http://www.ilmudasar.com/2017/07/Pengertian-Fungsi-Ciri-Sifat-dan-Asas-Ketahanan-
Nasional-adalah.html
Dampak Positif
Bidang Ekonomi
Dalam bidang ekonomi ternyata perang dingin juga membawa dampak positif pada perekonomian dunia.
Baik itu secara sengaja maupun tidak sengaja. Hal ini ditandai dengan munculnya negara super power.
Dengan adanya negara super power, maka perekonomian dunia banyak dikuasai oleh para pemegang
modal. Mereka saling berlomba untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya dengan cara
menginvestasikan modal mereka ke negara-negara berkembang yang upah buruhnya masih relatif
rendah. Sehingga keuntungan mereka juga melambung tinggi.
Namun siapa sangka bahwa hal diatas juga berdampak baik bagi negara yang ditempati untuk membuka
usaha para pemilik modal. Pertumbuhan ekonomi di negara itu juga akan tumbuh pesat. Jadi keduanya
diuntungkan dalam usaha ekonomi ini. Pada saat itu negara pemilik modal yang berlomba-lomba untuk
menguasai dunia perekonomian, secara tidak langsung juga membawa unsur politik didalamnya.
Sehingga pemilik modal besar mendapatkan keuntungan besar, sementara negara yang modalnya
terbatas keuntungannya juga kecil. Karena itu munculah istilah globalisasi ekonomi di masyarakat. Untuk
mengatasi hal tersebut maka dilakukanlah beberapa tindakan seperti misalnya menyatukan mata uang.
Contoh yang sangat terlihat adalah negara-negara di kawasan eropa yang menyatukan mata uang
mereka menjadi euro.
Bidang Militer
Karena adanya rasa iri di antara negara- negara yang berseteru, masing-masing negara mulai
meningkatkan persenjataannya. Mereka melakukan hal ini agar tidak kalah dengan negara besar.
Dengan begitu persaingan senjata semakin maju dan berkembang pesat. Itu semua memacu tiap negara
untuk terus mengembangkan pertahanan negaranya masing-masing.
Bidang Sosial Budaya
Menyebarnya isu-isu HAM mulai sedikit demi sedikit mengglobal. Secara langsung adanya undang-
undang tentang HAM mulai diakui, karena itu rakyat menyetujui peresmian HAM itu sendiri. Dengan
adanya HAM, rakyat semakin percaya akan adanya demokrasi dan tidak ada lagi penindasan bagi kaum
lemah.
Luar angkasa
Perang dingin ini juga membawa pengaruh besar pada perkembangan keruangangkasaan yang kita
miliki. Mungkin jika tidak ada perang dingin, kita tidak akan tahu bagaimana bentuk tata surya kita. Pada
saat itu kedua negara yang bersengketa saling berlomba-lomba menunjukkan kepada dunia bahwa
negara merekalah yang paling baik dengan menyebarkan doktrin-doktrin yang mereka miliki. Karena
untuk meningkatkan gengsi negara mereka maka mereka sama-sama berlomba untuk meluncurkan roket
ke luar angkasa. Hasilnya, kita semua menjadi tahu bahwa sebenarnya kita ada pada tata surya apa,
kemudian bagaimana bentuknya. Terlepas dari siapa yang pertama kali mengabarkan berita ini, namun
dengan adanya perang dingin ini secara tidak langsung juga berdampak pada perkembangan ilmu
pendidikan keruangangkasaan kita.
Teknologi
Pada masa perang dingin sains dan teknologi yang terpaut dengan kegiatan militer mendapat sorotan
yang lebih dari pemerintah. Pemerintah bersedia mengeluarkan dana yang besar demi kemajuan iptek di
negara mereka. Pada periode ini tumbuh disiplin-disiplin ilmu yang mempelajari dampak sains pada
masyarakat.
Di negara-negara maju, teknologi di era modern bukan lagi urusan individu atau komunitas berskala kecil.
Teknologi modern mempunyai tujuan-tujuan nasional pada wilayah ideologi, militer, ataupun ekonomi dan
bentuk kesadaran nasional untuk menggali sumber-sumber alam yang ada. Ini juga bertujuan untuk
mewujudkan produksi barang dengan skala yang besar.
Dampak Negatif
Perang Dingin ini juga membawa dampak yang negatif pula, selama Perang Dingin berlangsung
masyarakat mengalami ketakutan akan perang nuklir yang lebih dahsyat dari perang dunia kedua.
