Anda di halaman 1dari 13

Ketahanan nasional

Kelas PKN B
 PENGERTIAN
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi keuletan
dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang
datang dari dalam maupun dari luar.
 SEJARAH
Gagasan tentang ketahanan nasional bermula pada awal tahun 1960-an pada kalangan
militer angkatan darat di SSKAD yang sekarang bernama SESKOAD (sunardi,
1997). Masa itu adalah sedang meluasnya pengaruh komunisme yang berasal dari Uni
Sovyet dan Cina.

Pada tahun 1969 lahirlah istilah Ketahanan Nasional yang menjadi pertanda dari
ditinggalkanya Konsep kekuatan, meskipun dalam ketahanan nasional sendiri
terdapat konsep kekuatan. Konsepsi ketahanan nasional tahun 1972 dirumuskan
sebagai kondisi dinamis satu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional, didalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan baik
yang datang dari luar maupun dalam, yang langsung maupun tidak yang
membahayakan identitas.

 UNSUR-UNSUR
Unsur-unsur kekuatan nasional di Indonesia di istilahakan dengan gatra, dalam
ketahanan nasional Indonesia. Sedangkan unsur-unsur kekuatan nasional Indonesia
dikenal dengan nama Astagatra yang terdiri atas Trigatra dan Pancagatra. Trigatra
adalah aspek alamiah yang terdiri atas penduduk, sumber daya alam, dan wilayah.
Pancagatra adalah aspek sosial yang terdiri atas ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya, dan pertahanan keamanan.
 GATRA PENDUDUK
Penduduk suatu negara menentukan kekuatan atau ketahanan nasional negara yang
bersangkutan. Faktor yang bersangkutan dengan penduduk negara meliputi dua hal
berikut :
Aspek kualitas mencakup tingkat pendidikan, ketrampilan, etos kerja, dan
kepribadian.
Aspek kuantitas yang mencakup jumlah penduduk, pertumbuhan, persebaran,
perataan, dan perimbangan penduduk di tiap wilayah.
 GATRA WILAYAH
Wilayah turut pula menentukan kekuatan nasional Negara. Adapun hal yang terkait
dengan wilayah Negara meliputi :
- Bentuk wilayah Negara dapat berupa Negara pantai, Negara kepulauan dan Nega-
ra kontinental.
- Luas wilayah Negara; ada Negara dengan wilayah luas dan Negara dengan wilayah
sempit (kecil).
- Posisi geografis, astronomis, dan geologis Negara.
- Daya dukung wilayah Negara; ada wilayah yang habitable dan ada wilayah yang
unhabitable.
 GATRA SUMBER DAYA NASIONAL
Hal-hal yang berkaitan dengan unsur sumber daya alam sebagai elemenketahanan
nasional, meliputi:
- Potensi sumber daya alam wilayah yang bersangkutan mencakup sumber daya alam
hewani, nabati, dan tambang.
- Kemauan mengeksplorasi sumber daya alam. Pemanfaatan sumber daya alam
dengan memperhitungkan masa depan dan lingkungan hidup.
- Kontrol atas sumber daya alam.

