Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas karunia-Nya makalah
ekonomi ini telah disusun secara serentak. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara lisan maupun
secara tulisan.
Makalah ekonomi ini ditulis berdasarkan apa yang sudah diterangkan dan
didiskusikan dengan menggunakan pendekatan komunikatif dan ketrampilan
proses. Dengan demikian tujuan merangkum makalah ini merupakan
ketrampilan siswa SMA Negeri 2 Denpasar.
Kiranya tidak berlebihan jika makalah ini jadi pegangan setiap kelompok
dengan materi yang lengkap, penyajian yang runtut dan bahasa yang sederhana,
diharapkan dapat membantu dan menguasai materi yang ada di dalam makalah
ini sehingga siswa dengan mudah belajar dan proses belajar mengajar berjalan
dengan baik.
Kami telah berusaha sesempurna mungkin menulis buku ini tetapi “Tiada
gading yang tak retak”, untuk itu saran, kritik, maupun komentar yang ditujukan
demi perbaikan makalah ini sangat kami harapkan. Semoga makalah ini
berguna bagi kita semua terutama anak SMA Negeri 2 Denpasar.
Penulis
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
A. PENGERTIAN KERJA SAMA EKONOMI INTERNASIONAL
B. KERJASAMA ANTARREGIONAL
Salah satu bentuk dari kerjasama internasional yang hingga detik ini masih
berlangsung adalah kerjasama regional. Kerjasama regional adalah
bentuk kerjasama di bidang ekonomi dengan beberapa negara (lebih dari 2
negara) di suatu wilayah atau kawasan tertentu. Contohnya adalah AFTA
ASEAN Free Trade Area (AFTA) merupakan perwujudan kesepakatan dari negara Asia Tenggara
untuk membentuk kawasan perdagangan bebas. Dilakukan guna meningkatkan daya saing ekonomi
kawasan regional ASEAN, dengan menjadikannya sebagai basis produksi dunia dan pasar regional
bagi 500 juta warganya
Perjanjian AFTA sendiri ditandatangani pada 28 Januari 1992 bertempat di Singapura. Adapun
pendiri AFTA adalah enam negara di ASEAN, yaitu Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia,
Malaysia, Singapura, serta Thailand.
AFTA Juga merupakan bentuk kerjasama antar-regional baru bagi ASEAN yang bertujuan untuk
memperkuat integrasi ekonomi dan hubungan perdagangan di antara negara-negara anggota ASEAN
dan Australia serta Selandia Baru.
Keikutsertaan Indonesia di AFTA bukan hanya sebatas upaya mengurangi tarif dan pajak
barang dagang, tetapi juga menciptakan lingkungan perdagangan bebas yang seimbang.
Indonesia percaya bahwa melalui AFTA, dapat memperkuat posisinya sebagai pemain kunci
dalam pasar regional. Indonesia juga dikenal sebagai salah satu negara pendiri dari
ASEAN[8] dan negara yang aktif berkontribusi dalam kemajuan organisasi ASEAN,
terutama dalam Hal AFTA. Indonesia terlibat aktif dalam penandatanganan AFTA pada
tahun 1992 tersebut. Namun di lain sisi, Indonesia masih dikategorikan sebagai negara
berkembang. Selain itu, peran Indonesia di bidang ekonomi ASEAN adalah sebagai pelopor
berdirinya ASEAN Free Trade Area (AFTA), yang juga bertujuan untuk mempermudah
aktivitas dagang di negara Asia Tenggara dan pasar global.
Manfaat AFTA bagi Indonesia adalah khususnya bisa meningkatkan daya saing untuk
mendorong perkembangan perekonomian. Hal ini juga diharapkan mampu memunculkan
kesadaran para pengusaha atau pelaku usaha untuk berdaya saing lebih kuat, dengan
menghasilkan barang-barang berkualitas Keikutsertaan Indonesia di AFTA bukan hanya
sebatas upaya mengurangi tarif dan pajak barang dagang, tetapi juga menciptakan lingkungan
perdagangan bebas yang seimbang. Indonesia percaya bahwa melalui AFTA, dapat
memperkuat posisinya sebagai pemain kunci dalam pasar regional. Adapun manfaat AFTA
lainnya seperti:
Kerja sama internasional adalah bentuk hubungan yang dilakukan oleh suatu negara
dengan negara lain yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan rakyat untuk kepentingan
negara-negara di dunia. Kerja sama internasional, yang meliputi kerja sama di bidang politik,
sosial, pertahanan keamanan, kebudayaan, dan ekonomi, berpedoman pada politik luar negeri
masing-masing.
Agar kerja sama tersebut berhasil dan menguntungkan, maka kerja sama antarnegara
tersebut diatur dalam suatu bentuk organisasi resmi. Contoh-ontoh organisasi internasional
adalah PBB,NATO dan ASEAN. Ada empat bentuk organisasi Internasional. Pertama,
latar belakang suatu negara. Kedua, organisasi regional, yaitu organisasi yang menghimpun
negara-negara dalam suatu kawasan tertentu. Ketiga, organisasi multilateral, yaitu organisasi
yang menghimpun tiga negara atau lebih berdasarkan pertimbangan tertentu, seperti