Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIKUM I

KETELITIAN PENGGAMBARAN

1.1 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah melatih dalam menggambar berbagai
kenampakan fenomena atau simbol (dapat berupa simbol titik atau garis, area)
yang terdapat dalam suatu peta.

1.2 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu:
1. Gambar atau peta acuan yang akan disalin (guide map)
2. Kertas kalkir ukuran A3
3. Drawing pen 0,1-0,5
4. Mistar sablon
5. Mistar besi
6. Papan pengalas
7. Meja kaca
8. Gunting
9. Penghapus drawing pen
10. Alat tulis dan gambar
11. Selotip

1.3 Dasar teori


1. Batasan-batasan kartografi

Kartografi adalah ilmu yang mempelajari peta , dimulai dari pengumpulan


data di lapangan , pengolahan data , simbolisasi , penggambaran , analisa peta
,serta interpretasi peta(Aryono Prihandito {1989:1}).
Ada beberapa pengertian kartografi menurut beberapa sumber dalam
Hadwi Soendjojo diqqi (2012: 33)

1
1. Taylor (1991) mendefinisikan kartografi sebagai organisasi,
presentasi, komunikasi dan penggunaan geo-informasi dalam bentuk
grafis, digital atau format nyata; hal ini meliputi semua langkah dari
persiapan data sampai penggunaan akhir melalui produk peta dan
hasil-hasil yang berkaitan dengan informasi spasial.
2. Menno-Jan Kraak dan Ferjan Ormeling (2003) mendefinisikan
kartografi sebagai pembuatan data spasial yang dapat diakses,
menekankan visualisasinya, dan memungkinkan berinteraksi
dengannya, yang berhubungan dengan masalah-masalah geospasial.

Peta adalah suatu penyajian grafis dari seluruh atau sebagian muka bumi
pada suatu skala peta dan sistem proyeksi peta tertentu.Peta mengandung arti
komunikasi,artinya merupakan satu signal atau saluran antara pengirim pesan
(pembuat peta ) dengan penerima pesan (pembaca peta ),dengan demikian peta
digunakan untuk mengirim pesan,yang berupa informasi tentang realita dalam
wujud berupa gambar. Peta dibuat dengan sejumlah data dan informasi yang
diharapkan penyajiannya dapat digunakan dengan baik oleh pengguna peta. Data
dan informasi yang terdapat pada suatu peta merupakan data informasi geografis.
Pengertian data disini adalah suatu bahan dasar yang diolah/diproses menjadi
suatu informasi (sesuatu yang punya arti).
Semua peta-peta merupakan pengecilan dari permukaan bumi atau benda
angkasa yang disiapkan menurut ukuran geometris pada suatu bidang datar pada
symbol yang digeneralisir untuk mewakili kenampakan-kenampakan sebenarnya.
Batasan peta menurut ICA, adalah sebagai berikut :

peta adalah suatu representasi/gambaran unsure-unsur atau


kenampakan-kenampakan abstrak yang dipilih dari permukaan bumi atau yang
ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa dan umumnya
digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil atau diskalakan (ICA,
1973).

2
Informasi yang diberikan dalam peta berupa gambar atau simbol, dalam
pemakaian bahasa simbol seorang kartografer harus memahami bentuk simbol,
penempatan simbol, arti simbol, dan desain simbol tersebut. Hal ini sangatlah
penting agar peta mudah dibaca, dan mudah dimengerti dan dipahami, ditafsirkan,
mudah dianalisa sehingga dapat memberikan manfaat semaksimal mungkin sesuai
maksud dan tujuannya. Syarat simbol yang baik secara umum adalah:
1. Sederhana
2. Mudah digambar
3. Mudah dibaca
4. Mencerminkan data dengan teliti
5. Bersifat umum
Secara sederhana simbol peta dapat diartikan dengan suatu tanda yang ada
di dalam peta untuk menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Simbol dalam
peta memegang peranan penting, bahkan dalam peta-peta tematik, simbol
merupakan informasi utama untuk menunjukkan tema suatu peta. Simbol pada
dasarnya terbagi menjadi dua yaitu, berdasarkan sifatnya, dan berdasarkan
bentuknya.

