Anda di halaman 1dari 10

KETAHANAN NASIONAL dalam Pendekatan Asta Gatra

Pendekatan Asta Gatra


1. Pengertian Pendekatan Astagatradan peranannya dalam ketahanan nasional
Asta Gatra merupakan gabungan dari aspek trigatra dan pancagatra yang mana antara
keduanya terdapat hubungan yang bersifat timbal-balik dengan hubungan yang erat. Sebelum
mempelajari lebih jauh tentang astagatra, kita perlu mengetahui tentang hakekat ketahanan
Nasional.
Hakekat ketahanan nasional adalah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk
dapat menjamin kelangsungan hidupnya menuju kejayaan bangsa dan negara. Konsepsi dasar
ketahanan nasional adalah model astagatra yang merupakan perangkat hubungan bidang
kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung diatas bumi dengan memanfaatkan segala
kekayaan alam yang dapat dicapai menggunakan kemampuannya.
Secara konseptual, ketahananan nasional suatu bangsa dilatarbelakangi oleh:
a. Kekuatan apa yang ada pada suatu bangsa dan negara sehingga ia mampu
mempertahankan kelangsungan hidupnya.
b. Kekuatan apa yang harus dimiliki oleh suatu bangsa dan negara sehingga ia selalu
mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya, meskipun mengalami berbagai
gangguan, hambatan dan ancaman baik dari dalam maupun dari luar.
c. Ketahanan atau kemampuan bangsa untuk tetap jaya, mengandung makna
keteraturan (regular) dan stabilitas, yang didalamnya terkandung potensi untuk
terjadinya perubahan (the stability idea of change).
Berdasarkan konsep pengertiannya maka yang dimaksud dengan ketahanan adalah
suatu kekuatan yang membuat suatu bangsa dan negara dapat bertahan, kuat dalam
menghadapi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan. Konsekuensinya suatu ketahanan
harus disertai dengan keuletan, yaitu suatu usaha terus-menerus secara giat dan berkemauan
keras menggunakan segala kemampuan dan kecakapan untuk mencapai tujuan dan cita-cita
nasional. Identitas merupakan ciri khas suatu negara dilihat dari suatu totalitas, yaitu suatu
negara yang dibatasi oleh wilayah, penduduk, sejarah pemerintahan dan tujuan nasionalnya,
serta peranan yang dimainkan didunia internasional. Adapun pengertian lain yang berkaitan
dengan integritas adalah kesatuan yang menyeluruh dalam kehidupan bangsa, baik social
maupun alamiyah, potensial ataupun nonpotensial. Tantangan adalah merupakan suatu usaha
yang bersifat menggugah kemampuan, adapun ancaman adalah suatu usaha untuk mengubah
atau merombak kebijaksanaan atau keadaan secara konsepsional dari sudut criminal maupun
politis. Adapun hambatan adalah suatu kendala yang bersifat atau bertujuan melemahkan
yang bersifat konseptual yang berasal dari dalam sendiri. Apabila hal tersebut berasal dari
luar maka dapat disebut sebagai kategori gangguan.
Berdasarkan pengertian sifat-sifat dasarnya maka ketahanan nasional adalah:
a. Integratif
Hal itu mengandung pengertian segenap aspek kehidupan kebangsaan dalam hubungannya
dengan lingkungan sosialnya, lingkungan alam dan suasana dengan saling mengadakan
penyesuaian yang selaras dan serasi.
b. Mawas ke dalam
Ketahanan nasional terutama diarahkan kepada diri bangsa dan negara itu sendiri, untuk
mewujudkan hakekat dan sifat nasionalnya. Pengaruh luarnya adalah hasil yang wajar
dari hubungan internasional dengan bangsa lain.
c. Menciptakan kewibawaan
Ketahanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat integratif mewujudkan suatu
kewibawaan nasional serta memiliki deterrent effect, yang harus diperhitungkan pihak
lain.
d. Berubah menurut waktu
Ketahahanan nasional suatu bangsa pada hakikatnya tidak bersifat tetap, melainkan sangat
dinamis. Ketahanan nasional dapat meningkat atau bahkan dapat menurun, dan hal itu
sangat tergantung kepada situasi dan kondisi. Dengan demikian maka jelaslah bahwa
ketahanan nasional harus diwujudkan dengan mempergunakan baik pendekatan
kesejahteraan, maupun pendekatan keamanan.
2. Pembagian Asta Gatra
Asta Gatra merupakan gabungan dari aspek trigatra dan pancagatra yang mana antara
keduanya terdapat hubungan yang bersifat timbal-balik dengan hubungan yang erat.
Konsepsi dasar ketahanan nasional adalah Model astagatra yang merupakan perangkat
hubungan bidang kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung di atas bumi ini dengan
memanfaatkan segala kekayaan alam yang dapat dicapai menggunakan kemampuannya.
Model ini menyimpulkan adanya 8 unsur aspek kehidupan nasional:
a. Aspek Alamiah (Tri-Gatra)
Aspek alamiah ketahanan nasional terdiri dari :
(1) Letak geografis negara
Letak goegrafis negara memberikan petunjuk mengenai tempatnya di atas
bumi yang dikaitkan dengan hal-hal disekitarnya. Indonesia berada pada
posisi silang dunia, antara dua benua (Asia dan australia) dan dua samudra
(Pasifik dan Hindia). Dengan posisinya yang demikian, Indonesia berada
pada lalu lintas perdagangan dunia dan berada pada pengaruh dua kawasan
(Asia dan Australia) yang dapat membawa perbedaan aspek yang cukup
tajam. Disamping itu, aspek geografis Indonesia sebagai sebuah negara
kepulauan dengan sekitar 17.508 pulau. Oleh karena banyaknya pulau
yang membentang dari Sabang sampai Merauke, menyebabkan Indonesia
memiliki keberagaman budaya, adat istiadat, keindahan, potensi kekayaan
alam. Namun keanekaragaman tersebut dapat berpotensi munculnya
disintegrasi bangsa yang harus disikapi dengan bijaksana.
(2) Kekayaan alam
Kekayaan alam adalah segala sumber dan potensi alam yang terdapat di
darat, laut, dan udara yang berada di wilayah kekuasaan negara. Indonesia
memiliki potensi kekayaan alam yang sangat besar namun belum dapat
dikelola dengan baik karena kurangnya pengetahuan dan teknologi yang
memadai, sehingga mengundang investor asing untuk memanfaatkan
sumber daya alam yang kita miliki. Indonesia menduduki peringkat ke-6
terbesar untuk negara yang kaya akan sumberdaya tambang. Pada tahun
2010, menurut Bank Dunia sekitar 94.432.000 ha pada tahun 2010. Sekitar
31,065,846 ha di antaranya adalah hutan yang memiliki nilai ekonomi
tinggi. Indonesia memiliki 10% luas hutan tropis yang masih tersisa.
Hal-hal yang berkaitan dengan unsur sumber daya alam sebagai elemen
ketahana nasional :
1. Potensi sumber daya alam wilayah yang bersangkutan mencakup
sumber daya alam hewani, nabati, tambang
2. Kemampuan mengeksploitasi sumber daya alam
3. Pemanfaatan sumber daya alam dengan memperhitungkan masa
depan dan lungkungan hidup
4. Kontrol atas sumber daya alam
Dewasa ini, kemampuan melakukan kontrol atas sunber daya alam
menjadi semakinmpenting bagi ketahanan nasional dan kemajuan suatu
negara. Banyak negara yang kaya akan sember daya alam seperti minyak
di negara afrika, tetapi negara tersebut tetaplah miskin. Negara-negara
belum mampu melakukan kontrol atas sumber daya lam yang berasal dari
miliknya. Justru negara-negara yang tidak memiliki sumber daya alam
seperti Singapura dan Jepang bisa maju oleh karena mampu melakukan
kendali atas jalur perdagangan sumberdaya alam dunia.
(3) Keadaan dan kemampuan penduduk
Penduduk adalah semua orang yang bertampat tinggal di wilayah tertentu.
Menurut sensus penduduk tahun 2010, jumlah penduduk Indonesia hampir
240 juta jiwa. Jumlah penduduk yang besar menjadi modal pembangunan
nasional apabila penduduk tersebut berkualitas. Tanpa memenuhi kualitas
tersebut, jumlah penduduk yang besar justru akan menimbulkan berbagai
persoalan. Persoalan kependudukan Indonesia antara lain:
 Jumlah penduduk yang besar dengan tingkat pertumbuhan yang
relatif tinggi
 Persebaran penduduk yang tidak merata yakni 60% penduduk
berada di pulau Jawa, sedangkan luas pulau Jawa hanya 7% dari
luas wilayah Indonesia
 Kurangnya lapangan pekerjaan mengakibatkan tingginya tigkat
penganguran
 Kualitas penduduk yang rendah baik tingkat pendidikan maupun
ketrampilan
 Komposisi penduduk yang didominasi usi muda
Persoalan tersebut jika tidak ditangani secara tepat, maka akan
menimbulkan masalah sosial seperti pengangguran, kekurangan
pangan, kejahatan sosial, yang pada akhirya memicu perilaku
menyimpang yang mengganggu perwujudan ketahanan nasional.

