Anda di halaman 1dari 23

PELAKSANAAN DEMOKRASI DI

INDONESIA PADA PERIODE 1945-


1949
Disusun oleh kelompok 1 :
1. Ahmad Rafi Anhar
2. Ayu Kurnia
3. Azari Suci Nabila
4. Farrel Fadhillah Ahmad
5. Maya Dwi Rahayu
6. Naura Artha Felisya P.
7. Syalum Shafitri Yana

XI MIPA 4
TP. 2022/2023
Pembukaan

Tahun 1945-1949 merupakan masa


pemerintahan revolusi kemerdekaan. Nah, apa
sih revolusi kemerdekaan itu? Terus apa
dampaknya terhadap pelaksanaan demokrasi di
Indonesia?
Kami jelaskan, ya..
Revolusi kemerdekaan adalah sebuah konflik bersenjata dan
pertentangan diplomasi antara Republik Indonesia yang baru lahir
melawan Kerajaan Belanda. Rangkaian peristiwa ini terjadi mulai dari
proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945
hingga pengakuan kemerdekaan Indonesia oleh Kerajaan Belanda
pada 29 Desember 1949.

Dampak revolusi kemerdekaan bagi pelaksanaan demokrasi di


Indonesia adalah elemen-elemen demokrasi belum sepenuhnya dapat
terlaksana di Indonesia, karena Indonesia masih fokus untuk
mempertahankan kemerdekaan dalam kemerdekaan, dimana Belanda
masih ingin menguasai Indonesia.

Pelaksanaan demokrasi baru terbatas pada karyawan atau media yang


mendukung revolusi kemerdekaan.
Jadi, revolusi kemerdekaan berisi pertentangan
antara Republik Indonesia yang ingin
mempertahankan kemerdekaan dengan Belanda
yang masih ingin memiliki Indonesia dan
dampaknya bagi Indoneisa adalah belum bisa
menjalankan pemerintahan demokratis secara
sempurna seperti yang sudah direncanakan,
dikarenakan masih terfokus untuk memenangkan
revolusi kemerdekaan itu.
Sistem Pemerintahan Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada
periode 1945-1949

Pada masa ini ternyata masih terbagi ke dalam dua periode, yakni:

a. 18 Agustus 1945 - 14 November 1945 dimana berlaku sistem


pemerintahan Presidensial.
b. 14 November 1945 - 27 Desember 1949 dimana berlaku sistem
pemerintahan Parlementer.
Kilas balik yuk, tentang sistem pemerintahan Presidensial dan
Parlementer…

Ciri Sistem Pemerintahan Presidensiil :


1. Bentuk negara Republik
2. Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan adalah Presiden
3. Presiden dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum
4. Masa jabatan Kepala Pemerintahan ditentukan oleh waktu yang telah diatur dalam konstitusi
5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada Parlemen, karena legitimasinya berada langsung pada
rakyat yang memilihnya.

Ciri Sistem Pemerintahan Parlementer :


1. Bentuk negara Monarki atau Republik
2. Kepala Negara adalah Presiden, sedangkan Kepala Pemerintahan adalah Perdana Menteri
3. Pemilihan Perdana Menteri dipilih oleh Parlemen
4. Masa jabatan Kepala Pemerintahan tidak ditentukan
5. Perdana Menteri bertanggung jawab kepada Parlemen, karen dipilih oleh Parlemen.
Munculnya Partai-Partai Politik

Beberapa bulan setelah Proklamasi Kemerdekaan, banyak partai


politik yang bermunculan. Hal ini dikarenakan adanya Maklumat
Pemerintah Republik Indonesia 3 November 1945.Seperti apa isi
Maklumat Pemerintah Republik Indonesia itu?
Maklumat Pemerintah Republik Indonesia 3 November 1945
"Berhubung dengan usul Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat kepada
Pemerintah, supaya diberikan kesempatan kepada rakyat seluas-luasnya untuk mendirikan
partai-partai politik, dengan restriksi bahwa partai-partai politik itu hendaknya memperkuat
perjuangan kita mempertahankan kemerdekaan dan menjamin keamanan masyarakat,
Pemerintah menegaskan pendiriannya yang telah diambil beberapa waktu yang lalu, bahwa:

1. Pemerintah menyukai timbulnya partai-partai politik karena dengan adanya partai-partai


itulah dapat dipimpin ke jalan yang teratur segala aliran paham yang ada dalam
masyarakat.
2. Pemerintah berharap supaya partai-partai politik itu telah tersusun, sebelum
dilangsungkannya pemilihan anggota Badan-badan Perwakilan Rakyat pada bulan Januari
1946."
Jadi, maksud dikeluarkannya maklumat tersebut
yakni memberitahukan bahwa pemerintah
menyetujui adanya kemunculan berbagai partai
politik asalkan fungsi utamanya adalah ikut serta
memenangkan revolusi kemerdekaan dengan
menanamkan kesadaran untuk bernegara serta
menanamkan semangat anti penjajahan.
Setelah dikeluakannya maklumat itu, secara resmi muncul 10 partai politik, yaitu :
1. Masyumi (Majelis Syuro Muslimin Indonesia), yang dipimpin oleh Dr. Soekiman Wirjosandjoyo,
berdiri 7 November 1945.
2. PKI (Partai Komunis Indonesia), yang dipimpin oleh Mr. Moch. Yusuf, berdiri 7 November 1945.
3. PBI (Partai Buruh Indonesia), yang dipimpin oleh Njono, berdiri 8 November 1945.
4. Partai Rakyat Jelata, yang dipimpin oleh Sutan Dewanis, berdiri 8 November 1945.
5. Parkindo (Partai Kristen Indonesia), yang dipimpin oleh Ds. Probowinoto, berdiri 10 November
1945.
6. PSI (Partai Sosialis Indonesia), yang dipimpin oleh Mr. Amir Sjarifuddin, berdiri 10 November
1945.
7. PRS (Partai Rakyat Sosialis), yang dipimpin oleh Sutan Syahrir, berdiri 20 November 1945. PSI dan
PRS kemudian bergabung dengan nama Partai Sosialis, yang dipimpin oleh Sutan Syahrir, Amir
Sjarifuddin, dan Oei Hwee Goat, pada Desember 1945.
8. PKRI (Partai Katholik Republik Indonesia), yang dipimpin oleh I.J. Kasimo, berdiri 8 Desember
1945.
9. Permai (Persatuan Rakyat Marhaen Indonesia), yang dipimpin oleh J.B. Assa, berdiri 17
Desember 1945.
10. PNI (Partai Nasional Indonesia), yang dipimpin oleh Sidik Djojosukarto, berdiri 29 Januari 1946.
PNI didirikan sebagai hasil penggabungan antara PRI (Partai Rakyat Indonesia), Gerakan Republik
Indonesia, dan Serikat Rakyat Indonesia, yang masing-masing telah berdiri antara bulan November dan
Desember 1945.
Perubahan Sistem Kabinet

Berubahnya sistem kabinet Presidensial menjadi sistem kabinet Parlementer


didasarkan atas usul badan pekerja KNIP yakni pada tanggal 11 November 1945.
Hal ini diperkuat dengan dikeluarkannya Maklumat Pemerintah Republik
Indonesia tanggal 14 November 1945.

Mengapa sistem kabinet harus diubah ?


Bagaimana usul badan pekerja KNIP itu ?
Bagaimana pula, bunyi Maklumat Pemerintah Republik Indonesia 14 November
1945 itu ?
Bagaimana keadaan setelah sistem kabinet diubah ?
1. Mengapa sistem cabinet harus diubah?

Ada beberapa alasan diubahnya sistem pemerintahan Presidensial menjadi


Parlementer :

1. Karena sistem pemerintahan ini dianggap sebagai cermin demokrasi Indonesia.

2. Langkah ini salah satunya berfungsi untuk mengurangi kekuasaan presiden


sebagai satu-satunya pemegang kekuasaan tertinggi di negara, karena dengan
keharusan Presiden untuk melapor atau bertanggung jawab kepada Parlemen
menunjukkan bahwa Presiden tidak absolut sebagai pemegang kekuasaan tertinggi.

