Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah


Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) yang pada awal pembentukannya pada
tahun 1967, lebih ditujukan pada kerjasama yang berorientasi politik untuk mencapai
perdamaian dan keamanan di kawasan Asia Tenggara, dalam perjalanannya berubah menjadi
kerjasama regional dengan memperkuat semangat stabilitas ekonomi dan sosial di kawasan Asia
Tenggara, antara lain melalui percepatan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan budaya
dengan tetap memperhatikan kesetaraan dan kemitraan, sehingga menjadi landasan untuk
terciptanya masyarakat yang sejahtera dan damai. ASEAN yang resmi terbentuk pada tanggal 8
Agustus 1967 di Bangkok, Thailand merupakan kerjasama regional didirikan oleh lima negara di
kawasan Asia Tenggara yaitu; Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura dan Thailand
berdasarkan kesepakatan ”Deklarasi Bangkok” yang ditanda tangani secara bersama-sama dan
isinya sebagai berikut :
”Membentuk suatu landasan kokoh dalam meningkatkan kerjasama regional di kawasan
Asia Tenggara dengan semangat keadilan dan kemitraaan dalam rangka menciptakan
perdamaian, kemajuan dan kemakmuran kawasan.”
Sejak awal didirikan ASEAN bercita-cita mewujudkan Asia Tenggara bersatusehingga
keanggotaan ASEAN terus mengalami perluasan menjadi sepuluh negaraanggota yaitu Filipina,
Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei Darussalamtahun 1984, Vietnam tahun 1995,
Laos tahun 1997, Myanmar tahun 1997, danCambodia tahun 1999. Pada saat yang bersamaan
kawasan Asia Tenggara menghadapi persoalan-persoalan baru yang muncul baik secara internal
maupun eksternal.

B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang tersebut di atas dapat dirumuskan permasalahan
1. Bagaimana sejarah berdirinya ASEAN ?
2. Apa prinsip-prinsip ASEAN ?
3. Apa Simbol dan arti dari logo ASEAN ?
4. Apa saja tujuan berdirinya ASEAN ?
5. Apa isi tujuan dibentuknya Piagam Asean (Asean Chartered) ?
6. Bagaimana struktur dalam ASEAN ?

1
C.   Tujuan Penyusunan
1. Untuk mengetahui sejarah berdirinya ASEAN
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip ASEAN
3. Untuk mengenal simbol dan arti dari Logo ASEAN
4. Untuk mengetahui tujuan berdirinya ASEAN
5. Untuk mengetahui apa saja tujuan dari Piagam ASEAN
6. Untuk mengetahui struktur keorganisasian dalam ASEAN
7. Untuk melengkapi tugas PKN

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. SEJARAH BERDIRINYA ASEAN


ASEAN didirikan oleh lima negara
yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand di Bangkok melalui Deklarasi Bang
kok.
Menteri luar negeri penanda tangan Deklarasi Bangkok kala itu ialah Adam
Malik (Indonesia), Narsisco Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak (Malaysia), S.
Rajaratnam (Singapura), dan Thanat Khoman (Thailand).
Isi Deklarasi Bangkok adalah sebagai berikut:
1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di
kawasan Asia Tenggara
2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional
3. Meningkatkan kerja sama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam
bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi
4. Memelihara kerja sama yang erat di tengah - tengah organisasi regional dan internasional
yang ada
5. Meningkatkan kerja sama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di
kawasan Asia Tenggara
      Brunei Darussalam menjadi anggota pertama ASEAN di luar lima negara
pemrakarsa. Brunei Darussalam bergabung menjadi anggota ASEAN pada tanggal 7
Januari 1984 (tepat seminggu setelah memperingati hari kemerdekaannya). Sebelas tahun
kemudian, ASEAN kembali menerima anggota baru, yaitu Vietnam yang menjadi anggota yang
ketujuh pada tanggal 28 Juli 1995. Dua tahun kemudian, Laos dan Myanmar menyusul masuk
menjadi anggota ASEAN, yaitu pada tanggal 23 Juli 1997. Walaupun Kamboja berencana untuk
bergabung menjadi anggota ASEAN bersama dengan Myanmar dan Laos, rencana tersebut
terpaksa ditunda karena adanya masalah politik dalam negeri Kamboja. Meskipun begitu, satu
tahun kemudian Kamboja akhirnya bergabung menjadi anggota ASEAN yaitu pada tanggal 16
Desember 1998. Setelah kesemua negara di Asia Tenggara bergabung dalam wadah ASEAN,
sebuah negara kecil di tenggara Indonesia yang tak lain dan tak bukan juga pecahan
dari Indonesia yaitu Timor Leste memutuskan untuk ikut bergabung menjadi anggota
Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara, meskipun keanggotaannya belum dipenuhi.
Kerja sama ini tidak hanya mencakup bidang ekonomi saja tetapi juga ilmu pengetahuan
dan teknologi, kebudayaan dan informasi, pembangunan serta keamanan dan kerja sama
transnasional lainnya.

