika negara itu menghidupinya di dalam dan

luar negeri ), dan kebijakan luar negerinya ( ketika dianggap sah dan

memiliki otoritas moral ). Symposium merupakan salah satu program dalam

ASS yang menjadi salah satu alat soft power Indonesia dalam menggunakan

pendekatan langsung yang bertujuan mengajarkan dan mempresentasikan

kebudayaan-kebudayaan Indonesia kepada delegasi di dari luar Indonesia

untuk lebih mengenal Indonesia.

Dampak dari soft power yang dilakukan oleh delagasi Indonesia

diantaranya adalah sangat berdampak bagi kebudayaan, dimana

kebudayaan Indonesia semakin dikenal oleh negara lain juga dapat

menunjukkan citra baik Indonesia di kancah internasional. Karena program

75
ASS diikuti oleh pemuda-pemuda pilihan dari setiap negara yang

mengikuti program, artinya program ASS ini membentuk jaringan alumni

ASS Internasional yang dapat menjadi aktor-aktor diplomat bagi Indonesia.

Oleh karena itu dampak dari soft power yang dilakukan oleh delegasi

Indonesia dapat dilihat secara kognitif dan dapat pula secara behavioral.

Dampak yang dirasakan secara kognitif terhadap penerimaan

delegasi dari negara lain adalah Indonesia yang semakin dikenal khusunya

dalam kawasan Asia. seperti yang diungkapkan oleh Vandana Angelina

Kerketta yang merupakan anggota Asia Student Summit dari delegasi

India :

for the first time i didn’t expect Indonesia to be so


diverse, i’ve visted Indonesia in 2015 and although i only
stayed in Bali just for three days, Indonesia has a lot of
delicious food and the ocean is so beatiful. And when i joined
the ASS program, i knew and learned about Indonesian
traditional dance because you know i am from India who
likes to dance and now i have many friend from Indonesia.38

Dengan wawancara tersebut membuktikan banyaknya orang luar

yang tertarik dan ingin mengenal Indonesia, tidak hanya menyanjung

tentang kebudayaan dan alamnya akan tetapi dengan keramahan orang-

orang Indonesia yang membuat negara lain merasa nyaman untuk

berkunjung ke Indonesia. Tidak hanya India namun beberapa delegasi

38
Wawancara Vandana Angelina Kerketta delegasi ASS tahun 2018 dari India

76
negara lain juga berpendapat tentang Indonesia melalui wawancara dari

salah satu delegasi ASS tahun 2018 Lee So Yoon dari Korea Selatan :

Actually, i had no idea about indonesia that until i joined


ASS. I have many friends from Indonesia who i knew during
the ASS progam, even one of my fiends from Indonesia gave
me a brown batik shirt. I like traditional Indonesian dances
but i don’t really remember what the names of the dances
because as far as i remember Indonesian delegates
performed a lot of taditional dances at that time and even
wore unique traditional clothes.39
Menurut delegasi dari Korea Selatan pada awalnya sama sekali

tidak memiliki pandangan tentang Indonesia tetapi setelah mengikuti ASS

selain mendapatkan teman dari Indonesia, dia menyukai tarian tradisional

Indonesia dan pakaian tradisional yang begitu unik dari Indonesia bahkan

delegasi Indonesia memberikan baju batik kepada Lee So Yoon.

Beberapa tanggapan dari delegasi negara lain dapat berpengaruh

pada hubungan antar delegasi ASS, dibutuhkannya usaha melalui

kebudayaaan sebagai kebijakan luar negeri yang dapat melibatkan Non-

state actor termasuk terlibatnya delegasi-delegasi Indonesia sehingga

munculnya sebuah ikatan antar negara. Pada tahap ini, proses hubungan

diplomasi dapat membuahkan hasil dengan melibatkan negara-negara Asia

yang saling mendukung dan memberikan pengaruh yang baik untuk

Indonesia serta mendapatkan apresiasi positif dari setiap delegasi ASS

tahun 2018.
39
Wawancara Lee So Yoon delegasi ASS tahun 2018 dai Korea Selatan

77
Gambar 4.16. Foto bersama delegasi Indonesia dan
delegasi Korea Selatan

(Dokumentasi pribadi delegasi ASS, 2018)

Dampak yang dirasakan secara behavioral adalah banyak delegasi

dari negara lain bukan hanya mengetahui sekadar nama tentang Indonesia,

tetapi banyak yang merasa tertarik dan mencintai seperti apa kebudayaan

Indonesia, diantaranya para delegasi mulai mencoba mempraktikan secara

langsung bagaimana dengan kebudayaan yang dimiliki Indonesia.

