TUGAS AKHIR
OLEH:
RAIHANA PUTRI NABILA
174140214111002
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat
dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul
“PERANCANGAN ILUSTRASI BUDAYA INDONESIA PADA MEDIA KEMEJA
SEBAGAI SARANA PENGENALAN BUDAYA”.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas akhir ini tidak lepas dari
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis
mohon maaf atas segala kekurangan serta mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun.
3
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
karya cipta dan kreatifitas pelaku seni. Pertunjukan seni tari telah mengalami
perkembangan sejak era kemerdekaan bangsa Indonesia, seni tari telah
mengalami perubahan bentuk, yakni gerakan badan yang teratur dalam ritme
dan ekspresi yang lebih inovatif dan modern. Gerak yang indah adalah gerak
yang distilir, di dalamnya mengandung ritme tertentu (Soedarsono, 1985:16).
Tari dimanfaatkan dalam berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat, sebab
itu maka perkembangan sebuah tarian harus diiringi dengan sifat edukatif
artinya, dalam prosesnya sebuah pengembangan tari yang berdasarkan etnis
tertentu perlu diiringi dengan adanya pemahaman pengetahuan berkaitan
dengan tarian tersebut. Edi Sedyawati (1986:11-12) menyebutkan bahwa,
Bagaimanapun perlu disadari bahwa keanekaan ragam budaya adalah sesuatu
hal yang wajar. Di dalam kebudayaan yang berbeda-beda itu tari dapat
tumbuh berkembang dalam gayanya masing-masing yang khas.
Keberanekaan gaya tari itulah yang turut serta menambah kekayaan khasanah
budaya Indonesia pada umumnya. Banyak tari tradisional yang tidak popular
bahkan tidak diketahui oleh masyarakat Indonesia. Menurut survey koran
Sindo ada 10 tarian yang popular seperti Tari Jaipong, Saman, Kecak, Tor
Tor, Piring, dll. Masih banyak tarian yang tidak dianggap popular seperti
Janger, Bedhayah, Serampang 12, Bosara, Merak, Nandak Ganjen, dll, oleh
karena itu penulis mengangkat tarian – tarian tersebut sebagai ilustrasi pada
media utama sebagai sarana pengenalan budaya Indonesia.
Menurut (Soedarso,1990) menyatakan bahwa ilustrasi ialah sebuah
gambar yang melukiskan tujuan tertentu. Ilustrasi merupakan sebuah cara
yang lebih dapat disikapi secara modern serta dapat menyampaikan pesan
lebih tepat sasaran. Secara terminologi ilustrasi merupakan suatu gambar
yang memiliki fungsi sebagai sarana untuk menjelaskan suatu kejadian.
Menurut Kevin Cook promosi sesuatu dengan pakaian adalah taktik yang
unik untuk mempromosikan suatu brand, dan belakangan ini banyak brand
yang menggunakan pakaian sebagai material promosi.
Ilustrasi digital atau Digital art merupakan suatu ilmu yang mempelajari
tentang bagaimana cara mengesplorasikan kemampuan kreatif pada program
2
komputer untuk membuat seni visual berupa ilustrasi dan memperbaiki
ilustrasi. Mikke Susanto (2011:105) digital art adalah pemanfaatan media
digital untuk olah seni dan bidang ekspresi seni dan bisa juga disebut seni
yang dibuat dengan menggunakan media digital seperti komputer dan
internet. Penggunaan ilustrasi digital lebih banyak dipilih dengan alasan
bahwa ilustrasi digital lebih ringkas dan lebih banyak tools yang dapat
digunakan, selain itu ilustrasi digital memiliki keunggualan tersendiri yaitu
sesuai dengan namanya penggunaannya tidak terbatas dalam bentuk fisik,
namun dapat digunakan secara digital. Ilustrasi digital secara hasil juga akan
lebih tahan lama dan lebih mudah dalam pengaplikasiannya dibandingkan
dengan ilustrasi pada objek fisik.
Bitmap dalam komputer grafis juga dikenal sebagai gambar raster adalah
sebuah struktur data yang umumnya mewakili grid persegi panjang dari pixel
atau titik - titik warna, dapat dilihat melalui monitor, kertas atau media
tampilan lainnya (Susanto, 2011:57). Maka gambar bitmap adalah gambar
yang dibentuk oleh sekumpulan titik yang disebut pixel (picture element).
Titik - titik akan terlihat sebagai sebuah gambar utuh bila kita melihatnya dari
jauh. Bila kita melihat gambar tersebut atau membesarkannya maka akan
muncul sederetan kotak yang berhimpitan. Banyaknya titik akan berpengaruh
pada tingkat kejelasan gambar yang sering disebut dengan resolusi. Berikut
beberapa format gambar bitmap yang sering dijumpai : GIF, JPEG, BMP, dan
PNG.
Urgensi budaya di Budaya Indonesia saat ini sangat menarik untuk
dijadikan topik penelitian karena budaya Indonesia memiliki pariwisata
budaya yang sangat berlimpah khususnya tari taridisional Indonesia. Tari
Tradisional Indonesia sekarang ini banyak yang belum dikenal seperti apa
yang sudah disebutkan dan untuk pariwisata budaya sendiri menurut
Kemenparekarf pariwisata budaya Indonesia masih dibilang lemah untuk
bersaing secara internasional karena kegiatan promosi masih dibilang tidak
menarik dan masih lemah. Oleh karena itu dibuatlah penelitian berjudul
“Perancangan Ilustrasi Pariwisata Budaya Indonesia pada Media Kemeja
3
Sebagai Pengenalan Budaya” untuk merancang sebuah ilustrasi sebagai
pengenalan tari tradisional Indonesia yang termasuk dalam kategori
pariwisata budaya Indonesia.
4
Masyarakat dapat mengetahui keanekaragaman budaya Indonesia dan
bangga terhadap budaya Indonesia.
3. Manfaat bagi instansi Universitas Brawijaya
Memberikan inovasi berupa produk dengan gaya akulturasi antara budaya
Indonesia dan budaya asing.
BAB I. PENDAHULUAN
Bab satu ini membahas mengenai latar belakang dari judul yang penulis
pilih, lalu ada rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan.
Inti dari bab satu ini adalah permasalahan tentang masuknya budaya asing
akibat globalisasi yang membuat kebanyakan masyarakat Indonesia lebih
condong ke budaya asing karena tren dan selera yang membuat pudarnya
kecintaan terhadap budaya Indonesia, sehingga penulis berminat untuk
membuat produk yang menyatukan budaya Indonesia dan budaya asing.
5
Berisi tentang studi literature dan konsep perancangan desain, serta
wawancara bersama para ahli.
BAB V. PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran dari kajian-kajian yang telah dibahas pada
bab sebelumnuya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Budaya
Kata “budaya” sendiri berasal dari Bahasa Sansekerta yaitu
“Buddhayah”, yaitu bentuk jamak dari kata “Budhi” yang berarti akal. Jadi,
budaya adalah suatu hal yang pautnya dengan akal. Selain itu budaya berasal
dari kata “budi” dan “daya” atau bisa juga disebut daya dari budi. Jadi budaya
adalah segala daya dari budi, yakni cipta, rasa, dan karsa ( Ary H. Gunawan,
2000:16).
Menurut KBBI budaya artinya pikiran, akal budi, adat istiadat atau
sesuatu yang telah menjadi kebudayaan yang sulit untuk diubah. Kebudayaan
sendiri mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, adat dan
6
kebiasaan – kebiasaan yang dilakukan oleh suatu kelompok (Soerjono
Soekanto, 2009:150).
2.1.1 Unsur – Unsur Budaya
Berikut adalah unsur – unsur dari budaya, sebagai berikut :
1. Sistem Bahasa
Sistem bahasa merupakan sistem yang penting bagi manusia
karena sistem ini berperan sebagai cara berinteraksi manusia
kepada sesamanya. Dalam ilmu antropologi studi ini
menjelaskan mengenai bahasa atau bisa juga disebut antropologi
linguistik. Kemampuan manusia dalam membangun tradisi
budaya, menciptakan pemahaman tentang fenomena sosial yang
diungkapkan secara simbol, dan mewariskannya kepada generasi
penerusnya yang sangat bergantungan pada bahasa. Dengan
demikian bahasa adalah sistem yang sangat digunakan dalam
suatu masyarakat. Contoh dari sistem bahasa adalah adanya
bahasa Indonesia untuk mempersatu masyarakat dengan
keanekaragaman suku dan bahasa dan bahasa Inggris adalah
bahasa internasional untuk berinteraksi antara negara satu dan
lainnya.
2. Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan mencakup sangat luas karena sistem ini
mencakup manusia tentang berbagai unsur yang digunakan
dalam kehidupannya. Tetapi yang timbul pertanyaan dalam ilmu
antropologi adalah bagaimana pengetahuan manusia digunakan
untuk mempertahankan hidupnya masing - masing.
Contohnya adalah masyarakat biasanya memiliki pengetahuan
akan astronomi tradisional, yaitu perhitungan hari berdasarkan
benda-benda langit yang dianggap memberikan tanda tanda bagi
kehidupan manusia.
7
Setiap kebudayaan sudah pasti mempunyai pengetahuan
mengenai alam seperti tumbuh-tumbuhan, binatang, benda, dan
manusia yang ada di sekitarnya. Setiap suku bangsa di dunia
memiliki pengetahuan mengenai hal tersebut, antara lain:
a) alam
b) umbuhan yang tumbuh di sekitar daerah tempat tinggalnya
c) binatang yang hidup di daerah tempat tinggalnya
d) zat-zat, bahan mentah, dan benda-benda dalam
lingkungannya
e) tubuh manusia
f) sifat-sifat dan tingkah laku manusia
g) ruang dan waktu.
3. Sistem Organisasi Kemasyarakatan
Sistem kemasyarakatan bertujuan untuk memudahkan dan
mencapai tujuan masyarakat karena pada dasarnya orang adalah
makhluk sosial yang sangat butuh akan adanya gotong royong
dan tolong menolong.
Sistem ini muncul atas kesadaran manusia bahwa setiap manusia
pasti membutuhkan bantuan dari manusia lainnya untuk
melakukan hal – hal yang tidak dapat dikerjakan individual.
Sistem ini dibutuhkan manusia karena manusia punya
kecenderungan untuk berkelompok sehingga setiap manusia
membentuk kelompok sosial.
4. Sistem Teknologi
Sistem teknologi adalah sistem yang meliputi mengenai peralatan
dan perlengkapan yang dibutuhkan oleh setiap manusia untuk
menciptakan kebutuhan sehari-hari. Teknologi muncul dasaat
manusia sedang mengorganisasikan masyarakat, dalam cara-cara
ini manusia mengekspresikan keindahan atau dalam
memproduksi suatu kesenian.
8
Teknologi peralatan dan perlengkapan hidup manusia meliputi
alat-alat produksi, peralatan perang dan berburu, wadah, pakaian,
bahan pokok, alat – alat perumahan dan transportasi
5. Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi disebut juga sistem mata pencaharian. Dalam
sistem ini manusia memenuhi kebutuhan mulai dari produksi,
distribusi, dan konsumsi. Tanpa adanya sistem ini manusia tidak
akan bisa bertahan hidup karena dengan adanya sistem ini
manusia akan mendapatkan kebutuhan – kebutuhan primer dan
pokok melalui mata pencahariannya. Mata pencaharian adalah
suatu usaha yang dilakukan setiap manusia atau sekelompok
orang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Contoh pada
sistem ini adalah berburu, bertani dan berternak.
6. Sistem Religi
Sistem ini juga bisa disebut dengan Sistem keagamaan adalah
perasaan dalam diri manusia yang mendorongnya melakukan
tindakan-tindakan yang bersifat religius. Sistem ini adalah sistem
yang sangat umum pada suatu negara karena sistem ini dianggap
sebagai pedoman manusia untuk kehidupan yang rukun, damai,
dan menimbulkan sesuatu yang positif. Emosi keagamaan ini
pula yang memunculkan konsepsi benda-benda yang dianggap
sakral dan profan dalam kehidupan manusia.
Dalam sistem ini terdapat tiga unsur yang harus diketahui selain
emosi keagamaan, yaitu sistem keyakinan, upacara keagamaan,
dan umat yang mengikuti atau menganut dengan agama tersebut.
Religi manusia juga berkembang dari suatu bentuk yang
sederhana ke bentuk yang lebih rumit atau lebih kompleks.
Awalnya para ahli antropologi hanya mencari tahu dan
memerhatikan mengenai bentuk religi atau suatu keyakinan yang
bersifat alami seperti kepercayaan mengaggungkan suatu
9
kekuatan gaib di luar diri manusia berupa alam seperti gunung
salah satu contohnya, tetapi kepercayaan tersebut berkembang
pada tingkatan yang lebih tinggi dari sebelumnya antara lain
adalah kepercayaan kepada satu dewa saja dan lahirnya konsepsi
agama wahyu, seperti Islam, Hindu, Buddha, Katolik, dan
Kristen.
7. Kesenian
Perhatian ahli antropologi mengenai seni bermula dari penelitian
etnografi mengenai aktivitas kesenian suatu masyarakat
tradisional. Deskripsi yang dikumpulkan dalam penelitian
tersebut berisi mengenai suatu benda atau artefak yang memuat
unsur seni, seperti patung, ukiran, dan hiasan. Pada zaman
sekarang sistem ini untuk memenuhi kebutuhan visual dan pada
seseorang, sistem ini juga bisa untuk memenuhi ketertarikan
orang pada suatu barang, selain itu sistem ini bisa juga sebagai
penghibur beberapa orang.
Berdasarkan jenisnya, seni rupa sendiri terdiri atas seni patung,
seni relief, seni ukir, seni lukis, dan seni rias untuk memanjakan
para visual yang dimiliki setiap manusia. Seni musik seperti seni
vokal dan instrumental, sedangkan seni sastra terdiri atas prosa
dan puisi, seni tersebut biasanya ditangkap oleh indera
pendengaran manusia. Selain itu, terdapat seni gerak dan seni
tari, yakni seni yang dapat ditangkap dan dapat memberi hiburan
lewat indera penglihatan dan pendengaran. Jenis seni tradisional
adalah wayang, ketoprak, tari, ludruk, dan lenong. Sedangkan
seni modern adalah film, lagu, dan koreografi. Dalam kajian
antropologi kontemporer ada beberapa kajian kultur visual, yaitu
menganalisa kebudayaan yang bertujuan untuk mengkaji seni
foto dan film. Dua media seni tersebut berusaha menampilkan
kehidupan manusia beserta kebudayaannya dari sisi visual
10
berupa film dokumenter atau karya-karya foto mengenai aktivitas
kebudayaan suatu masyarakat.
11
sebagai ajang pengaktualisasian diri, Divisi Seni dan Budaya
(Senbud) dari Keluarga Mahasiswa Sekolah Bisnis dan Manajemen
(KMSBM) ITB menggelar Art Hour, sebuah pertunjukan yang
berkonsep pentas seni dan budaya. Acara yang dihelat pada Kamis
(01/11/12) ini menyemarakkan Lapangan Cinta dengan dekorasi-
dekorasi hangat yang mampu menyedot perhatian massa kampus.
12
kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jepara
Basuki Wijayanto mengatakan salah satu prioritas pembangunan
di Kota Ukir adalah sektor pariwisata. Perpaduan industri kreatif
dan pariwisata sangat diperlukan.
Manfaat kegiatan ini beragam. Selain hiburan, juga
sekaligus sarana mengembangkan kreativitas dan mengenalkan
seni budaya serta kearifan lokal yang ada di Jepara maupun
daerah lain di Jawa Tengah.
2.2 Wisata Budaya
Pariwisata budaya mulai dikembangkan di akhir tahun 1970-an sebagai
bentuk wisata minat khusus pertama. Untuk tujuan menjembatani
kesenjanngan antara manajemen pariwisata dan mamajemen hidup terhdapat
sumber yang sama yaitu budaya (Hilary du Cros dan McKercher.2015.)
Keduanya yaitu pariwisata budaya dan manajemen budaya, tidak serta merta
menjadi suatu hal yang sama, karena masing – masing mempunyai tujuan dan
prinsip yang berbeda.
Secara konseptual berdasarkan pariwisata budaya merupakan
pengembangan pariwisata berbasis sumberdaya budaya yang bertujuan untuk
mengembangkan dan mendukung kelestarian budaya dan lingkungan sekitar,
melalui peningkatan partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan secara
berkelanjutan. Sumber daya budaya sebagai daya tarik pariwisata dan
berguna untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
Pariwsaiata budaya merupakan kegiatan wisata yang berbasis pada pengertian
budaya sebagai kekayaan masyarakat masa lalu atau suatu Kawasan
perlindungan yang memiliki monument, situs sejarah, arsitek atau artefak.
(Roby Ardiwidjaja, 2020:52).
2.3 Tari
Menurut Soedarsono menyatakan bahwa seni tari ialah sebuah ekspresi
jiwa manusia yang melalui gerak-gerak yang indah dan ritmis.
Tari tradisional merupakan suatu hasil ekspresi hasrat manusia akan
keindahan dengan latar belakang atau sistem budaya masyarakat pemilik kesenian
13
tersebut. Dalam tari tradisional tersirat pesan dari masyarakatnya berupa
pengetahuan, gagasan, kepercayaan, nilai dan norma. Karya tari yang dihasilkan
sangat sederhana baik dari sisi gerak, busana maupun iringan. Setiap karya tari
tradisional tidak terlalu mementingkan kemampuan atau tehnik menari yang baik,
namun lebih pada ekspresi penjiwaan dan tujuan dari gerak yang dilakaukannya.
14
kerangka yang penuh dengan arti untuk mengorientasikan dirinya kepada
orang lain.
5. Tari Sebagai Supraorganik
Gejala supraorganik adalah semua yang ada dibalik aktifitas dan
artifaknya. Gejala seperti itu sifatnya lebih abstrak dan bersifat lebih tak
teraba. Maksudnya bahwa fenomena supraorganik hanya dapat dikatakan
akan tetapi tidak dapat ditunjukkan mana wujud dan fenomenanya.
15
Gambar 2.12 Tari Janger
Sumber:
https://blogkulo.com/tari-janger-bali/
2.3.2.2 Tari Saman Meuseukat
Menurut Muryanto dalam bukunya yang berjudul Mengenal Seni Tari,
disebutkan bahwa tarian ini merupakan hasil karya dari seorang yang
bernama Syeh Saman. Gerakan tangan dan syair yang diciptakan berupa
tepukan tangan, tepukan dada, tepukan di atas lutut, dan mengangkat tangan
ke atas secara bergantian. Tarian ini sekarang dikenal dan dipertunjukkan
acara-acara formal.
