Atas rahmat dan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa, dan kemauan yangkeras di sertai bantuan dari
berbagai pihak maka dapatlah di susun paper ini dengan judul: “Pengaruh Kebudayaan Asing Terhadap
Kebudayaan Indonesia Di Kalangan Remaja” sebagai pemahaman tambahan.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap dosen pengampu Psikologi Perkembangan 2 Ibu
Tasha Ekaputri Permatasari dengan bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa
bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................................................I
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................................................II
BAB I.............................................................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN.............................................................................................................................................................1
BAB II............................................................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN...............................................................................................................................................................3
BAB III............................................................................................................................................................................ 9
PENUTUP....................................................................................................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................................................9
3.2 Saran.............................................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................................................10
II
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1Definisi Kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk
jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal
manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere,
yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagaimengolah tanah atau bertani. Kata
culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia. Budaya adalah suatu
cara hidup yang berkembang dan dimilikibersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari
generasi kegenerasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistemagama dan
politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dankarya seni. Bahasa, sebagaimana
juga budaya, merupakan bagian takterpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang
cenderungmenganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusahaberkomunikasi
dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikanperbedaan-perbedaannya,
membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya
bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif.
Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Beberapa
alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketikaberkomunikasi dengan orang dari budaya lain
terlihat dalam definisi budaya:
“ Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yangdipolarisasikan oleh suatu citra yang
mengandung pandangan ataskeistimewaannya sendiri.”
"Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti
"individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam" di Jepang dan "kepatuhan
kolektif" di Cina. Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya
dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkandunia makna dan nilai logis yang
dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan
pertalian dengan hidup mereka. Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka
yangkoheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan
perilaku orang lain. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville
J.Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam
masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimilikioleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk
3
pendapat itu adalah Cultural-Determinism.Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu
yang turuntemurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai
superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai
sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-
lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu
masyarakat.Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks,
yang di dalamnya terkandungpengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Menurut Selo
Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalahsarana hasil karya, rasa, dan cipta
masyarakat. Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenaikebudayaan
adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuandan meliputi sistem ide atau gagasan
yang terdapat dalam pikiran manusia,sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat
abstrak.Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakanoleh manusia
sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya
pola-pola perilaku, bahasa, peralatanhidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang ke
semuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
