Anda di halaman 1dari 4

UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP 2022/2023

SEJARAH MILITER INDONESIA

Nama : Galang Herdhananda


NIM : 13030121130051
Mata Kuliah dan Kelas : Sejarah Militer Indonesia Kelas B

Soal

1. Jelaskan tujuan dan dampak Reorganisasi dan Rasionalisasi (RERA) dalam


kemiliteran Indonesia pada 1948-1950-an.
2. Jelaskan disertai contoh mengenai peranan militer Indonesia di kancah internasional
dalam upaya membangun perdamaian dunia.
3. Jelaskan mengenai konsep Dwifungsi ABRI, dan beri minimal 2 contoh disertai
penjelasan singkat mengenai implementasi konsep itu, khususnya fungsi di bidang
sosial dan politik.
4. Setelah memasuki masa Reformasi dan Dwifungsi ABRI dihapus, apakah ABRI tidak
lagi memiliki peranan selain di bidang pertahanan dan keamanan? Jelaskan jawaban
Saudara disertai contoh.

Jawaban

1. Secara singkat, tujuan dari RERA sendiri adalah untuk menyederhanakan organisasi
militer yang ada di seluruh Indonesia setelah kemerdekaan, lalu menyesuaikan
persenjataan dengan kekuatan manusia yang ada dalam tubuh insan Indonesia
khususnya yang berkecimpung pada dunia militer, membuat organisasi militer lebih
efisien, dan mengurangi pangkat tinggi yang telah banyak diberikan kepada orang-
orang yang ikut berperang melawan penjajah. Karena jika kita melihat pada latar
belakang dari diberlakukannya RERA sendiri, saat itu organisasi kemiliteran di
Indonesia masih belum tersusun scara baik dan terukur. Pemerintah masih kebingungan
untuk menentukan pasukan militer dan juga siapa saja yang bisa masuk pada pasukan
itu, sementara laskar-laskar militer yang timbul atas kekecewaan para pemuda kepada
pemerintah juga terus bermunculan. Terlebih Indonesia belum bisa memetakan jumlah
senjata yang ada dan juga jumlah pasukan yang menggunakan senjata itu untuk
berperang. Sehingga diberlakukanlah kebijakan RERA ini agar pengorganisasian badan
militer di Indonesia bisa lebih mantap, tersusun, dan terukur secara rasional serta sesuai
dengan kemampuan bangsa Indonesia pada saat itu. Namun terdapat pula dampak yang
dihasilkan dari kebijakan RERA ini. Yang pertama, penyederhanaan segala aspek dalam
kemiliteran Indonesia. Contohnya pengurangan divisi militer di Jawa yang tadinya
berjumlah tujuh, berkurang menjadi empat divisi. Hal ini mengakibatkan kontrol
pemerintah pusat atas kekuatan militer menjadi kuat. Pelaksanaan RERA juga
menggeser kekuatan militer populis menjadi kekuatan militer profesional. Namun
terdapat juga pertentangan dari pasukan militer sayap kiri seperti FDR dan pasukan-
pasukan lain, seperti pasukan pimpinan Kahar Muzakar, Ibnu Hajar, dan pasukan
lainnya. Pertentangan ini terjadi karena prioritas yang diberikan pemerintah bagi
pasukan yang lebih profesional.
2. Sejak tahun 1957, TNI sudah aktif dalam membantu PBB mewujudkan perdamaian
dunia terlebih di antara negara-negara yang sedang berkonflik. Pasukan yang sudah
dikirim oleh TNI untuk PBB ini bernama Kontingen Garuda. Beberapa di antara lokasi
bertugasnya Kontingen Garuda itu adalah di Kongo (1961- 1963), Vietnam (1973-1975,
Irak (1989), Namibia (1989), Kuwait (1992), Kamboja (1993), Somalia (1993), Bosnia
(1993-1996), Makedonia (1997), Slovania (1997), Kroasia (1995), Reblaka (1997),
Mozambik (1994), Filipina (1999), Tajikistan (1998), Sierra Leone (1999), Nepal
(2007), Darfur (2007), dan masih banyak lagi. Kontingen Garuda bukan sekadar
bertugas sebagai pasukan yang membanggakan bagi negara Indonesia, namun
kontingen ini juga turut menorehkan prestasi dalam perdamaian dunia. Seperti contoh
Mayjen. Imam Edy Mulyono ditunjuk oleh Sekjen PBB sebagai Head of Mission/Force
Commander dalam misi perdamaian MINURSO di Sahara Barat pada Agustus 2013.
Kontingen Garuda XXVIII-F/UNIFIL Lebanon juga pernah menerima penghargaan
medali dari PBB. Hingga 31 Januari 2020, ada 2.705 personel TNI dan Polri yang
tergabung dalam Misi Garuda, dan menjadi jumlah terbanyak di Asia Tenggara
(Detikcom, 2021).
3. Dwifungsi ABRI adalah sebuah konsep yang mengatur tentang fungsi ABRI dalam
tatanan kehidupan bernegara. Konsep dari Dwifungsi ABRI ini sendiri adalah bahwa
ABRI memiliki dua fungsi, yakni fungsi sebagai kekuatan militer Indonesia
(pertahanan-keamanan) dan fungsi sebagai pemegang kekuasaan dan pengatur negara
(sosial-politik). Contoh implementasi dari konsep ini adalah, orang-orang ABRI banyak
yang duduk di kursi pemerintahan, entah itu menjadi bupati, wali kota, gubernur, dan
pimpinan sosial masyarakat lainnya. Bahkan di DPR dan DPRD saja, ABRI memiliki
fraksi yang berdiri sendiri. Bersama-sama dengan Golongan Karya, ABRI juga
memainkan peranan politiknya melalui konsep Dwifungsi ABRI ini. Dalam masalah
sosial, ABRI juga banyak terlibat dalam kehidupan bermasyarakat, salah satu
contohnya adalah gerakan “ABRI Masuk Desa”, dimana orang-orang ABRI bersama-
sama dengan masyarakat desa yang dituju, mengembangkan desa itu dari segi
pendidikan, kesehatan, pertahanan, keamanan, ekonomi, dan lain sebagainya.
Kebijakan Dwifungsi ABRI dalam sektor sosial-politik ini sesuai dengan konsep ABRI
sebagai stabilisator dan dinamisator dalam masyarakat, dimana ABRI cukup banyak
mengatur kehidupan bermasyarakat.
4. Setelah Indonesia memasuki masa Reformasi, ABRI masih memiliki peran bagi
masyarakat selain dalam hal pertahanan dan keamanan, meskipun saat ini sudah
dipecah menjadi TNI dan POLRI. Terdapat dua fungsi yang ingin dijelaskan pada
jawaban kali ini, yakni pada penanganan bencana alam dan penyuksesan program
pemerintah. Contoh singkatnya adalah, banyak personel TNI turut dilibatkan dalam
penanggulangan bencana alam bahkan dalam lembaga-lembaga bencana nasional dan
daerah; seperti BNPB di pusat dan BPBD di daerah, lalu keterlibatan TNI juga
diperlukan dalam Tim SAR untuk mencari korban-korban bencana alam, dan lain
sebagainya. Dalam penyuksesan program pemerintah, ABRI yang kini dipecah menjadi
TNI dan POLRI juga turut dilibatkan. Contohnya ketika peresmian suatu program
pemerintah daerah berlangsung, maka Kapolres dan Dandim dari setiap kabupaten/kota
akan dipanggil bersama dengan Bupati/Wali Kota sebagai upaya penyuksesan program
pemerintah daerah itu. Contoh lain yang belum begitu jauh adalah, yakni dilakukannya
vaksinasi COVID-19. Banyak di antara pasukan TNI dan pegawai POLRI yang
membuka sentra vaksinasi bahkan melakukan serbuan massal vaksinasi agar program
pemerintah tentang vaksinasi ini bisa semakin sukses. TNI dan POLRI juga berperan
dalam membantu pertolongan pertama pada kecelakaan, dimanapun lokasinya dan
kapanpun situasinya.
DAFTAR PUSTAKA

Adryamarthanino, Verelladevanka. (2021). "Program Rekonstruksi dan Rasionalisasi


(RERA)". Kompas.com. Diakses pada 22 Juni 2023,
dari https://www.kompas.com/stori/read/2021/10/06/150000279/program-
rekonstruksi-dan-rasionalisasi-rera?page=all.

Ajim, Nanang. (2016). “Penerapan Dwi Fungsi ABRI”. Mikirbae.com. Diakses pada 22 Juni
2023, dari https://www.mikirbae.com/2016/05/penerapan-dwi-fungsi-abri.html.

Ardiansyah, Rahmad. (2022). “RERA (Rekonstruksi dan Rasionalisasi) Tentara Indonesia.


Idsejarah.net. Diakses pada 22 Juni 2023, dari https://idsejarah.net/2022/07/rera-
rekonstruksi-dan-rasionalisasi-tentara-indonesia.html#Dampak_Pelaksanaan_RERA.

Itsnaini, Faqihah M. (2021). "Misi Garuda: Peran Indonesia Menjaga Perdamaian Dunia Lewat
Kontingen Garuda". Detikcom. Diakses pada 22 Juni 2023, dari
https://news.detik.com/berita/d-5491938/misi-garuda-peran-indonesia-menjaga-
perdamaian-dunia-lewat-kontingen-garuda.

Prabowo, Gama. (2020). "Apa Arti Dwifungsi ABRI?". Kompas.com. Diakses pada 22 Juni
2023, dari https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/31/121151169/apa-arti-
dwifungsi-abri?page=all.

Setiawan dkk. Tanpa tahun. “KEBIJAKAN RASIONALISASI MILITER PADA MASA


PEMERINTAHAN PERDANA MENTERI MOHAMMAD HATTA TAHUN 1948-
1950”. Universitas Jember.

Website Tentara Nasional Indonesia. Tanpa tahun. “Peran, Fungsi, dan Tugas”. Diakses pada
22 Juni 2023, dari https://tni.mil.id/pages-2-peran-fungsi-dan-
tugas.html#:~:text=Membantu%20mengamankan%20tamu%20negara%20setingkat%
20kepala%20negara%20dan,dan%20pertolongan%20dalam%20kecelakaan%20%28s
earch%20and%20rescue%29%3B%20serta.

Anda mungkin juga menyukai