- I Gusti Made Dwika Pramudiana(18) - Nyoman Suputra Adnyana (23) - Ida bagus ketut sugio putra sena (32) - kadek damesha arta prabawa (34) Apa Itu GAM ? Gerakan ini dikenal dengan gerakan separatis, keinginan aceh yang ingin memisahkan diri dari negara indonesia karena beberapa faktor, sehingga terjadinya pemberontakan ini. GAM juga dikenal dengan nama ASNLF (Aceh Sumatera National Liberation Front)
Aceh Sumatera National Liberation Front
Terbentuknya GAM
Gerakan ini sebenarnya beroperasi sejak tanggan 4
Desember 1976 namun diresmikan berdirinya pada 20 Mei 1977 disesuaikan dengan hari proklamasi kemerdekaan Aceh Sumatera. Mengapa GAM Terbentuk? Ada pendapat yang mengatakan bahwa GAM adalah lanjutan perjuangan dari DI/TII yang sempat meletus pada tahun 1950-an, namun GAM ini tidak meneruskan ideologi islam sebagai dasar perjuangannya dan memilih nasionalisme Aceh, maka pendapat ini gugur. Pendapat lain menyatakan faktor terbentuknya GAM adalah faktor ekonomi. Ketidakadilan pemerintah antara pusat dan daerah menimbulkan kekecewaan berat pada kalangan elite Aceh. Tokoh yang Berperan dalam GAM Tokoh utama gerakan ini adalah Hasan M. Tiro seorang yang berkebangsaan swedia inilah yang mendirikan GAM. Berikut ini susuna kabinet pada gerakan ini: Presiden : Hasan M. Tiro Perdana Menteri : Dr. Muchtar Hasbi Wakil Perdana Menteri : Teuku Ilyas Leube Menteri Keuangan : M. Usman Menteri Pekerjaan Umum : Ir. Asnawi Ali Menteri Perhubungan : Amir Ishak BA Menteri Sosial : Dr. Zubir mahmud Menteri Penerangan : M. Tahir Husin Reaksi Pemerintah Terhadap GAM Pada masa Orde Baru : Perlawanan masyarakat Aceh terhadap pemerintahan Indonesia mendapat sambutan keras dari pemerintah yang akhirnya menggelar operasi militer di daerah Aceh yang dikenal dengan sebutan DOM (Daerah Operasi Militer) pada akhir tahun 80-an sampai penghujung tahun 90-an. Pada masa Reformasi : Pemerintah menetapkan status Darurat Militer di Aceh pada tahun 2003, setelah melalui beberapa kegagalan menuju kata sepakat dan damai, akhirnya pada 27 Februari 2005 pihak GAM dan pemerintahan RI memulai tahap perundingan di Vanataa, Helsinki, Finlandia dengan fasilisatornya Marti Ahtisaari (mantan presidan Finlandia) akhirnya mencapai kata sepakat pada 17 Juli 2005. proses perdamaian selanjutnya dipantau oleh tim AMM (Aceh Monitoring Mission) UPAYA YANG DILAKUKAN PEMERINTAH INDONESIA UNTUK MENGATASI PEMBERONTAKAN GAM Kebijakan : 1. Membangun dan menghidupkan terus komitmen, kesadaran dan kehendak untuk bersatu 2. Pemberdayaan norma dan nilai budaya Aceh dalam penyelenggaraan pemerintah di NAD. 3. Membangun desain ekonomi menuju masyarakat NAD yang adil dan sejahtera 4. Mencegah munculnya konflik dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa melalui implementasi tugas-tugas Operasi Militer Selain Perang (OMSP) dan Penegakkan Hukum secara benar. 5. Menegakkan syariah Islam di Propinsi NAD Kesimpulan Timbulnya konflik Aceh tidak hanya dari sudut pandang politik yaitu paska berhentinya perlawanan Darul Islam di Aceh, keinginan Aceh untuk melakukan Islamisasi di Indonesia menjadi lebih sempit hanya kepada Aceh. Selain itu minimnya rasa persatuan dan kesatuan yang dimiliki oleh masyarakat Aceh sehingga mereka dengan gencar ingin membebaskan diri dari NKRI. Selain itu, kondisi ekonomi juga ikut memicu terjadinya pemberontakan di Aceh.