b. Aspek sosial (panca-gatra)


Aspek sosial ketahanan nasional terdiri dari :
(1) Ideologi
Ideologi merupakan gagasan dasar mengenai wujud masyarakat yang dicita-
citakan serta prinsip-prinsip untuk mewujudkan masyarakat tersebut.
Ideologi merupakan salah satu faktor pemersatu bangsa, sebab dengan
menganut faham yang sama, maka tumbuhlah rasa solidaritas sehingga
mengurangi perbedaan diantara mereka. Ideologi yang dianut bangsa
Indonesia adalah ideologi pancasila yang digali dari nilai agama dan
kebudayaan Indonesia. Dengan pancasila, bangsa Indonesia yang diwarnai
keanekaragaman dapat dipersatukan dengan semboyan “Bhinneka Tunggal
Ika”.
(2) Politik
Konsep politik meliputi konsep kekuasaan, negara, pemerintah, kebijakan,
dan alokasi nilai. Politik diartikan sebagai segala sesuatu yang berkaitan
dengan pembuatan dan pelaksanaan suatu kebijakan. Kehidupan politik
sebagai suatu mekanisme input-proses-output. Sebagai input adalah aspirasi
dan dukungan masyarakat. Fungsi input dijalankan oleh infrastruktur politik,
seperti partai politik, organisasi masyarakat, media massa. Aspirasi dari
masyarakat kemudian diolah sehingga menghsailkan output daam bentuk
kebijakan. Kebijakan tersebut kemudian dijalankan oleh suprastruktur
politik, yang terdiri dari lembaga legeslatif, eksekutif dan yudikatif. Sebagai
umpan balik, masyarakat yang akan menilai atas pelaksanaan kebijakan
tersebut. Sistem politik yang dianut oleh Indonesia menganut sistem
demokrasi. Infrastruktur politik sebagai penyalur aspirasi masyarakat terdiri
dari partai politik, LSM, dan organisasi kemasyarakatan. Sedangkan
suprastruktur politik terdiri dari lembaga-lembaga negara seperti MPR,
Presiden, DPR, DPD, BPK, MA, MK, KY yang menghasilkan kebjakan
otoritatif, yakni kebijakan yang harus dilaksanakan oleh seluruh warga
negara.
Persoalan kehidupan politik di Indonesia adalah :
 kesa
daran politik masyarakat yang masih rendah.
 Kura
ngnya partisipasi masyarakat dalam kehidupan politik
 kura
ngnya kesadaran untuk menaati peraturan yang berlaku dan
 kuat
nya primodialisme.
Dalam sistem politik luar negeri, Indonesia menganut prinsip politik
bebas aktif, yakni bebas menentukan kehidupan politik dalam negeri juga
aktif berperan dalam politik internasional.
(3) Ekonomi
Peranan Negara dalam system ekonomi kerakyatan sesuai dengan pasal 33
lebih ditekankan bagi segi penataan kelembagaan melalui pembuatan
peraturan perundang-undangan. Penataan itu baik menyangkut cabang-
cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak, maupun
sehubungan dengan pemanfaatan bumi, air, dan segala kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya. Tujuannya adalah untuk menjamin agar
kemakmuran masyarakat senantiasa lebih diutamakan daripada kemakmuran
orang seorang, dan agar tampuk produksi tidak jatuh ke tangan orang
seorang yang memungkinkan ditindasnya rakyat banyak oleh segelintir orang
yang berkuasa. Ekonomi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan upaya
manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Upaya untuk memenuhi
kebutuhan hidup meliputi kegiatan produksi barang dan jasa serta
mendistribusikannya kepada konsumen atau pemakai.
(4) Sosial budaya
Soaial dan budaya merupakan aspek yang tidak dapat dipisahkan satu sama
lain. Sosial berhubungan dengan masyarakat sedangkan budaya kebiasaan
yang sudah diyakini oleh sekelompok masyarakat tertentu. Struktur sosial
masyarakat Indonesia ditandai adanya dua ciri. Secara horisontal ditandai
adanya kesatuan berdasarkan perbedaan suku, ras, agama, adat dan
perbedaan kedaerahan. Secara vertikal ditandai oleh perbedaan-perbedaan
vertikal antara lapisan atas dengan lapisan bawah. Kebudayaan Indonesia
sangat beragam karena adanya perbedaan tiap daerah dalam hal bahasa,
pakaian, kebiasaan, makanan dan sebagainya.
Manusia mengembangkan kebudayaan tidak lain sebagai upaya
mempertahankan kelangsungan hidupnya menghadapi berbagai tantangan
yang muncul dari lingkungannya untuk kemudian mewujudkan kehidupan
yang lebih baik. Karena itulah dapat dikatakan bahwa kebudayaan
merupakan wujud tanggapan aktif manusia terhadap tantangan yang datang
dari lingkungan. Aspek social biasanya mengacu pada masalah struktur
social dan pola hubungan social yang ada di dalamnya, sedangkan kalau kita
bicara aspek budaya, mengacu pada kondisi kebudayaan yang ada dalam
masyarakat yang bersangkutan.
(5) Pertahanan dan keamanan
Pertahanan keamanan adalah daya upaya rakyat semesta dengan angkatan
bersenjata sebagai inti dan merupakan salah satu fungsi utama pemerintah
dalam menegakkan ketahanan nasional dengan tujuan mencapai keamanan
bangsa dan negara serta keamanan perjuangannya. Hal itu dilaksanakan
dengan menyusun, mengerahkan dan menggerakkan seluruh potensi dan
kekuatan masyarakat dalam seluruh bidang kehidupan nasional secara
terintegrasi dan terkoordinasi.
Pertahanan merupakan uapaya yang dilakukan negara untuk menghadapi
tantangan yang datang dari luar. Sedangakan keamanan merupakan upaya
menghadapi tantangan yang datang dari dalam. Dalam usaha pertahanan dan
keamanan Indonesia, TNI dan Polri sebagai komponen utamanya, sedangkan
masyarakat sebagai komponen pendukungnya. Fungsi pertahanan menjadi
tanggung jawab TNI, dan fungsi keamanan menjadi tanggung jawab Polri.

