Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Maharry Prisma Purwono

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 043173993

Kode/Nama Mata Kuliah : MKDU4111

Kode/Nama UPBJJ : 84/Manado

Masa Ujian : 2021/22.1 (2021.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
JAWABAN

1.)

1. Sektor perikanan (baik tangkap dan budidaya)


2. Sektor pariwisata bahari
3. Sektor perkapalan dan pelayaran termasuk transportasi dan jasa pengiriman.
4. Sektor pertambakan mutiara, garam, rumput laut.
5. Sektor pertambangan lepas laut.

Dan lain-lain.

» Pembahasan

Indonesia tidak saja dikenal sebagai negara agraris namun juga mahsyur sebagai negara maritim.
Disebut negara maritim karena wilayah paling luas di negara kita memang bukan darat melainkan
laut. Karena itu sumber daya laut pun sangat melimpah dan jika dikelola dengan baik bisa menjadi
kekuaran ekonomi tersendiri selain bidang agraria.  

Perekonomian dalam bidang maritim atau bahari di Indonesia melingkupi beragam sektor, mulai dari
perikanan sampai ke sektor pertambakan dengan komoditas garam, mutiara hingga rumput laut.
Meski belum maksimal, namun pemerintah terus mengupayakan agar sumber daya laut ini bisa
dikelola lebih optimal dari tahun ke tahun.

2.) Untuk Meningkatkan Ketahanan Ekonomi Nasional dalam Menghadapi Tantangan Krisis Global,
terdapat empat solusi ketahanan ekonomi. Solusi tersebut terbagi ke dalam lingkup kelembagaan
ekonomi domestik, investasi dan perdagangan, peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan
ketenagakerjaan, serta kewirausahaan.

Penguatan kelembagaan ekonomi domestik dapat dilakukan dengan mempertegas pelaksanaan aturan
formal dan pelaksanaan aturan non-formal yang berlaku secara spesifik di masing-masing daerah.

Kemudian, peningkatan daya saing ekonomi dan iklim investasi yang kondusif harus dilakukan
melalui implementasi pembangunan soft dan hard infrastructures yang disesuaikan dengan kebutuhan
investasi di setiap wilayah.
Di sisi lain, integrasi pembangunan sektor industri dengan sektor pertanian dalam agricultural based
industries akan dapat menciptakan nilai tambah dan lapangan kerja. Integrasi ini diselaraskan dengan
konsep koridor pembangunan dalam Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia
(MP3EI) untuk mendukung pembangunan ekonomi nasional.

Dalam kebijakan ketenagakerjaan dan sumber daya manusia (SDM), diperlukan adanya koordinasi
intensif antarlembaga pemerintah, pengusaha, dan swasta untuk mnewujudkan grand design yang
lebih komprehensif untuk menanggulangi persoalan ketenagakerjaan.

Selain itu, perlu ada sentuhan kebijakan pemerintah yang bisa menjembatani pembentukan para
wirausahawan yang handal bagi penciptaan lapangan kerja baru di sektor riil.

3.) Ketahanan Nasional merupakan landasan konsepsional strategis yang sekaligus merupakan pisau
analisis untuk memecahkan berbagai permasalahan strategis bangsa melalui pendekatan 8
(delapan) aspek kehidupan nasional (asta gatra) yang terdiri dari 3 (tiga) aspek alamiah (tri
gatra) yang bersifat statis dan 5 (lima) aspek kehidupan (panca gatra) yang bersifat dinamis. Peran
dan hubungan diantara kedelapan gatra saling terkait dan saling tergantung secara utuh menyeluruh
membentuk tata laku masyarakat dalam kehidupan nasional. Dalam implementasinya, ketahanan
nasional diselenggarakan dengan mengutamakan pendekatan kesejahteraan (prosperity approach) dan
pendekatan keamanan (security approach) yang serasi, selaras dan seimbang. Kesejahteraan dapat
digambarkan sebagai kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai
nasionalnya demi sebesar-besar kemakmuran yang adil dan merata, rohaniah, dan jasmaniah.
Sementara itu, keamanan harus dipahami sebagai kemampuan bangsa dalam melindungi nilai-nilai
nasionalnya terhadap ancaman dari luar dan dari dalam, termasuk di dalamnya melindungi pancasila
sebagai dasar negara (philosophi gronslag). Dalam perspektif Ketahanan Nasional, pertahanan negara
Indonesia tidak terlepas dari pengaruh dan dinamika kondisi yang terkait dengan delapan aspek
kehidupan nasional di atas. Konsep keseimbangan dan saling keterkaitan antar satu gatra dengan gatra
lainnya serta sistem pertahanan negara yang bersifat kesemestaan, mencerminkan adanya
keterhubungan yang kuat antara kondisi Ketahanan Nasional dengan Pertahanan Negara secara
menyeluruh. Oleh karena itu, pembinaan dan pengkondisian Ketahanan Nasional dalam berbagai
aspeknya, akan menentukan kualitas Pertahanan Negara, baik di masa damai maupun dalam masa
perang. Kualitas Pertahanan Negara akan berbanding lurus dengan kondisi Ketahanan Nasional yang
dimiliki, artinya setiap perubahan kondisi Ketahanan Nasional bangsa, dengan sendirinya akan
berpengaruh terhadap kualitas pertahanan negara dalam implementasinya.
4.) Makar atau Kudeta

Mengutip jurnal Memahami Ancaman Negara Non-Militer dan Strategi Menghadapinya Melalui
Pendidikan Karakter Pada Mata Pelajaran PPKN di Sekolah tulisan Muhamad Hari Purnomo Hadi,
tindakan maker atau kudeta adalah penggunaan kekuatan berupa pengerahan massa untuk
menumbangkan suatu pemerintahan yang berkuasa. Bisa juga dipahami sebagai penggalangan
kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah.

Separatisme atau Perang Saudara

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), separatis adalah kelompok yang menghendaki
adanya pemisahan diri dari suatu persatuan, bangsa, atau golongan untuk mendapatkan dukungan.
Dikutip dari Tolib dan Nuryadi (2017), separatisme dapat berbentuk perjuangan bersenjata dan tidak
bersenjata.
Pola perjuangan tidak bersenjata sering ditempuh untuk menarik simpati masyarakat internasional.
Oleh karena itu tindakan ini sulit dihadapi dengan menggunakan kekuatan militer.

Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme

Korupsi, kolusi, dan nepotisme merupakan tindakan kejahatan di mana seseorang menyalahgunakan
wewenang politik untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Mengapa KKN dapat mengancam
kehidupan politik bangsa?
Melansir laman KPK, jika korupsi tumbuh subur dalam pemerintah, ini akan memperkuat sistem
politik yang dikuasai pemilik modal. Padahal seharusnya kedaulatan berada di tangan rakyat.
Banyaknya kasus korupsi yang dilakukan oleh petinggi politik mengakibatkan hilangnya kepercayaan
publik terhadap pemerintahan yang sedang berjalan.

5.) Pembinaan yang harus dilakukan adalah semua nilai dasar pancasila harus di rumuskan kembali
maknanya secara jernih dan sistematis, sehingga dapat menangkal setiap ancaman dari nilai-nilai
ideologi lain yang saat ini sangat mudah masuk ke dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Kemudian
terhadap ancaman pada nilai instrumental, maka pembinaan yang harus di lakukan adalah bahwa
semua konsensus nasional sejak tahun 1945 sampai jatuhnya rezim orde baru tahun 1989 harus
ditinjau kembali dan disesuaikan kembali dengan nilai dasar ideologi Pancasila. Sedangkan ancaman
terhadap nilai fraksis, maka semua nilai dasar yang telah disesuaikan dengan pancasila tersebut harus
dilaksanakan dalam kenyataan kehidupan sehari-hari terutama oleh pemimpin bangsa baik formal
maupun informal di semua tingkatan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai