PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak negara yang memperoleh kemerdekaanya karena perjuangan rakyat mereka yang
gigih mencapainya. Negara itu akan tetap berdiri apabila tetap selalu dijaga dan
dipertahankan oleh seluruh rakyat bersama pemerintahanya. Demikian juga dengan
Indonesia. Mampukah rakyat Indonesia menjaga dan mempertahankan ketuhanan dan
kelangsungan hidup Negara kesatuan republik Indonesia. Negara yang berdiri kuat dan
kokoh terwujud karena peranan warga Negara yang tinggi akan cinta tanah air dan
mempunyai pengetahuan tinggi.
Mangka dari itu, materi ini juga penting untuk di pahami.Guna mewujudkan warga Negara
yang berpengetahuan tinggi dan mampu menerapkanya dalam kehidupan sehari-hari.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan secara rinci megenai ASEAN!
2. Jelaskan secara rinci megenai Konferensi Asia-Afrika!
3. Jelaskan secara rinci megenai Perserikatan Bangsa-Bangsa!
Lembar kerja ini saya buat sebagai salah satu bentuk keingin tahuan dan solusi untuk
menambah pengetahuan tentang ASEAN, Konferensi Asia Afrika, PBB dan menghindari
dari berbagai keterjadian dan akan di kembangkan dalam keseharian.
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
Pendidikan Kewarganegaraan 1
BAB II
PEMBAHASAN
ASEAN
(Association of South East Asian Nations)
Kerjasama internasional adalah elemen penting dalam pelaksanaan kebijakan dan politik
luar negeri Indonesia. Melalui kerjasama-kerjasama internasional, Indonesia dapat
memanfaatkan peluang-peluang untuk menunjang dan melaksanakan pembangunan nasionalnya.
Kerjasama ASEAN memegang peran kunci dalam pelaksanaan kerjasama internasional
Indonesia karena ASEAN merupakan lingkaran konsentris pertama kawasan terdekat Indonesia
dan pilar utama pelaksanaan politik luar negeri Indonesia.
Dilatarbelakangi oleh hal itu, negara-negara Asia Tenggara menyadari perlunya dibentuk
kerjasama untuk meredakan rasa saling curiga dan membangun rasa saling percaya, serta
mendorong kerjasama pembangunan kawasan.
Sebelum ASEAN terbentuk pada tahun 1967, negara-negara Asia Tenggara telah melakukan
berbagai upaya untuk menggalang kerjasama regional baik yang bersifat intra maupun ekstra
kawasan seperti :
Association of Southeast Asia (ASA)
Malaya, Philipina, Indonesia (MAPHILINDO)
South East Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO)
South East Asia Treaty Organization (SEATO)
Asia and Pacific Council (ASPAC)
Pendidikan Kewarganegaraan 2
B. SEJARAH TERBENTUKNYA ASEAN
ASEAN adalah singkatan dari Association of Southeast Asia Nations atau dalam bahasa
indonesia disebut dengan Perhimpunan bangsa bangsa asia tenggara, merupakan organisasi
geopolitik dan ekonomi yang anggotanya dari negara negara di wilayah asia tenggara. ASEAN
berdiri pada tanggal 8 Agustus 1967 di kota Bangkok, Thailand.
ASEAN berdiri melalui Deklarasi Bangkok di prakarsai oleh lima negara Asia tenggara antara
lain Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.
Setiap wakil negara pemkrakarsa ASEAN ikut menandatangin deklarasi bangkok, Indonesia
diwakili oleh Adam Malik, Filipina oleh Narciso R. Ramos, Malaysia oleh Tun Abdul Razak,
Singapura oleh S. Rajaratman, dan Thailand oleh Thanat Khoman.
Isi dari Deklarasi Bangkok mempunyai 5 pokok penting, yaitu :
Meningkatkan kerjasama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang
ekonomi, sosial, teknik,ilmu pengetahuan, dan administrasi
Memelihara kerjasama yang erat di tengah tengah organisasi regional dan internasional
yang ada
Sejarah pembentukan ASEAN didasarkan pada kepentingan bersama dalam bidang ekonomi,
sosial, budaya, factor internal, dan eksternal.
1) Faktor internal, yaitu tekad bersatu untuk memperjuangkan kepentingan bersama dan
sama-sama sebagai bekas negara jajahan barat;
2) Faktor eksternal, yaitu adanya perang Vietnam dan sikap RRC ingin mendominasi Asia
Tenggara.
C. PENDIRIAN ASEAN
Berikut ini merupakan negara negara yang mendirikan ASEAN dan sekaligus menjabat
sebagai Ketua ASEAN pada saat diselenggarakan Deklarasi Bangkok yang dilaksanakan dari
tanggal 5 sampai dengan 8 Agustus 1967, yakni :
1. Indonesia diwakili oleh H. Adam Malik;
2. Malaysia diwakili oleh Tun Abdul Razak;
3. Muangthai (Thailand) diwakili oleh Thanat Khoman
4. Filipina diwakili oleh Narsisco Ramos
5. Singapura diwakili oleh S. Rajaratnam
Pendidikan Kewarganegaraan 3
D. MAKSUD DAN TUJUAN ASEAN
3. Menolak agresi dan ancaman atau penggunaan kekuatan atau tindakan-tindakan lainnya
dalam bentuk apa pun yang bertentangan dengan hukum internasional;
6. Penghormatan terhadap hak setiap Negara Anggota untuk menjaga eksistensi nasionalnya
bebas dari campur tangan eksternal, subversi, dan paksaan;
Pendidikan Kewarganegaraan 4
7. Ditingkatkannya konsultasi mengenai hal-hal yang secara serius mempengaruhi
kepentingan bersama ASEAN;
8. Berpegang teguh pada aturan hukum, tata kepemerintahan yang baik, prinsip-prinsip
demokrasi dan pemerintahan yang konstitusional;
11. Tidak turut serta dalam kebijakan atau kegiatan apa pun, termasuk penggunaan
wilayahnya, yang dilakukan oleh Negara Anggota ASEAN atau Negara non-ASEAN atau
subjek non-negara mana pun, yang mengancam kedaulatan, integritas wilayah atau
stabilitas politik dan ekonomi Negara-Negara Anggota ASEAN;
12. Menghormati perbedaan budaya, bahasa, dan agama yang dianut oleh rakyat ASEAN,
dengan menekankan nilai-nilai bersama dalam semangat persatuan dalam
keanekaragaman;
13. Sentralitas ASEAN dalam hubungan eksternal di bidang politik, ekonomi, sosial dan
budaya, dengan tetap berperan aktif, berpandangan ke luar, inklusif dan non-
diskriminatif; dan
14. Berpegang teguh pada aturan-aturan perdagangan multilateral dan rezim-rezim yang
didasarkan pada aturan ASEAN untuk melaksanakan komitmen-komitmen ekonomi
secara efektif dan mengurangi secara progresif ke arah penghapusan semua jenis
hambatan menuju integrasi ekonomi kawasan, dalam ekonomi yang digerakkan oleh
pasar.
F. ASAS ASEAN
ASEAN sebagai organisasi kerjasama regional di Asia Tenggara menganut asas
keanggotaan Terbuka. Ini berarti bahwa ASEAN memberikan kesempatan kerja sama kepada
negara negara lain yang berada di kawasan Asia Tenggara, seperti Papua Nugini.
G. ASEAN CHARTER
ASEAN Charter adalah "Crowning Achievement" dalam memperingati 40 tahun
berdirinya ASEAN yang akan memperkuat semangat kemitraan, solidaritas dan kesatuan negara-
negara anggotanya dalam mewujudkan komunitas ASEAN. ASEAN Charter ini menjadi
Pendidikan Kewarganegaraan 5
landasan konstitusional pencapaian tujuan dan pelaksanaan prinsip-prinsip yang dianut bersama
untuk pencapaian pembangunan komunitas ASEAN di tahun 2015.
ASEAN Charter menjadi landasan hukum kerjasama ASEAN sebagai dasar hukum
organisasi setelah 40 tahun berdirinya ASEAN. ASEAN Chrter membuat ASEAN dapat
melaksanakan kegiatannya berdasarkan aturan-aturan hukum yang telah disepakati serta
diarahkan untuk kepentingan rakyat. ASEAN Charter akan membuat kerjasama antar negara
anggota ASEAN menjadi lebih erat dan diatur dalam kerangka hukum dan kelembagaan yang
lebih mengikat.
1. Mempermudah kerjasama
Adanya piagam ini akan membuat negara anggota ASEAN lebih terikat kepada berbagai
kesepakatan yang telah dibuat. Secara teoritis, piagam itu akan semakin mempermudah kerja
sama yang dibuat ASEAN dengan mitra-mitra dialognya
4. Strategis
Piagam ini dinilai strategis karena akan menjadi landasan hukum yang menjamin integrasi
politik, sosial, ekonomi, budaya, keamanan, demokratisasi, perlindungan hak asasi dan
pelestarian lingkungan.
b. Semboyan ASEAN adalah Satu Misi, Satu Identitas, Satu Komunitas (One Vision, One
Identity, One Community)
J. BENDERA ASEAN
Pendidikan Kewarganegaraan 6
Bendera ASEAN membawa erti ASEAN yang stabil, aman, bersatu dan
dinamik. Warna logo itu biru, merah, putih dan kuning merupakan warna utama lambang negara
negara ASEAN.
Warna biru melambangkan keamanan dan kestabilan. Merah bermaksud semangat dan
dinamisme manakala putih menunjukkan ketulenan dan kuning melambangkan kemakmuran.
Sepuluh tangkai padi melambangkan impian Bapa Penemuan ASEAN yang kesepuluh negara di
Asia Tenggara bersatu dan bersahabat. Bulatan pula melambangkan kesatuan ASEAN.
Tulisan yang digunakan untuk perkataan ASEAN ialah helvetica dalam tulisan kecil dan bold.
K. LAMBANG ASEAN
Gagasan dasar rancangan lambang ASEAN adalah tanaman padi, nasi adalah makanan pokok
kebanyakan rakyat Asia Tenggara dan tanaman padi adalah tanaman penting bagi masyarakat
Asia Tenggara. padi senantiasa dikaitkan dengan kemakmuran, kecukupan pangan, dan
kekayaan,Sesuai impian para pendiri ASEAN yang mengidamkan Asia Tenggara sebagai
kawasan yang damai dan makmur.
Pendidikan Kewarganegaraan 7
Awalnya lambang asean dan negaranya di lambang padi terhimpun ditengah menggambarkan
pendiri ASEAN pada waktu itu,seiring bergulirnya waktu satu per satu negara di asia tenggara
mulai masuk dan begabung maka lambang asean pun berubah terlihat dari jumlah ikatan padi
yang terhimpun ditengah jumlahnya menjadi 10 maka lambang baru ASEAN yang terdiri atas 10
batang padi pun diresmikan bulan Juli 1997 yang mencerminkan 10 negara ASEAN.
Ketua Setiausaha ASEAN telah diberi tanggungjawab untuk mengawal penggunaan Logo ASEAN.
Logo ini menjadi logo rasmi ASEAN. Reka bentuk dan warnanya perlulah tepat. Logo ini boleh hadir
dalam bentuk hitam putih atau berwarna.
b.Kemuliaan logo
Sebagai prinsip asas, logo ini perlulah digunakan untuk tujuan dan dalam keadaan yang baik, dan
tidak boleh digunakan sebagai iklan untuk propaganda politik.
Sekretariat ASEAN boleh menggunakan logo ini untuk perkara yang dikira sesuai oleh Ketua
Setiausaha termasuk:
Digunakan dalam pakaian seragam atau tanda identiti yang dipakai oleh anggota Sekretariat.
Digunakan sebagai pameran ketika majlis rasmi, perjumpaan, mesyuarat dan pameran.