Tari Saman adalah salah satu tarian tradisional Aceh yang berasal dari
suku Gayo yang dibawakan oleh pria. Suku Gayo adalah salah satu suku
tertua yang ada di wilayah Aceh. Suku ini sebagian besar menempati tiga
kabupaten yang ada di Nanggroe Aceh Darussalam.
16
Gambar 2.13 Tari Saman
Sumber:
https://bobo.grid.id/read/08674173/tari-saman-dari-aceh-sampai-mancanegara
17
Sumber:
https://blogkulo.com/tari-jaipong-jawa-barat/
Bosara merupakan piring khas dari suku Bugis di Sulawesi Selatan. Bahan
dasar bosara berasal dari besi dan dilengkapi dengan penutup khas seperti
kobokan besar, yang dibalut kain berwarna terang, seperti warna merah, biru,
hijau atau kuning, yang diberi ornamen kembang keemasan di sekelilingnya.
Bosara biasanya diletakkan di meja dalam rangkaian acara tertentu, khususnya
acara tradisional dan sarat dengan nilai-nilai budaya. Selain digunakan sebagai
salah satu alat yang digunakan para penari tarian daerah, bosara juga biasanya
menjadi tempat sajian aneka kue tradisional yang diletakkan di meja pada acara
resmi pemerintahan sebagai simbol adat Sulsel, khususnya pada acara-acara sakral
seperti pesta pernikahan adat.
18
Gambar 2.15 Tari Bosara
Sumber:
https://lh3.googleusercontent.com/proxy/PTmCdBMApWbt7QquM4r3PNQOBO
NADN6DctSDMyPyA3EX0oZ3TcdX9wZBXkUFtsCVlNiOH2CPkCRJySOAHx
C1KM73WPyAwde1e0PzATeJhJ2pF-aLyFLONCge_7a8C_ce
19
3. Ragam ketiga (Ragam ketiga disebut ragam pusing maksudnya
memendam cinta) yaitu dengan langkah dua dipatah dan dipusing lalu
mundur menyingsing serta langkah dua kembali ketempat semula.
Menceritakan dari rasa simpatik timbul saling memendam rasa. Arti ragam
ini bila diterjemahkan dalam konsep sekarang ini memendam rasa seperti
saling memendam kerinduan. Wajahnya selalu ada menusuk sukma.
4. Ragam keempat (Ragam keempat disebut ragam gila kepayang maksudnya
mabuk asmara) Yaitu dengan gerakan langkah siku atau langkah
menyilang. Arti ragam ini keduanya dilanda mabuk asmara. Selalu inngin
bersua kapan saja dan dimana saja.
5. Ragam kelima (Ragam kelima disebut ragam berjalan bersifat,maksudnya
berbagai isyarat tanda cinta) Yaitu dengan gerakan langkah berjalan maju
dan berbalik arah serta mundur menyingsing serta langkah dua
menceritakan bahwa telah ada issyarat tanda cinta. Arti ragam ini
keduanya memiliki perasaan yang sama yaitu dengan sama-sama jatuh
cinta tapi belum dapat melabuhkan dimana dermaga cintanya.
6. Ragam keenam (Ragam keenam disebut ragam gencat-gencat) Yaitu
dengan gerakan goncek kaki kanan dan kiri ditempat menceritakan adanya
balasan isyarat. Adanya issyarat bahwa kasih semakin dekat
7. Ragam ketujuh (Ragam ketujuh disebut ragam sebelah kaki) yaitu dengan
gerakan goncek lonjak kaki kanan kedepan lalu mundur dengan langkah
8. dua. Kemudian diteruskan dengan gerakan goncek lonjak kaki kiri
kedepan lalu mundur dengan langkah dua. Menceritakan balasan isyarat
telah dipertegas dan diperkuat dengan rasa yang semakin menggelora.
9. Ragam kedelapan (Ragam kedelapan disebut ragam langkah tiga) Yaitu
masih belum percaya. Dengan gerakan langkah siku atau menyilang dan
langkah tiga. Menceritakan keduanya seakan tidak percaya dan menduga-
duga.
10. Ragam kesembilan (Ragam kesembilan disebut ragam melonjak) Yaitu
dengan gerakan lonjak kaki kanan dan berganti dengan kaki kiri.
20
Menceritakan telah ada jawaban dan kesepahaman diantara keduanya
mengenai perasaan yang mereka pendam.
11. Ragam kesepuluh (Ragam kesepuluh disebut ragam datang mendatangi)
Yaitu dengan gerakan langkah dua saling menjeput dimulai dari pihak pria
menjemput dan mengantar kemudian pihak wanita datang dan diantar .
menceritakan bahwa mereka telah selalu bersama dan seiya sekata.
12. Ragam kesebelas (Ragam kesebelas disebut ragam rupa-rupa, maksunya
mengantar pengantin) Yaitu dengan gerakan langkah bersilang biasa dan
langkah bersilang angkat. Menceritakan bahwa mereka sepakat untuk
mendirikan rumahtangga dalam bentuk satu ikatan budaya dan agama.
13. Ragam duabelas (Ragam keduabelas disebut ragam sapu tangan) Yaitu
dengan gerakan menyilangkan secara berkait sapu tangan pria dan wanita
lalu dengan gerakan langkah dua mengangkat sapu tangan keatas dan
bawah sampai bertemu disatu titik akhir.
https://www.kompas.com/skola/read/2021/03/15/163300569/tari-serampang-dua-
belas-mengisahkan-cinta-pandangan-pertama
21
Tari Nandak Ganjen adalah tari Betawi kreasi baru ciptaan Sukirman atau
lebih dikenal sebagai Entong Kisam, seniman Betawi yang sudah menggeluti
kesenian Gambang Kromong dan Topeng Betawi sejak tahun 1970. Awal
penciptaan tari Nandak Ganjen sebenarnya adalah untuk memenuhi permintaan
Dewan Kesenian Jakarta pada tahun 1996 untuk menyelenggarakan acara
Apresiasi Seni Pertunjukan.
Inspirasi tari Nandak Ganjen adalah sebuah pantun Betawi yang berbunyi
“Buah cempedak buah durian, sambil nandak cari perhatian”. “Nandak” dalam
bahasa Betawi artinya menari, dan “Ganjen” artinya genit atau centil yang
dimaknai sebagai sikap menggoda. Tari Nandak Ganjen yang diciptakan tahun
2000 ini memang menceritakan tentang seorang gadis belia yang baru beranjak
dewasa atau ABG (anak baru gede). Dalam masa peralihan usia tersebut biasanya
muncul keceriaan dan kegembiraan seorang remaja, disertai sikap sedikit
memberontak yang menuntut kebebasan untuk melakukan apapun yang mereka
inginkan, tanpa bertanya terlebih dahulu karena merasa sudah dewasa. Gayanya
cenderung genit atau kecentilan, tetapi seringkali justru berujung pada
kekonyolan-kekonyolan yang membuat orang tersenyum geli melihatnya. Misal
seorang gadis remaja yang mulai belajar berdandan tanpa bertanya terlebih dahulu
bagaimana cara menghias diri dengan benar agar hasilnya memuaskan. Akhirnya
selesai berdandan si gadis bukannya terlihat cantik tetapi justru aneh karena
dandanan yang terlalu “menor” sehingga lebih mirip ondel-ondel.
22
Gambar 2.17 Tari Nandak Ganjen
Sumber:
http://www.setubabakanbetawi.com/tari-nandak-ganjen/
23
https://pariwisataindonesia.id/headlines/tari-bedhaya-ketawang/
24
Gambar 2.19 Tari Merak
Sumber:
http://sappysummer.blogspot.com/2017/04/apresiasi-tari-merak-dan-beksan.html
25
bunga yang menjadi ciri khasnya. Awalnya, tari pendet merupakan tarian yang
menjadi bagian dari upacara di pura sebagai ungkapan rasa syukur dan
penghormatan dalam menyambut kehadiran para dewata yang turun dari
khayangan.
5. Tari Gambyong - Jawa Tengah (6%)
Masyarakat Jawa dikenal dengan kelembutan dan keluwesannya.
Hal tersebut digambarkan dalam sebuah kesenian, yaitu tari gambyong. Tarian ini
dibawakan beberapa penari wanita dengan gerakan yang anggun dan indah. Di
masa Kraton Surakarta, tari gambyong sering dijadikan sebagai tarian hiburan dan
tarian penyambutan tamu kehormatan. Namun seiring dengan perkembangan
zaman, tarian ini juga.
6. Tari Serimpi - Yogyakarta (5%)
Tarian klasik ini bersifat sakral yang menggambarkan kesopanan
dan kelemahlembutan. Hal tersebut dapat dilihat dari gerakannya yang pelan dan
lemah lembut. Dulu tarian ini hanya ditampilkan di lingkungan Keraton
Yogyakarta untuk acara kenegaraan dan peringatan kenaikan tahta Sultan. Karena
sifatnya yang sakral, penarinya juga sudah dipilih oleh keluarga kerajaan. Namun
setelah Kerajaan Mataram pecah, tarian ini mulai mengalami perubahan dalam
segi gerakan meskipun inti dari tarian ini masih sama.
7. Tari Yapong - Jakarta (5%)
Jenis tarian kontemporer ini melambangkan suka cita dan
pergaulan masyarakat Betawi di Jakarta. Gerakan dalam tarian ini sederhana
namun sangat dinamis. Para penari menari dengan ekspresi gembira dengan
memainkan kaki dan tangan secara bergantian. Tarian ini memiliki gerakan sangat
bervariatif karena tari Yapong merupakan tarian kontemporer. Tarian ini terus
berkembang dengan berbagai kreasi dalam setiap pertunjukannya.
8. Tari Tor Tor - Sumatera Utara (4%)
Sebuah pertunjukkan tari yang unik dari Sumatera Barat karena
menggunakan properti berupa piring dalam tariannya. Piring-piring yang
digunakan para penari tersebut diayun dengan gerakan-gerakan yang cepat namun
teratur. Tari tradisional dari Minangkabau ini dibawakan oleh beberapa penari
26
yang membawa dua piring di setiap telapak tangannya.
9. Tari Piring - Sumatera Barat (4%)
Sebuah pertunjukkan tari yang unik dari Sumatera Barat karena
menggunakan properti berupa piring dalam tariannya. Piring-piring yang
digunakan para penari tersebut diayun dengan gerakan-gerakan yang cepat namun
teratur. Tari tradisional dari Minangkabau ini dibawakan oleh beberapa penari
yang membawa dua piring di setiap telapak tangannya.
10. Tari Saman - Aceh (4%)
Tarian yang dibawakan sekelompok orang yang jumlahnya ganjil
ini sudah melenggang hingga ke mancanegara. Keunikan tarian ini terlihat dari
penggunaan tangan penari untuk menciptakan suara-suara yang padu. Jika
kebanyakan tari tradisional lain penarinya bergerak bebas, tari saman dibawakan
penarinya dengan cara duduk. Selain menggunakan gerakan tangan, para penari
juga berbagi tugas, ada yang mengaum, menyanyikan lagu, dan lain sebagainya.
2.5 Desain
Desain merupakan suatu kegiatan kreatif dalam merancang sesuatu yang
bersifat fungsional dan belum ada sebelumnya bertujuan untuk
menyelesaikan suatu masalah tertentu agar memiliki nilai lebih dan menjadi
lebih bermanfaat bagi penggunanya (J.B Reswick).
Kata “desain” sendiri merupakan salah satu kata baru yang indonesiakan
dari bahasa inggris: design. Sebelumnya kata “merancang” adalah
terjemahan dari bahasa inggris yang dapat digunakan, namun dalam
perkembangannya kata “desain” menggeser makna keseluruhan kata
“rancang” karena kata tersebut tidak dapat mewakili suatu kegiatan,
keilmuan, keluasan dan pamor profesi atau kompetensi Desainer ( Sachari,
2000). Sedangkan menurut KBBI desain berarti kerangka bentuk atau
rancangan.
27
2.6 Ilustrasi
28
4. Memberi gambaran humor tertentu untuk suatu hiburan agar
tidak bosan.
5. Menjelaskan konsep yang akan disampaikan.
29
Menjadikan manusia lebih kreatif lagi untuk membuat
tampilan suatu objek menjadi enak dan nyaman
dipandang mata.
Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai
cara-cara untuk mendekorasi suatu ruangan, bangunan
atau objek-objek lainnya. Membantu menyampaikan
pesan ataupun memudahkan orang-orang untuk dapat
mencerna suatu objek yang telah dibuat.
Meningkatkan nilai jual suatu objek karena
tampilannya yang lebih menarik daripada
sebelumnya.
1. Arsir
30
Arsir adalah pengulangan garis secara acak dan saling
menyilang dengan tujuan mengisi bidang gambar yang kosong.
Biasanya digunakan sebagai mempertegas bayangan (Veri
Apriyatno 2004:5). Menurut Muharrar dan Mujiono (2007 : 53)
teknik arsir adalah peengulangan arsir baik teratur maupun acak
dengan tujuan menngisi bidang gambar yang kosong. Arsir
dapat diaplikasikan secara acak ataupun menyilang, tapi
esensinya tetap menggambar menggunakan garis kecil sejajar
yang berulang, namun memang memiliki berbagai varian untuk
mengaplikasikannya. Macam-macam variasi arsir meliputi:
31
Sumber: https://sharingconten.com/wp-
content/uploads/2020/01/Crosshatching-Arsiran-Silang.jpg
2. Dussel
Teknik Dussel atau blending yaitu cara melukis untuk
menentukan gelap terang subjek gambaran yang digoreskan
dalam posisi miring. Teknik dusel adalah teknik menggambar
atau mengarsir dengan cara digosok, baik dengan kapas, kertas
atau tangan (Azis Ahmad: 2004: 111).
32
Gambar 2.13 Teknik Dussel
Sumber: https://i0.wp.com/fatasama.com/wp-
content/uploads/2021/02/5.-berikan-detail-seperti-memberi-
bulu-mata-dan-alis.png?resize=800%2C445
3. Pointilis
Teknik pointilis merupakan cara menggambar yang berguna
untuk menetukan gelap terang dengan menggunakan komposisi
titik. Teknik pointilis memiliki kerumitan yang luar biasa
disamping waktu pengerjaan yang super lama.
4. Teknik basah
Teknik basah merupakan teknik menggambar ilustrasi yang
menggunakan cat air dengan cara membasahi kertas gambar
dengan air. Gambar yang dihasilkan akan memiliki kehalusan
dalam warna.
33
Gambar 2.15 Teknik Basah
Sumber:
https://st3.depositphotos.com/27496390/33432/i/600/depositpho
tos_334326584-stock-photo-dense-forest-in-morning-mist.jpg
5. Teknik kering
Merupakan teknik menggambar ilustrasi menggunakan pensil,
pulpen gambar, krayon dengan kertas gambar yang kering.
34
Ilustrasi digital atau Digital art merupakan suatu ilmu yang mempelajari
tentang bagaimana cara mengesplorasikan kemampuan kreatif pada program
komputer untuk membuat seni visual berupa ilustrasi dan memperbaiki
ilustrasi . Mikke Susanto (2011:105) digital art adalah pemanfaatan media
digital untuk olah seni dan bidang ekspresi seni dan seni yang dibuat dengan
menggunakan media digital seperti komputer dan internet.
35
tanggal 23 Februari 2008. CorelDRAW pada awalnya dikembangkan
untuk sistem operasi Windows 2000 dan seterusnya.
3) Adobe Indesign
Adobe Indesign adalah jenis software desain grafis yang berada dalam
perangkat lunak destop publishing atau biasa dikenal dengan nama
DTP. Adobe Indesign diproduksi oleh Adobe sistem yang bisa anda
gunakan untuk membuat poster, brosur, majalah atau buku. Aplikasi
ini banyak digunakan masyarakat luas untuk melakukan suatu desain
dalam kehidupan sehari-hari.
4) Adobe Illustrator
Adalah perangkat lunak grafis berbasis vektor, yang dikembangkan
dan dipasarkan oleh Adobe Systems. Seiring berjalannya tahun, Adobe
Illustrator telah mengalami perkembangan versi, Illustrator CC
merupakan versi terkini dari generasi kedua puluh untuk produk
Illustrator. Software ini dipergunakan untuk menggambar karya dalam
bentuk digital ilustrasi dengan hasil yang maksimal.
5) Procreate
Berdasarkan dari laman resminya, Procreate menawarkan diri sebagai
aplikasi yang menyediakan segala fitur yang dibutuhkan untuk
membuat ilustrasi yang ekspresif. Aplikasi Procreate banyak
direkomendasikan baik bagi ilustrator pemula maupun profesional. Ini
karena tools dan fitur yang ditawarkannya cukup lengkap.
2.7.2 Brush Tools
Brush tool adalah salah satu tool dari beragam macamnya tools
dalam bidang desain. Tool ini berfungsi seperti kuas yang bisa
digunakan untuk menghaluskan suatu objek atau pun menambahkan
hiasan dalam bentuk tertentu.
Brush tool juga merupakan salah satu fitur yang sangat penting
dalam aplikasi photoshop, karena tool ini memiliki banyak sekali
kegunaan. Mulai dari photoshop versi awal sampai akhirnya ke versi
CC brush tool menjadi fitur yang begitu penting adanya. Karena tool
36
ini menjadi salah satu komponen penting dalam pembuatan ilustrasi
gambar, memperhalus gambar, atau mengukir brush menjadi suatu
objek, juga beberapa fungsi vital lainnya.
2.8 Warna
Warna adalah salah satu unsur keindahan dalam seni dan desain selain
unsur – unsur visual lainnya (Prawira 1999:04). Menurut para ahli lainnya warna
adalah suatu objektif/fisik sebagai sifat cahaya yang dipancarkan, atau secara
subjektif/psikologis sebagai bagian dari pengalaman indera penglihatan (Sanyoto :
2011). Dalam perancangan sebuah desain warna mempunya kedudukan yang kuat
dan dominan dalam identitas suatu desain dan produk, dilanjutkan menurut Henry
Dreyfuss bahwa warna digunakan dalam simbol – simbol grafis untuk
mempertegas maksud dari suatu simbol. Menurut (Nugraha : 2008) bahwa warna
sendiri ditinjau dari dua sudut pandang, yang pertama dari pandangan ilmu fisika
dan kedua dari kaidan ilmu bahan, lalu diperkuat oleh Newton bahwa warna
merupakan suatu fenomena alam yang berupa cahaya dan mengandung warna
spektrum atau pelangi. Brewster pun mengelompokkan warna agar lebih
sederhana dan lahirlah teori Brewster.
37
2.8.1 Jenis – Jenis Warna
Menurut Teori Brewster warna – warna yang berada di alam
dijadikan empat kelompok warna, yaitu:
1. Warna Primer
Warna ini adalah warna dasar yang tidak merupakan
campuran dari warna lainnya. Bisa dibilang warna ini
adalah warna – warna dasar seperti merah, biru dan
kuning.
2. Warna Sekunder
Warna Sekunder adalah warna – warna yang
dihasilkan oleh campuran warna -warna premier. Ketiga
warna primer tersebut jika dicampuran menjadi 48 warna.
3. Warna Tersier
Warna ini pada awalnua dicetuskan pada warna –
warna netral yang dibuat dengan cara mencampurkan
ketiga warna primer sekaligus dalam sebuah ruang warna
yang menghasilkan warna putih dalam sistem warna
aditik, sedangkan dalam sistem warna subtraktif pada
pigmen dapat menghasilkan warna gelap seperti cokelat
dan hitam.
4. Warna Netral
Warna netral muncul atas campuran ketiga warna
dasar dalam proporsi 1:1:1. Biasanya warna ini akan
menuju ke warna hitam. Warna-warna yang disebut netral
dalam busana adalah warna hitam, putih, biru, abu-abu,
dan termasuk dalamnya adalah warna cokelat, perak, dan
emas (Meilani:2013).
38
Menurut Johannes Linschoten warna bukan sebuah tanda yang
hanya bisa diamati secara visual saja, tetapi warna pun memberikan
efek terhadap perilaku seseorang, berikut psikologi pada warna:
2.9 Tipografi
Menurut Stanley Marrison tipografi adalah keterampilan mengatur bahan
vetak secara baik dengan tujuan tertentu, seperti mengatur tulisan,
pembagian space, dan menata huruf – huruf secara maksimal agar pembaca
memahami teks. Menurut para ahli lainnya (Roy Brewer : 1971) Tipografi
39
meliputi penataan dan pola halaman, atau cetakan atau dalam arti yang lebih
sempit hanya mencakup pemilihan, pengaturan, dan berbagai hal yang
berkaitan dengan pengaturan jalur pengaturan huruf, tidak termasuk ilustrasi
dan elemen lainnya, bukan surat di halaman dicetak
1. Roman. Huruf ini memiliki ciri serif yang berbentuk lancip pada
ujungnya. Huruf Roman memiliki ketebalan dan ketipisan yang
kontras pada garis – garis hurufnya. Kesan dari tipografi ini
adalah klasik. Tipografi ini bisa juga disebut “Serif”. Font serif
ini cocok untuk penggunaan cerita, artikel, dan berita.
2. Egyptian adalah tipografi yang memiliki serif yang berbentu
persegi dengan ketebalan yang sama. Tipografi ini memberikan
pesan kokoh dan kuat.
3. Sans Serif adalah tipografi tanpa adanya serif, jenis font ini tidak
memiliki sirip dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau
mendekati sama. Kesan yang timbul pada jenis ini adalah
modern.
4. Scrip adalah huruf yang menyerupai goresan manual seperti
dikerjakan dengan pena, pensil ataupun kuas. Tipografi ini
memberi kesan manual seperti tulisan sendiri.
5. Micellaneous adalah pengembangan dari bentuk – bentuk yang
sudah ada hanya saja ditambah hiasan dan ornamen – ornamen.
40
Gambar 2.19 Jenis Tipografi
Sumber: https://www.dumetschool.com/images/fck/tp1.jpg
2.10 Simbol
Menurut William Dilliston Simbol adalah gambaran dari suatu objek nyata
atau khayal yang menggugah perasaan atau digugah oleh perasaan. Perasaan-
perasaan berhubungan dengan objek, satu sama lain, dan dengan subjek. Menurut
para ahli lainnya ialah simbol adalah satu tanda yang dihasilkan oleh seorang
penafsir sebuah signal dan berlaku sebagai pengganti untuk signal itu, dan
bersinonim. Munurut kamus webster (1997) menjelaskan bahwa pengertian simbol
sebagai sesuatu yang mewakili atau menjelaskan tentang sebuah bentuk.. Selain itu,
Beliau juga mengungkapkan bahwa simbol juga dapat digunakan untuk tanda bagi
sebuah obyek. Contoh nyatanya adalah bentuk love melambangkan sebuah cinta dan
kasih sayang, oleh karena itu simbol pun memiliki beberapa fungsi.
41
12. Menghindari perbudak oleh keadaan sekitar.
2.11 Kemasan
2.12 Label
42
Label memiliki beberaoa fungsi, menurut Kotler (2000:478) fungsi
label sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi produk atau merek
2. Menentukan kelas produk tersebut
3. Menggambarkan beberapa hal mengenai informasi produk
tersebut
4. Mempromosikan produk melalui media gambar yang menarik.
2.13 Stiker
Stiker adalah suatu media informasi visual yang berupa lembaran kertas
kecil atau plastic yang dapat ditempelkan. Menurut KBBI sticker adalah
lembaran kecil berupa kertas atau stiker yang ditempel. Stiker merupakan
salah satu media promosi yang diletakkan pada produk atau barang yang
menggambarkan identitas suatu produk.
2.14 Kemeja
Menurut Arifah A. Rianto, kemeja adalah jenis pakaian luar yang
tersedia dalam kerah yang digunakan oleh pria dalam berbagai aktivitas.
Selain itu kemeja juga disediakan dalam dua jeniis lengan, yaitu berlengan
pendek dan berlengan Panjang.
Berdasarkan KBBI kemeja memiliki arti yaitu baju atau pakaian laki-
laki, dengan ciri pada umumnya memiliki kerah serta berkancing depan,
terbuat dari bahan kain katun, linen, dan lain – lain serta kemeja sendiri dapat
berlengan Panjang ataupun yang berlengan pendek. Di dalam buku Men’s
Wardrobe edisi “ Chic Simple” kemeja merupakan pakaian yang memiliki
kerah, berlengan panjang, memiliki kancing dari ujung atas hingga ujung
bawah serta beberapa model memiliki kantong atau saku di salah satu sisi
ataupun bisa juga di kedua sisinya. Kemeja dikenal di daratan Eropa dengan
sebutan Camisa, yang tidak berbeda dengan bentuk aslinya, Blus dari bahasa
Perancis, yang banyak digunakan untuk wanita serta Hem dari bahasa
43
Belanda. Pada awalnya kemeja dikenal di Eropa dengan ciri khas memiliki
renda di sepanjang dada hingga perut. Pada abad ke 17 di Eropa, kemeja
merupakan pakaian dari para bangsawan atau bisa juga petinggi – petinggi
pada saat itu, kemeja putih berenda menjadi pakaian kebangsaan dari kerajaan
Inggris, biasanya kemeja tersebut dipadupadankan dengan Tuxedo.
44
3. Kemeja Hawaii atau Kemeja Pantai
Kemeja Hawaii bermotif ceria dan berwarna cerah, Sebutan
“Hawaii” pada kemeja ini mengacu pada bagian kerah di kemeja
ini yang terbuka sehingga menjadikkannya cocok untuk dijadikan
pakaian pantai. Kemeja ini kembali mendapat perhatian lagi oleh
pecinta fashion berkat kebangkitan mode era tahun 50an, dimana
tren old-school yang sedang menjadi kegemaran anak muda saat
ini.
2. Kemeja Flanel
Kemeja ini merupakan suatu jenis kemeja yang dibuat
menggunakan bahan kain flanel, sejenis kain tekstil yang
memiliki tekstur lembut serta halus yang dibuat melalui
serangkaian proses pemanasan dan penguapan. Kain flnnel
umumnya bermotif kotak, tetapi motif kotak tidak selalu itu
kemeja flanel, apapun motifnya kemeja yang dibuat dengan kain
flannel sudah bisa disebut kain flanel.
3. Kemeja Lengan Pendek
Kemeja berlengan pendek identik dengan pakaian orang tua dan
serta ketinggalan zaman. Tetapi para desainer serta merek pakaian
ternama telah menjadikan gaya kasual ini ke dalam ranah yang
keren, modern, dan up to date yang cocok digunakan oleh anak-
anak muda baik untuk bekerja maupun hanya sekadar bermain.
Dalam beberapa tahun terakhir ini kemeja berlengan pendek
kembali menjadi pilihan di kalangan pecinta mode. Dalam
beberapa tahun ini kemeja berlengan pendek menjadi tren saat
musim panas di negara-negara yang memiliki empat musim
tentunya kemeja ini cocok digunakan di Indonesia dengan iklim
tropisnya . Dengan bermacam pola dan corak mulai dari tropikal
serta pola geometris hingga warna pastel dan garis-garis vertikal.
4. Kemeja Denim
45
Kemeja denim merupakan jenis kemeja yang dibuat
menggunakan bahan kain tenunan kepar atau twill weave. Kemeja
berjenis denim tidak terbatas oleh jenis lengannya baik pendek
maupun panjang. Kain denim merupakan material khas berwarna
biru yang identik dengan gaya kaum muda yang tidak lekang
dimakan waktu. Pada tahun 50an denim menjadi popular dengan
dikenakannya pakaian ini oleh aktor-aktor Hollywood di berbagai
kesempatan baik di film maupun penampilan lainnya.
5. Kemeja Linen
Sesuai dengan namanya kemeja ini dibuat dengan kain linen.
Kain linen sendiri merupakan produk tekstil yang dibuat dari serat
tumbuhan alami, yakni tumbuhan linen. Kain linen dikenal
sebagai produk tekstil yang mampu bertahan lama, asal dirawat
dengan baik. Teksturnya yang agak kaku namun ringan dan
mudah jatuh diklaim sebagai salah satu jenis bahan yang nyaman
dipakai.
46
Gambar 2.20 Kemeja Artwork Hari Prast
Sumber:
https://lifestyle.kompas.com/read/2019/03/26/183724120/ajakan-
bersatu-dalam-kemeja-motif-ilustrasi-jokowi-prabowo?page=all
2.17 Ekspresi
47
gestur, pergerakan otot, dan tanggapan fisiologis lainnya. Misalnya guratan
ekspresi emosi yang ditunjukan oleh raut wajah seseorang adalah bagian dari
emosi. Menurut Safaria dan Saputra (2009) guratan ekspresi merupakan
bentuk komunikasi seperti kata-kata dan merupakan bentuk komunikasi yang
lebih cepat dari kata-kata itu sendiri.
Menurut Barrett dan Fossum (dalam Kurniawan & Hasanat, 2007) emosi
adalah manifestasi dari keadaan fisiologis dan kognitif manusia, yang dalam
pengungkapannya merupakan cermin dari pengaruh budaya dan sistem sosial.
Memperkuat pendapat tersebut, Berry (dalam Kurniawan & Hasanat, 2007)
menambahkan bahwa emosi dipelajari individu sebagai nilai-nilai budaya
dalam lingkungan sosial yang ditinggali. Maka kultur dan sistem sosial
dimana individu tersebut tinggal dan menetap mengatur serta membatasi
kepada siapa, kapan, dan dimana seseorang bisa mengungkapkan dan
merahasiakan emosi-emosi yang sedang ia rasakan, serta berhubungan
dengan cara pengungkapan emosi tersebut baik verbal maupun nonverbal.
48
Menurut David Cohen dalam buku “bahasa tubuh dalam pergaulan” yang
menjelaskan tentang bahasa tubuh sebagai bentuk topeng-topeng
mengungkapkan bahwa bahasa tubuh juga menyingkapkan topeng-topeng
kita. Manusia belajar menggunakan topeng sejak kecil dan banyak diantara
kita dapat melakukannya dengan baik. Banyak isayarat-isyarat nonverbal
tantang perasaan bersifat sangat halus dan terjadi hanya sekilas. Membacanya
seperti mencoba menguraikan pola dari selendang yang dipakai seseorang
yang sedang lewat. Anda dapat melakukannya, tapi membutuhkan keahlian
dan latihan.
1. Ulun Banjarmasin
Ulun Banjarmasin adalah sebuah kaos yang berilustrasikan
budaya Banjarmasin yang dirancang oleh Bastian Sentosa A,
Ahmad Adib, dan Anang Tri Wahyudi dari DKV Universitas
Kristen Petra. Perancangan ini bertujuan untuk mengenalkan
kekayaan alam dan kebudayaan kota Banjarmasin melalui media
kaos.
49
Gambar 2.21 Ulun Banjarmasin
2. Yoroyo
Yoroyo adalah sebuah kaos yang berlustrasikan event
budaya dan pariwisata di Kota Suarabaya. Yoroyo dirancang
oleh Dito Prakoso dan Raditya Eka Rizkiantono dari Desain
Produk dan DKV ITS. Yoroyo betujuan untuk mengenalkan
event – event wisata budaya dan pariwisata kota Surabaya.
Analisa
Ulun Banjarmasin Yoroyo
Ilustrasi Budaya Banjarmasin diangkat Mengangkat event – event
Budaya sebagai ilustrasi pada media budaya di Kota Surabaya.
Indonesia kaos dengan
50
Kota Surabaya yang
dianggap sebagai kota
metropolitan
Target Target audiens dari Ulun Target audiens dari yoroyo
Banjarmasin 15-25 tahun adalah usia 18-26 tahun
51
BAB III
METODE PENELITIAN
52
misalnya kata-kata, kalimat, dan gambar yang sifatnya sebagai pelengkap.
Metode Penelitian kualitatif ialah penelitian yang digunakan untuk meneliti
pada kondisi objek alamiah, dimana peneliti merupakan instrumen utamanya
(Sugiyono, 2005). Perbedaan dengan penelitian kuantitatif adalah penelitian
kualitatif lebih mengandalkan narasi sedangkan kuantitaif mengandalkan
angka.
1. Studi Literatur
Menurut pendapat dari Danial dan Warsiah Studi Literatur adalah
peneliti melakukan suatu penelitian dengan mengumpulkan banyak
buku atau media – media yang tertulis yang berkesinambungan
terhadap masalah dan tujuan penelitian. Tujuan dari teknik ini
adalah untuk mengemukakan berbagai teori dari beberapa literatur
yang berkesinambungan dengan masalah yang sedang dibahas serta
dijadikan sebagai acuan dalam pembahasan hasil dari penelitian.
Studi kepustakaan dilakukan dengan tujuan utama yaitu mencari
dasar pijakan atau fondasi untuk mendapatkan serta membangun
suatu landasan teori, kerangka berpikir, dan menentukan hipotesis
penelitian atau dugaan sementara. Data yang digunakan berasal dari
tulisan pada buku, penelitian serupa, jurnal, dan artikel, literatur
review yang berisikan tentang suatu konsep yang sedang diteliti.
2. Software
Dalam perancangan visual pada produk ini dibutuhkan software -
software seperti Procreate untuk merancang ilustrasi dengan
menggunakan brush pencil lalu diberi color overlay dan Layouting
di aplikasi Adobe Photoshop. Untuk media pendukung stiker
53
menggunakan Adobe Illustrator lalu hangtag dan kemasan
menggunakan adobe photoshop, adapun pembuatan video teaser
menggunakan aplikasi procreate untuk gif menggunakan technical
pen dan light pen untuk efek terang. Software digunakan agar
perancangan kemeja bermotif ini dapat mendapatkan hasil yang
maksimal.
3. Wawancara
Menurut pendapat dari Sugiyono (2016:317) wawancara dapat
digunakan sebagai teknik dalam pengumpulan data untuk
menemukan suatu permasalahan yang harus diteliti serta apabila
peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih
mendalam terhadap perilaku dan makna dari perilaku tersebut.
Peneliti mewawancarai beberapa responden untuk mendapatkan
jawaban yang dapat peneliti simpulkan. Pertanyaan wawancara
yang peneliti buat berhubungan dengan studi literature yang peneliti
baca, lalu peneliti jabarkan pertanyaan jadi beberapa pertanyaan,
dan narasumber yang peneliti tuju adalah seputar desainer.
2. Weakness (Kelemahan)
54
Membutuhkan teknik tertentu dalam pengaplikasian ilustrasi
pada media.
Ilustrasi harus bisa cocok dengan media utama
3. Opportunity (Peluang)
Trend kemeja berilustrasi budaya sedang menjadi tren
Menggunakan warna sesuai karakteristik Gen Z
4. Threat (Ancaman)
Sudah terdapat brand besar yang mengangkat tema
Indonesia
Cukup sulit menentukan ilustrasi serta posisinya pada media
utama.
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang telah dikumpulkan secara
langsung oleh orang yang tengah melakukan suatu penelitian.
Sumber dari data primer pada penelitian ini diperoleh dari
wawancara. Pertanyaan wawancara diambil dari studi literature
yang telah dibaca lalu diwawancara ke beberapa narasumber
yang telah dituju oleh peneliti seperti fashion designer da
enthusiast, graphic designer, mahasiswa marketing pariwisata,
marketer, dan lulusan komunikasi Universitas Brawijaya.
55
2. Data sekunder
Data sekunder ialah data yang diperoleh dari sumber kedua
dari data-data yang dibutuhkan untuk penelitian. Data ini
diperoleh melalui studi literature yang telah peneliti tentukan
yaitu, journal atau penelitian serupa, literature pendukung,
survey, dll.
1. Sebelum pengerjaan
Menentukan masalah yang akan diangkat serta judulnya , mengumpulkan
studi literature sebagai landasan penelitian dan penelitian serupa serta
mencari inspirasi.
2. Proses pengerjaan
Setelah mendapatkan beberapa studi literatur, penelitian serupa serta
inspirasi, penulis mulai membuat sketsa kasar hinggal finalisasi ilustrasi
untuk digunakan pada media utama serta pendukung.
3. Pasca pengerjaan
Setelah finalisasi ilustrasi ditentukanlah media pendukung yang akan
digunakan lalu dibuatlah desain pada media pendukung dengan melalui
tahap sketsa storyboard untuk video teaser, dan penentuan typeface pada
media pendukung.
56
3.5 Skema Penelitian
Latar Belakang
Pudarnya budaya Indonesia di Indonesia sendiri membuat peneliti ingin mengenalkan budaya
Indonesia terutama budaya pariwisata Indonesia melalui kemeja motif.
Rumusan Masalah
Bagaimana merancang ilustrasi digital tarian tradisional Indonesia untuk
merepresentasikan Budaya Indonesia.
Elemen Visual
57
Ilustrasi Warna Tipografi
Studi Komparasi
Pengumpulan Data
Primer
Sekunder
Wawancara
Studi literatur
Analisis Data
Konsep Perancangan
Proses Perancangan
Hasil Perancangan
Implementasi
4.1.1 Narasumber
Dalam penelitian ini penulis meminta 10 para ahli untuk
diwawancarai agar penulis dapat menentukan rancangan media untuk
mewakili Gen Z, berikut identitas, pengalaman, dan pengaruh
narasumber terhadap penelitian ini:
58
1. Tania Anjani
Umur : 22 tahun
Pekerjaan : Mahasiswa di Sorbone University Paris
Pengalaman : a. Model Saroengan pada tahun 2016
b. Kurator di Nike pada tahun 2018
c. Model brand Schott NYC pada tahun 2018
2. Gizza Hummaira
Umur : 22 Tahun
Pekerjaan : Mahasiswa di APU, Beppu, Japan
Pengalaman : a. Co-Founder Saroengan pada tahun 2015
b. Stylist Indonesian Fashion Week tahun 2015 &
2016
c. Kostum musical petualangan Sherina pada
tahun 2018
d. Graphic Design untuk Organisasi Mahasiswa
Indonesia APU Beppu
3. Arya Mar’at
Umur : 23Tahun
Pekerjaan : Mahasiswa di FEUI International
Pengalaman : a. Design Cover FRIENDS by Petrus
b. Graphic Design album Kara Chenoa
Waktu : Minggu, 11 April 20:47
59
5. Anjanette Zahra / Nanet
Umur : 22 Tahun
Pekerjaan : a. Founder & Marketing Get Noods
b. Digital Marketing Inbound ID
Pengalaman : a. LO dan Merhcandise Brawijaya Fashion Week
2018
b. Ticketing dan Marketing Bergoyang
Berdendang
6. Gandatama R. Wigamayo / Igam
Umur : 22 Tahun
Pekerjaan : a. Mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata
Ambarukmo
b. Co-Founder clothing brand Project Log
Pengalaman : a. Marketing hotel The 101 Yogyakarta 2018
7. Rania Fatimah
Umur : 22 Tahun
Pekerjaan : Owner brand clothing ROUE by Rania
Pengalaman : a. Mendesain dress untuk Via Vallen di acara The
60
b. Graphic design OKGO Store Kuala Lumpur
2019.
9. Thania Pane
Umur : 21 Tahun
Pekerjaan : a. Mahasiswi Branding di Universitas Prasetya
Mulia
b. Digital Marketing internship dan timeline
photoshoot
di IKYK
Pengalaman : a. Asisten photoshoot IKYK pada tahun 2021.
b. Branding/marketing Pop Up Market 2017-
2019.
10. Dinda Yasmin
Umur : 22 Tahun
Pekerjaan : a. Mahasiswi Branding di Universitas Prasetya
Mulia
b. Influencer
Pengalaman : a. Model make up Rollover Reaction, Day and
Nigh, Masshiro&co, Makna Talk, Love and Flair.
b. Cast series Tinder Indonesia.
c. Endorsment Uniqlo
61
sederhana dan lebih dominan polos dibanding gambar pada kemeja itu
sendiri, karena dengan desain yang simple dapat mix and match
kemeja tersebut dengan pakaian lainnya dan dengan desain yang
sederhana lebih dapat perhatian dari orang sekitar karena desain yang
lebih menarik untuk dilihat bahkan digunakan. Untuk desainnya
sendiri sebagian besar dari para narasumber memilih untuk
menggunakan gambar orang dalam berbudaya Indonesia karena secara
vision lebih menarik dan mendeskripsikan budaya Indonesia.
Beberapa lainnya narasumber juga memberi saran dikasih motif –
motif budaya Indonesia seperti ukiran candi, motif baju adat karena
lebih terlihat simple. Kesimpulannya para Gen Z lebih menyukai
pakaian yang simple, berwarna netral dan tidak ramai sehingga mudah
di padukan oleh pakaian lainnya.
Beberapa para ahli pun memberi beberapa inspirasi untuk
rancangan media yang akan penulis buat, berikut inspirasi dari
beberapa peneliti:
62
Analisa data ini berdasarkan kajian teori atau studi literature
berdasarkan bab 2 dan wawancara para ahli. Analisa data ini sebagai
mempermudah suatu masalah dalam rancangan ini.
63
(Meilani:2013) berbagai warna
Biru adalah warna untuk masing –
yang gembira, masing media
warna ini biasa uatama (kaos).
dikaitkan dengan Yoroyo
ketenangan, menggunakan
kelembutan, warna pastel
pengertian(Johannes pada ilustrasi dan
Linschoten) warna netral atau
Warna dari kemeja putih pada media
ilustrasi Hari Prast utama.
menggunakan
warna warni.
Menurut Mylène
Genty Generasi Z
memiliki
karakteristik berani
dan peduli
lingkungan
sehingga memiliki
warna favorit yaitu
kuning dan Gen Z
Yellow.
64
Pekerjaan : Bebas atau tidak terbatas
SES : Middle – High
c. Psikografis
Kepribadian : Aktif
Kebiasaan : - memiliki gaya hidup yang berbudaya
Indonesia
- Peduli dengan kebudayaan Indonesia
- Gemar local brand
2. Targeting
Ada beberapa target segmen yang peneliti tuju, yaitu:
a. Kalangan usia 17-25 tahun yang memiliki ketertarikan
terhadap melestarikan budaya Indonesia dan local brand.
b. Masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap
kebudayaan Indonesia.
3. Positioning
Rancangan yang dibuat lebih mencakup tema yang lebih
luas karena mencakup beberapa tarian budaya di Indonesia
sedangkan Ulun hanya mengkhususkan Banjarmasin dan
Yoroyo mencakup budaya Surabaya. Selain itu Yoroyo dan
Ulun menggunakan media utama kaos dan peneliti
menggunakan media utama kemeja yang bisa digunakan
formal dan nonformal.
65
4.2.2 Keyword dan Big Idea
Dalam perancangan ini terdapat beberapa keyword untuk menentukan
elemen visual pada karya ini dari mindmap diatas. Dalam perancangan
ilustrasi pada media kemeja ini memiliki beberapa kata kunci yaitu Budaya
Indonesia, peduli Budaya Indonesia / budaya lokal, kesadaran, dan
pengetahuan.
Big idea dari rancangan ini adalah ilustrasi budaya Indonesia dalam media
kemeja sebagai sarana pengenalan budaya.
66
4.3.1 Moodboard
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan kepada 10
narasumber, banyaknya saran inspirasi dari narasumber kepada penulis,
lalu penulis memasukkan inspirasi dari narasumber dan inspirasi dari
penulis sendiri kedalam beberapa tema moodboard, sebagai berikut:
67
Brush
Script
MT
68
saat diasli menggerakan kepala ke kanan dan kiri layaknya permepuan
yang genit, setelah itu ada tari bosara atau paduppa yang
menggambarkan kebudayaan bugis saat menerima tamu dengan bosara
atau wadah kue dengan atribut tudung saji seperti yang tertera bagian
2.3.2.4, lalu digambarkan juga penari Merak yang diminta oleh
Presiden Soekarno yang menggambarkan burung merak, keindahan
pada burung merak yang digambarkan pada tarian untuk menghibur
presiden, dan tamu – tamu negara luar pada tahun 50an yang tertera
pada 2.3.2.8, setelah itu digambarkanlah Penari Bedhayah yang
ditarikan hanya saat kenaikan tahta raja yang ditarikan oleh wanita
sesuai dengan namanya “Bedhayah” yang digerakkan dengan lembut
seperti 2.3.2.7, yang terakhir Tari Janger (untuk media pendukung)
yang menggambarkan sepasang perempuan dan laki – laki dalam satu
waktu namun bedatarian, tarian yang diperankan laki – laki adalah tari
Kecak yang tertera pada 2.3.2.1.
Pada ilustrasi terdapat penari sedang menari digambarkan dari
gestur tubuh dan ekpresi yang strain. Ekspresi pada ilustrasi penari
yang dirancang menimbulkan gestur yang merepresentasikan perasaan
dan cara berkomunikasi yang lebih cepat dari kata – kata berdasarkan
2.17.
4.3.4 Konsep Media Pendukung
Dalam perancangan ini dibutuhkan media pendukung sebagai
mendukung keefektifitas dalam pengenalan budaya, berikut media pendukung
yang dipilih untuk mendukung perancangan:
1. Kemasan
Sebagaimana di 2.10.1 kemasan ini dibuat sebagai proteksi pada
media utama yaitu kemeja dan sebagai sarana promosional dan
identitas perancangan.
2. Label atau Hangtag
69
Label dibuat untuk memberi informasi pada media utama, selain
itu label juga sebagai tanda pengenal pada media utama seperti
terdapat pada 2.11 mengenai label.
3. Stiker
Stiker dibuat sebagai bonus atas media utama. Beberapa stiker
mengandung identitas pada media utama seperti halnya pada 2.12
mengenai stiker.
4. Instagram
Media promosi yang digunakan adalah Instagram lebih spesifiknya
Instagra, Feeds berupa foto media yang dirancang. Sesuai dengan
target audiens yaitu generasi Z sesuai dengan karakternya sosial lewat
dunia maya dan berinteraksi lewat sosial media seperti salah satunya
Instagram seperti pada 2.14.1 karakteristik generasi Z.
5. Storyboard Teaser
Dibuat dua video teaser dibuat selama tidak lebih dari 15 detik dan
pengambilan gambar pun diambil sangat sederhana dan tidak bertele
– bertele karena target yang ditentukan adalah generasi Z menurut
2.14.1 generasi Z mempunyai karakteristik tidak suka yang bertele –
tele dan sederhana, dan dibuat GIF (loop) untuk video teaser kedua
berupa ilustrasi yang akan diimplementasikan pada media utama.
Untuk video teaser pertama pengambilan hanya satu shot hanya saja
dizoom pada media yang dirancang dan penutupan berupa typeface
berlatar belakang hitam karena warna ini adalah warna netral dan
dapat menimbilkan kepercayaan diri berdasarkan 2.7 mengenai
warna dan untuk video teaser dua diberi shape muka pada menari lalu
diberi ilustrasi yang akan idgunakan pada media utama.
70
Adanya storyboard video sebagai pedoman video teaser ini, sebagai
berikut:
TYPEFACE
Shot 1 Shot 4
Shot 2 Shot 3
71
4.4 Perancangan
4.4.1 Typeface
Typeface digunakan agar mendukung visual yang diangkat pada
mediayang dirancang. Jenis typeface yang digunakan untuk judul pada
media pendukung adalah sans serif dengan font Poppins yang di design
oleh Ninad Kale dan Brush Script MT oleh Robert E di desain pada tahun
1942. Penulis memilih font ini karena memiliki kesan modern yang
cocok untuk generasi Z sehingga dapat menarik target audiens.
Sedangkan typeface yang digunakan pada isi text sebagai pedoman dan
informasi pada media pendukung adalah Helvetica karena mudah dibaca
dan Times New Roman karena serif sendiri cocok untuk jenis tulisan text
seperti pada 2.8.1. untuk typeface Brush Script MT untuk media
pendukung stiker dan untuk salah satu media utama yang dirancang
sebagai pemberi identitas pada ilustrasi.
4.4.2 Warna
72
Berdasarkan bab 2 pada bagian 2.7.1 bahwa warna-warna yang
disebut netral dalam busana adalah warna hitam, putih, biru, abu-abu,
dan termasuk dalamnya adalah warna cokelat, perak, dan emas
(Meilani:2013).
73
Berikut proses sketching hingga finalisasi ilustrasi:
74
4.5 Hasil Perancangan
Berikut hasil perancanngan yang telah sesuai dengan kajian teori,
penelitian wawancara, analisa dan melewati konsep perancangan, proses
perancangan, dan berikut hasilnya.
4.5.1 Ilustrasi
Melalui beberapa proses sketsa pada ilustrasi maupun motif dalam
ilustrasi tersebut terpilih lah ilustrasi tersebut berjenis dekoratif karena
adanya pengurangan warna dan penambahan elemen seperti motif
sehingga memberi kesan kreatif sesuai dengan bab 2. Hasil perancangan
ilustrasi ini melewati proses sketsa, pengarsiran, dan dusel pada
procreate, lalu finalisasi di photoshop untuk merubah warna overlay
sesuai dengan media. Berikut hasil ilustrasi yang telah dibuat dan
disesuaikan dengan media yang digunakan:
75
Setelah melakukan proses pemilihan jenis font sans serif dengann
font poppins untuk tipografi judul, berikut typeface yang digunakan pada
rancangan ini dalam media pendukung.
Tidak hanya typeface pada judul namun typeface pada isi dalam
media pendukung pun telah dirancang sesuai kajian teori tipografi pada
bab 2. Typeface isi ini terdapat pada label atau hangtag sebagai
informasi, sebagai berikut:
4.5.1 Simbol
Berdasarkan 2.10.1 pada media pendukung label terdapat beberapa
symbol yang berfungsi untuk memberi petunjuk untuk menjaga media
utama dalam menghindari dari masalah. Simbol ini digunakan sebagai
76
pengganti atau sinonim dari penafsiran petunjuk agar lebih sederhana dan
sebagai kebutuhan visual.
4.6 Implementasi
4.6.1 Media Utama
Ilustrasi yang sudah jadi dilayoutting pada media utama
yaitu kemeja, dibuat tiga pilihan karena akan digunakan tiga warna
berdasarkan studi literatur dan wawancara dan untuk layoutting sendiri
ada dua opsi untuk ilustrasi bagian belakang agar lebih terlihat dan dua
opsi ilustrasi bagian depan saku agar terlihat lebih simple dibanding opsi
lainnya, jadi dibuat opsi yang lebih simple ada juga yang lebih ramai
sesuai selera. yang telah dibuat dapat diimplementasikan pada media
utama yaitu kemeja, berikut implementasi media utama:
77
Gambar 4.12 Implementasi Media Utama
4.6.2 Media Pendukung
4.6.2.1 Packaging
Packaging yang dirancang menggunakan hardbox
yang dilapisi art paper yang berwarna #0B2765. Kemasan
ini bervolume 25 x 25 x 10. Kertas buram didalam kemasan
agar media utama tetap bersih dan rapih. Terdapat ilustrasi
78
yang sama seperti media utama agar menjelaskan identitas
yang berdasarkan 2.10.1 fungsi kemasan.
79
Gambar 4.16 Stiker
80
Stiker adalah media pendukung yang dapat
menggambarkan suatu identitas dari produk berdasarkan 2.12, oleh
karena itu stiker dirancang menyerupai ilustrasi pada media utama
dan diberi sedikit informasi.
81
Gambar 4.18 Video Teaser 1 & 2
4.7 Kuesioner
82
10 orang (32,3%) menyatakan sangat setuju, 9 orang (29%)
83
Sehingga hal ini menunjukkan bahwa Arsiran serta teknik dussel
84
Responden dengan pertanyaan “Ilustrasi lebih menarik
dekoratif.
85
tidak setuju dan ragu ragu, 1 orang (6,5%) menyatakan sangat
budaya Indonesia.
kemeja.
86
diketahui sejumlah 4 orang (12,9%) menyatakan ssangat etuju, 18
generasi Z.
87
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan judul pada tugas akhir dari penulis yang bertujuan
merancangkan kemeja bermotif atau berilustrasi budaya Indonesia yang telah
dilaksanakan oleh penulis pada bab – bab sebelumnya, maka kesimpulan dari
bab – bab sebelumnya adalah :
88
5.2 Saran
89
DAFTAR PUSTAKA
90
Erwanti, M. O. (2018, Desember 10). detiknews. Retrieved from detiknews Web
site: https://news.detik.com/berita/d-4335951/kbri-promosi-budaya-
indonesia-di-belanda-lewat-peragaan-busana
Faigin, G. (2012). The Artist's Complete Guide to FAcial Expression.
Fitinline. (2019, Februari 11). Fitinline. Retrieved from Fitinline Website:
https://fitinline.com/article/read/7-fakta-menarik-seputar-kemeja-flanel-
lengkap-dengan-tips-padupadan-untuk-anda-coba/
Fourhooks Blog. (2015, April 26). Retrieved from Fourhooks Blog Web site:
http://fourhooks.com/marketing/the-generation-guide-millennials-gen-x-y-
z-and-baby-boomers-art5910718593/
Gibbons, Z. (2018, Desember 10). Antara Sulsel. Retrieved from Antara Sulsel
Web site: https://makassar.antaranews.com/berita/106438/indonesia-
promosi-budaya-lewat-peragaan-busana
Gischa, S. (2020, September 23). Kompas.com. Retrieved from Kompas.com
Website:
https://www.kompas.com/skola/read/2020/09/23/130000869/cara-
melestarikan-budaya-indonesia?page=all
Hope, D., & Tozian, G. (2002). The Aloha Shirt. Hillsbro, Ore. : Beyond Words
Pub., 2000.
Kaihatu, D. T. (n.d.). Manajemen Pengemasan.
Kemenparekarf. (n.d.). Rencana Strategis Kemenparekraf 2020-2024.
Muaini. (2018). Buku Ajar Kebudayaan dan Pariwisata.
Nurullita, H. (n.d.). Dari Damarwulan ke Jinggoan: Dinamika Kesenian Janger
di Banyuwangi 1930'an-1970. Yogyakarta.
Pinterest. (n.d.). Retrieved from Pinterest Web site:
https://www.pinterest.com/pin/287737863665772406/
Putra, R. W. (2021). Pengantar Desain Komunikasi Visual dalam Penerapan.
Rahardjo, S. T. (2019). Desain Grafis Kemasan UMKM .
Riadi, M. (2019, Desember 14). KajianPustaka.com. Retrieved from
KajianPustaka.com Web site:
91
https://www.kajianpustaka.com/2019/12/pariwisata-pengertian-unsur-
bentuk-dan-jenis-wisata.html
Satenstein, L. (2021). How Lockdown Revived the Model-Beloved Workwear
Label Peels.
Stillman, D., & Stillman, J. (2017). Gen Z @ Work.
Widyananda, R. F. (2021, Februari 10). merdeka.com. Retrieved from
merdeka.com Web site: https://www.merdeka.com/jatim/pengertian-
budaya-menurut-pandangan-para-ahli-jangan-sampai-keliru-kln.html
92
93