PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setelah menantikan penantian yang begitu panjang, selama 3,5 abad Indonesia dijajah.
Akhirnya tiba suatu hari yang begitu dinantikan oleh seluruh rakyat Indonesia yaitu pada hari
jumat tanggal 17 Agustus 1945 jam 10 ( waktu Jawa ) pagi, dibagian muka rumah Jalan
Pagangsaan Timur No. 56, di Jakarta dibacakan sebuah “Proklamasi Kemerdekaan Bangsa
Indonesia” oleh Bung Karno yang ditandatangani oleh Bung Karno dan Bung Hatta atas nama
Bangsa Indonesia. Dengan ini menunjukkan bahwa Bangsa Indonesia sudah terbebas dari
belenggu penjajah. Dan tentunya Kemerdekaan itu bukanlah suatu hadiah pemberian dari bangsa
lain, melainkan atas jerih payah dan usaha keras dari seluruh rakyat Indonesia. Mereka berjuang
tanpa mengenal lelah dan mereka berani berkorban bukan hanya harta serta benda, melainkan
jiwa dan raga juga mereka korbankan.
Para pejuang layak kita sebut sebagai “ Pahlawan “, dan kita sebagai generasi penerus
wajib mencontoh perjuangan mereka. Dengan diplokamirkan Kemerdekaan Bangsa Indonesia,
berarti Bangsa Indonesia telah menyatakan dengan secara formal, baik kepada dunia luar
maupun kepada Bangsa Indonesia sendiri, bahwa mulai saat itu Bangsa Indonesia telah merdeka
dan berarti pula sejak saat itu Bangsa Indonesia telah mengambil sikap untuk menentukan sendiri
nasib Bangsa dan tanah airnya dalam segala bidang. Baik dalam bidang kehidupan,
kenegaraannya maupun tata hukumnya. Dan berarti pula saat itu telah berdiri Negara baru yaitu
Negara Republik Indonesia yang tentunya memiliki tujuan revolusi Indonesia. Untuk mencapai
tujuan tersebut tentunya tidak sekali jadi melainkan butuh proses dan waktu yang akan dibahas
disini terkhusus periode 17 Agustus 1945 - 27 Desember 1949.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah Sistem Pemerintahan dan bentuk Negara pada masa 17 Agustus 1945 - 27
Desember 1949
2. Apakah Sistem Konstitusi dan aturan yang digunakan pada masa 17 Agustus 1945 - 27
Desember 1949
3. Apa Lembaga Negara pada masa 17 Agustus 1945 - 27 Desember 1949
4. Bagaimanakah kesimpulan ringkasan peristiwa yang terjadi pada Ketatanegaraan saat
itu ?
C. TUJUAN
1. Mencari tahu system pemerintahan pada masa 17 Agustus 1945 - 27 Desember 1949
2. Mencari tahu system konstitusi dan aturan yang digunakan pada Masa 17 Agustus 1945 -
27 Desember 1949
3. Mencari tahu Lembaga-Lembaga Negara pada masa 17 Agustus 1945 - 27 Desember
1949
4. Menyimpulkan ringkasan peristiwa yang terjadi pada ketatanegaraan saat itu
1
BAB II
PEMBAHASAN
B. PERATURAN PERALIHAN
Semenjak ditetapkan dan disahkannya UUD 1945 oleh PPKI pada tanggal 17 Agustus
1945, maka mulai saat itu pula Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia dan mulai saat
itu pulalah penyelenggaraan Negara didasarkan pada ketentuan-ketentuan menurut Undang-
Undang Dasar ini.
2
Tapi dalam melaksanakan penyelenggaraan Negara sebagaimana telah ditentukan dalam
UUD tidak serta merta berjalan dengan singkat, untuk ini diperllukan masa peralihan.
Untuk itu pembentuk UUD menyediakan pula ketentuan-ketentuan peralihan yang terdiri
dari 4 pasal aturan peralihan yaitu :
Pasal 1 :” PPKI mengatur dan menyelenggarakan kepindahan pemerintahan kepada
pemerintah Indonesia”
Pasal 2 :” segala badan negara dari peraturan yang ada masih langsung berlaku, selama
belum diadakan yang baru menurut UUD ini”
Pasal 3 :” untuk pertama kali presiden dan wakil presiden dipilih oleh PPKI”
Pasal 4 :” sebelum MPR, DPR, dan Dewan Pertimbangan Agung dibentuk menurut UUD
ini, segala kekuasaannya dijalankan oleh presiden dengan bantuan sebuah komite
nasional”
Untuk melaksanakan ketentuan dalam pasal 4 aturan peralihan maka dibentuk KNIP
( Komite Nasional Indonesia Pusat ) yang beranggotakan 135 orang termasuk didalamnya
anngota PPKI. Menurut pasal 4 aturan peralihan tugas KNIP hanya sebagai “pembantu” daripada
presiden dalam menjalankan tugasnya sebelum MPR, DPR, dan DPA dibentuk.
3
2. MAKLUMAT PEMERINTAHAN TANGGAL 14 NOPEMBER 1945
Perubahan ke dua yang terjadi dalam penyelenggaraan Negara ialah dengan
dikeluarkkannya maklumat pemerintahan tanggal 14 Nopember 1945. Maklumat ini sebenarnya
adalah suatu tindakan yang bermaksud akan mengadakan pembaruan terhadap susunan kabinet
yang ada yaitu yang pada waktu itu di pimpin oleh presiden (Kabinet 1 RI), maka dengan
maklumat ini diumumkan nama mentri-mentri dalam susunan kabinet yang baru. Kalau
semula kabinet dibawah pimpinan presiden maka dalam kabinet baru ini diketuai oleh seorang
perdana mentri, yaitu dengan Sultan Syahir sebagai perdana mentrinya. Maka dari itu dengan
dikeluarkannya Maklumat ini, sejak saat itu pula terjadilah lagi perubahan dalam praktek
penyelenggaraan Negara. Kalau semula dalam system Undang-Undang Dasar dianut system
presidentil maka sejak itu dipergunakan system “Kabinet palemter” (Kabinet yang dibentuk
dengan memperhatikan dan memperhitunngkan suara-suara yang hidup dalam palemen)
4
2. PENERAPAN ATAU PENGESAHAN UUD 1945
Untuk menyempurnakan Negara yang kemerdekaannya telah diplokamirakan pada tanggal 17
Agustus 1945, maka pada tanggal 18 Agustus 1945 PPKI bersidang dan berhasil menetapkan
RUU (Rancangan Undang-Undang) hasil karya BPUPKI. Dalam sidang inilah berhasil
ditetapkan dan disahkan RUU tersebut menjadi UUD Kesatuan Republik Indonesia.
5
4. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ( DPR )
Tugas dari DPR adalah :
Bersama-sama pemerintah menetapkan UUD ( pasal 5 ayat 1, pasal 20 ayat 1 )
Menetapkan anggaran pendapatan dan belanja Negara ( pasal 23 ayat 1 )
Member persetujuan kepada presiden atas pernyataan perang, membuat perdamaian dan
perjanjian dengan Negara lain ( pasal 11 )
5. MENTERI NEGARA
Menteri Negara disini hanya bertugas sebagai pembantu presiden, dan menteri tidak
bertanggung jawab kepada DPR. Menteri diangkat dan diberhentikan oleh presiden.
Perdana menteri syahrir menyatakan kesediaan untuk mengakui kedaulatan Belanda selama masa
peralihan, tetapi menolak gendar merie bersama. Jawaban ini mendapatkan reaksi keras dari
kalangan parpol-parpol di republik. Ketika jawaban yang memuaskan tidak kunjung tiba,
Belanda terus “ mengembalikan ketertiban dengan tindakan kepolisian “. Pada tanggal 20 juli
1947 tengah malam (tepatnya 21 juli 1947 ) mulailah pihak Belanda melancarkan ‘ aksi
polisionil’ maka mereka yang pertama.
6
b. Perjanjian Renville
Pada tanggal 19 January 1948 ditandatangani persetujuan Renville wilayah Republik selama
masa peralihan sampai penyeelesaian akhir dicapai, bahkan lebih terbatas lagi ketimbang
persetujuan linggarjati hanya meliputi sebagaian kecil Jawa Tengah dan ujung barat pulau jawa-
banten tetap daerah Republik Plebiasiit akan diselenggarakan untuk menentukan masa depan
wilayah yang baru diperoleh Belanda lewat aksi militer.
2. AGRESI MILITER II
Agresi militer II terjadi pada tanggal 19 Desember 1948 yang diawali dengan serangan terhadap
Yogyakarta, ibukota Indonesia saat itu, serta penangkapan Soekarno, Mohammad Hatta, sjahrir
dan beberapa tokoh lainnya. Jatuhnya ibukota Negara ini menyebabkan dibentuknya pemerintah
daruratRepublik Indonesia di Sumatra yang dipimpin oleh Syarifuddin Prawiranegara.
7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah kita cermati dari pembahasan diatas dapat kita ambik kesimpulan bahwasanya
system pemerintahan di Indonesia yang sebelumnya menggunakan system presidensiil setelah
dikeluarkannya maklumat wakil presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945 berubah menjadi
parlementer. Sedangkan bentuk negaranya adalah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik.
Selain itu konstitusi yang digunakan adalah UUD 1945. Dengan Lembaga-Lembaga Negara
yang ada, diantaranya MPR, DPR, Presiden dan wakil presiden. DPA dan Menteri Negara yang
bertugas membantu presiden. Peristiwa yang terjadi pada masa itu adalah berlangsungnya agresi
militer I dan II.
B. SARAN
Dalam penytusunan makalah ini penulis menyadari masih banyaknya terdapat kesalahan,
dikarenakan keterbatasan ilmu dan pengalaman yang penulis miliki, maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan sarannya yang membangun agar dalam penyusunan makalah
selanjutnya bisa lebih baik.
Disamping itu setelah kita mengetahui berbagai peristiwa yang terjadi pada masa 17
Agustus 1945 – 27 Desember 1949 sebagai generasi muda hendaknya kita bisa melanjutkan
perjuangan para pahlawan dan perjuangan untuk mengisi kemerdekaan Indonesia ini hingga
akhirnya bisa menunjukkan pada dunia bahwa kita Indonesia merdeka bukan hanya
memproklamirkan tetapi juga pembuktian.