Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MODEL TERAIN DIGITAL

Perbedaan DTM, DSM, dan DEM

Dosen pengampu : Nurrohmat Widjadjanti, M.T., Ph.D.

Disusun oleh :

Sabet Ati Gunung


17/416866/SV/14604

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK GEOMATIKA

DEPARTEMEN TEKNOLOGI KEBUMIAN

SEKOLAH VOKASI

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2019
I. 3 Macam Tampilan DTM

a. Counturing

Kontur (isoline) adalah garis yang


menggambarkan satu elevasi konstan pada suatu
permukaan. Biasanya kontur digunakan untuk
memvisualisasikan elevasi pada peta 2-Dimensi.

Sumber : http://boundlessgeo.com/2012/10/contour-
maps/
b. Automated Hill Shading
Hillshade merupakan analisis yang
mengakumulasikan bayangan atau
kawasan teduh akibat adanya bidang
elevasi tertentu. Pada hakikatnya setiap
bentukan yang memiliki elevasi
cenderung tinggi akan menyebabkan
bias dan bayangan akibat sorotan sudut
pencahayaan atau penyinaran. Hillshade
biasanya digunakan sebagai analisis
Sumber : http://www.techques.com/question/26-3807/Shaded-relief-from- morfologi, karena lebih mempertegas
DEM-in-GRASS-and-QGIS
satuan bentuk lahan. Biasanya untuk titik
pandang global hillshade adalah sebesar 315°.

Secara basis, antara analisis bayangan dengan radiasi dalam penggambaran dan
permodelannya. Untuk radiasi proses permodelan mencakup fase bias dari bentukan
yang terkena penyinaran atau sorotan. Sehingga daerah tercover jauh lebih besar
dibandingkan dengan analisis shading atau hillshade. Untuk hillshade, karena hanya
mempertimbangkan aspek bayangannya saja, maka tidak mengakumulasi bias. Namun
secara umum kedua analisis ini digunakan dalam prediksi insolasi dan cakupan
penyinaran matahari. Titik pandang hillshade dalam praktikum kali ini terbagi atas 3
titik utama, yaitu sudut kanan bawah, tengah dan sudut kiri atas data DEMnya. Hal ini
ditunjukkan sebagai bayangannya atau shade cenderung sedikit menyebar kearah sudut
kiri bawah dan sudut kanan atas seperti guratan-guratan atau igir.

c. Slope Mapping
Kemiringan lereng adalah suatu
permukaan yang mengacu pada
perubahan harga-harga z yang
melewati suatu daerah permukaan.
Dua metode yang paling umum
untuk menyatakan kemiringan
lereng adalah dengan pengukuran
sudut dalam derajat atau dengan
persentase
Sumber: http://www.innovativegis.com/basis/present/gita_denver05/default.htm

d. Profile and Hidden Lines

Profil adalah irisan penampang 2-Dimensi dari


suatu permukaan. Berdasarkan profil dapat
dipergunakaan untuk analisa morfologi permukaan
seperti : kecekungan permukaan, perubahan
permukaan, kecembungan permukaan, dan
ketinggian maksimum permukaan lokal.
Sumber : http://www.qtiplot.com/doc/manual-en/x1509.html
e. Line of Sight or Radar Maps
Berbeda latar belakang dengan profile
graphs, line of sight hampir sama
dengan titik pengamatan. Bedanya
adalah, untuk titik pengamatan,
basicnya adalah seperti penggunaan
tower atau Menara pengamatan,
sehingga memungkinkan untuk satu
cakupan kawasan tertentu untuk dapat
Sumber : http://www.mikesastrophotos.com/category/baltimore-pa-meteor/
terlihat maupun tidak terlihat.
Sedangkan untuk line of sight, kenampakannya seperti profile graphs, namun
menunjukkan adanya jalur pengamatan satu arah, dengan kemungkinan terlihat melalui
garis yang sudah ditetapkan, entah itu terlihat justru dibawahnya ataupun diatasnya.
Kekurangan dari line of sight adalah, bentuk atau bagian dari yang tidak terlihat akan
muncul pada bagian-bagian daerah tinggi khususnya bagian punggung atau bagian
belakang dari dataran tinggi tersebut. Maka apabila data yang dianalisis banyak
mengakumulasi point-point yang memiliki elevasi yang cenderung terjal (dalam artian
berbukit atau bergunung) maka akan semakin banyak bagian yang tidak terlihat akibat
bayangan atau punggungan dari dataran tinggi tersebut.

