A. WAWASAN NUSANTARA
1. Pengertian Wawasan Nusantara
a) Menurut Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat dan dibuat di Lemhanas
Tahun 1991
Wawasan nusantara merupakan cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam
menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk
mencapai tujuan nasional.
b) Menurut Terminologis
Menurut Prof. Wan Usman, Wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa
Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan
semua aspek kehidupan yang beragam.
Menurut GBHN 1998, Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap
bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, dengan dalam
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
2. Fungsi
Wawasan nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-
rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan, dan perbuatan
bagi penyelenggaraan negara di tingkat pusat dan daerah.
3. Tujuan
Wawasan nusantara bertujuan untuk mewujudkan nasionalisme yang tinggi di
segala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan
nasional daripada kepentingan individu, kelompok golongan, suku bangsa atau daerah.
b) Politik
Politik diartikan sebagai asas , Haluan, atau kebijaksanaan yang digunakan
untuk mencapai tujuan dan kekuasaan. Kehidupan politik dapat dibagi menjadi dua
sektor yaitu sektor masyarakat yang memberikan input dan sektor pemerintah yang
berfungsi sebagai output.
c) Ekonomi
Kegiatan ekonomi adalah seluruh kegiatan pemerintah dan masyarakat dalam
mengelola faktor produksi dan distribusi barang dan jasa untuk kesejahteraan
rakyat.
d) Sosial Budaya
Sosial budaya merupakan kondisi dinamika budaya bangsa yang berisi keuletan
untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi
ancaman, tantangan, halangan, dan gangguan (ATHG).
A. HAKIKAT DEMOKRASI
1. Makna Demokrasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, demokrasi merupakan istilah politik yang
berarti pemerintahan rakyat. Hal tersebut dapat diartikan bahwa dalam sebuah negara
demokrasi kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat dan dijalankan langsung oleh
rakyat atau wakil-wakil yang mereka pilih di bawah sistem pemilihan bebas.
2. Klasifikasi Demokrasi
a) Berdasarkan titik berat perhatiannya
Demokrasi formal
Demokrasi yang menjunjung tinggi persamaan dalam bidang politik, tanpa
disertai upaya untuk mengurangi atau menghilangkan kesenjangan dalam bidang
ekonomi. Dianut oleh negara federal.
Demokrasi material
Dititikberatkan pada upaya menghilangkan perbedaan dalam bidang ekonomi,
tetapi persamaan dalam bidang politik kurang diperhatikan. Dianut oleh negara
komunis.
Demokrasi gabungan
Demokrasi yang mengambil kebaikan serta membuang keburukan dari bentuk
demokrasi formal dan material. Dianut oleh negara nonblok.
b) Berdasarkan ideologi
Demokrasi konstitusional atau demokrasi liberal
Didasarkan pada kebebasan atau individualisme. Kekuasaan pemerintahannya
terbatas dan tidak diperkenankan banyak melakukan campur tangan dan
bertindak sewenang-wenang terhadap rakyatnya.
b) Pengaruh Negatif
Indonesia dibanjiri oleh barang-barang dari luar seiring dengan adanya
perdagangan bebas yang tidak mengenal adanya batas-batas negara.
Perekonomian Indonesia dapat dikuasai oleh pihak asing.
Timbulnya kesenjangan sosial yang tajam di masyarakat akibat adanya
persaingan bebas.
Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan
juga melahirkan generasi yang secara moral mengalami kemerosotan, konsumtif,
boros, dan memilih jalan pintas yang instan.
2. Bidang Politik
a) Pengaruh Positif
Memberikan dorongan yang besar bagi konsolidasi demokrasi di banyak negara.
Meningkatkan hubungan diplomatik antarnegara.
Memperluas dan meningkatkan hubungan dan kerja sama antardaerah.
Adanya peranan besar rakyat secara langsung dalam pengembangan
pemerintahan.
b) Pengaruh Negatif
Negara tidak lagi dianggap sebagai pemegang kunci dalam proses pembangunan.
Memicu munculnya Gerakan radikalisme dan terorisme.
Semakin meningkatnya nilai-nilai politik individu, kelompok, oposisi, diktator
mayoritas atau tirani minoritas.
Timbulnya fanatisme rasial, etnis, dan agama dalam forum organisasi.
Stabilitas politik nasional terganggu dengan adanya tindakan-tindakan anarki.
b) Pengaruh Negatif
Munculnya gejala dan gaya hidup westernisasi, hedonisme, konsumtif dan
individualisme. Hal-hal tersebut merupakan sikap dan gaya hidup yang jauh dari
identitas dan sifat bangsa Indonesia.
Makin lunturnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.
b) Pengaruh Negatif
Menimbulkan sikap anarkis yang mengganggu kesatuan dan persatuan nasional.
Kasus-Kasus Ancaman Terhadap IPOLEKSOSBUDHANKAM dan Strategi
Mengatasinya dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika
2. Bidang Politik
a) Separatisme merupakan bentuk lain dari ancaman politik yang timbul dari dalam
negeri.
b) Munculnya pemerintahan yang otoriter dan tidak adil.
c) penggunaan kekuatan dalam bentuk pengerahan massa untuk menumbangkan
pemerintah yang berkuasa.
3. Bidang Ekonomi
a) Indonesia akan dibanjiri oleh barang-barang dari luar negeri seiring dengan adanya
perdagangan bebas yang tidak mengenal adanya batas- batas negara.
b) Sistem ekonomi yang kurang jelas akan menyebabkan makin banyak
pengangguran.
c) Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
d) Terjadinya inflasi besar-besaran.
2. Bidang Politik
a) Mengembangkan sistem politik nasional yang berkedudukan rakyat demokratis dan
terbuka.
b) Mengadakan reformasi lembaga-lembaga politik agar menjalankan fungsi dan
peranannya secara baik dan benar.
c) Memperkuat kepercayaan rakyat dengan cara menegakkan pemerintahan yang
bersih dan berwibawa.
d) Menegakkan supremasi hukum.
3. Bidang Ekonomi
a) Sistem ekonomi dikembangkan untuk memperkuat produksi domestik bagi pasar
dalam negeri sehingga dapat memperkuat perekonomian rakyat.
b) Pertanian dijadikan prioritas utama, karena mayoritas penduduk Indonesia dengan
meta pencahariannya sebagai petani. Industri-industri haruslah menggunakan bahan
baku dalam negeri sehingga tidak bergantung impor dari luar negeri.
c) Tidak bergantung pada badan-badan multilateral seperti IMF, Bank Dunia, dan
WTO.
d) Mempererat kerja sama dengan sesama negara berkembang untuk bersama-sama
menghadapi kepentingan negara-negara maju.