Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KELOMPOK

METODOLOGI ILMU BUDAYA


KELAS A

DISUSUN OLEH KELOMPOK 17


GALANG HERDHANANDA (13030121130051)
HERU PRIMA AKBAR (13030121140121)
IDENTIFIKASI ALAT TANGKAP IKAN DI JAWA
DARI PERSPEKTIF SEJARAH DAN BUDAYA

Cara peneliti melakukan penelitian


Jenis artefak yang terdapat pada
artikel
Alasan pemilihan jenis artefak
oleh peneliti
Cara Peneliti Melakukan Penelitian
Peneliti menggunakan studi deskriptif analitis dalam
menjalankan penelitiannya, dengan menelusuri penyebutan-
penyebutan alat tangkap melalui prasasti-prasasti, teks-
teks sastra, dan media lainnya. Selain itu, agar bisa lebih
mendalami penelitian yang dilaksanakan, digunakan juga
cara-cara observasi terhadap beberapa barang koleksi
milik museum tertentu. Selain itu juga, teknik wawancara
dengan beberapa tokoh juga dilakukan.
Cara Peneliti Melakukan Penelitian
Dengan studi deskriptif analitis melalui penelusuran prasasti-prasasti,
teks-teks sastra, dan media lainnya, peneliti bisa mengetahui sejarah
dari alat tangkap ikan itu sendiri. Setidaknya, peneliti bisa mengetahui
bahwa sejak zaman dahulu sudah ada alat tangkap ikan. Cara-cara
observasi juga diperlukan agar peneliti mengetahui secara langsung
seperti apa wujud alat tangkap yang diteliti. Wawancara beberapa
tokoh yang berasal dari pemangku kepentingan hingga masyarakat
nelayan juga diperukan agar peneliti bisa mengulik informasi lebih
dalam mengenai alat tangkap ikan di daerah setempat.
Jenis Artefak pada Artikel
Pada artikel yang dibahas kali ini, disebutkan beberapa
artefak yang menjadi bahan penelitian, yang berupa alat
tangkap ikan. Di antaranya adalah:
Anco Cantrang
Bubu Bagan
Kepis Seser
Jala Ajug
Arat dan lain-lain…
Dogol
JENIS-JENIS ARTEFAK

Bagan Ajug Kepis


Alat untuk menangkap ikan Wadah bagi ikan yang baru
di pantai dengan ombak Sama seperti Bagan, Ajug dipakai ditangkap. Dulu berasal dari
yang tidak terlalu keras. untuk menangkap ikan pada bambu, sekarang banyak yang
ombak yang tidak terlalu deras. berbahan plastik.
JENIS-JENIS ARTEFAK

Seser Anco Bubu


Alat tangkap ikan yang
Alat tangkap ikan yang digunakan saat Alat dari bambu yang
paling sederhana.
sungai sedang pasang. Anco juga berbentuk seperti sangkar dan
Jaringnya berbentuk
memiliki jaring untuk menangkap ikan. berfungsi untuk menjebak ikan.
kerucut.
Jenis-jenis Artefak Lainnya
Cantrang
Sebuah alat tangkap ikan yang dipakai untuk menangkap ikan-
ikan kecil.
Jala
Jaring tebar atau jaring lempar untuk menangkap ikan.
Dogol
Alat tangkap ikan yang harus ditarik bersama 7-8 orang.
Arat
Alat tangkap ikan yang hanya membutuhkan 1-2 orang saja.
Alasan Peneliti Mengambil Artefak Tersebut

Alat tangkap sebagai salah satu alat yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
hidup manusia, terutama untuk kebutuhan pangan, memiliki akar sejarah yang
panjang. Alat dengan berbagai bentuknya ini telah digunakan sejak zaman
prasejarah hingga sekarang, mengalami berbagai perubahan akibat adaptasi dan
inovasi terhadap ketersediaan sumber daya alam di lingkungan.

Tujuan peneliti mengambil artefak alat tangkap ikan yang ada di Jepara dan
Pekalongan seperti pada artikel di atas, adalah untuk menganalisisnya dari
aspek sejarah dan budaya. Karena berdasarkan beberapa sumber arkeologis
seperti relief-relief, karya sastra, dan lainnya, alat tangkap ikan di Jawa sudah
memiliki sejarah yang panjang sejak zaman dahulu, terlebih masa Hindu-Buddha.
Dari perbandingan alat tangkap ikan uang pernah disebutkan pada prasasti-
prasasti zaman dahulu, peneliti dapat mengkaitkannya dengan keberadaan alat
tangkap pada masa sekarang.
Alasan Peneliti Mengambil Artefak Tersebut

Seperti yang kita ketahui, bahwa leluhur bangsa kita meninggalkan begitu banyak
warisan kebudayaan sebagai bukti eksistensi keberadaan mereka pada zaman dahulu.
Contohnya dengan adanya artefak tadi. Setiap peninggalan pasti mempunyai nilai,
keunikan dan ciri khasnya masing-masing. Seperti yang dibahas oleh peneliti yaitu
mengenai alat tangkap. Alat tangkap digunakan untuk berburu ikan pada masanya. Dan
pada tiap daerahnya, juga memiliki jenis dan metode tangkap yang berbeda-beda.
Sesuai dengan artefak yang disimpan di Museum Kartini Jepara, bahwa alat tangkap
ikan dapat diklasifikasikan menjadi tiga berdasarkan lokasi ditemukannya ikan, yaitu di
darat, di sungai, di pantai, dan di laut. Begitu juga sebaliknya dengan daerah yang
berbeda, karena setiap jenis alattangkap menyesuaikan dengan kondisi daerah masing-
masing.

Hal ini menjadi sangat menarik untuk dibahas dan diteliti, karena akhirnya kita tahu
bagaimana cara nenek moyang kita dulunya bisa bertahan hidup, berburu, dan mencari
makanan. Hingga saat ini, alat tangkap tersebut masih lestari karena terdapat inovasi
dalam pembuatannya yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada saat ini.
KESIMPULAN
Secara singkat, kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan adalah, alat tangkap
ikan sebagai bentuk hasil kebudayaan masyarakat Jawa pada masa lampau
membuktikan bahwa masyarakat sejak zaman dahulu sudah mengenal bagaimana cara
menangkap ikan secara tersistem. Alat tangkap ikan yang tercipta sekarang tidak
lain dan tidak bukan merupakan hasil perkembangan kebudayaan yang berkembang
sejak masa dahulu. Dengan demikian, secara sejarah dan budaya, sejak zaman sahulu
masyarakat Nusantara sudah dapat menghasilkan produk dan alat-alat kebudayaan
yang maju. Hingga sekarang, alat-alat tersebut masih digunakan dengan banyak
perkembangan menyesuaikan kemajuan zaman.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai