Anda di halaman 1dari 5

Tugas Resume Mata Kuliah ISBD

Kelas/ Semester : TW 13 / Semester 1

Nama Mahasiswa : Ririn Wahyuningsih

NPM : TW/13/00345

Program Studi : Terapi Wicara

Email : ririnwahyuningsih054@gmail.com

CARA SAYA SEBAGAI MAHASISWA DALAM MENJADIKAN BUDAYA


INDONESIA SEBAGAI PRODUK KREATIF

A. Pengertian
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah,
diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia. Dalam
bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere,
yaitu mengolah atau mengerjakan. Budaya menunjuk pada berbagai aspek
kehidupan, meliputi cara-cara berlaku, kepercayaan-kepercayaan dan sikap-sikap
dan juga hasil dari kegiatan manusia yang khas untuk suatu masyarakat atau
kelompok penduduk tertentu.
Produk kreatif adalah sesuatu yang dibuat oleh tangan manusia.
Makasudnya produk kreatif menekankan pada apa yang dihasilkan dari proses
kreativitas adalah sesuatu yang baru, orisinil, dan bermakna. Kreativitas adalah
kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan
maupun karya nyata, baik dalam karya baru maupun kombinasi dari hal-hal yang
sudah ada, yang semuanya itu relatif berbeda dengan apa yang telah ada
sebelumnya.
Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan Indonesia, kebudayaan
lokal, maupun kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum
Indonesia merdeka sejak tahun 1945.
B. Isi
Indonesia merupakan negara yang kaya akan tradisi dan budaya. Dari
Sabang sampai Merauke, tentunya banyak berbagai macam kesenian, tradisi dan
adat yang dapat ditunjukan pada dunia luar. Sudah semestinya anak bangsa
merasa bangga akan hal tersebut. Namun, sayangnya budaya Indonesia mulai
memudar. Terbukti dengan adanya suku-suku yang hampir punah seperti suku
yang ada di Kepulauan Mentawai, bahkan telah ada beberapa suku yang telah
punah. Punahnya suku-suku tersebut jelas disebabkan karena budaya suku yang
tidak dilestarikan lagi. Dan pada kenyataannya, semua warisan budaya Indonesia
hampir tidak mempunyai tempat di kalangan remaja terutama pada zaman ini.
Masuknya budaya dari luar ikut mewarnai selera masyarakat dalam
perkembangan zaman ini. Masyarakat Indonesia baru mau mengakui dan tergerak
untuk melestarikannya, saat budaya mereka diklaim oleh negara lain. Setelah hal
itu terjadi, mereka baru menaruh perhatian cukup besar pada budayanya. Tidak
dapat dipungkiri, apabila masalah ini dapat mengancam keeksistensian budaya
tradisional yang ada di Indonesia.
Contohnya saja budaya luar yang saat ini sedang booming di Indonesia
yaitu budaya K-Pop, J-pop dan budaya dari negeri barat. Pada saat ini budaya-
budaya itu lebih diterima oleh masyarakat Indonesia terutama generasi muda yang
seharusnya melestarikan budaya Indonesia. Tentunya saya sebagai mahasiswa
merasa prihatin dan sedih melihat banyaknya generasi muda yang lebih tertarik
bahkan banyak generasi muda yang sudah fanatik terhadap budaya luar itu.
Memang tidak ada salahnya, apabila dilakukan akulturasi budaya, dimana kita
mengadopsi budaya luar, dan memadukan dengan budaya lokal tanpa
menghilangkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Tapi salahnya generasi
muda saat ini banyak yang sudah menghilangkan nilai-nilai yang terkandung
dalam budaya Indonesia.
Terkadang, pengembangan suatu budaya memang diperlukan untuk
mengikuti perkembangan zaman. Yang terpenting adalah nilai yang terkandung
di dalamnya, bukan sekadar kepopuleritasan semata. Kreatif dan inovatif memang
diperlukan dalam hal ini. Terutama bagi generasi muda yang akan jadi calon
penurus bangsa ini.
Selain keprihatinan dari saya sebagai mahasiswa, Keprihatinan lain yang
lebih sering dijumpai adalah kurangnya komunikasi budaya. Komunikasi budaya
yang harusnya dapat memperkenalkan berbagai macam kebudayaan, kurang
dimanfaatkan oleh masyarakat. Media di Indonesia pun sering menyuguhkan
kesenian modern dari pada tradisional. Secara tidak langsung, masyarakat
khususnya remaja akan lebih banyak mengenal sesuatu yang seharusnya tidak
perlu terlalu dikenal, seperti drama Korea, drama Asia, sinetron yang
mengandung unsur kekerasan, dan sebagainya. Tayangan-tayangan seperti itu,
tidak sebanding dengan tayangan tradisional yang diberikan.
Pada era globalisasi ini, keprihatinan tersebut tidak dapat dihindari, akan
tetapi pasti ada upaya dan cara yang dilakukan untuk melestarikan budaya