 GATRA DI BIDANG IDEOLOGI


Ideologi mendukung ketahanan suatu bangsa oleh karena ideologi bagisuatu bangsa
memiliki dua fungsi pokok, yaitu:
- Sebagai tujuan atau cita-cita dari kelompok masyarakat yang bersangkutan,
artinya nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi itu menjadi cita-cita yang hendak
dituju.
- Sebagai sarana pemersatu dari masyarakat yang bersangkutan, atinya masyarakat
yang banyak dan beragam itu bersedia menjadikan ideologi sebagai milik bersama
dan menjadikannya bersatu.
 GATRA DI BIDANG POLITIK
Politik penyelengaraan bernegara sangat memengaruhi kekuatan nasional suatu
Negara. Penyelenggaraan bernegara dapat ditinjau dari beberapa aspek, seperti :
- Sistem politik yang dipakai yaitu apakah sistem demokrasi atau non demokrasi.
- Sistem pemerintahan yang dijalankan apakah sistem presidensil atau parlementer.
- Bentuk pemerintahan yang dipilih apakah republik atau kerajaan.
- Susunan Negara yang dibentuk apakah sebagai Negara kesatuan atau Negara
serikat.
 GATRA DI BIDANG EKONOMI
Ekonomi yang dijalankan oleh suatu Negara merupakan kekuatan nasional Negara
yang bersangkutan terlebih di era global sekarang ini. Bidang ekonomi berperan
langsung dalam upaya pemberian dan distribusi kebutuhan warga Negara.
 GATRA DI BIDANG SOSIAL DAN BUDAYA
Unsur budaya di masyarakat juga menentukan kekuatan nasional suatu Negara. Hal-
hal yang dialami sebuah bangsa yang homogen tentu saja akan berbeda dengan yang
dihadapi bangsa yang heterogen (plural) dari segi sosial budaya masyarakatnya.
 GATRA DI BIDANG PERTAHANAN KEAMANAN
Pertahanan keamanan suatu Negara merupakan unsur pokok terutama dalam
mengahadapi ancaman militer Negara lain. Oleh karena itu, unsur utama pertahanan
keamanan berada di tangan tentara (militer). Pertahanan keamanan Negara juga
merupakan salah satu fungsi pemerintahan Negara.
 Pendekatan Astagatra dalam mewujudkan ketahanan nasional
Adapun hal-hal yang harus dilakukan oleh Negara Indonesia dalam menciptakan
sebuah perdamaian Negara adalah:
1. Menghargai Keberagaman
Indonesia yang terdiri dari berbagai unsur dan bermacam-macam kelompok, hanya
akan terpelihara eksistensinya, apabila ada kerelaan untuk saling menerima
keberagaman dari setiap komponen bangsa terhadap komponen atau kelompok
lainnya.
2. Dialog Perdamaian
Dalam dialog perdamaian ini, sekali lagi harapan dibebankan kepada para pemeluk-
pemeluk agama. Hal ini didasarkan oleh kenyataan, bahwa sudah begitu banyak
kekejaman dan kekerasan yang dilakukan oleh manusia terhadap manusia lainnya di
seluruh dunia,
3. Menegakkan Kebenaran dan Keadilan
Satu hal yang tidak boleh dilupakan dalam proses awal menciptakan perda-maian
yang hakiki adalah dengan upaya melakukan upaya pengungkapan penyalahgunaan
kekuasaan dan pelanggaran HAM yang terjadi di masa lalu.
4. Melalui Pendekatan Cultural (Budaya) Untuk mewujudkan perdamaian kita harus
mengetahui budaya tiap-tiap masyarakat ataupun sebuah Negara.
5. Melalui Pendekatan Sosial dan Ekonomi Dalam hal ini pendekatan sosial dan
ekonomi yang terkait masalah keseja-hteraan dan faktor-faktor sosial di
masyarakat yang turut berpengaruh terhadap upaya perwujudan perdamaian dunia.
6. Melalui Pendekatan Politik Melalui pendekatan budaya dan sosial ekonomi saja
belum cukup efektif untuk mewujudkan perdamaian dunia. Perlu adanya campur
tangan politik, dalam artian ada agenda politik yang menekankan dan menyerukan
terwujudnya perdamaian dunia. Terlebih lagi bagi Negara-negara maju dan adidaya
yang memiliki power atau pengaruh dimata dunia
7. Melalui Pendekatan Religius (Agama) Pada hakikatnya seluruh umat beragama di
dunia ini pasti menginginkan adanya perdamaian. Sebab tidak ada agama yang
mengajarkan kejahatan, kekerasan ataupun peperangan. Semua Negara mengajarkan
kebaikan. Maka dari itu setiap kita yang mengaku beragama dan ber-Tuhan tentu
harus memiliki kepedulian dalam turut serta mewujudkan perdamaian di masyarakat
maupun di kancah dunia
 GLOBALISASI DAN KETAHANAN
Apa Itu Globalisasi ?
Globalisasi Dan Ketahanan
Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan
keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia
melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk
interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi biasa.
 ASPEK-ASPEK YANG MEMPENGARUHI KETAHANAN NASIONAL TERHADAp
GLOBALISASI
Aspek pertama, sosial-politik yang juga akan terpengaruh globalisasi. Keadaan sosial
politik bangsa akan berpengaruh ataupun dipengaruhi oleh dunia luar dan bisa mer-
ubah paham dan asas yang sudah dianut.
Aspek kedua, dalam kehidupan tatanan nasional akan dipengaruhi secara langsung
juga dengan globalisasi. Untuk itu diperlukan kebijakan -kebijakan dari pemerintah
hasil pemilu presiden 2004 untuk dapat mengatasinya.
Aspek ketiga, apabila kebijakan-kebijakan pemerintah salah maka globalisasi akan
memperlemah Ketahanan Nasional. Pemerintah diharuskan mengambil langkah dan
kebijakan untuk mengantisipasi gelombang globalisasi di masa mendatang.
 DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP KETAHANAN NASIONAL
Dampak positif :
- Globalisasi ekonomi, berimbas pada terbukanya pasar internasional.
- Globalisasi sosial Budaya : Dalam globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola
berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin.
- Semakin menguatnya supremasi hukum, demokratisasi, dan tuntutan terhadap
dilaksanakannya hak-hak asasi manusia.
- Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat
membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah
arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme.
- Aspek ekonomi, Dalam aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam
negeri karena banyaknya produk luar negeri membanjiri di Indonesia.
- Peran masyarakat dalam menjaga keamanan, kedaulatan, dan ketertiban negara
semakin berkurang karena hal tersebut sudah menjadi tanggung jawab pihak
tentara dan polisi.

