Anda di halaman 1dari 5

Judul ACARA 2 : SKALA PETA

Nama Bima Oktavian Nilai Total


NIM 19/441751/GE/09090 Laporan :
Kelompok Praktikum Kamis, 07.00 – 09.00
Asisten 1. Safira Ihdanisa Hidayah
2. Nastasya Andam Dewi
Komponen Penilaian Laporan dikumpulkan pada
A : Pretest A: Tanggal : 26/09/2019 Jam : 07.00
B : Kegiatan B: Praktikan Asisten
Praktikum
C : Laporan C:
Praktikum
D : Tugas D: (Bima Oktavian) ( )

MEDIA PEMBELAJARAN
1) Peta RBI Kersana lembar 1309-221 tahun 1999
2) Peta Citra sebagian wilayah Sleman
3) Kertas Kalkir
4) Drawing pen ukuran 0,05
5) Alat tulis (pulpen warna, pensil, penggaris, penghapus, plester, dll.
6) Kertas HVS
Nilai

LANGKAH KERJA

Peta RBI Kecamatan Kersana skala 1 :


25.000,
Peta Citra sebagian wilayah Sleman

Penghitun
Delinasi gan Skala

Pengecila Pengecilan
Hasil
n skala Skala
Penghitungan
Metode Metode

Peta Skala 1 :
50.000

Nilai

HASIL DAN PEMBAHASAN


Gambar pada peta selalu disajikan pada umumnya lebih kecil dari ukuran wilayah yang
sebenarnya, hal tersebut dilakukan karena pembaca dan pengguna peta akan membutuhkan
sesuatu untuk mengetahui informasi pada permukaan bumi melalui media yang lebih ringkas
dan mudah dibaca. Skala adalah cara agar objek pada kenampakan bumi dapat kita
representasikan kembali dalam bentuk peta yang mudah dibaca agar informasi yang terdapat
di dalamnya bias digunakan dengan maksimal. Pengertian skala adalah perbandingan atau
rasio antara jarak pada peta atau jarak horizontal di permukaan bumi dengan menggunakan
satuan yang sama satu sama lain. Sedangkan pengertian peta sendiri menurut
ICA(International Cartographic Association) adalah gambaran pada permukaan bumi yang
berisi kenampakan abstrak yang berkaitan dengan objek-objek di permukaan bumi mauoun
luar angkasa yang biasanya disajikan dalam suatu bidang datar dan diperkecil atau
diskalakan. Oleh karena itu, skala selalu digunakan dalam setiap pembuatan segala jenis
peta.

Kegiatan delinasi atau penyalinan peta RBI Kecamatan Kersana dalam skala 1 : 25.000
sangat bermanfaat agar praktikan dapat mengetahui berbagai macam unsur maupun legenda
yang terdapat pada peta RBI, contohnya seperti skala, simbol sungai, jalan arteri, batas
administrasi wilayah, dll. Selain itu, penyalinan peta RBI juga bermanfaat untuk
mempermudah praktikan dalam kegiatan pengubahan skala peta melalui metode grid maupun
metode union jack. Sehingga peta yang dihasilkan dalam kegiatan merubah skala peta dapat
lebih detil dan maksimal.

Manfaat dari pengecilan skala peta baik melalui metode grid maupun metode union jack
adalah untuk melihat sebuah wilayah secara keseluruhan namun dengan konsekuensi jumlah
informasi yang dicantumkan juga mengalami pengurangan. Dengan mengecilkan skala pada
peta, praktikan dapat melihat wilayah dalam peta dengan jangkauan yang lebih luas dari
sebelumnya.

Dalam metode grid, praktikan akan menggambar kotak-kotak kecil pada peta sebagai
pemandu untuk memperkecil skala. Sebelum membuatnya, praktikan diharapkan untuk
menentukan dahulu skala yang akan digunakan sebagai hasil peta yang sudah diubah
nantinya. Pada peta yang digunakan praktikan yaitu peta RBI Kecamatan Kersana memiliki
skala 1:25.000 dan akan diubah menjadi berskala 1:50.000. Maka peta yang dibuat memiliki
luas setengah kali dari awalnya. Metode grid memiliki keunggulan dengan bantuan kotak-
kotak yang dapat digunakan sebagai pemandu dapat mempermudah dalam menentukan
peletakan objek-objek kenampakan bumi yang ada. Namun, kekurangan dari metode grid
adalah sulit diaplikasikan untuk peta yang memiliki detail yang rumit dan informasi yang
banyak dan membutuhkan waktu serta tingkat ketelitian yang tinggi agar tidak terjadi
kesalahan penyajian informasi.

