Proyeksi Peta
Setelah mempelajari uraian pada materi ini, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Memahami pengertian proyeksi peta
2. Memahami macam-macam proyeksi peta
3. Mengerti tentang proyeksi Arbitrarry dan aplikasinya
4. Memahami penentunan proyeksi peta
Bab 4
Proyeksi Peta
4.1. Pengertian Proyeksi Peta
Permukaan bumi secara keseluruhan merupakan permukaan yang
melengkung (ellipsoid/spheroid) dan sama sekali tidak memungkinkan untuk
dapat dibentangkan menjadi bidang datar yang sempurna dan tanpa
mengalami perubahan atau distorsi, sehingga membutuhkan suatu teknik
pemindahan tertentu yang dapat meminimalkan perubahan atau distorsi
tersebut. Teknik pemindahan ini dikenal dengan istilah “Proyeksi Peta”.
Menurut Snyder (1987) dan Dana (1995) proyeksi peta sebagai suatu
proses sistematis dalam usaha memindahkan suatu posisi di muka bumi ke
dalam suatu bidang datar dengan tetap mempertahankan hubungan
spasial/keruangannya.
Untuk memenuhi keempat syarat itu sekaligus merupakan suatu hal yang
tidak mungkin, bahkan untuk dapat memenuhi satu syarat saja untuk
seluruh ellipsoid bumi juga merupakan hal yang tidak mungkin, yang bisa
dipenuhi hanyalah satu dari syarat-syarat di atas dan hanya untuk sebagian
kecil dari muka bumi. Oleh karena itu, untuk dapat membuat rangka peta
yang meliputi wilayah yang lebih besar harus dilakukan kompromi keempat
syarat di atas. Akibat dari kompromi itu maka lahir bermacam jenis
proyeksi peta yang dapat dikelompokkan menjadi beberapa kriteria
sebagai berikut :
• Transversal (melintang)
Apabila sumbu simetrinya tegak lurus pada sumbu bumi atau
terletak di bidang ekuator. Proyeksi ini disebut juga Proyeksi
Ekuatorial.
• Oblique (miring)
Apabila sumbu simetrinya membentuk sudut terhadap sumbu
bumi.
• Secant
Apabila garis parallel standart bidang proyeksi memotong bumi
pada titik tertentu.
3. Sudut antara garis bujur yang satu dengan lainnya pada peta
besarnya sama.
Gambar 3. 7. Contoh Peta dengan Proyeksi Lambert Azimuthal Equal Area (www.ESRI.com)
Gambar 3.9. Contoh Peta dengan Proyeksi Lambert Conformal Conical (www.porogonos.com)
4. Proyeksi Polyconic
Proyeksi polyconic merupakan pengembangan dari proyeksi conical.
Proyeksi polyconic ini dihasilkan dari penumpukkan sejumlah conical
(kerucut) yang menyinggung setiap garis lintang (latitude) spheroid
bumi. Proyeksi ini mempresentasikan skala yang akurat pada daerah
garis lintang dan pada garis sentral meridian yang diproyeksikan.
5. Proyeksi Mercator
Proyeksi Mercator merupakan proyeksi silinder normal konform,
dimana seluruh muka bumi dilukiskan pada bidang silinder yang
sumbunya berimpit dengan bola bumi, kemudian silindernya dibuka
menjadi bidang datar.
b. Proyeksi Robinson
Seperti halnya Proyeksi Pseudo-Cylindrical yang lain, peta dengan
Poyeksi Robinson juga mempresentasikan garis lintang sebagai
garis lurus dengan sudut yang akurat terhadap garis bujur/meridian
pusat yang juga digambarkan sebagai garis lurus, sedangkan garis
bujur/meridian yang lain digambarkan sebagai melingkar berbentuk
busur.
Navigation, thematic,
Lambert azimuthal equal area Hemisphere, continents/ oceans,
azimuthal Geomatics reference map,
equal-area true direction equatorial/ mid-latitude, polar
USGS maps
Continents/oceans, equatorial/
Transverse topographic large scale map
cylindrical conformal mid-latitude, north-south extent,
Mercator series, USGS maps
large and medium scale