Anda di halaman 1dari 43

HUKUM TATA

NEGARA
OLEH :
I Gusti Ayu Apsari Hadi, S.H., M.H.
(5)
SEJARAH
KETATANEGARAAN
PERIODESASI SEJARAH
KETATANEGARAAN
1. PERIODE SEBELUM PROKLAMASI KEMERDEKAAN 17
AGUSTUS 1945
2. PERIODE SETELAH PROKLAMASI KEMERDEKAAN 17
AGUSTUS 1945
3. PERIODE YANG BERLANGSUNG DARI TANGGAL 27
DESEMBER 1949 SAMPAI 17 AGUSTUS 1950
4. PERIODE YANG BERLANGSUNG DARI TANGGAL 17
AGUSTUS 1950 SAMPAI 1959
5. KETATANEGARAAN INDONESIA PADA MASA ORDE
BARU
6. KETATANEGARAAN INDONESIA SETELAH REFORMASI
1998
PERIODE SEBELUM PROKLAMASI
KEMERDEKAAN

• Peran BPUPKI dan PPKI dalam Pembentukan


UUD 1945
• 28 Mei 1945 Pemerintah Balatentara Jepang
melantik BPUPKI
• BPUPKI sbg janji Pemerintah Jepang (PM Koiso)
• Agar bangsa Indonesia membantu balatentara
Jepang dalam menghadapi Sekutu
• BPUPKI beranggota 62 orang, Radjiman (Ketua)
• Sidang BPUPKI dibagi menjadi dua masa yaitu
masa sidang I (29 Mei – 1 Juni 1945) dan sidang
II (10 Juli 1945-17 Juli 1945)
• Awalnya hanya sidang u/menyelidiki usaha2
persiapan kemerdekaan Indonesia, namun
dihasilkan lebih jauh adl penyusunan
Rancangan UUD
• Sidang I telah membicarakan ttg philosopische
grondslag disampaikan oleh M. Yamin,
Soepomo, Ir. Soekarno
• Sidang II pembicaraan ttg Rancangan UUD oleh
Panitia Hukum Dasar
• Rancangan UUD disetujui oleh Sidang pada
tanggal 16 Juli 1945
• Setelah BPUPKI selesai, dibentuk PPKI yang
bekerja rencana tgl 9 Agustus 1945 dan
rencana disahkan oleh Pemerintah Jepang 24
Agustus 1945
Akan tetapi rencana tsb tdk berjalan karena dibomnya
Hiroshima dan Nagasaki shg Jepang menyerah kepada
sekutu
• 17 Agustus 1945 dijadikan bangsa Indonesia sbg
momentum u/memproklamasikan kemerdekaan RI
• Proklamasi dlm hal ini memiliki 2 aspek :
1. Kebebasan dari belenggu kekuasaan negara lain. Dlm konteks
bangsa Indonesia adl merdeka dari belenggu penjajah Jepang
secara de facto dan de jure . Artinya secara sosio historis
bangsa Indonesia telah melepaskan diri dari kekuasaan
Jepang melalui kemerdekaan, dan melepaskan diri dari
ikatan sistem hukum Belanda.
2. Kemerdekaan juga berarti mengambil kekuasaan tertinggi
baik secara terpaksa maupun perjanjian – di tangan sendiri
untuk menentukan nasibnya sendiri.
Arti KEMERDEKAAN