II. Pengertian Digital Elevation Model, Digital Terrain Model dan Digital Suface Model
a. DEM ( Digital Elevation Model )
DEM adalah data digital yang menggambarkan geometri dari bentuk
permukaan bumi atau bagiannya yang terdiri dari himpunan titik – titik koordinat
hasil sampling dari permukaan dengan algoritma yang mendefenisikan permukaan
tersebut menggunakan himpunan koordinat (Tempfli, 1991)
DEM merupakan suatu sistem, model, metode, dan alat dalam
mengumpulkan, prosessing, dan penyajian informasi medan. Susunan nilai-nilai
digital yang mewakili distribusi spasial dari karakteristik medan, distribusi spasial
di wakili oleh nilai-nilai pada sistem koordinat horisontal X Y dan karakteristik
medan diwakili oleh ketinggian medan dalam sistem koordinat Z (Frederic J.
Doyle, 1991)
DEM khususnya digunakan untuk menggambarkan relief medan.
Gambaran model relief rupabumi tiga dimensi (3-Dimensi) yang menyerupai
keadaan sebenarnya di dunia nyata (real world) divisualisaikan dengan bantuan
teknologi komputer grafis dan teknologi virtual reality (Mogal, 1993)
Digital elevation model (DEM) dapat diartikan sebagai model bentuk tiga
dimensi yang mengandung data ketinggian saja, sedangkan DTM memiliki konsep
penampilan terrain yang lebih luas (akan dibahas lebih detil)
Dalam pengertian lain, DEM adalah kumpulan data digital point yang
disimpan dalam bentuk X,Y,Z dan dapat membentuk berbagai permukaan. Dalam
arti luas, diperlukan penyebutan permukaan tertentu yang dimaksud, misal DEM
permukaan vegetasi, DEM permukaan air tanah dan DEM permukaan bumi.

DEM atau Model Elevasi Digital adalah grid raster yang mereferensikan
titik awal dari permukaan bumi. Pemodelan ini memungkinkan Anda untuk
mengeliminasi objek di permukaan tanah seperti tanaman dan perumahan, model
yang dihasilkan berupa model 3D dengan permukaan yang halus. Bangunan
(jaringan listrik, gedung dan menara) dan fitur alam (pohon dan jenis vegetasi
lainnya) tidak termasuk dalam DEM.
Pemodelan ini berguna untuk:

• Hidrografi: Hidrologi menggunakan DEM untuk menggambarkan batas air,


menghitung akumulasi aliran dan arah aliran.
• Stabilitas Batuan: berguna untuk merencanakan pembangunan jalan raya dan
pemukiman, kaitannya dengan daerah rawan longsoran dan daerah lereng yang
tinggi dengan vegetasi yang jarang.
• Pemetaan Tanah: DEM membantu pemetaan jenis tanah berdasarkan pengamatan
terhadapap elevasi, kondisi geologi, faktor pendukung lainnya.

b. DTM (Digital Terrain Model )


adalah data ditital point yang disimpan dalam bentuk X,Y,Z yang
membentuk permukaan bumi, dengan kata lain DTM adalah salah satu bentuk
permukaan khusus DEM. DTM adalam DEM permukaan bumi.

DTM sebenarnya identik dengan DEM, bahkan disamakan posisinya. Ini


berarti bahwa DTM hanyalah permukaan elevasi yang mewakili bumi kosong yang
direferensikan ke datum vertikal. DTM biasanya dibuat melalui fotogrametri stereo.
Titik-titik DTM secara terpisah secara teratur mengikuti bentuk permukaan bumi.
Dari garis-garis ruang dan kontur yang teratur ini, Anda dapat menginterpolasi
DTM menjadi DEM. DTM merepresentasikan fitur medan yang lebih baik karena
batas-batas 3D dan titik-titik massa 3D yang teratur secara spasial
c. DSM (Digital Surface Model )
DSM atau disebut pula Model Permukaan Digital adalah model permukaan
bumi dengan menggambarkan seluruh objek permukaan bumi yang terlihat. Objek
bangunan, vegetasi yang menutupi tanah dan objek tanah yang terbuka termasuk
dalam data tersebut. Kenampakan DSM akan menggambarkan bentuk permukaan
bumi seperti keadaan nyata yang terlihat dari foto.