Wawasan Nusantara
Kelas PKN B
O PENGERTIAN
Adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya
yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan wilayah dan tetap menghargai serta menghormati kebhinekaan dalam setiap
aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional
O KEDUDUKAN WAWASAN NUSANTARA
Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesai adalah ajaran yang
diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat Indonesia agar tidak terjadi penyimpangan
dan penyesatan dalam perjuangan menggapai dan mewujudkan tujuan dan cita-cita
nasional. Oleh karena itu, wawasan nusantara menjadi landasan visional dalam
menyelenggarakan kehidupan nasional.

Dalam Paradigma Nasional, kedudukan atau stratifikasi wawasan nusantara


yaitu:
1. Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa, dan dasar negara berkedudukan sebagai
landasan idiil
2. Undang undang dasar 1945 (UUD) sebagai landasan konstitusi negara berkedudukan
sebagai landasan konstitusional
3. Wawasan nusantara sebagai visi nasional berkedudukan sebagai landasan visional.
4. Ketahanan Nasional sebagai konsepsi nasional berkedudukan sebagai landasan
konsepsional
5. GBHN sebagai politik dan strategi nasional atau kebijakan dasar nasional
berkedudukan sebagai landasan operasional
O FUNGSI WAWASAN NUSANTARA
Wawasan nusantara berfungsi sebagai pedoman, dorongan, motivasi, serta rambu-
rambu dalam penentuan segala kebijaksanaan (kebijakan), tindakan, perbuatan dan
keputusan bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh
rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
O TUJUAN WAWASAN NUSANTARA
Wawasan nusantara bertujuan mewujudukan nasionalisme yang tinggi di segala
aspek kehidupan masyarakat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentikan
nasional daripada kepentingan individu, kelompok, suku bangsa, daerah, dan
golongan. Ini bukanlah berarti menghilangkan kepentingan kepentingan individu,
kelompok, suku bangsa, ataupun daerah.
Kepentingan kepentingan tersebut akan selalu dihormati, diakui dan dipenuhi
selama tidak bertentangan dengan kepentingan masyarakat banyak atau
kepentingan nasional. Nasionalisme yang tinggi di berbagai bidang atau segi
kehidupan demi terwujudnya tujuan nasional tersebut adalah pancaran dari makin
bertambahnya rasa, semangat dan paham kebangsaan dalam jiwa bangsa Indonesia
sebagai hasil pemahaman dan penghayatan Wawasan Nusantara.
O ASAS WAWASAN NUSANTARA
Asas wawasan nusantara merupakan ketentuan ketentuan atau kaidah kaidah dasar
yang harus diciptakan, dipatuhi, dipelihara, dan ditaati agar tetap taat dan setianya
komponen pembentuk bangsa Indonesai terhadap kesepakatan bersama.
Pengabaian terhadap asas wawasan Nusantara akan berakibat terjadinya
pelanggaran terhadap kesepakatan bersama yang akan menimbulkan perpecahan,
tercerai berainya bhineka dari tiap bagian dari bangsa dan negara Indonesai. Oleh
karena itu asas wawasan nusantara tidak boleh diabaikan.
Asas wawasan nusantara terdiri atas : Kepentingan yang sama, keadilan, kejujuran,
solidaritas, kerja sama, dan kesetiaan. Hal ini seluruhnya merupakan asas wawasan
nusantara yang betul betul harus dilaksanakan demi terjaganya kesatuan dalam
kebhinekaan.

O IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA


Wawasan Nusantara merupakan cara pandang serta visi nasional Indonesia sehingga
haruslah dipergunakan sebagai arahan, acuan, pedoman dan tuntutan bagi seluruh
individu bangsa Indonesia dalam memeliharan dan membangun tuntutan bangsa dan
NKRI. oleh karena itu, penerapan, pelaksanaan atau implementasi wawasan nusantara
harus tercermin pada pola sikap, dan tindak yang selalu dan senantiasa mendahulukan
kepentingan bangsa dan NKRI daripada kepentingan kelompok apalagi kepentingan
pribadi.
- Penerapan atau implementasi wawasan nusantara senantiasa berorientasi pada
kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh yaitu
dalam hal hal berikut ini:
- Penerapan atau implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan politik akan
menciptakan iklim penyelenggara negara yang sehat dan dinamis, hal tersebut
tampak dari wujud pemerintahan yang kuat, aspiratif dan terpercaya yang
dibangun sebagai penjelmaan kedaulatan rakyat.
- Implementasi atau penerapan wawasan nusantara dalam kehidupan ekonomi
akan menciptakan tatanan ekonomi yang benar benar menjamin pemenuhan dan
peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata.
- Disamping itu, penerapan wawasan nusantara mencerminkan tanggungjawab
pengelolaan sumber daya alam yang memperhatikan dan mempertimbangkan
kebutuhan masyarakat antar daerah secara timbal balik serta kelestarian sumber
daya alam itu sendiri.
O PENERAPAN WAWASAN NUSANTARA DALAM SEGI KEHIDUPAN SOSIAL
Penerapan Wawasan nusantara dalam segi kehidupan sosial. Hal tersebut akan
menciptakan sikap lahiriah dan batiniah yang menghormati, menerima dan mengakui
segala bentuk kebhinekaan atau perbedaan sebagai karunia sang Pencipta.

Penerapan wawasan nusantara dalam sendi kehidupan pertahanan dan keamanan akan
menumbuhkembangkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa, yang lebih lanjut akan
membentuk sikap bela negara pada setiap warga negara Indonesia.
O OTONOMI DAERAH
Pengertian Otonomi Daerah Otonomi Atau Autonomy Berasal Dari Bahasa Yunani Yaitu“
Autos “ Yang Berarti Sendiri, Dan “ Namos “ Yang Berarti Hukum Atau Aturan. Dengan
Demikian Otonomi Dapat Diartikan Sebagai “Kewenangan Untuk Mengatur Dan
Mengurus Rumah Tangga Sendiri
O DAERAH OTONOM
Daerah Otonom adalah Kesatuan Masyarakat Hukum yang mempunyai batas –
batas wilayah yang berwewenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri Berdasarkan
aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Mengapa ada Otonomi Daerah?


Sebagai wujud adanya perubahan paradigma dalam pelaksanaan pemerintahan di
Indonesia yang selama ini (sebelum era reformasi) bersifat sentralistik telah tidak sesuai
lagi dengan tuntutan kehidupan masyarakat Indonesia saat ini.

O LANDASAN HUKUM OTONOMI DAERAH


- ps. 18 ayat 2 uud 1945, berbunyi “pemerintah daerah provinsi, daerah kabupaten,
dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas
otonomi dan tugas pembantuan.”
- uu no. 32 th. 2004 tentang pemerintahan daerah
- uu no. 33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat
dan pemerintah daerah
O ASAS – ASAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( DARI PEMERINTAH
PUSAT)
1. Asas desentralisasi yaitu penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah
pusat kapada daerah otonom untuk mengurus dan mengatur urusan
pemerintahan dalam sistem negara kesatuan republik Indonesia, sehingga pada
akhirnya menjadi urusan pemerintah daerah.
2. Asas dekonsentrasi yaitu pelimpahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah
pusat kepada gubernur sebagai wakil pemerintahan dan kepada instansi vertikal
wilayah tertentu. Dan pada hakekatnya hal itu tetap menjadi urusan pemerintah
pusat
3. Asas tugas pembantuan (mede bewind) yaitu penugasan dari pemerintah pusat
kepada pemerintah daerah dan pemerintah desa, atau dari pemerintah provinsi
kepada kabupaten / kota / desa, atau dari pemerintah kabupaten / kota kepada
pemerintah desa
O ASAS – ASAS PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH (PEMERINTAH DAERAH)
1. Otonomi luas yaitu kekuasaan daerah untuk menyelenggarakan pemerintahan yang
mencakup kewenangan semua bidang, kecuali kewenangan yang oleh undang – undang
ditetapkan tidak menjadi wewenang pemerintah daerah.
2. Otonomi nyata yaitu keleluasaan daerah untuk menyelenggarakan pemerintahan
dibidang tertentu yang secara nyata ada dan diperlukan untuk tumbuh dan
berkembang di daerah
3. Otonomi yang bertanggung jawab yaitu perwujudan pertanggungjawaban sebagai
konsekwensi pemberian hak dan kewenangan kapada daerah sebagai wujud tugas dan
kewajiban daerah dalam mencapai tujuan otonomi
O TUJUAN PENYELENGGARAAN OTONOMI DAERAH
• Peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang semakin baik
• Pengembangan kehidupan demokrasi, keadilan, dan pemerataan
• Pemeliharaan hubungan yang serasi antara pusat dengan daerah dan antar
daerah dalam rangka menjaga keutuhan nkri
• Mendorong untuk memberdayakan masyarakat
• Menumbuhkan prakarsa dan kreativitas, meningkatkan peran serta masyarakat,
dan mengembangkan peran dan fungsi DPRD.
O SASARAN YANG AKAN DICAPAI MELALUI KEBIJAKAN OTONOMI DAERAH
1.Peningkatan pelayanan publik, pengembangan kreatifitas masyarakat dan aparatur
pemerintah daerah.
2.Kesetaraan hubungan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam
kewenangan dan keuangan.
3.Pemberian jaminan untuk meningkatkan rasa kebangsaan, demokrasi, dan
kesejahteraan masyarakat di daerah.
4.Penciptaan ruang yang lebih luas bagi kemandirian daerah.
O PRINSIP – PRINSIP PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH
• Memperhatikan aspek demokrasi, keadilan, pemerataan, potensi, dan keragaman
daerah.
• Didasarkan atas otonomi luas, otonomi nyata, dan bertanggung jawab.
• Pelaksanaan otonomi harus sesuai dengan konstitusi negara sehingga tetap
terjalin hubungan pusat, daerah dan antar daerah.
• Harus meningkatkan kemandirian daerah otonom serta di dalam kabupaten dan
kota tidak ada lagi wilayah administratif.
• Harus meningkatkan peranan dan fungsi legislatif daerah dan fungsi anggaran
dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Negara Hukum dan Hak Asasi Manusia

