Anda di halaman 1dari 16

Sistem Pemerintahan berdasarkan UUD

1945 Pasca-proklamasi 17 Agustus


1945

Kelompok 5
Sejarah Ketatanegaraan RI (B)
Nama Anggota
1. Ikmal Yaqinaka Ashro
Panatagama_13030121120015
2. Naufal Dhiyaulhaq Rabbani_13030121130034
3. Galang Herdhananda_13030121130051
4. Ilsa Shofiana Fatwa Dewi_13030121140101
5. Marcellita Putri_13030121140131
Latar Belakang
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17
Agustus 1945, sistem pemerintahan Indonesia didasarkan
pada Undang-Undang Dasar 1945. Latar belakang sistem
pemerintahan ini sangat dipengaruhi oleh kondisi politik dan
sejarah saat itu. Pasca proklamasi, Indonesia menghadapi
berbagai tantangan, seperti peperangan dengan negara-
negara kolonial yang berusaha menguasai kembali Indonesia.
Dalam konteks ini, UUD 1945 menjadi dasar hukum yang
menyatukan bangsa Indonesia dan memberikan landasan
bagi pemerintahan yang baru.
UUD 1945 mencerminkan semangat kemerdekaan dan cita-
cita para pendiri bangsa untuk menciptakan negara yang
merdeka, berdaulat, dan adil. Dokumen ini mengandung
prinsip-prinsip dasar seperti kedaulatan rakyat, persatuan,
dan keadilan sosial. Sistem pemerintahan yang dibangun
berdasarkan UUD 1945 adalah sistem demokrasi dengan
prinsip kekuasaan yang berasal dari rakyat. Hal ini
tercermin dalam penyelenggaraan pemilihan umum dan
pembentukan lembaga-lembaga seperti MPR (Majelis
Permusyawaratan Rakyat) dan DPR (Dewan Perwakilan
Rakyat) yang mewakili kehendak rakyat.
Selain itu, UUD 1945 juga mencerminkan semangat
nasionalisme dan kebinekaan Indonesia. Ini tercermin dalam
pengakuan hak-hak dasar setiap warga negara dan jaminan
kebebasan beragama serta pengakuan terhadap berbagai
suku, budaya, dan bahasa yang ada di Indonesia.
Dengan demikian, latar belakang sistem pemerintahan
berdasarkan UUD 1945 pasca proklamasi 17 Agustus 1945
adalah hasil dari perjuangan merebut kemerdekaan,
semangat nasionalisme, dan cita-cita untuk menciptakan
negara yang demokratis, adil, dan merdeka. UUD 1945 tetap
menjadi landasan hukum utama bagi sistem pemerintahan
Indonesia hingga saat ini.
Proklamasi Kemerdekaan dan Pengaruhnya bagi Konstitusi UUD 1945
Legitimasi Kemerdekaan: Proklamasi menjadi dasar hukum dan
politik bagi perjuangan Indonesia dalam mempertahankan
kemerdekaannya. UUD 1945 mengukuhkan proklamasi sebagai
titik awal negara Indonesia merdeka.
Penyempurnaan Konstitusi: Seiring berjalannya waktu, UUD
1945 mengalami beberapa perubahan dan amendemen untuk
menyempurnakan konstitusi dan mengakomodasi
perkembangan politik dan sosial di Indonesia.
Pencantuman Ideologi Pancasila: UUD 1945 mencantumkan
Pancasila sebagai dasar negara, yang mencerminkan nilai-nilai
Indonesia. Pancasila dijadikan ideologi negara dan menjadi
landasan bagi berbagai kebijakan dan hukum di Indonesia.
Proklamasi Kemerdekaan dan Pengaruhnya bagi Konstitusi UUD 1945

Pemisahan Kekuasaan: UUD 1945 mengatur pemisahan


kekuasaan antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif, yang
menjadi dasar bagi sistem pemerintahan Indonesia.
Penentuan Sistem Pemerintahan: UUD 1945 juga menentukan
sistem pemerintahan republik, termasuk pemilihan presiden,
pembentukan DPR (Dewan Perwakilan Rakyat), dan lainnya.
Sejarah Disahkannya UUD 1945
BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) mengadakan
dua sidang untuk merancang konstitusi Indonesia merdeka. Sidang pertama berlangsung
pada tanggal 29 Mei hingga 1 Juni 1945, dimana Sukarno memaparkan gagasan dasar
pembentukan negara yang disebut Pancasila. Sidang kedua terjadi pada tanggal 10 Juli
hingga 17 Agustus 1945, dimana BPUPKI membentuk Panitia Sembilan untuk merumuskan
konstitusi berdasarkan Pancasila. Pada tanggal 17 Agustus 1945, Sukarno dan Hatta
memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. BPUPKI kemudian berganti nama menjadi PPKI
(Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang mengadakan sidang pertamanya pada
tanggal 18 Agustus 1945. PPKI mengesahkan rancangan undang-undang tersebut menjadi
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan memilih Sukarno sebagai
presiden dan Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden.
Sistem Pemerintahan Indonesia
Menurut UUD 1945
Berdasarkan undang undang dasar republik indonesia tahun 1945, sistem
pemeritahan yang diberlakukan di Republik Indonesia adalah republik presidensial.
Hal ini berdasarkan pada pasal 1 ayat 1 Uud 1945 yang menyebutkan bahwa indonesia
merupakan negara kesatuan dengan bentuk republik, sementara pada pasal 4 ayat 1
UUD 1945 disebutkan bahwa Indonesia menganut sistem pemerintahan presidensian
dengan kekuasaan tertinggi ada pada presiden.
Sistem pemerintahan ini dibagi menjadi tiga tanggung jawab yaitu:
- Eksekutif
- Legislatif
- Yudikatif
Dengan eksekutif adalah presiden sebagai pelaksana undang undang, legislatif adalah
anggota anggota parlemen yang bertugas membuat undang undang, dan yudikatif berisi
lembaga lembaga negara yang bertugas untuk menjadi pengawas pelaksanaan undang
undang.
Perjalanan Penerapan Sistem Pemerintahan Sesuai UUD 1945 dan
Penyimpangannya
Pada 17 Agustus 1945, Indonesia berhasil mencapai
kemerdekaannya melalui proklamasi kemerdekaan.
Pada 18 Agustus 1945, UUD 1945 disahkan sebagai konstitusi
negara. Salah satu poinnya adalah mengenai sistem
pemerintahan negara.
Secara jelas dalam Pasal 1 Ayat 1 UUD 1945 disebutkan bahwa
“Negara Indonesia ialah Negara kesatuan yang berbentuk
Republik”. Pasal 4 Ayat 1 UUD 1945 juga menyebutkan bahwa
“Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan
pemerintahan menurut Undang-undang Dasar”. Berarti,
Indonesia menganut sistem pemerintahan presidensial.
Indonesia adalah negara yang berdasar atas hukum.
Pemerintahan berdasar atas sistem konstitusi tidak bersifat absolut.
Kekuasaan negara tertinggi berada di tangan Majelis Permusyawaratan Rakyat sebagai
pemegang kedaulatan rakyat.
Presiden ialah penyelenggara pemerintah negara yang tertinggi di bawah MPR.
Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR karena kedudukannya setara.
Menteri Negara adalah pembantu Presiden sehingga tidak bertanggung jawab kepada
DPR.
Kedudukan DPR adalah kuat, sebagai pengawas pemerintahan Presiden.
Menteri-menteri Negara bukanlah pengawal tinggi biasa.
Meskipun sistem pemerintahan Indonesia sudah dengan jelas dinyatakan dalam UUD
1945, namun masih terdapat beberapa penyimpangan dalam pemberlakuannya. Hal ini
tidak bisa dilepaskan dari kondisi politik yang masih kacau saat itu.
Salah satu penyimpangannya adalah berubahnya KNIP dari lembaga pembantu
presiden menjadi lembaga yang diserahi kekuasaan legislatif berdasarkan Maklumat
Wapres No. X tanggal 16 Oktober 1945. KNIP juga menetapkan GBHN yang seharusnya
dibentuk setelah berdirinya MPR, DPR, dan DPA secara resmi.
Sehingga keberadaan UUD 1945 hanya berfungsi sebagai konstitusi yang diberlakukan
untuk ‘formalitas’ berdirinya sebuah negara semata, yang nantinya masih bisa dilakukan
amandemen atas UUD itu.
Kesimpulan
Ketika bangsa Indonesia merdeka pada 17 Agustus
1945, bangsa yang baru merdeka ini membutuhkan
sebuah konstitusi untuk keberlangsungan
pemerintahannya. Maka disahkanlah UUD 1945
sebagai konstitusi negara kita. Termasuklah sistem
pemerintahan negara kita, juga termaktub dalam
UUD 1945 ini.
Negara kita berbentuk republik dengan sistem
pemerintahan presidensial. Meskipun dalam
perjalanannya juga terdapat penyimpangan-
penyimpangan tertentu. Hal ini bisa berlaku terlebih
disebablan oleh kondisi politik yang kacau saat itu.
References
Haryanti, Amelia. (2021). Konstitusi dan
UUD 1945. Tangerang Selatan: Unpam
Press.
Indriawati, Tri. (2022). “Sistem
Pemerintahan Indonesia Menurut UUD
1945”. Kompas.com. Diakses pada 11
September, melalui
https://amp.kompas.com/stori/read/2022
/09/16/180000179/sistem-pemerintahan-
indonesia-menurut-uud-1945
Saifudin. (2016). Lahirnya UUD 1945: Suatu
Tinjauan Historis Penyusunan dan
Penetapan UUD 1945. Unisia, (49), 296–315.
Thank You for
listening!

Anda mungkin juga menyukai