Sebagai insan berbudaya, manusia menjalin hubungan dengan tuhan dan alam
sekitarnya dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidupnya. Jalinan hubungan
itu mewujud dalam berbagai aspek kehidupan, yaitu :
a. Hubungan manusia dengan tuhan, mewujud dalam kehidupan
beragama/kepercayaan.
b. Hubungan manusia dengan cita-cita bersama, mewujud dalam kehidupan
ideologi.
c. Hubungan manusia dengan kekuasaan, mewujud dalam kehidupan politik
d. Hubungan manusia dengan pemenuhan kebutuhan hidup, mewujud dalam
kehidupan ekonomi.
e. Hubungan manusia dengan masyarakat, mewujud dalam kehidupan sosial.
f. Kebutuhan manusia dengan kebutuhan rasa aman, mewujud dalam kehidupan
hankam.
Guna memperkaya pemahaman tentang sistem kehidupan nasional, dibawah ini
dikemukakan pemikiran yang dikembangkan oleh para pakar politik dan pakar
kenegaraan menyangkut aspek aspek kehidupan nasional tersebut.
Hans Morgenthau dalam bukunnya “ politics among nations “, mengemukakan
unsur-unsur kekuatan nasional sebagai berikut :
 Geografi
 Sumber alam
 Kapasitas industri
 Kesiapsiagaan militer
 Penduduk
 Karakter nasional
 Semangat nasional
 Kualitas diplomasi
 Kualitas pemerintahan
Palmers Perkins, dalam bukunya “International Rela-tion”, menyebutkan unsur-
unsur power sebagai berikut:
 Tanah (land)
 Sumber daya alam (resources)
 Penduduk (population)
 Teknologi (technology)
 Ideologi (ideology)
 Kepemimpinan (leadership)
Sedangkan Alfred Thayer Mahan, dalam bukunya “The Influence Seapower on
History”, merinci sebagai berikut:
 Letak geografi
 Bentuk/wujud bumi
 Luas wilayah
 Jumlah penduduk
 Watak nasional/bangsa
 Sifat pemerintah

Dari beberapa pandangan mengenai unsur-unsur kekuatan nasional tersebut


diatas tampak bahwa pemikiran ketahanan nasional di indonesia bukanlah sesuatu
yang jauh dari wacana keilmuan, karena ternyata hal yang “sama” juga menjadi
bahan kajian ilmiah dari para pakar di negara-negara lain.

DAFTAR PUSTAKA
Satriya, Bambang. 2009. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan di Perguuan
Tinggi. Jakarta: Nirmana Media
Kaelan.2006. Pendidikan Kewarganegaraan.Yogyakarta: Paradigma
Sunarto, dkk. 2012. Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Semarang:
UPT UNNES PRESS
Satriyo, Bambang. 2010. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta:
Nirmana Media.
Siswanto, Bambang dkk. Pendidikan Kewarganegaraan. Purwokerto: Universitas
Jenderal Soedirman.
Departemen Pertahanan Republik Indonesia. 2008. Buku Putih Pertahanan Indonesia
2008. Jakarta: Departemen Pertahanan Republik Indonesia.
Parmono, R.1995. Ketahanan Nasional. Yogyakarta: Fakultas Filsafat UGM
Kaelan & Achmad Zubaidi. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan
Tinggi. Yogyakarta: Paradigma.
Parmono, R. 1995. Ketahanan Nasional. Yogyakarta: Fakultas Filsafat UGM

Anda mungkin juga menyukai