Anda di halaman 1dari 12

Wawasan Nusantara dalam Konteks Negara Kesatuan

A. WAWASAN NUSANTARA
1. Pengertian Wawasan Nusantara
a) Menurut Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat dan dibuat di Lemhanas
Tahun 1991
Wawasan nusantara merupakan cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam
menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk
mencapai tujuan nasional.

b) Menurut Terminologis
 Menurut Prof. Wan Usman, Wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa
Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan
semua aspek kehidupan yang beragam.
 Menurut GBHN 1998, Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap
bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, dengan dalam
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

2. Hakikat Wawasan Nusantara


Hakikat wawasan nusantara adalah keutuhan nusantara dalam pengertian cara
pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara demi kepentingan
nasional. Dalam GBHN disebutkan bahwa hakikat wawasan nusantara diwujudkan
dengan menyatakan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial
budaya, dan pertahanan keamanan.

3. Asas Wawasan Nusantara


Asas wawasan nusantara merupakan ketentuan atau kaidah dasar yang harus
dipatuhi, ditaati, dipelihara, dan diciptakan demi tetap taat dan setianya komponen
pembentuk bangsa Indonesia terhadap kesepakatan Bersama. Asas wawasan nusantara
antara lain:
a) kepentingan yang sama,
b) keadilan, dalam menyesuaikan pembagian hasil dengan adil
c) kejujuran, dalam keberanian berpikir, berkata dan, bertindak
d) solidaritas, dalam bekerja sama dengan orang lain
e) kerja sama, kesetiaan terhadap kesepakatan Bersama untuk menjadi bangsa dan
mendirikan negara Indonesia yang dimulai, dicetuskan, dan dirintis oleh Boedi
Oetama Tahun 1908, Sumpah Pemuda Tahun 1928, dan Proklamasi Tahun 1945.

B. KEDUDUKAN FUNGSI DAN TUJUAN WAWASAN NUSANTARA


1. Kedudukan
Wawasan nusantara menjadi landasan visional dalam menyelenggarakan kehidupan
nasional.

2. Fungsi
Wawasan nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-
rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan, dan perbuatan
bagi penyelenggaraan negara di tingkat pusat dan daerah.

3. Tujuan
Wawasan nusantara bertujuan untuk mewujudkan nasionalisme yang tinggi di
segala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan
nasional daripada kepentingan individu, kelompok golongan, suku bangsa atau daerah.

C. ASPEK TRIGATRA DAN PANCAGATRA DALAM WAWASAN NUSANTARA


1. Aspek Trigatra (Aspek Alamiah)
a) Letak dan Bentuk Geografis
Indonesia terletak pada 6o LU - 11o LS, 95o BT - 141o BT. Indonesia terletak di
antara Benua Asia dan Benua Australia, serta di antara Samudra Pasifik dan
Samudra Hindia.

b) Keadaan dan Kemampuan Penduduk


 Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Penduduk
Faktor yang mempengaruhi adalah kematian, kelahiran, pendatang baru, dan
orang yang meninggalkan wilayahnya.

 Faktor yang Mempengaruhi Komposisi Penduduk


Komposisi adalah susunan penduduk menurut umur, kelamin, agama, suku
bangsa, tingkat pendidikan, dll. Susunan penduduk itu dipengaruhi oleh
mortalitas, fertilitas, dan migrasi.

 Faktor yang Mempengaruhi Distribusi Penduduk


Distribusi penduduk dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah dengan cara
transmigrasi, mendirikan pusat-pusat pengembangan, pusat-pusat industri, dan
sebagainya.

c) Keadaan dan Kekayaan Alam


Bentuk sumber daya alam ada dua, yaitu sumber daya alam yang dapat
diperbarui dan tidak dapat diperbarui. Sumber daya alam harus diolah atau
dimanfaatkan dengan beberapa asas, yaitu :
 Asas Maksimal : Harus menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan
rakyat.
 Asas Lestari : Tidak boleh menimbulkan kerusakan lingkungan.
 Asas Berdaya Asing : Hasil sumber daya alam harus bisa bersaing dengan
sumber daya negara lain.

