Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“Makalah Sejarah ASEAN”

OLEH

HASLAN
1606040003

PROGRAM STUDI MATEMATIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
ASEAN adalah singkatan dari Association of South-East Asia Nation atau apabila
diterjemahkan dalam Indonesia berarti Persatuan Bangsa – Bangsa Asia Tenggara.
Organisasi internasional regional ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di
Bangkok, melalui penandatanganan Deklarasi Bangkok (“Bangkok Declaration”),
atau sering juga disebut “ASEAN Declaration”, oleh Indonesia, Singapura, Malaysia,
Thailand dan Philipina.
Kerjasama internasional adalah elemen penting dalam pelaksanaan kebijakan dan
politik luar negeri dalam bidang hubungan internasional. Hubungan suatu negara
dengan negara lain tidak lepas dari kepentingan nasional negara masing-masing.
Melalui kerja sama internasional, negara-negara dapat memanfaatkan untuk
pembangunan nasional. Dalam konteks ini, kerja sama antar negara di kawasan Asia
Tenggara yakni Association of South East Asia Nations (ASIAN) telah memegang
peran kunci dalam pelaksanaan kerja sama internasional di kawasan ini. Dan dalam
bidang kerja sama antar negara, kebijakan luar negeri berperan sangat penting. Semua
negara tentu ingin menjadi maju dan sejahtera. Tetapi untuk menjadi maju dan
sejahtera suatu negara membutuhkan negara lain.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana sejara yang melatarbelakangi terbentuknya ASEAN?
2. Bagaimana bentuk- bentuk kerja sama ASEAN?
3. Bagaimana struktur organisasi ASEAN?
1.3 cTujuan
1. Mengetahui sejarah yang melatarbelakangi terbentuknya ASEAN.
2. Mengetahui bentuk-bentuk kerja sama dalam ASEAN.
3. Mengetahui Struktur Organisasi Asean
4. Mengetahui Peran Indonesia Di ASEAN.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Latar belakang terbentuknya ASEAN
Persatuan Negara- Negara Asia Tenggara atau Association Of South East
Asian Nations (ASEAN) dibentuk pada tanggal 8 agustus 1967 di Bangkok.
Perhimpunan bangsa-bangsa Asia tenggara ini juga disingkat PERBARA. Latar
belakang pembentukan ASEAN didukung oleh beberapa kesamaan aspek, yaitu:
1. Persamaan Letak Geografis
Salah satu hal yang mendasari terbentukya ASEAN adalah karena negara-
negara tersebut memiliki kesamaan dalam hal geografis. Indonesia dan negara-
negara ASEAN lainnya berada di kawasan Asia Tenggara, selain itu negara-
negara
tersebut juga terletak diantara dua samudra yaitu Samudra Hindia dan Samudra
Pasifik.
2. Persamaan Budaya
Selain memiliki kesamaan dalam sisi geografis, negara-negara ASEAN juga
mempunyai kesamaan dalam nilai- nilai dasar kebudayaan. Sejarah mencatat
bahwa negara-negara yang berada di kawasan asia tenggara, memiliki budaya,
bahasa, serta tata kehidupan dan pergaulan yang hampir sama karena merupakan
para pewaris peradaban sebelumnya yang disebut dengan rumpun Melayu
Austronesia.
3. Persamaan Nasib
Selain Tailand, negara-negara yang berada dikawasan asia tenggara
merupakan negara- negara jajahan, misalnya Indonesia merupakan negara jajahan
Belanda, Malaysia dan Singapura merupakan jajahan inggris, dan juga Filipina
yang merupakan negara jajahan Spanyol. Hal inilah yang menjadi salah satu
dasar terciptanya organisasi internasional ASEAN dikarenakan rasa
kesetiakawanan dan perasaan senasip sepenanggungan antara negara- negara
tersebut.
4. Persamaan kepentingan
Hal yang tidak kalah pentingnya dari sebab- sebab yang membuat
terbentuknya organisasi dikawasan Asia Tenggara ini adalah karena adanya
persaman kepentingan antara negara- negara tersebut. negara- negara dikawasan
Asia Tenggara ini memiliki kebulatan tekat dan tujuan untuk sama- sama
berkontribusi dalam hal pertumbuhan ekonomi dan kemajuan sosial.
Dalam pembentukan ASEAN melahirkan suatu kesepakatan yang disebut
dengan Deklarasi Bangkok yang isinya sebagai berikut:
a. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan perkembangan
kebudayaan di kawasan Asia Tenggara.
a. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional.
b. Meningkatkan kerjasama dan saling membantu untuk kepentingan bersama
dalam bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi.
c. Memelihara kerjasama yang erat di tengah-tengah organisasi regional dan
internasional yang ada.
d. Meningkatkan kerjasama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan
penelitian di kawasan Asia Tenggara.
Asas dan tujuan ASEAN, yaitu:
1) Menciptakan kondisi damai dan sejahtera di kawasan Asia Tenggara melalui
kerja sama di bidang ekonomi, sosial, kebudayaan, teknik, dan administrasi.
2) Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan cara menghormati
keadilan dan tata tertib hukum.
3) Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana-sarana latihan dan pelatihan
dalam bidang pendidikan dan frofesional
4) Bekerja sama dalam ilmu pengetahuan dibidang teknik pertanian serta industri,
perluasan perdagangan komodit, perbaikan sarana pengangkutan dan komunikas,
serta peningkatan taraf hidup rakyatnya.
Sifat keanggotaan ASEAN sangat terbuka bagi semua Negara yang berada
dikawasan Asia Tenggara. Jumlah anggota ASEAN sekarang mencapai 10
negara,
yaitu: Indonesia, Malaysia, singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam,
Myanmar, Vietnam, Kamboja dan Laos. Negara yang belum bergabung adalah
Timor Leste dan Papua New Guinea.

2.2 Bentuk- bentuk Kerja Sama ASEAN


Bentuk kerja sama ASEAN mula- mula pada bidang ekonomi, sosial, dan budaya.
Dalam perkembangannya, kerja sama itu bertambah pada bidang politik dan latihan
militer bersama.
1. Ekonomi
ASEAN melakukan kerja sama dibidang ekonomi untuk mengupayakan
terciptanya kerja sama perdagangan saling menguntungkan. Bentuk- bentuk kerja
sama ekonomi dapat diwujudkan dengan cara sebagai berikut:
a. Membuka pusat promosoi ASEAN untuk perdagangan, investasi, dan
parawisata di Tokyo.
b. Menyediakan cadangan pangan (terutama beras)
c. Membangun proyek- proyek industry ASEAN, seperti proyek pabrik pupuk
urea ammonia di Indonesia dan Malaysaia, proyek industri tembagan di
Singapura, proyek pabrik mesin diesel di Singapura, dan proyek pabrik di
superfosfor di Thailand.
d. Menciptakan preference trading arrangement ( PTA) yang bertugas
menentukan tarif rendah untuk beberapa jenis barang komoditas ASEAN.
2. Sosial
Kerja sama dibidang sosial di antara anggota- anggota ASEAN diwujudkan
dalam hal- hal sebagai berikut:
a. Pencegahan narkoba dan penanggulangannya
b. Penanggulangan bencana alam
c. Perlindungan terhadap anak cacat
d. Pemerataan kesejahteraan sosial masyarakat

3. Budaya
Di bidang budaya, ASEAN melakukan kerja sama sebagai berikut:
a. Tukar- menukar pelajaran dan mahasiswa
b. Pemberantasan buta huruf
c. Program tukar menukar acara televise ASEAN
d. Temu karya pemuda ASEAN
e. Festival lagu ASEAN
4. Politik
Kerja sama dibidang politik di antra negara-negara anggota ASEANdi lakukan
untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan melalui meja perundinga.
ASEAN sepakat bahwa kawasan Asia Tenggara merupakan kawasan yang bebas
senjata nuklir.
5. Latihan Militer Bersama
Latihan militer bersama negara-negara ASEAN bertujuan untuk meningkatkan
keamanan wilayah. Misalnya, latihan militer Angkatan dengan sandi Elang
Malindo merupakan latihan militer Angkatan Udara Indonesia dan Malaysia.
Namun, negara negara Anggota ASEAN tetap menghindari pembentukan fakta
atau persekutuan militer.
Hubungan kerja sama ASEAN harus mengikuti atau menghormati prinsip-
prinsip dalam perjanjian persahabatan dan kerja sama di Asia Tenggara yang di
tandatangani tanggal 24 Februari 1976 din Bali. Isi perjanjian tersebut antara lain
sebagai berikut:
1. Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integrasi wilayah nasional dan
identitas nasional setiap negara
2. Tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain
3. Penyelesaian sengketa dengan cara dan damai
4. Menghindari penggunaan atau ancaman melalui kekuatan militer
5. Kerja sama yang efektik antara negara anggota.

2.3 Hubungan Kerja Sama Indonesia di Asia Tenggara


1. Indonesia dan Thailand
Hubungan antara Indonesia dan Thailand sudah dimulai sejak abad ke-8, terutama
saat kejayaan Sriwijaya yang pusat pemerintahannya berada si Sumatra Selatan. Salah
satu bukti hubungan tersebut adalah ditemukannya candi-candi Buddha
Sriwijaya di Chaiya, yaitu sebuah kota di provinsi Surat Thani sebelah selatan Thailand,
dan lebih khusus lagi kedua negara sudah melakukan hubungan dengan kunjungan Raja
Thailand Chulalongkorn (Rama V) ke Indonesia, khususnya pulau jawa, sejak jaman
penjajahan Belanda.
2. Indonesia dan Singapura
Indonesia dan Singapura sepakat membentuk enam kelompok kerja guna
meningkatkan kerja sama ekonomi di antara kedua negara. Ksepakatan tersebut dicapai
dalam Leaders Retreat selama tiga jam antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan
perdana menteri Lee Hsien Loong di Botanic Garden Singapura,
Senin.
3. Indonesia dan Malaysia
Indonesia dan Malaysia bekerjasama dalam hal kekonsuleran, termasuk
dalam menangani tenaga kerja Indonesia di Malaysia. Selain itu, di bidang sosial dan
budaya, kedua negara sepakat meningkatkan kerja sama dalam menyediakan akses
pendidikan
kepada keturunan WNI di Sabah.

4. Indonesia dan Brunei


Kerja sama antar kedua negara sudah dilakukan dalam bidang ekonomi, tenaga
kerja, pertahanan dan pendidikan. Dan masih melakukan pertemuan untuk saling
bekerja sama dalam bidang kesehatan dan perdagangan.

5. Indonesia dan Filipina


Pemerintah Indonesia dan Filipina telah melakukan kerja sama untuk memerangi
terorisme di kawasan Asia Tenggara (ASEAN). Kerja sama itu termasuk mencegah
jaringan kelompok militant seperti Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang mungkin
datang ke masing-masing negara.

6. Indonesia dan Vietnam


Sebagai dua negara yang aktif dalam ASEAN. Vietnam dan Indonesia melihat
kerjasama keamanan dan pertahanan bilateral merupakan salah satu diantara
prasyarat-prasyarat bagi hubungan-hubungan multilateral, turut membanguns satu
komunis ASEAN yang stabil dan berkembang secara berkesinambungan.

7. Indonesia dan Kamboja


Indonesia dan Kamboja sepakat menjalin kerjasama di bidang militer.
Kesepakatan itu terjalin setelah presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan
pertemuan bilateral dengan perdana menteri Hun Sen di sela-sela peringatan
Konferensi Asia Afrika (KAA) di Jakarta Convention Center (JCC).

