Anda di halaman 1dari 21

KETAHANAN NASIONAL

http://www.ilmudasar.com/2017/07/Pengertian-Fungsi-Ciri-Sifat-dan-Asas-Ketahanan-
Nasional-adalah.html

A. PENGERTIAN KETAHANAN NASIONAL


Ketahanan dibutuhkan sebuah bangsa untuk menjamin serta memperkuat kemampuan bangsa
yang bersangkutan. Istilah ketahanan nasional memana memiliki pengertian dan cakupan yang
cukup luas jika dibahas secara detail. Ketahanan nasional (national resilience) adalah kondisi
dinamis suatu bangsa yang meliputi seluruh kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi
keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional,
dalam menghadapu dan mengatasi segala tantangan ancaman, hambatan dan gangguan, baik
yang datang dari dalam maupun luar, untuk menjamin identitas, dan kelangsungan hidup
bangsa dan Negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional.

Konsepsi ketahanan Negara merupakan suatu ajaran yang diyakini


kebenarannya oleh seluruh bangsa Indonesia juga sebagai cara terbaik yang
perlu diterapkan secara kontinu dalam rangka membina kondisi nasional yang
ingin digapai. Konsepsi ini harus diwujudkan oleh suatu Negara dan harus dibina
secara dini, terus menerus dan sinergis dengan aspek-aspek kehidupan bangsa
lain.

Dalam terminology asing (barat), yang semakna dengan ketahanan nasional


disebut dengan istilah National Power (kekuatan nasional) yang aspek
didalamnya antara lain wilayah yang luas, sumber daya alam yang besar,
kapasitas industri, penguasaan teknologi, kesiapsiagaan militer, kepemimpinan
yang efektif, dan kualitas/kuantitas angkatan perang. Indonesia tidak memakai
istilah kekuatan nasional dikarenakan istilah Ketahanan Nasional dipandang
lebih sesuai dengan dinamika sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang
selama berabad-abad lamanya berhasil mempertahankan kelangsungan
hidupnya sebagai sebuah bangsa. Dimaksudkan dengan “dinamika perjuangan
bangsa Indonesia” adalah dinamika (pasang surut) perjuangan bangsa
Indonesia sejak masa pra kolonial, dalam era kiolonial, era Orde Lama, Orde
Baru dan seterusnya hingga saat ini.

B. FUNGSI KETAHANAN NASIONAL


Berikut fungsi ketahanan nasional :
 Sebagai doktrin dasar nasional, untuk menjamin terjadinya pola pikir, pola
sikap, pola tindak, dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa baik yang
bersifat inter-regional, inter-sektoral maupun multi disiplin.
 Sebagai pola dasar pembangunan nasional, pada hakikatnya merupakan
arah dan pedoman dalam pembangunan nasional di segala bidang dan sektor
pembangunan secara terpadu, yang dilakukan sesuai rancangan program.
 Sebagai metode pembinaan kehidupan nasional, merupakan suatu
metode integral yang mencakup seluruh aspek dalam kehidupan Negara yang
dikenal sebagai astagatra yang terdiri dari aspek alamiah seperti geografi,
kekayaan alam dan penduduk dan aspek social budaya seperti ideology, politik,
socialbudaya, perthanan dan keamanan.

C. TUJUAN KETAHANAN NASIONAL


Tujuan dari ketahanan nasioanal dapat dalam UUD 1945 alinea ke-4
pembukaan, yaitu :
“Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan dan
perdamaian abadi dan keadilan sosial.”
Dari bunyi alinea ke 4 tersebut, telah disebutkan secara gambling mengenai
tujuan dari ketahanan nasional di Indonesia. Tentunya yang paing penting
tujuannya adalah untuk memngusahakan negara agar dapat terus bertahan
menghadapi segala situasi sulit maupun problematika yang terjadi di Indonesia.

D. SIFAT KETAHANAN NASIONAL


 Mandiri, percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dan tidak
mudah menyerah. Sifat ini merupakan salah satu syarat untuk menjalin
kerjasama.
 Dinamis, maksudnya tidak tetap, naik turun, tergantung situasi dan
kondisi bangsa dan Negara serta lingkungan strategisnya. Sifat ini selalu
diorientasikan kemasa depan dan diarahkan pada kondisi yang lebih baik.
 Wibawa, semakin tinggi tingkat ketahanan nasional maka akan semakin
tinggi wibawa Negara dan pemerintah sebagai penyelenggara kehidupan
nasional.
 Konsultasi dan kerjasama, adanya saling menghargai dengan
mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian bangsa.