2. Aspek Pancagatra (Aspek Sosial)


a) Ideologi
Ideologi suatu negara diartikan sebagai guiding of principles atau prinsip yang
dijadikan dasar suatu bangsa. Dalam strategi pembinaan ideologi berikut adalah
beberapa prinsip yang harus diperhatikan.
 Ideologi harus di aktualisasikan dalam bidang kenegaraan oleh WNI.
 Ideologi sebagai pemersatu bangsa.
 Ideologi harus dijadikan panglima, bukan sebaliknya.
 Aktualisasi ideologi dikembangkan ke arah keterbukaan dan kedinamisan.

b) Politik
Politik diartikan sebagai asas , Haluan, atau kebijaksanaan yang digunakan
untuk mencapai tujuan dan kekuasaan. Kehidupan politik dapat dibagi menjadi dua
sektor yaitu sektor masyarakat yang memberikan input dan sektor pemerintah yang
berfungsi sebagai output.

c) Ekonomi
Kegiatan ekonomi adalah seluruh kegiatan pemerintah dan masyarakat dalam
mengelola faktor produksi dan distribusi barang dan jasa untuk kesejahteraan
rakyat.

d) Sosial Budaya
Sosial budaya merupakan kondisi dinamika budaya bangsa yang berisi keuletan
untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi
ancaman, tantangan, halangan, dan gangguan (ATHG).

e) Pertahanan dan Keamanan


Prinsip-prinsip sistem ketahanan nasional antara lain adalah sebagai berikut:
 Bangsa Indonesia cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan.
 Pertahanan keamanan berlandasan pada landasan ideal Pancasila, landasan
konstitusional UUD 1945, dan landasan vivional wawasan nusantara.
 Pertahanan keamanan negara merupakan upaya terpadu yang melibatkan
segenap potensi dan kekuatan nasional.
 Diselenggarakan dengan sistem pertahanan dan keamanan nasional
(Sishankamnas) dan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta
(Sishankamrata).

3. Hubungan Antar gatra


a) Gatra geografi
Karakter geografi mempengaruhi jenis, kualitas dan persebaran kekayaan alam,
begitu pula sebaliknya.

b) Antara gatra geografi dan gatra kependudukan


Bentuk-bentuk kehidupan dan persebaran penduduk sangat erat dengan karakter
geografi dan sebaliknya.

c) Antara gatra kependudukan dan gatra kekayaan alam


Kehidupan dan penghidupan pendudukan dipengaruhi oleh jenis, kualitas, kuantitas
dan persebaran kekayaan alam, begitu pula sebaliknya.

D. PERAN SERTA WARGA NEGARA MENDUKUNG IMPLEMENTASI WAWASAN


KEBANGSAAN
1. Implementasi wawasan nusantara
a) Dalam kehidupan politik akan menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang
sehat dan dinamis.
b) Dalam kehidupan ekonomi akan menciptakan tatanan ekonomi yang menjamin
pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan rakyat.
c) Dalam kehidupan sosial budaya akan menciptakan terwujudnya toleransi akan
perbedaan.
d) Dalam kehidupan pertahanan dan keamanan akan menumbuhkan kesadaran cinta
tanah air dan bangsa.
Sistem dan Dinamika Demokrasi Pancasila

A. HAKIKAT DEMOKRASI
1. Makna Demokrasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, demokrasi merupakan istilah politik yang
berarti pemerintahan rakyat. Hal tersebut dapat diartikan bahwa dalam sebuah negara
demokrasi kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat dan dijalankan langsung oleh
rakyat atau wakil-wakil yang mereka pilih di bawah sistem pemilihan bebas.

2. Klasifikasi Demokrasi
a) Berdasarkan titik berat perhatiannya
 Demokrasi formal
Demokrasi yang menjunjung tinggi persamaan dalam bidang politik, tanpa
disertai upaya untuk mengurangi atau menghilangkan kesenjangan dalam bidang
ekonomi. Dianut oleh negara federal.

 Demokrasi material
Dititikberatkan pada upaya menghilangkan perbedaan dalam bidang ekonomi,
tetapi persamaan dalam bidang politik kurang diperhatikan. Dianut oleh negara
komunis.

 Demokrasi gabungan
Demokrasi yang mengambil kebaikan serta membuang keburukan dari bentuk
demokrasi formal dan material. Dianut oleh negara nonblok.

b) Berdasarkan ideologi
 Demokrasi konstitusional atau demokrasi liberal
Didasarkan pada kebebasan atau individualisme. Kekuasaan pemerintahannya
terbatas dan tidak diperkenankan banyak melakukan campur tangan dan
bertindak sewenang-wenang terhadap rakyatnya.

 Demokrasi rakyat atau demokrasi proletar


Didasarkan pada paham marxisme-komunisme. Demokrasi rakyat mencita-
citakan kehidupan yang tidak mengenal kelas sosial. Manusia dibebaskan dari
keterikatannya kepada pemilikan pribadi tanpa ada penindasan serta paksaan.
Akan tetapi, untuk mencapai masyarakat tersebut, diperlukan, dapat dilakukan
dengan cara paksa atau kekerasan. Negara merupakan alat untuk mencapai
komunisme dan kekerasan dipandang sebagai alat yang sah.

c) Berdasarkan proses penyaluran kehendak rakyat


 Demokrasi langsung
Paham demokrasi yang mengikutsertakan warga negara dalam permusyawaratan
untuk menentukan kebijaksanaan secara langsung.

 Demokrasi tidak langsung


Paham demokrasi yang dilaksanakan melalui perwakilan yang biasa dipilih
melalui pemilihan umum.

B. PRINSIP DAN NILAI DEMOKRASI DI INDONESIA


1. Prinsip Demokrasi
Ahmad Sunansi mengutarakan 10 pilar demokrais konstitusional Indonesia menurut
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.
a) Demokrasi yang berketuhanan Yang Maha Esa
b) Demokrasi dengan kecerdasan
c) Demokrasi yang berkedaulatan rakyat
d) Demokrasi dengan rule of law
e) Demokrasi dengan pemisahan kekuasaan negara
f) Demokrasi degan hak asasi menusia
g) Demokrasi dengan pengadilan yang merdeka
h) Demokrasi dengan otonomi daerah
i) Demokrasi dengan kemakmuran
j) Demokrasi yang berkeadilan sosial

2. Nilai Moral Demokrasi


a) Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia.
b) Keseimbangan antara hak dan kewajiban.
c) Pelaksanaan kebebasan yang dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan
Yang Maha Esa, diri sendiri, dan orang lain.
d) Mewujudkan rasa keadilan sosial.
e) Pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat.
f) Mengutamakan persatuan nasional dan kekeluargaan.
g) Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional.

C. DINAMIKA PENERAPAN DEMOKRASI DI INDONESIA


1. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada Periode 1945-1949
Pada masa pemerintahan revolusi kemerdekaan (1945 - 1949), pelaksanaan
demokrasi baru terbatas pada berfungsinya pers yang mendukung revolusi
kemerdekaan. Adapun, elemen-elemen demokrasi yang lain belum sepenuhnya
terwujud, karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan. Hal ini dikarenakan
pemerintah harus memusatkan seluruh energinya bersama-sama rakyat untuk
mempertahankan kemerdekaan dan menjaga kedaulatan negara, agar negara kesatuan
tetap hidup.

2. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada Periode 1949-1959


Pada periode ini terjadi dua kali pergantian undang-undang dasar. Pertama,
pergantian UUD 1945 dengan Konstitusi RIS pada rentang waktu 27 Desember 1949
sampai dengan 17 Agustus 1950. Dalam rentang waktu ini, bentuk negara kita berubah
dari kesatuan menjadi serikat, sistem pemerintahan juga berubah dari presidensil
menjadi quasi parlementer. Kedua, pergantian Konstitusi RIS dengan Undang-Undang
Dasar Sementara 1950 pada rentang waktu 17 Agustus 1950 sampai dengan 5 Juli 1959.
Pada periode pemerintahan ini bentuk negara kembali berubah menjadi negara kesatuan
dan sistem pemerintahan menganut sistem parlementer.
3. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada Periode 1959-1965
Presiden Soekarno menerbitkan suatu dekrit pada tanggal 5 Juli 1959 yang
selanjutnya dikenal dengan sebutan Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Dalam dekrit tersebut,
Presiden menyatakan pembubaran Dewan Konstituante dan kembali kepada Undang-
Undang Dasar 1945. Era baru demokrasi dan pemerintahan Indonesia mulai dimasuki,
yaitu suatu konsep demokrasi yang oleh Presiden Soekarno disebut sebagai Demokrasi
Terpimpin. Adapun karakteristik yang utama dari perpolitikan pada era demokrasi
terpimpin sebagai berikut.
a) Mengaburnya sistem kepartaian.
b) Peranan Lembaga legislatif melemah.
c) Hak dasar manusia menjadi sangat lemah.
d) Kebebasan pers berkurang.
e) Sentralisasi kekuasaan dominan dalam proses hubungan antara pemerintahan pusat
dan daerah.

4. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada Periode 1965-1998


Ketika Jenderal Soeharto dipilih menjadi Presiden Republik Indonesia. Era yang
kemudian dikenal sebagai Orde Baru dengan konsep Demokrasi Pancasila. Visi utama
pemerintahan Orde Baru ini adalah untuk melaksanakan Pancasila dan UUD 1945
secara murni dan konsekuen dalam setiap aspek kehidupan masyarakat Indonesia.
Lembaga kepresidenan merupakan pengontrol utama lembaga negara lainnya, baik yang
bersifat suprastruktur maupun yang bersifat infrastruktur. Selain itu juga, Presiden
Soeharto mempunyai sejumlah legalitas yang tidak dimiliki oleh siapa pun seperti
Pengemban Supersemar, Mandataris MPR, Bapak Pembangunan, dan Panglima
Tertinggi ABRI. . Berikut adalah karakteristik utama dari demokrasi Pancasila:
a) Rotasi kekuasaan eksekutif sangat kecil.
b) Rekrutmen politik bersifat tertutup.
c) Adanya pemilihan umum, tetapi belum memiliki kualitas yang baik.
d) Pelaksanaan hak dasar warga negara.

5. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada Periode 1998-sekarang


Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada masa pemerintahan Orde Baru
pada akhirnya membawa Indonesia pada krisis multidimensi yang diawali dengan badai
krisis moneter yang tidak kunjung reda. Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada
masa pemerintahan Orde Baru pada akhirnya membawa Indonesia pada krisis
multidimensi yang diawali dengan badai krisis moneter yang tidak kunjung reda.
Akhirnya pada hari Kamis tanggal 21 Mei 1998, Presiden Soeharto bertempat di Istana
Merdeka Jakarta menyatakan berhenti sebagai Presiden dan digantikan dengan
Habiebie. Hal ini merupakan jalan baru demi terbukanya proses demokratisasi di
Indonesia. Dalam pemerintahannya, muncul beberapa indikator, antara lain:
a) Diberikan kebebasan pers sebagai ruang publik.
b) Diberlakukannya sistem multipartai dalam pemilu tahun 1999.

D. MEMBANGUN KEHIDUPAN YANG DEMOKRATIS DI INDONESIA


1. Pentingnya kehidupan yang demokratis
a) Persamaan kedudukan di muka hukum.
b) Partisipasi dalam pembuatan keputusan.
c) Distribusi pendapatan secara adil.
d) Kebebasan yang bertanggung jawab.
2. Perilaku yang mendukung tegaknya nilai-nilai demokrasi
a) Menggunakan kebebasan dengan rasa tanggung jawab.
b) Menghormati hak orang lain dalam menyampaikan pendapat.
c) Membiasakan diri untuk berbuat sesuai dengan hukum yang berlaku.
d) Membiasakan diri untuk bertindak demokratis dalam segala hal.
e) Membiasakan diri memberi kritik yang bersifat membangun.
Pengaruh IPTEK Terhadap Negara dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

A. MENGIDENTIFIKASI PENGARUH KEMAJUAN IPTEK TERHADAP NKRI


1. Bidang Ekonomi
a) Pengaruh Positif
 Produktivitas dunia industri semakin meningkat, dengan kemajuan teknologi
yang meningkatkan kemampuan produktivitas dunia industri baik dari aspek
teknologi industri maupun pada aspek jenis industri.
 Pertumbuhan ekonomi akan semakin meningkat.
 Membuka lapangan kerja baru.
 Berkembangnya teknologi dalam bidang ekonomi, seperti internet banking, sms
banking, dan e-commerce.

b) Pengaruh Negatif
 Indonesia dibanjiri oleh barang-barang dari luar seiring dengan adanya
perdagangan bebas yang tidak mengenal adanya batas-batas negara.
 Perekonomian Indonesia dapat dikuasai oleh pihak asing.
 Timbulnya kesenjangan sosial yang tajam di masyarakat akibat adanya
persaingan bebas.
 Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan
juga melahirkan generasi yang secara moral mengalami kemerosotan, konsumtif,
boros, dan memilih jalan pintas yang instan.

2. Bidang Politik
a) Pengaruh Positif
 Memberikan dorongan yang besar bagi konsolidasi demokrasi di banyak negara.
 Meningkatkan hubungan diplomatik antarnegara.
 Memperluas dan meningkatkan hubungan dan kerja sama antardaerah.
 Adanya peranan besar rakyat secara langsung dalam pengembangan
pemerintahan.

b) Pengaruh Negatif
 Negara tidak lagi dianggap sebagai pemegang kunci dalam proses pembangunan.
 Memicu munculnya Gerakan radikalisme dan terorisme.
 Semakin meningkatnya nilai-nilai politik individu, kelompok, oposisi, diktator
mayoritas atau tirani minoritas.
 Timbulnya fanatisme rasial, etnis, dan agama dalam forum organisasi.
 Stabilitas politik nasional terganggu dengan adanya tindakan-tindakan anarki.

3. Bidang Sosial Budaya


a) Pengaruh Positif
 Dengan adanya kemajuan teknologi, dapat mempermudah komunikasi antar
manusia dari suatu tempat ke tempat lain sehingga dapat mempersatukan
meskipun berada di tepat yang berbeda.
 Mempermudah dalam mempelajari tata nilai sosial budaya, cara hidup, pola
piker yang baik, maupun ilmu pengetahuan dan teknologi dari bangsa lain.

b) Pengaruh Negatif
 Munculnya gejala dan gaya hidup westernisasi, hedonisme, konsumtif dan
individualisme. Hal-hal tersebut merupakan sikap dan gaya hidup yang jauh dari
identitas dan sifat bangsa Indonesia.
 Makin lunturnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.

4. Bidang Hukum, Pertahanan, dan Keamanan


a) Pengaruh Positif
 Menguatnya supremasi hukum, demokratisasi dan tuntutan terhadap
dilaksanakannya HAM.
 Menguatnya regulasi hukum dan pembuatan perundang-undangan.
 Menguatnya supremasi sipil dengan mendudukkan tentara dan polisi sebatas
penjaga keamanan, kedaulatan, dan ketertiban negara.

b) Pengaruh Negatif
 Menimbulkan sikap anarkis yang mengganggu kesatuan dan persatuan nasional.
Kasus-Kasus Ancaman Terhadap IPOLEKSOSBUDHANKAM dan Strategi
Mengatasinya dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

A. MENGIDENTIFIKASI ANCAMAN TERHADAP IPOLEKSOSBUDHANKAM


1. Bidang Ideologi
a) Masuknya paham komunisme (Peristiwa G30S/PKI).
b) Masuknya ideologi liberalisme.
c) Adanya radikalisme yang mulai menyebar.

2. Bidang Politik
a) Separatisme merupakan bentuk lain dari ancaman politik yang timbul dari dalam
negeri.
b) Munculnya pemerintahan yang otoriter dan tidak adil.
c) penggunaan kekuatan dalam bentuk pengerahan massa untuk menumbangkan
pemerintah yang berkuasa.

3. Bidang Ekonomi
a) Indonesia akan dibanjiri oleh barang-barang dari luar negeri seiring dengan adanya
perdagangan bebas yang tidak mengenal adanya batas- batas negara.
b) Sistem ekonomi yang kurang jelas akan menyebabkan makin banyak
pengangguran.
c) Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
d) Terjadinya inflasi besar-besaran.

4. Bidang Sosial dan Budaya


a) Memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian, dan kesetiakawanan
sosial.
b) Lunturnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.
c) Munculnya gaya hidup yang jauh dari identitas bangsa Indonesia, seperti perilaku
konsumtif, westernisasi, individualisme.

5. Bidang Pertahanan dan Keamanan


a) Agresi/invasi, pelanggaran wilayah, pemberontakan bersenjata, sabotase, spionase,
aksi teror bersenjata, ancaman keamanan laut dan udara.
b) Narkoba yang menghancurkan pertahanan dan keamanan dari dalam negeri.

B. STRATEGI MENGATASI ANCAMAN TERHADAP IPOLEKSOSBUDHANKAM


1. Bidang Ideologi
a) Menumbuhkan rasa nasionalisme pada generasi muda.
b) Menerapkan sila Pancasila dalam segala aktivitas berbangsa dan bernegara.
c) Ikut serta membela dan menjaga keutuhan bangsa dan negara.

2. Bidang Politik
a) Mengembangkan sistem politik nasional yang berkedudukan rakyat demokratis dan
terbuka.
b) Mengadakan reformasi lembaga-lembaga politik agar menjalankan fungsi dan
peranannya secara baik dan benar.
c) Memperkuat kepercayaan rakyat dengan cara menegakkan pemerintahan yang
bersih dan berwibawa.
d) Menegakkan supremasi hukum.

3. Bidang Ekonomi
a) Sistem ekonomi dikembangkan untuk memperkuat produksi domestik bagi pasar
dalam negeri sehingga dapat memperkuat perekonomian rakyat.
b) Pertanian dijadikan prioritas utama, karena mayoritas penduduk Indonesia dengan
meta pencahariannya sebagai petani. Industri-industri haruslah menggunakan bahan
baku dalam negeri sehingga tidak bergantung impor dari luar negeri.
c) Tidak bergantung pada badan-badan multilateral seperti IMF, Bank Dunia, dan
WTO.
d) Mempererat kerja sama dengan sesama negara berkembang untuk bersama-sama
menghadapi kepentingan negara-negara maju.

4. Bidang Sosial dan Budaya


a) Meningkatkan kesadaran akan pentingnya bertoleransi.
b) Melestarikan budaya yang dimiliki setiap daerah di Indonesia.
c) Memelihara keseimbangan dan keselarasan fundamental, yaitu keseimbangan
antara manusia dengan alam semesta, manusia dengan masyarakat, manusia dengan
Tuhan, keseimbangan kemajuan lahir dan kesejahteraan batin.

5. Bidang Pertahanan dan Keamanan


a) Komponen utama disiapkan untuk melaksanakan operasi militer untuk perang
(OMP).
b) Memberi penyuluhan tentang bahaya narkoba.
c) Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia.

Anda mungkin juga menyukai