8. Indonesia dan Laos


Indonesia dan Laos menyepakati kerjasama bidang keamanan pada pertemuan
ASEAN Ministerial Meeting Transnational Crime (AMMMTC) di Nusa Dua Bali.

9. Indonesia dan Myanmar


Hubungan ekonomi antara Indonesia dan Myanmar mempunyai hambatan dan
peluang perdagangan Indonesia – Myanmar. Menurut data, prosuk ekspor Indonesia
ke Myanmar meliputi kertas dan produk kertas, minyak kelapa sawit, besi dan baja,
tembakau dan karet. Sementara I,por Indonesia dari Myanmar tepung meizena, kayu
gelondongan, kacang-kacangan, soda, ikan dan sayur-sayuran. Myanmar
mangindikasi keinginannya untuk mengimfor pupuk atau semen dan mengundang
investor Indonesia untuk menanamkan modalnya atau membuka usahanya di
Myanmar.
10. Indonesia dan Timor Leste
Indonesia memperbaharui sejumlah upaya kerjasama dengan Timor Leste,
termasuk yang bergerak di sector energi dan ekonomi.

2.5 Peran Indonesia Dalam Lingkungan Negara-Negara ASEAN


Peran Indonesia dalam lingkungan negara-negara ASEAN dapat dilihat dalam
berbagai bidang antara lain bidang keamanan, ekonomi, dan sosial budaya. Peran
Indonesia di kawasan asia tenggara juga tidak terlepas dari politik luar negeri bebas
aktif.
1) Penggagas kelahiran ASEAN
Indonesia juga menjadi salah satu penggagas lahirnya kerja sama negara-
negara ASEAN. Pada waktu itu, Indonesia diwakili oleh menteri luar negeri
Adam Malik, menjekaskan visi Indonesia tentnag kawasan Asia Tenggara yang
berdiri di ats kaki sendiri, mampu mempertahankan diri sendiri terhadap
pengaruh-pengaruh negative dari luar kawasan. Visi itu dapat terwujud jika ada
kerja sama yang efektif antara negara-negara di kawasan tersebut.
2) Pembentukan komunitas keamanan ASEAN
Dalam bidang polititk, Indonesia berhasil meluncurkan gagasan
untuk membentuk komunitas keamanan ASEAN yang akan meningkatkan kerja
sama politik dan keamanan. Indonesia mengedepankan proses pembangunan
politik di kawasan ituguna mengatasi perbedaan sistem politik yang terlalu
mencolok di antara sesame ASEAN. Peran Indonesia dalam bidang politik ini
hanya menyangkut pertahanan militer tetapi lebih luas, yaitu menyangkut hal-hal
non-militer, seperti kejahtan lintas negara, terorisme, separatism, perampokan,
dan sebagainya.
3) Menganjurkan penghargaan serta perlindugan terhadap HAM Indonesia juga
mendorong negara-negara ASEAN agar lebih demokratis dan menghargai serta
melindungi HAM penduduknya. Selain itu, negara-negara ASEAN harus
memiliki norma-norma pergaulan antar negara yang disepakati dan dihormati
bersama. Indonesia belakangan ini mendorong Myanmar agar lebih
demokratis dan menghargai hak-hak asasi manusia.
4) Memfasilitasi pemerintah Filipina dengan gerakan pembebasan Moro
Atas pemerintahan dari pemerintah Filipina, Indonesia membantu usaha
perdamaian antara pemerintah Filipina dengan gerakan pembebasan muslim
Moro. Beberpa pertemuan antara keduanya berlangsung pada tahun 1874.
Pemerintah Indonesia menginginkan agar pemerintah Filipina dapat menjamin
kebebasan beragama bagi umat muslim dan dapat hidup berdampingan secara
damai di Filipina.
5) Jakarta informasi Meeting
Indonesia berupaya untuk mendamaikan pihak-pihak yang bertikai di Kamboja
dengan mengususlkan sebuah pertemuan informal di Jakarta atau “Jakarta
Informal Meeting” pada tahun 1988. Pertemuan ini kemudian membuka jalan
untuk memasuki konferensi perdamaian di Paris pada tahun 1989. Pada tahun
1992, Indonesia kembali mengirimkan pasukan penjaga perdamaian ke Kamboja.

