• Setelah dikeluakannya maklumat itu, secara resmi muncul 10 partai politik, yaitu :
1. Masyumi (Majelis Syuro Muslimin Indonesia)
, yang dipimpin oleh Dr. Soekiman Wirjosandjoyo, berdiri 7 November 1945.
2. PKI (Partai Komunis Indonesia)
, yang dipimpin oleh Mr. Moch. Yusuf, berdiri 7 November 1945.
3. PBI (Partai Buruh Indonesia)
, yang dipimpin oleh Njono, berdiri 8 November 1945.
4. Partai Rakyat Jelata
, yang dipimpin oleh Sutan Dewanis, berdiri 8 November 1945.
5. Parkindo (Partai Kristen Indonesia)
, yang dipimpin oleh Ds. Probowinoto, berdiri 10 November 1945.
6. PSI (Partai Sosialis Indonesia)
, yang dipimpin oleh Mr. Amir Sjarifuddin, berdiri 10 November 1945.
• 7. PRS (Partai Rakyat Sosialis)
, yang dipimpin oleh Sutan Syahrir, berdiri 20 November 1945.
8. PKRI (Partai Katholik Republik Indonesia)
, yang dipimpin oleh I.J. Kasimo, berdiri 8 Desember 1945.
9. Permai (Persatuan Rakyat Marhaen Indonesia)
, yang dipimpin oleh J.B. Assa, berdiri 17 Desember 1945.
10. PNI (Partai Nasional Indonesia)
, yang dipimpin oleh Sidik Djojosukarto, berdiri 29 Januari 1946.
• PNI didirikan sebagai hasil penggabungan antara PRI (Partai Rakyat
Indonesia), Gerakan Republik Indonesia, dan Serikat Rakyat Indonesia, yang
masing-masing telah berdiri antara bulan November dan Desember 1945.
Perubahan sistem kabinet
•
1. Keradjaan Nederland menjerahkan kedaulatan atas
Indonesia jang sepenuhnja kepada Republik Indonesia
Serikat dengan tidak bersjarat lagi dan tidak dapat
ditjabut, dan karena itu mengakui Republik Indonesia
Serikat sebagai Negara yang merdeka dan berdaulat
2. Republik Indonesia Serikat menerima kedaulatan itu
atas dasar ketentuan-ketentuan pada Konstitusinja;
rantjangan konstitusi telah dipermaklumkan kepada
Keradjaan Nederland.
3. Kedaulatan akan diserahkan selambat-lambatnja
pada tanggal 30 Desember 1949
Suasana KMB (Konferensi Meja Bundar di Den Haag,
Belanda pada 23 Agustus hingga 2 November 1949
Suasana KMB (Konferensi Meja Bundar di Den Haag,
Belanda pada 23 Agustus hingga 2 November 1949