1. Simbol berdasarkan sifatnya dibedakan:


a) Simbol Kualitatif
Menyatakan keadaan yang sebenarnya apa yang digambarkan
dengan bentuk yang lebih sederhana. Simbol ini hanya mewakili unsur
yang dimaksud, dengan berupa titik, garis maupun luasan.

b) Simbol Kuantitatif
Menyatakan keadaan yang sebenarnya apa yang digambarkan
dengan bentuk yang lebih sederhana dengan disertai dengan nilai atau
kuantitasnya. Nilai atau kuantitas tersebut dapat menunjukkan
ketinggian, jumlah, luas, dan sebagainya.

2. Simbol berdasarkan bentuknya


a) Simbol Titik (point)

3
Simbol titik mempresentasikan unsur muka bumi atau
karakteristik suatu lokasi dan atribut. Aspek dari skala peta sangatlah
penting dalam penyajian simbol titik, bentuk area suatu kota pada peta
skala kecil 1:1.000.000 dapat disajikan sebagai simbol titik, tetapi
tidak demikian halnya jika disajikan pada skala besar 1:1000.

b) Simbol Garis (line)


Simbol garis mempresentasikan unsur-unsur muka bumi yang
mempunyai bentuk linier atau garis yang memanjang tetapi bukan
suatu area yang tertutup. Penyajian simbol garis ini dapat mewakili
bentuk yang sesuai denga unsur sebenarnya di lapangan ataupun hasil
dari suatu generalisasi dalam bentuk suatu simbol. Pada tekhnologi
digital, garis adalah suatu urutan atau aliran koordinat titik dengan
simpul pada setiap akhir (data vektor) yang melambangkan fitur linier
seperti jalan, sungai atau batas.

c) Simbol luas (area)


Simbol luas mempresentasikan unsur-unsur di muka bumi yang
berbentuk suatu area dengan batas yang pasti ataupun perkiraan.
Sesuai dengan penyajian, bentuk, serta ukuran area tersebut dengan
sendirinya tergantung pada skala peta yang dibuat.

2. Pentingnya Peta

Cepatnya pertumbuhan penduduk di muka bumi ini dan berkembangnya


kehidupan modern yang serba kompleks, timbul tekanan dan pergulatan untuk
mendapatkan sumber-sumber yang tersedia. Hal ini mendorong perlunya suatu
studi yang detail tentang lingkungan fisikal dan sosial, sejak dari masalah
kependudukan sampai ke masalah polusi dan dari produksi bahan makanan
sampai ke sumber-sumber energi.

Pakar geografi pada umumnya, demikian pula perencana, sejarahwan,


ekonomiwan, pakar pertanian, pakar geologi, dan pakar-pakar lain yang

4
berkecimpung dalam ilmu-ilmu dasar dan keteknikan, telah menyadari bahwa
suatu peta merupakan alat bantu yang tidak dapat ditinggalkan.

Suatu peta berskala besar yang menggambarkan detail suatu daerah


sempit, dapat mencerminkan bentuklahan, aliran, vegetasi, pola permukiman,
jalan-jalan, keadaan geologi dan banyak detail lainnya, yang kesemuanya ini
menungkinkan kita melihat saling hubungannya, yang diperlukan untuk
perencanaan dan pelaksanaan suatua pekerjaan secara ilmiah.

Studi lingkungan yang kompleks memerlukan peta untuk mempelajarinya.


Pembangunan suatu jaringan jalan suatu rumah, suatu system pengontrol banjir,
hampir setiap pekerjaan konstruksi memerlukan pemetaan sebelumnya.

Peta yang lebih kecil skalanya menggambarkan daerah yang luas,


dapat menunjukkan daerah bahaya banjir, erosi tanah, penggunaan lahan
(landuse), penyebaran penduduk, iklim, dan sebagainya. Kesemuanya itu amat
penting untuk memahami masalah-masalah dan potensi suatu daerah.

Peta yang menunjukkan informasi pada seluruh muka bumi


menunjukkan generalisasi dan hubungan timbale balik dari pola permukaan
bumi secara luas, dimana kita dapat memperkirakan asal kejadian di masa lalu,
masa sekarang, dan masa yang akan datang.

Beberapa contoh fungsi peta adalah sebagai berikut:

1) Perencanaan Regional
a. Untuk memberikan informasi pokok dari aspek
keruangan tentang karakter dari suatu daerah
b. Sebagai suatu alat analisa untuk mendapatkan kesimpulan
c. Sebagai alat untuk menjelaskan penemuan-penemuan
penelitian yang dilakukan
d. Sebagai alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang
diajukan.

5
2) Kegiatan Penelitian
a. Alat bantu survei untuk mendapatkan gambaran tentang
daerah yang akan diteliti
b. Alat yang digunakan selama penelitian, misalnya
memasukkan data yang ditemukan di lapangan
c. Sebagai alat untuk melaporkan hasil penelitian.

1.4 Cara Kerja


Cara kerja yang dilakukan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
1) Menyiapkan alat-alat dan bahan untuk menyalin peta.
2) Lalu meletakkan kertas kalkir di atas guide map ( peta acuan ) yang
akan digambar.
3) Terlebih dulu menempelkan kertas kalkir dengan guide map
menggunakan selotip agar tidak bergeser saat melakukan penyalinan.
4) Menyalin guide map di kertas kalkir sesuai bentuk asli guide map.
5) Setelah semua bagian peta tersalin, maka jangan lupa untuk
mencantumkan nama dan nomor stambuk sebagai orang yang
menyalin peta, dengan menggunakan mistar sablon.

1.5 Hasil
Hasil yang telah dicapai setelah melakukan praktikum yaitu, peta ketelitian
penggambaran Kota Palu yang menggambarkan beberapa simbol dalam peta
seperti, simbol titik, simbol garis dan simbol area.

1.6 Pembahasan
A. Analisa Hasil

Pada saat kita menarik garis pada peta, sesudah menarik garis dengan
penggaris, penggarisnya jangan digeser tapi diangkat karena tintanya akan
berceceran.

6
Dalam memakai drawingpen, setelah dipakai langsung ditutup kembali
kalau tidak drawing pennya akan mengering.

Pada praktikum ini masih terdapat ketidak sesuaian dengan gambar yang
sebenarnya karena kurangnya ketelitian dalam penggambaran serta sulitnya
mengamati gambar yang akan di salin di kertas kalkir juga, peta acuan milik saya
yang tidak terlalu kelihatan karena hasil print peta acuan (Guide Map) yang buruk
,bentuk simbol-simbol yang tidak jelas bentuknya dan lain-lain. Kurangnya
konsentrasi dalam praktikum penggambaran sehingga hasilnya belum sama 100%
dengan yang sebenarnya seperti yang terlihat pada hasil praktek.
Langkah awal dalam proses penduplikasian Peta Kota Palu, kita terlebih
dahulu menggambar bingkai yang menggunakan (drawing pen 0.5), kemudian
kita menggambar jalan kecil warna orange & putih,lalu area permukiman warna
orange, rumah, dan rumah ibadah(drawing pen 0,1). Untuk penggunaan (drawing
pen 0.2), kita gunakan dalam menggambar sungai ,sawah, beserta laut .Untuk
penggunaan (drawing pen 0.3), kita gunakan untuk menggambar jalan besar
orange dua garis, batas administrasi, dan jalan hitam satu garis. Selanjutnya untuk
penggunaan (drawing pen 0.4), kita gunakan untuk menggambar jembatan, dan
yang paling terakhir setelah semuanya telah selesai kita gambar maka kita menulis
judul peta beserta nama dan stambuk.

