Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM KARTOGRAFI

ACARA 1
“MENYALIN PETA: KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA”
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah kartogafi.

Dosen Pengampu: Dr.Rosalina Kumalawati, M.Si.

Disusun oleh:
Adinda Rahmawati (2210416220033)
Kelas B

PROGAM STUDI GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Peta merupakan gambaran dengan ukuran kecil tentang suatu wilayah di permukaan
bumi melalui simbol-simbol yang dapat dipahami penggunanya. Ilmu yang mempelajari
cara membuat peta disebut dengan kartografi. Unsur-unsur atau komponen peta terdiri
dari judul peta, skala peta, legenda (arti dari simbol-simbol yang terdapat pada peta),
tanda arah(orientasi), simbol, warna, sumber pembuatan peta, tahun pembuatan peta, dan
tulisan (lattering). Peta berdasarkan jenisnya dibedakan atas:
a. Peta dasar atau peta rupa bumi (RBI) adalah peta yang menampilkan kenampakan
alam dan manusia secara umum. Peta rupa bumi disebut juga peta topografi karena
tersusun atas garis-garis kontur yaitu suatu garis yang menghubungkan tempat–
tempat yang sangat tinggi di suatu permukaan tanah.
b. Peta tematik adalah peta yang hanya menggambarkan satu tema saja, seperti peta
yang khusus untuk menggambarkan kepadatan penduduk suatu negara tertentu, jenis
iklim, dan persebaran jenis tanaman tertentu. Hanya menggambarkan tempat dan
tujuan tertentu.
c. Peta chart adalah peta khusus yang hanya digunakan umtuk jalur penerbangan,
navigasi laut, dan perjalanan.

Peta berdasarkan bentuk tampilannya:


a. Peta analog dibedakan atas peta planimetri( dua dimensi) dan peta stereometri (tiga
dimensi).
b. Peta foto adalah peta yang dihasilkan dari mosaik foto udara yang dilengkapi dengan
garis kontur, nama dan keterangan.
c. Peta digital adalah peta dalam bentuk digital (angka) yang tersimpan dalam computer.
Peta ini datanya dapat diperoleh dari citra satelit, dari dijitasi foto udara, dan dari
hasil pengukuran dengan alat ukur Total Station (TS). Dapat dilakukan dengan
menggunakan program-program Arc Info, Map Info, Auto Cad dan lainnya.

Langkah-langkah pembuatan peta secara umum sebagai berikut:


a. Pengumpulan data/kompilasi data
b. Pengolahan data
c. Penggambaran kasar meliputi pembuatan peta manuskrip
d. Reproduksi merupakan kegiatan penggambaran halus.

2. Tujuan
 Mampu memahami definisi peta.
 Mampu memahami definisi kartografi.
 Mampu untuk teliti dalam menggambarkan suatu wilayah di peta secara manual.
 Mengetahui cara menggambar peta secara manual.
 Mampu menggambar peta secara manual.

BAB II
DASAR TEORI
1. Menurut Erwin Raisz pada tahun 1948, peta adalah “Gambaran konvensional daripada
permukaan bumi seperti kenampakannya kalau dilihat tegak lurus dari atas dan diberi
tulisan serta keterangan bagi kepentingan pengenalan.”

2. Menurut I.C.A (International Cartographic Assosiation), peta ialah “Peta adalah


gambaran konvensional dan selektif yang diperkecil, biasanya dibuat pada bidang datar,
dapat meliputi perujudan-perujudan (features) dari pada permukaan bumi atau benda
angkasa, letak maupun data yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda
angkasa.”

3. Menurut Taylor pada tahun 1991, Ia mendefinisikan kartografi sebagai “Organisasi,


presentasi, komunikasi dan penggunaan geo-informasi dalam bentuk grafis, digital atau
format nyata.”

4. Menurut Omerling pada tahun 2007, kartografi sebagai “Pembuatan


data spasial yang dapat diakses, menekankan visualisasinya dan memungkinkan
berinteraksi dengannya, yang berhubungan dengan masalah-masalah geospasial.

BAB III
PRAKTIKUM
1. Alat dan Bahan
 Kertas kalkir dan plastik transparansi berukuran A4
 Drawing pen berukuran 0.1 dan 0.3
 Penggaris
 Pensil warna
 Penghapus
 Pensil
 Selotip
 Peta Administrasi Kabupaten Hulu Sungai Utara berukuran A4
2. Langkah-Langkah Praktikum
 Persiapkan bahan dan alat yang sudah didapat.
 Letakkan peta diatas buku atau meja yang permukaannya yang datar, tempelkan
selotip untuk menahan peta.
 Lalu letakkan lagi kerkas kalkir di atas peta, dan tempelkan selotip.
 Sebelum menyalin peta, pastikan pencahayaan dalam ruangan terang agar dapat
terlihat lebih jelas garis dan komponen dalam peta tersebut.
 Gambar dengan hati-hati serta teliti dalam peta seperti titik-titik, garis, area, dan
huruf.
 Gambarlah garis-garis lurus dengan penggaris.
 Setelah itu warnai kertas kalkir yang sudah digambar tersebut, sesuai warna yang
berada di petanya.
 Lakukanlah hal sama dengan plastik transparansi.

3. Gambar Praktikum
Gambar peta administrasi Kabupaten Hulu Sungai Utara.

Salinan peta di kertas kalkir.


Salinan di plastik transparansi

BAB IV
PEMBAHASAN
Pada hasil dari praktikum ini terdapat kesulitan dan kemudahan dalam mengerjakannya,
sebagai berikut:
1. Kesulitan
a. Tidak mengetahui bagaimana cara menggambar peta karena ini adalah
pengalaman yang pertama.
b. Huruf-huruf dan garis-garis yang kecil, ukuran peta dan ukuran pen yang kurang
tepat membuat gambaran menjadi kurang baik.
c. Gambar peta yang sulit dicari.
d. Jika ada kesalahan di kertas kalkir, hal itu tidak bisa dihapus atau sulit untuk
dihapus jadi harus mulai dari awal lagi.
e. Pengerjaan di plastik transparansi cukup sulit karena tulisannya mudah untuk
terhapus.
f. Membutuhkan ketelitian yang tinggi.
2. Kemudahan
a. Dapat dikerjakan di rumah masing-masing.
b. Tidak membutuhkan keahlian khusus dalam proses penyalinan peta.
Setelah praktikum dilaksanakan dengan baik dan sesuai kemampuan mahasiswa maka dihasilkan
peta lain yang telah disalin dari peta pemandu (guide map) ke kertas kalkir dan plastik
transparansi. Gambaran peta di kertas kalkir dan plastik transparansi yang dihasilkan dari proses
penyalinan peta tidak lah sama ini dikarenakan penyalinan peta pada kertas kalkir hanya berupa
kenampakan-kenampakan simbol titik,garis dan area saja. Terdapat beberapa simbol garis,titik,
dan warna yang terdapat pada peta. Skala pada peta ini adalah 1: 100.000, peta tersebut termasuk
peta skala besar yang berskala < 1: 5.000 – 1: 250.000. Untuk daerah berwarna coklat adalah
Kecamatan Amuntai Selatan. Daerah berwarna hijau muda adalah Kecamatan Amuntai Tengah.
Daerah yang berwarna merah adalah Kecamatan Amuntai Utara. Daerah yang berwarna hijau tua
adalah Kecamatan Babirik. Daerah yang berwarna jingga adalah Kecamatan Banjang. Daerah
yang berwarna coklat-hijau adalah Kecamatan Danau Panggang. Daerah yang berwarna kuning
adalah Kecamatan Haur Gading. Daerah yang berwarna hijau-kuning adalah Kecamatan
Paminggir. Daerah yang berwarna merah muda adalah Kecamatan Sungai Pandan. Daerah yang
berwarna biru tua adalah Sungai Tabukan. Hasil praktikum ini asli dari pengerjaan mahasiswa ini
sendiri.

BAB V
DAFTAR PUSTAKA

Rijal, S., Barkey, R. A., Nursaputra, M., Chairil, A. S., & Saparigau, I. A. G. (2019).
KARTOGRAFI KEHUTANAN. Fakultas Kehutanan, Universitas Hasanuddin.

Utami, W., & Riyadi, R. KARTOGRAFI.

Anda mungkin juga menyukai