Pendidikan Kewarganegaraan 8
M. NEGARA-NEGARA ANGGOTA ASEAN
N. PERTEMUAN ASEAN
ASEAN biasanya mengadakan pertemuan, pertemuan yang diadakan ASEAN adalah sebagai
berikut:
a. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN, yaitu pertemuan tingkat tinggi para kepala
Negara/pemerintahan Negara anggota.
b. Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council), yaitu pertemuan para menteri
luar negeri Negara anggota ASEAN, sebagai coordinator dewan komunitas ASEAN.
c. Dewan komunitas ASEAN (ASEAN Community Councils), yaitu pertemuan para menteri
yang membidangi tiga pilar komunitas ASEAN.
e. Pertemuan Tingkat Pejabat Tinggi ASEAN (ASEAN), yaitu pertemuan para pejabat tinggi di
bawah tingkat menteri Negara anggota ASEAN yang membidangi masing-masing sector
kerjasama ASEAN.
Pendidikan Kewarganegaraan 9
Tanggal Negara Tuan rumah
1 2324 Februari 1976 Indonesia Bali
2 45 Agustus 1977 Malaysia Kuala Lumpur
3 1415 Desember 1987 Filipina Manila
4 2729 Januari 1992 Singapura Singapura
5 1415 Desember 1995 Thailand Bangkok
6 1516 Desember 1998 Vietnam Hanoi
7 56 November 2001 Brunei Bandar Seri Begawan
8 45 November 2002 Kamboja Phnom Penh
9 78 Oktober 2003 Indonesia Bali
10 2930 November 2004 Laos Vientiane
11 1214 Desember 2005 Malaysia Kuala Lumpur
12 1114 Januari 20071,2 Filipina Cebu
13 1822 November 2007 Singapura Singapura
14 27 Februari-1 Maret 2009[3]3 Thailand Cha Am, Hua Hin
15 23 Oktober 2009 Thailand Cha Am, Hua Hin
16 8-9 April 2010 Vietnam Hanoi
17 28-30 Oktober 2010 Vietnam Hanoi
18 4-8 Mei 2011 Indonesia Jakarta
19 17-19 November 2011 Indonesia Bali
20 3-4 April 2012 Kamboja Phnom Penh
21 17-20 November 2012 Kamboja Phnom Penh
22 9 Oktober 2013 Brunei Bandar Seri Begawan
1
Ditunda dari tanggal sebelumnya 1014 Desember 2006 akibat Badai Seniang
2
Menjadi tuan rumah setelah Myanmar mundur karena ditekan AS dan UE
3
Ditunda dari tanggal sebelumnya 1217 Desember 2008 akibat krisis politik Thailand 2008. Pertemuan pada
Maret kemudian dibatalkan akibat aksi unjuk rasa di lokasi pertemuan.
Pendidikan Kewarganegaraan 10
Tanggal Negara Tuan rumah
1 30 November 1996 Indonesia Jakarta
2 1416 Desember 1997 Malaysia Kuala Lumpur
3 2728 November 1999 Filipina Manila
4 2225 November 2000 Singapura Singapura
Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa ASEAN
Tanggal Negara Tuan rumah
1 6 Januari 2005 Indonesia Jakarta
KTT ke-1
KTT ke-2
KTT ke-3
Usaha bersama dalam menjaga keamanan stabilitas dan pertumbuhan kawasan ASEAN.
KTT ke-4
ASEAN dibentuk Dewan ASEAN Free Trade Area (AFTA) untuk mengawasi,
melaksanakan koordinasi.
Pendidikan Kewarganegaraan 11
KTT ke-5
KTT ke-6
KTT ke-7
KTT ke-8
KTT ke-9
Pencetusan Bali Concord II yang akan dideklarasikan itu berisi tiga konsep komunitas
ASEAN yang terdiri dari tiga pilar, yaitu Komunitas Keamanan ASEAN (ASC),
Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC) dan Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASSC).
KTT ke-10
Program Aksi Vientiane (Vientiane Action Program) yang diluluskan dalam konferensi
tersebut menekankan perlunya mempersempit kesenjangan perkembangan antara 10
negara anggota ASEAN, memperluas hubungan kerja sama dengan para mitra untuk
membangun sebuah masyarakat ASEAN yang terbuka terhadap dunia luar dan penuh
vitalitas pada tahun 2020.
KTT ke-11
Perjanjian perdagangan jasa demi kerja sama ekonomi yang komprehensif dengan
Korea Selatan, memorandum of understanding (MoU) pendirian ASEAN-Korea Center,
dan dokumen hasil KTT Asia Timur yang diberi label Deklarasi Singapura atas
Perubahan Iklim, Energi, dan Lingkungan Hidup.
Pendidikan Kewarganegaraan 12
KTT ke-12
KTT ke-13
KTT ke-14
Kesepakatan untuk menerima Kamboja, Laos, dan Myanmar sebagai anggota penuh
ASEAN secara bersamaan.
Sepakat untuk mencanangkan Visi ASEAN 2020 yang mencakup seluruh aspek yang
ingin dicapai bangsa-bangsa Asia Tengara dalam memasuki abad 21, baik di bidang
politik, ekonomi maupun sosial budaya.
Sepakat untuk pembangunan proyek jalur kereta api yang menghubungkan Singapura
hingga Cina bahkan Eropa guna meningkatkan arus wisatawan.
Pendidikan Kewarganegaraan 13
O. KEDUDUKAN DAN FUNGSI ASEAN
Sekretariat ASEAN berkedudukan di Jakarta dan dikepalai oleh seorang Sekretaris Jenderal.
Membantu pelaksanaan seluruh proyek dan aktifitas ASEAN secara lebih efektif.
Gedung Sekretariat ASEAN berlokasi di Jl. Sisingamaraja 70A Jakarta Selatan, Indonesia
Konperensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN sebagai pengambil keputusan utama, yang
akan memberikan policy-guidances. KTT diselenggarakan minimal 2 kali setahun;
Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council) yang terdiri dari para
Menteri Luar Negeri ASEAN dengan tugas mengkoordinasi Dewan Komunitas ASEAN
(ASEAN Community Councils);
Komite Wakil Tetap (Committee of Permanent Representatives) yang terdiri dari Wakil
Tetap negara ASEAN, pada tingkat Duta Besar dan berkedudukan di Jakarta.
Pendidikan Kewarganegaraan 14
Sekretaris Jenderal ASEAN, yang dibantu oleh 4 (empat) orang Wakil Sekretaris
Jenderal dan Sekretariat ASEAN.
Sekretariat Nasional ASEAN yang dipimpin oleh pejabat senior untuk melakukan
koordinasi internal di masing-masing negara ASEAN.
ASEAN Human Rights Body, yang akan mendorong perlindungan dan promosi HAM di
ASEAN.
Yayasan ASEAN (ASEAN Foundation), yang akan membantu Sekjen ASEAN dalam
meningkatkan pemahaman mengenai ASEAN, termasuk pembentukan identitas ASEAN.
Untuk melaksanakan segala maksud dan tujuan seperti tercantum dalam Deklarasi
ASEAN, maka disusunlah struktur organisasi berdasarkan Deklarasi Bangkok adalah sebagai
berikut :
1. Sidang Tahunan Para Menteri : diadakan secara bergiliran, dan yang biasa disebut
ASEAN Ministerial Meeting. Sidang istimewa dari para menteri luar negeri ini dapat
pula diadakan apabila dianggap perlu;
2. Standing committee : di ketuai oleh Menteri Luar negera tuan rumah atau wakilnya, dan
anggota anggotanya terdiri dari para Duta Besar yang mewakili negara negara
anggota ASEAN;
3. Panitia Tetap dan Panitia Ad Hoc atau Khusus : terdiri dari para tenaga ahli dan pejabat
Pemerintah negara negara Anggota ASEAN, dan bertugas untuk mempelajari persoalan
persoalan khusus;
4. Sekretarian Nasional ASEAN : disetiap ibukota negara anggota ASEAN : bertugas untuk
menyelenggarakan pekerjaan ASEAN atas nama negara yang bersangkutan, juga untuk
menyelenggarakan Sidang Sidang Tahunan dan Istimewa dari para Menteri Uar Negeri,
Standing Committee, dan Panitia Tetap dan Khusus.
Stuktur Organisasi ASEAN ini terus dilengkapi dan disempurnakan. Setelah Konferensi
Tingkat Tinggi berlangsungdi Bali pada tahun 1967, maka terjadi perubahan sebagai berikut :
1. Pertemuan Para Kepala Pemerintah (Summit Meeting), yang merupakan kekuasaan
tertinggi dalam ASEAN. Pertemuan Tingkat Tinggi (KTT), diadakan apabila perlu untuk
memberikan pengarahan kepada ASEAN.
2. Sidang Tahunan para Menteri Luar Negeri (Annual Ministerial Meeting). Peranan dan
tanggungjawab sidang ini adalah merumuskan garis kebijaksanaan dan kordinat kegiatan
kegiatan ASEAN. Juga memeriksa implikasi implikasi politik dari keputusan
keputusan ASEAN, mengingat semua kegiatan ASEAN akan selalu memberikan
implikasi politik dan dipomatik;
3. Sidang para Menteri Ekonomi, yang diselenggarakan setahun dua kali dan merumuskan
kebijaksanaan dan koordinasi kerjasama di bidang ekonomi, disamping menilai hasil
hasil yang telah diperoleh;
Pendidikan Kewarganegaraan 15
4. Sidang para Menteri Lainnya (Non-Ekonomi), yang bertugas merumuskan kebijaksanaan
yang mengenai bidang masing masing, seperti pendidikan, kesehatan, sosial budaya,
penerangan, perburuhan, ilmu pengetahuan dan teknologi. Sidang diadakan apabila
dianggap perlu;
5. Standing Committee, yang bertugas membuat membuat keputusan dan menjalankan tugas
tugas pada waktu antara Sidang Tahunan Menteri Luar Negeri. Selanjutnya, Standing
Committeediperluas dengan Direktur Jenderal ASEAN dari kelima negara anggota.
6. Komite Komite ASEAN, yang disederhanakan menjadi dua bidang yakni, bidang
ekonomi dan bidang non ekonomi. Dibawah koordinasi para Menteri Ekonomi terdapat
lima komite yang masing masing berkedudukan dilima negara anggota, yakni :
a. Komite Perdagangan dan Pariwisata (Committe on Trade and Tourism), yang
berkedudukan di Singapura;
b. Komite Industri, Pertambangan dan Energi (Committe on Industry, Mining and
Energy), yanng bekedudukan di Filipina;
c. Komite Keuangan dan Perbankan (Committe on Finance and Banking), yang
berkedudukan di Muangthai (Thailand);
d. Komite pangan, Pertanian, dan Kehutanan ( Committee on Food, Agriculture and
Forestry), yang bekedudukan di Indonesia;
e. Komite Komunikasi dan Transportasi (Committe on Communacatiion and
Transportation), yang berkedudukan di Malaysia.
Untuk bidang Non Ekonomi terdapat tiga buah komite yang kedudukannya berpindah
tempat setiap tahunnyamenurut abjad negara anggota, Indonesia (I), Malaysia (M), Philippinies
(P), Singapore (S), dan Thailand (T). Komite komite tersebut adalah :
a. Komite Kebudayaan dan Penerangan (Committee on Culture and Information),
berkedudukan di Indonesia;
b. Komite Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Committee on Sciene and Technology,
bekedudukan di Singapura;
c. Komite Pembangunan Sosial (Committee on Social Development), di Indonesia.
Q. HYIMNE ASEAN
The ASEAN Way adalah himne yang menjadi simbol Perhimpunan Bangsa-bangsa
Asia Tenggara (ASEAN). Penciptanya adalah Payom Valaiphatchra, dan aransemen dibuat oleh
Kittikhun Sodpraset. Lagu ini terpilih melalui proses seleksi 99 lagu dari seluruh negara anggota
ASEAN oleh tim juri beranggotakan 13 orang (sepuluh orang mewakili setiap negara anggota
plus tiga orang dari Cina, Jepang, dan Australia) yang ditunjuk oleh Sekretariat Jenderal ASEAN.
Pendidikan Kewarganegaraan 16
Raise our flag high, sky high
Embrace the pride in our heart
ASEAN we are bonded as one
Lookin out to the world
For peace, our goal from the very start
And prosperity to last
BAB III
PEMBAHASAN
Pendidikan Kewarganegaraan 17
KONFERENSI ASIA AFRIKA DAN GNB
1. KONFERENSI ASIA-AFRIKA
A. LATAR BLAKANG KONFERENSI ASIA-AFRIKA
Berakhirnya Perang Dunia II pada bulan Agustus 1945, tidak berarti berakhir pula situasi
permusuhan di antara bangsa-bangsa di dunia dan tercipta perdamaian dan keamanan. Ternyata
di beberapa pelosok dunia, terutama di belahan bumi Asia Afrika, masih ada masalah dan muncul
masalah baru yang mengakibatkan permusuhan yang terus berlangsung, bahkan pada tingkat
perang terbuka, seperti di Jazirah Korea, Indo Cina, Palestina, Afrika Selatan, Afrika Utara.
Masalah-masalah tersebut sebagian disebabkan oleh lahirnya dua blok kekuatan yang
bertentangan secara ideologi maupun kepentingan, yaitu Blok Barat dan Blok Timur. Blok Barat
dipimpin oleh Amerika Serikat dan Blok Timur dipimpin oleh Uni Sovyet. Tiap-tiap blok
berusaha menarik negara-negara di Asia dan Afrika agar menjadi pendukung mereka. Hal ini
mengakibatkan tetap hidupnya dan bahkan tumbuhnya suasana permusuhan yang terselubung di
antara kedua blok itu dan pendukungnya. Suasana permusuhan tersebut dikenal dengan sebutan
"perang dingin".
Timbulnya pergolakan dunia disebabkan pula oleh masih adanya penjajahan di bumi
kita ini, terutama di belahan Asia dan Afrika. Memang sebelum tahun 1945, pada
umumnya benua Asia dan Afrika merupakan daerah jajahan bangsa Barat dalam
aneka bentuk. Tetapi sej ak tahun 1945, banyak daerah di Asia Afrika menjadi
negara merdeka dan banyak pula yang masih berjuang bagi kemerdekaan negara
dan bangsa mereka seperti Aljazair, Tunisia, dan Maroko di wilayah Afrika Utara;
Vietnam di Indo Cina; dan di ujung selatan Afrika. Beberapa negara Asia Afrika yeng
telah merdeka pun masih banyak yang menghadapi masalah-masalah sisa
penjajahan seperti Indonesia tentang Irian Barat, India dan Pakistan tentang
Kashmir, negara-negara Arab tentang Palestina. Sebagian bangsa Arab-Palestina
terpaksa mengungsi, karena tanah air mereka diduduki secara paksa oleh pasukan
Israel yang dibantu oleh Amerika Serikat.
Sementara itu bangsa-bangsa di dunia, terutama bangsa-bangsa Asia Afrika, sedang dilanda
kekhawatiran akibat makin dikembangkannya pembuatan senjata nuklir yang bisa memusnahkan
umat manusia. Situasi dalam negeri dibeberapa negara Asia Afrika yang telah merdeka pun
masih terjadi konflik antar kelompok masyarakat sebagai akibat masa penjajahan (politik devide
et impera) dan perang dingin antar blok dunia tersebut.
Walaupun pada masa itu telah ada badan internasional yaitu Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB) yang berfungsi menangani masalahmasalah dunia, namun nyatanya badan ini belum
Pendidikan Kewarganegaraan 18
berhasil menyelesaikan persoalan tersebut. Sedangkan kenyataannya, akibat yang ditimbulkan
oleh masalah-masalah ini, sebagaian besar diderita oleh bangsa-bangsa di Asia Afrika. Keadaan
itulah yang melatarbelakangi lahirnya gagasan untuk mengadakan Konferensi Asia Afrika.
Pendidikan Kewarganegaraan 19
sekarang kita berdiri, bangsa Asia sedang berada di tengah-tengah persaingan dunia?"),
kemudian pertanyaan itu dijawab sendiri dengan menyatakan
"We have now indeed arrived at the cross-roads of the history of mankind. It is therefore that we
Prime Ministers of five Asian countries are meeting here to discuss those crucial problems of the
peoples we represent. There are the very problems which urge Indonesia to propose that another
conference be convened wider in scope, between the African andAsian nations. Iam convinced
that the problems are not only convened to the Asian countries represented here but also are of
equal importance to the African and other Asian countries".
("Kita sekarang berada dipersimpangan jalan sejarah umat manusia. Oleh karena itu kita lima
Perdana Menteri negara-negara Asia bertemu di sini untuk membicarakan masalah-masalah yang
krusial yang sedang dihadapi oleh masyarakat yang kita wakili. Ada beberapa hal yang
mendorong Indonesia mengajukan usulan untuk mengadakan pertemuan lain yang lebih luas,
antara negara-negara Afrika dan Asia. Saya percaya bahwa masalah-masalah itu tidak hanya
terjadi di negara-negara Asia yang terwakili di sini, tetapi juga sama pentingnya bagi negara-
negara di Afrika dan Asia lainnya").
Pernyataan tersebut memberi arah kepada lahirnya Konferensi Asia Afrika. Selanjutnya, soal
perlunya Konferensi Asia Afrika diadakan, diajukan pula oleh Indonesia dalam sidang
berikutnya. Usul itu akhirnya diterima oleh semua peserta konferensi, walaupun masih dalam
suasana keraguan.
Perdana Menteri Indonesia pergi ke Kolombo untuk memenuhi urndangan Perdana
Menterl Srilanka dengan membawa bahan-bahan hasil perumusan Pemerintah Indonesia. Bahan-
bahan tersebut merupakan hasil rapat dinas Kepala-kepala Perwakilan Indonesia di negara-
negara Asia dan Afrika yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Mr. Sunario. Rapat dinas
tersebut diadakan di Tugu (Bogor) pada tanggal 9 sampai dengan 22 Maret 1954.
Akhirnya, dalam pernyataan bersama pada akhir Konferensi Kolombo, dinyatakan bahwa
para Perdana Menteri peserta konferensi membicarakan kehendak untuk mengadakan konferensi
negara-negara Asia Afrika dan menyetujui usul agar Perdana Menteri Indonesia dapat menjejaki
sampai dimana kemungkinannya mengadakan konferensi semacam itu.
Konferensi Asia-Afrika di bandung tahun 1955, mempunyai arti yang sangat penting bagi
perkembangana kehidupan bangsa Asia Afrika khususnya ataupuin dunia internasional pada
umumnya. Dasasila bandung menjadi sangat terkenal dan merupakan suatu asas yang dapat
diterima dan digunakan dalam menyelesaikan masalah penting dunia sesuai dengan piagam PBB.
a). Perjuangan bangsa Asia Afrika seperti yang tercantum dalam Deklarasi Bandung ternyata
sampai sekarang masih relevan. Pelaksanaannya selalu ditingkatkan untuk menggalang
solidaritas didalam melawan imperialisme.
b). Konferensi Asia-Afrika mengilhami berdirinya Gerakan Non Blok yang anggotanya tidak
hanya bangsa Asia-Afrika, tetapi dalam wilayah yang lebih luas, yaitu dunia internasional.
Pendidikan Kewarganegaraan 20
Konferensi Asia-Afrika juga berpengaruh besar terhadap solidaritas perjuangan kemerdekaan
Asia- Afrika. Konferensi ini menjadi pendorong yang kuat bagi kebangkitan semangat kebebasan
dan kemerdekaan bangsa-bangsa di Asia- Afrika. Fakta membuktikan dalam jangka waktu lima
tahun negara-negara merdeka mulai bermunculan dikawasan wilayah Asia-Afrika, seperti
Maroko, Ghana, Guyana, Senegal, Somalia dan lain-lainnnya.
3) Munculnya organisasi gerakan Non Blok yang bertujuan meredakan perselisihan paham dari
Blok Amerika dan Blok Uni Soviet
Manfaat Konferensi Asia Afrika bagi bangsa-bangsa di Asia Afrika adalah sebagai berikut :
2) Awal kerja sama baru dan pemberian dukungan yang lebih tegas terhadap perjuangan
kemerdekaan.
Sedangkan manfaat konferensi Asia-Afrika bagi Indonesia adalah membawa keuntungan yang
nyata seperti berikut :
1) Ditandatangani persetujuan dwi kewarganegaraan antara Indonesia dan RRC. Seorang yang
memegang dwi kewarganegaraan harus memilih salah satu, yaitu menjadi warga negara
Indonesia atau RRC. Warga negara yang tidak memilih dapat mengikuti kewarganegaraan
ayahnya.
Pada tanggal 18 Agustus 1954, Perdana Menteri Jawaharlal Nehru dari India, melalui
Pendidikan Kewarganegaraan 21
suratnya, mengingatkan Perdana Menteri Indonesia tentang perkembangan situasi dunia dewasa
itu yang semakin gawat, sehubungan dengan adanya usul untuk mengadakan Konferensi Asia
Afrika. Memang Perdana Menteri India dalam menerima usul itu masih disertai keraguan akan
berhasil-tidaknya usul tersebut dilaksanakan. Barulah setelah kunjungan Perdana Menteri
Indonesia pada tanggal 25 September 1954, beliau yakin benar akan pentingnya diadakan
konferensi semacam itu, seperti tercermin dalam pernyataan bersama pada akhir kunjungan
Perdana Menteri Indonesia
"The prime Ministers discussed also the proposal to have a conference of representatives of
Asian and African countries and were agreed that a conference of this kind was desirable and
world be helpful in promoting the cause of peace and a common approach to these problems. It
should be held at an early date".
("Para Perdana Menteri telah membicarakan usulan untuk mengadakan sebuah konferensi yang
mewakili negara-negara Asia dan Afrika serta menyetujui konferensi seperti ini sangat
diperlukan dan akan membantu terciptanya perdamaian sekaligus pendekatan bersama ke arah
masalah (yang dihadapi). Hendaknya konferensi ini diadakan selekas mungkin").
Keyakinan serupa dinyatakan pula oleh Perdana Menteri Birma U Nu pada tanggal 28 September
1954.
Dengan demikian, maka usaha-usaha penyelidikan atas kemungkinan diselenggarakannya
Konferensi Asia Afrika dianggap selesai dan berhasil serta usaha selanjutnya ialah
mempersiapkan pelaksanaan konferensi itu.
Atas undangan Perdana Menteri Indonesia, para Perdana Menteri peserta Konferensi Kolombo
(Birma, Srilanka, India, Indonesia, dan Pakistan) mengadakan konferensi di Bogor pada tanggal
28 dan 29 Desember 1954, yang dikenal dengan sebutan Konferensi Panca Negara. Konferensi
ini membicarakan persiapan pelaksanaan Konferensi Asia Afrika.
Konferensi Bogor berhasil merumuskan kesepakatan bahwa Konferensi Asia Afrika diadakan
atas penyelenggaraan bersama dan kelima negara peserta konferensi tersebut menjadi negara
sponsornya.Undangan kepada negara-negara peserta disampaikan oleh Pemerintah Indonesia
atas nama lima negara.
F.TUJUAN KONFERENSI
Konferensi Bogor menghasilkan 4 (empat) tujuan pokok Konferensi Asia Afrika, yaitu
1. Untuk memajukan goodwill (kehendak yang luhur) dan kerja sama antara bangsa-bangsa Asia
dan Afrika, untuk menjelajah serta memaj ukan kepentingan-kepentingan mereka, baik yang silih
ganti maupun yang bersama, serta untuk menciptakan dan memajukan persahabatan serta
perhubungan sebagai tetangga baik;
2. Untuk mempertimbangkan soal-soal serta hubungan-hubungan di lapangan sosial, ekonomi,
dan kebudayaan negara yang diwakili;
3. Untuk mempertimbangkan soal-soal yang berupa kepentingan khusus bangsa-bangsa Asia dan
Afrika, misalnya soal-soal yang mengenai kedaulatan nasional dan tentang masalah-masalah
rasialisme dan kolonialisme;
4. Untuk meninjau kedudukan Asia dan Afrika, serta rakyatrakyatnya di dalam dunia dewasa ini
serta sumbangan yang dapat mereka berikan guna memajukan perdamaian serta kerja sama di
dunia.
Pendidikan Kewarganegaraan 22
Negara-negara yang diundang disetujui berjumlah 25 negara, yaitu : Afganistan,
Kamboja, Federasi Afrika Tengah, Republik Rakyat Tiongkok (China), Mesir, Ethiopia, Pantai
Emas (Gold Coast), Iran, Irak, Jepang, Yordania, Laos, Lebanon, Liberia, Libya, Nepal, Filipina,
Saudi Arabia, Sudan, Syria, Thailand (Muang Thai), Turki, Republik Demokrasi Viet-nam (Viet-
nam Utara), Viet-nam Selatan, dan Yaman. Waktu konferensi ditetapkan pada minggu terakhir
April 1955.
Sebanyak 29 negara yang mewakili lebih dari setengah total penduduk dunia pada saat
itu mengirimkan wakilnya.
Mengingat negara-negara yang akan di undang mempunyai politik luar negeri serta
sistem politik dan sosial yang berbeda-beda, Konferensi Bogor menentukan bahwa menerima
undangan untuk turut dalam Konferensi Asia Afrika tidak berarti bahwa negara peserta tersebut
akan berubah atau dianggap berubah pendiriannya mengenai status dari negara-negara lain.
Konferensi menjunjung tinggi pula azas bahwa bentuk pemerintahan atau cara hidup sesuatu
negara sekalisekali tidak akan dapat dicampuri oleh negara lain. Maksud utama konferensi ialah
supaya negara-negara peserta menjadi lebih saling mengetahui pendirian mereka masing-masing.
Pendidikan Kewarganegaraan 23
guna membantu persiapan-persiapan konferensi itu. Di Bandung, tempat diadakannya
konferensi, dibentuk Panitia Setempat (Local Committee) pada tanggal 3 Januari 1955 dengan
ketuanya Sanusi Hardjadinata, Gubernur Jawa Barat. Panitia Setempat bertugas mempersiapkan
dan melayani soal-soal yang bertalian dengan akomodasi, logistik, transport, kesehatan,
komunikasi, keamanan, hiburan, protokol, penerangan, dan lain-lain.
Gedung Concordia dan Gedung Dana Pensiun dipersiapkan sebagai tempat sidang-sidang
konferensi. Hotel Homann, Hotel Preanger, dan 12 (dua belas) hotel lainnya serta perumahan
perorangan dan pemerintah dipersiapkan pula sebagai tempat menginap para tamu yang
berjumlah 1300 orang. Keperluan transport dilayani oleh 143 mobil, 30 taksi, 20 bus, dengan
jumlah 230 orang sopir dan 350 ton bensin tiap hari serta cadangan 175 ton bensin.
Dalam kesempatan memeriksa persiapan-persiapan terakhir di Bandung pada tanggal 17
April 1955, Presiden RI Soekarno meresmikan penggantian nama Gedung Concordia menjadi
Gedung Merdeka, Gedung Dana Pensiun menjadi Gedung Dwi Warna, dan sebagian Jalan Raya
Timur menjadi Jalan Asia Afrika. Penggantian nama tersebut dimaksudkan untuk lebih
menyemarakkan konferensi dan menciptakan suasana konferensi yang sesuai dengan tujuan
konferensi.
Pada tanggal 15 Januari 1955, surat undangan Konferensi Asia Afrika dikirimkan kepada
kepala pemerintahan 25 (dua puluh lima) negara Asia dan Afrika. Dari seluruh negara yang
diundang hanya satu negara yang menolak undangan itu, yaitu Federasi Afrika Tengah (Central
African Federation), karena memang negara itu masih dikuasai oleh orang-orang bekas
penjajahnya. Sedangkan 24 (dua puluh empat) negara lainnya menerima baik undangan itu,
meskipun pada mulanya ada negara yang masih ragu-ragu. Sebagian besar delegasi peserta
konferensi tiba di Bandung lewat Jakarta pada tanggal 16 April 1955.
I. PIAGAM KONFERENSI
Secara gamblang, tuntutan negara negara Asia Afrika tercantuym dalam sepuluh pasal Piagam
Bandung, yang kemudian terkenal dengan nama sebutan Dasasila Bandung
1. Menghormati hak hak dasar manusia dan tujuan tujuan serta asas asas yang termuat
dalam piagam PBB.
2. Menghormati kedaulatan dan intervensi teritorial semua bangsa bangsa.
3. Mengakui persamaan semua suku suku bangsa dan semua persamaan bangsa bangsa
besar maupun kecil.
4. Tiidak melakukan intervensi atau campur tangan dalam soal soal dalam negeri negara lain.
5. Menghormati hak tiap tiap bangsa untuk mempertahankan diri sendiri secara sendirian atau
secara kolektif, yang sesuai dengan piagam PBB.
Pendidikan Kewarganegaraan 24
6. a. Tidak menggunakan peraturan peraturan dari pertahanan kolektif untuk bertindak bagi
kepentingan khusus dari negara negara besar.
a. tidak melakukan tekanan terhadap negara lain.
7. tidak melakukan tindakan tindakn atau ancaman agresi ataupun penggunaan kekerasan
terhadap Integarsi teritorial atau kemerdekaan politik suatu negara.
8. Menyelesaikan segala perselisihan-perselisihan internasional dengan jalan damai, seperti
perundingan, persetujuan, arbitrase atau penyelesaian hakim, ataupun lain-lain cara damai
lagi menurut pihak-pihak yang bersangkutan, yang sesuai dengan piagam PBB.
9. Memajukan kepentingan bersama dan kerja sama.
10. Menghormati hukum kewajiban-kewajiban internasional.
J. PELAKSANAAN KONFERENSI
Pada hari Senin 18 April 1955, sejak fajar menyingsing telah tampak kesibukan di Kota
Bandung untuk menyambut pembukaan Konferensi Asia Afrika. Sejak pukul 07.00 WIB kedua
tepi sepanjang Jalan Asia Afrika dari mulai depan Hotel Preanger sampai dengan kantor pos,
penuh sesak oleh rakyat yang ingin menyambut dan menyaksikan para tamu dari berbagai
negara. Sementara para petugas keamanan yang terdiri dari tentara dan polisi telah siap di tempat
tugas mereka untuk menjaga keamanan dan ketertiban.
Sekitar pukul 08.30 WIB, para delegasi dari berbagai negara berjalan meninggalkan
Hotel Homann dan Hotel Preanger menuju Gedung Merdeka secara berkelompok untuk
menghadiri pembukaan Konferensi Asia Afrika. Banyak di antara mereka memakai pakaian
nasional masing-masing yang beraneka corak dan wama. Mereka disambut hangat oleh rakyat
yang berderet disepanjang Jalan Asia Afrika dengan tepuk tangan dan sorak sorai riang gembira.
Perjalanan para delegasi dari Hotel Homann dan Hotel Preanger ini kemudian dikenal dengan
nama Langkah Bersejarah (The Bandung Walks). Kira-kira pukul 09.00 WIB, semua delegasi
masuk ke dalam Gedung Merdeka.
Tak lama kemudian rombongan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, Ir.
Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta, tiba di depan Gedung Merdeka dan disambut oleh rakyat
dengan sorak-sorai dan pekik "merdeka". Di depan pintu gerbang Gedung Merdeka kedua pucuk
pimpinan pemerintah Indonesia itu disambut oleh lima Perdana Menteri negara sponsor. Setelah
diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia : "Indonesia Raya", maka Presiden RI Ir. Soekarno
mengucapkan pidato pembukaan yang berjudul "LET A NEW ASIA AND NEW AFRICA BE
BORN" (Lahirlah Asia Baru dan Afrika Baru) pada pukul 10.20 WIB.
Dalam kesempatan tersebut Presiden RI Ir. Soekarno menyatakan bahwa kita, peserta
konferensi, berasal dari kebangsaan yang berlainan, begitu pula latar belakang sosial dan budaya,
agama, sistem politik, bahkan warna kulit pun berbeda-beda. Meskipun demikian, kita dapat
bersatu, dipersatukan oleh pengalaman pahit yang sama akibat kolonialisme, oleh ketetapan hati
yang sama dalam usaha mempertahankan dan memperkokoh perdamaian dunia. Pada bagian
akhir pidatonya beliau mengatakan
"I hope that it will give evidence of the fact that we, Asian and African leaders, understand that
Asia and Africa can prosper only when they are united, and that even the safety of the world at
large can not be safeguarded without a united Asia-Africa. I hope that it conference will give
guidance to mankind, will point out to mankind the way which it must take to attain safety and
peace. I hope that it will give evidence that Asia and Africa have been reborn, that a New Asia
and New Africa have been born !"
Pendidikan Kewarganegaraan 25
("Saya berharap konferensi ini akan menegaskan kenyataan, bahwa kita, pemimpin pemimpin
Asia dan Afrika, mengerti bahwa Asia dan Afrika hanya dapat menjadi sejahtera, apabila mereka
bersatu, dan bahkan keamanan seluruh dunia tanpa persatuan Asia-Afrika tidak akan terjamin.
Saya harap konferensi ini akan memberikan pedoman kepada umat manusia, akan menunjukkan
kepada umat manusia jalan yang harus ditempuhnya untuk mencapai keselamatan dan
perdamaian. Saya berharap, bahwa akan menjadi kenyataan, bahwa Asia dan Afrika telah lahir
kembali. Ya, lebih dari itu, bahwa Asia Baru dan Afrika Baru telah lahir!")
Pidato Presiden RI Ir. Soekarno berhasil menarik perhatian, mempesona, dan
mempengaruhi hadirin, terbukti dengan adanya usul Perdana Menteri India yang didukung oleh
semua peserta konferensi untuk mengirimkan pesan ucapan terimakasih kepada Presiden atas
pidato pembukaannya.
Pada pukul 10.45 WIB., Presiden RI Ir. Soekarno mengakhiri pidatonya, dan selanjutnya
bersama rombongan meninggalkan ruangan. Perdana Menteri Indonesia, sebagai pimpinan
sidang sementara, membuka sidang kembali. Atas usul Ketua Delegasi Mesir (Perdana Menteri
Gamal Abdel Nasser) yang kemudian disetujui oleh pimpinan delegasi-delegasi : Republik
Rakyat Cina, Yordania, dan Filipina, serta karena tidak ada calon lain yang diusulkan, maka
secara aklamasi Perdana Menteri Indonesia terpilih sebagai ketua konferensi. Selain itu, Ketua
Sekretariat Bersama Konferensi, Roeslan Abdulgani dipilih sebagai Sekretaris Jenderal
Konferensi.
Kelancaran pemilihan pimpinan konferensi dan acara-acara sidang selanjutnya
dimungkinkan oleh adanya pertemuan informal terlebih dahulu di antara para pimpinan delegasi
negara sponsor dan negara peserta sebelum konferensi dimulai (16 dan 17 April 1955).
Pertemuan tersebut menghasilkan beberapa kesepakatan yang bertalian dengan prosedur acara,
pimpinan konferensi, dan lain-lain yang dipandang perlu. Beberapa kesepakatan itu antara lain
bahwa prosedur dan acara konferensi ditempuh dengan sesederhana mungkin.
Dalam memutuskan sesuatu akan ditempuh sistem musyawarah dan mufakat (sistem
konsensus) dan untuk menghemat waktu tidak diadakan pidato sambutan delegasi. Perdana
Menteri Indonesia akan dipilih sebagai ketua konferensi. Sidang konferensi terdiri atas sidang
terbuka untuk umum dan sidang tertutup hanya bagi peserta konferensi. Dibentuk tiga komite,
yaitu Komite Politik, Komite Ekonomi, dan Komite Kebudayaan. Semua kesepakatan tersebut
selanjutnya disetujui oleh sidang dan susunan pimpinan konferensi adalah sebagai berikut :
Ketua Konferensi : Mr. Ali Sastroamidjojo, Perdana Menteri Indonesia
Ketua Komite Politik Mr. Ali Sastroamidjojo, Perdana Menteri Indonesia
Ketua Komite Ekonomi : Prof. Ir. Roosseno,
Menteri Perekonomian Indonesia
Ketua Komite Kebudayaan : Mr. Moh. Yamin,
Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Indonesia
Dalam sidang-sidang selanjutnya muncul beberapa kesulitan yang bisa diduga sebelumnya.
Kesulitan-kesulitan itu terutama terjadi dalam sidang-sidang Komite Politik. Perbedaan-
perbedaan pandangan politik dan masalah-masalah yang dihadapi antara negara-negara Asia
Afrika muncul ke permukaan, bahkan sampai pada tahap yang agak panas.
Namun berkat sikap yang bijaksana dari pimpinan sidang serta hidupnya rasa toleransi
dan kekeluargaan di antara peserta konferensi, maka jalan buntu selalu dapat dihindari dan
pertemuan yang berlarutlarut dapat diakhiri.
Setelah melalui sidang-sidang yang menegangkan dan melelahkan selama satu minggu,
maka pada pukul 19.00 WIB. (terlambat dari yang direncanakan) tanggal 24 April 1955 Sidang
Pendidikan Kewarganegaraan 26
Umum terakhir Konferensi Asia Afrika dibuka. Dalam Sidang Umum itu dibacakan oleh
Sekretaris Jenderal Konferensi rumusan pemyataan dari tiap-tiap panitia sebagai hasil
konferensi. Sidang Umum menyetujui seluruh pemyataan tersebut. Kemudian sidang dilanjutkan
dengan pidato sambutan para ketua delegasi. Setelah itu, Ketua Konferensi menyampaikan
pidato penutupan dan menyatakan bahwa Konferensi Asia Afrika ditutup.
2. GERAKAN NON-BLOK
GNB (b a h a s a I n g g r i s :Non-Aligned Movement /NAM) adalah
suatuorganisasi internasionalyang terdiri darilebih dari 100 negara-negara yang tidak
menganggap dirinya beraliansi d e n g a n a t a u t e r h a d a p blok
kekuatan besar apapun.
Pendidikan Kewarganegaraan 27
perlombaan persenjataan kedua Negara adi kuasa tersebut berlangsung terus, walaupun upaya
untuk perlucutan senjata berlangsung di Jenewa.
Pendidikan Kewarganegaraan 28
D.TEMPAT DAN TANGGAL KTT NON-BLOK
KTT I Belgrade,1 September 19616 September 1961
KTT II Kairo,5 Oktober 196410 Oktober 1964
KTTII-Lusaka,8 September 197010 September 1970
KTT IV Algiers,5 September 19739 September 1973
KTT V Kolombo,16 Agustus 197619 Agustus 1976
KTT VI Havana,3 September 19799 September 1979
KTT VII New Delhi,7 Maret 198312 Maret 1983
KTT VIII Harare,1 September 19866 September 1986
KTT IX Belgrade,4 September 19897 September 1989
KTT X Jakarta,1 September 19927 September 1992
KTT XI Cartagena de Indias,18 Oktober 199520 Oktober 1995
KTT XII Durban,2 September 19983 September 1998
KTT XIII Kuala Lumpur,20 Februari 200325 Februari 2003
KTT XIV Havana,11 September 200616 September 2006
Pendidikan Kewarganegaraan 29
BAB IV
PEMBAHASAN
Pendidikan Kewarganegaraan 30
Pada waktu perang tersebut berlangsung, Presiden Amerika Serikat waktu itu Franklin
Delano Roosevelt dan Perdana Menteri Inggris Winston Churchrill, dalam pertemuan disuatu
tempat di Lautan Atlantik telah menandatangani apa yang disebut Piagam Atlantik atau Atlantic
Charter (1941). DALAM Piagam itu antara lain dicantumkan pasal pasal tentang :
a. Hak untuk menentukan nasib sendiri (the right of self determination)
b. Kebebasan dari ketakutan (freedom from fear)
c. Kebebasan dari kemiskinan (freedom from want)
d. Menolak jalan kekerasan di dalam menyelesaikan perselisihan dunia.
Piagam Atlantik yang menjadi submer pijakan banyak negara jajahan di dunia untuk
memerdekakan diri, juga menjadi langkah awal ke arah pembentukan lembaga perdamaian dunia
yang baru. Pada tahun 1942, negara negara yang bergabung pada pihak Sekutu dalam melawan
pihak Nazi dan Fascisme, berjanji akan mengusahakan perdamaian dunia yang kekal setelah
Perang Dunia Kedua selesai, maka lahirlah the United nation Declaration. Langkah ini
dilanjutkan dengan pertemuan negara negara besar di Dumbarton Oaks, Washington D.C. pada
tahun 1944. Hasil pertemuan ini adalah disusun Piagam Perserikatan Bangsa Bangsa atau
Charter of the United Nations.
Maka seusai Perang Dunia II, dalam Konferensi Perdamaian di San Francisco, Piagam
tersebut ditandatangani pada tahun 1945.
Baru setelah piagam itu diratifikasi oleh negara negara seperti Amerika Serikat, Inggris,
Perancis, Uni Soviet, dan Cina, serta oleh sebahagian besar negara negara pendiri, dinyatakan
mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober 1945. Itulah sebabnya tanggal 24 Oktober merayakan
hari lahirnya PBB.
Negara yang menandatangani the United Nations Declaration ada sebanyak 26 negara.
Indonesia sendiri di terima sebagai anggota PBB yang ke-60, pada tanggal 26 September 1950.
Sedangkan jumlah anggota PBB pada tahun 1988 sudah 159 negara, sebagian besar terdiri dari
negara negara yang baru merdeka di Asia Afrika
Pendidikan Kewarganegaraan 31
1. Pencetus PBB adalah Franklin D. Roosevelt, seorang masonic dan sekaligus Presiden
Amerika Serikat.
2. konseptor Piagam PBB adalah Organisasi Yahudi Lions Club yang diundang secara
khusus pada 25 April 1945 di San Francisco.
3. Lambang PBB berupa gambar bola dunia dengan garis lintang dan bujur membentuk 33
kolom adalah melambangkan 33 tingkatan dalam organsasi rahasia Freemasonry produk yahudi.
4. Slogan yang selalu diungkapkan oleh Freemasonry dan Lions Club adalah kebebasan,
persaudaraan, dan kesetaraan (versi Yahudi) adalah sama dengan muatan Piagam PBB.
5. Adanya lembaga keuangan di bawah PBB seperti Bank Dunia dan IMF telah nyata-nyata
menerapkan sistem ribawi yang mencekik negara berkembang dan menebalkan kantong negara-
negara maju dengan program pinjaman lunak jangka panjang yang bunganya bisa naik sampai
seratus persen setiap tahunnya karena menggunakan kurs mata uang Amerika dan Eropa.
Sedangkan sistem perbankan pertama kali muncul pada abad ke-18 selepas Perang Salib, oleh
para Kesatria Templar penganut faham Freemasonry. Mereka menumpuk uang dan emas
dengan menerapkan sistem chek dan bunga bagi para penziarah yang mengunjungi Kota
Yerusalem. Kemudian pada abad berikutnya baru muncul perbankan modern di Inggris milik
seorang Yahudi bernama Rockefeller. Mereka memandang masa kejayaan agama telah berakhir
dan digantikan Kekuatan Emas dan Penguasaan Informasi.
6. Adanya dominasi kekuatan oleh lima Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB yang
memiliki Hak Veto adalah bukti nyata kesombongan dan egoisme mereka. Sedangkan Majelis
Umum yang secara hukum lebih tinggi dimana anggotanya seluruh negara tidak lebih sebagai
penonton yang tak berdaya dalam setiap kebijakan akhir PBB. Mereka menindas bangsa
lemah, memaksakan paket demokrasi dalam setiap negara untuk memudahkan campur
tangannya, lalu secara curang melarang kepemilikan dan penggunaan senjata nuklir selain oleh 5
negara tadi dan negara Zionis Israel.
Begitu juga skandal Yahudi dengan PBB, juga sudah bukan rahasia lagi. Sebelum PBB
lahir, Yahudi sudah menguasai lembaga dunia yang semisalnya ada waktu itu, LBB. Hal ini
ditegaskan Nahom Sokolov, seorang pemimpin Zionis dalam muktamar Zionis tanggal 27
Agustus 1922. Dan peran terbesar yang telah dimainkan oleh LBB untuk kepentingan Zionis
internasional adalah, keberhasilannya meletakkan batu pertama bagi berdirinya negara Israel di
tanah Palestina. Setelah itu baru lahir PBB melanjutkan peran yang pernah dimainkan LBB
sebelumnya.
Tidak diragukan lagi, bahwa PBB merupakan hasil pemikiran Yahudi sebagaimana
pendahulunya LBB. Semenjak hari kelahirannya, Zionis internasional telah menancapkan
kukunya di PBB, dimana 60 % dari keseluruhan pegawai PBB adalah Yahudi yang mayoritas
memegang posisi penting dan strategis. Sementara jika dibandingkan dengan jumlah penduduk
dunia secara keseluruhan, jumlah Yahudi tidak lebih dari 5 %.
Dengan demikian, jelaslah bagaimana pengaruh Zionis internasional di PBB untuk
merealisasikan impian dan tujuan politik jahat mereka. Maka ketika negara Yahudi (Israel) ini
tidak mematuhi resolusi yang dikeluarkan PBB, lembaga dunia ini hanya bisa berpangku tangan
tidak pernah mengambil tindakan tegas. Berbeda halnya bila yang tidak mematuhi resolusi PBB
adalah negara Islam, maka tidak pelak lagi seluruh kekuatan dunia akan dikerahkan untuk
menghancurkannya.
E. PERANAN PBB
Pendidikan Kewarganegaraan 32
Perang Dunia I dan Perang Dunia II telah banyak memakan korban,. Kita tentu
tidak berharap adanya Perang Dunia III terjadi. Apabila terjadi dapat kita pastikan akan lebih
dahsyat dari pada perang perang sebelumnya. Alam dan seisinya, termasuk manusia, hewan,
dan tumbuhan akan rusak dan musnah akibat kekejaman perang. Atas dasar itulah muncul
pemikiran untuk membuat badan / lembaga internasional yang dapat melindungi kehidupan umat
manusia. Selanjutnya, dengan diprakarsai oleh tokoh tokoh Negara yang peduli kemanusiaan
melalui serangkaian pertemuan, akhirnya pada tanggal 24 Oktober 1945 terbentuklah sebuah
organisasi internasional yang dikenal dengan nama Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
Tujuan PBB Sebagaimana organisasi internasional, PBB merupakan organisasi yang
sangat besar. Organisasi masyarakat bangsa bangsa ini tentu mempunyai tujuan yang
dapat kita lihat di dalam Pasal 1 Piagam PBB yaitu sebagai berikut:
1. Menciptakan perdamaian dan keamanan internasional.
2. Memajukan hubungan persahabatan antar bangsa berdasarkan asas asas persamaan hak,
hak menentukan nasib sendiri, dan tidak mencampuri urusan dalam Negara lain.
3. Mewujudkan kerjasama internasional dalam memecahkan persoalan internasioanal di
bidang ekonomi, social, kebudayaan, dan kemanusiaan.
4. Menjadikan PBB sebagai pusat usaha dalam merealisasikan tujuannya.
Untuk mencapai tujuannya tersebut, asas asas yang digunakan sebagaimanyang terumus di
dalam Pasal 2 Piagam PBB, yaitu sebagai berikut.
1. PBB didirikan atas dasar persamaan kedaulatan dari semua anggota
2. Semua anggota dengan etiket baik harus melaksanakan kewajiban yang telahdisetujui
sesuai dengan ketentuan Piagam PBB ini.
3. Semua anggota PBB dalam menyelesaikan sengketa internasional dilakukandengan cara
damai.
4. Dalam melaksanakan hubungan internasional, semua anggota menjauhkan diridari segala
macam bentuk kekerasan yang bertentangan dengan tujuan PBB.
5. Semua anggota harus membantu PBB sesuai dengan ketentuan ketentuan didalam
Piagam PBB serta tidak memberikan bantuan kepada Negara manapun jika PBB sedang
menjalankan tindakan terhadap Negara itu.
6. PBB akan menjaga agar Negara Negara yang bukan anggota bertindak sesuaidengan
asas asas PBB guna mempertahankan perdamaian dan keamananinternasional.
7. PBB tidak akan mencampuri urusan urusan dalam negeri Negara mana pun.
Berdasarkan tujuan dan asas asas tersebut di atas, tidak semua Negara dapat diterima menjadi
anggota PBB. Untuk menjadi anggota PBB, Negara Negara tersebut harus memenuhi beberapa
persyaratan di antaranya sebagai berikut:
1. Negara yang akan menjadi anggota PBB adalah Negara yang merdeka,
2. Negara itu harus benar benar mencintai perdamaian dunia,
3. Bersedia memenuhi kewajiban kewajiban sebagaimana yang telah ditetapkan dalam
Piagam PBB dan keputusan keputusan PBB,
4. Mendapat persetujuan dari Dewan Keamanan PBB dan disetujui oleh Majelis Umum
PBB. Negara anggota PBB yang telah berulang kali melanggar asas asas dan Piagam
PBB dapat dikeluarkan dari keanggotaan PBB oleh Majelis Umum atas anjuran Dewan
Keamanan.
F. FUNGSI PBB
Pendidikan Kewarganegaraan 33
Fungsi PBB sebagai sebuah lembaga internasional dapat dilihat dari seberapa besar guna atau
manfaat yang telah diberikan kepada masyarakat internasional. Sebagaimanasejarah
kelahirannya, PBB diharapkan dapat menjalankan fungsinya, yaitu sebagai berikut.
1. Fungsi proteksi, yaitu PBB berusaha memberikan perlindungan kepada seluruhanggota.
2. Fungsi integrasi, yaitu PBB sebagai wadah atau forum untuk membina persahabatan dan
persaudaraan bangsa bangsa.3.
3. Fungsi sosialisasi, yaitru PBB sebagai sarana untuk menyampaikan nilai nilaidan norma
kepada semua anggota.4.
4. Fungsi pengendali konflik , yaitu PBB sebagai lembaga internasional diharapkandapat
mengendalikan konflik konflik yang muncul dari sesame anggotasehingga tidak sampai
menimbulkan ketegangan dan peperangan sesame anggotaPBB.
5. Fungsi kooperatif , yaitu PBB sebagai lembaga internasional diharapkan mampumembina
/ mendorong kerja sama di segala bidang antar bangsa di dunia.6.
6. Fungsi negoisasi, yaitu PBB diharapkan dapat memfasilitasi perundingan prundingan
antarnegara untuk membentuk hokum, baik yang bersifat umummaupun khusus.7.
7. Fungsi arbitrase, yaitu PBB hendaknya dapat menyelesaikan masalah masalahsecara
hokum yang timbul dari sesame anggota sehingga tidak menjadi masalahyang
berkepanjangan yang dapat mengganggu perdamaian dunia.Peran yang dimainkan oleh
PBB, sejak berdirinya sampai sekarang, dapat kitalihat pada bidang bidang yang telah
dilakukan sesuai dengan tugas danfungsinya, sebagai berikut.
Pendidikan Kewarganegaraan 34
IAEA ITU
UNICEF
UNESCO WMO
ICAO
WHO
Pendidikan Kewarganegaraan 35
dan kebebasan kebebasan dasar bagi semu umat manusia tanpa membedakan ras, jenis
kelamin, bahasa atau agama;
4. Menjadi pusat bagi penyelenggaraan segala tindakan bangsa bangsa dalam mencapai tujuan
tujuan bersams tersebut.
PBB sebagai lembaga yang mengusahakan perdamaian dunia, betul betul bergerak
sesuai dengan keinginan para pendirinya, seperi yang diamanatkan dalam Piagam Atlantik.
I.BENDERA PBB
Arti lambang Bendera PBB
1. Warna latar belakang Biru dan warna lambang yang berwarna putih. Warnba biru dan
Putih merupakan warna-warna resmi dalam PBB.
2. Gambar Peta Dunia melambangkan semua masyarakat dunia.
Maksudnya adalah bahwa PBB adalah sebuah organisasi untuk
seluruh negara-negara di dunia yang berdaulat.
3. Gambar Untaian Ranting Zaitun melambangkan simbol perdamaian
Dunia. Artinya, PBB menjaga dan mengupayakan untuk terciptanya
perdamaian di seluruh dunia.
Bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa pertama kali digunakan pada 20 Oktober 1947.
Bendera PBB memuat lambang PBB berwarna putih dengan latar belakang berwarna biru.
Lambang PBB terdiri dari proyek peta dunia yang berpusat di kutub utara yang diapit oleh
ranting Zaitun. Ranting Zaitun melambangkan simbol untuk perdamaian, serta peta dunia yang
melambangkan semua masyarakat dunia.
Sebuah bendera yang mirip pertama kali dipresentasikan dalam bentuk yang sedikit
berbeda dari bentuk sekarang pada konferensi di San Fransisco, April 1945 yang berbeda dalam
penggambaran Bumi. Bendera tersebut kemudian disebarkan kepada setiap delegasi dan media.
Tahun 1946, sebuah komite UNO (United Nations Organization nama awal untuk PBB) diberi
tugas untuk membuat rancangan tetap yang dipresentasikan pada 2 Desember 1946 dan
kemudian diterima oleh sidang UNO pada 7 Desember 1946. Peta dunia pada versi terdahulu
terputar 90 derajat ke arah timur dibandingkan dengan versi sekarang. Perubahan tersebut,
menurut konferensi pers yaitu untuk memindahkan Amerika Utara dari pusat lambang.
Pendidikan Kewarganegaraan 36
2. Negara yang cinta damai.
3. Sanggup mematuhi ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Piagam PBB.
4. Diusulkan oleh Dewan Keamanan dan disahkan oleh Majelis Umum PBB.
D. Susunan Keanggotaan dan Tugas Badan-badan PBB
a. Sekretariat
Sekretariat PBB dipimpin oleh seorang sekretaris jenderal yang dipilih oleh Majelis Umum atas
usul DK PBB untuk masa jabatan 5 tahun dan dapat dipilih kembali.
Tugas utama Sekretaris Jenderal sebagai berikut.
1. Melaksanakan tugas-tugas administrasi PBB.
2. Menyusun laporan tahunan tentang kegiatan PBB yang harus disampaikan kepada MU.
3. Menyiapkan, mengumumkan dan melaksanakan segala keperluan badan-badan PBB.
4. Mengajukan kepada DK PBB mengenai situasi yang menurut pendapatnya dapat
membahayakan perdamaian internasional.
Sekretaris Jenderal PBB pertama adalah Trygve Lie dari Norwegia (1 Februari 1946 10 April
1953). Selanjutnya jabatan sekretaris Jenderal PBB ini secara berturut-turut sebagai berikut.
- Dag Hamarskjold (Swedia), 1953 1961
- U Thant (Myanmar), 1961 1971
- Kurt Wadheim (Austria), 1971 1981
- Javier Perez de Cuellar (Peru), 1981 1991
- Boutros-Boutros Ghali (Mesir), 1991 1996
- Kofi Annan (Ghana), 1997 2006
- Ban Ki-Moon (Korea Selatan), 2007- .
b. Dewan Ekonomi dan Sosial (ECOSOC)
1) keanggotaan
ECOSOC memiliki 54 anggota, yang semuanya dipilih oleh Majelis Umum untuk masa jabatan
tiga tahun. Presiden dipilih untuk jangka waktu satu tahun dan dipilah di antara kekuatan kecil
atau menengah yang berada di ECOSOC. ECOSOC bertemu sekali setahun pada bulan Juli
untuk sesi empat minggu
2) tugas
fungsi ECOSOC mencakup pengumpulan informasi, menasihati negara anggota, dan membuat
rekomendasi. Selain itu, ECOSOC mempunyai posisi yang baik untuk memberikan koherensi
kebijakan dan mengkoordinasikan fungsi tumpang tindih dari badan anak PBB dan dalam peran-
peran inilah ECOSOC yang paling aktif.
c. Mahkamah Internasional (International Court of Justice)
1) Keanggotaan
Keanggotaan Mahkamah Internasional adalah Badan Peradilan utama dari PBB. Mahkamah
Internasional terdiri atas 15 hakim dari 15 negara. Anggota ini bertugas selama 9 tahun.
Mahkamah Internasional ini berkedudukan di Den Haag.
2) Tugas
Tugas Mahkamah Internasional sebagai berikut.
Pendidikan Kewarganegaraan 37
1. Mengadili perselisihan-perselisihan atau persengketaan antarnegara-negara anggota PBB
yang persoalannya diajukan oleh negara yang berselisih.
2. Memberikan pendapat kepada Majelis Umum PBB tentang penyelesaian sengketa
antarnegara-negara anggota PBB.
3. Mendesak DK PBB untuk mengambil tindakan terhadap pihak yang tidak menghiraukan
keputusan Mahkamah Internasional.
d. Majelis Umum (General Assembly)
1. Keanggotaan
Semua negara anggota PBB adalah anggota Majelis Umum. Sidang Majelis umum terdiri dari
seluruh anggota dan setiap anggota memiliki satu suara. Majelis Umum bersidang sekali setahun.
Sidang luar biasa dilakukan apabila diminta oleh Dewan Keamanan atau sebagian besar anggota.
2. Tugas dan Wewenang
Tugas dan wewenang Majelis Umum sebagai berikut.
a) Membicarakan persoalan-persoalan yang tercantum dalam PBB.
b) Membicarakan segala sesuatu yang berkaitan dengan perdamaian dan keamanan dunia.
c) Memilih anggota-anggota Dewan Ekonomi Sosial, menerima anggota baru, dan mengangkat
Sekretaris Jenderal yang mengepalai Sekretariat.
d) Menetapkan anggaran belanja PBB.
e) Memiliki wewenang mengadakan perubahan terhadap pasal-pasal piagam PBB.
e. Dewan Keamanan (Security Council)
1. Keanggotaan
Dewan Keamanan mempunyai anggota 15 negara.
a. Lima negara anggota tetap (the Big Five) yakni Inggris, Perancis, RRC, Amerika Serikat, dan
Uni Sovyet (Rusia). Kelima negara itu mempunyai hak veto yaitu hak untuk menolak atau
membatalkan suatu keputusan dalam Dewan Keamanan. Hak veto tidak berlaku apabila masalah
yang disidangkan DK menyangkut kepentingan negara anggota DK.
b. Sepuluh negara anggota tidak tetap (dipilih secara bergiliran untuk masa tugas dua tahun).
Indonesia pernah dipilih menjadi anggota tidak tetap DK antara tahun 1973 1974.
2. Tugas
Tugas dan wewenang DK sebagai berikut.
a) Menyelesaikan perselisihan internasional secara damai.
b) Mengadakan tindakan pencegahan atau paksaan dalam memelihara perdamaian dan
keamanan.
c) Memilih hakim-hakim Mahkamah Internasional.
d) Mengawasi wilayah-wilayah sengketa.
E. Lembaga khusus
Ada banyak organisasi dan badan-badan PBB yang berfungsi untuk bekerja pada isu-isu tertentu.
Beberapa lembaga yang paling terkenal adalah Badan Energi Atom Internasional, Organisasi
Pangan dan Pertanian, UNESCO (Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan
Perserikatan Bangsa-Bangsa), Bank Dunia dan Organisasi Kesehatan Dunia.
Pendidikan Kewarganegaraan 38
Hal ini melalui badan-badan PBB yang melakukan sebagian besar pekerjaan kemanusiaan.
Contohnya termasuk program vaksinasi massal (melalui WHO), menghindari kelaparan dan gizi
buruk (melalui karya WFP) dan perlindungan masyarakat rentan dan pengungsi (misalnya, oleh
UNHCR).
Piagam PBB menyatakan bahwa setiap organ utama PBB dapat membangun berbagai badan
khusus untuk memenuhi tugasnya.
1 FAO Organisasi Pangan dan Pertanian Roma, Italia Jacques Diouf 1945
2 IAEA Badan Tenaga Atom Internasional Wina, Austria Yukiya Amano 1957
3 ICAO Organisasi Penerbangan Sipil Montreal, Raymond 1947
Internasional Kanada Benjamin
4 IFAD Dana Internasional untuk Roma, Italia Kanayo F. 1977
Pengembangan Pertanian Nwanze
5 ILO Organisasi Buruh Internasional Jenewa, Swiss Juan Somava 1946
(1919)
6 IMO Organisasi Maritim Internasional London, Efthimios E. 1948
Britania Raya Mitropoulos
7 IMF Dana Moneter Internasional Washington, Christine 1945
D.C., AS Lagarde (1944)
8 ITU Uni Telekomunikasi Internasional Jenewa, Swiss Hamadoun 1947
Tour (1865)
9 UNESC Organisasi Pendidikan, Ilmu Paris, Perancis Irina Bokova 1946
O Pengetahuan, dan Kebudayaan
Perserikatan Bangsa-Bangsa
10 UNIDO Organisasi Pengembangan Wina, Austria Kandeh 1967
Industri Perserikatan Bangsa- Yumkella
Bangsa
11 UPU Kesatuan Pos Sedunia Bern, Swiss Edouard 1947
Dayan (1874)
12 WB Bank Dunia Washington, Robert B. 1945
D.C, AS Zoellick (1944)
13 WFP Program Pangan Dunia Roma, Italia Josette Sheeran 1963
14 WHO Organisasi Kesehatan Dunia Jenewa, Swiss Margaret Chan 1948
15 WIPO Organisasi Hak atas Kekayaan Jenewa, Swiss Francis Gurry 1974
Intelektual Dunia
Pendidikan Kewarganegaraan 39
16 WMO Organisasi Meteorologi Dunia Jenewa, Swiss Alexander 1950
Bedritsky (1873)
17 UNWTO Organisasi Pariwisata Dunia Madrid, Taleb Rifai 1974
Spanyol
L. SEKJEN PBB
Sekretaris Jenderal PBB adalah ketua Sekretariat PBB, salah satu bagian penting dari
PBB. Menurut Piagam PBB, Sekretaris Jenderal diangkat oleh Sidang Umum berdasarkan
Pendidikan Kewarganegaraan 40
rekomendasi Dewan Keamanan. Sekjen PBB saat ini adalah Ban-ki moon. Pengangkatannya
dimulai dari 1 Januari 1997. Masa bakti keduanya dimulai pada 1 Januari 2002 dan akan berakhir
pada 31 Desember 2006. Pada 13 Oktober 2006, Dewan Keamanan PBB mengumumkan
terpilihnya Ban Ki-moon sebagai Sekretaris Jenderal PBB.
Sekretaris Jenderal
N Asal
Foto Nama Periode Jabatan Catatan
o. Negara
Meninggal dalam
Dag kecelakaan
10 April 1953 18 Swed
3 Hammarskj pesawat di
September 1961 ia
ld Rhodesia Utara
(sekarang Zambia)
Mengundurkan diri
30 November 1961 Burm
4 U Thant setelah periode ke-
31 Desember 1971 a
2
Republik Rakyat
Kurt 1 Januari 1972 31 Austr Cina mengajukan
5
Waldheim Desember 1981 ia veto untuk periode
ketiganya
Amerika Serikat
Boutros
1 Januari 1992 31 mengajukan veto
7 Boutros- Mesir
Desember 1996 terhadap masa
Ghali
bakti keduanya
Pendidikan Kewarganegaraan 41
1 Januari 1997 31 Ghan
8 Kofi Annan
Desember 2006 a
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian-uraian diatas menggambarkan dengan jelas bahwa antar negara saling
berhubungan antara yang satu dengan yang lain, saling membutuhkan antara mereka, saling
melindungi antara satu dengan yang lainnya. Hal ini mereka wujudkan dengan menciptakan
oraganisasi ASEAN dalam tingkat kawasan Asia Tenggara, KAA dalam kerjasama Asia-Afrika,
PBB dalam kawasan internasioanal (dunia).
Dengan adanya hubunganantar negara dan terciptanya organisasi-organisasi antar negar
maka akan meminimalisir munculnya kekisruhan antara negara di dunia ini serta dapat memberi
dukungan yang baik antara negara yang besar kepada negara yang kecil untuk saling
menjalin mitra baik dibidang politik, ekonomi, militer sosial budaya, hukum dan hankam antar
negara. Dengan adanya hubungan-hubungan ini maka akan mendorong kehidupan dunia yang
lebih baik
B. Saran
Negara kita, Indonesia merupakan salah satu Negara yang aktif dalam ASEAN, KAA,
PBB. Untuk itu, kita harus membantu mewujudkan cita-cita atau tujuan dari ASEAN,KAA,
PBB itu sendiri. Karena bagaimanapun, tujuan tersebut merupakan keinginan dari bangsa
kita sendiri.
Selain itu, sebagai negara yang aktif dalam Organisasi Internasional, kita harus lebih
menunjukan patisipatif kita dalam mewujudkan tujuan tersebut.
Pendidikan Kewarganegaraan 42
GLOSARIUM
Pengertian Hukum Internasional adalah Prof Dr. Mochtar Kusumaatmaja mengatakan
bahwa Hukum Internasional adalah keseluruhan kaidah-kaidah dan asas-asas yang
mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas-batas negara antara negara
dengan negara, negara dengan subjek hukum internasional lainnya.
Asas Hukum Internasional adalah asas-asas yang berlaku dalam hukum internasional,
adalah :
a). Asas Teritorial, Menurut asas ini, negara melaksanakan hukum bagi semua orang dan
semua barang yang berada dalam wilayahnya.
b). Asas Kebangsaan, menurut asas ini setap warganegara dimanapun dia berada, tetap
mendapat perlakuan hukum dari nearanya. asas ini memiliki kekuatan ekstrateritorial,
artinya hukum negara tetap berlaku bagi seorang warganegara walaupun ia berada di
negara lain.
c). Asas Kepentingan Umum, menurut asas ini negara dapat menyesuaikan diri dengan
dengan semua keadaan dan peristiwa yang bersangkut paut dengan kepentingan umum.
Jadi, hukum tidak terikat pada batas-batas wilayah suatu negara.
Konsep Dasar Hukum Internasional sering juga disebut hukum bangsa-bangsa, hukum
antar bangsa, atau hukum antar Negara. istilah-istilaln tersebut merupakan terjemahan
dari bahasa asing, scperti law of nations droit de gens, atau Voelkerrecht.
Sumber-sumber Hukum Internasional adalah sumber-sumber yang digunakan oleh
Mahkamah Internasional dalam memutuskan masalah-masalah hubungan internasional.
Sumber hukum internasional dapat dibedakan berdasarkan
Berdasarkan penggolongannya:
Berdasarkan penggolongannya sumber hukum internasional dibedakan menjadi dua:
1.a Penggolongan menurut Pendapat Para sarjana Hukum Internasional
Para sarjana Hukum Internasional menggolongkan sumber hukum internasional yaitu,
meliputi:
1. Kebiasaan
2. Traktat
3. Keputusan Pengadilan atau Badan-badan Arbitrase
Pendidikan Kewarganegaraan 43
4. Karya-karya Hukum
5. Keputusan atau Ketetapan Organ-organ/lembaga Internasional
1.b Penggolongan menurut Pasal 38 (1) Statuta Mahkamah Internasional
Sumber Hukum Internasional menurut ketentuan Pasal 38 (1) Statuta Mahkamah
Internasional adalah terdiri dari :
1. Perjanjian Internasional (International Conventions)
2. Kebiasaan International (International Custom)
3. Prinsip Hukum Umum (General Principles of Law) yang diakui oleh negara-negara
eradab.
4. Keputusan Pengadilan (judicial decisions) dan pendapat para ahli yang telah diakui
kepakarannya (Theachings of the most highly qualified publicists).
Subjek-subjek Hukum Internasional Yang termasuk subjek-subjek hukum Internasional
adalah sebagai berikut;
a) Negara. Negara yang menjadi subjek hukum internasional yaitu negara yang
merdeka, berdaulat dan tidak merupakan bagian dari suatu negara. negara yang
berdaulat artinya negara yang mempunyai pemerintahan sendiri secara penuh, yaitu
kekuasaan penuh terhadap warganegara dalam lingkungan kewenangan negara itu.
b) Tahta Suci (vatikan), yang dimaksud tahta suci (Heilige Stoel) ialah Gereja katolik
Roma yang diwakili oleh Paus di vatikan. walaupun Vatikan bukan sebuah negara
seperti pada umumnya, tahta suci mempunyai kedudukan sama dengan sebuah negara
sebagai subjek hukum internasional.
c) Palang Merah Internasional, kedudukan palang merah internasional sebagai subjek
hukum internasional diperkuat dengan adanya beberapa perjanjian. diantaranya
konvensi jenewa tentang perlindungan korban perang.
d) Organisasi Internasional, dalam pergaulan internasional yang menyangkut hubungan
antar negara, banyak sekali organisasia yang diadakan (dibentuk) oleh negara-negara
itu. bahkan sekarang dapat dikatakan telah menjadi lembaga hukum. Menurut
perkembangannya suatu organisasi internasional timbul pada tahun 1815 dan menjadi
lembaga hukum internasional sejak konres wina.
e) Orang Perseorangan (individu), manusia sebagai individu dianggap sebagai subjek
hukum internasional jika dalam tindakan atau kegiatan yang dilakukannya
memperoleh penilaian positif atau negatif sesuai kehendak damai kehidupan
masyarakat dunia. Individu juga dapat mengajukan perkara kepada Mahkamah
Arbitrase Internasional.
f) Pemberontak dan pihak dalam sengketa.. ini dianggap sebagai salah satu subjek
hukum internasional karena mereka memiliki hak yang sama untuk;
Lembaga Peradilan Hukum Internasional adalah Mahkamah Internasional atau
Mahkamah Agung Internasional,yang merupakan mahkamah peradilan tertinggi di
seluruh dunia.Lembaga ini bertugas memutuskan kasus hukum atau perselisihan antar
negara dan memberikn pendapat hukum bagi PBB dan lembaga-lembaganya tentang
hukum internasional.
a)Mahkamah Internasional
Pendidikan Kewarganegaraan 44
MI adalah organ utama lembaga kehakiman PBB, yang kedudukan di Den Haag,
Belanda. Mahakamah ini mulai berfungsi sejak tahun 1946 sebagai pengganti MIP.
Fungsi utama MI adalah untuk menjelaskan kasus-kasus persengkataan intersional yang
subjeknya adalah negara. Statuta adalah hukum-hukum yang terkandung.
b)Mahkamah Pidana Internasional
MPI adalah Mahkamah Pidana Internasional yang berdiri permanen berdasarkan
traktat multilateral, yang mewujudkan supremasi hukum internasional yang memastikan
bahwa pelaku kejahatan berat internasional di pidana.
c)Panel khusus dan spesial pidana internasional
Panel khusus pidana internasional (PKPI) dan Panel spesial pidana internasional
(PSPI) adalah lembaga peradilan internasional yangberwenang mengadili para tersangka
kejahatan berat internasional yang bersifat tidak permanen. Artinya selesai mengadili,
peradilan ini dibubarkan.
d)Proses Hukum yang Adil atau Layak
Di dalam pelaksanaan peradilan pidana, ada satu istilah hukum yang dapat
merangkum cita-cita peradilan pidana, yaitu due process of law yang dalam bahasa
Indonesia dapat diterjemahkan menjadi proses hukum yang adil atau layak.
Sebab-Sebab Sengketa Internasional dari segi bidang penyebabnya, masalah internasional
dikelompokkan sebagai berikut:
a) Masalah Politis,
b) Masalah Ekonomi,
c) Masalah Sosial budaya,
d) Masalah batas wilayah (hak teritorial),
e) Masalah hukum laut,
f) Masalah Penafsiran perjanjian,
g) Masalah Daerah mandat,
Batas Negara, Daerah Perbatasan,dan Sengketa Batas wilayah suatu negara menurut
hukum internasional dapat ditentukan melalui :
Daerah atau wilayah adalah tempat berlakunya susunan kekuasaan negara, dimana batas-
batas daerah negara ini ditentukan dengan perjanjian.
Wilayah negara dalam hukum internasional terdiri atas :
a) Wilayah darat
Wilayah darat adalah daerah dipermukaan bumi didalam batas-batas tertentu
didalam tanah dibawah permukaan bumi dalam batas-batas itu pula sejauh-jauh
dapat dicapai oleh manusia. Ini berarti kekayaan alam yang ada di bumi dalam
batas negara menjadi hak dari negara itu.
b) Wilayah laut
Wilayah laut adalah laut beserta tanah yang ada di bawahnya. Tanah di bawah laut
adalah dasar laut dan tanah yang ada di bawahnya. Wilayah laut ada yang dikuasai
negara dan ada yang tidak dikuasai negara. Negara yang mengusai laut adalah
negara yang wilayah daratannya berbatasan dengan laut hukum internasional yang
mengatur hak negara atas wilayah laut adalah hukum internasional kebiasaan dan
perjanjian internasional. Adapun wilayah laut suatu negara meliputi :
Wilayah laut pedalaman, Wilayah laut territorial, Wilayah ekonomi ekslusif,
Wilayah landas kontinen, dan Wilayah laut negara kepulauan
c) Wilayah udara
Pendidikan Kewarganegaraan 45
Wilayah udara adalah ruang udara yang ada diatas wilayah daratan, wilayah laut
pedalaman, wilayah laut teritorial, dan wilayah laut kepulauan.
d) Wilayah Convensional
Wilayah convensional adalah tempat yang menurut kebiasaan kebiasaan hukum
internasional diakui sebagai daerah kekuasaan suatu negara, walaupun tempat itu
sebenarnya sangat nyata ada didalam wilayah lain.
Jenis sengketa internasional,
secara umum sengketa internasional dapat kita kelompokkan menjadi 4 bagian Yaitu:
a) Sengketa posisi(batas wilayah) contohnya saja baru-baru ini sedang hot masalah
sengketa perbatasan wilayah antara Indonesia dengan Malaysia.
b) Sengketa teritorial(menyangkut perebutan wilayah didalam suatu negara)
contohnya masih menyangkut tetangga sebelah masalah sengketa pulau Sipadan
dan Ligitan.
c) Sengketa sumber daya Sengketa ini bisa menyangkut baik SDA ataupun SDM
d) Sengketa budaya Untuk contohnya sendiri seperti peristiwa kemarin pada saat
sengketa masalah reog dan lagu rasa sayange .
Cara penyelesaian Sengketa internasional - Ada dua cara penyelesaian segketa
internasional, yaitu secara damai dan paksa, kekerasan atau perang.
Penyelesaian secara damai, meliputi :
a) Arbitrase, yaitu penyelesaian sengketa internasional dengan cara
menyerahkannya kepada orang tertentu (Arbitrator) yang dipilih secara bebas oleh
mereka yang bersengketa, namun keputusannya harus sesuai dengan kepatutan
dan keadilan ( ex aequo et bono).
b) Penyelesaian Yudisial, adalah penyelesaian sengketa internasional melalui suatu
pengadilan internasional dengan memberlakukan kaidah-kaidah hukum.
c) Negosiasi, tidak seformal arbitrase dan Yudisial. Terlebih dahulu dilakukan
konsultasi dan komunikasi agar negosiasi dapat berjalan semestinya.
d) Jasa-jasa baik atau mediasi, yaitu cara penyelesaian sengketa internasional
dimana Negara mediator (perantara/pihak ke-3) bersahabat dengan para pihak
yang bersengketa, dan membantu penyelesaian sengketanya secara damai.
e) Konsiliasi, dalam arti luas adalah penyelesaian sengketa denga bantuan Negara-
negara lain atau badan-badan penyelidik dan komite-komite penasehat yang tidak
berpihak.
f) Penyelesian PBB, Dididrikan pada tanggal 24 Oktober 1945 sebagai pengganti
dari LBB (liga Bangsa-Bangsa), tujuan PBB adalah menyelesaikan sengketa
internasional secara damai dan menghindari ancaman perang.
Penyelesaian secara pakasa, kekerasan atau perang :
a. Perang dan tindakan bersenjata non perang, bertujuan untuk menaklukkan
Negara lawan dan membebankan syarat penyelesaian kepada Negara lawan.
b. Retorsi, adalah pembalasan dendam oleh suatu Negara terhadap tindakan
tindakan tidak pantas yang dilakukan Negara lain. Contoh menurunkan status
hubungan diplomatic, atau penarikan diri dari kesepakatan-kresepakatan fiscal
(pendapatan/keuangan) dan bea masuk.
Pendidikan Kewarganegaraan 46
c. Tindakan-tindakan pembalasan, adalah cara penyelesaian sengketa
internasional yang digunakan suatu Negara untuk mengupayakan memperoleh
ganti rugi dari Negara lain. Adanya pemaksaan terhadap suatu Negara.
d. Blokade secara damai. Adalah tindakan yang dilakukan pada waktu damai, tapi
merupakan suartu pembalasan. Misalnya permintaan ganti rugi atas pelabuhan
yang di blockade oleh Negara lain.
e. Intervensi (campur tangan), adalah campur tanagn terhadap kemerdekaan
politik tertentu secara sah dan tidak melanggar hukum internasional.
Penyelesaian Sengketa Melalui Organisasi Internasional Dimuatnya pengaturan
penyerahan sengketa ke badan-badan atau pengaturan regional ini (berdasarkan pasal 33
Piagam), dimaksudkan untuk memberi salah satu alternatif kepada para pihak untuk
menyelesaikan sengketanya secara damai.
Cara-cara penyelesaian sengketa sebagai berikut:
a). Negoisasi
Salah satu peran atau cara yang dapat dilakukan oleh suatu organisasi regional ini adalah
mendorong para pihak untuk menghasilkan kesepakatan penyelesaian melalui negosiasi.
Misalnya, pada tahun 1961, NATO memfasilitasi agar hubungan antara Inggris dan
Islandia tetap terjaga berkaitan dengan sengketa kedua negara mengenai status jalur
perikanan 12 Mil Islandia.
b). Jasa-jasa Baik
Organisasi internasional regional yang memberi jasa-jasa baik dalam upaya penyelesaian
sengketa adalah OAU. Dalam sengketa perbatasan antara Aljeria dan Maroko pada tahun
1963, OAU membentuk suatu komisi ad hoc. Komisi menyelenggarakan
pertemuanpertemuan dengan para pihak. Dalam fungsinya ini komisi akhirnya berhasil
mendorong kesepakatan para pihak untuk menyelesaikan sengketanya. Dalam kasus ini,
akhirnya para pihak sepakat untuk menarik pasukannya masing-masing dari wilayah
konflik, mengembalikan para tahanan dan memulihkan hubungan diplomatic.
c). Mediasi
Peran mediasi tampak misalnya dalam sengketa antara Tanzania dan Uganda tahun 1972.
Dalam sengketa ini, Tanzania mengivasi Uganda. Uganda membalas dengan aksi
membom desa-desa di sekitar perbatasan dengan Tanzania. Dengan bantuan OAU,
presdien Somalia campur tangan sebagai mediator. Campur tangan ini berhasil membujuk
kedua negara untuk melakukan gencatan senjata, bernegosiasi dan menarik pasukan
masing-masing, serta maumenghormati kedaulatan masing-masing. Pada akhirnya
hubungan kedua negara kembali normal.
d). Pencari Fakta dan Konsiliasi
Suatu organisasi regional dapat pula berperan ganda, baik sebagai pencari fakta maupun
konsiliator pada saat yang bersamaan. Salah satu contoh klasik adalah sengketa antara
Bolivia - Paraguay mengenai perbatasan kedua negara. Untuk menyelidiki sengketa
tersebut, suatu komisi yang bernama "the Chaco Commission" dibentuk oleh Konperensi
Negara-Negara Amerika (the Conference of American States) pada tahun 1929. Tugas
Komisi antara lain menyelidiki sengketa dan melakukan fungsi konsiliasi. Komisi
berhasil membawa kedua negara mencapai kesepakatan dan mengakhiri penyelesaian
sengketanya.
e). Operasi Pemeliharaan Perdamaian
Pendidikan Kewarganegaraan 47
Organisasi Internasional Regional kadang kala dapat pula membentuk suatu 'Peace
Keeping Operation' dengan tujuan untuk mencegah suatu sengketa meluas dan/atau juga
menyelesaikan sengketanya. Salah satu contoh adalah CIS (Commonwealth Independent
States) yang terbentuk pada tahun 1991. CIS yang beranggotakan negara-negara anggota
bekas propinsi Uni Sovyet ini telah berperan cukup penting dalam menggelar operasi
seperti ini Misalnya, CIS telah mengirimkan pasukannya ke beberapa wilayah konflik eks
Uni Sovyet, salah satunya Georgia, yang mengalami perang sipil. Pengerahan pasukan ini
berhasil menghasilkan gencatan senjata dan perdamaian pada bulan Mei 1994 di wilayah
Georgia.
Penyelesaian Sengketa melalui Mahkamah Internasional
Ada dua mekanisme penyelesaian sengketa internasional melalui Mahkamah
internasional, yaitu mekanisme normal dan khusus.
a). Mekanisme Normal :
1. Penyerahan perjanjian khusus yng berisi tdentitas para pihak dan pokok persoalan
sengketa.
2. Pembelaan tertulis, berisi fakta, hukum yang relevan, tambahan fakta baru,
penilakan atas fakta yang disebutkan dan berisi dokumen pendukung.
3. Presentasi pembelaan bersifat terbuka dan umum atautertutup tergantung pihak
sengketa.
4. Keputusan bersifat menyetujui dan penolakan. Kasus internasional dianggap
selesai apa bila :
Para pihak mencapai kesepakatan
Para pihak menarik diri dari prose persidangan Mahkamah internasional.
Mahkamah internasional telah memutus kasus tersebut berdasarkan pertimbangan dan
telah dilakukan ssuai proses hukum internasional yang berlaku.
b). Mekanisme Khusus :
1. Keberatan awal karena ada keberatan dari pihak sengketa Karen mahkamah
intrnasional dianggap tidak memiliki yusidiksi atau kewenangan atas kasus
tersebut.
2. Ketidak hadiran salah satu pihak yang bersengketa, biasanya dilakukan oleh
Negara tergugat atau respondent karena menolak yuridiksi Mahkamah
Internasional.
3. Keputusan sela, untuk memberikan perlindungan terhadap subyek persidangan,
supaya pihak sengketa tidak melakukan hal-hal yang mengancah efektivitas
persidangan Mahkamah internasional.
4. Beracara bersama, beberapa pihak disatukan untuk mengadakan sidang bersama
karena materi sama terhadap lawan yang sama.
5. Intervensi, mahkamah internasional memberikan hak kepada Negara lain yang
tidak terlibat dalam sengketa untuk melakukan intervensi atas sengketa
yangsedang disidangkan bahwa dengan keputusan Mahkamah internasional ada
kemungkinan Negara tersebut dirugikan.
Umumnya, metode-metode penyelesaian sengketa[2] internasional digolongkan dalam
dua kategori, yaitu sebagai berikut.
Pendidikan Kewarganegaraan 48
Cara-cara penyelesaian damai, yaitu apabila para pihak telah dapat menyepakati
untuk menemukan suatu solusi yang bersahabat.
Cara-cara penyelesaian secara paksa atau dengan kekerasan, yaitu apabila solusi
yang dipakai atau dikenakan adalah melalui kekerasan.
Piagam Mahkamah Internasional (Statute of the International Court of Justce ) Pasal 38
ayat 1 menegaskan bahwa Mahkamah Internasional mengakui bahwa dalam menimbang
dan memutuskan suatu perselisihan dapat menggunakan beberapa pedoman antara lain
sebagai berikut ;
Perjanjian Internasional (international conventions), baik yang bersifat umum,
maupun khusus;
Kebiasaan Internasional (international custom);
Asas-asas hukum (general principles of law) yang diakui oleh bangsa-bangsa atau
negara-negara beradab;
Keputusan Hakim (judicial decision) dan pendapat para ahli yang telah diakui
kepakarannya, yang merupakan sumber hukum internasional tambahan.
Pendapat-pendapat.
Pendidikan Kewarganegaraan 49
UCAPAN TERIMA KASIH
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang tulus pada semua
pihak yang telah banyak berperan serta dalam penulisan skripsi ini, antara lain ucapan terima
1. Drs. Bapak Andrian Lamato, selaku Guru Bidang Studi Kewarganegaraan yang telah
Pendidikan Kewarganegaraan 50
Daftar Pustaka
Pendidikan Kewarganegaraan 51