“one thing that fascinates me about Indonesia is the


beauty of cultures. Dance and traditional clothes wich are
super luxurious and the people arec kind. I think
Indonesia is a unique country that has thousands of
cultures. And before i forget, my favourite food would
have to be sate, Ugh i cannot even describe how delighted
i was!”40

40
Wawancara sara Joe (Malaysia) salah satu delegasi ASS Tahun 2018

78
Berdasakan beberapa wawancara diatas, maka dapat disimpulkan

dampak dari diplomasi budaya Indonesia melalui ASS Tahun 2018 bahwa

delegasi dari negara lain dapat lebih paham tentang Indonesia dan

kebudayaan-kebudayaan dari indonesia. Delegasi Indonesia

merepresentasikan Indonesia dengan begitu baik yang menggambarkan

bagaimana nilai dari masyarakat Indonesia itu sendiri, dan bukan hanya itu

pakaian Indonesia dan kebudayaannya memang selalu menakjubkan

Menurut Milton C.Cummings diplomasi kebudayaan merupakan

pertukaran ide, informasi, seni dan aspek lain dari dari budaya diantara

budaya dan masyarakat untuk mencapai kepentingan bersama, dilihat dari

gambar diatas untuk membangun citra Indonesia diperlukan adanya soft

diplomacy sebuah Negara untuk mencapai kepentingan nasionalnya

melalui pendekatan sosial dan budaya, budaya inilah yang harus

ditingkatkan dan dipromosikan, selanjutnya mutual understanding atau

saling pengertian maksudnya setiap warga Negara harus memiliki saling

pengertian terhadap apa yang dilakukan untuk mempromosikan budaya

agar tidak terjadi pengklaiman sehingga suatu Negara dengan Negara lain

dapat menjalin kerjasama dengan baik tanpa adanya konflik. Melalui

wawancara Sara Joe (Malaysia) salah satu delegasi ASS Tahun 2018,

mengatakan :

79
“one thing that fascinates me about Indonesia is the
beauty of cultures. Dance and traditional clothes wich are
super luxurious and the people arec kind. I think
Indonesia is a unique country that has thousands of
cultures. And before i forget, my favourite food would
have to be sate, Ugh i cannot even describe how delighted
i was!”41
Berdasakan beberapa wawancara diatas, maka dapat disimpulkan

dampak dari diplomasi budaya Indonesia melalui ASS Tahun 2018 bahwa

delegasi dari negara lain dapat lebih paham tentang Indonesia dan

kebudayaan-kebudayaan dari indonesia dan terciptanya citra positif

Indonesia, dapat dilihat pada Matrix berikut :

Tabel 4.3 Matrix Dampak Diplomasi Budaya (Citra Positif Indonesia)

No. Nama Hasil Keterangan


1. Vanda Angelina Kerketta I knew and learned Lebih paham
(Delegasi India) about traditional tentang tarian
Indonesian dance tradisional
Indonesia
2. Lee So Yoon I like traditional Memahami tarian
(Delegasi Korea Selatan) Indonesia dance and the tardisional
unique traditional Indonesia dan
clothes from Indonesia keunikan dari baju
tradisional
Indonesia
3. Sara Joe Indonesia is the beauty Lebih paham
(Delegasi Malaysia) of cultures. Dance and tentang keindahan
traditional clothes wich budaya dari
are super luxurious. Indonsia misalnya
tarian tradisional
dan baju
tradisional
Indonesia

41
Wawancara sara Joe (Malaysia) salah satu delegasi ASS Tahun 2018

80
4.4. Analisis Soft Power Indonesia Melalui Diplomasi Budaya
Indonesia merupakan suatu negara yang memiliki keunikan dan

berbagai macam keanekaragaman yang dapat dipandang dan diperkenalkan

di mata dunia khususnya dikawasan Asia. Oleh karena itu, untuk mencapai

kepentingan nasional tersebut diperlukannya upaya tertentu salah satunya di

Asia Student Summit yang diadakan oleh International Global Network yang

merupakan salah organisasi Non-goverment yang mengumpulkan pemuda-

pemuda dari negara-negara diseluruh kawasan Asia, dimana progam tersebut

diadakan di Korea Selatan selama tujuh hari.

