Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PPKN

Nama Anggot Klmpk:

Marry Desy C. Ora/26

Nasyatia Julvika Ileng/27

Paulus Yoseph Sina/28

Petrus A.Avtra/29

Pretty Veronika Putri Anjelina Pio/30

C.) Aspek Trigata dan Pancagrata dalam wawasan Nusantara.

Konsep:

Konsepsi wawasan nusantara merupakan suatu konsep di dalam cara pandang dan pengaturan yang
mencakup segenap kehidupan bangsa yang dinamakan astagatra, yang meliputi aspek alamiah
(trigatra) dan aspek sosial (pancagatra). Trigatra meliputi posisi dan lokasi geografis negara, keadaan
dan kekayaan alam, dan keadaan dan kemampuan penduduk. Pancagatra merupakan aspek sosial
kemasyarakatan terdiri dari ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan
(Ipoleksosbudhankam). Antara gatra yang satu dengan yang lain terdapat hubungan yang bersifat
timbal balik dengan hubungan yang erat yang saling interdependensi, demikian juga antara trigatra
dan pancagatra.

1) Aspek – Aspek Trigatra

a. Letak dan Bentuk Geografis

Dalam bahasa asing bisa disebut sebagai suatu archipelago kelvar, kepulauan itu
merupakan suatu archipelago yang terletak antara Benua Asia di sebelah utara dan
Benua Australia di sebelah selatan serta Samudra Indonesia di sebelah barat dan
Samudra Pasifik di sebelah timur.

Letak geografis antara dua benua dan samudra yang penting itu, maka dikatakan
bahwa Indonesia mempunyai suatu kedudukan geografis di tengah-tengah jalan lalu
lintas silang dunia. Karena kedudukannya yang strategis itu, dipandang dari tiga segi
kesejahteraan di bidang politik, ekonomi dan sosial budaya, Indonesia telah banyak
mengalami pertemuan dengan pengaruh pihak asing (akulturasi).

Indonesia terletak pada 6 LU–11 LS, 95 BT–141 BT, dilalui garis khatulistiwa yang di
tengah-tengahnya terbentang garis equator sehingga Indonesia mempunyai 2
musim, yaitu musim hujan dan kemarau.
b. Keadaan dan Kemampuan Penduduk

Penduduk adalah sekelompok manusia yang mendiami suatu tempat atau wilayah.
Adapun faktor penduduk yang mempengaruhi ketahanan nasional adalah sebagai
berikut.

1. Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk berubah karena kematian, kelahiran, pendatang baru, dan


orang yang meninggalkan wilayahnya. Segi positif dari pertambahan penduduk
ialah pertambahan angkatan kerja (man power) dan pertambahan tenaga kerja
(labour force). Segi negatifnya, apabila pertumbuhan penduduk tidak seimbang
dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tidak diikuti dengan usaha
peningkatan kualitas penduduk.

2. Faktor yang Mempengaruhi Komposisi Penduduk

Komposisi adalah susunan penduduk menurut umur, kelamin, agama, suku


bangsa, tingkat pendidikan, dan sebagainya. Susunan penduduk itu dipengaruhi
oleh mortalitas, fertilitas, dan migrasi. Fertilitas sangat berpengaruh besar
terhadap umur dan jenis penduduk golongan muda yang dapat menimbulkan
persoalan penyediaan fasilitas pendidikan, perluasan lapangan kerja, dan
sebagainya.

3. Faktor yang Mempengaruhi Distribusi Penduduk

Distribusi penduduk yang ideal adalah distribusi yang dapat memenuhi


persyaratan kesejahteraan dan keamanan yaitu penyebaran merata. Oleh
karena itu, pemerintah perlu memberikan kebijakan yang mengatur penyebaran
penduduk, misalnya dengan cara transmigrasi, mendirikan pusat-pusat
pengembangan (growth centers), pusat-pusat industri, dan sebagainya.
Kemampuan penduduk yang tidak seimbang dengan pertumbuhan penduduk
dapat menimbulkan ancamanancaman terhadap pertahanan nasional.

c. Keadaan dan kekayaan alam


Sebagai gambaran umum, sumber-sumber alam termasuk sumber-sumber pelican
atau mineral, sumber-sumber nabati atau flora, dan sumber-sumber hewani atau
fauna. Untuk memulai dengan sumber-sumber pelican atau mineral dapat
diutarakan, bahwa negara Indonesia mempunyai sumber-sumber mineral yang
meliputi bahan-bahan galian, biji-bijian maupun bahan-bahan galian industri di
samping sumber-sumber tenaga lain. Sifat unik kekayaan alam yaitu jumlahnya yang
terbatas dan penyebarannya tidak merata. Sehingga menimbulkan ketergantungan
dari dan oleh negara dan bangsa lain. Bentuk sumber daya alam ada 2 (dua) , yaitu
sumber daya alam yang dapat diperbarui dan tidak dapat diperbarui. Sumber daya
alam harus diolah atau dimanfaatkan dengan berprinsip atau asas maksimal, lestari,
dan berdaya saing.
1) Asas maksimal

Artinya sumber daya alam yang dikelola atau dimanfaatkan harus benar-benar
menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.

2) Asas lestari

Artinya pengolahan sumber daya alam tidak boleh menimbulkan kerusakan


lingkungan, menjaga keseimbangan alam.

3) Asas berdaya saing

Artinya bahwa hasil hasil sumber daya alam harus bisa bersaing dengan sumber
daya alam negara lain.

2) Aspek–Aspek Pancagatra

Pancagatra adalah aspek-aspek kehidupan nasional yang menyangkut kehidupan dan


pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat dan bernegara dengan ikatan-ikatan, aturan-
aturan dan norma-norma tertentu. Hal-hal yang termasuk aspek pancagatra adalah sebagai
berikut.

a. Ideologi

Ideologi merupakan konsep yang mendalam mengenai kehidupan yang dicita-


citakan serta yang ingin diiperjuangkan dalam kehidupan nyata. Ideologi dapat
dijabarkan ke dalam sistem nilai kehidupan, yaitu serangkaian nilai yang tersusun
secara sistematis dan merupakan kebulatan ajaran dan doktrin. Dalam strategi
pembinaan ideologi berikut adalah beberapa prinsip yang harus diperhatikan.

1) Ideologi harus diaktualisasikan dalam bidang kenegaraan oleh WNI.

2) Ideologi sebagai perekat pemersatu harus ditanamkan pada seluruh WNI.

3) Ideologi harus dijadikan panglima, bukan sebaliknya.

4) Aktualisasi ideologi dikembangkan kearah keterbukaan dan kedinamisan.

5) Ideologi Pancasila mengakui keaneragaman dalam hidup berbangsa dan dijadikan


alat untuk menyejahterakan dan mempersatukan masyarakat.

6) Kalangan elit eksekutif, legislatif, dan yudikatif harus harus mewujudkan cita-cita
bangsa dengan melaksanakan GBHN dengan mengedepankan kepentingan bangsa.

7) Menyosialisasikan Pancasila sebagai ideologi humanis, relijius, demokratis,


nasionalis, dan berkeadilan. Menumbuhkan sikap positif terhadap warga negara
dengan meningkatkan motivasi untuk mewujudkan cita-cita bangsa.

b. Politik
Politik diartikan sebagai asas, haluan, atau kebijaksanaan yang digunakan untuk
mencapai tujuan dan kekuasaan. Kehidupan politik dapat dibagi kedalam dua sektor
yaitu sektor masyarakat yang memberikan input dan sektor pemerintah yang
berfungsi sebagai output. Sistem politik yang diterapkan dalam suatu negara sangat
menentukan kehidupan politik di negara yang bersangkutan.

c. Ekonomi

Kegiatan ekonomi adalah seluruh kegiatan pemerintah dan masyarakat dalam


mengelola faktor produksi dan distribusi barang dan jasa untuk kesejahteraan
rakyat. Upaya meningkatkan ketahanan ekonomi adalah upaya meningkatkan
kapasitas produksi dan kelancaran barang dan jasa secara merata ke seluruh wilayah
negara. Upaya untuk menciptakan ketahanan ekonomi adalah melalui sistem
ekonomi yang diarahkan untuk kemakmuran rakyat.

d. Sosial Budaya

Sosial budaya dapat diartikan sebagai kondisi dinamik budaya bangsa yang berisi
keuletan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan
mengatasi ancaman, tantangan, halangan, dan gangguan (ATHG). Gangguan dapat
datang dari dalam maupun dari luar, baik secara langsung maupun tidak langsung,
yang membahayakan kelangsungan hidup sosial NKRI berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945.

e. Pertahanan dan Keamanan

Pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi dinamika dalam kehidupan


pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi ATHG yang membahayakan identitas, integritas, dan
kelangsungan hidup bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Ketahanan di
bidang keamanan adalah ketangguhan suatu bangsa dalam upaya bela negara, di
mana seluruh IPOLEKSOSBUDHANKAM disusun, dikerahkan secara terpimpin,
terintegrasi, terorganisasi untuk menjamin terselenggaranya Sistem Ketahananan
Nasional.

Prinsip prinsip sistem ketahanan Nasional:

1) Bangsa Indonesia cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan.

2) Pertahanan keamanan berlandasan pada landasan ideal Pancasila, landasan


konstitusional UUD 1945, dan landasan visional wawasan nusantara.
3) Pertahanan keamanan negara merupakan upaya terpadu yang melibatkan
segenap potensi dan kekuatan nasional.

4) Pertahanan dan keamanan diselenggarakan dengan sistem pertahanan dan


keamanan nasional (Sishankamnas) dan sistem pertahanan dan keamanan rakyat
semesta (Sishankamrata).

3) Hubungan Antargatra

Antara trigatra dan pancagatra serta antargatra itu sendiri terdapat hubungan timbal balik yang erat
yang dinamakan korelasi dan interdependensi yang artinya adalah sebagai berikut.

a. Ketahanan nasional pada hakikatnya bergantung kepada kemampuan bangsa dan negara di
dalam mendayagunakan secara optimal gatra alamiah (trigatra) sebagai modal dasar untuk
penciptaan kondisi dinamis yang merupakan kekuatan dalam penyelenggaraan kehidupan
nasional (pancagatra).

b. Ketahanan nasional adalah suatu pengertian holistik, yaitu suatu tatanan yang utuh,
menyeluruh dan terpadu, di mana terdapat saling hubungan antar gatra di dalam
keseluruhan kehidupan nasional (astagatra).

c. Kelemahan di salah satu gatra dapat mengakibatkan kelemahan di gatra lain dan
mempengaruhi kondisi secara keseluruhan sebaliknya kekuatan dari salah satu atau
beberapa gatra dapat didayagunakan untukmemperkuat gatra lainnya yang lemah, dan
mempengaruhi kondisi secara keseluruhan.

d. Ketahanan nasional Indonesia bukan merupakan suatu penjumlahan ketahanan segenap


gatranya, melainkan suatu resultante keterkaitan yang integratif dari kondisi-kondisi dinamik
kehidupan bangsa di bidang-bidang ideologi, politik, ekonomi, social budaya, pertahanan
dan keamanan.

Selanjutnya hubungan antar gatra, dikemukakan seperti uraian berikut.

1) Gatra geografi, karakter geografi sangat mempengaruhi jenis, kualitas dan


persebaran kekayaan alam dan sebaliknya kekayaan alam dapat mempengaruhi
karakter geografi.
2) Antara gatra geografi dan gatra kependudukan; bentuk-bentuk kehidupan dan
penghidupan serta persebaran penduduk sangat erat kaitannya dengan karakter
geografi dan sebaliknya karakter geografi

Mempengaruhi kehidupan dari pendudukanya.

3) Antara gatra kependudukan dan gatra kekayaan alam; kehidupan dan penghidupan
pendudukan dipengaruhi oleh jenis, kualitas, kuantitas dan persebaran kekayaan
alam, demikian pula sebaliknya jenis, kualitas, kuantitas dan persebaran kekayaan
alam dipengaruhi oleh faktor-faktor kependudukan khususnya kekayaan alam yang
dapat diperbaharui. Kekayaan alam mempunyai manfaat nyata jika telah diolah oleh
penduduk yang memiliki kemampuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.

4) Hubungan antargatra dalam pancagatra; setiap gatra dalam Pancagatra memberikan


kontribusi tertentu pada gatra-gatra lain dan sebaliknya setiap gatra menerima
kontribusi dari gatra-gatra lain secara terintegrasi.

a. Antaragatra ideologi dengan gatra politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan
keamanan, maka arti ideologi adalah sebagai falsafah bangsa dan landasan ideologi negara.
Selain itu ideologi merupakan nilai penentu bagi kehidupan nasional yang meliputi seluruh
gatra dalam pancagatra dalam memelihara kelangsungan hidup bangsa dan pencapaian
tujuan nasional.

b. Antara gatra politik dengan gatra ideologi, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan
keamanan; berarti kehidupan politik yang mantap dan dinamis menjalankan kebenaran
ideologi, memberikan iklim yang kondusif untuk pengembangan ekonomi, sosial budaya,
pertahanan dan keamanan. Kehidupan politik bangsa dipengaruhi oleh bermacam hal yang
satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Ia dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan dan
kesadaran politik, tingkat kemakmuran ekonomi, ketaatan beragama, keakraban sosial dan
rasa keamanannya.
c. Antara gatra ekonomi dengan gatra ideologi, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan
keamanan; berarti kehidupan ekonomi yang tumbuh mantap dan merata, akan menyakinkan
kebenaran ideologi yang dianut, mendinamisir kehidupan politik dan perkembangan sosial
budaya serta mendukung pengembangan pertahanan dan keamanan.

Keadaan ekonomi yang stabil, maju dan merata menunjang stabilitas dan peningkatan ketahanan
aspek lain.

d. Antara gatra sosial budaya dengan gatra ideologi, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan
keamanan; dalam arti kehidupan sosial budaya yang serasi, stabil, dinamis, berbudaya dan
berkepribadian, akan menyakinkan kebenaran ideologi, memberikan iklim yang kondusif
untuk kehidupan politik yang berbudaya, kehidupan ekonomi yang tetap mementingkan
kebersamaan serta kehidupan pertahanan dan keamanan yang menghormati hak-hak
individu.

Keadaan sosial yang terintegrasi secara serasi, stabil, dinamis, berbudaya dan berkepribadian hanya
dapat berkembang di dalam suasana aman dan damai. Kebesaran dan keseluruhan nilai sosial
budaya bangsa mencerminkan tingkat kesejahteraan dan keamanan nasional baik fisik material
maupun mental spiritual. Keadaan sosial yang timpang dengan kontradiksi di berbagai bidang
kehidupan memungkinkan timbulnya ketegangan sosial yang dapat berkembang menjadi gejolak
sosial.

e. Antara gatra pertahanan dan keamanan dengan gatra ideologi, ekonomi, sosial budaya,
pertahanan dan keamanan; dalam arti kondisi kehidupan pertahanan dan keamanan yang
stabil dan dinamis akan meyakinkan kebenaran ideologi, memberikan iklim yang kondusif
untuk pengembangan kehidupan politik, ekonomi dan sosial budaya.

Keadaan pertahanan dan keamanan yang stabil, dinamis, maju dan berkembang di seluruh aspek
kehidupan akan memperkokoh dan menunjang kehidupan ideologi, politik, ekonomi, dan sosial
budaya.

Astagatra dalam pendekatan kesejahteraan dan keamanan mempunyai peranan tergantung dari
sifat setiap gatra.

1) Gatra alamiah mempunyai peranan sama besar baik untuk kesejahteraan maupun untuk
keamanan.

2) Gatra ideologi, politik dan sosial budaya mempunyai peranan sama besar untuk kesejahteraan
dan keamanan.

3) Gatra ekonomi relatif mempunyai peranan lebih besar untuk kesejahteraan daripada peranan
untuk keamanan.
4) Gatra pertahanan dan keamanan relatif mempunyai peranan lebih besar untuk keamanan
daripada peranan untuk kesejahteraan.

Anda mungkin juga menyukai