3. Veto tak percaya dari BP-KNIP terhadap kabinet yang ada, usulan dari BP-KNIP
kepada pemerintah

4. Anggapan bahwa sistem presindensial menjadikan kekuasaan presiden menjadi


tak terbatas.
2. Bagaimana usul Badan Pekerja KNIP itu?
usulan dari BP-KNIP kepada pemerintah yang disiarkan dalam pengumuman Badan
Pekerja KNIP No. 5 tahun 1945 tanggal 11 November 1945 yang berbunyi :

“Supaya lebih tegas adanya kedaulatan rakyat dalam susunan pemerintahan Republik
Indonesia, maka berdasarkan pasal IV Aturan Peralihan Undang-Undang Dasar yang
dirubah, badan Pekerja dalam rapatnya telah membicarakan soal
pertanggungjawaban para Menteri kepada Badan perwakilan Rakyat (menurut sistem
sementara kepada Komite Nasional Pusat)”
3. Bagaimana pula, bunyi Maklumat Pemerintah Republik Indonesia
14 November 1945 itu?

Bunyinya seperti ini..

“Pemerintah Republik Indonesia setelah mengalami ujian-ujian yang


hebat dengan selamat, dalam tingkatan pertama dari memulai diri,
merasa bahwa saat ini sudah tepat untuk menjalankan macam-macam
tindakan darurat guna menyempurnakan tata usaha Negara kepada
sistem demokrasi. Yang terpenting dalam perubahan-perubahan kabinet
baru itu adalah apa yang ada di tangan Menteri.”
4. Bagaimana keadaan setelah sistem kabinet diubah?
1. Perbedaan mendasar dengan Kepala Negara dan Kepala Pemerintahannya. Sistem pemerintahan
Presidensial, Presiden sebagai Kepala Negara sekaligus Kepala Pemerintahan. Sedangkan pada sistem
pemerintahan Parlementer, Presiden berperan sebagai Kepala Negara dan Perdana Menteri yang berperan
sebagai Kepala Pemerintahan.

2. Sistem pemerintahan Presidensial yang ada di Indonesia tidak berlangsung lama. Hanya di awal
kemerdekaan, yaitu sejak 12 September 1945 sampai 14 November 1945. Sementara sejak 14 November
1945, dengan dikeluarkannya maklumat tersebut, secara gamblang Indonesia menjadikan dirinya sebagai
negara kabinet Parlementer di mana Presiden bertanggung jawab kepada Parlemen (KNIP) yang bekerja
sebagai badan Legislatif , sesuai dengan Pasal 4 Aturan Peralihan dalam UUD 1945 (sebelum
amandemen) & Maklumat Wakil Presiden No.X 16 Oktober 1945 yang menyebutkan KNIP sebagai fungsi
Legislatif.

3. Perdana Menteri pertama Indonesia adalah Sutan Syahrir.

4. Dalam kabinet ini Menteri-Menteri tidak lagi menjadi pembantu dan bertanggung jawab kepada
Presiden, tetapi bertanggung jawab kepada KNIP

5. KNIP menjadi lembaga yang menjadi cikal bakal DPR yang berfungsi sebagai badan Legislatif
Isi Maklumat Wakil Presiden No.X 16 Oktober 1945

Maklumat Wakil Presiden Nomor X tanggal 16 Oktober 1945 tentang perubahan


fungsi KNIP dari pembantu menjadi yang diserahi kekuasaan legislatif dan ikut
menetapkan GBHN sebelum terbentuknya MPR, DPR, dan DPA

Pasal 4 Aturan Peralihan dalam UUD 1945 (sebelum amandemen)

"Sebelum Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, dan


Dewan Pertimbangan Agung dibentuk menurut Undang-Undang Dasar ini,
segala kekuasaannya dijalankan oleh Presiden dengan bantuan sebuah komite
nasional."
RI menjadi RIS

Bagi bangsa Indonesia, hak untuk menentukan nasib sendiri merupakan hak yang harus
dipertahankan dan diperjuangkan. Sebagai konsekuensinya, banyak perlawanan-
perlawanan dari rakyat kepada tentara sekutu dan NICA dimana-mana. Terbukti dengan
adanya pertempuran di Bandung, Surabaya, dan tempat-tempat lain yang mereka
datangi.