Dampak lainnya adalah terbaginya Jerman menjadi dua bagian yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur
yang dipisahkan oleh Tembok Berlin.
Bidang Militer
Dengan adanya senjata nuklir yang dikembangkan secara pesat oleh kedua negara, maka masyarakat
dunia mengalami ketakutan yang luar biasa akan adanya kemungkinan perang nuklir yang sebenarnya
oleh kedua negara yang bersengketa itu. Saat itu memang sempat beredar kabar bahwa uni soviet sudah
meletakkan nuklir-nuklirnya di kuba dan diarahkan ke Amerika. Mendapat ancaman nuklir seperti itu
Amerika tidak tinggal diam. Amerika kemudian menandatangani terbentuknya NATO. Ini adalah suatu
organisasi pertahanan yang kira-kira menyetujui tentang perjanjian bahwa apabila salah satu negaranya
diserang maka dianggap sebagai serangan terhadap NATO. Setelah mengetahui hal ini maka pemerintah
Uni Soviet menarik kembali rudal-rudal nuklirnya dari Kuba.
Bidang Politik
Dampak dalam bidang politik dapat kita lihat dari dibangunnya tembok berlin di Jerman sebagai batas
antara Jerman Barat dan Jerman Timur. Dalam perang dunia kedua negara ini memang sudah terbagi
menjadi 2, yaitu Jerman Barat yang beribukota di Bonn dan Jerman Timur yang beribukota di Berlin.
Negara ini mengalami perpecahan karena adanya 2 paham yang berbeda berlaku di negara ini, yaitu
liberal yang dianut Jerman Barat dan Komunis yang dianut Jerman Timur.
Dalam perjalanan pemerintahannya, Jerman barat mengalami perkembangan yang jauh lebih pesat
daripada Jerman timur. Oleh sebab itu, banyak orang Jerman timur yang memutuskan untuk hijrah ke
Jerman barat. Namun karena saat itu terjadi perang dingin antara Amerika dan Uni Soviet, Uni soviet
merasa tersinggung dengan adanya orang-orang pindah ke Jerman Barat. Karena itu Uni soviet
mendanai dan mendukung untuk membangun sebuah tembok yang berada di kota berlin yang
menyebabkan terbelahnya kota itu. Selain itu di tembok ini, uni soviet juga menyiagakan tentaranya agar
menembaki orang-orang yang masih berani untuk menyeberang. Kemudian tembok ini sangat dikenal
orang sebagai simbol bagi perang dingin.
RUNTUHNYA UNI SOVIET
http://sejarahlengkap.com/dunia/sejarah-runtuhnya-
uni-soviet
Uni Soviet merupakan salah satu (mantan) negara adidaya dunia yang sekaligus
menjadi rival abadi Amerika Serikat. Negara ini merupakan negara komunis teragung
sejagat raya pada masanya. Sehingga kekuatan politiknya tidak dapat diremehkan
sejak ia berdiri tanggal 25 Oktober 1917. Bahkan 3 tahun setelah itu, tepatnya di
tahun 1920 Vladimir Lenin terus berusaha melebarkan sayap komunisme ke luar
Eropa Timur. Usahanya ini dikenal dengan Komintern (Komunis Internasional).
Pada masa kejayaannya, Uni Soviet yang merupakan gabungan dari beberapa negara
berhasil menularkan paham komunismenya pada beberapa negara di luar Eropa
Timur. Namun dinamisme perkembangan di dalam tubuh negaranya sendiri gagal
menyatukan negara-negara bagian yang bersatu di bawah naungan Uni Soviet.
Negara ini wajib memberikan perlindungan dan sumbangan materi kepada negara
berpaham sosial-komunis yang menjadi bawahannya. Semua ini dipicu juga karena
perang dingin dengan Amerika Serikat. Kedua negara besar tersebut tidak pernah
bentrok fisik langsung. Tetapi melalui tindakan di balik layar yang mendorong
negara-negara kecil agar terlibat konflik lebih dalam, kedua negara ini telah jelas
menunjukkan ada dendam di antara mereka.
Nyatanya zaman memberikan tantangan yang semakin berat bagi kedua kubu, United
States of America dan Uni Soviet. Dan akhirnya yang keluar dari perang dingin
sebagai pemenang adalah Amerika Serikat. Cool War atau perang dingin yang sudah
lama berlangsung disudahi dengan runtuhnya negara Uni Soviet pada 25 Desember
1991.