3
B. PRINSIP-PRINSIP ASEAN
Prinsip-prinsip utama ASEAN adalah sebagai berikut:
1. Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas wilayah nasional, dan
identitas nasional setiap negara
2. Hak untuk setiap negara untuk memimpin kehadiran nasional bebas daripada campur
tangan, subversif atau koersi pihak luar
3. Tidak mencampuri urusan dalam negeri sesama negara anggota
4. Penyelesaian perbedaan atau perdebatan dengan damai
5. Menolak penggunaan kekuatan yang mematikan
6. Kerja sama efektif antara anggota

C. SIMBOL DAN ARTI ASEAN


Lambang ASEAN tersusun dari 4 warna yang mewakili Warna negara-negara
anggotanya yaitu Biru, Merah, Putih dan Kuning. 
Arti ke empat warnanya adalah :
Biru   yang memiliki arti Keamanan dan kestabilan.
1. Merah  yang memiliki arti Semangat.
2. Putih  yang memiliki arti Keuletan.
3. Kuning yang memiliki arti Kemakmuran.
Bentuk yang tergambarkan pada lambang  asean merupakan sepuluh tangkai padi yang
mewakili cita-cita pencetus ASEAN yaitu kesatuan dan persahabatan bagi negara-negara di
wilayah asia tenggara. Dan untuk lingkaran yang mengelilinginya memiliki arti Kesatuan.
Untuk Saat ini hampir semua negara di wilayah asia tenggara sudah menjadi anggota
ASEAN kecuali dua negara yaitu Papua Nugini dan Timor Leste. Menurut kabar yang beredar
Timor Leste akan bergabung menjadi anggota ASEAn pada tahun 2012.

D. TUJUAN BERDIRINYA ASEAN


Tujuan terbentuknya ASEAN tercantum dalam naskah Deklarasi Bangkok, antara lain sebagai
berikut.
1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, serta pengembangan kebudayaan
di kawasan ASEAN melalui usaha bersama dalam semangat dan persahabatan untuk
memperkukuh landasan sebuah masyarakat bangsa-bangsa Asia Tenggara yang sejahtera
dan damai.
2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati keadilan
dan ketertiban hukum di dalam negara-negara di kawasan ASEAN. Selain itu, juga
mematuhi prinsip-prinsip Piagam PBB.
3. Meningkatkan kerja sama yang aktif serta saling membantu satu dengan yang lain di
dalam menangani masalah kepentingan bersama yang menyangkut berbagai bidang.

4
Misalnya, di bidang ekonomi, sosial, kebudayaan, teknik, ilmu pengetahuan, dan
administrasi.
4. Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana pelatihan dan penelitian dalam bidang
pendidikan, profesional, teknik, dan administrasi.
5. Meningkatkan kerja sama yang lebih efektif dalam meningkatkan penggunaan pertanian
serta industri, perluasan perdagangan komoditas internasional, perbaikan sarana
pengangkutan dan komunikasi, serta peningkatan taraf hidup mereka.
6. Memelihara kerja sama yang lebih erat dan bergabung dengan organisasi internasional
dan regional lainnya untuk menjajaki segala kemungkinan saling bekerja sama secara
lebih erat di antara mereka sendiri.

