Anda di halaman 1dari 3

PERUBAHAN KEBUDAYAAN KARENA PENGARUH DARI

LUAR

NAMA : MUHAMMAD TEGAR DARMAWAN

NIM : H1E115041

Perubahan dirasakan oleh hampir semua manusia dalam masyarakat.


Perubahan dalam masyarakat tersebut wajar, mengingat manusia memiliki
kebutuhan yang tidak terbatas. Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan
budaya. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian, yang meliputi
kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat dan lainnya. Akan tetapi
perubahan tersebut tidak mempengaruhi  organisasi sosial masyarakatnya.
Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan budaya. Perubahan dalam
kebudayaan mencakup semua bagian, yang meliputi kesenian, ilmu pengetahuan,
teknologi, filsafat dan lainnya. Akan tetapi perubahan tersebut tidak
mempengaruhi  organisasi sosial masyarakatnya. Ruang lingkup perubahan
kebudayaan lebih luas dibandingkan perubahan sosial. Namun demikian dalam
prakteknya di lapangan kedua jenis perubahan perubahan tersebut sangat sulit
untuk dipisahkan.

Dimasa sekarang ini banyak sekali budaya-budaya kita yang mulai


menghilang sedikit demi sedikit.Hal ini sangatlah berkaitan erat dengan masuknya
budaya-budaya ke dalam budaya kita. Sebagai contoh budaya dalam tata cara
berpakaian. Dulunya dalam budaya kita sangatlah mementingkan tata cara
berpakaian yang sopan dan tertutup.Akan tetapi akibat masuknya budaya luar
mengakibatkan budaya tersebut berubah.Sekarang berpakaian yang menbuka
aurat serasa sudah menjadi kebiasaan yang sudah melekat erat didalam
masyarakat kita.Sebagai contoh lain jenis-jenis makanan yang kita konsumsi juga
mulai terpengaruh budaya luar. Hal ini mengakibatkan makin langkanya berbagai
jenis makanan tradisional.Bila hai ini terus terjadi maka tak dapat dihindarkan
bahwa anak cucu kita kelak tidak tahu akan jenis-jenis makanan tradisional yang
berasal dari daerah asal mereka.
Kita sebagai seorang mahasiswa yang aktif dan kreatif tentunya tidak ingin
kebudayaan kita menjadi pudar bahkan lenyap karena pengaruh dari budaya-
budaya luar.Mahasiswa memiliki kedudukan dan peranan penting dalam
pelestarian seni dan budaya daerah. Hal ini didasari oleh asumsi bahwa
mahasiswa merupakan anak bangsa yang menjadi penerus kelangsungan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia. Sebagai
intelektual muda yang kelak menjadi pemimpin-pemimpin bangsa, pada mereka
harus bersemayam suatu kesadaran kultural sehingga keberlanjutan negara bangsa
Indonesia dapat dipertahankan. Pembentukan kesadaran kultural mahasiswa
antara lain dapat dilakukan dengan pengoptimalan peran mereka dalam pelestarian
seni dan budaya daerah.

Optimalisasi peran mahasiswa dalam pelestarian seni dan budaya daerah


dapat dilakukan melalui dua jalur, yaitu intrakurikuler dan ekstrakulikuler. Jalur
Intrakurikuler dilakukan dengan menjadikan seni dan budaya daerah sebagai
substansi mata kuliah; sedangkan jalur ekstrakurikuler dapat dilakukan melalui
pemanfaatan unit kegiatan mahasiswa (UKM) kesenian dan keikutsertaan
mahasiswa dalam kegiatan-kegiatan seni dan budaya yang diselenggarakan oleh
berbagai pihak untuk pelestarian seni dan budaya daerah.

Untuk mengoptimalkan peran mahasiswa dalam pelestarian seni dan


budaya daerah diperlukan adanya pemahaman mahasiswa terhadap seni dan
budaya daerah. Tanpa adanya pemahaman yang baik terhadap hal itu, mustahil
mahasiswa dapat menjalankan peran itu dengan baik.  Peningkatan pemahaman
mahasiswa terhadap seni dan budaya daerah dapat dilakukan melalui jalur
intrakurikuler; artinya seni dan budaya daerah dijadikan sebagai salah satu
substansi atau materi pembelajaran dalam satu mata kuliah atau dijadikan sebagai
mata kuliah. Kemungkinan yang pertama dapat dilakukan melalui mata kuliah 
Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD) bagi mahasiswa program studi eksakta, dan
Ilmu Budaya Dasar dan Antropologi Budaya bagi mahasiswa program studi ilmu
sosial. Dalam dua mata kuliah itu terdapat beberapa pokok bahasan yang dapat
dimanfaatkan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap seni dan
budaya daerah yaitu tentang manusia dan kebudayaan, manusia dan peradaban,
dan manusia, sains teknologi, dan sen.Kemungkinan yang kedua tampaknya telah
diakomodasi dalam kurikulum program studi-program studi yang termasuk dalam
rumpun ilmu budaya seperti program studi di lingkungan Fakultas Sastra atau
Fakultas Ilmu Budaya. Beberapa mata kuliah yang secara khusus dapat digunakan
untuk meningkatkan pemahaman terhadap seni dan budaya daerah adalah
Masyarakat dan Kesenian Indonesia, Manusia dan Kebudayaan Indonesia, dan
Masyarakat dan Kebudayaan Pesisir. Melalui mata kuliah-mata kuliah itu,
mahasiswa dapat diberi penugasan untuk melihat, memahami, mengapresiasi,
mendokumentasi, dan membahas seni dan budaya daerah. Dengan kegiatan-
kegiatan semacam itu pemahaman mahasiswa terhadap seni dan budaya daearah
akan meningkat yang juga telah melakukan pelestarian.

Dapat disimpulkan Bahwa Perubahan Dinamis dan arus Globalisasi yang


tinggi menyebabkan Masyarakat kita sebagai bangsa Indonesia yang memiliki
banyak dan beragam kebudayaan kurang memiliki kesadaran akan pentingnya
peranan budaya lokal kita ini dalam memperkokoh ketahanan Budaya Bangsa.
Padahal sesungguhnya Budaya Lokal yang kita miliki ini dapat menjadikan kita
lebih bernilai dibandingkan bangsa lain karena betapa berharganya nilai – nilai
budaya lokal yang ada di negara ini. Untuk itu seharusnya kita bisa lebih tanggap
dan peduli lagi terhadap semua kebudayaan yang ada di indonesia ini. Selain itu
kita harus memahami arti kebudayaan serta menjadikan keanekaragaman budaya
yang ada di Indonesia sebagai sumber kekuatan untuk ketahanan budaya
bangsa.Agar budaya kita tetap terjaga dan tidak diambil oleh bangsa lain. Karena
kekayaan bangsa Indonesia yang tidak ternilai harganya itu dan tidak pula dimiliki
oleh bangsa-bangsa asing. Oleh sebab itu, sebagai generasi muda, yang
merupakan pewaris budaya bangsa, hendaknya memelihara seni budaya kita demi
masa depan anak cucu.

Anda mungkin juga menyukai