Munculnya perlawanan-perlawanan sengit tersebut memaksa Belanda untuk melakukan


perundingan dan perjanjian dengan Indonesia. Akhirnya setelah melalui perjuangan
panjang, Belanda mau mengakui mengakui Indonesia dengan disetujuinya perjanjian
Konferensi Meja Bundar (KMB) pada tanggal 27 Desember 1949 di Istana Dam,
Amsterdam. Namun, bangsa Indonesia harus menerimanya yang tidak sesuai dengan
cita-cita Proklamasi dan kehendak UUD 1945, sehingga Negara Kesatuan Republik
Indonesia berubah menjadi Negara Republik Indonesia Serikat berdasarkan konstitusi
RIS.
Apa itu NICA?

Nederlandsch Indi Civil Administratie atau Netherlands-Indies Civil


Administration(disingkat NICA; lit. "Pemerintahan Sipil Hindia Belanda") adalah tentara
yang mengontrol daerah Hindia Belanda setelah Jepang menyerah tanpa syarat kepada
sekutu pada Perang Dunia II pada pertengahan 14 Agustus 1945.

Bagaimana perjanjian Konferensi Meja Bundar (KMB) yang disetujui pada


tanggal 27 Desember 1949.

1. Keradjaan Nederland menjerahkan Kepemilikan atas Indonesia jang sepenuhnja kepada


Republik Indonesia Serikat dengan tidak bersjarat lagi dan tidak dapat ditjabut, dan itu
mengakui Republik Indonesia Serikat sebagai Negara yang merdeka dan berdaulat.
2. Republik Indonesia Serikat menerima Penguasaan itu atas dasar ketentuan-ketentuan pada
Konstitusinja; rantjangan konstitusi telah dipermaklumkan kepada Keradjaan Nederland.
3. Kedaulatan akan diserahkan selambat-lambatnya pada tanggal 30 Desember 1949.
Suasana KMB (Konferensi
Meja Bundar) di Den Haag,
Belanda pada 23 Agustus
hingga 2 November 1949.

Penandatanganan hasil KMB di


Gedung Parlemen Belanda pada 23
Agustus hingga 2 November 1949.
Apa itu Konstitusi RIS?
Sedikit mengenai Kontitusi RIS

Konstitusi Republik Indonesia Serikat, atau lebih dikenal dengan atau Konstitusi
RIS adalah konstitusi yang berlaku di Republik Indonesia Serikat sejak tanggal 27
Desember 1949 (yakni tanggal diakuinya kepemilikan Indonesia dalam bentuk
RIS) hingga perubahannya kembali bentuk negara federal RIS menjadi kesatuan
negara RI pada tanggal 17 Agustus 1950.

Sejak tanggal 17 Agustus 1950, konstitusi yang berlaku di Indonesia adalah


Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia, atau dikenal dengan
sebutan UUDS 1950.
Penutup

Meskipun tidak banyak catatan sejarah yang menyangkut perkembangan demokrasi


pada periode ini, tapi pada periode tersebut telah diletakkan hal-hal dasar bagi
perkembangan demokrasi di Indonesia untuk masa selanjutnya, antara lain :

1. Pemberian hak-hak politik secara menyeluruh tanpa diskriminasi yang bersumber


dari ras, agama, suku, dan kedaerahan.

2. Presiden secara konstitusional ada kemungkinan untuk menjadi seorang diktator,


dibatasi kekuasaannya ketika KNIP dibentuk untuk mendirikan parlemen

3. Dengan maklumat Pemerintah, maka dimungkinkan terbentuknya nomor-nomor


partai politik yang kemudian peletak dasar bagi sistem kepartaian di Indonesia untuk
masa-masa-masa selanjutnya dalam sejarah kehidupan politik kita.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai