Kerjasama internasional diartikan sebagai hubungan kerjasama yang dilakukan oleh dua atau
lebih negara merdeka, berdaulat untuk mencapai tujuan tertentu. Bentuk kerjasama ini saling
menguntungkan antara negara satu dengan negara yang lainnya kerjasama ini bisa bilateral
maupun multilateral. Setiap negara memiliki kelebihan maupun kekurangannya, oleh sebeb itu
dengan adanya kerjasama antar negara satu dengan yang lainnya dapat saling menyalurkan
kelebihan dan menutupi kekurangan. Dengan demikian pembangunan di dalam suatu negara
akan berjalan lancar dan dapat membangun potensi yang ada di dalam negeri. Kerjasama
internasional memiliki tujuan:
Negara-negara di dunia tidak dapat berdiri sendiri, negara-negara perlu kerjasama dengan
negara lain karena adanya saling ketergantungan sesuai dengan kebutuhan negara masing-
masing. Setiap negara tidak memiliki sumberdaya alam, sumberdaya manusia dan teknologi
yang memadai. Adanya saling ketergantungan mengharuskan setiap negara melakukan
kerjasama internasional. Kerjasama bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan bersama,
mempercepat perkembangan ekonomi. Kerjasama internasional disebabkan oleh faktor:
4. Perbedaan ideologi.
Semua negara di dunia ini tidak dapat berdiri sendiri dalam memenuhi kebutuhan terlebih dalam
meningkatkan perkembangan dan kemajuan negarannya. Demikian halnya negara di dunia
semakim memperkuat posisi saling ketergantungan secara global yang tampak semakin nyata
adalah upaya pada peningkatan kesejahteraan suatu bangsa yang dilandasi prinsip saling
percaya, menghargai dan menghormati. Kerjasama bisa dijalin dalam bidang ekonomi, politik,
pendidikan, budaya, keamanan dapat dijalin oleh suatu negara satu dengan yang lainnya.
1. Bilateral
Hubungan bilateral (Inggris: bilateral relations atau bilateralism) adalah jenis hubungan
yang melibatkan dua pihak. Biasanya hal ini digunakan untuk menyebut hubungan yang
melibatkan hanya dua negara, khususnya suatu hubungan politik, budaya dan ekonomi di
antara 2 negara.
Kerja sama regional, yaitu kerja sama yang dilakukan oleh negara-negara yang berada di
kawasan satu rumpun. Misalnya kerja sama yang dilakukan oleh negara-negara di kawasan Asia
Tenggara.
Kerja sama Internasional, yaitu kerja sama yang dilakukan oleh julukan negara-negara di dunia
tanpa mengenal batasan wilayahnya.
Berdasarkan jumlah anggotanya, kerja sama antarnegara dibedakan menjadi beberapa jenis
antara lain sebagai berikut:
Kerja sama bilateral, yaitu kerja sama yang dilakukan antar 2 negara saja.
Kerja sama multilateral, yaitu bentuk kerja sama antarnegara yang dilakukan oleh beberapa
negara yang jumlahnya lebih dari 2 negara.
2. Multilateral
Multilateral adalah istilah yang merujuk pada hubungan atau kerjasama antara tiga atau lebih
pihak, dalam hal ini negara atau organisasi internasional, dalam rangka mencapai tujuan
bersama yang melibatkan berbagai bidang seperti ekonomi, politik, keamanan, sosial, dan
lingkungan.
Ada beberapa contoh konkret dari organisasi multilateral yang dapat kita amati bersama
yaitu sebagai berikut:
PBB merupakan forum multilateral untuk kerjasama dan dialog antara negara-negara di
seluruh dunia. PBB dibentuk pada tahun 1945 setelah Perang Dunia II dan bertujuan untuk
mempromosikan perdamaian, kerjasama internasional, dan pengembangan ekonomi dan sosial.
2. UNESCO
Salah satu badan PBB yang mempromosikan kerjasama multilateral adalah UNESCO
(Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa).
UNESCO bekerja dengan negara-negara anggota dan mitra lainnya untuk meningkatkan akses
pendidikan, mempromosikan keberagaman budaya dan bahasa, dan melindungi warisan budaya
dunia.
WTO juga merupakan contoh multilateral yang penting dalam perdagangan internasional.
WTO didirikan pada tahun 1995 dan berfungsi sebagai forum multilateral untuk membahas
kebijakan perdagangan antara anggota. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
ekonomi global melalui perdagangan bebas dan adil di seluruh dunia.
4. Protokol Kyoto
Contoh lain dari kerjasama multilateral adalah perjanjian lingkungan internasional seperti
Protokol Kyoto tentang perubahan iklim yang ditandatangani pada tahun 1997. Protokol ini
bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca di seluruh dunia melalui kerjasama
multilateral. Hal ini dianggap sebagai salah satu upaya terpenting dalam melindungi lingkungan
global dan mencegah perubahan iklim yang merugikan.
Kerjasama multilateral di bidang ekonomi dapat memberi manfaat bagi negara yang
terlibat, khususnya bagi pelaku usaha. Berikut beberapa manfaatnya:
1. Akses ke Pasar Internasional
Melalui kerjasama multilateral, UMKM dapat memperoleh akses yang lebih mudah ke pasar
internasional, meningkatkan keterlibatan mereka dalam rantai pasok global, dan meningkatkan
daya saing mereka di tingkat global.
Selain itu, kerjasama multilateral juga dapat membantu UMKM mengembangkan jejaring
bisnis internasional yang kuat. Dalam konteks perdagangan internasional, UMKM dapat bekerja
sama dengan perusahaan asing atau mitra bisnis lainnya untuk memasuki pasar global. Melalui
kerjasama multilateral, UMKM dapat memperoleh akses ke jejaring bisnis internasional yang
lebih besar dan meningkatkan kemampuan mereka untuk menjalin kemitraan dan membangun
hubungan yang berkelanjutan di tingkat global.
3. Regional
Dilansir situs Kementerian Luar negeri, berikut ini beberapa contoh organisasi kerja sama
regional.
Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) adalah forum kerja sama antar negara-negara
lingkar Samudra Pasifik. Tujuan dari organisasi ini adalah untuk membangun kerja sama
perdagangan, teknologi, energi, sumber daya manusia, dan memperkuat ekonomi regional.
Organisasi ini dibentuk dengan tujuan untuk memperkuat kerja sama antar negara dengan
cara mengolah sumber daya. Fungsinya adalah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan berkelanjutan. Anggota organisasi ini adalah negara-negara bagian utara dan
selatan Pasifik.
CICA merupakan forum antar pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kerja sama
dalam mempromosikan perdamaian, keamanan, dan stabilitas di negara Asia dan seluruh dunia.
Pembentukan organisasi ini digagas oleh Presiden Kazakhstan pada 5 Oktober 1992.
IPEF adalah organisasi yang bertujuan untuk mewujudkan daerah Indo-Pasifik yang terbuka,
bebas, dan aman. Negara-negara yang tergabung dalam organisasi ini, di antaranya adalah
Jepang, Amerika, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, Brunei Darussalam, India, Malaysia,
Singapura, Thailand, Filipina, dan Vietnam.
LIVE
Berita
Sepakbola
Budaya
Wisata
Kuliner
Bisnis
Nusra
Bali Bungah
Foto
Video
Indeks
Terpopuler
detikBali
Berita
Foto: Kemdikbud
Daftar Isi
Di Indonesia, regional terdiri atas kota, provinsi, dan kabupaten yang masing-masing
memiliki kedaulatan dan batas-batas wilayah tertentu. Masing-masing wilayah regional ini
dipimpin oleh gubernur, bupati, atau wali kota yang memiliki wewenang dalam mengatur daerah
yang dipimpinnya.
Ingin tahu lebih banyak tentang arti region adalah beserta jenis dan contoh-contohnya?
Simak selengkapnya berikut ini.
ADVERTISEMENT
Pengertian Regional
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), regional adalah daerah atau kedaerahan.
Sementara itu, dilansir dari situs staffnew.uny.ac.id, region adalah suatu wilayah dengan ciri
keseragaman tertentu yang membedakannya dengan wilayah lain.
Ciri-ciri keseragaman tersebut dapat berupa kenampakan fisik atau kenampakan sosial,
seperti kegiatan perekonomian atau mata pencaharian, bentuk kebudayaan, bentuk
pemerintahan, keseragaman iklim, lokasi, kondisi geografis, dan lain sebagainya.
Regional juga sering dikaitkan dengan sebuah wilayah atau daerah yang memiliki
kedaulatan dan dikuasai oleh pemimpin tertentu. Setiap regional memiliki batas-batas wilayah
yang memisahkannya dengan wilayah lainnya. Misalnya, batas untuk negara ditandai dengan
alam, seperti gunung, laut maupun sungai. Batas-batas tersebut digunakan untuk menandai
wilayah suatu daerah atau region tertentu.
Istilah regional ini kerap digunakan untuk menandai hubungan geografi sebuah wilayah
yang letaknya berdekatan. Contohnya, ASEAN yang anggotanya berasal dari berbagai wilayah di
Asia Tenggara.
Tidak hanya itu, istilah regional juga mungkin tidak asing lagi dalam ranah perdagangan.
Masing-masing negara akan melakukan sebuah kerja sama regional untuk saling
menguntungkan kedua belah pihak dalam bidang ekonomi dengan mempertimbangkan sejarah,
bahasa, geografi, dan lain sebagainya.
Tujuan dari kerja sama regional ini adalah untuk memasarkan produk antar negara,
memperkuat perekonomian, menjalin persahabatan antar negara, memperoleh sumber daya
alam, dan lain sebagainya.
Namun, kerja sama regional ini tidak hanya terbentuk karena memiliki kedekatan wilayah,
tetapi juga karena adanya kesamaan dalam latar belakang, budaya, tujuan, dan faktor lainnya.
Dengan demikian, istilah regional menekankan interaksi antara manusia dengan berbagai
sumber daya yang dimiliki serta batasan geografis wilayahnya.
Wilayah regional Indonesia terbagi atas daerah provinsi dan daerah kabupaten atau kota.
Masing-masing daerah tersebut memiliki kedaulatan dan batas-batas wilayah. Pemimpin
daerah provinsi maupun kabupaten memiliki wewenang untuk mengatur dan mengurus
pemerintahan serta mengembangkan wilayah.
Wilayah pembangunan ini memiliki pusat di kota Medan, adapun wilayah yang termasuk
dalam kawasan ini adalah sebagai berikut.
Wilayah pembangunan I, meliputi daerah Aceh dan Sumatera Utara.
Wilayah pembangunan II, meliputi daerah Sumatera Barat dan Riau yang pusatnya berada di
kota Pekanbaru.
Wilayah pembangunan III, meliputi daerah Sumatera Selatan, Bengkulu dan Jambi, dengan
pusat pertumbuhan di kota Palembang.
Wilayah Pembangunan IV, meliputi daerah Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan
Yogyakarta, dengan pusat pertumbuhan di kota Jakarta.
Wilayah ini memiliki pusat pertumbuhan utama di kota Surabaya, kawasan yang termasuk
dalam wilayah pembangunan ini di antaranya adalah:
Wilayah pembangunan VII, meliputi daerah Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan
Kalimantan Selatan, dengan pusat pertumbuhan di Balikpapan dan Samarinda.
4. Wilayah Pembangunan D
Pusat pertumbuhan wilayah ini adalah Makassar, terdiri atas beberapa daerah, yaitu
sebagai berikut.
Wilayah pembangunan utama VIII, meliputi kawasan Nusa Tenggara Barat, Sulawesi
Selatan, Nusa Tenggara Timur, serta Sulawesi Tenggara.
Wilayah Pembangunan IX, meliputi daerah Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara dengan
pusat pertumbuhan di Kota Manado.
Wilayah pembangunan X, meliputi daerah Maluku dan Papua yang berpusat di Kota Sorong.
Dilansir situs Kementerian Luar negeri, berikut ini beberapa contoh organisasi kerja sama
regional.
ASEAN Regional Forum (ARF) adalah suatu forum yang dibentuk oleh ASEAN pada tahun
1994. Organisasi ini memiliki fungsi untuk menjadi sebuah wadah berdialog dan konsultasi
mengenai hal-hal terkait dengan politik
Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) adalah forum kerja sama antar negara-negara
lingkar Samudra Pasifik. Tujuan dari organisasi ini adalah untuk membangun kerja sama
perdagangan, teknologi, energi, sumber daya manusia, dan memperkuat ekonomi regional.
Organisasi ini dibentuk dengan tujuan untuk memperkuat kerja sama antar negara dengan
cara mengolah sumber daya. Fungsinya adalah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan berkelanjutan. Anggota organisasi ini adalah negara-negara bagian utara dan
selatan Pasifik.
CICA merupakan forum antar pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kerja sama
dalam mempromosikan perdamaian, keamanan, dan stabilitas di negara Asia dan seluruh dunia.
Pembentukan organisasi ini digagas oleh Presiden Kazakhstan pada 5 Oktober 1992.
IPEF adalah organisasi yang bertujuan untuk mewujudkan daerah Indo-Pasifik yang terbuka,
bebas, dan aman. Negara-negara yang tergabung dalam organisasi ini, di antaranya adalah
Jepang, Amerika, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, Brunei Darussalam, India, Malaysia,
Singapura, Thailand, Filipina, dan Vietnam.
Jenis-jenis Regional Menurut Para Ahli
Dijelaskan dalam situs scribd.com, berikut ini beberapa jenis regional menurut para ahli.
1. Menurut Cressey
Menurut Cressey, wilayah atau region meliputi keseluruhan sumber daya suatu daerah
berupa air, udara, dan manusia dalam hubungan yang saling menguntungkan. Setiap region
merupakan satu keutuhan yang biasanya memiliki batas wilayah tertentu.
2. Menurut RE Dickinson
Jenis wilayah menurut RE Dickinson adalah wilayah tertentu yang terdapat sekelompok
kondisi fisik yang memungkinkan terciptanya tipe-tipe ekonomi tertentu.
3. Menurut Herbertson
Menurut Herbertson, wilayah merupakan suatu kesatuan yang kompleks berupa tanah, air,
udara, tumbuhan, hewan dan manusia yang masing-masing memiliki suatu ciri tertentu.
4. Menurut Fanneman
Menurut Fanneman, jenis wilayah itu meliputi segala area yang memiliki karakteristik dan
penampakan yang sangat berbeda dengan daerah lainnya.