Anda di halaman 1dari 14

SEJARAH TERBENTUKNYA ASEAN

DISUSUN OEH KELOMPOK 5:

VINA NOPIANTI
FATHMA NAYLA HUSNA
MUHAMMAD LINGGA
MUHAMMAD RANGGA
MUHAMMAD JAPAR
FADLA
KATA PENGANTAR

Syukur Allhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang


telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya. Sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata
pelajaran sejarah Indonesia, dengan judul “SEJARAH TERBENTUKNYA ASEAN”.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami
miliki. oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan
bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia
pendidikan.

Cililin, 21 Agustus 2022


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

ASEAN dibentuk dari Deklarasi Bangkok pada tanggal 8 Agustus 1967,


yang di tandatangani oleh 5 wakil negara pendirinya, yaitu Adam Malik
(Indonesia), Tun Abdul Razak (Malaysia), Thamat Khoman (Thailand),
Narisco Ramos (Filipina) dan Rajaratman (Singapura). Kerjasama
internasional adalah elemen penting dalam pelaksanaan kebijakan dan
politik luar negeri dalam bidang hubungan internasional. Hubungan suatu
negara dengan negara lain tidak lepas dari kepentingan nasional negara
masing-masing. Melalui kerja sama internasional, negara-negara dapat
memanfaatkan untuk pembangunan nasional. Dalam konteks ini, kerja
sama antar negara di kawasan Asia Tenggara yakni Association of South
East Asia Nations (ASIAN) telah memegang peran kunci dalam
pelaksanaan kerja sama internasional di kawasan ini. Dan dalam bidang
kerja sama antar negara, kebijakan luar negeri berperan sangat penting.
Semua negara tentu ingin menjadi maju dan sejahtera. Tetapi untuk
menjadi maju dan sejahtera suatu negara membutuhkan negara lain.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana latar belakang kerja sama negara-negara Asia Tenggara?


2. Jelaskan bentuk-bentuk kerja sama ASEAN?
3. Bagaimana hubungan kerja sama Indonesia dengan ASEAN?
4. Jelaskan peran Indonesia dalam lingkungan negara-negara ASEAN?
5. Apa keuntungan Indonesia bergabung dengan ASEAN?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Kerjasama Negara-Negara ASEAN

Persatuan Negara- Negara Asia Tenggara atau Association Of South


East Asian Nations (ASEAN) dibentuk pada tanggal 8 agustus 1967 di
Bangkok. Perhimpunan bangsa-bangsa Asia tenggara ini juga disingkat
PERBARA. Latar belakang pembentukan ASEAN didukung oleh
beberapa kesamaan aspek, yaitu:
1. Persamaan Letak Geografis
Salah satu hal yang mendasari terbentukya ASEAN adalah karena
negaranegara tersebut memiliki kesamaan dalam hal geografis.
Indonesia dan negaranegara ASEAN lainnya berada di kawasan Asia
Tenggara, selain itu negara-negara tersebut juga terletak diantara
dua samudra yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
2. Persamaan Budaya
Selain memiliki kesamaan dalam sisi geografis, negara-negara
ASEAN juga mempunyai kesamaan dalam nilai- nilai dasar
kebudayaan. Sejarah mencatat bahwa negara-negara yang berada
di kawasan asia tenggara, memiliki budaya, bahasa, serta tata
kehidupan dan pergaulan yang hampir sama karena merupakan
para pewaris peradaban sebelumnya yang disebut dengan rumpun
Melayu Austronesia.
3. Persamaan Nasib
Selain Tailand, negara-negara yang berada dikawasan asia tenggara
merupakan negara- negara jajahan, misalnya Indonesia merupakan
negara jajahan Belanda, Malaysia dan Singapura merupakan
jajahan inggris, dan juga Filipina yang merupakan negara jajahan
Spanyol. Hal inilah yang menjadi salah satu dasar terciptanya
organisasi internasional ASEAN dikarenakan rasa kesetiakawanan
dan perasaan senasip sepenanggungan antara negara- negara
tersebut.
4. Persamaan kepentingan
Hal yang tidak kalah pentingnya dari sebab- sebab yang membuat
terbentuknya organisasi dikawasan Asia Tenggara ini adalah karena
adanya persaman kepentingan antara negara- negara tersebut.
negara- negara dikawasan Asia Tenggara ini memiliki kebulatan
tekat dan tujuan untuk sama- sama berkontribusi dalam hal
pertumbuhan ekonomi dan kemajuan sosial.

Dalam pembentukan ASEAN melahirkan suatu kesepakatan yang


disebut dengan Deklarasi Bangkok yang isinya sebagai berikut:
1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan
perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara
2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional
3. Meningkatkan kerjasama dan saling membantu untuk kepentingan
bersama dalam bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan
administrasi
4. Memelihara kerjasama yang erat di tengah-tengah organisasi
regional dan internasional yang ada.
5. Meningkatkan kerjasama untuk memajukan pendidikan, latihan,
dan penelitian di kawasan Asia Tenggara.

Asas dan tujuan ASEAN, yaitu:


1. Menciptakan kondisi damai dan sejahtera di kawasan Asia Tenggara
melalui kerja sama di bidang ekonomi, sosial, kebudayaan, teknik, dan
administrasi.
2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan cara
menghormati keadilan dan tata tertib hokum.
3. Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana-sarana latihan
dan pelatihan dalam bidang pendidikan dan frofesional
4. Bekerja sama dalam ilmu pengetahuan dibidang teknik pertanian
serta industri, perluasan perdagangan komodit, perbaikan sarana
pengangkutan dan komunikas, serta peningkatan taraf hidup
rakyatnya.

Sifat keanggotaan ASEAN sangat terbuka bagi semua Negara yang


berada dikawasan Asia Tenggara. Jumlah anggota ASEAN sekarang
mencapai 10 negara, yaitu: Indonesia, Malaysia, singapura, Thailand,
Filipina, Brunei Darussalam, Myanmar, Vietnam, Kamboja dan Laos.
Negara yang belum bergabung adalah Timor Leste dan Papua New
Guinea.

B. Bentuk-Bentuk Kerjasama ASEAN

Bentuk kerja sama ASEAN mula- mula pada bidang ekonomi, sosial,
dan budaya. Dalam perkembangannya, kerja sama itu bertambah pada
bidang politik dan latihan militer bersama.
1. Ekonomi
ASEAN melakukan kerja sama dibidang ekonomi untuk
mengupayakan terciptanya kerja sama perdagangan saling
menguntungkan. Bentuk- bentuk kerja sama ekonomi dapat
diwujudkan dengan cara sebagai berikut:
a. Membuka pusat promosoi ASEAN untuk perdagangan, investasi,
dan parawisata di Tokyo.
b. Menyediakan cadangan pangan (terutama beras)
c. Membangun proyek- proyek industry ASEAN, seperti proyek
pabrik pupuk urea ammonia di Indonesia dan Malaysaia, proyek
industri tembagan di Singapura, proyek pabrik mesin diesel di
Singapura, dan proyek pabrik di superfosfor di Thailand.
d. Menciptakan preference trading arrangement ( PTA) yang
bertugas menentukan tarif rendah untuk beberapa jenis barang
komoditas ASEAN.
2. Sosial
Kerja sama dibidang sosial di antara anggota- anggota ASEAN
diwujudkan dalam hal- hal sebagai berikut:
a. Pencegahan narkoba dan penanggulangannya
b. Penanggulangan bencana alam
c. Perlindungan terhadap anak cacat d. Pemerataan kesejahteraan
sosial masyarakat
3. Budaya
Di bidang budaya, ASEAN melakukan kerja sama sebagai berikut:
a. Tukar- menukar pelajaran dan mahasiswa
b. Pemberantasan buta huruf
c. Program tukar menukar acara televise ASEAN
d. Temu karya pemuda ASEAN
e. Festival lagu ASEAN
4. Politik
Kerja sama dibidang politik di antra negara-negara anggota
ASEANdi lakukan untuk menyelesaikan permasalahan-
permasalahan melalui meja perundinga. ASEAN sepakat bahwa
kawasan Asia Tenggara merupakan kawasan yang bebas senjata
nuklir.
5. Latihan Militer Bersama
Latihan militer bersama negara-negara ASEAN bertujuan untuk
meningkatkan keamanan wilayah. Misalnya, latihan militer
Angkatan dengan sandi Elang Malindo merupakan latihan militer
Angkatan Udara Indonesia dan Malaysia. Namun, negara negara
Anggota ASEAN tetap menghindari pembentukan fakta atau
persekutuan militer.

Hubungan kerja sama ASEAN harus mengikuti atau


menghormati prinsipprinsip dalam perjanjian persahabatan dan
kerja sama di Asia Tenggara yang di tandatangani tanggal 24
Februari 1976 din Bali. Isi perjanjian tersebut antara lain sebagai
berikut:
1. Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integrasi
wilayah nasional dan identitas nasional setiap negara
2. Tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain
3. Penyelesaian sengketa dengan cara dan damai
4. Menghindari penggunaan atau ancaman melalui kekuatan
militer
5. Kerja sama yang efektik antara negara anggota.

C. Hubungan Kerjasama Indonesia di Asia Tenggara

a. Indonesia dan Thailand


Hubungan antara Indonesia dan Thailand sudah dimulai sejak abad
ke-8, terutama saat kejayaan Sriwijaya yang pusat
pemerintahannya berada si Sumatra Selatan. Salah satu bukti
hubungan tersebut adalah ditemukannya candi-candi Buddha
Sriwijaya di Chaiya, yaitu sebuah kota di provinsi Surat Thani
sebelah selatan Thailand, dan lebih khusus lagi kedua negara sudah
melakukan hubungan dengan kunjungan Raja Thailand
Chulalongkorn (Rama V) ke Indonesia, khususnya pulau jawa, sejak
jaman penjajahan Belanda.
b. Indonesia dan Singapura
Indonesia dan Singapura sepakat membentuk enam kelompok
kerja guna meningkatkan kerja sama ekonomi di antara kedua
negara. Ksepakatan tersebut dicapai dalam Leaders Retreat selama
tiga jam antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan perdana
menteri Lee Hsien Loong di Botanic Garden Singapura, Senin.
c. Indonesia dan Malaysia
Indonesia dan Malaysia bekerjasama dalam hal kekonsuleran,
termasuk dalam menangani tenaga kerja Indonesia di Malaysia.
Selain itu, di bidang sosial dan budaya, kedua negara sepakat
meningkatkan kerja sama dalam menyediakan akses pendidikan
kepada keturunan WNI di Sabah.
d. Indonesia dan Brunei
Kerja sama antar kedua negara sudah dilakukan dalam bidang
ekonomi, tenaga kerja, pertahanan dan pendidikan. Dan masih
melakukan pertemuan untuk saling bekerja sama dalam bidang
kesehatan dan perdagangan.
e. Indonesia dan Filipina
Pemerintah Indonesia dan Filipina telah melakukan kerja sama
untuk memerangi terorisme di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).
Kerja sama itu termasuk mencegah jaringan kelompok militant
seperti Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang mungkin datang ke
masing-masing negara.
f. Indonesia dan Vietnam
Sebagai dua negara yang aktif dalam ASEAN. Vietnam dan
Indonesia melihat kerjasama keamanan dan pertahanan bilateral
merupakan salah satu diantara prasyarat-prasyarat bagi hubungan-
hubungan multilateral, turut membanguns satu komunis ASEAN
yang stabil dan berkembang secara berkesinambungan.
g. Indonesia dan Kamboja
Indonesia dan Kamboja sepakat menjalin kerjasama di bidang
militer. Kesepakatan itu terjalin setelah presiden Joko Widodo
(Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan perdana menteri
Hun Sen di sela-sela peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) di
Jakarta Convention Center (JCC).
h. Indonesia dan Laos
Indonesia dan Laos menyepakati kerjasama bidang keamanan pada
pertemuan ASEAN Ministerial Meeting Transnational Crime
(AMMMTC) di Nusa Dua Bali.
i. Indonesia dan Myanmar
Hubungan ekonomi antara Indonesia dan Myanmar mempunyai
hambatan dan peluang perdagangan Indonesia – Myanmar.
Menurut data, prosuk ekspor Indonesia ke Myanmar meliputi
kertas dan produk kertas, minyak kelapa sawit, besi dan baja,
tembakau dan karet. Sementara I,por Indonesia dari Myanmar
tepung meizena, kayu gelondongan, kacang-kacangan, soda, ikan
dan sayur-sayuran. Myanmar mangindikasi keinginannya untuk
mengimfor pupuk atau semen dan mengundang investor Indonesia
untuk menanamkan modalnya atau membuka usahanya di
Myanmar.
j. Indonesia dan Timor Leste
Indonesia memperbaharui sejumlah upaya kerjasama dengan
Timor Leste, termasuk yang bergerak di sector energi dan ekonomi.

D. Peran Indonesia Dalam Lingkungan Negara-Negara ASEAN

Peran Indonesia dalam lingkungan negara-negara ASEAN dapat


dilihat dalam berbagai bidang antara lain bidang keamanan, ekonomi,
dan sosial budaya. Peran Indonesia di kawasan asia tenggara juga tidak
terlepas dari politik luar negeri bebas aktif.
1. Penggagas kelahiran ASEAN
Indonesia juga menjadi salah satu penggagas lahirnya kerja sama
negara-negara ASEAN. Pada waktu itu, Indonesia diwakili oleh
menteri luar negeri Adam Malik, menjekaskan visi Indonesia
tentnag kawasan Asia Tenggara yang berdiri di ats kaki sendiri,
mampu mempertahankan diri sendiri terhadap pengaruhpengaruh
negative dari luar kawasan. Visi itu dapat terwujud jika ada kerja
sama yang efektif antara negara-negara di kawasan tersebut.
2. Pembentukan komunitas keamanan ASEAN
Dalam bidang polititk, Indonesia berhasil meluncurkan gagasan
untuk membentuk komunitas keamanan ASEAN yang akan
meningkatkan kerja sama politik dan keamanan. Indonesia
mengedepankan proses pembangunan politik di kawasan itu guna
mengatasi perbedaan sistem politik yang terlalu mencolok di
antara sesame ASEAN. Peran Indonesia dalam bidang politik ini
hanya menyangkut pertahanan militer tetapi lebih luas, yaitu
menyangkut hal-hal n0n-militer, seperti kejahtan lintas negara,
terorisme, separatism, perampokan, dan sebagainya.
3. Menganjurkan penghargaan serta perlindugan terhadap HAM
Indonesia juga mendorong negara-negara ASEAN agar lebih
demokratis dan menghargai serta melindungi HAM penduduknya.
Selain itu, negara-negara ASEAN harus memiliki norma-norma
pergaulan antar negara yang disepakati dan dihormati bersama.
Indonesia belakangan ini mendorong Myanmar agar lebih
demokratis dan menghargai hak-hak asasi manusia.
4. Memfasilitasi pemerintah Filipina dengan gerakan pembebasan
Moro
Atas pemerintahan dari pemerintah Filipina, Indonesia
membantu usaha perdamaian antara pemerintah Filipina dengan
gerakan pembebasan muslim Moro. Beberpa pertemuan antara
keduanya berlangsung pada tahun 1874. Pemerintah Indonesia
menginginkan agar pemerintah Filipina dapat menjamin kebebasan
beragama bagi umat muslim dan dapat hidup berdampingan secara
damai di Filipina.
5. Jakarta informasi Meeting
Indonesia berupaya untuk mendamaikan pihak-pihak yang
bertikai di Kamboja dengan mengususlkan sebuah pertemuan
informal di Jakarta atau “Jakarta Informal Meeting” pada tahun
1988. Pertemuan ini kemudian membuka jalan untuk memasuki
konferensi perdamaian di Paris pada tahun 1989. Pada tahun 1992,
Indonesia kembali mengirimkan pasukan penjaga perdamaian ke
Kamboja.

E. Keuntungan Indonesia Bergabung Dalam ASEAN

Sebagai sebuah organisasi regional di kawasan Asia Tenggara yang


bersifat non militer dan non politik, ASEAN telah mampu menciptakan
stabilitas perdamaian dan keteraturan dikawasan sehingga membantu
Indonesia Untuk melanjutkan Programprogram pembangunan di
segala bidang dan mendorong Indonesia untuk menjadi bangsa yang
lebih maju dada intinya hubungan Indonesia dengan ASEAN Saling
menguntungkan. ASEAN Memberikan beberapa mamfaat bagi negara-
negara Anggotanya. Manfaat tersebut meliputi:
1. Memenuhi kebutuhan dalam negeri akan barang jasa
2. Memperluas pasar hasil produksi barang jasa
3. Memperluas lapangan pekerjaan
4. Memamfaatkan sumber daya alam
5. Menambah defisa negara
6. Mengurangi ketimpangan antara negara maju dengan negara
berkembang di wilayah Aisa Tenggara
PETA NEGARA ANGGOTA ASEAN
BAB III
PENUTUPAN

A. Kesimpulan

ASEAN (Association Of South East Asian Nation) merupakan


organisasi regional di kawasan Asia Tenggara. ASEAN didirikan oleh
Bangsa- bangsa Asia Tenggara atas dasar persamaan nasib dan
kepentingan bersama. Lima Negara yang sepakat membentuk
pelopor ASEAN adalah Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura,
dan Filipina. Organisasi ini dibentuk pada tanggal 8 Agustus 1967 di
Bangkok, Thailand dan melalui penanda tanganan Deklarasi
Bangkok oleh Mentri Luar Negri Filipina, Indonesia, Malaysia,
Thailand dan Singapura.
Tujuan didirikannya ASEAN, yaitu Menciptakan kondisi damai
dan sejahtera di kawasan Asia Tenggara melalui kerja sama di
bidang ekonomi, sosial, kebudayaan, teknik, dan administrasi.
Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan cara
menghormati keadilan dan tata tertib hokum. Saling memberikan
bantuan dalam bentuk sarana- sarana latihan dan pelatihan dalam
bidang pendidikan dan frofesional. Bekerja sama dalam ilmu
pengetahuan dibidang teknik pertanian serta industri, perluasan
perdagangan komodit, perbaikan sarana pengangkutan dan
komunikas, serta peningkatan taraf hidup rakyatnya.
DAFTAR PUSAKA

http://caramembuatolos.blogspot.com/2016/04/makalah-aseansebagai-wujud-kerja-
sama.html?m=1

https://www.academia.edu/34903048/

Masam, M., Seri Panduan Belajar dan Evaluasi Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SD/MI kelas 6,
Jakarta : Grasindo, 2009.

Pendidikan Kewarganegaraan SD untuk Kelas 6, Jakarta: Erlangga, 2006. Suwanto dan Ferry T. Indranto
Ayo Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Kelas 6 SD, Yogyakarta: Kanisius, 2010.

Anda mungkin juga menyukai