B. Kesulitan Secara Umum


Saat melakukan penggambaran dengan waktu yang lama dan dengan
usaha mencapai ketelitian dalam menggambar yang sedikit lambat, sehingga
penggunaan waktu sedikit lebih lama.Selama melaksanakan segala kegiatan
memang selalu terdapat kendala-kendala, namun dalam hal ini praktikan terus
berupaya untuk menyempurnakan segala hal yang dikerjakannya sehingga
menghasilkan sesuatu yang memuaskan. Begitu pula dalam proses penggambaran
ini dan hasil yang diperoleh dalam praktikum terkadang tidak sesuai dengan peta
sebenarnya (ketepatan menggaris masih kurang) sehingga menggambar harus
diulangi lagi sampai gambar tersebut sesuai dengan gambar yang terdapat pada

7
peta acuan. Kesalahan penggambaran tersebut disebabkan karena kurangnya
ketelitian dalam penggambaran, kurangnya pemahaman terhadap tugas yang
diberikan serta keterbatasan fasilitas.

C. Manfaat

Keuntungan dari praktikum ketelitian penggambaran ini yaitu Dapat


meningkatkan pengetahuan kami mengenai kartografi
Dapat meningkatkan seni dalam membuat peta, karena seni itu sangat
penting dan diperlukan dalam pembuatan peta
semakin bertambahnya pengetahuan praktikan tentang metode
penggambaran dan alat serta bahan yang umum dipergunakan dalam
pembuatan peta.
Selain itu, tingkat ketelitian dan keterampilan yang dimiliki oleh
praktikan semakin meningkat, sebab untuk menghasilkan peta yang
ideal dan sesuai dengan keinginan, pada proses pengerjaannya,
praktikan harus memiliki ketelitian yang tinggi dan disertai dengan
keterampilan menduplikasi peta yang baik, agar kesalahan dalam
pembuatan peta tersebut dapat di minimalisir.

1.7 Kesimpulan
Pada peta, terdapat beberapa kenampakan yaitu: kenampakan titik, garis,
dan keruangan. Peta yang baik adalah peta yang bias dipahami dan digunakan
oleh pemakai peta (map user).Berdasarkan hasil penggambaran maka dapat
diambil beberapa kesimpulan yaitu :
1. Ketelitian penggambaran adalah ketepatan dalam penggambaran dan
menempatkan informasi yang penting sehingga menghasilkan peta
yang rapi.
2. Pada peta, terdapat beberapa kenampakan yaitu: kenampakan titik,
garis, dan keruangan.
3. Sebelum melakukan praktikum, semua alat dan bahan yang diperlukan
dalam praktikum harus lengkap. Selain itu penggunaan drawing pen

8
sesuai dengan ukuran penggunaan juga harus diperhatikan. Hal ini
bertujuan agar praktikum berjalan dapat berjalan dengan lancar.
4. Hal yang terpenting pada saat penggunaan drawing pen pada
penggambaran kenampakan titik, dan garis harus sangat berhati-hati,
teliti, dan memiliki seni yang tinggi dalam keterampilan penyalinan
karena sedikit saja bergeser dari arah yang kita gambar, akan
meneyebabkan gambar peta tersebut menjadi tidak rapi.

9
DAFTAR PUSTAKA

ICA. 1984. Basic Cartography. BAS Printers Limited: Hamshire.


Krak, M.J dan Ormeling, F. 2013. Kartografi Visualisasi Data Geospasial,
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Liesnoor Dewi, dkk. 2014. Kartografi Dasar. Ombak: Yogyakarta
Soendjojo H, dan Riqqi A. 2012. Kartografi, Bandung: Penerbit ITB
Widyastuti, Arianingsih Ida. (2011). Buku Ajar Kartografi Dasar.Palu: FKIP
Universitas Tadulako

10

Anda mungkin juga menyukai