E. TUJUAN DIBENTUKNYA PIAGAM ASEAN (ASEAN CHARTERED)


Kawasan ini memiliki tampilan baru karena ada harapan ASEAN akan terstruktur dan
tersistematis.Semua itu ditandai dengan ditandatanginya Piagam ASEAN (ASEAN Charter)
sebagai kerangka “konstitusi bersama” ASEAN. Keberadaan sebuah piagam agar bisa lebih
mengikat negara-negara anggota sebenarnya sudah cukup lama dikumandangkan di kalangan
pemikir ASEAN. Akan tetapi, baru pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN tahun 2003
di Bali, keinginan ASEAN untuk memiliki sebuah piagam bersama itu mulai dikonkretkan.
Ibarat sebuah perusahaan yang harus memiliki status hukum yang jelas, apakah itu perseroan
terbatas (PT) atau perusahaan dagang (PD), ASEAN sebagai organisasi regional yang sudah
berusia 40 tahun ini memang sudah seharusnya punya status hukum. Idealnya, dengan adanya
status hukum itu, ASEAN lebih punya keleluasaan untuk bekerja sama dengan berbagai pihak,
khususnya kalangan pebisnis. ASEAN juga bisa memiliki aset, visi, dan misi, serta
alat/perangkat untuk mewujudkan visi dan misinya tersebut. Piagam ASEAN memang tidak
otomatis akan mengubah banyak hal di ASEAN. Malah, piagam itu sesungguhnya makin
mengekalkan banyak kebiasaan lama. Misalnya, pengambilan keputusan di ASEAN tetap
dengan cara konsensus dan KTT ASEAN menjadi tempat tertinggi untuk pengambilan
keputusan jika konsensus tidak tercapai atau jika sengketa di antara anggota terjadi. Meski
demikian, piagam tersebut hadir di saat yang pas, yaitu ketika kawasan Asia Tenggara ini terus
berubah dan negara-negara ASEAN semakin memperluas cakupan kerja sama yang lebih kukuh
ke Asia Timur (Jepang, Korea Selatan, dan China), Asia Tengah (India), serta ke selatan
(Australia dan Selandia Baru). KTT Asia Timur yang diselenggarakan beriringan dengan KTT
ASEAN.
Tujuan dibentuknya Piagam Asean adalah sebagai berikut
1.      Permudah kerja sama
Adanya Piagam ASEAN secara organisatoris akan membuat negara anggota ASEAN
relatif akan lebih terikat kepada berbagai kesepakatan yang telah dibuat ASEAN. Secara teoretis,
piagam itu akan semakin mempermudah kerja sama yang dibuat ASEAN dengan mitra-mitra

5
dialognya. Jika pada masa lalu mitra ASEAN terkadang mengeluh bahwa kesepakatan yang
telah dibuat dengan ASEAN ternyata hanya dilaksanakan dan dipatuhi oleh beberapa negara
anggota ASEAN, kini kekhawatiran itu bisa dikurangi. Mekanisme kerja yang lebih jelas di
ASEAN seperti tertuang dalam Piagam ASEAN itu juga akan mempermudah mitra-mitra atau
calon-calon mitra yang ingin berurusan dengan ASEAN. Begitu pula bila di kemudian hari
terjadi persengketaan, Piagam ASEAN telah membuat pengaturan umum untuk penyelesaian
sengketa itu. Lebih penting lagi secara politis, ASEAN kini menegaskan dirinya sebagai
organisasi yang menghormati serta bertekad untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia (HAM)
dan nilai-nilai demokrasi. Piagam meminta ASEAN menghargai HAM. Meski saat ini
pelaksanaan kedua hal itu masih jauh dari ideal, setidaknya ASEAN sudah mengakui bahwa
penghormatan atas HAM dan demokrasi sebagai nilai-nilai dasar, sama seperti umumnya negara
maju. Dengan demikian, hambatan psikologis untuk bekerja sama dengan negara-negara
ASEAN seperti sering terdengar selama ini dari beberapa negara maju, setidaknya sudah bisa
dikurangi meski hambatan belum sepenuhnya bisa dihapuskan.