E. CIRI DAN ASAS KETAHANAN NASIONAL


Ciri ketahanan nasional yaitu :
 Didasarkan pada metode astagrata, seluruh aspek kehidupan nasional
tercermin dalam sistematika astagarata yang terdiri atas 3 aspek alamiah/statis
(trigatra) yang meliputi geografi, kekayaan alam, dan kependudukan dan lima
aspek social/dinamis (pancagatra) yang meliputi ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
 Berpedoman pada wawasan nasional
 Merupakan syarat utama bagi Negara berkembang
 Difokuskan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan
mengembangkan kehidupan
 Untuk menghadapi dan mengatasi tantangan, ancaman, hambatan dan
gangguan dari luar dan dalam.
 Sebagai pertahanan yang ditujukan secara langsung untuk memelihara
keamanan dan kesejahteraan
 Lebih menonjolkan pendekatan persuasif
Asas ketahanan nasional adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun
berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan nusantara. Asas-asas
ketahanan nasional yaitu :
 Asas kesejahteraan dan keamanan, kebutuhan mendasar dan wajib
dipenuhi bagi individu, kelompok dan masyarakat yang merupakan tolak ukur
bagi baik buruknya ketahanan nasional.
 Asas komperhensif integral/menyeluruh terpadu, ketahanan
nasional mencakup seluruh aspek kehidupan berkaitan dengan bentuk
persatuan dan perpaduan secara selaras, serasi dan seimbang.
 Asas mawas ke dalam dan mawas keluar, mawas kedalam bertujuan
menumbuhkan sifat dan kondisi kehidupan nasional berdasarkan nilai-nilai
kemandirian dan meningkatkan kualitas kemandirian bangsa. Mawas ke luar
dilakukan dalam rangka mengantisipasi, menghadapi dan mengatasi dampak
lingkungan strattegis luar negeri.
 Asas kekeluargaan, berisi sikap-sikap hidup yang diliputi keadilan
kebersamaan, kesamaan, gotong-royong, teggang rasa dan tanggung jawab
dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Dengan adanya
asas ini diakui adanya perbedaan dan terjaga dari konflik yag bersifat merusak.
PENGARUH PERANG DINGIN
http://www.ilmusocial.com/dampak-perang-dingin-bagi-dunia/

Dampak Positif
Bidang Ekonomi
Dalam bidang ekonomi ternyata perang dingin juga membawa dampak positif pada perekonomian dunia.
Baik itu secara sengaja maupun tidak sengaja. Hal ini ditandai dengan munculnya negara super power.
Dengan adanya negara super power, maka perekonomian dunia banyak dikuasai oleh para pemegang
modal. Mereka saling berlomba untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya dengan cara
menginvestasikan modal mereka ke negara-negara berkembang yang upah buruhnya masih relatif
rendah. Sehingga keuntungan mereka juga melambung tinggi.
Namun siapa sangka bahwa hal diatas juga berdampak baik bagi negara yang ditempati untuk membuka
usaha para pemilik modal. Pertumbuhan ekonomi di negara itu juga akan tumbuh pesat. Jadi keduanya
diuntungkan dalam usaha ekonomi ini. Pada saat itu negara pemilik modal yang berlomba-lomba untuk
menguasai dunia perekonomian, secara tidak langsung juga membawa unsur politik didalamnya.
Sehingga pemilik modal besar mendapatkan keuntungan besar, sementara negara yang modalnya
terbatas keuntungannya juga kecil. Karena itu munculah istilah globalisasi ekonomi di masyarakat. Untuk
mengatasi hal tersebut maka dilakukanlah beberapa tindakan seperti misalnya menyatukan mata uang.
Contoh yang sangat terlihat adalah negara-negara di kawasan eropa yang menyatukan mata uang
mereka menjadi euro.
Bidang Militer
Karena adanya rasa iri di antara negara- negara yang berseteru, masing-masing negara mulai
meningkatkan persenjataannya. Mereka melakukan hal ini agar tidak kalah dengan negara besar.
Dengan begitu persaingan senjata semakin maju dan berkembang pesat. Itu semua memacu tiap negara
untuk terus mengembangkan pertahanan negaranya masing-masing.
Bidang Sosial Budaya
Menyebarnya isu-isu HAM mulai sedikit demi sedikit mengglobal. Secara langsung adanya undang-
undang tentang HAM mulai diakui, karena itu rakyat menyetujui peresmian HAM itu sendiri. Dengan
adanya HAM, rakyat semakin percaya akan adanya demokrasi dan tidak ada lagi penindasan bagi kaum
lemah.
Luar angkasa
Perang dingin ini juga membawa pengaruh besar pada perkembangan keruangangkasaan yang kita
miliki. Mungkin jika tidak ada perang dingin, kita tidak akan tahu bagaimana bentuk tata surya kita. Pada
saat itu kedua negara yang bersengketa saling berlomba-lomba menunjukkan kepada dunia bahwa
negara merekalah yang paling baik dengan menyebarkan doktrin-doktrin yang mereka miliki. Karena
untuk meningkatkan gengsi negara mereka maka mereka sama-sama berlomba untuk meluncurkan roket
ke luar angkasa. Hasilnya, kita semua menjadi tahu bahwa sebenarnya kita ada pada tata surya apa,
kemudian bagaimana bentuknya. Terlepas dari siapa yang pertama kali mengabarkan berita ini, namun
dengan adanya perang dingin ini secara tidak langsung juga berdampak pada perkembangan ilmu
pendidikan keruangangkasaan kita.
Teknologi
Pada masa perang dingin sains dan teknologi yang terpaut dengan kegiatan militer mendapat sorotan
yang lebih dari pemerintah. Pemerintah bersedia mengeluarkan dana yang besar demi kemajuan iptek di
negara mereka. Pada periode ini tumbuh disiplin-disiplin ilmu yang mempelajari dampak sains pada
masyarakat.
Di negara-negara maju, teknologi di era modern bukan lagi urusan individu atau komunitas berskala kecil.
Teknologi modern mempunyai tujuan-tujuan nasional pada wilayah ideologi, militer, ataupun ekonomi dan
bentuk kesadaran nasional untuk menggali sumber-sumber alam yang ada. Ini juga bertujuan untuk
mewujudkan produksi barang dengan skala yang besar.

