Anda di halaman 1dari 3

Ketahanan Nasional dan Bela Negara

A. Konsep dan urgensi Ketahanan Nasional dan Bela Negara


Wajah Ketahanan Nasional Indonesia, sebagai Strategi, sebagai Kondisi,
sebagai Konsepsi/doktrin. Pada GBHN tahun 1998, Ketahanan Nasional, Panca Gatra
terdiri ketahanan Idiologi, Politik, Ekonomi, Sosial Budaya, Pertahanan
Keamanan.Dimensi ketahanan Nasional Berlapis, terdiri ketahanan diri (individu),
keluarga, wilayah, Regional dan nasional. Bela Negara sebagai upaya mewujudkan
Ketahanan Nasional, UUD NRI 1945 pasal 27 : •Ketahanan nasional •Supaya
“survive”Sebagai Strategi •Kondisi Kehidupan Nasional•Kondisi nyata•Kondisi yang
ingin diwujudkan Sebagai Kondisi•Kehidupan Nasional Yang Lebih Baik :•Mengatur
dan penyelenggaraan kehidupan dengan pendekatan kesejahtera dan keamanan
doktrin sebagai Konsepsi Pengertian Ketahanan Nasional (TANNAS). Pengertian
Ketahanan Nasional (STRATEGI) Ketahanan nasional sebagai geostrategi penjabaran
geopolitik indonesia Agar tetap “survive”dalam menghadapi segala bentuk ancaman
Dengan pendekatan asta gatra(8 aspek) Menjadi acuan dalam penyusunan
GBHN/RPJPN (Rencana Pembanganan Jangka Panjang Nasional) Pengertian
Ketahanan Nasional (KONDISI) Adalah kondisi dinamis bangsa indonesia yang
meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi Berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan
nasional dalam menghadapi dan mengatasi A.T.H.G.baik dari luar maupun dari
dalam, untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan
untuk mencapai tujuan nasional
Tujuan bela negara, diantaranya: a. Mempertahankan kelangsungan hidup
bangsa dan negara, b. Melestarikan budaya, c. Menjalankan nilai-nilai pancasila dan
UUD 1945, d. Berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara, e. Menjaga identitas dan
integritas bangsa/ negara. Sedangkan fungsi bela negara, diantaranya: a.
Mempertahankan Negara dari berbagai ancaman; b. Menjaga keutuhan wilayah
negara; c. Merupakan kewajiban setiap warga negara. d. Merupakan panggilan
sejarah;
Urgensi Menurut Mahan kekuatan suatu negara tidak hanya tergantung luas
wilayah daratan, akan tetapi tergantung pula pada faktor luasnya akses ke laut dan
bentuk pantai dari wilayah negara. Sebagaimana diketahui Alfred T. Mahan termasuk
pengembang teori geopolitik tentang penguasaan laut sebagai dasar bagi penguasaan
dunia. Barang siapa menguasai lautan akan menguasai kekayaan dunia (Armawi,
2012).Cline dalam bukunya World Power Assesment, A Calculus of Strategic Drift,
melihat suatu negara dari luar sebagaimana dipersepsikan oleh negara lain. Kekuatan
sebuah negara sebagaimana dipersepsikan oleh negara lain merupakan akumulasi dari
faktor-faktor sebagai berikut : sinergi antara potensi demograsi dengan geografi :
kemampuan militer; kemampuan ekonomi; strategi nasional; dan kemauan nasional
atau tekad rakyat untuk mewujudkan strategi nasional.
B. Sumber historis, sosiologis, dan politis tentang Ketahanan Nasional dan Bela Negara
Sumber historis, ketahanan nasional bermula pada tahun 1960-
an, dimasa itu sedang meluasnyapengaruh komunisme yang berasal dari Uni
Sovyet dan Cina. Sejarah keberhasilan Indonesia dalammelawan komunis dengan
ketahanan nasional berlandaskan ideologi. Pada tahun 1969 lahirlah istilah ketahana
nasional yang intinya adalah keuletan dan daya tahan suatubangsa dalam
menghadapi ancaman. Dan pada tahun 1973 secara resmi konsep
ketahanan dimasukkan kedalam GBHN yakni Tap MPR No IV/MPR/1978.
Dalam sejarah kebangsaan indonesia berdirinya organisasi budi utomo tahun
1908 disepakati sebagai hari kebangkitan nasional karena pada saat itulah dalam diri
bangsa indonesia mulai tumbuh kesadaran sebagai bangsa walaupun belum
menamakan indonesia.setelah berdirinya budi utomo berdiri pula organisasi
pergerakan kebangsaan lain seperti syarikat islam,muhammadiyah,indische
party,PSII,PKI,NU,dan organisasi lainnya dan tujuan akhirnya ingin melepaskan diri
dari penjajahan belanda.
Sumber sosiologis, ketahanan nasional bermula dari ancaman setelah perang
dingin terhadap budayadan kebangsaan. Inti ketahanan nasional pada dasarnya
berada pada tataran “mentalitas” bangsaIndonesia sendiri dalam menghadapi
dinamika masyarakat itu sendiri.
Sumber politik Ketahanan nasional dewasa ini sangat dipengaruhi oleh
kondisi ketidakadilan sebagai “musuh bersama”. Konsep ketahanan juga
tidakhanya ketahanan nasional tetapi sebagai konsepsi yang berlapis, atau
Ketahanan Berlapis. Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) RI sebagai
lembaga yang mengembangkan konsep ketahanan nasional Indonesia, sudah
membuat badan khusus yang yang bertugas mengukur tingkat
ketahananIndonesia. Badan ini dinamakan Laboratorium Pengukuran Ketahanan
Nasional, sebagai bagian dariLemhanas RI. Kondisi dinamika suatu bangsa ,berisi
keuletan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional,didalam menghadapi dan menggatasi segala tantangan,ancaman,hambatan
serta gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun
tidak langsung membahayakan kehidupan politik bangsa dan negara.
C. Membangun argumen tentang dinamika dan tantangan Ketahanan Nasional dan Bela
Negara
Pengalaman sejarah bangsa Indonesia telah membuktikan pada kita, konsep
ketahanan nasional kita terbukti mampu menangkal berbagai bentuk ancaman
sehingga tidak berujung pada kehancuran bangsa atau berakhirnya NKRI. Setidaknya
ini terbukti pada saat bangsa Indonesia menghadapi ancaman komunisme tahun 1965
dan yang lebih aktual menghadapi krisis ekonomi dan politik pada tahun 1997 – 1998.
Sampai saat ini kita masih kuat bertahan dalam wujud NKRI. Bandingkan
dengan pengalaman Yugoslivia ketika menghadapi ancaman perpecahan tahun 1990-
an.Namun demikian, seperti halnya individu yang terus berkembang, kehidupan
berbangsa juga menglami perubahan, perkembangan dan dinamika yang terus
meneru. Ketahanan Nasional Indonesia Indonesia akan selalu menghadapi aneka
tantangan dan ancaman yang terus berubah.Ketahanan nasional sebagai kondisi –
salah satu wajah Tannas – akan selalu mewujudkan dinamika sejalan dengan keadaan
atau obyektif yang ada dimasyarakat kita.
M. Erwin (2012 : 212) mengemukakan : masalah pokok pertama dan
ketahanan nasional Indonesia jika dilihat dari sudut geopolitik dapat dilihat dari
bagaimana menghadapi paham geopolitik negara-negara lain, terutama negara yang
mengandalkan power concept dan bertujuan menciptakan kondisi “penguasaan” dan
“dominasi” Lalu permasalah pokok lain ketahanan nasional Indonesia adalah
bagaimana menciptakan hubungan bilateral yang “simetris” dengan negara-negara
lain. Hubungan simetris ini dimaksudkan sebagai hubungan yang didasari motivasi
kerjasama saling menguntungkan dan saling menghormati, dalam arti “duduk sama
rata dan tegak sama tinggi”.Dalam kenyataan, tipe hubungan simetris ini sulit
dilaksanakan terutama dalam interaksi dengan negara-negara maju. Sebagai contoh
hubungan bilateral Indonesia dengan negara-negara Eropa dan Amerika Serikat.
Hubungan itu pada umumnya bersifat asymetris. Indonesia dianggap hanya
berpotensi sebagai negara menegah atau kekuatan “regional” dimana ekonominya
belum begitu kuat dalam percaturan internasional. Indonesia dianggap sebagai negara
phery-phery dalam sistem politik internasional yang dikuasai negara ini dalam hal ini
Amerika Serikat.

D. DAFTAR PUSTAKA
Ristekdikti. 2016. Pendidikan kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:
Kemenristekdikti
Kaelan. 2010. Pendidikan kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta:
Paradigma
Marnelis. 2016. Pendidikan kewarganegaraan. Depok: rajawali pers

Anda mungkin juga menyukai