Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmat dan hidayah- Nya penulis dapat menyelesaikan tugas ini.
Penulis menyadari kekurangan serta keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang
dimiliki sehingga dalam penulisan tugas ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Untuk
itu, penulis mengharapkan kritik, saran dan masukan dari pembaca sebagai koreksi dan
evaluasi demi kesempurnaan tugas ini ke depan,yang tentunya akan memperkaya ilmu dan
wawasan bagi penulis.
Harapan penulis semoga tugas ini bermanfaat bagi yang membaca serta pihak yang
berkepentingan, terutama bagi penulis sendiri.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
C. Tujuan ..................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Budaya ....................................................................................................................3
B. Faktor Pembentukan Budaya .................................................................................. 4
C. Konsep Budaya ....................................................................................................... 4
D. Budaya Lokal Dan Budaya Nasional ...................................................................... 7
E. Indonesia dengan Keberagaman Budaya ................................................................ 14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keragaman budaya atau “cultural diversity” adalah keniscayaan yang ada di bumi
Indonesia. Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri
keberadaannya. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan
kelompok sukubangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan daerah
bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok
sukubangsa yang ada didaerah tersebut. Dengan jumlah penduduk 200 juta orang dimana
mereka tinggal tersebar di pulau-pulau di Indonesia. Mereka juga mendiami dalam wilayah
dengan kondisi geografis yang bervariasi. Mulai dari pegunungan, tepian hutan, pesisir,
dataran rendah, pedesaan, hingga perkotaan.
Hal ini juga berkaitan dengan tingkat peradaban kelompok-kelompok sukubangsa dan
masyarakat di Indonesia yang berbeda. Pertemuan-pertemuan dengan kebudayaan luar juga
mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga menambah
ragamnya jenis kebudayaan yang ada di Indonesia. Kemudian juga berkembang dan
meluasnya agama-agama besar di Indonesia turut mendukung perkembangan kebudayaan
Indonesia sehingga memcerminkan kebudayaan agama tertentu. Bisa dikatakan bahwa
Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat keaneragaman budaya atau tingkat
heterogenitasnya yang tinggi. Tidak saja keanekaragaman budaya kelompok sukubangsa
namun juga keanekaragaman budaya dalam konteks peradaban, tradsional hingga ke modern,
dan kewilayahan.
Dengan keanekaragaman kebudayaannya Indonesia dapat dikatakan mempunyai
keunggulan dibandingkan dengan negara lainnya. Indonesia mempunyai potret kebudayaan
yang lengkap dan bervariasi. Dan tak kalah pentingnya, secara sosial budaya dan politik
masyarakat Indonesia mempunyai jalinan sejarah dinamika interaksi antar kebudayaan yang
dirangkai sejak dulu. Interaksi antar kebudayaan dijalin tidak hanya meliputi antar kelompok
sukubangsa yang berbeda, namun juga meliputi antar peradaban yang ada di dunia. Labuhnya
kapal-kapal Portugis di Banten pada abad pertengahan misalnya telah membuka diri
Indonesia pada lingkup pergaulan dunia internasional pada saat itu. Hubungan antar
pedagang gujarat dan pesisir jawa juga memberikan arti yang penting dalam membangun
interaksi antar peradaban yang ada di Indonesia. Singgungan-singgungan peradaban ini pada
dasarnya telah membangun daya elasitas bangsa Indonesia dalam berinteraksi dengan
1
perbedaan. Disisi yang lain bangsa Indonesia juga mampu menelisik dan mengembangkan
budaya lokal ditengah-tengah singgungan antar peradaban itu.
B. Identifikasi Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan budaya?
2. Bagaimana Budaya terbentuk?
3. Apakah yang dimaksud dengan konsep budaya?
4. Seperti apa budaya lokal dan budaya nasional?
C. Tujuan Penulisan
1. Memahami apa yang dimaksud dengan budaya.
2. Memahami dari konsep budaya.
3. Mengetahui budaya lokal dan budaya nasional.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Budaya
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin
Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau
bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak
unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas,
pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak
terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan
secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda
budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu
dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan
luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-
budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan
orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya :
Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang
mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil
bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika,
"keselarasan individu dengan alam" di Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Cina.
Pengaruh Hidu-Budha Pengaruh yang pertama kali menyentuh masyarakat Indonesia berupa
pengaruh kebudayaan Hindu dan Budha dari India sejak 400 tahun sebelum masehi.
Pengaruh Islam Pengaruh kebudayaan Islam mulai memasuki masyatrakat Indonesia sejak
abad ke 13, akan tetapi baru benar-benar mengalami proses penyebaran yang meluas
sepanjang abad ke 15.
C. Konsep Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak
unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas,
pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak
terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan
secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada
budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu
dipelajari.Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak,
dan luas.
4
Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-
budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.Beberapa alasan mengapa
orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat
dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan
oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri.”Citra yang
memaksa” itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti
“individualisme kasar” di Amerika, “keselarasan individu dengan alam” d Jepang dan
“kepatuhan kolektif” di Cina. Citra budaya yang brsifat memaksa tersebut membekali
anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia
makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk
memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.Dengan demikian,
budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan
aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan
Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam
masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah
untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Herskovits memandang kebudayaan
sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian
disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung
keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan
struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual
dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks,
yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota
masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil
karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan
adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau
gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda
yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-
benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi
5
sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam
melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Koentjaraningrat (1985) menyebutkan ada tujuh unsur-unsur kebudayaan. Ia
menyebutnya sebagai isi pokok kebudayaan. Ketujuh unsur kebudayaan universal tersebut
adalah :
1. Bahasa
2. Sistem pengetahuan
3. Sistem organisasi masyarakat
4. Sistem teknologi dan peralatan
5. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi
6. Sistem religi
7. Kesenian
Pada jaman modern seperti ini budaya asli negara kita memang sudah mulai
memudar, faktor dari budaya luar memang sangat mempengaruhi pertumbuhan kehidupan di
negara kita ini. Contohnya saja anak muda jaman sekarang, mereka sangat antusias dan up to
date untuk mengetahui juga mengikuti perkembangan kehidupan budaya luar negeri.
Sebenarnya bukan hanya orang-orang tua saja yang harus mengenalkan dan melestarikan
kebudayaan asli negara kita tetapi juga para anak muda harus senang dan mencintai
kebudayaan asli negara sendiri. Banyak faktor juga yang menjelaskan soal 7 unsur budaya
universal yaitu :
1. Bahasa
Sesuatu yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan
untuk mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang
dijadikan bahasa universal seperti bahasa Inggris.
2. Sistem pengetahuan
Sistem yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda
sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu
disampaikan agar yang lain juga mengerti.
6
Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai
makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing –
masing antar individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.
6. Sistem religi
Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena
kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.
7. Kesenian
Setelah memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat
memenuhi kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.
7
Subculture, merupakan kebudyaan khusus dalam sebuah culture, namun kebudyaan
ini tidaklah bertentangan dengan kebudayaan induknya. Contoh : budaya gotong
royong
Counter-culture, tingkatannya sama dengan sub-culture yaitu merupakan bagian
turunan dari culture, namun counter-culture ini bertentangan dengan kebudayaan
induknya. Contoh : budaya individualisme
Dilihat dari stuktur dan tingkatannya budaya lokal berada pada tingat culture.
Hal ini berdasarkan sebuah skema sosial budaya yang ada di Indonesia dimana terdiri
dari masyarakat yang bersifat manajemuk dalam stuktur sosial, budaya (multikultural)
maupun ekonomi. Dalam penjelasannya, kebudayaan suku bangsa adalah sama dengan
budaya lokal atau budaya daerah. Sedangkan kebudayaan umum lokal adalah tergantung pada
aspek ruang, biasanya ini bisa dianalisis pada ruang perkotaan dimana hadir berbagai budaya
lokal atau daerah yang dibawa oleh setiap pendatang, namun ada budaya dominan yang
berkembang yaitu misalnya budaya lokal yang ada dikota atau tempat tersebut. Sedangkan
kebudayaan nasional adalah akumulasi dari budaya-budaya daerah.
Menurut Judistira (2008:141), kebudayaan lokal adalah melengkapi kebudayaan regional, dan
kebudayaan regional adalah bagian-bagian yang hakiki dalam bentukan kebudayaan nasional.
Dalam pengertian yang luas, Judistira (2008:113) mengatakan bahwa kebudayaan daerah
bukan hanya terungkap dari bentuk dan pernyataan rasa keindahan melalui kesenian belaka;
tetapi termasuk segala bentuk, dan cara-cara berperilaku, bertindak, serta pola pikiran yang
berada jauh dibelakang apa yang tampak tersebut.
8
Tarian Tradisional : Tari Ronggeng, Tari Yapong
Rumah Adat : Rumah Kebaya
Senjata Tradisonal : Golok
Lagu Daerah :Kicir-kicir, Jali-jali, Lenggang Kangkung, Keroncong Kemayoran, Surilang,
Terang Bulan
Suku : Betawi
Julukan : Kota Metropolitan
9
Tarian Tradisional : Tari Topeng
Rumah Adat : Rumah Kesepuhan
Senjata Tradisonal : Kujang
Lagu Daerah : Dayung Sampan
Suku : Baduy, Sunda, dan Banten
Julukan : Kota Santri
Tarian Tradisional : Tari Bedhaya Ketawang, Tari Serimpi, Tari Gambyong, Tari bambangan
Cakil, Tari Gandrung, Tari sintren
Rumah Adat : Rumah Joglo
Senjata Tradisonal : Keris.
