Anda di halaman 1dari 7

Nama Guru : Andika Angga Basiru S.

Pd
Mata Pelajaran : PPKn
Topik : Bab 7
Judul : Wawasan Nusantara dalam Konteks NKRI
Pertemuan :2

C. Aspek Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan Nusantara


Konsepsi wawasan nusantara merupakan suatu konsep di dalam cara pandang dan
pengaturan yang mencakup segenap kehidupan bangsa yang dinamakan astagatra, yang
meliputi aspek alamiah (trigatra) dan aspek sosial (pancagatra). Trigatra meliputi posisi dan
lokasi geografis negara, keadaan dan kekayaan alam, dan keadaan dan kemampuan
penduduk. Pancagatra merupakan aspek sosial kemasyarakatan terdiri dari ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan (Ipoleksosbudhankam). Antara gatra yang
satu dengan yang lain terdapat hubungan yang bersifat timbal balik dengan hubungan yang
erat yang saling interdependensi, demikian juga antara trigatra dan pancagatra.

1. Aspek – Aspek Trigatra


a. Letak dan Bentuk Geografis
Jikalau kita melihat letak geografis wilayah Indonesia dalam peta dunia, maka akan
nampak jelas bahwa wilayah negara tersebut merupakan suatu kepulauan, yang menurut
wujud ke dalam, terdiri dari daerah air dengan ribuan pulau-pulau di dalamnya. Dalam
bahasa asing bisa disebut sebagai suatu archipelago kelvar, kepulauan itu merupakan suatu
archipelago yang terletak antara Benua Asia di sebelah utara dan Benua Australia di sebelah
selatan serta Samudra Indonesia di sebelah barat dan Samudra Pasifik di sebelah timur. Letak
geografis antara duabenua dan samudra yang penting itu, maka dikatakan bahwa Indonesia
mempunyai suatu kedudukan geografis di tengah-tengah jalan lalu lintas silang dunia. Karena
kedudukannya yang strategis itu, dipandang dari tiga segi kesejahteraan di bidang politik,
ekonomi dan sosial budaya, Indonesia telah banyak mengalami pertemuan dengan pengaruh
pihak asing (akulturasi). Indonesia terletak pada 6O LU–11O LS, 95O BT–141O BT, yang di
tengahtengahnya terbentang garis equator sehingga Indonesia mempunyai 2 musim, yaitu
musim hujan dan kemarau.

Sumber: pemberdayaan.kulonprogokab.go.id
Gambar 7.3 Peta Indonesia beserta Bonus Demografi.
b. Keadaan dan Kemampuan Penduduk
Penduduk adalah sekelompok manusia yang mendiami suatu tempat atau wilayah.
Adapun faktor penduduk yang mempengaruhi ketahanan nasional adalah sebagai berikut.

1. Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Penduduk


Jumlah penduduk berubah karena kematian, kelahiran, pendatangbaru, dan orang yang
meninggalkan wilayahnya. Segi positif dari pertambahan penduduk ialah pertambahan
angkatan kerja (man power) dan pertambahan tenaga kerja (labour force). Segi
negatifnya, apabila pertumbuhan penduduk tidak seimbang dengan tingkat
pertumbuhan ekonomi yang tidak diikuti dengan usaha peningkatan kualitas
penduduk.

2. Faktor yang Mempengaruhi Komposisi Penduduk

Sumber: www.nasional.sindonews.com
Gambar 7.4 Indonesia merupakan negara yang mempunyai komposisi penduduk yang beraneka
ragam, baik suku, agama, ras, dan golongan.

Komposisi adalah susunan penduduk menurut umur, kelamin, agama, suku


bangsa, tingkat pendidikan, dan sebagainya. Susunan penduduk itu dipengaruhi oleh
mortalitas, fertilitas, dan migrasi. Fertilitas sangat berpengaruh besar terhadap umur
dan jenis penduduk golongan muda yang dapat menimbulkan persoalan penyediaan
fasilitas pendidikan, perluasan lapangan kerja, dan sebagainya.

3. Faktor yang Mempengaruhi Distribusi Penduduk


Distribusi penduduk yang ideal adalah distribusi yang dapat memenuhi
persyaratan kesejahteraan dan keamanan yaitu penyebaran merata. Oleh karena itu,
pemerintah perlu memberikan kebijakan yang mengatur penyebaran penduduk,
misalnya dengan cara transmigrasi, mendirikan pusat-pusat pengembangan (growth
centers), pusat-pusat industri, dan sebagainya. Kemampuan penduduk yang tidak
seimbang dengan pertumbuhan penduduk dapat menimbulkan ancamanancaman
terhadap pertahanan nasional
c. Keadaan dan kekayaan alam
Kekayaan sumber-sumber alam sebenarnya terdapat di atmosfir, di permukaan bumi,
di laut, di perairan, dan di dalam bumi. Sumber-sumber alam sesungguhnya mempunyai arti
yang sangat luas di mana Indonesia terkenal sebagai negara yang mempunyai sumber-sumber
alam yang berlimpah ruah. Sebagai gambaran umum, sumber-sumber alam termasuk sumber-
sumber pelican atau mineral, sumber-sumber nabati atau flora, dan sumber-sumber hewani
atau fauna. Untuk memulai dengan sumber-sumber pelican atau mineral dapat diutarakan,
bahwa negara Indonesia mempunyai sumber-sumber mineral yang meliputi bahanbahan
galian, biji-bijian maupun bahan-bahan galian industri di samping sumber-sumber tenaga
lain. Sifat unik kekayaan alam yaitu jumlahnya yang terbatas dan penyebarannya tidak
merata. Sehingga menimbulkan ketergantungan dari dan oleh negara dan bangsa lain. Bentuk
sumber daya alam ada 2 (dua) , yaitu sumber daya alam yang dapat diperbarui dan tidak
dapat diperbarui.
Sumber daya alam harus diolah atau dimanfaatkan dengan berprinsip atau asas
maksimal, lestari, dan berdaya saing.
1) Asas maksimal
Artinya sumber daya alam yang dikelola atau dimanfaatkan harus benar-benar
menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
2) Asas lestari

Sumber: www.nasional.sindonews.com
Gambar 7.5 Setelah ditetapkan oleh UNESCO bahwa batik merupakan warisan
budaya Indonesia maka batik dapat berdaya saing dalam perdagangan.

Artinya pengolahan sumber daya alam tidak boleh menimbulkan


kerusakan lingkungan, menjaga keseimbangan alam.

3) Asas berdaya saing


Artinya bahwa hasil-hasil sumber daya alam harus bisa bersaing
dengan sumber daya alam negara lain.

2. Aspek–Aspek Pancagatra
Pancagatra adalah aspek-aspek kehidupan nasional yang menyangkut kehidupan dan
pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat dan bernegara dengan ikatan-ikatan, aturan-
aturan dan norma-norma tertentu. Hal-hal yang termasuk aspek pancagatra adalah sebagai
berikut.
a. Ideologi
Ideologi suatu negara diartikan sebagai guiding of principles atau prinsip yang
dijadikan dasar suatu bangsa. Ideologi adalah pengetahuan dasar atau cita-cita.
Ideologi merupakan konsep yang mendalam mengenai kehidupan yang dicita-citakan
serta yang ingin diiperjuangkan dalam kehidupan nyata. Ideologi dapat dijabarkan ke
dalam sistem nilai kehidupan, yaitu serangkaian nilai yang tersusun secara sistematis
dan merupakan kebulatan ajaran dan doktrin. Dalam strategi pembinaan ideologi
berikut adalah beberapa prinsip yang harus diperhatikan.
1) Ideologi harus diaktualisasikan dalam bidang kenegaraan oleh WNI.
2) Ideologi sebagai perekat pemersatu harus ditanamkan pada seluruh WNI.
3) Ideologi harus dijadikan panglima, bukan sebaliknya.
4) Aktualisasi ideologi dikembangkan kearah keterbukaan dan kedinamisan.
5) Ideologi Pancasila mengakui keaneragaman dalam hidup berbangsa dan dijadikan
alat untuk menyejahterakan dan mempersatukan masyarakat.
6) Kalangan elit eksekutif, legislatif, dan yudikatif harus harus mewujudkan
cita-cita bangsa dengan melaksanakan GBHN dengan mengedepankan kepentingan
bangsa.
7) Menyosialisasikan Pancasila sebagai ideologi humanis, relijius, demokratis,
nasionalis, dan berkeadilan. Menumbuhkan sikap positif terhadap warga negara
dengan meningkatkan motivasi untuk mewujudkan cita-cita bangsa.

b. Politik
Politik diartikan sebagai asas, haluan, atau kebijaksanaan yang digunakan
untuk mencapai tujuan dan kekuasaan. Kehidupan politik dapat dibagi kedalam dua
sektor yaitu sektor masyarakat yang memberikan input (masukan) dan sektor
pemerintah yang berfungsi sebagai output (keluaran). Sistem politik yang diterapkan
dalam suatu negara sangat menentukan kehidupan politik di negara yang
bersangkutan. Upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan ketahanan di bidang
politik adalah upaya mencari keseimbangan dan keserasian antara keluaran dan
masukan berdasarkan Pancasila yang merupakan pencerminan dari demokrasi
Pancasila.

c. Ekonomi
Kegiatan ekonomi adalah seluruh kegiatan pemerintah dan masyarakat dalam
mengelola faktor produksi dan distribusi barang dan jasa untuk kesejahteraan rakyat.
Upaya meningkatkan ketahanan ekonomi adalah upaya meningkatkan kapasitas
produksi dan kelancaran barang dan jasa secara merata ke seluruh wilayah negara.
Upaya untuk menciptakan ketahanan ekonomi adalah melalui sistem ekonomi yang
diarahkan untuk kemakmuran rakyat.
Ekonomi kerakyatan harus menghindari free fight liberalism, etatisme, dan
tidak dibenarkan adanya monopoli. Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang
dan selaras antarsektor. Pembangunan ekonomi dilaksanakan bersama atas dasar
kekeluargaan. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya harus dilaksanakan secara
selaras dan seimbang antarwilayah dan antarsektor. Kemampuan bersaing harus
ditumbuhkan dalam meningkatkan kemandirian ekonomi. Ketahanan di bidang
ekonomi dapat ditingkatkan melalui pembangunan nasional yang berhasil, namun
tidak dapat dilupakan faktor-faktor non-teknis dapat mempengaruhi karena saling
terkait dan berhubungan.
d. Sosial Budaya
Sosial budaya dapat diartikan sebagai kondisi dinamika budaya bangsa yang
berisi keuletan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan
mengatasi ancaman, tantangan, halangan, dan gangguan (ATHG). Gangguan dapat
datang dari dalam maupun dari luar, baik secara langsung maupun tidak langsung,
yang membahayakan kelangsungan hidup sosial NKRI berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945. Esensi ketahanan budaya adalah pengaturan dan penyelenggaraan
kehidupan sosial budaya. Ketahanan budaya merupakan pengembangan sosial budaya
dimana setiap warga masyarakat dapat mengembangkan kemampuan pribadi dengan
segenap potensinya berdasarkan nilai-nilai Pancasila.

e. Pertahanan dan Keamanan


Pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi dinamika dalam
kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional
dalam menghadapi dan mengatasi ATHG yang membahayakan identitas, integritas,
dan kelangsungan hidup bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Ketahanan di
bidang keamanan adalah ketangguhan suatu bangsa dalam upaya bela negara, di mana
seluruh IPOLEKSOSBUDHANKAM disusun, dikerahkan secara terpimpin,
terintegrasi, terorganisasi untuk menjamin terselenggaranya

Sistem Ketahananan Nasional. Prinsip-prinsip Sistem Ketahanan Nasional antara lain


adalah sebagai berikut.
1) Bangsa Indonesia cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan.
2) Pertahanan keamanan berlandasan pada landasan ideal Pancasila, landasan
konstitusional UUD 1945, dan landasan visional wawasan nusantara.
3) Pertahanan keamanan negara merupakan upaya terpadu yang melibatkan segenap
potensi dan kekuatan nasional.
4) Pertahanan dan keamanan diselenggarakan dengan sistem pertahanan dan
keamanan nasional (Sishankamnas) dan sistem pertahanan dan keamanan rakyat
semesta (Sishankamrata).

3. Hubungan Antargatra
Antara trigatra dan pancagatra serta antargatra itu sendiri terdapat hubungan timbal
balik yang erat yang dinamakan korelasi dan interdependensi yang artinya adalah sebagai
berikut.
a. Ketahanan nasional pada hakikatnya bergantung kepada kemampuan bangsa dan
negara di dalam mendayagunakan secara optimal gatra alamiah (trigatra) sebagai
modal dasar untuk penciptaan kondisi dinamis yang merupakan kekuatan dalam
penyelenggaraan kehidupan nasional (pancagatra).
b. Ketahanan nasional adalah suatu pengertian holistik, yaitu suatu tatanan yang utuh,
menyeluruh dan terpadu, di mana terdapat saling hubungan antar gatra di dalam
keseluruhan kehidupan nasional (astagatra).
c. Kelemahan di salah satu gatra dapat mengakibatkan kelemahan di gatra
lain dan mempengaruhi kondisi secara keseluruhan sebaliknya kekuatan
dari salah satu atau beberapa gatra dapat didayagunakan untuk
memperkuat gatra lainnya yang lemah, dan mempengaruhi kondisi
secara keseluruhan.
d. Ketahanan nasional Indonesia bukan merupakan suatu penjumlahan
ketahanan segenap gatranya, melainkan suatu resultante keterkaitan
yang integratif dari kondisi-kondisi dinamik kehidupan bangsa di
bidang-bidang ideologi, politik, ekonomi, social budaya, pertahanan dan
keamanan.

Selanjutnya hubungan antar gatra, dikemukakan seperti uraian berikut.

1) Gatra geografi, karakter geografi sangat mempengaruhi jenis, kualitas dan


persebaran kekayaan alam dan sebaliknya kekayaan alam dapat mempengaruhi
karakter geografi.

2) Antara gatra geografi dan gatra kependudukan; bentuk-bentuk kehidupan dan


penghidupan serta persebaran penduduk sangat erat kaitannya dengan karakter
geografi dan sebaliknya karakter geografi mempengaruhi kehidupan dari
pendudukanya.

3) Antara gatra kependudukan dan gatra kekayaan alam; kehidupan dan penghidupan
pendudukan dipengaruhi oleh jenis, kualitas, kuantitas dan persebaran kekayaan alam.
Demikian pula sebaliknya, jenis, kualitas, kuantitas, dan persebaran kekayaan alam
dipengaruhi oleh faktor-faktor kependudukan khususnya kekayaan alam yang dapat
diperbaharui. Kekayaan alam mempunyai manfaat nyata jika telah diolah oleh
penduduk yang memiliki kemampuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.

4) Hubungan antargatra dalam pancagatra; setiap gatra dalam pancagatra memberikan


kontribusi tertentu pada gatra-gatra lain dan sebaliknya setiap gatra menerima
kontribusi dari gatra-gatra lain secara terintegrasi.

a. Antara gatra ideologi dengan gatra politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan
dan keamanan, maka arti ideologi adalah sebagai falsafah bangsa dan landasan
ideologi negara. Selain itu ideologi merupakan nilai penentu bagi kehidupan
nasional yang meliputi seluruh gatra dalam pancagatra dalam memelihara
kelangsungan hidup bangsa dan pencapaian tujuan nasional.

b. Antara gatra politik dengan gatra ideologi, ekonomi, sosial budaya, pertahanan
dan keamanan; berarti kehidupan politik yang mantap dan dinamis menjalankan
kebenaran ideologi, memberikan iklim yang kondusif untuk pengembangan
ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan. Kehidupan politik bangsa
dipengaruhi oleh bermacam hal yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan.
Ia dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan dan kesadaran politik, tingkat
kemakmuran ekonomi, ketaatan beragama, keakraban sosial dan rasa
keamanannya.

c. Antara gatra ekonomi dengan gatra ideologi, ekonomi, sosial budaya,


pertahanan dan keamanan; berarti kehidupan ekonomi yang tumbuh mantap dan
merata, akan menyakinkan kebenaran ideologi yang dianut, mendinamisir
kehidupan politik dan perkembangan sosial budaya serta mendukung
pengembangan pertahanan dan keamanan. Keadaan ekonomi yang stabil, maju
dan merata menunjang stabilitas dan peningkatan ketahanan aspek lain.

d. Antara gatra sosial budaya dengan gatra ideologi, ekonomi, sosial budaya,
pertahanan dan keamanan; dalam arti kehidupan sosial budaya yang serasi, stabil,
dinamis, berbudaya dan berkepribadian, akan menyakinkan kebenaran ideologi,
memberikan iklim yang kondusif untuk kehidupan politik yang berbudaya,
kehidupan ekonomi yang tetap mementingkan kebersamaan serta kehidupan
pertahanan dan keamanan yang menghormati hak-hak individu. Keadaan sosial
yang terintegrasi secara serasi, stabil, dinamis, berbudaya dan berkepribadian
hanya dapat berkembang di dalam suasana aman dan damai. Kebesaran dan
keseluruhan nilai sosial budaya bangsa mencerminkan tingkat kesejahteraan dan
keamanan nasional baik fisik material maupun mental spiritual. Keadaan sosial
yang timpang dengan kontradiksi di berbagai bidang kehidupan memungkinkan
timbulnya ketegangan sosial yang dapat berkembang menjadi gejolak sosial.

e. Antara gatra pertahanan dan keamanan dengan gatra ideologi, ekonomi, sosial
budaya, pertahanan dan keamanan; dalam arti kondisi kehidupan pertahanan dan
keamanan yang stabil dan dinamis akan meyakinkan kebenaran ideologi,
memberikan iklim yang kondusif untuk pengembangan kehidupan politik,
ekonomi dan sosial budaya. Keadaan pertahanan dan keamanan yang stabil,
dinamis, maju dan berkembang di seluruh aspek kehidupan akan memperkokoh
dan menunjang kehidupan ideologi, politik, ekonomi, dan sosial budaya.

Astagatra dalam pendekatan kesejahteraan dan keamanan mempunyai peranan


tergantung dari sifat setiap gatra.
1) Gatra alamiah mempunyai peranan sama besar baik untuk kesejahteraan
maupun untuk keamanan.
2) Gatra ideologi, politik dan sosial budaya mempunyai peranan sama besar untuk
kesejahteraan dan keamanan.
3) Gatra ekonomi relatif mempunyai peranan lebih besar untuk kesejahteraan
daripada peranan untuk keamanan.
4) Gatra pertahanan dan keamanan relatif mempunyai peranan lebih besar untuk
keamanan daripada peranan untuk kesejahteraan.

Anda mungkin juga menyukai