Penyebab Keruntuhan
Ada banyak faktor yang melatarbelakangi keruntuhan negara sebesar Uni Soviet.
Tentunya faktor-faktor tersebut lebih banyak berasal dari internal negara. Seperti
permasalahan KKN yang tidak transparan, konflik antar suku bangsa dan beberapa
masalah yang kemudian menjadi penyulut gerakan sporadis penghancur kedaulatan
negara. Berikut adalah penyebab keruntuhan Uni Soviet :
1. Keragaman Budaya
Uni Soviet merupakan sebuah pemerintahan pusat yang berada di Moskow, namun ia
membawahi 15 negara berbentuk republik. Tentunya dengan jumlah negara
sebanyak itu, luas wilayah Uni Soviet sangat lebar, bahkan menjadi salah satu yang
terbesar di dunia. Selain luas wilayah, berpengaruh juga keragaman etnis, suku
bangsa, adat istiadat, kebudayaan dan berbagai ciri khas dari setiap negara bagian.
Etnosentrisme masih sangat kental terasa meskipun sudah ada pemersatunya, Uni
Soviet. Sayangnya, kenyataan tetap bersikukuh membuat setiap negara bagian dari
Uni Soviet memegang ciri khas dan sifat kedaerahan masing-masing. Tidak ada rasa
nasionalisme bernama satu Uni Soviet pada saat itu. Sehingga faktor ini menjadi
faktor utama dan pertama yang menyebabkan keruntuhan Uni Soviet.
Ini bukan sejarah NAZI, namun pemerintahan di Uni Soviet masa Lenin dan
seterusnya memakai sifat totaliter. Sebenarnya tujuan dari penerapan sifat ini pada
kepemimpinan diktator tidak sepenuhnya jelek. Para penguasa menginginkan sebuah
keteraturan dalam negara agar cepat mencapai tujuannya. Sehingga rakyat harus
sepenuhnya percaya pada negara dan pemerintah.
Sementara itu, pemerintahan yang totaliter membius rakyat kecil dalam berkreasi
dan berpendapat. Mereka tidak dapat mencukupi kebutuhan hidupnya dengan cara
sendiri, sifat totaliter ini juga sangat mengekang setiap gerakan yang berusaha
meneriakkan kebebasan. Untuk memantapkan sifat totaliter di Uni Soviet, negara ini
memiliki polisi rahasia bernama KGB bentukan Felix Dzerzhinsky yang terkenal
kejam.
3. Miskin
Tidak ada negara maju yang kondisi ekonomi negaranya memburuk dari hari ke hari.
Kondisi miskin ini dinilai dari standar kesejahteraan atau taraf hidup rakyat dan
beberapa indikator kemajuan ekonomi. Terbukti negara-negara blok barat yang
dipimpin oleh Amerika Serikat memiliki taraf hidup yang lebih baik dibanding negara
sosialis-komunis.
Perekonomian di Uni Soviet sendiri pada waktu itu menerapkan sistem sosialis
sebagai dampak dari ideologi yang dianut oleh pemerintah. Karena memilih ideologi
tersebut, segala hal yang berurusan dengan proses ekonomi dilakukan dengan
keterlibatan pemerintah.
Tidak ada kebebasan berkreativitas agar ekonomi dapat semakin maju. Tidak ada
pula usaha pemerintah menyerahkan aset negara yang memungkinkan dikelola
swasta agar dikelola oleh pihak swasta sehingga dapat meringankan tugas
pemerintah. Karena terus menerus menunggu pemerintah dari proses produksi,
distribusi dan konsumsinya, perekonomian di Uni Soviet berkembang sangat lambat
bahkan hampir macet.
Pengeluaran negara yang harus membiayai negara lain sebagai pendukungnya di
dunia internasional cukup menguras kas negara. Akibatnya kebutuhan dalam negeri
tidak kunjung terpenuhi dan malah terjadi kemiskinan pada rakyat jelata.
4. Kemajuan Zaman
Kemajuan zaman selalu identik dengan globalisasi. Dan globalisasi ini selalu
berkembang bersama kecanggihan tekhnologi. Maklum, sebagai sebuah negara yang
memiliki 2 generasi –baru dan lama- akan mengalami perbedaan pendapat. Namun
perbedaan ini tidak seperti perbedaan antar generasi pada sejarah Rengasdengklok
di Indonesia.
