BIDANG SOSIAL
KERJASAMA NEGARA ASEAN
BIDANG BUDAYA
KERJASAMA NEGARA ASEAN
BIDANG POLITIK
KERJASAMA NEGARA ASEAN
BIDANG EKONOMI
KERJASAMA NEGARA ASEAN
BIDANG PENDIDIKAN
KERJASAMA NEGARA ASEAN
BIDANG POLITIK
Kerja sama negara-negara ASEAN di bidang politik dan keamanan contohnya
menyepakati adanya ZOPFAN, Traktat Persahabatan dan Kerja Sama (Treaty of Amity and
Cooperation/TAC in Southeast Asia), dan Traktat Kawasan Bebas Senjata Nuklir di Asia Tenggara
(Treaty on Southeast Asian Nuclear Weapon-Free Zone/SEANWF). Selain itu, kerja sama negara-
negara ASEAN di bidang politik telah mewujudkan ASEAN Regional Forum (ARF) yang
membahas kasus-kasus terkini yang menjadi perhatian di Asia Tenggara. Contoh bentuk kerja sama
negara-negara ASEAN di bidang politik dan keamanan adalah:
1. Traktat Bantuan Hukum Timbal Balik di Bidang Pidana (Treaty on Mutual Assistance in
Criminal Matters/MLAT).
2. Konvensi ASEAN tentang Pemberantasan Terorisme (ASEAN Convention on Counter
Terrorism/ACCT).
3. Pertemuan para Menteri Pertahanan (Defence Ministers Meeting/ADMM) yang bertujuan
mempromosikan perdamaian dan stabilitas kawasan melalui dialog serta kerja sama di bidang
pertahanan dan keamanan.
4. Penyelesaian sengketa Laut Cina Selatan.
5. Kerja sama pemberantasan kejahatan lintas negara yang mencakup pemberantasan terorisme,
perdagangan obat terlarang, pencucian uang penyelundupan dan perdagangan senjata ringan
dan manusia, bajak laut, kejahatan internet, dan kejahatan ekonomi internasional.
6. Kerja sama di bidang hukum, bidang migrasi & kekonsuleran, kelembagaan antarparlemen.
Karena itu, MEA memiliki 4 karakterisik utama, yaitu pasar tunggal dan basis produksi,
kawasan ekonomi yang berdaya saing tinggi, dan kawasan dengan pembangunan ekonomi yang
merata, serta kawasan yang terintegrasi penuh dengan ekonomi global. Secara bertahap, MEA
membuka peluang satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara anggota
ASEAN. Selain itu, akan dibentuk pasar tenaga kerja profesional, seperti dokter, ahli keteknikan,
guru, akuntan, dan lain sebagainya. Pembentukan MEA akan membuka peluang tenaga kerja asing
dari negara-negara ASEAN mengisi berbagai posisi di Indonesia, misalnya, yang kekurangan
sumber daya manusianya. Maka, kondisi ini diharapkan mendorong penduduk Asia Tengara dapat
bersaing untuk menjadi tenaga kerja di negara-negara ASEAN.