Pada metode Union Jack, teknik yang digunakan memiliki kemiripan dengan metode
Grid, namun perbedaannya adalah, metode Union Jack memiliki garis diagonal yang
digunakan sebagai penghubung antara titik-titik yang terdapat pada kotak-kotak yang sudah
ada. Keunggulan dari metode ini adalah akurasinya yang lebih tinggi disbanding metode Grid
karena adanya garis-garis diagonal tambahan sebagai pemandu. Namun, kekurangannya
masih sama seperti metode Grid, yaitu masih sulit digunakan untuk memperkecil skala peta
yang memiliki tingkat kerumitan yang tinggi dan informasi yang banyak serta dibutuhkan
waktu serta ketelitian yang tinggi agar tidak terjadi kesalahan penyajian informasi.

Pada kegiatan skala pada peta digital, terdapat 2 cara yang dapat dilakukan, yaitu zoom
in dan zoom out. Sedangkan peta digital dapat dibedakan menjadi 2, yaitu peta digital
berbasis online dan peta digital berbasis offline. Zoom out digunakan untuk memperoleh
cakupan wilayah yang lebih luas agar dapat dibandingkan antar wilayah satu sama lain.
Informasi yang tampak jika sebuah peta di zoom out hanya terbatas pada kenampakan yang
penting saja dan tidak terlalu detail. Sedangkan pada zoom in, skala peta diperbesar sehingga
kita dapat memperoleh informasi yang lebih detail namun dengan ruang lingkup yang lebih
sempit. Namun, terdapat perbedaan antara peta digital berbasis offline dengan peta digital
berbasis online. Pada beberapa peta digital yang berbasis offline, ketika kita meng-zoom in
sebuah peta, terkadang informasi yang muncul tidak akan bertambah detail atau terdapat
penambahan informasi. Hal tersebut terjadi karena beberapa peta digital berbasis offline
memiliki format raster, sehingga isi peta tidak akan berubah walaupun skalanya diubah.
Sedangkan pada peta yang berbasis online, jika kita meng-zoom in peta tersebut, maka detail
dan jumlah informasi yang tampak akan bertambah sesuai dengan berapa kali kita
memperbesar skala peta tersebut. Hal tersebut terjadi karena peta digital berbasis online
memiliki format vector, yaitu peta terdiri dari beberapa lapisan dengan jumlah informasi yang
ditampilkan sesuai dengan besar skalanya. Keunggulan peta digital berbasis offline adalah
tidak diperlukan internet untuk mengaksesnya. Namun, besaran skalanya sebaiknya tidak
perlu diubah karena dapat melanggar aturan untuk memperbesar skala suatu peta yaitu
menambah informasi dan detail yang ada. Sedangkan, peta digital berbasis online memiliki
keuntungan skalanya dapat diatur sesuai kebutuhan dengan input informasi yang akan
menyesuaikan dengan skala yang diatur. Namun, peta jenis ini harus diakses menggunakan
internet. Oleh karena itu, setiap jenis peta digital memiliki kekurangan dan kelebihan masing-
masing dalam penggunaannya.

Perhitungan skala peta dengan cara membandingkan jarak di peta dengan jarak
sebenarnya. Objek yang diambil adalah jalan Flora.
a. Jarak pada peta = 6 cm
b. Jarak Sebenarnya = 307,67 m = 30.767 cm
Jarak pada peta
c. Skala =
Jarak sebenarnya
6
=
30.767
1 1
= =
5.127,83 5000
Jadi, skala peta tersebut adalah 1 : 5000

Nilai

KESIMPULAN
Dalam praktikum yang telah dilaksanakan, kesimpulan yang dapat diambil adalah :
1) Dalam menyatakan skala peta, dapat digunakan empat cara. Empat cara tersebut antara
lain adalah skala angka, skala verbal, skala grafik, dan skala area. Sedangkan untuk
menentukan skala peta dapat digunakan metode membandingkan dengan jarak di
lapangan.
2) Pengubahan skala peta manual dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu union
jack,grid square, menggunakan mesin fotocopy, menggunakan pantograph, dan
menggunakan metode proyeksi optis.
3) Pengubahan skala peta digital dapat dilakukan dengan melakukan metode zoom
in(memperbesar) atau zoom out(memperkecil).

Nilai

DAFTAR PUSTAKA
Tyner, Judith A.. 2010. Principles of Map Design. New York : The Guilford Press
Gunawan, Totok. 2007. Fakta dan Konsep Geografi. Jakarta : Inter Plus

Nilai

Anda mungkin juga menyukai