2.5 Keuntungan Indonesia dengan Bergabung Dalam ASEAN


Sebagai sebuah organisasi regional di kawasan Asia Tenggara yang bersifat non
militer dan non politik, ASEAN telah mampu menciptakan stabilitas perdamaian dan
keteraturan dikawasan sehingga membantu Indonesia Untuk melanjutkan Program-
program pembangunan di segala bidang dan mendorong Indonesia untuk menjadi
bangsa yang lebih maju dada intinya hubungan Indonesia dengan ASEAN Saling
menguntungkan. ASEAN Memberikan beberapa mamfaat bagi negara-negara
Anggotanya. Manfaat tersebut meliputi:
1. Memenuhi kebutuhan dalam negeri akan barang jasa
2. Memperluas pasar hasil produksi barang jasa
3. Memperluas lapangan pekerjaan
4. Memamfaatkan sumber daya alam
5. Menambah defisa negara
6. Mengurangi ketimpangan antara negara maju dengan negara
berkembang di wilayah Aisa Tenggara.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

ASEAN (Association Of South East Asian Nation) merupakan organisasi


regional di kawasan Asia Tenggara. ASEAN didirikan oleh Bangsa- bangsa Asia
Tenggara atas dasar persamaan nasib dan kepentingan bersama. Lima Negara yang
sepakat membentuk pelopor ASEAN adalah Indonesia, Malaysia, Thailand,
Singapura, dan Filipina. Organisasi ini dibentuk pada tanggal 8 Agustus 1967 di
Bangkok, Thailand dan melalui penanda tanganan Deklarasi Bangkok oleh Mentri
Luar Negri Filipina, Indonesia, Malaysia, Thailand dan Singapura.
Tujuan didirikannya ASEAN, yaitu Menciptakan kondisi damai dan sejahtera
di kawasan Asia Tenggara melalui kerja sama di bidang ekonomi, sosial, kebudayaan,
teknik, dan administrasi. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan
cara menghormati keadilan dan tata tertib hokum. Saling memberikan bantuan dalam
bentuk sarana- sarana latihan dan pelatihan dalam bidang pendidikan dan frofesional.
Bekerja sama dalam ilmu pengetahuan dibidang teknik pertanian serta industri,
perluasan perdagangan komodit, perbaikan sarana pengangkutan dan komunikas,
serta peningkatan taraf hidup rakyatnya.

3.2 Saran
Negara kita, Indonesia merupakan salah satu anggota ASEAN. Untuk itu, kita
harus membantu mewujudkan cita-cita atau tujuan dari ASEAN itu sendiri. Karena
bagaimanapun, tujuan tersebut merupakan keinginan dari bangsa kita sendiri. Selain
itu, sebagai negara anggota ASEAN yang terbesar, kita harus lebih menunjukkan
partisipasi kita dalam menunjukkan tujuan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

http://caramembuatolos.blogspot.com/2016/04/makalah-asean-sebagai-wujud-kerja-
sama.html?m=1
https://www.academia.edu/34903048/
Hubungan_Antar_Negara_Di_Asia_Tenggara
Masam, M., Seri Panduan Belajar dan Evaluasi Pendidikan Kewarganegaraan Untuk
SD/MI kelas 6, Jakarta : Grasindo, 2009.
Reza Ramdani, kerjasama Indonesia dengan Negara ASEAN, academia.edu.
Sunarto, dkk, Pendidikan Kewarganegaraan SD untuk Kelas 6, Jakarta: Erlangga,
2006.
Suwanto dan Ferry T. Indranto , Ayo Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Kelas 6
SD, Yogyakarta: Kanisius, 2010.

Anda mungkin juga menyukai