ASS mampu memperkenalkan serta mempromosikan kebudayaan-

kebudayaan Indonesia dari negara-negara yang tergabung di ASS. Karena

dengan perkenalan budaya Indonesia, delegasi dari negara luar Indonesia

akan menceritakan tentang Indonesia sehingga dapat dikenal lebih luas lagi,

agar Indonesia dapat mempermudah dalam mencapai kepentingan

nasionalnya. Berikut adalah gambar dari salah satu delegasi Indonesia dalam

Asia Student Summit program tahun 2018 :

Gambar 4.17. foto bersama delegasi Indonesia dan


delegasi negara lain ASS tahun 2018

81
(Dokumentasi pribadi delegasi ASS, 2018)

Dalam memperkenalkan budaya Indonesia diperlukannya strategi

dengan menggunakan soft power yang dimiliki oleh negara. Dikarenakan

situasi dunia saat ini dalam keadaan yang stabil atau damai membuat

negara lebih meningkatkan soft power yaitu berupa cara yang lebih halus

dan damai untuk mencapai kepentingan nasionalnya. Soft power sendiri

merupakan representasi dari kekuatan dalam berdiplomasi yang bersifat

non-militer dan hal ini pula mulai berkembang pada abad ke 21 yang

mulai diperkenalkan oleh Joseph Nye Jr pada tahun 1990an. Yang mana

mana soft power adalah bagaimana mampu mendapatkan kekuasaan dalam

konteks politik internasional terhadap negara-negara lain karena kita

memberikan nilai dan mereka pula mampu menyesuaikan terhadap nilai-

82
nilai tersebut, meniru teladan serta menginginkan capaian tingkat

kemakmuran dan keterbukaan.

Menurut Joseph soft power utama suatu negara bertumpu pada tiga

sumber daya, yaitu : budayanya (tempat-tempat yang menarik bagi orang

lain), nilai-nilai politiknya (ketika negara itu menghidupinya di dalam dan

luar negeri), dan kebijakan luar negerinya (ketika dianggap sah dan

memiliki otoritas moral). Youth comunity merupakan salah satu kegiatan

alumni dalam ASS yang dapat menjadi salah satu alat soft power Indonesia

dalam menggunakan pendekatan langsung yang bertujuan mengajarkan

kebudayaan-kebudayaan Indonesia kepada delegasi di dari luar Indonesia

untuk lebih mengenal Indonesia. Seperti yang diungkapkan oleh salah satu

delegasi ASS tahun 2018 Sara Joe dari Malaysia :

Because during the ASS program, i mingled more with the


indonesian delegation, besides being comfortable because our
languages were not much different. I actually, have close friend
from Jakarta, her name is Rara! She’s really likes to eat and
when we lived at hotel, Rara make Nasi Goreng for us. I think
ASS brought us together to understand each other better about
cultural differences and aso adapt to people from other
countries.42

Menurut pandangan delegasi dari Malaysia, mereka sama sekali

tidak menyangka untuk memiliki teman dari negara lain, bahkan

sebelumnya belum pernah mencicipi makanan khas dari Indonesia.

42
Wawancara Sara Joe delegasi ASS Tahun 2018 dari Malaysia

83
Bahkan disalah satu swalayan di Korea Selatan telah menjual produk dari

Indonesia seperti Indomie. Delegasi Indonesia yang mempresentasikan

Indonesia begitu baik di depan delegasi negara lain dapat menggambarkan

bahwa masyarakat Indonesia yang friendly dan humble kepada siapapun.

Maka dari itu, dengan adanya program ASS, Indonesia semakin bisa

mengenalkan budaya budayanya, makanan, nilai serta norma maupun

segala macam kekhasan Indonesia yang sangat beragam kepada negara-

negara di kawasan Asia melalui diplomasi budaya.

Dampak dari soft power yang dilakukan oleh delagasi Indonesia

diantaranya adalah sangat berdampak bagi kebudayaan, dimana

kebudayaan Indonesia semakin dikenal oleh negara lain juga dapat

menunjukkan citra baik Indonesia di kancah internasional. Karena program

ASS diikuti banyak pemuda-pemuda dari berbagai negara yang akan

masuk kedalam youth community yang merupakan komunitas perkumpulan

alumni dari program-program yang diadakan oleh IGN. Selain itu, dampak

yang dirasakan secara kognitif terhadap delegasi Indonesia melalui

kegiatan youth community adalah Indonesia yang semakin dikenal

khususnya dikawasan Asia, Kekaguman terhadap Indonesia telah

diungkapkan oleh Sara Joe alumni ASS Tahun 2018 delegasi Malaysia

dalam youth comunity:

84
I really happy to come in Bali. I meet back my friends
from ASS program and i really happy that we have many
activities here like make basket weaving fro the bamboo, its
really nice! and the cultures from Bali is gergous and aesthetic.
I hope can come Bali again cause so many kind people and make
me happy to live there43

Dari pernyataan diatas dapat simpulkan bahwa delegasi dari negara

lain telah mengetahui dan mempelajari beberapa kebudayaan dari

Indonesia. Sehingga Soft power yang dilakukan Indonesia melalui

diplomasi budaya oleh delegasi Indonesia dalam ASS yang dapat

meningkatkan citra bangsa Indonesia dan cultural promotion yang dapat

menumbuhkan pandangan positif terhadap Indonesia khususnya

dikawasan Asia. Indonesia yang terkenal akan kebudayaan dan memiliki

khas tersendiri dari negara lain. Melalui diplomasi budaya yang dibangun

Indonesia menjadikan hubungan negara-negara tersebut semakin erat

sehingga dapat membantu peningkatan di berbagai sektor semisal

ekonomi, hubungan politik,dan tentu saja hubungan sosia-budayanya.

43
Wawancara Sara Joe delegasi ASS Tahun 2018 dari Malaysia

85
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dengan adanya kegiatan cultural performance dan symposium ini

hubungan antar negara Indonesia dan negara kawasan Asia menjadi lebih kuat

secara budaya maupun diplomatik melalui aktifitas diplomasi people to people

contact selama program tersebut diadakan, proses komunikasi interaksi

keaktifan para delegasi Indonesia dan delegasi negara lain serta beradabtasi

dengan cara hidup negara lain (cross cultural understanding). Dari hasil

penelitian penulis dapat menyimpunlkan bahwa:

1. Bentuk Dplomasi budaya Indonesia adalah dalam bentuk Cultural

perforance yang meliputi tarian tradisional, alat musik, lagu tradisional,

dan pencak silat.

2. Dampak Diplomasi Indonesia melalui Program ASS Tahun 2018, meliputi

a. Delegasi negara lain ASS lebih mengetahui tentang Indonesia

seperti Bahasa, Tarian tradisional, Alat musik, Lagu Tradisional,

dan pencak silat.

b. Membangun citra positif Indonesia terhadap delegasi ASS tahun

2018, yang terlihat dari misalnya delegasi negara lain ingin

86
mengunjungi Indonesia dan Ingi mempelajari seni bela diri

Indonesia.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, hendaknya ada beberapa saran dari penulis

yaitu :

1. Untuk program Asia Student Summit harus memperbanyak fokus pada

diplomasi budaya seperti Cultural performance, agar bisa

mengembangkan kebudayaan dari negara kawasan Asia dan delegasi

saling mengenal dan mengetahui kebudayaan dari setiap negara delegasi

ASS.

2. Untuk delegasi Indonesia harus memperkuat soft power yang dilakukan

dan selalu berinteraksi dengan negara-negara lain sehingga dapat terus

melakukan diplomasi budaya agar kelestarian budaya Indonesia terus

terjaga dan warga negara lain semakin mengetahui tentang Indonesia dan

kebudayaannya.

87
DAFTAR PUSTAKA

BUKU :

djelantik, s. diplomasi antara teori dan praktik. yogyakarta: graha ilmu,(2008).

Nye JR, Joseph S. 2004. Soft Power the means to success in world politics, New
York: Publica Affair.

Jemadu, Aleksius. 2008. Politik Global Teori & Praktik. Yogyakarta:Graha Ilmu.

Umar Suryadi Bakri, Metode Penelitian Hubungan Internasio nal, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta, 2007.

Dian, t. (2011). diplomasi publik jepang perkembangan dan tantangan. Bogor:


ghalia indonesia.

Sitepu., P. (2011). Studi Hubungan Internasional. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Plano, Jack C and Roy Olton. (1999). Kamus hubungan internasional dan
globalisasi ekonomi. Ghalia. Jakarta.

Sorensen., R. J. (2009). Pengantar Studi Hubungan Internasional. . Yogyakarta:


Pustaka Pelajar.

Warsito, Tulus & Wahyuni Kartikasari. (2007). Diplomasi kebudayaan konsep


dan relevansi bagi negara berkembang : studi kasus Indonesia.
Penerbit Ombak. Yogyakarta.

Sarwono, J. (2005). Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif . Yogyakarta:


Graha Ilmu.

Mas’oed, Mohtar. (1990). Ilmu Hubungan internasional : Disipllin dan


Metodologi. Jakarta: PT Pustaka LP3ES.

JURNAL :

Hoang Ha, Van Kim. 2016. Peran Diplomasi Budaya Dalam Mewujudkan
Komunitas Sosial-Budaya Asean: Kasus Vietnam. Jurnal Ilmiah
Kependidikan. Vol. X (01). Hal. 02.Mefendence Jeffrey. 2002.

88
“Track One And Half Diplomacy And The Contemporary Of Track:
Culture People Of Peace”

Hoang Ha, Van Kim. 2016. Peran Diplomasi Budaya Dalam Mewujudkan
Komunitas Sosial-Budaya Asean: Kasus Vietnam. djelantik, s. 2008.
diplomasi antara teori dan praktik. yogyakarta: graha ilmu.

Jurnal Ilmiah Kependidikan. Vol. X (01). Hal. 03.Kamus Besar Bahasa Indonesia,
www.kbbi.web.id

Muharjono. 2016. Jurnal Studi Keamanan dan Diplomasi. Vol. 11 (01). Hal. 21

Pramadya dan Oktaviani. "Hallyu" Korean Wave as Part of South Korea's


Cultural Diplomacy and Its Impact on Cultural Hybridity in
Indonesia. Jurnal Dinamika Global, Volume 01 No. 1: halaman 87-
106.

Trolan, J. 2017. A Look into Korean Popular Culture and Its Tourism Benefit.
International Journal of Educational Policy Research and Review
Vol.4 (9): halaman 203-209

Prabhawati, Adhiningsih. 2018. Upaya Indonesia dalam meningkatkan kualitas


pariwisata budaya melalui diplomasi kebudayaan. Journal of Tourism
an Creativity Vol. 2 No. 2

Zahidi, M. Syaprin. 2016. KSCC dan Diplomasi Budaya Korea. Jurnal Insignia
Universitas Jenderal Soedirman, Vol. 3, No. 1: halaman 44-57.

Ristina fujasari, “Diplomasi Publik Indonesia Dalam Menggunakan Australia-


IndoneSia Youth Exchange Program (AIYEP) Di Kawasan
Australia”, JOM FISIP, vol 5, 2018

Lestariningsih, T. E., Damayanti, C., & Haqqi, H. (2016). Wonderful Indonesia


Festival 2015 di Thailand Sebagai Diplomasi Kebudayaan Indonesia.
Transformasi, II, 56-159.

Vita Desti Dan Endah Hayuni Wulandari. “jurnal yang berjudul ”Cultural
Promotion in The Practice of Japan’s Public Diplomacy: A Case-
study of JENESYS”. UI Proceedings on Social Science and
Humanities, Vol. 3. 2019.

89
http://repository.unfari.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/502/
Skripsi.pdf?sequence=1

Djumala, D. (2019, January 2). Revisiting cultural diplomacy. Retrieved from The
Jakarta Post:
https://www.thejakartapost.com/academia/2019/01/02/revisiting-
cultural-diplomacy.html

SKRIPSI :

Nur Adnin Umar L tahun 2020, skripsi yang berjudul “Diplomasi budaya
Indonesia Melalui Australia Indonesia Youth Exchange Program
(AIYEP) Tahun 2017-2019”, skripsi, kendari: Jurusan Ilmu
Komunikasi Konsentrasi Hubungan Internasional, Universitas Halu
Oleo kendari.

Muhammad Elmansyah L tahun 2020, skripsi yang berjudul “Ship for southeast
asian and japanese youth program dalam perspektif diplomasi publik
indonesia tahun 2014-2019”, skripsi, kendari: Jurusan Ilmu
Komunikasi Konsentrasi Hubungan Internasional, Universitas Halu
Oleo kendari.

INTERNET :

Pudjomartono, Susanto .2011. Soft Diplomacy . (online) melalui


http://www.suarakarya-online.com/news. Html?id=293039. Diakses
pada tanggal 27 maret 2019 pukul 16:56 WITA.

Youth Opportunities. 2018. “Asia Student Summit 2018 in South Korea”,


https://www.youthop.com/competitions/asia-student-summit-2018-
south-korea, diakses pada 12 april 2021 pukul 20:25.

2016. “international Global Network : Who We Are”,


https://internationalglobalnetwork.com/about, diakses pada 08 april
2021 pukul 19:49.

Tulus Warsito, Usmar Salam, dan Wiendu Nuryanti Dialog. Budaya dan Gelar
Seni,“Revitalisasi Diplomasi Budaya, Refleksi 60 Tahun Hubungan

90
RI- Rusia”. http://www.tembi.org/cover/201004/20100408.ht,
diakses 18 September 2021, pkl. 08.09.

Kamus besar bahasa indonesia (2021, Oktober 01) www.kbbi.web.id

91
L

92

Anda mungkin juga menyukai