• Artinya, mulai saat itu Bangsa Indonesia telah mengambil


sikap untuk menentukan sendiri nasib bangsa dan tanah
airnya di segala bidang.
• Hukum, bangsa Indonesia akan menentukan hukum sendiri.
• Jadi, yg menjadi dasar hukum daripada Tatanan-hukum
yang baru ini ialah Proklamasi Kemerdekaan.
• Proklamasi Kemerdekaan Indonesia adalah merupakan
“norma pertama” daripada Tata hukum Indonesia.
• Proklamasi jga mengandung norma hukum pertama, yakni :
1. Pernyataan kemerdekaan tsb mengandung arti sbg
pernyataan akan kedaulatan penuh dlm mengatur atau
menata sistem ketatanegaraan sendiri
2. Pemindahan kekuasaan dll diselenggarakan dlm waktu
sesingkat-singkatnya. Maksudnya, adl pemindahan
kekuasaan – baik dilakukan secara paksa maupun dg jalan
perundingan akan diikuti dg pembenahan struktur
kekuasaan bagi Bangsa Indonesia yg dilakukan secepatnya.
Konsekuensi dari pernyataan ini adl akan dibentuk dasar
hukum ketatanegaraan Indonesia dan berbagai peraturan
perundang-undangan lain u/melengkapi sistem
ketatanegaraan Indonesia.
3. Proklamasi kemerdekaan merupakan pemberitahuan kpd
seluruh rakyat Indonesia dan masyarakat Internasional
bahwa telah berdiri satu negara baru dan berdaulat, yakni
negara Repblik Indonesia dg bentuk dan susunan
pemerintahannya akan diatur o/UUD
• Dasar hukum Proklamasi adl Proklamasi itu
sendiri
• Proklamasi diterima atas dasar kenyataan dan
dikehendaki o/seluruh bangsa Indonesia (Solus
Populi Suprema Lex: kehendak rakyat adl
hukum yg tertinggi)
• Proklamasi adl norma pertama dari tata hukum
Indonesia, norma yg menjadi dasar bagi
berlakunya norma-norma yg lain (Norma
Fundamental negara)
• Proklamasi Kemerdekaan adalah merupakan
perwujudan formal dari salah satu gerakan Revolusi
Bangsa Indonesia kepada internal maupun eksternal .
• Bangsa Indonesia mulai pada saat itu telah mengambil
sikap untuk menentukan bangsa dan nasib tanah air di
dalam tangan bangsa sendiri.
Pendapat Pemerintah tentang
berdirinya Negara RI
• Berdasarkan PP No. 2/1945 tentang Peraturan
Peralihan, Pasal 1 menyatakan : Segala Badan- badan
Negara dan Peraturan-peraturan yang ada sampai
berdirinya Negara Republik Indonesia pada tanggal 17
Agustus 1945 selama belum diadakan yang baru
menurut UUD masih berlaku asal saja tidak
bertentangan dengan UUD tersebut.
• Pemerintah RIS, UU Federal No. 7/1950 tentang
Perubahan Konstitusi RIS menjadi UUDS : Negara yg
berbentuk Republik Kesatuan ini, sesungguhnya tidak
lain daripada Negara Indonesia yg kemerdekaanya oleh
rakyat diproklamirkan pada hari 17 Agustus 1945
DISKUSIKAN !!!

1.Kapan Sistem Ketatanegaraan Indonesia


menganut sistem Kabinet Parlementer, apa
positif dan negatifnya !
2.Dasar Hukum dikeluarkannya Dekrit Presiden 5
Juli 1959 !
PERIODE PEMERINTAH RI KURUN
WAKTU 18 AUG1945-17 AUG 1949
• Tanggal 18 Agustus 1945, mula saat itu berlakulah UUD
1945 oleh PPKI.
• Dlm rangka menyelenggarakan pemerintahan tdk dpt
dilaksanakan secara penuh dlm waktu singkat, shg masih
diperlukan masa2 peralihan.
• Pembentuk UUD telah menyediakan pula ketentuan dlm
UUD yakni berupa aturan Peralihan yang terdiri dari 4
pasal :
• Pasal I : PPKI mengatur dan menyelenggarakan kepindahan
Pemerintahan kepada Pemerintah Indonesia
• Pasal II : segala badan negara dan Peraturan yang ada masih
langsung berlaku, selama belum diadakan yang baru menurut UUD
ini.
• Pasal III : untuk pertama kali Presiden dan Wakil Presiden
dipilih oleh PPKI
• Pasal IV : Sebelum MPR, DPR dan DPA dibentuk menurut
UUD ini, segala kekuasaannya dijalankan oleh Presiden
dengan bantuan Komite Nasional.

Jadi dlm Konstelasi ketatanegaraan UUD 1945,


pemerintahan adl di tangan Presiden (Pasal 4 ayat 1).
Sesuai ketentuan Peralihan pasal III pada waktu sidang
tanggal 18 Agustus 1945 bersamaan dg ditetapkan dan
disahkannya UUD telah dipilih pula Presiden dan Wapres.
• Pasal IV, KNIP dibentuk hanya berfungsi sebagai
“pembantu” saja dari presiden di dlm menjalankan
tugas2 MPR, DPR dan DPA.
• Sebelum melantik KNIP, PPKI dibubarkan karena telah
menyelesaikan tugasnya tanggal 29 Aug.1945.
• Keanggotaan KNIP berjumlah 135 orang termasuk
anggota2 PPKI yg telah dibubarkan.
• KNIP bukan sebagai badan pengganti, justru presiden yg
sebagai badan pengganti.
Perubahan Maklumat Wapres
No. X, tanggal 16 Oktober 1945
• Terjadi “perubahan praktek” ketatanegaraan dalam
Pasal IV AP
• Maklumat No. X diktumnya :
“Bahwa KNP, sebelum terbentuk MPR dan DPR diserahi
kekuasaan legislatif dan menetapkan garis-garis besar haluan
negara, serta menyetujui bahwa pekerjaan KNP sehari2
berhubung dengan gantingnya keadaan dijalankan oleh sebuah
Badan Pekerja yg dipilih diantara mereka dan yg bertanggung
jawab kpd KNP”.
• Menurut Putusan tsb, maka Badan Pekerja berkewajiban
dan berhak :
1) Turut menetapkan garis2 besar haluan negara.
Artinya bahwa Badan Pekerja bersama2 dg Presiden,
menetapkan garis2 besar haluan negara. Badan
pekerja tdk berhak campur dlm kebijaksanaan
Pemerintahan sehari2,yg mana tetap di tangan
presiden
2) Menetapkan bersama2 dg Presiden UU yg boleh
mengenai segala macam urusan Pemerintahan, yg
menjalankan UU ini ialah Pemerintah,artinya :
Presiden dibantu oleh menteri2 dan Pegawai2
• Demikian perubahan Pasal IV AP UUD 1945, sebelum
terbentuknya MPR, DPR dan DPA,dijalankan o/Presiden
yang “dibantu” o/KNIP.
• Sejak saat itu dlm hal menetapkan GBHN dan UU
dilakukan oleh Presiden bersama2 Badan Pekerja KNIP
atas nama KNIP.
• Sehingga dpt dikatakan Maklumat No. X tahun 1945 ini
adl mengurangi kekuasaan Presiden yg amat luas
Maklumat Pemerintah Tgl 14
Nopember 1945
• Pembaharuan terhadap Kabinet, Kabinet Presiden I
• Pasca dikeluarkannya, Kabinet semula di bawah Presiden
kemudian berada di bawah Dewan Menteri yang diketuai
oleh Perdana Menteri yang dijabat oleh Sutan Syahrir
• Isi Maklumat :
“Yang terpenting dlm perubahan-perubahan susunan Kabinet baru
itu ialah bahwa tanggung jawab adalah di tangan Menteri”.
• Sehingga dg keluarnya Maklumat ini maka sejak saat itu
dikenal adanya lembaga Perdana Menteri, Menteri2 yang
bertanggung jawab kepada Badan Perwakilan (KNIP)
• Presiden sejak saat itu tdk lagi berfugsi sbg Kepala
Pemerintahan, tetapi hanya sebagai Kepala Negara.
• Jadi sejak saat itu tidak lagi dianut sistem Presidentiil
menurut UUD 1945 tetapi sistem “Kabinet Parlementer”.
• Dan pada akhirnya Maklumat ini tdk hanya mengurangi
kekuasaan presiden tetapi perubahan konstelasi
ketatanegaraan Indonesia kala itu.
Apakah dasar hukum dari Kedua
Maklumat di atas ?
• Maklumat Wapres telah membawa perubahan dalam
praktek ketatanegaraan, dg perkataan lain pada