4
pengaruh Barat, di anggap sebagai ciri khas kemajuandalam ekspresi kebudayaan kekinian. Padahal
belum tentu sesuai dengankebutuhan situasi dan kondisi masyarakat sendiri. Keadaan ini
terusmengikis budaya dan kearifan lokal yang menjadi warisan terjadikebudayaan masyarakat
nusantara. Dari sinilah juga nilai tradisional secara perlahan mengalami kepunahan karena tidak
mampu bersaing denganbudaya moden dalam bentuk pergaulan masyarakat.Pada awalnya pintu
masuk kebudayaan Asing di Indonesia adalahmelalui kegiatan penjajahan para orang Asing di
Indonesia. Tidak hanyamengambil hasil rempah-rempah dan menjajah pada umunya tetapi mereka
juga menanamkan budaya mereka untuk mencampuri kebudayaan Indonesia.Berbeda dengan masa
penjajahan, pada zaman sekarang pintu masukkebudayaan Asing itu melalui kemajuan teknologi
dan informasi. Oleh Siauddin Sardar menyebut masa kini sebagai terjadinya revolusi
informasiseperti diulas dalam bukunya Tantangan Dunia Islam di abad 21. Dalam revolusi
informasi tersebut, intervensi informasi sulit dibendung olehkarena arusnya tidak dibatasi oleh
ruang dan waktu. Setiap saat info masuk sudah dapat memasuki setiap kantor dan rumah tangga
sekalipun melaluimedia massa cetak dan elektronik seperti surat kabar, televisi dan
internet.Revolusi informasi salah satu cirinya adalah keterbukaan dan kebebasan informasi sungguh
sesuatu sulit dielakkan karena selain memberikan dampak positif seperti adanya informasi
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tapi sekaligus dampak negatif seperti pergaulan
bebas, pakaian yang memperlihatkan aurat, pola hidup individual dan hedonis. Julukan yang sering
dipakai untuk menggambarkan peradaban Barat dan masyarakat-masyarakat komponen nya dewasa
ini adalah peradaban “teknologis”. Gambaran-gambaran optimistik tentang teknologi informasidan
perananya yang bermanfaat, memajukan gagasan bahwa komputer tidak pernah salah; ia bisa
menyelesaikan semua problem masyrakat; ia bahkan dianggap sebagai “jampi jampi ajaib” yang
bisa menyediakan informasi bagi semua orang. Kebanyakan para remaja di negri ini telah dibodohi
olehgambaran indah dan berlebihan tentang teknologi dan komunikasi ini.Sejumlah kecil negara
sekarang dipandang sudah sampai ke tingkatmodern, sedangkan jumlah besarnya masih dalam
proses ke arah itu.Moderenisasi kini telah bergema di dunia. Negara-negara modern merasabangga
karena modernisasinya telah berhasil, sedangkan negara-negara yangsedang berkembang dengan
penuh gairah menyertai gerak modernisasi itu.Meskipun demikian, perkembangan teknologi di
bidang informasi tersebut,selain memberikan kebebasan untuk mengakses informasi sebanyak-
banyaknya akan tetapi tetap ada ruang bagi masyarakat untuk melakukanpilihan-pilihan secara
selektif sesuai kepentingan, kebutuhan masyarakat.Disinilah peran semua pihak untuk terlibat
dalam pemberdayaan masyarakatagar mampu memilih dan memilah informasi siaran televisi atau
5
konten informasi di internet agar tidak terjebak dengan informasi kebudayaan asingyang
bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan ajaran agama yang dianutnya.
6
2.4 Upaya Mengatasi Dampak Negatif Budaya Asing
Untuk mengatasi pengaruh kebudayaan Asing terhadap kebudayaanIndonesia, khususnya untuk
membentengi kalangan remaja dari pengaruhnegatif diperlukan pelibatan semua pihak terutama
pemerintah dan tokoh-tokoh masyarakat seperti, para ulama budayawan serta keterlibatan orang tua
di rumah.
Peranan Pemerintah
Pemerintah hendaknya dapat mengambil kebijakan strategismelalui penataan ulang sistem
pendidikan terutama mengenaipengaturan kurikulum. Tentu saja ini kurang memadai
waktunya untukmengharapkan sebuah perubahan prilaku siswa sehingga
memerluikanpenambahan jam pelajaran atau kreatifitas guru bidang studi tersebutdalam
bentuk kegiatan keagamaan di lingkungan sekolah sepertikegiatan pengajian atau kajian-
kajian tematik menurut pandangan agama.Sebaiknya pemerintah menata ulang sistem
pendidikan danmendorong kreatifitas guru bidang studi. Misalnya, matapelajaran geografi,
guru dapat menjelaskan kekuasaan Tuhan menciptakan langit dan bumi, sejarah perjuangan
nasional yangdipelopori atau dimpin oleh ulama atau pejuang Islam sepertiPengeran
Diponegoro, Sultan Hasanuddin dan lainnya.
8
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwapengaruh-pengaruh kebudayaan
asing turut dalam perkembangan budayaIndonesia khususnya terhadap kehidupan, kebudayaan dan
alam fikiran dikalangan remaja yang dapat merusak ekosistem generasi muda ke depannya.
3.2 Saran
Sebagai generasi muda hendaknya dapat berperilaku yang selektif terhadap pengaruh globalisasi
sesuai dengan nilai-nilai agama yang di anutdan adat kebiasaan di negerinya. Serta menanamkan
nilai-nilai pancasila dan melaksanakan ajaran Agama dengan sebaik-baiknya. Dan jangan lupa
memiliki semangat nasionalisme yang tangguh, seperti mencintai produk dalam negeri.
9
DAFTAR PUSTAKA
Sidi Gazalba, Islam & Perubahan Sosiobudaya. Jakarta : Pustaka AlHusna, 1983
Zianuddin Sardar, Tantangan Dunia Islam Abad 21. Bandung : Mizan, 1988.
Kun Maryati, Juju Suryawati, Sosiologi untuk SMA dan MA kelas X.Jakarta :Erlangga, 2001.
10