Anda di halaman 1dari 12

KERJASAMA ANTARNEGARA

Δ. Pengertian Kerjasama Antarnegara

Kerjasama internasional diartikan sebagai hubungan kerjasama yang dilakukan oleh dua atau
lebih negara merdeka, berdaulat untuk mencapai tujuan tertentu. Bentuk kerjasama ini saling
menguntungkan antara negara satu dengan negara yang lainnya kerjasama ini bisa bilateral
maupun multilateral. Setiap negara memiliki kelebihan maupun kekurangannya, oleh sebeb itu
dengan adanya kerjasama antar negara satu dengan yang lainnya dapat saling menyalurkan
kelebihan dan menutupi kekurangan. Dengan demikian pembangunan di dalam suatu negara
akan berjalan lancar dan dapat membangun potensi yang ada di dalam negeri. Kerjasama
internasional memiliki tujuan:

1. Mencukupi kebutuhan masyarakat masing-masing negara,

2. Mencegah dan menghindari konflik yang terjadi,

3. Memperoleh pengakuan kemerdekaan,

4. Mempererat hubungan antar negara,diberbagai aspek dan bidang,

5. Membantu mempercepat pertumbuhan ekonomi,

6. Menggali dan mengembangkan potensi masing-masing negara,

7. Membantu membebaskan kemiskinan,

8. Memajukan perdagangan dengan meningkatkan kemakmuran negara yang terlibat.

Negara-negara di dunia tidak dapat berdiri sendiri, negara-negara perlu kerjasama dengan
negara lain karena adanya saling ketergantungan sesuai dengan kebutuhan negara masing-
masing. Setiap negara tidak memiliki sumberdaya alam, sumberdaya manusia dan teknologi
yang memadai. Adanya saling ketergantungan mengharuskan setiap negara melakukan
kerjasama internasional. Kerjasama bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan bersama,
mempercepat perkembangan ekonomi. Kerjasama internasional disebabkan oleh faktor:

1. Perbedaan sumberdaya alam,

2. Perbedaan iklim dan kesuburan tanah,

3. Perbedaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

4. Perbedaan ideologi.

Semua negara di dunia ini tidak dapat berdiri sendiri dalam memenuhi kebutuhan terlebih dalam
meningkatkan perkembangan dan kemajuan negarannya. Demikian halnya negara di dunia
semakim memperkuat posisi saling ketergantungan secara global yang tampak semakin nyata
adalah upaya pada peningkatan kesejahteraan suatu bangsa yang dilandasi prinsip saling
percaya, menghargai dan menghormati. Kerjasama bisa dijalin dalam bidang ekonomi, politik,
pendidikan, budaya, keamanan dapat dijalin oleh suatu negara satu dengan yang lainnya.

1. Bilateral

Hubungan bilateral (Inggris: bilateral relations atau bilateralism) adalah jenis hubungan
yang melibatkan dua pihak. Biasanya hal ini digunakan untuk menyebut hubungan yang
melibatkan hanya dua negara, khususnya suatu hubungan politik, budaya dan ekonomi di
antara 2 negara.

Kebanyakan hubungan internasional dilakukan secara bilateral dan multilateral. Misalnya


perjanjian politik-ekonomi, pertukaran tumpang, dan kunjungan antara negara. Alternatif dari
hubungan bilateral adalah hubungan multilateral; yang melibatkan banyak negara, dan unilateral;
ketika satu negara berlaku semaunya (freewill).
Hubungan bilateral atau multilateral juga berlaku untuk negara yang bekerjasama dengan
sebuah organisasi besar dunia dalam berbagai bidang. Contoh: Seperti Indonesia dengan PBB
(Perserikatan Bangsa-Bangsa), Indonesia dengan OKI (Organisasi Kerja Sama Islam), Asia-
Pacific Economic Cooperation (APEC) DSB. Tidak menutup kemungkinan dimasa mendatang
akan terjalin hubungan-hubungan baru.

Dari segi wilayahnya, kerja sama antarnegara dibedakan atas:

Kerja sama regional, yaitu kerja sama yang dilakukan oleh negara-negara yang berada di
kawasan satu rumpun. Misalnya kerja sama yang dilakukan oleh negara-negara di kawasan Asia
Tenggara.

