Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

Sejarah Peminatan

“ ASEAN ”

SMA ISLAM HASYIM ASY’ARI

KOTA BATU

TAHUN AJARAN 2022/2023

Disusun oleh :

1. Natasya Meila
2. Mufidatus Sholihah
3. Yayan Alfiansyah
4. M. Firdausi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


ASEAN ( Association of South East Asian Nations ), adalah organisasi internasional yang
terdiri dari negara-negara di Asia Tenggara. Semboyannya adalah One Vision, One Identity, One
Community. ASEAN dibentuk pada tanggal 8 Agustus 1967 oleh Indonesia, Malaysia, Filipina,
Singapura, dan Thailand. Keanggotaan resmi ASEAN saat ini terdiri dari sepuluh Negara setelah
keanggotaannya diperluas mencakup Brunei pada Januari 1984, Vietnam, Laos, dan Myanmar
pada Juli 1997, kemudian Kamboja pada April 1999.
Pembentukan perhimpunan ini pada hakikatnya adalah suatu pernyataan politik untuk
mengukuhkan kemerdekaan masing-masing negara anggota dari kepentingan super power,
sekaligus melegitimasi kadaulatan negara-negara anggota dalam upaya mewujudkan stabilitas
di kawasan Asia Tenggara. Stabilitas tersebut dapat diwujudkan melalui kerjasama ekonomi dan
sosial budaya serta memajukan perdamaian tingkat regional. Deklarasi ASEAN juga menggaris
bawahi bahwa organisasi ASEAN merupakan asosiasi yang terbuka untuk partisipasi Negara-
negara lainnya di kawasan Asia Tenggara, selama negara-negara tersebut memiliki komitmen
yang sama terhadap tujuan pembentukan kerjasama ASEAN.
Asas dan tujuan ASEAN, yaitu :
1. Menciptakan kondisi damai dan sejahtera di kawasan Asia Tenggara melalui kerjasam di
bidang ekonomi, sosial, kebudayaan, teknik dan administrasi.
2. Meningkatkan perdamaian dan stabiitas regional dengan cara menghormati keadilan
dan tata tertib hokum.
3. Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana-sarana latihan dan pelatihan dalam
bidang pendidikan dan professional.
4. Bekerja sama dalam bidang ilmu pengetahuan dibidang teknik pertanian serta industri,
perluasan perdagangan komodit, perbaikan sarana pengangkutan dan komunikasi,
serta peningkatan taraf hidup rakyatnya.

Latar belakang pembentukan ASEAN didukung oleh beberapa persamaan aspek, yaitu :

1. Persamaan Letak Geografis ( terletak diantara Samudra HIndia dan Samudra Pasifik )
2. Persamaan Budaya ( disebut rumpun Melayu Austronesia )
3. Persamaan Nasib ( Bekas negara-negara jajahan )
4. Persamaan Kepentingan

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 ISI PEMBAHASAN

Kebijakan-kebijakan yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam rangka mencapai


perdamaian dunia, yaitu :

1. Menyepakati pola integrasi Ekonomi ASEAN dengan membentuk sistem perdagangan


bebas (free trade). Hal tersebut tentunya berakibat positif dan negative bagi
perekonomian Indonesia seperti, dampak arus bebas jasa, bebas investasi,tenaga kerja
termpil, dan arus bebas modal.
2. Dengan peran yang akan dijalankan sebagai keketuan ASEAN di tahun 2023, Indonesia
akan terus mendukung upaya pengarusutamaan Iklim dan mengajak seluruh anggota
memainkan peran penting dalam mencapai agenda Keuangan Berkelanjutan dan
Digitalisasi Jasa Keuangan.

1) Peran Indonesia dalam Menciptakan Perdamaian Dunia


Peran Indonesia bisa dilihat dari berbagai bidang antara lain bidang kemanan, ekonomi,
sosial budaya. Peran Indonesia di kawasan Asia Tenggara juga tidak terlepas dari politik luar
negeri bebas aktif.
1. Penggagas kelahiran ASEAN
Pada waktu itu, Indonesia diwakili oleh menteri luar negeri Adam Malik,
menjelaskan visi Indonesia tentang kawasan Asia Tenggara yang berdiri diatas kaki
sendiri, mampu mempertahankan diri sendiri terhadap pengaruh-pengaruh negative
dari luar kawasan.
2. Pembentukan Komunitas Keamanan ASEAN
Dalam bidang politik, Indonesia berhasil meluncurkan gagasan untuk membentuk
komunitas kemananan ASEAN yang akan meningkatkan kerjasama politik dan
keamanan. Indonesia mengedepankan proses pembangunan politik di kawasan itu
untuk mengatasi perbedaan sistem politik yang mencolok diantara sesame ASEAN.
3. Menganjurkan Penghargaan serta Perlindungan terhadap HAM
Indonesia mendorong Negara-negara ASEAN agar lebih demokratis dan menghargai
serta melindungi HAM penduduknya. Selain itu, negara-negara ASEAN harus
memiliki norma-norma pergaulan antar negara yang disepakati dan dihormati
bersama.
4. Memfasilitasi pemerintah Filipina dengan Gerakan Pembebasan Moro
Atas pemerintahan dari pemerintah Filipina, Indonesia membantu usaha
perdamaian antara pemerintah Filipina dengan gerakan pembebasan muslim Moro.
Pemerintah Indonesia menginginkan agar pemerintah Filipina dapat menjamin
kebebasan beragama bagi umat muslim dan dapat hidup berdampingan secara
damai di Filipina.
5. Jakarta Informasi Meeting
Indonesia berupaya untuk mendamaikan pihak-pihak yang bertikai di Kamboja
dengan mengusulkan sebuah pertemuan “Jakarta Informasi Meeting”. Pertemuan ini
kemudian membuka jalan untuk memasuki konferensi perdamaian di Paris. Lalu,
Indonesia kembali mengirimkan pasukan perdamaian ke Kamboja.
6. Penyelenggara KTT Pertama
Indonesia sebagai penggagas KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) pertama, yang
bertujuan untuk meningkatkan hubungan ekonomi dan budaya antar anggotanya.
7. Turut Andil dalam SEA Games
SEA Games (South East Asian Games) adalah festival multi-olahraga untuk kawasan
Asia Tenggara yang dihelat setiap dua tahun sekali. Indonesia beberapa kali menjadi
tuan rumah perhelatan SEA Games.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
ASEAN ( Association of South East Asian Nations ), adalah organisasi
internasional yang terdiri dari negara-negara di Asia Tenggara. Semboyannya adalah
One Vision, One Identity, One Community. ASEAN dibentuk pada tanggal 8 Agustus
1967 oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.
Tujuan didirikannya ASEAN, yaitu Menciptakan kondisi damai dan sejahtera di
kawasan Asia Tenggara melalui kerjasam di bidang ekonomi, sosial, kebudayaan,
teknik dan administrasi. Meningkatkan perdamaian dan stabiitas regional dengan
cara menghormati keadilan dan tata tertib hokum. Saling memberikan bantuan
dalam bentuk sarana-sarana latihan dan pelatihan dalam bidang pendidikan dan
professional. Bekerja sama dalam bidang ilmu pengetahuan dibidang teknik
pertanian serta industri, perluasan perdagangan komodit, perbaikan sarana
pengangkutan dan komunikasi, serta peningkatan taraf hidup rakyatnya.

B. Saran
Dalam menghadapi pasar bebas dengan berjalannya Masyarakat Ekonomi
ASEAN, pemerintah harus dapat memastikan terbentuknya peraturan perundang-
undangan yang dapat mendukung.
Mayarakat Indonesia harus meningkatkan tingkat kesiapan yang dimiliki untuk
menghadapi masyarakat Ekonomi ASEAN. Tenaga kerja asing tidak hanya dilihat
sebagai ancaman, tapi juga sebagai pendorong perkembangan tenaga kerja local
sehingga bias menjadi sumber daya manusia yang bermanfaat dan dapat bersaing
dengan tenga kerja asing yang didatangkan pasar terbuka.

Anda mungkin juga menyukai