5. Generasi Baru
Generasi baru Uni Soviet lahir sebagai efek dari kemajuan zaman. Generasi ini
berhasil memegang kendali pemerintahan. Adalah Mikhail Gorbachev yang berhasil
menduduki kursi PKUS (Partai Komunis Uni Soviet). Dia merupakan seorang lelaki
yang memiliki visi kuat ke depan dengan semangat mudanya yang membara untuk
mendapatkan perubahan.
KONFLIK YUGOSLAVIA
Konflik Yugoslavia merupakan konflik antar etnis di Yugoslavia. Bagaimanakah berlangsungnya konflik
Yugoslavia? Mari simak bahasan berikut.
Konflik Yugoslavia merupakan konflik akibat diskriminasi antar etnis (genocidal) di Yugoslavia yang
terjadi antara tahun 1990 hingga 2001. Konflik Yugoslavia sering disebut sebagai perang paling
mematikan di Eropa setelah Perang Dunia. Konflik antar etnis ini dimulai sejak meninggalnya Joseph
Broz Tito, pemimpin Yugoslavia terdahulu pada tanggal 8 Mei 1980.
Salah satu kebijakan Joseph Broz Tito tahun 1965 adalah Jalan Yugoslavia, yang berisi bahwa Yugoslavia
mengadakan hubungan dagang yang seimbang antara Blok Barat maupun Blok Timur serta melakukan
desentralisasi di bidang politik dan ekonomi yang membuka jalan ke arah sosialisme. Pada saat itu,
Yugoslavia berjalan dengan tentram dengan tidak memihak pada kedua blok tersebut.
FAKTOR PENYEBAB KONFLIK YUGOSLAVIA
Sejak Tito meninggal, perbedaan rasial di Yugoslavia merebak, terutama di akhir tahun 80-an saat krisis
ekonomi. Di tengah sulitnya ekonomi, nasionalisme kelompok etnis di Yugoslavia bangkit, berujung pada
pecahnya perang antar etnis. Konflik genocidal ini terjadi di enam negara bagian, yakni antara bangsa
Serbia dengan Kroasia, Bosnia dan Albania, serta Makedonia dan Albania.
Pengganti Joseph Broz Tito, Slobodan Milosevic tidak berhasil menyelesaikan konflik di Yugoslavia. Tidak
ada orang yang memiliki kharisma kepemimpinan seperti Joseph Broz Tito. Akibatnya, meletus perang
perang antar etnis. Konflik di Yugoslavia sejatinya berawal dari gerakan Pan Slavia (oleh bangsa Serbia)
yang bertujuan untuk menyatukan semua etnis Slavia dan membentuk negara Serbia Raya.
Selama berlangsungnya konflik etnis ini, terjadi kejahatan perang dan pembersihan etnis besar-besaran.
Demikian memburuknya situasi, hingga Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pun
membentuk International Criminal Tribunal for the former Yugoslavia (ICTY) untuk mengusut kejahatan
perang yang terjadi selama konflik etnis berlangsung. Sementara itu, keenam negara bagian tetap
berusaha memisahkan diri dari Yugoslavia serta membentuk negara baru yang merdeka dan berdaulat.
KRONOLOGI KONFLIK ETNIS YUGOSLAVIA
Konflik diawali sejak merdekanya Kroasia dan Slovenia pada tanggal 26 Juni 1991. Setelah keduanya
merdeka, Serbia memegang kekuasaan di Yugoslavia dan merasa bertanggungjawab atas nasib warga
Serbia di Kroasia. Macedonia dan Bosnia-Herzegovina, yang tidak mau berada di bawah kendali Serbia,
kemudian memerdekakan diri serta meminta pengakuan dari Komunitas Eropa atas kemerdekaan
mereka.
Bosnia akhirnya tenggelam dalam perang saudara pada April 1992. Konflik antara Serbia, Kroasia, dan
Bosnia ditandai dengan peristiwa genosida (pembinasaan etnis secara sistematis) yang mengejutkan
dunia.
Serbia dan Montenegro menyatakan diri sebagai Republik Federal Yugoslavia pada tanggal 27 April 1992
dengan mengakui kemerdekaan empat negara bagian lainnya. Namun, komunitas internasional menolak
kedudukan Republik Federasi Yugoslavia sebagai pengganti Yugoslavia.
Pihak pihak yang terkait dalam Perang Bosnia akhirnya setuju untuk berdamai pada 21 November 1995.
Perundingan persetujuan perdamaian berlangsung di Dayton, Ohio, Amerika Serikat, dan pada akhirnya
disepakati oleh pemimpin ketiga negara, yakni Bosnia, Serbia, dan Kroasia.
Penandatanganan perdamaian secara resmi dilakukan di Paris, Perancis tanggal 14 Desember 1995 yang
dihadiri pimpinan dari beberapa negara sebagai saksi. Isi perjanjian yang ditandatangani ialah:
• Bosnia sebagai negara tunggal terdiri dari dua republik, yaitu Federasi Muslim-Kroasia dan Serbia-
Bosnia.
• Sarajevo menjadi bagian dari Federasi Muslim-Kroasia, sehingga tentara Serbia harus meninggalkan
Sarajevo.
• Pemerintahan pusat Bosnia harus efektif dengan Presiden terpilih dan parlemen.
• Pemulangan pengungsi ke tempat tinggalnya.
• Kebebasan di seluruh negara.
• Larangan terhadap penjahat perang untuk menduduki pemerintahan.
RANGKUMAN
1) Konflik Yugoslavia adalah konflik etnis (genocidal).
2) Konflik Yugoslavia terjadi setelah meninggalnya Joseph Broz Tito, akibat adanya gerakan Pan Slavia
yang bertujuan untuk membentuk negara Serbia Raya.
3) Konflik Yugoslavia berakhir secara resmi pada tanggal 14 Desember 1955 dengan penandatanganan
perjanjian perdamaian antara keenam negara bagian Yugoslavia di Paris, Perancis.
TRIGATRA ALAMIAH
Konsepsi wawasan nusantara merupakan suatu konsep di dalam cara pandang dan pengaturan yang
mencakup segenap kehidupan bangsa yang dinamakan astagatra, yang meliputi aspek alamiah (trigatra) dan
aspek sosial (pancagatra). Trigatra meliputi posisi dan lokasi geografis negara, keadaan dan kekayaan alam,
dan keadaan dan kemampuan penduduk. Pancagatra merupakan aspek sosial kemasyarakatan terdiri dari
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan (Ipoleksosbudhankam). Antara gatra yang
satu dengan yang lain terdapat hubungan yang bersifat timbal balik dengan hubungan yang erat yang saling
interdependensi, demikian juga antara trigatra dan pancagatra.
Letak geografis antara dua benua dan samudra yang penting itu, maka dikatakan
bahwa Indonesia mempunyai suatu kedudukan geografis di tengah-tengah jalan lalu
lintas silang dunia. Karena kedudukannya yang strategis itu, dipandang dari tiga segi
kesejahteraan di bidang politik, ekonomi dan sosial budaya, Indonesia telah banyak
mengalami pertemuan dengan pengaruh pihak asing (akulturasi).
Indonesia terletak pada 6 LU–11 LS, 95 BT–141 BT, dilalui garis khatulistiwa yang di
tengah-tengahnya terbentang garis equator sehingga Indonesia mempunyai 2 musim,
yaitu musim hujan dan kemarau.
Keadaan dan Kemampuan Penduduk
Penduduk adalah sekelompok manusia yang mendiami suatu tempat atau wilayah.
Adapun faktor penduduk yang mempengaruhi ketahanan nasional adalah sebagai
berikut.
Jumlah penduduk berubah karena kematian, kelahiran, pendatang baru, dan orang yang
meninggalkan wilayahnya. Segi positif dari pertambahan penduduk ialah pertambahan
angkatan kerja (man power) dan pertambahan tenaga kerja (labour force). Segi
negatifnya, apabila pertumbuhan penduduk tidak seimbang dengan tingkat
pertumbuhan ekonomi yang tidak diikuti dengan usaha peningkatan kualitas penduduk.
Komposisi adalah susunan penduduk menurut umur, kelamin, agama, suku bangsa,
tingkat pendidikan, dan sebagainya. Susunan penduduk itu dipengaruhi oleh mortalitas,
fertilitas, dan migrasi. Fertilitas sangat berpengaruh besar terhadap umur dan jenis
penduduk golongan muda yang dapat menimbulkan persoalan penyediaan fasilitas
pendidikan, perluasan lapangan kerja, dan sebagainya.