hakekatnya telah merubah ketentuan UUD, khususnya
Pasal IV AP, walaupun tdk dg formal mengubah, baik
secara langsung atau dg amandemen.
• Dasar Hukum yg digunakan adl Pasal 37 jo. Pasal IV AP
UUD 1945 itu sendiri.
Oleh karena waktu itu MPR belum terbentuk, maka menurut
Pasal IV AP yg berwenang u/mengerjakan tugas2 MPR termasuk
tugas mengubah UUD (Psl 37 UUD 1945) ialah Presiden dg
bantuan KNIP.
• Adapun Maklumat No. X sesungguhnya putusan Presiden
sebagai jawaban atas usul KNP pada 16 Oktober 1945.
• Rapat tsb dalam suasana pertempuran di gedung Balai
Muslimin, yang diserbu oleh NICA.
• Rapat sempat dihentikan sampai Wapres mengeluarkan
Maklumat tsb.
• Oleh Sekretaris Negara dibei saja No. X.
Dasar Hukum Maklumat Pemerintah
Tanggal 14 Nopember 1945
Perubahan praktek ketatanegaraan pasca berlakunya
Maklumat Wapres No. X, khususnya pasal IV AP UUD 1945:
1)KNP ikut menetapkan garis-garis besar haluan negar
bersama2 dengan Presiden
2)KNPmenetapkan bersama2 Presiden UU
3)Karena gentingnya keadaan maka dalam menjalankan
tugas kewajibannya sehari-hari dari KNP akan dijalankan
oleh Badan Pekerjanya yg bertanggung jawab kpd KNP
4)Badan Pekerja tdk boleh ikut campur tangan dalam
kebijaksanaan penyelenggaraan Pemerintahan
• Tetapi dlm Maklumat Wapres No. X tidak disinggung
mengenai tugas Pasal IV AP yaitu sehubungan dengan
“perubahan UUD”.
• Dengan demikian selama belum terbentuk MPR “masih
tetap” diatur Pasal IV, yaitu dilakukan oleh Presiden
dan bantuan KNP.
• Hanya saja oleh karena menurut Maklumat No. X, tugas
sehari KNP dilakukan o/Badan Pekerja, maka tugas
mengubah UUD boleh dilakukan o/Presiden dg bantuan
KNP.
• Oleh karena dg dikeluarkannya Maklumat Pemerintah
tgl 14 Nopember 1945, yg membawa akibat perubahan
sistem Presidentiil menjadi Parlementer tanpa ada
perubahan langsung berdasarkan Pasal IV AP adalah sah
dan mempunyai kekuatan berlaku.
• Oleh karena usul u/mengadakan perubahan sistem
pemerintahan berasal dari Badan Pekerja KNP dan
diterima oleh Presiden, maka sudah dipenuhi syarat2
dalam AP Pasal IV, yaitu adanya tindakan Presiden sbg
pemegang kekuasaan MPR dg bantuan KNP.
\
3. PERIODE 27 DESEMBER 1949 –
17 AGUSTUS 1950
• Belanda mencoba mendirikan negara-negara federal :
Negara Sumatera Timur, Negara Indonesia Timur,
Negara Pasundan, Negara Jawa Timur, Negara
Madura,dsb.
• Sejalan usaha Belanda tsb, maka terjadilah Agresi I pada
tahun 1947 dan Agresi II pada tahun 1948.
• 23 Agustus – 2 November 1949 PBB di Den Haag
mengadakan KMB, dihasilkan tiga buah persetujuan
pokok :
1. Mendirikan Negara Republik Indonesia Serikat;
2. Penyerahan kedaulatan kepada RIS
3. Didirikan Uni antara RIS dan Kerajaan Belanda
• Dengan berdirinya Negara RIS, maka RI hanyalah
merupakan salah satu Negara Bagian dlm Negara RIS.
• Pasal 186 UUD RIS disebutkan bahwa Konstituante
bersama-sama dengan Pemerintah selekas-lekasnya
menetapkan Konstitusi RIS.
• Menurut ketentuan tsb jelas bahwa UUD RIS bersifat
sementara.
Bentuk Negara Federal

• Mukaddimah alinea III Konsititusi RIS : Maka demi ini


kami yusun kemerdekaan kami itu dalam suatu Piagam
Negara yg berbentuk republik federasi, berdasarkan
dan seterusnya…”
• Pasal 1 ayat (1) : Republik Indonesia Serikat yg
merdeka dan berdaulat ialah suatu negara hukum yg
demokrasi dan berbentuk federasi.
Sistem Pemerintahan Negara

• Kekuasaan dalam Negara Republik Indonesia


Serikat adl dilakukan o/Pemerintah bersama2
dengan DPR dan Senat (Pasal 1 ayat(2)).
• Sekaligus sebagai badan pembentuk UU.
• Pemerintah, DPR, dan Senat : UU dlm hal yg
khusus ttg satu,beberapa atau semua daerah
bagian/bagiannya, dan UU khusus ttg
perhubungan
• Pemerintah dan DPR : membuat UU di luar hal di
atas
• Dlm penyelenggaraan pemerintahan negara,
Presiden tidak dpt diganggu gugat, tapi
tanggung jawab kebijaksanaan pemerintah adl
di tangan menteri-menteri.
• Shg Pemerintah : Presiden dengan seorang
atau para menteri.
• Konstitusi RIS masuk dalam sistem
“pertanggungjawaban menteri”
• apabila kebijaksanaan menteri tdk dapat
dibenarkan o/DPR, maka harus mengundurkan diri.
PERIODE YANG BERLANGSUNG DARI
TANGGAL 17 AGUSTUS 1950 SAMPAI 1959

• Adanya tuntutan utk kembali ke Negara Kesatuan


• Negara RIS hanya tersisa Negara RI, Negara Indonesia
Timur, dan Negara Sumatera Timur
• Diadakan musyawarah oleh Pihak Pemerintah RIS dan RI
dan disepakati 19 Mei 1950 utk dalam waktu
sesingkat2nya kembali ke Negara Kesatuan jelmaan
Proklamasi Kemerdekaan.
• Dibentuklah Panitia bersama kedua Pemerintah yg
masing2 diketuai o/Prof.Soepomo (RIS) dan A.Halim
(RI) dan rencana menetapkan sebuah rancangan UUDS
• Rencana UUDS ini diterima baik oleh Badan Pekerja KNP
pada sidang 12 Agustus 1950,sedangkan DPR dan Senat
RIS di dlm sidangnya 14 Agustus 1950
• Dengan UU Federal No. 7 Tahun 1950, ditetapkan
perubahan Konstitusi RIS menjadi UUDS berdasar Pasal
190, 127a, dan pasal 191 ayat (2) Konstitusi RIS (tentang
prosedur perubahan Konstitusi RIS).
UUDS adalah bersifat sementara
• Sifat kesementaraan ini dapat dilihat dalam Pasal 134 :
“Konstituante (sidang pembuat UUD) bersama-sama dengan
Pemerintah selekas-lekasnya menetapkan UUD RI yang akan
menggantikan UUD ini”.

• Pembentuk UUD merasa belum representatif


u/menetapkan sebuah UUD yg tetap
• Selain itu pembikinan UUD ini adl dilakukan sekedar
u/memenuhi kebutuhan akan perubahan dari bentuk
federal ke bentuk kesatuan.
• Sehingga utk membuat UUD yg tetap diserahkan kpd
badan yg lebih representatif, dg jalan Pemilu.
Bentuk Susunan Negara Kesatuan
berdasarkan UUDS 1950
• Dengan berlakunya UUDS 1950, menurut Mukaddimah alinea IV a.l :
“Maka demi ini kami menyusun kemerdekaan kami itu dalam
suatu Piagam Negara yang berbentuk republik kesatuan, dan
sebagainya…”
• Selain itu, ditegaskan lagi dalam Pasal 1 ayat (1) : “Republik
Indonesia yang merdeka dan berdaulat ialah negara hukum yang
demokratis dan berbentuk kesatuan”.
• Ditegaskan lagi dalam Pasal 135 ayat (1) : “Pembagian daerah
Indonesia atas daerah besar dan kecil yang berhak mengurus
rumah tangganya sendiri (autonomi) dg bentuk susunan
pemerintahannya ditetapkan dg UU, dg memandang dan
mengingati dasar permusyawaratan dan dasar perwakilan dalam
sistem pemerintahan negara”.
Sistem Pemerintahan Negara
menurut UUDS
• UUDS juga menganut sistem Kabinet Parlementer
• Pasal 45 : Presiden di dalam sistem UUDS hanyalah
merupakan Kepala Negara dana bukan Kepala
Pemerintahan
• Pemerintahan adalah di tangan Dewan Menteri yang
diketuai oleh seorang Perdana Menteri.
• Presiden dan Wapres dalam penyelenggaraan
pemerintahan tidak dapat diganggu gugat (Pasal 83 ayat
(1))
• Yang harus bertanggung jawab atas seluruh kebijaksanaan
pemerintahan adalah Menteri-menteri baik secara bersama-sama
utk seluruhnya, maupun masing2 utk bagiannya sendiri (Pasal 83
ayat (2)).
• Dalam hal perbedaan pendapat Pemerintah bahwa DPR
tidak lagi representatif, maka Presiden berhak
membubarkan DPR.
• Keputusan yg menyatakan pembubaran itu,
memerintahkan utk mengadakan Pemilu DPR dalam
waktu 30 hari (Pasal 84)
• Kekuasaan perundang-undangan dilakukan
o/Pemerintah bersama-sama dengan DPR, sekaligus
sebagai badan kedaulatan rakyat.
• Kedaulatan adl di tangan rakyat dan dilakukan
o/Pemerintah bersama-sama dg DPR
• Jadi secara singkat sistem Pertanggungjawaban Menteri
dapat dirumuskan :
1) Kepala Negara adl bukan penyelenggara kekuasaan
pemerintahan, o/karena itu tidak dapat diganggu gugat;
2) Pemerintahan diselenggarakan o/Dewan Menteri, Menteri2 baik
secara bersama-sama atau sediri harus
memeprtanggungjawabkan kebijaksanaan pemerintahannya
kepada Badan Perwakilan dengan konsekuensi :
a) Kalau kebijaksanaan tidak diterima Dewan Menteri/Menteri yang
bersangkutan harus jatuh
b) Kalau terjadi perselisihan, Dewan Menteri tidak lagi merasa Badan
Perwakilan Rakyat tidak mencerminkan kemauan rakyat, dapat
meminta kpd Kepala Negara u/membubarkan Badan Perwakilan
Rakyat dan dalam waktu sesingkat-singkatnya mengadakan
pemilihan Badan Perwakilan Rakyat yang Baru.
b) ……
Menurut conv. Ini, hal tsb di atas hanya boleh berlaku
sekali saja. Untuk selanjutnya pemerintah lah yang
harus mengundurkan diri.

3) Kekuasaan Perundang-undangan adl dilakukan


o/Pemerintahan bersama-sama dengan Badan
Perwakilan.
• Demikianlah tanda-tanda dari sistem
Pemerintahan Kabinet Parlementer sebagai
sistem UUDS 1950

• Apakah hal positif dan negatifnya ???


BERLAKUNYA KEMBALI UUD 1945

• Presiden Soekarno tetap menjadi Presiden Negara


Kesatuan berdasarkan Piagam Persetujuan Pemerintahan
Negara RIS dan Pemerintah Negara RI
• Kabinet Pertama adalah Kabinet Natsir dan diganti
dengan Kabinet Sukiman 6 September 1950.
• Tugas DPR sebelum dibentuk dilakukan oleh DPRS.
• DPRS terdiri dari, gabungan DPR RIS dan BP-KNIP
• Senat dihapuskn dlm Negara Kesatuan.
• September 1955 dpt diadakan Pemilu anggota DPR dan
Desember 1955 dpt diadakan Pemilu utk anggota
Konstituante.
• Sistem Pertanggungjawaban Menteri intinya bahwa
kabinet harus selalu memperoleh dukungan Badan
Perwakilan, artinya suara mayoritas di Badan
Perwakilan hrs mendukung kebijaksanaan Pemerintah
(Dewan Menteri).
• Akan tetapi 1951 di Indonesia banyak muncul parpol2,
shg u/memperoleh dukungan Badan Perwakilan hrs
diusahakan utk mengumpulkan kerja sama dri partai2
yg bersedia bekerja sama mendukung kabinet shg
suaranya mayoritas di DPR.

Anda mungkin juga menyukai