Indonesia. Itu semua harus memiliki kemauan dan niat. Hal pertama yang dapat
dilakukan ialah mengenali budaya yang ada. Dengan mengenal budaya Indonesia,
paham apa saja budaya yang diwariskan nenek moyang, maka akan lebih mudah
untuk melestarikan budaya, karena telah benar-benar memahami sehingga
mengerti bagaimana cara untuk menjaga budaya tersebut.
Saya sebagai seorang mahasiswa yang tentunya tidak ingin kebudayaan
asli Indonesia menjadi pudar bahkan lenyap karena pengaruh dari budaya-budaya
luar. Mahasiswa memiliki kedudukan dan peranan penting dalam pelestarian seni
dan budaya daerah. Mahasiswa merupakan anak bangsa yang menjadi penerus
kelangsungan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia.
Sebagai generasi muda harusnya ditanamkan dalam hatinya suatu kesadaran
kultural sehingga budaya asli Indonesia dapat dipertahankan. Pembentukan
kesadaran kultural mahasiswa dapat dilakukan dengan pengoptimalan peran
mereka dalam pelestarian seni dan budaya daerah.
Peran mahasiswa dalam pelestarian seni dan budaya daerah dapat
dilakukan melalui dua cara, yaitu intrakurikuler dan ekstrakulikuler. Cara
Intrakurikuler dilakukan dengan menjadikan seni dan budaya daerah sebagai
substansi mata kuliah, sedangkan ekstrakurikuler dapat dilakukan melalui
pemanfaatan unit kegiatan mahasiswa (UKM) kesenian dan keikutsertaan
mahasiswa dalam kegiatan-kegiatan seni dan budaya yang diselenggarakan oleh
berbagai pihak untuk pelestarian seni dan budaya daerah.
Dalam Intrakurikuler, peran mahasiswa dalam pelestarian seni dan budaya
daerah diperlukan adanya pemahaman mahasiswa terhadap seni dan budaya
daerah. Tanpa adanya pemahaman yang baik terhadap hal itu, mustahil mahasiswa
dapat menjalankan peran itu dengan baik. Contoh yang dapat dilakukan melalui
mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD). Dalam mata kuliah itu
terdapat beberapa pokok bahasan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan
pemahaman mahasiswa terhadap seni dan budaya daerah yaitu tentang manusia
dan kebudayaan, manusia dan peradaban, sains teknologi, dan seni. Lalu dalam
kurikulum program studi-program studi yang termasuk dalam rumpun ilmu
budaya seperti program studi di Fakultas Sastra atau Fakultas Ilmu Budaya.
Beberapa mata kuliah yang secara khusus dapat digunakan untuk meningkatkan
pemahaman terhadap seni dan budaya. Dengan kegiatan-kegiatan semacam itu
pemahaman mahasiswa terhadap seni dan budaya daerah akan meningkat yang
juga telah melakukan pelestarian.
Cara Ekstrakurikuler atau UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa), kesenian
merupakan langkah lain yang dapat ditempuh untuk mengoptimalkan peran
mahasiswa dalam pelestarian seni dan budaya daerah. Pimpinan perguruan tinggi
perlu mendorong pembentukan UKM kesenian daerah seperti UKM tari
tradisional seperti tari jaipong, tari bali dll. Latihan-latihan secara rutin sebagai
salah satu bentuk kegiatan UKM kesenian daerah yang akan berujung pada
pementasan atau pergelaran merupakan bentuk nyata dari pelestarian seni dan
budaya daerah. Festival seni mahasiswa semacam Pekan Seni Mahasiswa Tingkat
Nasional (Peksiminas) merupakan sarana yang lain untuk pengoptimalan peran
mahasiswa dalam pelestarian seni dan budaya daerah.
Cara berikutnya yang dapat dilakukan untuk terus melestarikan budaya
yang ada ialah dengan memperkenalkan budaya Indonesia ke luar negeri. Caranya
ialah dengan mengembangkan usaha agar sampai ke pasar mancanegara terutama
bagi generasi muda dan saya juga sebegai generasi muda alias mahasiswa.
Mungkin sebagai generasi muda Indonesia dan para mahasiswa ada cara
yang bisa dilakukan untuk memperkenalkan budaya Indonesia ke luar negeri
apalagi di zaman sekarang yang serba canggih ini bisa memanfaatkan teknologi
dll. Misalnya memposting kesenian lokal di media sosial, mengenakan produk
lokal diluar negeri, mengekspor hasil kesenian budaya lokal, tidak terlalu
terpengaruh dengan budaya asing artinya kita harus memilah dan memilih
kebudayaan luar yang masuk ke indonesia tanpa menghilangkan nilai-nilai
budaya asli Indonesia.

Referensi :

 Jannah, Nurul. “ Optimalisasi Peran Mahasiswa dalam Pelestarian Budaya”. 12


oktober 2018. http://nuruljannah69.blogspot.com/2011/10/peran-mahasiswa-
dalam-kebudayaan.html.
 https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_Indonesia
 Husen Arifin, Muh. 2018. ISBD “Manusia sebagai makhluk budaya”.

Anda mungkin juga menyukai