Anda di halaman 1dari 10

1.

Kapak genggam

Pada tahun 1935, Ralph von Koenigswald berhasil menemukan sejumlah alat di
Punung Kabupaten Pacitan. Alat-alat tersebut berupa kapak genggam yang
terbuat dari batu dan Lempung. Bentuk fisiknya masih kasar. Alat-alat yang
ditemukan di Pacitan tersebut disebut chopper atau alat penetak.
2. Kapak pendek

Kapak pendek adalah sejenis kapak genggam yang bentuknya kira-kira setengah
lingkaran dan dibuat dengan mukuli dan memecahkan batu tanpa diasah.
Tajamnya terdapat pada sisi lengkung dan tidak diketahui secara pasti Apa
kegunaan dari alat ini. Kapak ini ditemukan di kjokkenmoddinger di sepanjang
Sumatera Timur laut, di antara Langsa (Aceh) dan Medan (Sumatera Utara).
3.kapak sumatra

agyo92.blospot.com
Kapak sumatralith atau pebble adalah sejenis kapak genggam yang terbuat dari batu kali yang
dipecah atau dibelah. Sisi luarnya yang sudah halus tidak diapa-apakan Sedangkan Sisi
dalamnya (tempat belah) dikerjakan lebih lanjut sesuai dengan keperluannya. Kapak ini
ditemukan di kjokkenmoddinger di sepanjang Pantai Sumatra Timur Laut di antara Langsa
(Aceh) dan Medan (Sumatera Utara).
4.pipisan

hoteldigarut.net
Pipisan adalah batu-batu Penggiling beserta landasannya. Pipisan ini digunakan tidak hanya
untuk menggiling makanan, tetapi juga untuk menghaluskan cat merah seperti yang terlihat
dari bekas-bekasnya. Aktivitas ini di perkirakan berkaitan dengan upacara ritual dan
kepercayaan. Alat ini ditemukan di kjokkenmoddinger di sepanjang Sumatera Timur laut, di
antara Langsa (Aceh) dan Medan (Sumatera Utara).
5. Kapak persegi

Nama kapak persegi berasal dari von Heine Geldern berdasarkan


penampang dari alat-alatnya yang berupa persegi panjang atau
berbentuk trapesium. Alat ini bentuknya memanjang dengan
penampang Alang berbentuk persegi dan bagian pangkalnya tidak biasa
sebagai tempat ikatan tangkai.
6. Kapak lonjong

Nama kapak lonjong didasarkan pada penampang Alangnya yang


berbentuk lonjong dengan ujung pangkal runcing dan melebar. Bahan
yang digunakan dalam pembuatan kapak lonjong adalah batu kali yang
berwarna kehitaman. Kapak kapak lonjong tersebut memiliki berbagai
ukuran dari yang besar sampai yang kecil.
Manusia purba ini hidup di wilayah Indonesia pada 1-2 juta tahun yang lalu.
Wilayah Indonesia yang menurut sejarah arkeologi, pernah beberapa kali
mengalami bencana alam di Indonesia. Dari mulai hal yang bersifat mengikat
hingga membuat wilayah indonesia terdiri dari bermacam macam pulau. Doktor
dari Belanda bernama Eungene Dubois adalah penemu pertama manusia
disini. Ciri khas dari Pitecanthropus adalah:
 Berjalan tegak, tetapi dalam struktur tengkoraknya mirip dengan struktur
kera. Maka dikenal juga dengan manusia kera berjalan tegak.
 Dengan struktur tengkorak mirip kera, maka dimungkinkan ukuran otaknya
kecil.
 Menyebabkan tingkat kecerdasan jenis manusia purba ini hampir sama
namun diatas dengan insting hewan.
 Pitecanthropus merupakan bangsa atau kaum pengumpul makanan (Food
Gathering).
 Kehidupan primitif pada masa itu tidak akan jauh berbeda dengan
kehidupan kera di masa modern. Jenis manusia purba ini sangat di elukan
oleh kalangan
Pitecanthropus Soloensis

merupakan jenis-jenis manusia purba yang berasal dari solo


tepatnya area ngandong. Selain dari aspek daratan,
terdapat batas wilayah laut di Indonesia yang bagi negara
kita sangat penting. Hal ini dikemukakan dalam batas laut
Indonesia yang sudah menjadi ketetapan di kalangan
internasional. Adapun ciri dari Pitecanthropus Erectus
adalah :

 Pada tengkorak, tonjolan keningnya tebal.


 Hidungnya lebar, dengan tulang pipi yang kuat dan menonjol.
 Tinggi sekitar 165–180 cm.
 Pemakan tumbuhan dan daging (pemakan segalanya).
 Memiliki rahang bawah yang kuat.
 Memiliki tulang pipi yang tebal.
 Tulang belakang menonjol dan tajam.
 Perawakannya tegap, mempunyai tempat perlekatan otot tengkuk
yang besar dan kuat
4. Pitecanthropus Mojokertensis

Dalam hal yang dilakukan tanpa perlu mendalami jenis jenis


manusia purba dan gambarnya, kita bisa tahu bahwa Eungene
Dubois berhasil menjadi penemu fosil jenis ini di wilayah
Mojokerto, sehingga beliau menamai fosil penemuannya menjadi
sebuah temuan besar abad ini. Penggalian yang dilakukan di
Mojokerto ini mau tidak mau merusak tulang tulang nya.
Beberapa bagian nya menjadi hancur sehingga beberapa detil
tidak terselamatkan sempurna. 10 Jenis Jenis Manusia Purba Di
Indonesia ini bisa menjadi bahan wawasan buat pribadi maupun
siswa ajar.
Homo Floresiensis

Homo Wajakensis

Homo Sapiens

Anda mungkin juga menyukai