Anda di halaman 1dari 11

“PERAN DAN FUNGSI ASEAN”

TUGAS INI DISUSUN UNTUK MELENGKAPI MAPEL PPKN

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4

AYU TIKA RAHMADHANI


BINTANG FELLA
FAAIZ MARSA
SINTA WINATA

MAN 3 NGAWI
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

          Puji  syukur  kami  panjatkan  kehadirat  Allah  swt., karena  atas  limpahan  rahmat  dan 
karunia – Nya lah  sehingga  kami  dapat  menyelesaikan  Makalah  PKn  ini  sesuai  waktunya.
          Kami  mencoba  berusaha  menyusun  makalah  ini  sedemikian  rupa  dengan  harapan 
dapat  membantu  pembaca  dalam  memahami  pelajaran  PKn  yang  merupakan  judul  dari 
Makalah  kami, yaitu  “FUNGSI DAN PERAN ASEAN (Association  of  South  East  Asian 
Nation)”. Disamping  itu, kami  berharap  bahwa   Makalah  PKn  ini  dapat  dijadikan  bekal 
pengetahuan  untuk  melangkah  ke  jenjang  pendidikan  yang  lebih  tinggi  lagi.
          Kami  menyadari  bahwa  didalam  pembuatan  Makalah  PKn  ini  masih  ada 
kekurangan  sehingga  kami  berharap  saran  dan  kritik  dari  pembaca  sekalian  khususnya 
dari  guru  mata  pelajaran  PKn  agar  dapat  meningkatkan  mutu  dalam  penyajian  berikutnya.
          Akhir  kata  kami  ucapkan  terima  kasih.
 
 

 
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar  Belakang
           Adakalanya  tingkah  laku  binatang  menjadi  inspirasi  bagi  manusia. Bahkan, binatang 
yang  kecil  sekalipun, seperti  semut. Suatu  waktu  kamu  pasti  pernah  melihat  sekelompok 
semut  mampu  mengangkut  benda  yang  besar. Jika  hanya  seekor  semut  yang  mengangkut 
benda  itu, pasti  tidak  kuat. Kejadian  itu  menjadi  contoh  bagi  orang, masyarakat, bahkan 
negara. Inti  kejadian  tersebut  adalah  kegotongroyongan, kebersamaan, atau  menjalin  kerja 
sama. Sebuah  negara  kecil  dapat  menjadi  kuat  bila  saling  bekerja  sama  dengan  negara-
negara  kecil  lainnya. Contoh  yang  lebih  nyata  adalah  negara-negara  Asia  Tenggara.
           Karena  adanya  masalah  yang  terjadi  di  Asia  Tenggara, sehingga  negara-negara 
yang  merupakan  anggota  Asia  Tenggara  bersatu  dan  membentuk  organisasi  yang 
dinamakan  ASEAN  (Association  of  South  East  Asian  nation). ASEAN  merupakan 
perhimpunan  bangsa-bangsa  di  Asia  Tenggara  yang  didirikan  pada  tanggal  8  Agustus 
1967  di  Bangkok, Thailand, melalui  penandatanganan  Deklarasi  Bangkok  oleh  Menteri 
Luar  Negeri  Filipina, Indonesia, Thailand, Malaysia, dan  Singapura.

B. Tujuan
          Tujuan  pembuatan  makalah  ini  adalah  untuk  memperluas  wawasan  kita  tentang  hal-
hal  yang  dikaji  dalam  makalah  ini. Di  mana  dalam  makalah  ini telah  dikaji  tentang  salah 
satu  organisasi  yang  beperan  dalam  meningkatkan  hubungan  internasional, yaitu  ASEAN 
(Association  Of  South  East  Asian  Nation).

C. Masalah
          Adapun  masalah  yang  akan  dibahas  dalam  makalah  ini, yaitu :
1. Bagaimana  latar  belakang  terbentuknya  ASEAN ?
2. Apa Tujuan/Fungsi  Dibentuknya  ASEAN?
3. Bagaimana Peran ASEAN Dimata Publik?
4. Bagaimana ASEAN sebagai Organisasi Regional?
BAB II
PEMBAHASAN
 

A. Latar  Belakang  Terbentuknya  ASEAN


Negara-negara  yang  termasuk  dalam  wilayah  Asia  Tenggara  adalah  Indonesia,
Malaysia, Filiphina, Myanmar, Singapura, Brunei  Darussalam, Thailand, Vietnam, Kampuchea,
dan  Laos.
Letak  Asia  Tenggara  sangat  strategis. Kekayaan  alamnya  sangat  melimpah. Ini 
membuat  bangsa  lain  menjadi  iri  dan  ingin  menguasainya. Buktinya, sejak  abad  ke-15 
bangsa  Eropa  sudah  mengacak-acak  Asia  Tenggara. Spanyol, Portugis, Inggris, Prancis,
Amerika  Serikat, dan  Belanda  ke  Asia  Tenggara  tidak  hanya  ingin  berdagang. Penjajahan 
bangsa  Inggris  atas  Malaysia, Singapura, Myanmar, dan  Indonesia; Penjajahan  bangsa 
Spanyol  dan  Amerika  Serikat  atas  Filipina; penjajahan  bangsa  Belanda  atas  indonesia;
penjajahan  bangsa  Prancis  atas  laos, Kampuchea, dan  Vietnam; serta  penjajahan  bangsa 
Portugis  atau  Timor-Timur  adalah  contoh  nyata  betapa  besar  keinginan  bangsa  Eropa  dan 
Amerika  menguasai  Asia  Tenggara.
Negara-negara  yang  dijajah  tersebut  akhirnya  dapat  melepaskan  diri  dari 
penjajahan. Mereka  merasa  senasib  dan  memiliki  banyak  persamaan. Persamaan-persamaan 
tersebut  menimbulkan  perasaan  setia kawan. Akhirnya, ada  lima  negara  di  wilayah  Asia 
Tenggara  sepakat  untuk  membentuk  sebuah  organisasi. Kelima  negara  tersebut  adalah 
Indonesia, malaysia, Thailand, Singapura, dan  Filipina.
Pada  tanggal  5-8  Agustus  1967  kelima  negara  tersebut  mengadakan  pertemuan  di 
tepi  Pantai  Bangsaem, bangkok, Thailand. Pertemuan  tersebut  dihadiri  oleh  lima  orang 
yang  merupakan  wakil  dari  lima  negara. Kelima  orang  tersebut  sebagai  berikut.
1. Adam  Malik; Menteri  Presidium  Urusan  Politik/Menteri  Luar  Negeri  indonesia.
2. Tun  Abdul  Razak; Wakil  Perdana  Menteri  Pembangunan  Malaysia.
3. Thanat  khoman; Menteri  Luar  Negeri  Thailand.
4. S. Rajaratnam; Menteri  Luar  Negeri  Singapura.
5. Narciso  Ramos, Menteri  Luar  Negeri  Filipina.
Pada  tanggal  8  Agustus  1967  di  Bangkok, Thailand  dan  melalui  penandatanganan 
Deklarasi  Bangkok oleh  Menteri  Luar  Negeri  Filiphina, Indonesia,Thailand, Malaysia, dan 
Singapura, maka  dibentuklah  sebuah  organisasi, yaitu  ASEAN  (Association  of  South  East 
Asian  Nation).

B. Tujuan/Fungsi  Dibentuknya  ASEAN


Tujuan  pembentukan  ASEAN  tertuang  dalam  Piagam  ASEAN  yang  memuat  hal-
hal  sebagai  berikut.
1. Memelihara  dan  meningkatkan  perdamaian, keamanan, dan  stabilitas  serta  lebih    
memperkuat  nilai-nilai  yang  berorientasi  pada  perdamaian  di  kawasan;
2. Meningkatkan  ketahanan  kawasan  dengan  memajukan  kerja  sama  politik, keamanan,
ekonomi, dan  sosial  budaya  yang  lebih  luas;
3. Mempertahankan  Asia  Tenggara  sebagai  Kawasan  Bebas  Senjata  Nuklir  dan  bebas 
dari  semua  jenis  senjata  pemusnah  massal  lainnya;
4. Menjamin  bahwa  rakyat  dan Negara-Negara  Anggota  ASEAN  hidup  damai  dengan 
dunia  secara  keseluruhan  di  lingkungan  yang  adil, demokratis, dan  harmonis;
5. Menciptakan  pasar  tunggal  dan  basis  produksi  yang  stabil, makmur, sangat  kompetitif,
dan  terintegrasi  secara  ekonomis  melalui  fasilitasi  yang  efektif  untuk  perdagangan 
dan  investasi, yang  di  dalamnya  terdapat  arus  lalu  lintas  barang, jasa-jasa  dan 
investasi  yang  bebas; terfasilitasinya  pergerakan  pelaku  usaha, pekerja  profesional,
pekerja  berbakat  dan  buruh; arus  modal  yang  lebih bebas;
6. Mengurangi  kemiskinan  dan  mempersempit  kesenjangan  pembangunan  di  ASEAN 
melalui  bantuan  dan  kerja  sama  timbal  balik;
7. Memperkuat  demokrasi, meningkatkan  tata  kepemerintahan  yang  baik  dan  aturan 
hukum, dan  memajukan  serta  melindungi  hak  asasi  manusia  dan  kebebasan-kebebasan 
fundamental, dengan  memperhatikan  hak-hak  dan  kewajiban-kewajiban  dari  Negara-
Negara  Anggota  ASEAN;
8. Menanggapi  secara  efektif, sesuai  dengan  prinsip  keamanan  menyeluruh, segala  bentuk 
ancaman, kejahatan  lintas-negara  dan  tantangan  lintas  batas;
9. Memajukan  pembangunan  berkelanjutan  untuk  menjamin  perlindungan  lingkungan 
hidup  di  kawasan, sumber  daya  alam  yang  berkelanjutan, pelestarian  warisan  budaya,
dan  kehidupan  rakyat  yang  berkualitas  tinggi;
10. Mengembangkan  sumber  daya  manusia  melalui  kerja  sama  yang  lebih  erat  di  bidang 
pendidikan  dan  pembelajaran  dan  sepanjang  hayat, serta  di  bidang  ilmu  pengetahuan 
dan  teknologi, untuk  pemberdayaan  rakyat  ASEAN  dan  penguatan  Komunitas  ASEAN;
11. Meningkatkan  kesejahteraan  dan  penghidupan  yang  layak  bagi  rakyat ASEAN  melalui 
penyediaan  akses  yang  setara  terhadap  peluang  pembangunan  sumber  daya  manusia,
kesejahteraan  sosial, dan  keadilan;
12. 12)      Memperkuat  erja  sama  dalam  membangun  lingkungan  yang  aman  dan terjamin 
bebas  dari   narkotika  dan  obat-obat  terlarang  bagi  rakyat  ASEAN;
13. Memajukan  ASEAN  yang  berorientasi  kepada rakyat  yang  di  dalamnya  seluruh 
lapisan  masyarakat  didorong  untuk  berpartisipasi  dalam, dan  memperoleh  manfaat  dari,
proses  integrasi  dan  pembangunan  komunitas  ASEAN;
14. Memajukan  identitas  ASEAN  dengan  meningkatkan  kesadaran  yang  lebih  tinggi  akan 
keanekaragaman  budaya  dan  warisan  kawasan; dan
15. Mempertahankan  sentralitas  dan  peran  proaktif  ASEAN  sebagai  kekuatan  penggerak 
utama  dalam  hubungan  dan  kerja  samanya  dengan para  mitra  eksternal  dalam 
arsitektur  kawasan  yang  terbuka, transparan, dan  inklusif.
Tujuan  ASEAN  tercantum  dalam  Deklarasi  bangkok, yaitu :
1. Mempercepat  pertumbuhan  ekonomi, kemajuan  sosial, dan  perkembangan  kebudayaan 
di  kawasan  Asia  Tenggara;
2. Meningkatkan  perdamaian  dan  stabilitas  regional;
3. Meningkatkan  kerja  sama  di  bidang  ekonomi, sosial, teknik, ilmu  pengetahuan, dan 
administrasi;
4. Meningkatkan  kerja  sama  di  bidang  pertanian, industri, perluasan  perdagangan,
perbaikan  sarana  pengangkutan  dan  komunikasi, serta  peningkatan  taraf  hidup  rakyat;
5. Memelihara  kerja  sama dengan  organisasi-organisasi  internasional  dan  regional  agar 
semakin  mempererat  anggota  ASEAN;
           Secara  singkat  dapat  disebutkan  bahwa  maksud  dan  tujuan  didirikannya  ASEAN 
adalah  untuk  meningkatkan  kerja  sama  di  bidang  ekonomi, sosial, budaya, dan  politik, serta 
mewujudkan  ketertiban  dan  perdamaian  di  kawasan  Asia  Tenggara.

C. Peran ASEAN Dimata Publik


Penandatanganan piagam pada Konferensi Tingkat Tinggi Ke-13 Perhimpunan Bangsa-
Bangsa Asia Tenggara atau ASEAN di Singapura, 20 November 2007, menjadi tonggak sejarah
bagi terwujudnya tujuan awal pembentukan organisasi ini tahun 1967. Namun, publik cenderung
menyangsikan kemampuan ASEAN merealisasikan semua poin yang disepakati dalam piagam
tersebut.
Piagam ASEAN melandasi lembaga tersebut dalam melaksanakan semua kegiatan yang
berorientasi terhadap kepentingan rakyat di setiap negara ASEAN. Penandatanganan piagam ini
pun sekaligus menjadi pintu terwujudnya Komunitas ASEAN tahun 2015 yang meliputi bidang
keamanan, ekonomi, dan sosial-budaya sesuai dengan kesepakatan negara-negara anggota
ASEAN di Bali tahun 2003.
Beberapa poin penting dari piagam yang terhitung berlaku setelah ada ratifikasi dari
parlemen semua negara anggota ASEAN tersebut adalah menjaga serta meningkatkan
perdamaian dan keamanan kawasan, membentuk pasar tunggal berbasis produksi yang
kompetitif dan terintegrasi secara ekonomi, memperkuat demokrasi dan tata kelola pemerintahan
yang baik, menegakkan hukum, serta mengedepankan hak asasi manusia (HAM). Untuk poin
yang disebut terakhir ini, ASEAN sepakat membentuk Badan HAM yang mekanismenya
ditetapkan oleh para menteri luar negeri.
Publik cenderung melihat beberapa hal dalam Piagam ASEAN ini sulit untuk
direalisasikan meskipun beberapa poin penting diakui akan mampu diwujudkan oleh negara-
negara anggotanya.
Sikap pesimistis ditunjukkan responden terhadap kemampuan ASEAN mendorong
penciptaan pemerintahan yang bersih dan menjamin kepastian hukum. Keraguan mereka
mencapai 69,4 persen dan 53,6 persen.
Sebaliknya, dari semua poin yang termaktub dalam piagam tersebut, mayoritas publik
(sebanyak 78,3 persen) beranggapan bidang sosial-budayalah yang paling mungkin untuk
direalisasikan. Apresiasi positif juga dilontarkan 76,2 persen responden terhadap kemampuan
mewujudkan keamanan di kawasan Asia Tenggara.
Sementara itu, kebijakan ekonomi ASEAN yang berniat membangun Komunitas
Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community/AEC) pada tahun 2015 diyakini oleh 69,6
persen responden akan mampu direalisasikan. Dengan AEC, akan terbuka pasar besar regional
yang menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal dan satu basis produksi seperti yang sudah
dilakukan oleh Uni Eropa.

D. Peran ASEAN sebagai Organisasi Regional


Kegagalan ASEAN menyusun rancangan berbasis regional dalam penyelesaian krisis
ekonomi pada tahun 1998 seolah mengangkat kembali pertanyaan soal relevansi dan peranan
ASEAN sebagai organisasi regional.
Padahal, setahun sebelumnya (1997) dalam pertemuan informal di Kuala Lumpur,
disepakati proyek ambisius yang terangkum dalam ASEAN Vision 2020, seperti memelihara,
mempromosikan, mempelajari, dan memperkuat hal-hal yang secara esensial merupakan kerja
sama antarnegara, bukan struktur integrasi regional. Apa yang ditetapkan melalui visi ASEAN
2020 tersebut ternyata gaungnya tertutup oleh krisis ekonomi dan politik yang menerpa hampir
semua negara anggota dua tahun menjelang abad ke-21.
Organisasi yang beranggotakan 11 negara ini pun tak berkutik menghadapi gelombang
krisis. ASEAN sebagai organisasi regional dinilai tidak mampu menjalankan fungsi ekonominya
secara konkret pada saat-saat kritis. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai kontribusi
ASEAN bagi pertumbuhan dan stabilitas di kawasan ini.
 Kegamangan atas peran ASEAN di bidang ekonomi pun tercermin dari suara publik yang
terpecah dua antara optimistis dan pesimistis. Sebanyak 47,2 persen responden menganggap
ASEAN saat ini belum berhasil menunjukkan perannya dalam usaha mewujudkan kawasan ini
sebagai kekuatan ekonomi baru. Adapun 48,5 persen responden lain menganggap sebaliknya.
Peran ASEAN dalam mendorong proses demokratisasi juga diragukan, terbukti dalam kasus
Myanmar. Hanya 38,5 persen responden yang menilai ASEAN telah berperan dalam menangani
problem politik di negeri pagoda itu.
Sementara itu, peran lembaga ini dalam menengahi konflik-konflik perbatasan yang
dihadapi negara-negara anggotanya dinilai minim oleh 58,3 persen responden. Pendapat publik
ini boleh jadi dilatarbelakangi oleh tidak adanya tindakan-tindakan riil dari ASEAN dalam
menengahi konflik antara Indonesia dan Malaysia terkait dengan kasus Sipadan-Ligitan dan
Ambalat, atau konflik Malaysia dan Singapura soal kepemilikan Pulau Batu Putih. Pesimisme
tampaknya mendominasi pendapat publik saat ditanyakan soal peran ASEAN selama ini bagi
negara-negara anggotanya. Sebanyak 62,7 persen responden menilai bahwa organisasi ASEAN
belum banyak berperan dalam memberantas perdagangan perempuan dan anak-anak di kawasan
ini.
BAB III
PENUTUP
 
A. Kesimpulan
ASEAN  (Association  of  South  East  Asian  Nation)   merupakan  organisasi  regional 
di  kawasan Asia  Tenggara. ASEAN  didirikan  oleh  bangsa-bangsa  Asia  Tenggara  atas 
dasar  persamaan  nasib  dan  kepentingan  bersama. Lima  negara  yang  sepakat  menjadi 
pelopor  membentuk  ASEAN  adalah  Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura  dan  Filipina.
Organisasi  ini  didirikan  pada  tanggal  8  Agustus  1967  di  Bangkok, Thailand  dan  melalui 
penandatanganan  Deklarasi  Bangkok oleh  Menteri  Luar  Negeri  Filiphina,
Indonesia,Thailand, Malaysia, dan  Singapura.
Pada  awalnya, negara-negara  anggota  ASEAN  hanya  berjumlah  lima, namun 
beberapa  tahun  setelah  berdirinya  ASEAN, lima  negara  lainnya  bergabung  ke  dalam 
Anggota  ASEAN  secara  bertahap. Tujuan  didirikannya  ASEAN  adalah  untuk 
meningkatkan  kerja  sama  di  bidang  ekonomi, sosial, budaya, dan  politik, serta  mewujudkan 
ketertiban  dan  perdamaian  di  kawasan  Asia  Tenggara.

B. Saran
Negara  kita, Indonesia  merupakan  salah  satu  anggota  ASEAN. Untuk  itu, kita  harus 
membantu  mewujudkan  cita-cita  atau  tujuan  dari  ASEAN  itu  sendiri. Karena 
bagaimanapun, tujuan  tersebut  merupakan  keinginan  dari   bangsa  kita  sendiri.
Selain  itu, sebagai  negara  anggota  ASEAN  yang  terbesar, kita  harus  lebih 
menunjukan  patisipatif  kita  dalam  mewujudkan  tujuan  tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Budiyono. 2005. Kewarganegaraan  SMA. Jakarta: Erlangga


Tim  Penyusun. 1999. Ilmu  Pengetahuan  Sosial  4. Klaten: Intan  Pariwara
Kartodidjo, Sartono. 1988. Ringkasan  Geografi. Yogyakarta: Mitra  Gama  Widya

Anda mungkin juga menyukai