DSM berguna dalam pemodelan 3D untuk telekomunikasi, perencanaan


kota dan penerbangan. Karena objek tutupan di permukaan bumi dapat dianalisis
untuk kebutuhan berikut ini:

• Pendekatan Zona Runway: Dalam penerbangan, DSM dapat menentukan


penghalang landasan di zona pendaratan pesawat terbang.
• Pengelolaan Lingkungan: DSM dapat memberikan gambaran yang jelas
mengenai perbedaan tutupan lahan dan kondisinya
• Analisis Obstruksi: DSM dapat digunakan untuk menganalisi spotensi dan
konektivitas dalam hal perencanaan wilayah.
Ilustrasi Perbedaan DSM dengan DTM / DEM

II. Manfaat DEM, DSM dan DTM

Ada banyak sekali manfaat dari ketiga produk ini, pembuatan produk turunan DEM
disesuaikan dengan tujuan awal seperti untuk analisa volume, jarak cut and fill, rencana
pembuatan terowongan, jembatan analisis aliran air, analisis daerah rawan longsor,
irigas, erosi, pembuatan jaringan jalan dan banyak lagi bahkan sampai aspek
pertahanan yang dipakai dunia militer.

Dengan adanya model 3D dari suatu wilayah maka rencana dapat dibuat dengan
matang serta data yang ada dapat digunakan untuk berbagai macam simulasi dan
analisis.

Perkembangan software dan dunia digital yang begitu cepat juga membantu
mempermudah pembuatan produk ini, jika dulu penggunaan LIDAR menjadi tehnik
favorit untuk membuat DSM kini dengan foto udara dan bantuan software DSM juga
dapat dibuat dengan akurasi yang tidak kalah dan lebih murah.
III. Cara Penyajian Terrain

Matematis, teridiri dari:

a. Global: Fouries Series, Polinomial.


b. Local: fungsi selang yang teratur, fumgs selang yang tak teratur.
c. Grafis dengan bantuan
c.1. Titik: persebaran teratur, tidak teratur atau mengikuti fitur.

c.2. Garis: Dapat berupa kontur, garis fitur atau profil.

c.3. Area: Berupa citra atau pandangan perspektif.

1. Kelebihan menggunakan model


matematis:
a. Memungkinkan membuat abstraksi
b. Bisa fokus ke daerah tertentu.
c. Memungkinkan membuat generalisasi.
d. Dalam analisis bisa melibatkan cekungan-cekungan,evaluasi alternative dan dapat
mengeliminasi.
e. Alat memahami dunia nyata untuk menemukan hukum-hukum alam.

2. Bentuk – Bentuk Data DTM.


a. Dapat berupa Grid: tidak membutuhkan data yang besar. Set data teratur dan
efisien, namun tidak efektifa untuk data yang ukurannya besar.
b. TIN dan Garis Kontur: Memudahkan mempolakan data, lebih bisa
mempresentasikan keadaan sebenarnya.
3. Metode Pengumpulan Datan DTM.
a. Digitasi
b. SAR
c. LIDAR
d. GPS
e. Survei Terrestrial.
IV. Daftar Pustaka

http://www.madesapta.com/2015/04/mengenal-model-terrain-digital-
mtd_47.html.

https://gisgeography.com/dem-dsm-dtm-differences/.

https://zonaspasial.com/2018/12/perbedaan-dsm-dem-dan-dtm-dalam-model-
digital-
http://www.qtiplot.com/doc/manual-en/x1509.html
http://boundlessgeo.com/2012/10/contour-maps/
http://www.techques.com/question/26-3807/Shaded-relief-from-DEM-in-GRASS-
and-QGIS
http://www.innovativegis.com/basis/present/gita_denver05/default.htm.muka-
bumi/.

Anda mungkin juga menyukai