Kerja sama Internasional, yaitu kerja sama yang dilakukan oleh julukan negara-negara di dunia
tanpa mengenal batasan wilayahnya.

Berdasarkan jumlah anggotanya, kerja sama antarnegara dibedakan menjadi beberapa jenis
antara lain sebagai berikut:

Kerja sama bilateral, yaitu kerja sama yang dilakukan antar 2 negara saja.

Kerja sama multilateral, yaitu bentuk kerja sama antarnegara yang dilakukan oleh beberapa
negara yang jumlahnya lebih dari 2 negara.

2. Multilateral

Multilateral adalah istilah yang merujuk pada hubungan atau kerjasama antara tiga atau lebih
pihak, dalam hal ini negara atau organisasi internasional, dalam rangka mencapai tujuan
bersama yang melibatkan berbagai bidang seperti ekonomi, politik, keamanan, sosial, dan
lingkungan.

Contoh Organisasi dan Perjanjian Multilateral

Ada beberapa contoh konkret dari organisasi multilateral yang dapat kita amati bersama
yaitu sebagai berikut:

1. PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)

PBB merupakan forum multilateral untuk kerjasama dan dialog antara negara-negara di
seluruh dunia. PBB dibentuk pada tahun 1945 setelah Perang Dunia II dan bertujuan untuk
mempromosikan perdamaian, kerjasama internasional, dan pengembangan ekonomi dan sosial.

2. UNESCO

Salah satu badan PBB yang mempromosikan kerjasama multilateral adalah UNESCO
(Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa).
UNESCO bekerja dengan negara-negara anggota dan mitra lainnya untuk meningkatkan akses
pendidikan, mempromosikan keberagaman budaya dan bahasa, dan melindungi warisan budaya
dunia.

3. WTO (Organisasi Perdagangan Dunia)

WTO juga merupakan contoh multilateral yang penting dalam perdagangan internasional.
WTO didirikan pada tahun 1995 dan berfungsi sebagai forum multilateral untuk membahas
kebijakan perdagangan antara anggota. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
ekonomi global melalui perdagangan bebas dan adil di seluruh dunia.

4. Protokol Kyoto

Contoh lain dari kerjasama multilateral adalah perjanjian lingkungan internasional seperti
Protokol Kyoto tentang perubahan iklim yang ditandatangani pada tahun 1997. Protokol ini
bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca di seluruh dunia melalui kerjasama
multilateral. Hal ini dianggap sebagai salah satu upaya terpenting dalam melindungi lingkungan
global dan mencegah perubahan iklim yang merugikan.

5. ASEAN Free Trade Area (AFTA)

Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN (AFTA) adalah perjanjian perdagangan oleh


Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara yang mendukung perdagangan dan manufaktur
lokal di semua negara ASEAN, dan memfasilitasi integrasi ekonomi dengan sekutu regional dan
internasional. AFTA berdiri sebagai salah satu kawasan perdagangan bebas (FTA) terbesar dan
terpenting di dunia, dan bersama dengan jaringan mitra dialognya, mendorong beberapa forum
dan blok multilateral terbesar di dunia, termasuk Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik, KTT Asia
Timur dan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional.

Manfaat Kerjasama Multilateral Bagi UMKM

Kerjasama multilateral di bidang ekonomi dapat memberi manfaat bagi negara yang
terlibat, khususnya bagi pelaku usaha. Berikut beberapa manfaatnya:
1. Akses ke Pasar Internasional

Melalui kerjasama multilateral, UMKM dapat memperoleh akses yang lebih mudah ke pasar
internasional, meningkatkan keterlibatan mereka dalam rantai pasok global, dan meningkatkan
daya saing mereka di tingkat global.

Misalnya, dalam perdagangan internasional, UMKM seringkali menghadapi hambatan


seperti biaya tinggi untuk memasuki pasar, peraturan yang kompleks, dan kurangnya akses ke
informasi dan teknologi terbaru. Melalui kerjasama multilateral, UMKM dapat memperoleh
dukungan dan bantuan untuk mengatasi hambatan ini dan meningkatkan akses mereka ke
pasar global.