Lagu Daerah : Gambang Suling, Gek Kepriye, Gundul Pacul, Ilir-ilir, Jamuran, Bapak
Pucung, Yen Ing Tawang Ono Lintang, Stasiun Balapan, Suwe Ora Jamu, Tembang
Mocopat, Tombo Ati, Caping Gunung, Cublak-cublak Suweng, Walang Kekek.
Suku : Jawa, Karimun, dan Samin
Julukan : Kota Lumpia / Kota Jamu
10
Tarian Tradisional : Tari Serimpi Sangupati, Tari Bedhaya Semang
Rumah Adat : Rumah Joglo
Senjata Tradisonal : Keris
Lagu Daerah : Pitik Tukung, Sinom, Suwe Ora Jamu, Te Kate Dipanah
Suku : Jawa
Julukan : Kota gudeg, kota pelajar, kota Seni dan Budaya
11
2. Provinsi Kalimantan Tengah (KALTENG) Ibukota nya adalah Palangkaraya
12
Tarian Tradisional : Tari Perang, Tari Gong
Rumah Adat : Rumah Lamin
Senjata Tradisonal : Mandau
Lagu Daerah : Indung-Indung
Suku : Ngaju, Otdanum, Apokayan,Punan, Murut, Dayak, Kutai, Kayan, Punan, dan Bugis
Julukan : Kota Tepian
2. Budaya Nasional
Budaya Nasional adalah gabungan dari budaya daerah yang ada di Negara tersebut.
Itu dimaksudkan budaya daerah yang mengalami asimilasi dan akulturasi dengan dareah lain
di suatu Negara akan terus tumbuh dan berkembang menjadi kebiasaan-kebiasaan dari
Negara tersebut. Misalkan daerah satu dengan yang lain memang berbeda, tetapi jika dapat
13
menyatukan perbedaan tersebut maka akan terjadi budaya nasional yang kuat yang bisa
berlaku di semua daerah di Negara tersebut walaupun tidak semuanya dan juga tidak
mengesampingkan budaya daerah tersebut. Contohnya Pancasila sebagai dasar negara,
Bahasa Indonesia dan Lagu Kebangsaan yang dicetuskan dalam Sumpah Pemuda 12 Oktober
1928 yang diikuti oleh seluruh pemuda berbagai daerah di Indonesia yang membulatkan
tekad untuk menyatukan Indonesia dengan menyamakan pola pikir bahwa Indonesia memang
berbeda budaya tiap daerahnya tetapi tetap dalam satu kesatuan Indonesia Raya dalam
semboyan “bhineka tunggal ika”.
Kebudayaan Nasional adalah gabungan dari kebudayaan daerah yang ada di Negara
tersebut. Kebudayaan Nasional Indonesia secara hakiki terdiri dari semua budaya yang
terdapat dalam wilayah Republik Indonesia. Tanpa budaya-budaya itu tak ada Kebudayaan
Nasional. Itu tidak berarti Kebudayaan Nasional sekadar penjumlahan semua budaya lokal di
seantero Nusantara. Kebudayan Nasional merupakan realitas, karena kesatuan nasional
merupakan realitas. Kebudayaan Nasional akan mantap apabila di satu pihak budaya-budaya
Nusantara asli tetap mantap, dan di lain pihak kehidupan nasional dapat dihayati sebagai
bermakna oleh seluruh warga masyarakat Indonesia (Suseno; 1992).
Pembatasan atau perbedaan antara budaya nasional dan budaya lokal atau budaya
daerah menjadi sebuah penegasan untuk memilah mana yang disebut budaya nasional dan
budaya lokal baik dalam konteks ruang, waktu maupun masyarakat penganutnya.
Menurut Usman Pelly setidaknya budaya nasional memiliki 2 (dua) fungsi, yakni :
a. Sebagai pedoman dalam membina persatuan dan kesatuan bangsa bagi masyarakat
majemuk Indonesia
b. Sebagai pedoman dalam pengambilalihan ilmu dan teknologi modern.
Pewujudan budaya Nasional, meliputi cara bebahasa, cara berprilaku, cara
berpakaian, dan peralatan hidup yang dimiliki bangsa Indonesia
17
Walaupun Indonesia menurut Van Volenholen terdiri dari 19 hukum adat, tetapi pada
dasarnya Indonesia terdiri dari ratusan suku bangsa yang bermukim di wilayah yang tersebar
dalam ratusan pulau yang ada di Inonesia. Tiap suku bangsa ini memiliki ciri fisik, bahasa,
kesenian, adat istiadat yang berbeda. Dengan demikian dapat dikatakan bangsa Indonesia
sebagai negara yang kaya akan budaya. Beberapa aspek keberagaman budaya Indonesia
antara lain suku, bahasa, agama dan kepercayaan, serta kesenian. Kekayaan budaya ini
merupakan daya tarik tersendiri dan potensi yang besar untuk pariwisata serta bahan kajian
bagi banyak ilmuwan untuk memperluas pengetahuan dan wawasan. Hal yang utama dari
kekayaan budaya yang kita miliki adalah adanya kesadaran akan adanya bangga akan
kebudayaan yang kita miliki serta bagaimana dapat memperkuat budaya nasional sehingga
“kesatuan kesadaran “ atau nation bahwa kebudayaan yang berkembang adalah budaya yang
berkembang dalam sebuah NKRI sehingga memperkuat integrasi.
Disatu sisi bangsa Indonesia juga mempunyai permasalahan berkaitan dengan
keberagaman budaya yaitu adanya konflik yang berlatar belakang perbedaan suku dan agama.
Banyak pakar menilai akar masalah konflik ialah kemajemukan masyarakat, atau adanya
dominasi budaya masyarakat yang memilki potensi tinggi dalam kehidupan serta adanya
ikatan primordialisme baik secara vertikal dan horisontal. Disamping itu kesenjangan antara
dua kelompok masyarakat dalam bidang ekonomi, kesempatan memperoleh pendidikan atau
mata pencaharian yang mengakibatkan kecemburuan sosial, terlebih adanya perbedaan dalam
mengakses fasilitas pemerintah juga berbeda (pelayanan kesehatan, pembuatan KTP, SIM
atau sertifikat serta hukum). Semua perbedaan tersebut menimbulkan prasangka atau
kontravensi hingga dapat berakhir dengan konflik.
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Suku bangsa adalah bagian dari suatu bangsa. Suku bangsa mempunyai ciri-ciri
mendasar tertentu. Ciri-ciri itu biasanya berkaitan dengan asal-usul dan kebudayaan. Ada
beberapa ciri yang dapat digunakan untuk mengenal suatu suku bangsa, yaitu: ciri fisik,
bahasa, adat istiadat, dan kesenian yang sama. Contoh ciri fisik, antara lain warna kulit,
rambut, wajah, dan bentuk badan. Ciri-ciri inilah yang membedakan satu suku bangsa dengan
suku bangsa lainnya. Suku bangsa merupakan kumpulan kerabat (keluarga) luas. Mereka
percaya bahwa mereka berasal dari keturunan yang sama. Mereka juga merasa sebagai satu
golongan. Dalam kehidupan sehari-hari mereka mempunyai bahasa dan adat istiadat sendiri
yang berasal dari nenek moyang mereka. Tidak bisa kita pungkiri, bahwa kebudayaan daerah
merupakan faktor utama berdirinya kebudayaan yang lebih global, yang biasa kita sebut
dengan kebudayaan nasional. Maka atas dasar itulah segala bentuk kebudayaan daerah akan
sangat berpengaruk terhadap budaya nasional, begitu pula sebaliknya kebudayaan nasional
yang bersumber dari kebudayaan daerah, akan sangat berpebgaruh pula terhadap kebudayaan
daerah / kebudayaan lokal.
Kebudayaan merupakan suatau kekayaan yang sangat benilai karena selain
merupakan ciri khas dari suatu daerah juga mejadi lambang dari kepribadian suatu bangsa
atau daerah. Karena kebudayaan merupakan kekayaan serta ciri khas suatu daerah, maka
menjaga, memelihara dan melestarikan budaya merupakan kewajiban dari setiap individu,
dengan kata lain kebudayaan merupakan kekayaan yang harus dijaga dan dilestarikan oleh
setiap suku bangsa.
B. Saran
Keragaman suku bangsa merupakan kenyataan bangsa kita. Inilah kekayaan bangsa
kita. Kalau kita tidak menghormati suku bangsa sendiri, kita tidak akan menjadi bangsa yang
kuat. Kita tidak boleh hanya membanggakan suku bangsa kita sendiri dan merendahkan suku
bangsa lain. Kalau kita tidak menghormati keanekaragaman suku bangsa, tidak akan tercipta
kedamaian dalam hidup bersama. Tidak adanya saling menghormati antarsuku bangsa akan
menimbulkan konflik. Contohnya banyak. Antara lain konflik di Poso, konflik di Sambas,
dan konflik di Maluku.
19
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
http://yanuirdianto.wordpress.com/2013/03/10/96/
http://werdiati.blogspot.com/2014/09/sebaran-keragaman-budaya.html
http://nhikmahsuryani11.blogspot.com/2013/05/budaya-lokal-dan-budaya-
__________nasional.html
http://tirzarest.wordpress.com/2011/03/23/keberagaman-budaya/
20