 Pengertian hukum
Seperangkat asas dan akidah yang mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat dan meliputi
juga lembaga dan proses yang mewujudkan berlakunya kaidah tersebut dalam kenyataan.
Konsep Negara Hukum yaitu :
-Nomokrasi Islam
-Rechstaat
-Rule Of Law
-Socialist Legality
-Negara Hukum Pancasila
 Nomokrasi islam
Konsep Nomokrasi Islam : Diartikan sebagai suatu sistem pemerintahana bersifat teokrasi yang
berdasarkan pada syariat.
 Ciri-ciri (Unsur-unsur Utama)
Bersumber dari Al quran, Sunnah, dan ra’yu nomokrasi, bukan teokrasi-persaudaraan, dan
humanisme, teosentrik,-kebebasan dalam arti positif.
Kekuasaan sebagai amanah Peradilan bebas
Musyawarah Perdamaian
Keadilan Kesejahteraan
Persamaan Ketaatan rakyat
Pengakuan dan perlindungan HAM
 Konsep rechtstaat
Konsep Rechstaat (Negara hukum) : Berasal dari hukum jerman, merupakan negara
konstitusioanal yang membatasi kekuasaan pemerintah dengan hukum
 Unsur-unsur Utama
Unsur utama bersumber dari rasio manusia – liberalistik / individualistik - humanisme yang
antroposentrik (lebih dipusatkan pada manusia) - pemisahan antar agama dan negara secara
mutlak - ateisme dimungkinkan

Menurut Stahl:
Pengakuan atau perlindungan HAM
Trias Politika
Wetmatige Bestuur
Peradilan Administrasi
Menurut Scheltema
Kepastian Hukum
Persamaan
Demokrasi
Pemerintahan yang Melayani Kepentingan Umum
 Konsep rule of law
Unsur utama bersumber dari rasio manusia-liberalitik/ individualistik-antroposentrik, pemisahan antara agama
dan negara secara rigid (mutlak) -freedom of religion dalam arti positif dan negatif, ateisme dimungkinkan
1. Supremasi Hukum
2. Equality Before the Law
3. Individual Rights
4. (tak bergantung pada peradilan administrasi)
 KONSEP SOCIALIST LEGALITY
Unsur utama bersumber dari rasio manusia-komunis-ateis, totaliter-kebebasan beragama yang semu, dan
kebebasan propa ganda anti agama
Perwujudan sosialisme
Hukum adalah alat dibawah sosialisme
Penekanan pada sosialisme, dibanding hak-hak perorangan

 KONSEP NEGARA HUKUM PANCASILA


Konsep Negara Hukum Pancasila
Unsur utama Hubungan yang erat antar agama dan negara-bertumpu pada Ketuhanan Yang Maha Esa-
kebebasan agama dalam arti positif-ateisme tidak dibenarkan dan komunisme dilarang-asas kekeluargaan dan
kerukunan
1. Pancasila
2. MPR
3. Sistem Konstitusi
4. Persamaan dan
5. Peradilan Bebas

 SEJARAH HAM
HAM muncul sbg jawaban dari banyaknya penindasan manusia oleh penguasa yang tirani sehingga tumbuh
kesadaran akan harkat dan martabatnya sebagai manusia.

Perlindungan HAM yg universal dihasilkan setelah pasca-perang dunia II, majelis umum PBB menyetujui
Deklarasi Universal HAM pada tgl 10 november Munculnya deklarasi HAM krn banyaknya kejadian diluar
prikemanusiaan yg menimbulkan korban jiwa manusia dalam jumlah besar.
Tujuan HAM yaitu mempertahankan hak2 dasar manusia yang mutlak dimiliki oleh setiap manusia sebagai
individu sejak lahir hingga mati.

 PENGERTIAN HAM DALAM BAHASA INDONESIA


Hak-hak yg bersifat melekat yg secara alamiah manusia tidak bisa hidup tanpa adanya hak-hak tersebut.

HAM menurut Prof. Padmo Wahyono adalah hak yg memungkinkan orang hidup berdasarkan suatu harkat dan
martabat tertentu.

Hubungan HAM dengan Hukum yaitu :


HAM moderen dituangkan dalam bentuk instrumen /dokumen hukum yang diakui baik secara internasional
maupun secara nasional.
 JENIS HAM
a) HAM dasar ( con: hak untuk hidup, hak untuk memiliki keturunan, hak untuk memiliki sesuatu secara
halal )
b) HAM politik ( con : hak berserikat dan berkumpul, hak mengemukakan pendapat, hak untuk memilih
dan dipilih, dll )
c) HAM sosial, ekonomi dan kebudayaan ( hak mendapatkan pekerjaan, hak mendapatkan pendidikan dan
hak untuk mendapatkan informasi )
d) Hak untuk membangun yaitu hak asasi bagi suatu negara untuk membangun negaranya, tanpa campur
tangan negara lain atau asing.
e) Kedudukan Hukum dari HAM yaitu :
f) Dorongan moral, konvensi HAM (mengikat menurut internasional), mengikat secara nasional
merupakan bagian dari hukum nasional.
 KONSEP DAN CIRI NEGARA HUKUM
Diawali pendapat dari Immanuel Kant yang mengartikan Negara Hukum adalah Negara Hukum Formal
( negara berada dalam keadaan statis atau hanya formalis yang biasa disebut dengan Negara Penjara Malam)

Konsep Negara Hukum menurut Jimly yaitu :


a. Supremasi hukum
b. Persamaan dalam hokum
c. Asas legalitas
d. Pembatasan kekuasaan
e. Organ - organ eksekutif independent
f. Peradilan bebas dan tidak memihak
g. Peradilan tata usaha negara
h. Peradilan tata negara
i. Perlindungan HAM
j. Bersifat demokratis
k. Berfungsi sebagai sarana mewujudkan tujuan negara
l. Transparansi dan kontrol sosial
 NEGARA HUKUM INDONESIA
Ciri Negara Hukum menurut F. J. Stahl
a) Pengakuan terhadap hak - hak asasi manusia
b) Pemisahan kekuasaan negara
c) Pemerintahan berdasarkan undang - undang
d) Adanya peradilan administrasi
o Landasan Yuridis Negara Hukum Indonesia
Negara Indonesia adalah negara hukum yang telah tertuang dalam pasal 1 ayat 3 UUD 1945 perubahan ketiga,
yang berbunyi " Indonesia adalah Negara Hukum ", sebelumnya landasan negara hukum indonesia terdapat
dalam bagian penjelasan umum UUD 1945 tentang sistem pemerintahan negara, yaitu sebagai berikut :
i. Negara berdasarkan atas hukum bukan berdasarkan kekuasaan belaka
ii. Sistem Konstitusional, pemerintahan berdasarkan atas suatu konstitusi
iii. Tidak bersifat Absolut ( kekuasaan yang tidak terbatas )
o Perwujudan Negara Hukum di Indonesia
Negara indonesia menurut UUD 1945 mengandung prinsip - prinsip
sebagai berikut :
i. Norma hukumnya bersumber pada pancasila
ii. sebagai hukum dasar nasional
iii. Menganut sistem konstitusi
iv. Kedaulatan rakyat atau prinsip Demokrasi
v. Prinsip persamaan kedudukan dalam hukum
vi. Adanya organ pembentuk UU ( Presiden dan DPR )
vii. Sistem Presidensiil
viii. Kekuasaan kehakiman yang bebas dari kekuasaan lain ( eksekutif)
o HUBUNGAN NEGARA HUKUM DENGAN INDONESIA
Secara normatif hubungan negara hukum dengan indonesia sangat erat dan secara hukum dipandang sebagai
sebuah kemanfaatan

Menurut Sri Soemantri yang terpenting dalam Negara Hukum, yaitu :


1.Pemerintahan dalam menjalankan tugas dan kewajibannya harus berdasarkan hukum atau peraturan
perundang – undangan
2.Adanya jaminan terhadap hak - hak asasi manusia
3.Adanya pembagian kekuasaan dalam negara
4.Adanya pengawasan dari badan - badan peradilan ( rechterlijke controle )

Dengan dinyatakannya dalam UUD Negara Republik Indonesia 1945 bahwa negara Indonesia adalah negara
hukum, maka dengan ini dapat kita pahami bahwa segala tingkah laku manusia baik melakukan perbuatan
hukum atau tidak melakukan perbuatan harus menuruti peraturan yang berlaku.

Jadi dengan diundangkan dan diberlakukannya peraturan atau undang-undang, maka dengan ini dianggap
semua orang sudah mengetahui tentang undang-undang atau peraturan tersebut.
Perwujudan negara hukum di indonesia
Negara Indonesia menurut UUD 1945 mengandung prinsip – prinsip sebagai tersebut :

o Norma hukumnya bersumber pada Pancasila sebagai hukum dasar nasional, Sistemnya yaitu sistem
konstitusi, Kedaulatan rakyat atau prinsip demokrasi, Prinsip persamaan kedudukan dalam hukum,
Adanya organ pembentuk UU (Presiden dan DPR), Sistem Pemerintahan adalah Presidensiil,
Kekuasaan kehakiman yang bebas dari kekuasaan lain (eksekutif) .
 NEGARA HUKUM FORMIL DAN MATERIL
A) Hukum formil adalah hukum dasar tertulis (Undang-Undang Dasar) dan diartikan sebagai hukum yang
mengatur tentang cara mengajukan perkara baik gugatan maupun permohonan,memeriksa perkara dan
memberikan putusan dengan tujuan untuk mempertahankan hukum materil.
B) Hukum materil dapat disebut juga dengan hukum dasar yang tidak tertulis (Convensi) yaitu aturan-
aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan Negara meskipun sifatnya
tidak tertulis

 HAKIKAT HAK ASASI MANUSIA


Hakikat hak asasi manusia, yaitu :
HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun di warisi, HAM adalah bagian dari manusia secara otomatis.

HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis, pandangan politik atau
asal usul sosial, dan bangsa.

HAM tidak bisa dilanggar, tidak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi atau melanggar hak orang lain.
 HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA
Perkembangan pemikiran HAM di Indonesia:
Pemikiran HAM periode sebelum kemerdekaan yang paling menonjol pada Indische Partij adalah hak untuk
mendapatkan kemerdekaan serta mendapatkan perlakukan yang sama.
Sejak kemerdekaan tahun 1945 sampai sekarang di Indonesia telah berlaku 3 UUD dalam 4 periode, yaitu:
a. Periode 18 Agustus Desember 1949, berlaku UUD 1945
b. Periode 27 Desember Agustus 1950, berlaku konstitusi Republik Indonesia Serikat
c. Periode 17 Agustus - 5 Juli 1959, berlaku UUD 1950
d. Periode 5 Juli 1959 sampai sekarang, berlaku Kembali UUD 1945

Sebagai negara yg berdasar atas hukum maka segala sesuatu yg berkaitan dengan kehidupan berbangsa dan
bernegara tentu harus berlandaskan kepada aspek yuridis atau aspek hukum.

 HAM di dalam UUD 1945


Ada beberapa pendapat yang berbeda dari para tokoh pejuang bangsa, sbb :
A. Yang tidak menyetujui HAM dimasukkan dlm UUD 1945 antara lain :
- Ir. Soekarno, menentang dimasukkannya HAM dlm UUD 1945 karena HAM berdasarkan individualisme yg
harus dihilangkan/ditiadakan
- Soepomo, S.H., HAM bersifat individualisme sehingga bertentangan dengan paham negara kekeluargaan
B. Yang menyetujui HAM dimasukkan dlm UUD 1945 antara lain
- Drs. Moh.Hatta, HAM perlu dimasukkan dlm UUD 1945 untuk menghindari penyalah gunaan kekuasaan oleh
negara terhadap warga negara
- Moh.Yamin, HAM Perlu dimuat dlm UUD 1945, sebagai perlindungan kemerdekaan terhadap warga negara

Dalam UUD 1945 hasil amandemen ternyata, keberadaan HAM di Indonesia didukung oleh aspek-aspek yuridis
konstitusional dan tercantum dlm pasal 28 UUD Selain HAM, setiap manusia mempunyai kewajiban dasar
terhadap manusia yang lain, masyarakat bangsa, dan negara.
 . UU RI No. 39 Th 1999
- HAM menurut UU ini ialah seperangkat hak yg melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai
makhluk Tuhan yg Maha Esa dan merupakan anugrah-Nya yg wajib dihormati oleh negara, hukum,
pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
- Hak yg terdapat dlm UU ini yaitu hak untuk hidup, hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan, hak
mengembangkan diri, dll.

- Arti kewajiban dasar UU ini adalah seperangkat kewajiban yg apabila tidak dilaksanakan, tidak
memungkinkan terlaksana dan tegaknya HAM.

Anda mungkin juga menyukai