Dampak Negatif
Perang Dingin ini juga membawa dampak yang negatif pula, selama Perang Dingin berlangsung
masyarakat mengalami ketakutan akan perang nuklir yang lebih dahsyat dari perang dunia kedua.
Dampak lainnya adalah terbaginya Jerman menjadi dua bagian yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur
yang dipisahkan oleh Tembok Berlin.
Bidang Militer
Dengan adanya senjata nuklir yang dikembangkan secara pesat oleh kedua negara, maka masyarakat
dunia mengalami ketakutan yang luar biasa akan adanya kemungkinan perang nuklir yang sebenarnya
oleh kedua negara yang bersengketa itu. Saat itu memang sempat beredar kabar bahwa uni soviet sudah
meletakkan nuklir-nuklirnya di kuba dan diarahkan ke Amerika. Mendapat ancaman nuklir seperti itu
Amerika tidak tinggal diam. Amerika kemudian menandatangani terbentuknya NATO. Ini adalah suatu
organisasi pertahanan yang kira-kira menyetujui tentang perjanjian bahwa apabila salah satu negaranya
diserang maka dianggap sebagai serangan terhadap NATO. Setelah mengetahui hal ini maka pemerintah
Uni Soviet menarik kembali rudal-rudal nuklirnya dari Kuba.
Bidang Politik
Dampak dalam bidang politik dapat kita lihat dari dibangunnya tembok berlin di Jerman sebagai batas
antara Jerman Barat dan Jerman Timur. Dalam perang dunia kedua negara ini memang sudah terbagi
menjadi 2, yaitu Jerman Barat yang beribukota di Bonn dan Jerman Timur yang beribukota di Berlin.
Negara ini mengalami perpecahan karena adanya 2 paham yang berbeda berlaku di negara ini, yaitu
liberal yang dianut Jerman Barat dan Komunis yang dianut Jerman Timur.
Dalam perjalanan pemerintahannya, Jerman barat mengalami perkembangan yang jauh lebih pesat
daripada Jerman timur. Oleh sebab itu, banyak orang Jerman timur yang memutuskan untuk hijrah ke
Jerman barat. Namun karena saat itu terjadi perang dingin antara Amerika dan Uni Soviet, Uni soviet
merasa tersinggung dengan adanya orang-orang pindah ke Jerman Barat. Karena itu Uni soviet
mendanai dan mendukung untuk membangun sebuah tembok yang berada di kota berlin yang
menyebabkan terbelahnya kota itu. Selain itu di tembok ini, uni soviet juga menyiagakan tentaranya agar
menembaki orang-orang yang masih berani untuk menyeberang. Kemudian tembok ini sangat dikenal
orang sebagai simbol bagi perang dingin.
RUNTUHNYA UNI SOVIET
http://sejarahlengkap.com/dunia/sejarah-runtuhnya-
uni-soviet

Uni Soviet merupakan salah satu (mantan) negara adidaya dunia yang sekaligus
menjadi rival abadi Amerika Serikat. Negara ini merupakan negara komunis teragung
sejagat raya pada masanya. Sehingga kekuatan politiknya tidak dapat diremehkan
sejak ia berdiri tanggal 25 Oktober 1917. Bahkan 3 tahun setelah itu, tepatnya di
tahun 1920 Vladimir Lenin terus berusaha melebarkan sayap komunisme ke luar
Eropa Timur. Usahanya ini dikenal dengan Komintern (Komunis Internasional).

Pada masa kejayaannya, Uni Soviet yang merupakan gabungan dari beberapa negara
berhasil menularkan paham komunismenya pada beberapa negara di luar Eropa
Timur. Namun dinamisme perkembangan di dalam tubuh negaranya sendiri gagal
menyatukan negara-negara bagian yang bersatu di bawah naungan Uni Soviet.

Negara ini wajib memberikan perlindungan dan sumbangan materi kepada negara
berpaham sosial-komunis yang menjadi bawahannya. Semua ini dipicu juga karena
perang dingin dengan Amerika Serikat. Kedua negara besar tersebut tidak pernah
bentrok fisik langsung. Tetapi melalui tindakan di balik layar yang mendorong
negara-negara kecil agar terlibat konflik lebih dalam, kedua negara ini telah jelas
menunjukkan ada dendam di antara mereka.

Sementara itu, demokrasi Amerika mendengungkan kebebasan yang tidak


membatasi rakyatnya mengeluarkan suara dan berkreativitas. Di pihak yang lain,
sosial-komunis terus dipaksakan menjadi ideologi bagi Uni Soviet dan sekutunya
agar negara yang menganut paham ini dapat hidup teratur serta adil.