2.      Tantangan internal


Keberhasilan ASEAN melahirkan sebuah piagam bersama tidak otomatis bermakna
ASEAN yang semakin solid. Tantangan terbesar justru berada di lingkungan internal ASEAN
sendiri, khususnya bagaimana agar benar-benar bisa mengimplementasikan piagam itu sehingga
ASEAN menjadi kekuatan yang menyatu dan tidak terpecah belah.Bagaimanapun, kehadiran
Piagam ASEAN, yang di dalamnya mengharuskan para anggota mematuhi apa-apa yang sudah
diputuskan bersama oleh ASEAN, akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi beberapa pihak.
Mereka ini sebenarnya menaruh keberatan atas keputusan bersama itu. Meski demikian, Piagam
ASEAN memang telah didesain sedemikian rupa sehingga tidak terlalu keras terhadap para
anggotanya yang belum bisa menaati kesepakatan-kesepakatan yang telah dibuat.Celah-celah
untuk kompromi yang sering kali diistilahkan banyak kalangan sebagai cara ASEAN (the
ASEAN way) masih banyak diakomodasi di dalam piagam tersebut. Di bidang ekonomi,
misalnya, Piagam ASEAN menjamin hak negara-negara anggota untuk berpartisipasi secara
fleksibel dalam pelaksanaan komitmen-komitmen ekonomi di ASEAN. Begitu pula dalam
pelaksanaan prinsip-prinsip “politik” ASEAN, seperti khususnya demokrasi dan penghormatan
dan jaminan atas hak-hak asasi manusia, asas yang fleksibel tetap dipertahankan.Satu hal penting
dalam Piagam ASEAN yang memang sudah selayaknya dilakukan adalah menjadikan organisasi
ini sebagai organisasi yang berorientasi pada rakyat atau bukan organisasi birokrat semata.
Dengan demikian, dibuka bahkan didorong kesempatan lebih besar kepada warga masyarakat
ASEAN untuk berinteraksi satu sama lain dengan lebih intens.Pergaulan rakyat ASEAN di
kawasan regional dan internasional itu tentu akan berkontribusi positif kepada kerja sama
ASEAN dengan mitra-mitranya di seluruh kawasan.

6
3.      Langkah paling maju
Ada tiga rencana ASEAN yang dituliskan di piagam itu. Tiga hal itu adalah
menginginkan lahirnya Komunitas Ekonomi ASEAN, Komunitas Keamanan ASEAN, dan
Komunitas Sosial Budaya ASEAN.Jangan skeptis dulu dengan rencana pembentukan komunitas
itu. Atau jangan melihat realitas sekarang jika ingin menilai prospek pembentukan tiga jenis
komunitas itu. ASEAN bisa saja tidak terlihat berwibawa, melihat realitas sekarang, dengan
mayoritas anggotanya punya masalah tersendiri yang tergolong berat. Beberapa di antaranya
bahkan masih tergolong negara paria.Sesungguhnya, rencana pembentukan komunitas itu
merupakan refleksi dari tajamnya visi para pemikir ASEAN. Piagam itu disusun para pakar atau
figur terkenal di ASEAN. Wakil dari Indonesia adalah mantan Menteri Luar Negeri Ali
Alatas.Mantan Menteri Luar Negeri Ali Alatas terkesan jengkel dengan analisis pengamat yang
relatif selalu skeptis melihat ASEAN. “Mereka itu kadang genit, ya,” demikian kalimat lucu dari
Ali Alatas mengomentari piagam yang disambut dingin oleh pengamat.

4.      Piagam merefleksikan pandangan jauh ke depan.


Bahkan, piagam secara tersirat akan membuat ASEAN malu jika tidak bisa
memenuhinya di kemudian hari. Inilah sumbangsih para pemikir ASEAN. Ini merupakan bukti
bahwa para pakar ASEAN tidak dungu, tetapi punya sudut pandang yang strategis menuju masa
depan. Hal ini diperkuat lagi dengan rencana pemerintah ASEAN, yang pada November lalu, di
Singapura, sudah menandatangani deklarasi pembentukan Komunitas Ekonomi ASEAN pada
tahun 2015. Bahkan, pada tahun 2008 sudah ada langkah untuk mewujudkan komunitas ekonomi
ini. Tujuan akhirnya adalah aliran barang, jasa, warga yang relatif lebih bebas di ASEAN. Ini
strategis mengingat contoh empiris, negara kaya di dunia menjadi makmur karena mobilitas itu.
Para teknokrat ekonomi dan para figur terkenal ASEAN sudah memberi contoh soal penyusunan
langkah ke depan. Sekarang ini, eksekusinya ada di lingkungan pemerintah di ASEAN yang
sarat problem, bahkan masih suka menyiksa rakyat. Apakah junta Myanmar tahu piagam, atau
lebih percaya piagam ketimbang paranormal? Ini hanya contoh kecil. Tetapi sudahlah, semoga
waktu akan mengubah perangai dan perilaku sebagian pemerintahan di ASEAN, yang juga
masih sering sekadar berkomitmen dan tidak bertindak nyata. Setidaknya mereka masih mau
menorehkan sejarah baru dengan menandatangani Piagam ASEAN dan juga cetak biru
Komunitas Ekonomi ASEAN 2015

5.      Strategis
Piagam itu sendiri dinilai strategis karena akan menjadi landasan hukum yang menjamin
integrasi politik, sosial, ekonomi, budaya, keamanan, demokratisasi, perlindungan hak asasi, dan
pelestarian lingkungan.Pembuatan piagam merupakan terobosan penting dalam sejarah ASEAN,
yang selama 40 tahun lebih bersifat peguyuban. Dalam menghadapi tantangan 40 tahun kedua,

7
ASEAN memang membutuhkan pijakan hukum yang lebih jelas dalam membangun blok politik
dan ekonomi.

F. STRUKTUR KEORGANISASIAN DALAM ASEAN


Struktur organisasi ASEAN yang baru sesuai dengan Piagam ASEAN terdiri dari:
1. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) sebagai pengambil keputusan utama, yang akan
melakukan pertemuan minimal 2 kali setahun;
2. Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council) yang terdiri dari para
Menteri Luar Negeri ASEAN dengan tugas mengkoordinasi Dewan Komunitas ASEAN
(ASEAN Community Councils);
3. Dewan Komunitas ASEAN (ASEAN Community Councils) dengan  ketiga pilar
komunitas ASEAN yakni Dewan Komunitas Politik-Keamanan ASEAN (ASEAN
Political-Security Community Council), Dewan Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN
Economic Community Council), danDewan Komunitas Sosial-Budaya (ASEAN Socio-
Cultural Community Council).
4. Badan-badan Sektoral tingkat Menteri (ASEAN Sectoral Ministerial Bodies).
5. Komite Wakil Tetap untuk ASEAN yang terdiri dari Wakil Tetap negara ASEAN, pada
tingkat Duta Besar dan berkedudukan di Jakarta.
6. Sekretaris Jenderal ASEAN yang dibantu oleh 4 (empat) orang Wakil Sekretaris Jenderal
dan Sekretariat ASEAN.
7. Sekretariat Nasional ASEAN yang dipimpin oleh pejabat senior untuk melakukan
koordinasi internal di masing-masing negara ASEAN.
8. ASEAN Human Rights body yang akan mendorong perlindungan dan promosi HAM di
ASEAN.
9. Yayasan ASEAN (ASEAN Foundation) yang akan membantu Sekjen ASEAN dalam
meningkatkan pemahaman mengenai ASEAN, termasuk pembentukan identitas ASEAN.

8
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
ASEAN merupakan wujud nyata kerjasama regional negara-negara di AsiaTenggara.
ASEAN telah mengalami perkembangan pesat dan tengah berubah dari sebuahperhimpunan
negara-negara di kawasan Asia Tenggara yang longgar menjadi suatuorganisasi yang lebih
terstruktur, terintegrasi menuju perwujudan komunitas tunggal.Perkembangan ini telah menandai
makin solidnya jalinan kerjasama antar anggota untuk menciptakan cara pandang dan visi yang
sama.Pada Visi ASEAN 2020, yang disepakati di Kuala Lumpur tahun 1997,disebutkan
mengenai cita-cita ASEAN untuk menjadi suatu komunitas negara-negaraAsia Tenggara yang
terbuka, damai, stabil dan sejahtera, saling peduli, diikat bersamadalam kemitraan yang dinamis
di tahun 2020. Visi ini lebih ditegaskan melalui BaliConcord II yang dihasilkan pada KTT ke-9
ASEAN di Bali tahun 2003 yangmenyepakati pembentukan Komunitas ASEAN (ASEAN
Community).Pembentukan Komunitas ASEAN merupakan upaya ASEAN untuk
lebihmempererat integrasinya dalam menghadapi perkembangan konstelasi politik internasional.
Selain itu, juga merupakan upaya ASEAN untuk menyesuaikan carapandang agar dapat lebih
terbuka dalam membahas permasalahan domestik yangberdampak kepada kawasan.Pencapaian
Komunitas ASEAN semakin kuat dengan ditandatanganinya CebuDeclaration on the
Acceleration of the Establishment of an ASEAN Community by2015´ oleh para Pemimpin
ASEAN pada KTT ke-12 ASEAN di Cebu, Filipina, 13Januari 2007.Dengan ditandatanganinya
Deklarasi ini, para Pemimpin ASEAN menyepakatipercepatan pembentukan Komunitas ASEAN
dari tahun 2020 menjadi tahun 2015.Melalui tiga pilar kerjasama Komunitas ASEAN, ASEAN
bertekad untuk lebihmenyeimbangkan pemajuan kerjasama ASEAN di bidang politik-keamanan,
ekonomidan sosial budaya. Integrasi yang lebih erat di bidang politik, ekonomidan sosial-
budayadiharapkan akan membentuk suatu Komunitas ASEAN yang memberikan manfaat
padameningkatnya kepercayaan dan kenyamanan diantara negara-negara anggota
dalammewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat ASEAN dan daya saing kawasan.

B. SARAN
Untuk menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi oleh ASEAN Community dimasa
kini dan mendatang, baik besar maupun kecil, jawabannya ialah merujuk padakomitmen tiap
negara anggota dalam mengoptimalkan peranan dan eksistensi mereka didalam keluarga besar
ASEAN.Implementasi dari Piagam ASEAN ialah penting bagi eksistensi organisasiregional ini.
Transformasi ASEAN yang usianya mencapai 42 tahun kiranya dapatdiwujudkan dengan adanya
Piagam ASEAN ini. Untuk itu, diperlukan sinergisitas antar negara-negara anggota untuk
menghilangkan hambatan-hambatan kerjasama darieksternal maupun internal.Untuk
mempercepat berlakunya Piagam ASEAN ini, negara-negara anggotaASEAN diharapkan dapat

9
segera melakukan ratifikasi. Piagam ini akan dilengkapi dengan Protokol, Terms of Reference,
Rules of Procedure, dan berbagai perjanjianpelengkapnya. Piagam ASEAN perlu dijabarkan ke
dalam peraturan-peraturan domestik dan perlu mendapatkan dukungan dari para stake holders
nasional. Perlu dilakukansosialisasi kepada para stake holders agar dapat memahami dan dapat
mempersiapkandiri menghadapi pemberlakuan Piagam ASEAN dan pembentukan Komunitas
ASEAN.Selain itu, ASEAN dalam mewujudkan Komunitasnya, diperlukan
optimalisasihubungan eksternal dengan Negara non anggota guna memperkokoh ketahanan
regionalASEAN, menjalin kemitraan global untuk pertumbuhan ASEAN.

10
DAFTAR PUSTAKA

“Asean full information”. 01/03/15. http://kendakaku.blogspot.com/2013/08/makalah-asean-full-


information.html
“bentuk dan arti lambang ASEAN”
01/03/15. http://carapedia.com/Bentuk_dan_Arti_Lambang_ASEAN_info36.html
“Perhimpunan_Bangsa-Bangsa_Asia_Tenggara”.
01/03/15. http://id.wikipedia.org/wiki/Perhimpunan_Bangsa-Bangsa_Asia_Tenggara 01/03/15
“struktur-organisasi-asean “.01/03/15.http://fahmiirazie.blogspot.com/2013/06/struktur-
organisasi-asean.html

11

Anda mungkin juga menyukai