Distribusi penduduk yang ideal adalah distribusi yang dapat memenuhi persyaratan
kesejahteraan dan keamanan yaitu penyebaran merata. Oleh karena itu, pemerintah
perlu memberikan kebijakan yang mengatur penyebaran penduduk, misalnya dengan
cara transmigrasi, mendirikan pusat-pusat pengembangan (growth centers), pusat-
pusat industri, dan sebagainya. Kemampuan penduduk yang tidak seimbang dengan
pertumbuhan penduduk dapat menimbulkan ancamanancaman terhadap pertahanan
nasional.
Keadaan dan kekayaan alam
Kekayaan sumber-sumber alam sebenarnya terdapat di atmosfir, di permukaan bumi, di
laut, di perairan, dan di dalam bumi. Sumber-sumber alam sesungguhnya mempunyai
arti yang sangat luas di mana Indonesia terkenal sebagai negara yang mempunyai
sumber-sumber alam yang berlimpah ruah.
Sumber daya alam harus diolah atau dimanfaatkan dengan berprinsip atau asas
maksimal, lestari, dan berdaya saing.
1) Asas maksimal
Artinya sumber daya alam yang dikelola atau dimanfaatkan harus benar-benar
menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
2) Asas lestari
Artinya pengolahan sumber daya alam tidak boleh menimbulkan kerusakan lingkungan,
menjaga keseimbangan alam.
Artinya bahwa hasil hasil sumber daya alam harus bisa bersaing dengan sumber daya
alam negara lain.
PANCA GATRA SOSIAL
Aspek–Aspek Pancagatra
Pancagatra adalah aspek-aspek kehidupan nasional yang menyangkut kehidupan dan
pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat dan bernegara dengan ikatan-ikatan,
aturan-aturan dan norma-norma tertentu.
Ideologi
Ideologi suatu negara diartikan sebagai guiding of principles atau prinsip yang dijadikan
dasar suatu bangsa. Ideologi adalah pengetahuan dasar atau cita-cita. Ideologi
merupakan konsep yang mendalam mengenai kehidupan yang dicita-citakan serta yang
ingin diiperjuangkan dalam kehidupan nyata. Ideologi dapat dijabarkan ke dalam sistem
nilai kehidupan, yaitu serangkaian nilai yang tersusun secara sistematis dan merupakan
kebulatan ajaran dan doktrin. Dalam strategi pembinaan ideologi berikut adalah
beberapa prinsip yang harus diperhatikan.
6) Kalangan elit eksekutif, legislatif, dan yudikatif harus harus mewujudkan cita-cita
bangsa dengan melaksanakan GBHN dengan mengedepankan kepentingan bangsa.
Upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan ketahanan di bidang politik adalah upaya
mencari keseimbangan dan keserasian antara keluaran dan masukan berdasarkan
Pancasila yang merupakan pencerminan dari demokrasi Pancasila.
Ekonomi
Kegiatan ekonomi adalah seluruh kegiatan pemerintah dan masyarakat dalam
mengelola faktor produksi dan distribusi barang dan jasa untuk kesejahteraan rakyat.
Upaya meningkatkan ketahanan ekonomi adalah upaya meningkatkan kapasitas
produksi dan kelancaran barang dan jasa secara merata ke seluruh wilayah negara.
Upaya untuk menciptakan ketahanan ekonomi adalah melalui sistem ekonomi yang
diarahkan untuk kemakmuran rakyat.
Ekonomi kerakyatan harus menghindari free fight liberalism, etatisme, dan tidak
dibenarkan adanya monopoli. Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan
selaras antarsektor. Pembangunan ekonomi dilaksanakan bersama atas dasar
kekeluargaan. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya harus dilaksanankan
secara selaras dan seimbang antarwilayah dan antarsektor. Kemampuan bersaing
harusditumbuhkan dalam meningkatkan kemandirian ekonomi. Ketahanan di bidang
ekonomi dapat ditingkatkan melalui pembangunan nasional yang berhasil, namun tidak
dapat dilupakan faktor-faktor non-teknis dapat mempengaruhi karena saling terkait dan
berhubungan.
Sosial Budaya
Sosial budaya dapat diartikan sebagai kondisi dinamik budaya bangsa yang berisi
keuletan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi
ancaman, tantangan, halangan, dan gangguan (ATHG). Gangguan dapat datang dari
dalam maupun dari luar, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang
membahayakan kelangsungan hidup sosial NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
http://www.maolioka.com/2016/11/aspek-trigatra-dan-pancagatra-dalam.html