Nyatanya zaman memberikan tantangan yang semakin berat bagi kedua kubu, United
States of America dan Uni Soviet. Dan akhirnya yang keluar dari perang dingin
sebagai pemenang adalah Amerika Serikat. Cool War atau perang dingin yang sudah
lama berlangsung disudahi dengan runtuhnya negara Uni Soviet pada 25 Desember
1991.
Penyebab Keruntuhan
Ada banyak faktor yang melatarbelakangi keruntuhan negara sebesar Uni Soviet.
Tentunya faktor-faktor tersebut lebih banyak berasal dari internal negara. Seperti
permasalahan KKN yang tidak transparan, konflik antar suku bangsa dan beberapa
masalah yang kemudian menjadi penyulut gerakan sporadis penghancur kedaulatan
negara. Berikut adalah penyebab keruntuhan Uni Soviet :

1. Keragaman Budaya

Keragaman budaya ternyata menjadi sumber permasalahan yang sangat


membahayakan kedaulatan negara. Sehingga negara kita dapat berkaca kepada
sejarah runtuhnya Uni Soviet agar dapat menjadikan perbedaan sebagai sumber
kekuatan, bukannya keruntuhan. Di Indonesia, kasus semacam ini bisa diatasi
dalam sejarah kerajaan Majapahit yang melahirkan sejarah bhinneka tunggal ika.

Uni Soviet merupakan sebuah pemerintahan pusat yang berada di Moskow, namun ia
membawahi 15 negara berbentuk republik. Tentunya dengan jumlah negara
sebanyak itu, luas wilayah Uni Soviet sangat lebar, bahkan menjadi salah satu yang
terbesar di dunia. Selain luas wilayah, berpengaruh juga keragaman etnis, suku
bangsa, adat istiadat, kebudayaan dan berbagai ciri khas dari setiap negara bagian.

Etnosentrisme masih sangat kental terasa meskipun sudah ada pemersatunya, Uni
Soviet. Sayangnya, kenyataan tetap bersikukuh membuat setiap negara bagian dari
Uni Soviet memegang ciri khas dan sifat kedaerahan masing-masing. Tidak ada rasa
nasionalisme bernama satu Uni Soviet pada saat itu. Sehingga faktor ini menjadi
faktor utama dan pertama yang menyebabkan keruntuhan Uni Soviet.

Ketika pemerintah pusat sudah kewalahan menjamin kesejahteraan hidup seluruh


negara bagiannya, ada banyak pihak yang tidak puas dengan kinerja pemerintah.
Mereka pun memutuskan melakukan gerakan sporadis yang menyerang pemerintah
pusat. Seperti di Indonesia, kebanyakan negara yang berani menentang pemerintah
secara terang-terangan adalah negara yang wilayahnya jauh dari ibukota, Moskow.
2. Totaliter

Ini bukan sejarah NAZI, namun pemerintahan di Uni Soviet masa Lenin dan
seterusnya memakai sifat totaliter. Sebenarnya tujuan dari penerapan sifat ini pada
kepemimpinan diktator tidak sepenuhnya jelek. Para penguasa menginginkan sebuah
keteraturan dalam negara agar cepat mencapai tujuannya. Sehingga rakyat harus
sepenuhnya percaya pada negara dan pemerintah.

Karena keharusan menghargai negara dengan sepenuh kepercayaan, akhirnya


beberapa pihak dalam negeri yang mencari untung memanfaatkan keadaan ini.
Mereka bertindak sebagai orang-orang penjilat yang tidak benar-benar peduli dengan
rakyat. Mereka bersikap untuk menyenangkan negara dan pemerintah demi
kepentingannya sendiri.

Sementara itu, pemerintahan yang totaliter membius rakyat kecil dalam berkreasi
dan berpendapat. Mereka tidak dapat mencukupi kebutuhan hidupnya dengan cara
sendiri, sifat totaliter ini juga sangat mengekang setiap gerakan yang berusaha
meneriakkan kebebasan. Untuk memantapkan sifat totaliter di Uni Soviet, negara ini
memiliki polisi rahasia bernama KGB bentukan Felix Dzerzhinsky yang terkenal
kejam.

3. Miskin

Tidak ada negara maju yang kondisi ekonomi negaranya memburuk dari hari ke hari.
Kondisi miskin ini dinilai dari standar kesejahteraan atau taraf hidup rakyat dan
beberapa indikator kemajuan ekonomi. Terbukti negara-negara blok barat yang
dipimpin oleh Amerika Serikat memiliki taraf hidup yang lebih baik dibanding negara
sosialis-komunis.

Perekonomian di Uni Soviet sendiri pada waktu itu menerapkan sistem sosialis
sebagai dampak dari ideologi yang dianut oleh pemerintah. Karena memilih ideologi
tersebut, segala hal yang berurusan dengan proses ekonomi dilakukan dengan
keterlibatan pemerintah.

Tidak ada kebebasan berkreativitas agar ekonomi dapat semakin maju. Tidak ada
pula usaha pemerintah menyerahkan aset negara yang memungkinkan dikelola
swasta agar dikelola oleh pihak swasta sehingga dapat meringankan tugas
pemerintah. Karena terus menerus menunggu pemerintah dari proses produksi,
distribusi dan konsumsinya, perekonomian di Uni Soviet berkembang sangat lambat
bahkan hampir macet.
Pengeluaran negara yang harus membiayai negara lain sebagai pendukungnya di
dunia internasional cukup menguras kas negara. Akibatnya kebutuhan dalam negeri
tidak kunjung terpenuhi dan malah terjadi kemiskinan pada rakyat jelata.