Baca Juga: Tips Jitu Untuk Sukses di Pameran Internasional

2. Mengembangkan Jejaring Bisnis Internasional

Selain itu, kerjasama multilateral juga dapat membantu UMKM mengembangkan jejaring
bisnis internasional yang kuat. Dalam konteks perdagangan internasional, UMKM dapat bekerja
sama dengan perusahaan asing atau mitra bisnis lainnya untuk memasuki pasar global. Melalui
kerjasama multilateral, UMKM dapat memperoleh akses ke jejaring bisnis internasional yang
lebih besar dan meningkatkan kemampuan mereka untuk menjalin kemitraan dan membangun
hubungan yang berkelanjutan di tingkat global.

3. Regional

Regional adalah wilayah dengan karakteristik tertentu yang membedakannya dengan


wilayah lainnya. Umumnya, Istilah region digunakan untuk menyebut area tertentu yang memiliki
karakteristik yang sama, meliputi struktur sosial, ekonomi, lingkungan, faktor demografis, dan
lain sebagainya.

Contoh Organisasi Regional

Dilansir situs Kementerian Luar negeri, berikut ini beberapa contoh organisasi kerja sama
regional.

1. Forum Regional ASEAN (ARF)


ASEAN Regional Forum (ARF) adalah suatu forum yang dibentuk oleh ASEAN pada tahun
1994. Organisasi ini memiliki fungsi untuk menjadi sebuah wadah berdialog dan konsultasi
mengenai hal-hal terkait dengan politik

2. Asia Pacific Economic Cooperation (APEC)

Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) adalah forum kerja sama antar negara-negara
lingkar Samudra Pasifik. Tujuan dari organisasi ini adalah untuk membangun kerja sama
perdagangan, teknologi, energi, sumber daya manusia, dan memperkuat ekonomi regional.

3. Pacific Island Forum (PIF)

Organisasi ini dibentuk dengan tujuan untuk memperkuat kerja sama antar negara dengan
cara mengolah sumber daya. Fungsinya adalah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan berkelanjutan. Anggota organisasi ini adalah negara-negara bagian utara dan
selatan Pasifik.

4. Conference on Interaction and Confidence Building Measures in Asia (CICA)

CICA merupakan forum antar pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kerja sama
dalam mempromosikan perdamaian, keamanan, dan stabilitas di negara Asia dan seluruh dunia.
Pembentukan organisasi ini digagas oleh Presiden Kazakhstan pada 5 Oktober 1992.

5. Indo Pacific Economic Framework (IPEF)

IPEF adalah organisasi yang bertujuan untuk mewujudkan daerah Indo-Pasifik yang terbuka,
bebas, dan aman. Negara-negara yang tergabung dalam organisasi ini, di antaranya adalah
Jepang, Amerika, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, Brunei Darussalam, India, Malaysia,
Singapura, Thailand, Filipina, dan Vietnam.

LIVE

Live Chat Klik Di Sini!


Home

Berita

Sepakbola

Hukum & Kriminal

Budaya

Wisata

Kuliner

Bisnis

Nusra

Bali Bungah

Foto

Video

Indeks

Terpopuler

detikBali

Berita

Regional Adalah Kedaerahan, Penggunaaan Istilah dan Contohnya

Zulfa Ardhini - detikBali

Selasa, 07 Mar 2023 15:21 WIB

Foto: Kemdikbud

Daftar Isi

- Regional adalah wilayah dengan karakteristik tertentu yang membedakannya dengan


wilayah lainnya. Umumnya, Istilah region digunakan untuk menyebut area tertentu yang memiliki
karakteristik yang sama, meliputi struktur sosial, ekonomi, lingkungan, faktor demografis, dan
lain sebagainya.

Di Indonesia, regional terdiri atas kota, provinsi, dan kabupaten yang masing-masing
memiliki kedaulatan dan batas-batas wilayah tertentu. Masing-masing wilayah regional ini
dipimpin oleh gubernur, bupati, atau wali kota yang memiliki wewenang dalam mengatur daerah
yang dipimpinnya.

Ingin tahu lebih banyak tentang arti region adalah beserta jenis dan contoh-contohnya?
Simak selengkapnya berikut ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Regional

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), regional adalah daerah atau kedaerahan.
Sementara itu, dilansir dari situs staffnew.uny.ac.id, region adalah suatu wilayah dengan ciri
keseragaman tertentu yang membedakannya dengan wilayah lain.

Ciri-ciri keseragaman tersebut dapat berupa kenampakan fisik atau kenampakan sosial,
seperti kegiatan perekonomian atau mata pencaharian, bentuk kebudayaan, bentuk
pemerintahan, keseragaman iklim, lokasi, kondisi geografis, dan lain sebagainya.

Regional juga sering dikaitkan dengan sebuah wilayah atau daerah yang memiliki
kedaulatan dan dikuasai oleh pemimpin tertentu. Setiap regional memiliki batas-batas wilayah
yang memisahkannya dengan wilayah lainnya. Misalnya, batas untuk negara ditandai dengan
alam, seperti gunung, laut maupun sungai. Batas-batas tersebut digunakan untuk menandai
wilayah suatu daerah atau region tertentu.

Penggunaan Istilah Regional

Istilah regional ini kerap digunakan untuk menandai hubungan geografi sebuah wilayah
yang letaknya berdekatan. Contohnya, ASEAN yang anggotanya berasal dari berbagai wilayah di
Asia Tenggara.

Tidak hanya itu, istilah regional juga mungkin tidak asing lagi dalam ranah perdagangan.
Masing-masing negara akan melakukan sebuah kerja sama regional untuk saling
menguntungkan kedua belah pihak dalam bidang ekonomi dengan mempertimbangkan sejarah,
bahasa, geografi, dan lain sebagainya.

Tujuan dari kerja sama regional ini adalah untuk memasarkan produk antar negara,
memperkuat perekonomian, menjalin persahabatan antar negara, memperoleh sumber daya
alam, dan lain sebagainya.

Namun, kerja sama regional ini tidak hanya terbentuk karena memiliki kedekatan wilayah,
tetapi juga karena adanya kesamaan dalam latar belakang, budaya, tujuan, dan faktor lainnya.
Dengan demikian, istilah regional menekankan interaksi antara manusia dengan berbagai
sumber daya yang dimiliki serta batasan geografis wilayahnya.

Wilayah Regional di Indonesia

Wilayah regional Indonesia terbagi atas daerah provinsi dan daerah kabupaten atau kota.
Masing-masing daerah tersebut memiliki kedaulatan dan batas-batas wilayah. Pemimpin
daerah provinsi maupun kabupaten memiliki wewenang untuk mengatur dan mengurus
pemerintahan serta mengembangkan wilayah.

Sistem pembangunan di Indonesia dilakukan dengan memusatkan sejumlah wilayah


tertentu untuk dijadikan kawasan sentral. Tujuannya adalah agar proses pembangunan dapat
merambat ke wilayah lain di Indonesia. Wilayah di Indonesia yang menjadi pusat pertumbuhan
nasional, yaitu Jakarta, Surabaya, Medan, dan Makassar. Wilayah pembangunan utama di
Indonesia dibagi menjadi beberapa region, di antaranya sebagai berikut,

1. Wilayah Pembangunan Utama A

Wilayah pembangunan ini memiliki pusat di kota Medan, adapun wilayah yang termasuk
dalam kawasan ini adalah sebagai berikut.
Wilayah pembangunan I, meliputi daerah Aceh dan Sumatera Utara.

Wilayah pembangunan II, meliputi daerah Sumatera Barat dan Riau yang pusatnya berada di
kota Pekanbaru.

2. Wilayah Pembangunan Utama B

Wilayah pembangunan utama B memiliki pusat pertumbuhan di Jakarta. Wilayah yang


termasuk kawasan ini, yaitu:

Wilayah pembangunan III, meliputi daerah Sumatera Selatan, Bengkulu dan Jambi, dengan
pusat pertumbuhan di kota Palembang.

Wilayah Pembangunan IV, meliputi daerah Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan
Yogyakarta, dengan pusat pertumbuhan di kota Jakarta.

Wilayah pembangunan V, meliputi daerah Kalimantan Barat yang berpusat di kota


Pontianak.

3. Wilayah Pembangunan Utama C

Wilayah ini memiliki pusat pertumbuhan utama di kota Surabaya, kawasan yang termasuk
dalam wilayah pembangunan ini di antaranya adalah:

Wilayah Pembangunan VI, meliputi daerah Jawa Timur dan Bali

Wilayah pembangunan VII, meliputi daerah Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan
Kalimantan Selatan, dengan pusat pertumbuhan di Balikpapan dan Samarinda.

4. Wilayah Pembangunan D

Pusat pertumbuhan wilayah ini adalah Makassar, terdiri atas beberapa daerah, yaitu
sebagai berikut.

Wilayah pembangunan utama VIII, meliputi kawasan Nusa Tenggara Barat, Sulawesi
Selatan, Nusa Tenggara Timur, serta Sulawesi Tenggara.

Wilayah Pembangunan IX, meliputi daerah Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara dengan
pusat pertumbuhan di Kota Manado.
Wilayah pembangunan X, meliputi daerah Maluku dan Papua yang berpusat di Kota Sorong.

Contoh Organisasi Regional

Dilansir situs Kementerian Luar negeri, berikut ini beberapa contoh organisasi kerja sama
regional.

1. Forum Regional ASEAN (ARF)

ASEAN Regional Forum (ARF) adalah suatu forum yang dibentuk oleh ASEAN pada tahun
1994. Organisasi ini memiliki fungsi untuk menjadi sebuah wadah berdialog dan konsultasi
mengenai hal-hal terkait dengan politik

2. Asia Pacific Economic Cooperation (APEC)

Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) adalah forum kerja sama antar negara-negara
lingkar Samudra Pasifik. Tujuan dari organisasi ini adalah untuk membangun kerja sama
perdagangan, teknologi, energi, sumber daya manusia, dan memperkuat ekonomi regional.

3. Pacific Island Forum (PIF)

Organisasi ini dibentuk dengan tujuan untuk memperkuat kerja sama antar negara dengan
cara mengolah sumber daya. Fungsinya adalah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan berkelanjutan. Anggota organisasi ini adalah negara-negara bagian utara dan
selatan Pasifik.

4. Conference on Interaction and Confidence Building Measures in Asia (CICA)

CICA merupakan forum antar pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kerja sama
dalam mempromosikan perdamaian, keamanan, dan stabilitas di negara Asia dan seluruh dunia.
Pembentukan organisasi ini digagas oleh Presiden Kazakhstan pada 5 Oktober 1992.

5. Indo Pacific Economic Framework (IPEF)

IPEF adalah organisasi yang bertujuan untuk mewujudkan daerah Indo-Pasifik yang terbuka,
bebas, dan aman. Negara-negara yang tergabung dalam organisasi ini, di antaranya adalah
Jepang, Amerika, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, Brunei Darussalam, India, Malaysia,
Singapura, Thailand, Filipina, dan Vietnam.
Jenis-jenis Regional Menurut Para Ahli

Dijelaskan dalam situs scribd.com, berikut ini beberapa jenis regional menurut para ahli.

1. Menurut Cressey

Menurut Cressey, wilayah atau region meliputi keseluruhan sumber daya suatu daerah
berupa air, udara, dan manusia dalam hubungan yang saling menguntungkan. Setiap region
merupakan satu keutuhan yang biasanya memiliki batas wilayah tertentu.

2. Menurut RE Dickinson

Jenis wilayah menurut RE Dickinson adalah wilayah tertentu yang terdapat sekelompok
kondisi fisik yang memungkinkan terciptanya tipe-tipe ekonomi tertentu.

3. Menurut Herbertson

Menurut Herbertson, wilayah merupakan suatu kesatuan yang kompleks berupa tanah, air,
udara, tumbuhan, hewan dan manusia yang masing-masing memiliki suatu ciri tertentu.

4. Menurut Fanneman

Menurut Fanneman, jenis wilayah itu meliputi segala area yang memiliki karakteristik dan
penampakan yang sangat berbeda dengan daerah lainnya.

Anda mungkin juga menyukai