4. Kemajuan Zaman

Kemajuan zaman selalu identik dengan globalisasi. Dan globalisasi ini selalu
berkembang bersama kecanggihan tekhnologi. Maklum, sebagai sebuah negara yang
memiliki 2 generasi –baru dan lama- akan mengalami perbedaan pendapat. Namun
perbedaan ini tidak seperti perbedaan antar generasi pada sejarah Rengasdengklok
di Indonesia.

Generasi muda Uni Soviet mengetahui perkembangan dunia internasional melalui


alat komunikasi radio dan televisi. Dari kedua media tersebut, keinginan menjadi
individu yang bebas merdeka menyuarakan dan mengkreasikan pikiran tumbuh
semakin subur. Mereka memiliki ide merebut kembali hak asasi manusia dari radio
dan televisi yang memberitahu kemajuan serta kemapanan kehidupan negara luar
tanpa totaliter, dengan demokrasi penuh. Termasuk dalam golongan muda Soviet
yaitu Gorbachev dan Yeltsin.

5. Generasi Baru

Generasi baru Uni Soviet lahir sebagai efek dari kemajuan zaman. Generasi ini
berhasil memegang kendali pemerintahan. Adalah Mikhail Gorbachev yang berhasil
menduduki kursi PKUS (Partai Komunis Uni Soviet). Dia merupakan seorang lelaki
yang memiliki visi kuat ke depan dengan semangat mudanya yang membara untuk
mendapatkan perubahan.

Gorbachev selalu digadang-gadang dapat memperbaiki keadaan Uni Soviet yang


sudah sangat buruk. Ia lahir di era 1930-an dan menjadi Sekretaris Jenderal PKUS di
tahun 1985. Dengan ide dan perencanaannya yang akan membawa rakyat keluar dari
totalitarianisme, sosialisme dan komunisme, pria ini ternyata menjadi penguasa
terakhir di Uni Soviet.

6. Bubarnya Pakta Warsawa

Pakta Warsawa dilangsungkan di Warsawa, sebuah daerah milik negara Polandia.


Pakta ini menghasilkan kesepakatan di antara seluruh negara komunis yang berada
di Eropa. Kesatuan militer komunis lahir dari kesepakatan Warsawa ini yang resmi
disepakati pada tanggal 14 Mei 1955.
Bubarnya pakta Warsawa ini diakibatkan oleh Uni Soviet sendiri. Sebagai negara
adidaya diantara negara komunis Eropa, Uni Soviet memegang peran penting di
dunia komunis internasional. Kebijakan Gorbachev yang mulai membuka diri,
pengaruh politik Amerika yang sangat kuat terhadap perekonomian Uni Soviet dan
seluruh dunia mengakibatkan pakta tersebut perlahan melemah dan bubar.

Tujuan dari dibentuknya pakta Warsawa sebetulnya untuk mempersiapkan diri


menerima serangan dari NATO –aliansi militer milik blok barat yang dikepalai
Amerika. Namun pada tanggal 31 Maret tahun 1991 –tahun runtuhnya Uni Soviet-
pakta ini bubar secara tidak resmi. Kebubarannya diresmikan pada tanggal 1 Juli
1991.
RUNTUHNYA YUGOSLAVIA
http://bahasapendidikan.com/konflik-di-yugoslavia/

KONFLIK YUGOSLAVIA

Konflik Yugoslavia merupakan konflik antar etnis di Yugoslavia. Bagaimanakah berlangsungnya konflik
Yugoslavia? Mari simak bahasan berikut.

Konflik Yugoslavia merupakan konflik akibat diskriminasi antar etnis (genocidal) di Yugoslavia yang
terjadi antara tahun 1990 hingga 2001. Konflik Yugoslavia sering disebut sebagai perang paling
mematikan di Eropa setelah Perang Dunia. Konflik antar etnis ini dimulai sejak meninggalnya Joseph
Broz Tito, pemimpin Yugoslavia terdahulu pada tanggal 8 Mei 1980.
Salah satu kebijakan Joseph Broz Tito tahun 1965 adalah Jalan Yugoslavia, yang berisi bahwa Yugoslavia
mengadakan hubungan dagang yang seimbang antara Blok Barat maupun Blok Timur serta melakukan
desentralisasi di bidang politik dan ekonomi yang membuka jalan ke arah sosialisme. Pada saat itu,
Yugoslavia berjalan dengan tentram dengan tidak memihak pada kedua blok tersebut.
FAKTOR PENYEBAB KONFLIK YUGOSLAVIA
Sejak Tito meninggal, perbedaan rasial di Yugoslavia merebak, terutama di akhir tahun 80-an saat krisis
ekonomi. Di tengah sulitnya ekonomi, nasionalisme kelompok etnis di Yugoslavia bangkit, berujung pada
pecahnya perang antar etnis. Konflik genocidal ini terjadi di enam negara bagian, yakni antara bangsa
Serbia dengan Kroasia, Bosnia dan Albania, serta Makedonia dan Albania.
Pengganti Joseph Broz Tito, Slobodan Milosevic tidak berhasil menyelesaikan konflik di Yugoslavia. Tidak
ada orang yang memiliki kharisma kepemimpinan seperti Joseph Broz Tito. Akibatnya, meletus perang
perang antar etnis. Konflik di Yugoslavia sejatinya berawal dari gerakan Pan Slavia (oleh bangsa Serbia)
yang bertujuan untuk menyatukan semua etnis Slavia dan membentuk negara Serbia Raya.
Selama berlangsungnya konflik etnis ini, terjadi kejahatan perang dan pembersihan etnis besar-besaran.
Demikian memburuknya situasi, hingga Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pun
membentuk International Criminal Tribunal for the former Yugoslavia (ICTY) untuk mengusut kejahatan
perang yang terjadi selama konflik etnis berlangsung. Sementara itu, keenam negara bagian tetap
berusaha memisahkan diri dari Yugoslavia serta membentuk negara baru yang merdeka dan berdaulat.
KRONOLOGI KONFLIK ETNIS YUGOSLAVIA

Konflik diawali sejak merdekanya Kroasia dan Slovenia pada tanggal 26 Juni 1991. Setelah keduanya
merdeka, Serbia memegang kekuasaan di Yugoslavia dan merasa bertanggungjawab atas nasib warga
Serbia di Kroasia. Macedonia dan Bosnia-Herzegovina, yang tidak mau berada di bawah kendali Serbia,
kemudian memerdekakan diri serta meminta pengakuan dari Komunitas Eropa atas kemerdekaan
mereka.
Bosnia akhirnya tenggelam dalam perang saudara pada April 1992. Konflik antara Serbia, Kroasia, dan
Bosnia ditandai dengan peristiwa genosida (pembinasaan etnis secara sistematis) yang mengejutkan
dunia.
Serbia dan Montenegro menyatakan diri sebagai Republik Federal Yugoslavia pada tanggal 27 April 1992
dengan mengakui kemerdekaan empat negara bagian lainnya. Namun, komunitas internasional menolak
kedudukan Republik Federasi Yugoslavia sebagai pengganti Yugoslavia.

BERAKHIRNYA KONFLIK YUGOSLAVIA

Pihak pihak yang terkait dalam Perang Bosnia akhirnya setuju untuk berdamai pada 21 November 1995.
Perundingan persetujuan perdamaian berlangsung di Dayton, Ohio, Amerika Serikat, dan pada akhirnya
disepakati oleh pemimpin ketiga negara, yakni Bosnia, Serbia, dan Kroasia.

Penandatanganan perdamaian secara resmi dilakukan di Paris, Perancis tanggal 14 Desember 1995 yang
dihadiri pimpinan dari beberapa negara sebagai saksi. Isi perjanjian yang ditandatangani ialah:
• Bosnia sebagai negara tunggal terdiri dari dua republik, yaitu Federasi Muslim-Kroasia dan Serbia-
Bosnia.
• Sarajevo menjadi bagian dari Federasi Muslim-Kroasia, sehingga tentara Serbia harus meninggalkan
Sarajevo.
• Pemerintahan pusat Bosnia harus efektif dengan Presiden terpilih dan parlemen.
• Pemulangan pengungsi ke tempat tinggalnya.
• Kebebasan di seluruh negara.
• Larangan terhadap penjahat perang untuk menduduki pemerintahan.
RANGKUMAN
1) Konflik Yugoslavia adalah konflik etnis (genocidal).
2) Konflik Yugoslavia terjadi setelah meninggalnya Joseph Broz Tito, akibat adanya gerakan Pan Slavia
yang bertujuan untuk membentuk negara Serbia Raya.
3) Konflik Yugoslavia berakhir secara resmi pada tanggal 14 Desember 1955 dengan penandatanganan
perjanjian perdamaian antara keenam negara bagian Yugoslavia di Paris, Perancis.
TRIGATRA ALAMIAH

Konsepsi wawasan nusantara merupakan suatu konsep di dalam cara pandang dan pengaturan yang
mencakup segenap kehidupan bangsa yang dinamakan astagatra, yang meliputi aspek alamiah (trigatra) dan
aspek sosial (pancagatra). Trigatra meliputi posisi dan lokasi geografis negara, keadaan dan kekayaan alam,
dan keadaan dan kemampuan penduduk. Pancagatra merupakan aspek sosial kemasyarakatan terdiri dari
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan (Ipoleksosbudhankam). Antara gatra yang
satu dengan yang lain terdapat hubungan yang bersifat timbal balik dengan hubungan yang erat yang saling
interdependensi, demikian juga antara trigatra dan pancagatra.

Aspek – Aspek Trigatra


Letak dan Bentuk Geografis
Jikalau kita melihat letak geografis wilayah Indonesia dalam peta dunia, maka akan
nampak jelas bahwa wilayah negara tersebut merupakan suatu kepulauan, yang
menurut wujud ke dalam, terdiri dari daerah air dengan ribuan pulau-pulau di
dalamnya. Dalam bahasa asing bisa disebut sebagai suatu archipelago kelvar,
kepulauan itu merupakan suatu archipelago yang terletak antara Benua Asia di sebelah
utara dan Benua Australia di sebelah selatan serta Samudra Indonesia di sebelah barat
dan Samudra Pasifik di sebelah timur. 

Letak geografis antara dua benua dan samudra yang penting itu, maka dikatakan
bahwa Indonesia mempunyai suatu kedudukan geografis di tengah-tengah jalan lalu
lintas silang dunia. Karena kedudukannya yang strategis itu, dipandang dari tiga segi
kesejahteraan di bidang politik, ekonomi dan sosial budaya, Indonesia telah banyak
mengalami pertemuan dengan pengaruh pihak asing (akulturasi).

Indonesia terletak pada 6 LU–11 LS, 95 BT–141 BT, dilalui garis khatulistiwa yang di
tengah-tengahnya terbentang garis equator sehingga Indonesia mempunyai 2 musim,
yaitu musim hujan dan kemarau.
Keadaan dan Kemampuan Penduduk
Penduduk adalah sekelompok manusia yang mendiami suatu tempat atau wilayah.
Adapun faktor penduduk yang mempengaruhi ketahanan nasional adalah sebagai
berikut.

1. Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk berubah karena kematian, kelahiran, pendatang baru, dan orang yang
meninggalkan wilayahnya. Segi positif dari pertambahan penduduk ialah pertambahan
angkatan kerja (man power) dan pertambahan tenaga kerja (labour force). Segi
negatifnya, apabila pertumbuhan penduduk tidak seimbang dengan tingkat
pertumbuhan ekonomi yang tidak diikuti dengan usaha peningkatan kualitas penduduk.

2. Faktor yang Mempengaruhi Komposisi Penduduk

Komposisi adalah susunan penduduk menurut umur, kelamin, agama, suku bangsa,
tingkat pendidikan, dan sebagainya. Susunan penduduk itu dipengaruhi oleh mortalitas,
fertilitas, dan migrasi. Fertilitas sangat berpengaruh besar terhadap umur dan jenis
penduduk golongan muda yang dapat menimbulkan persoalan penyediaan fasilitas
pendidikan, perluasan lapangan kerja, dan sebagainya.

3. Faktor yang Mempengaruhi Distribusi Penduduk

Distribusi penduduk yang ideal adalah distribusi yang dapat memenuhi persyaratan
kesejahteraan dan keamanan yaitu penyebaran merata. Oleh karena itu, pemerintah
perlu memberikan kebijakan yang mengatur penyebaran penduduk, misalnya dengan
cara transmigrasi, mendirikan pusat-pusat pengembangan (growth centers), pusat-
pusat industri, dan sebagainya. Kemampuan penduduk yang tidak seimbang dengan
pertumbuhan penduduk dapat menimbulkan ancamanancaman terhadap pertahanan
nasional.
Keadaan dan kekayaan alam
Kekayaan sumber-sumber alam sebenarnya terdapat di atmosfir, di permukaan bumi, di
laut, di perairan, dan di dalam bumi. Sumber-sumber alam sesungguhnya mempunyai
arti yang sangat luas di mana Indonesia terkenal sebagai negara yang mempunyai
sumber-sumber alam yang berlimpah ruah. 

Sebagai gambaran umum, sumber-sumber alam termasuk sumber-sumber pelican atau


mineral, sumber-sumber nabati atau flora, dan sumber-sumber hewani atau fauna.
Untuk memulai dengan sumber-sumber pelican atau mineral dapat diutarakan, bahwa
negara Indonesia mempunyai sumber-sumber mineral yang meliputi bahanbahan
galian, biji-bijian maupun bahan-bahan galian industri di samping sumber-sumber
tenaga lain. Sifat unik kekayaan alam yaitu jumlahnya yang terbatas dan
penyebarannya tidak merata. Sehingga menimbulkan ketergantungan dari dan oleh
negara dan bangsa lain. Bentuk sumber daya alam ada 2 (dua) , yaitu sumber daya
alam yang dapat diperbarui

dan tidak dapat diperbarui.

Sumber daya alam harus diolah atau dimanfaatkan dengan berprinsip atau asas
maksimal, lestari, dan berdaya saing.

1) Asas maksimal

Artinya sumber daya alam yang dikelola atau dimanfaatkan harus benar-benar
menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.

2) Asas lestari

Artinya pengolahan sumber daya alam tidak boleh menimbulkan kerusakan lingkungan,
menjaga keseimbangan alam.

3) Asas berdaya saing

Artinya bahwa hasil hasil sumber daya alam harus bisa bersaing dengan sumber daya
alam negara lain.
PANCA GATRA SOSIAL

Aspek–Aspek Pancagatra
Pancagatra adalah aspek-aspek kehidupan nasional yang menyangkut kehidupan dan
pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat dan bernegara dengan ikatan-ikatan,
aturan-aturan dan norma-norma tertentu.

Hal-hal yang termasuk aspek pancagatra adalah sebagai berikut.

Ideologi
Ideologi suatu negara diartikan sebagai guiding of principles atau prinsip yang dijadikan
dasar suatu bangsa. Ideologi adalah pengetahuan dasar atau cita-cita. Ideologi
merupakan konsep yang mendalam mengenai kehidupan yang dicita-citakan serta yang
ingin diiperjuangkan dalam kehidupan nyata. Ideologi dapat dijabarkan ke dalam sistem
nilai kehidupan, yaitu serangkaian nilai yang tersusun secara sistematis dan merupakan
kebulatan ajaran dan doktrin. Dalam strategi pembinaan ideologi berikut adalah
beberapa prinsip yang harus diperhatikan.

1) Ideologi harus diaktualisasikan dalam bidang kenegaraan oleh WNI.

2) Ideologi sebagai perekat pemersatu harus ditanamkan pada seluruh WNI.

3) Ideologi harus dijadikan panglima, bukan sebaliknya.

4) Aktualisasi ideologi dikembangkan kearah keterbukaan dan kedinamisan.

5) Ideologi Pancasila mengakui keaneragaman dalam hidup berbangsa dan dijadikan


alat untuk menyejahterakan dan mempersatukan masyarakat.

6) Kalangan elit eksekutif, legislatif, dan yudikatif harus harus mewujudkan cita-cita
bangsa dengan melaksanakan GBHN dengan mengedepankan kepentingan bangsa.

7) Menyosialisasikan Pancasila sebagai ideologi humanis, relijius, demokratis,


nasionalis, dan berkeadilan. Menumbuhkan sikap positif terhadap warga negara dengan
meningkatkan motivasi untuk mewujudkan cita-cita bangsa.
Politik
Politik diartikan sebagai asas, haluan, atau kebijaksanaan yang digunakan untuk
mencapai tujuan dan kekuasaan. Kehidupan politik dapat dibagi kedalam dua sektor
yaitu sektor masyarakat yang memberikan input dan sektor pemerintah yang berfungsi
sebagai output. Sistem politik yang diterapkan dalam suatu negara sangat menentukan
kehidupan politik di negara yang bersangkutan. 

Upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan ketahanan di bidang politik adalah upaya
mencari keseimbangan dan keserasian antara keluaran dan masukan berdasarkan
Pancasila yang merupakan pencerminan dari demokrasi Pancasila.

Ekonomi
Kegiatan ekonomi adalah seluruh kegiatan pemerintah dan masyarakat dalam
mengelola faktor produksi dan distribusi barang dan jasa untuk kesejahteraan rakyat.
Upaya meningkatkan ketahanan ekonomi adalah upaya meningkatkan kapasitas
produksi dan kelancaran barang dan jasa secara merata ke seluruh wilayah negara.
Upaya untuk menciptakan ketahanan ekonomi adalah melalui sistem ekonomi yang
diarahkan untuk kemakmuran rakyat.

Ekonomi kerakyatan harus menghindari free fight liberalism, etatisme, dan tidak
dibenarkan adanya monopoli. Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan
selaras antarsektor. Pembangunan ekonomi dilaksanakan bersama atas dasar
kekeluargaan. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya harus dilaksanankan
secara selaras dan seimbang antarwilayah dan antarsektor. Kemampuan bersaing
harusditumbuhkan dalam meningkatkan kemandirian ekonomi. Ketahanan di bidang
ekonomi dapat ditingkatkan melalui pembangunan nasional yang berhasil, namun tidak
dapat dilupakan faktor-faktor non-teknis dapat mempengaruhi karena saling terkait dan
berhubungan.
Sosial Budaya
Sosial budaya dapat diartikan sebagai kondisi dinamik budaya bangsa yang berisi
keuletan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi
ancaman, tantangan, halangan, dan gangguan (ATHG). Gangguan dapat datang dari
dalam maupun dari luar, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang
membahayakan kelangsungan hidup sosial NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Esensi ketahanan budaya adalah pengaturan dan penyelenggaraan kehidupan sosial


budaya. Ketahanan budaya merupakan pengembangan sosial budaya dimana setiap
warga masyarakat dapat mengembangkan kemampuan pribadi dengan segenap
potensinya berdasarkan nilai-nilai Pancasila.

Pertahanan dan Keamanan


Pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi dinamika dalam kehidupan
pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi ATHG yang membahayakan identitas, integritas, dan
kelangsungan hidup bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Ketahanan di bidang
keamanan adalah ketangguhan suatu bangsa dalam upaya bela negara, di mana
seluruh IPOLEKSOSBUDHANKAM disusun, dikerahkan secara terpimpin, terintegrasi,
terorganisasi untuk menjamin terselenggaranya Sistem Ketahananan Nasional. Prinsip-
prinsip Sistem Ketahanan Nasional

antara lain adalah sebagai berikut.

1) Bangsa Indonesia cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan.

2) Pertahanan keamanan berlandasan pada landasan ideal Pancasila, landasan


konstitusional UUD 1945, dan landasan visional wawasan nusantara.

3) Pertahanan keamanan negara merupakan upaya terpadu yang melibatkan segenap


potensi dan kekuatan nasional.
4) Pertahanan dan keamanan diselenggarakan dengan sistem pertahanan dan
keamanan nasional (Sishankamnas) dan sistem pertahanan dan keamanan rakyat
semesta (Sishankamrata).

http://www.maolioka.com/2016/11/aspek-trigatra-dan-pancagatra-dalam.html

Anda mungkin juga menyukai