Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

“NDBI, NDVI, NDWI”

Disusun oleh:

Nama : Lulu Afifah

NIM : 117190021

Hari/ Plug : Sabtu/5

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

YOGYAKARTA

2021
PRAKTIKUM PENGOLAHAN CITRA DIGITAL TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan teknologi citra satelit berkembang dan telah membantu merumuskan
berbagai masalah yang ada. Penggunaan teknologi citra satelit memudahkan dalam
pengambilan keputusan terutama dalam bidang pemetaan. Indonesia yang mempunyai
iklim tropis dan sering tertutup awan juga cuaca yang tidak menentu membuat hilangnya
beberapa informasi penting dari objek di balik awan.
Data penginderaan jauh merupakan sumber utama untuk menganalisis proses
lingkungan dalam skala lokal atau global. Data ini digunakan untuk mengetahui deteksi
perubahan dalam beberapa dekade terakhir. Data penginderaan jauh (seperti data
Landsat, data Sentinel, citra Spot dll) sangat berguna untuk visualisasi, klasifikasi dan
analisis kawasan. Data ini dapat dikategorikan berdasarkan resolusi, spektrum
elektromagnetik, sumber energi, media pencitraan dan jumlah band yang dimiliki.
Semakin tinggi resolusi data satelit (resolusi spasial, resolusi spektral, resolusi
radiometrik, resolusi temporal), tingkat akurasi yang lebih tinggi akan dicapai selama
klasifikasi.
Umumnya, data Landsat digunakan untuk klasifikasi. Data Landsat memiliki
beberapa band berdasarkan panjang gelombangnya (band biru, band hijau, band merah,
band inframerah, band termal, pankromatik). Band pankromatik digunakan untuk
meningkatkan resolusi data. Data Landsat 7 memiliki total 8 band sedangkan data
Landsat 8 memiliki 11 band. Untuk analisis Normal Difference Vegetation Index
(NDVI), Normal Difference Built-up Index (NDBI) dan Normal Difference Water Index
(NDWI), hanya empat pita yang digunakan (Hijau, Merah, NIR, SWIR). Pita data
Landsat 7 dan Landsat 8, panjang gelombang & resolusinya diberikan di bawah ini.

2| Praktikum Pengolahan Citra Digital Teknik Geomatika


PRAKTIKUM PENGOLAHAN CITRA DIGITAL TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :

1. Dimana lokasi daerah yang akan diklasifikasikan?

2. Bagaimana hasil statistic setelah dilakukan band math?

3. Bagaimana hasil NDVI dan analisisnya?

4. Bagaimana hasil NDBI dan analisisnya?

5. Bagaimana hasil NDWI dan analisisnya?

1.3. Tujuan
Adapun tujuan pelaksanaan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui lokasi daerah yang diklasifikasikan

2. Untuk mengetahui statistik band math

3. Untuk menghasilkan analysis NDVI, NDBI, dan NDBI.

3| Praktikum Pengolahan Citra Digital Teknik Geomatika


PRAKTIKUM PENGOLAHAN CITRA DIGITAL TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

BAB II
DASAR TEORI
2.1. Koreksi Radiometri
Koreksi radiometri adalah koreksi yang ditujukan untuk memperbaiki nilai piksel
supaya sesuai dengan yang seharusnya yang biasanya mempertimbangkan faktor
gangguan atmosfer sebagai sumber kesalahan utama. Efek atmosfer menyebabkan nilai
pantulan obyek dipermukaan bumi yang terekam oleh sensor menjadi bukan merupakan
nilai aslinya, tetapi menjadi lebih besar oleh karena adanya hamburan atau lebih kecil
karena proses serapan.
Koreksi Radiometrik diperlukan atas dasar dua alasan, yaitu untuk memperbaiki
kualitas visual citra dan sekaligus memperbaiki nilai piksel yang tidak sesuai dengan
nilai pantulan atau pancaran spektral obyek yang sebenarnya. Koreksi radiometrik citra
yang ditunjukkan untuk memperbaiki visual citra berupa pengisian kembali baris yang
kosong karena drop out baris maupun masalah kesalahan awal pelarikan (scanning start)
serta koreksi ini digunakan dalam perbaikan nilai pantulan obyek yang tidak sesuai
akibat efek atmosfer.

Koreksi radiometrik pada citra satelit perlu dilakukan pada citra dengan berbagai alasan:

1. Stripping atau banding seringkali terjadi pada citra yang diakibatkan oleh
ketidakstabilan detector. Stripping atau banding merupakan fenomena ketidak
konsistenan perekaman detector untuk band dan area perekaman yang sama.
2. Line dropout terjadi sebagai akibat dari detector yang gagal berfungsi dengan tiba-
tiba. Jangka waktu kerusakan pada kasus ini biasanya bersifat sementara.
3. Efek atmosferik merupakan fenomena yang disebabkan oleh debu, kabut atau asap
seringkali menyebabkan efek bias dan pantul pada detector, sehingga fenomena yang
berada di bawahnya tidak dapat terekam secara normal. Dalam koreksi radiometrik
biasanya mempertimbangkan faktor gangguan atmosfer sebagai kesalahan utama,
dimana efek atmosfer menyebabkan nilai pantulan obyek dipermukaan bumi yang
terekam oleh sensor tidak sesuai dengan nilai aslinya, tetapi menjadi lebih besar oleh
adanya hamburan atau lebih kecil karena adanya serapan. Menurut Projo Danoedoro
(1996) metode yang sering digunakan dalam menghilangkan efek atmosfer antara lain

4| Praktikum Pengolahan Citra Digital Teknik Geomatika


PRAKTIKUM PENGOLAHAN CITRA DIGITAL TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

metode pergeseran histogram (histogram adjustment), metode


regresi dan metode kalibrasi.

2.2. Cropping Citra


Cropping citra atau pemotongan citra dilakukan dengan tujuan untuk memotong
citra satelit agar sesuai dengan area atau wilayah penelitian, yaitu Kabupaten Klaten.
2.3. NDVI, NDBI, dan NDWI

Gambar 1 Analisis NDVI untuk kesehatan tanaman hutan

Normalized Difference Vegetation Indeks (NDVI) merupakan metode standard yang


digunakandalam membandingkan tingkat kehijauan vegetasi (kandungan klorofil) pada
tumbuhan.
Perhitungan NDVI didasarkan pada prinsip bahwa tanaman hijau tumbuh secara sangat
efektif dengan menyerap radiasi di daerah spektrum cahaya tampak (PAR atau
Photosynthetically Aktif Radiation), sementara itu tanaman hijau sangat memantulkan
radiasi dari daerah inframerah dekat. Konsep pola spektral di dasarkan oleh prinsip ini
menggunakan hanya citra band merah adalah sebagai berikut :

NDVI = (NIR – Red) / (NIR+Red)


Dimana :
NIR= radiasi inframerah dekat dari piksel.
Red= radiasi cahaya merah dari piksel

Sebelum teknologi drone berkembang, citra NDVI diperoleh melalui satelit atau
pemetaan pesawat udara, sehingga untuk mendapatkan peta NDVI tersebut memakan
waktu yang lama dan mahal. Dengan perkembangan teknologi drone dan kamera saat
ini, untuk memperoleh citra NDVI menjadi lebih cepat,mudah dan relative murah

5| Praktikum Pengolahan Citra Digital Teknik Geomatika


PRAKTIKUM PENGOLAHAN CITRA DIGITAL TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

Zha (2003) menganalogikan NDVI untuk mengembangkan indeks area terbangun yang
disebut Normalized Difference Built-up Index (NDBI) yang digunakan untuk
mengkalkulasi Built-up area. Indeks NDBI akan fokus untuk menyoroti daerah perkotaan
atau kawasan terbangun di mana biasanya ada pemantulan yang lebih tinggi pada area
Shortwave Infrared (SWIR), jika dibandingkan dengan area Near-Infrared (NIR).
NDBI yang disebut juga Normalized Difference Built-up Index dan UI (Urban Index)
merupakan indeks yang sangat sensitif terhadap lahan terbangun/lahan terbuka yang
dikembangkan untuk menonjolkan kenampakan lahan terbangun dibandingkan dengan
obyek yang lainnya. NDBI dibuat dengan tujuan untuk memudahkan pemetaan daerah
urban melalui citra Landsat TM dan Landsat OLI. Oleh karena itu NDBI memanfaatkan
band inframerah dekat dan inframerah tengah. Nilai rentang spektral NDBI berkisar 0,1
– 0,3
(As Syakur, 2012).

Metode Normalized Difference Water Index (NDWI) merupakan metode yang


digunakan untuk membandingkan tingkat kebasahan pada citra satelit, metode NDWI
menggunakan band 3 (Green) digunakan untuk menilai kekuatan tanaman dan tubuh air
dan band 5 (NIR) untuk menekankan kandungan biomassa. NDWI dirumuskan sebagai
berikut:

6| Praktikum Pengolahan Citra Digital Teknik Geomatika


PRAKTIKUM PENGOLAHAN CITRA DIGITAL TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1. Nama Kegiatan
Kegiatan yang dilakukan adalah Pengklasifikasian tutupan lahan pada citra landsat 8
menggunakan klasifikasi NDVI, NDBI, dan NDWI.
3.2. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan praktikum dilaksanakan sebagai berikut :

Hari dan tanggal : Selasa, 21 September 2021

Pukul : 13.00 WIB

Sifat : Online

Media : Zoom Video Conference


3.3. Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Envi Classic 5.3

2. Envi 5.3

3. Citra Landsat 8

4. Google Earth

5. Laptop

7| Praktikum Pengolahan Citra Digital Teknik Geomatika


PRAKTIKUM PENGOLAHAN CITRA DIGITAL TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

3.4. Langkah Kerja


Adapun Langkah kerja yang dilakukan untuk melakukan analisis NDVI, NDBI, dan
NDWI adalah sebagai berikut:
1. Mempersiapkan Landsat 8 Collection 2 Level 1 yang mempunyai 11 band.
2. Membuka Envi 5.3
3. Melakukan layer stacking pada Landsat 8
Toolbox→Raster Management→IDL→ Layer Stacking

Gambar 2 ToolBox dan proses Layer Stacking

Gambar 3 Hasil Layer Stacking

8| Praktikum Pengolahan Citra Digital Teknik Geomatika


PRAKTIKUM PENGOLAHAN CITRA DIGITAL TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

4. Melakukan cropping area menggunakan Region of Interest tools untuk


menghasilkan wilayah yang akan dikelaskan.

Region of Interest Tools → membuat polygon pada lokasi→ toolbox “Subset


Data From ROIs” → Pilih citra yang akan di cropping→definisikan lokasi
penyimpanan

Gambar 4 Proses Cropping dengan ROI Tools

Gambar 5 Hasil Citra yang telah di Cropping

5. Setelah mendapatkan ROI yang diinginkan lalu membuka Envi Classic 5.3 untuk
melakukan Koreksi Radiometri pada citra satelit yang telah di cropping.
Memeriksa statistic citra dengan melakukan Quick Statistik untuk memastikan citra
sudah terkoreksi radiometri.

9| Praktikum Pengolahan Citra Digital Teknik Geomatika


PRAKTIKUM PENGOLAHAN CITRA DIGITAL TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

Gambar 6 Hasil Croping dan Statistik citra yang belum mengalami koreksi radiometri

Basic Tools→Strech Data→ pilih citra yang akan di cropping→ isi sesuai
dibawah

Gambar 7 Data Streching untuk Koreksi Radiometri

10| Praktikum Pengolahan Citra Digital Teknik Geomatika


PRAKTIKUM PENGOLAHAN CITRA DIGITAL TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

Gambar 8 Statistik Koreksi Radiometri

6. Mengubah band 4, 5, dan 6 dari Digital Number (DN) menjadi nilai reflectance
menggunakan rumus…………..
Membuka metadata untuk mengetahui nilai
• Reflectance Multiple Band
• Reflectance Add Band
• Sun Elevation

Table 1 Meta Data Landsat 8 Oli

Meta Data Nilai


Reflectance Multiple Band 2.10-5
Reflectance Add Band -0.100000
Sun Elevation 48.52648874

11| Praktikum Pengolahan Citra Digital Teknik Geomatika


PRAKTIKUM PENGOLAHAN CITRA DIGITAL TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

Basic Tools→ Band Math→ enter an expression

Gambar 9 Proses mengubah DN menjadi nilai Reflectance

Dan melakukan untuk mendapatkan nilai reflectance Band 5 dan Band 6 dengan
syarat nilai minimal 0 dan maksimal tergantung citra masing-masing.

12| Praktikum Pengolahan Citra Digital Teknik Geomatika


PRAKTIKUM PENGOLAHAN CITRA DIGITAL TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

Gambar 10 Nilai Reflectance Band 4

Gambar 11 Nilai Reflectance Band 5

13| Praktikum Pengolahan Citra Digital Teknik Geomatika


PRAKTIKUM PENGOLAHAN CITRA DIGITAL TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

Gambar 12 Nilai Reflectance Band 6

7. Melakukan proses Normalize Difference Vegetation Index (NDVI) menggunakan


band 4 dan band 5. Mendefinikan Band 4 dan 5 menggunakan nilai band yang sudah
diubah menjadi nilai reflectance.
Hasil perhitungan ini akan langsung masuk ke perhitungan Available Band List.
Melakukan cek statistic.

Gambar 13 Proses NDVI

14| Praktikum Pengolahan Citra Digital Teknik Geomatika


PRAKTIKUM PENGOLAHAN CITRA DIGITAL TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

Gambar 14 Statistik NDVI yang benar

8. Melakukan proses Normalize Difference Building Index (NDBI) menggunakan


band 5 dan band 6. Mendefinikan Band 5 dan 6 menggunakan nilai band yang sudah
diubah menjadi nilai reflectance.
Hasil perhitungan ini akan langsung masuk ke perhitungan Available Band List.
Melakukan cek statistic.

Gambar 15 Statistik NDBI yang benar

15| Praktikum Pengolahan Citra Digital Teknik Geomatika


PRAKTIKUM PENGOLAHAN CITRA DIGITAL TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

9. Melakukan proses Normalize Difference Water Index (NDWI) menggunakan band


6 dan band 5. Mendefinikan Band 6 dan 5 menggunakan nilai band yang sudah
diubah menjadi nilai reflectance.
Hasil perhitungan ini akan langsung masuk ke perhitungan Available Band List.
Melakukan cek statistic.

Gambar 16 Nilai NDWI yang benar

10. Perbandingan tampilan citra setelah dilakukan NDVI, NDBI, dan NDWI yang
belum diwarnai.

Gambar 17 Perbandingan citra setelah proses NDVI, NDBI, dan NDWI yang belum di
coloring

16| Praktikum Pengolahan Citra Digital Teknik Geomatika


PRAKTIKUM PENGOLAHAN CITRA DIGITAL TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

11. Melakukan perwarnaan citra menggunakan Density Slice.


Tools→ Color Mapping→ Desity Slice

NDVI

Gambar 18 NDVI yang sudah di Coloring

Tidak Bervegatasi -1 sampai 0 Merah


Bervegetasi 0 sampai 1 Hijau

NDBI

Gambar 19 NDBI yang sudah di coloring

Area tidak Terbangun -1 sampai 0 Pink


Area Terbangun 0 sampai 1 Cyan

17| Praktikum Pengolahan Citra Digital Teknik Geomatika


PRAKTIKUM PENGOLAHAN CITRA DIGITAL TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

NDWI

Gambar 20 NDWI yang sudah di coloring

Tidak mempunyai indek air -1 sampai 0 Oranye


mempunyai indek air 0 sampai 1 Biru

18| Praktikum Pengolahan Citra Digital Teknik Geomatika


PRAKTIKUM PENGOLAHAN CITRA DIGITAL TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

BAB IV
HASIL PRAKTIKUM
4.1. Lokasi Daerah yang Diklasifikasikan (Koordinat x dan y)

Gambar 21 Lokasi dan Citra yang telah di cropping

Lokasi : Kec. Kendal, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah

Koordinat : Y Min = 378345.0000


X Min = 9249295.0000
Y Max = 420405.0000
Y Max = 9210205.0000

4.2. Hasil Statistik setelah dilakukan Band Math


NDVI NDBI NDWI

Figure 1 Perbandingan band math NDVI, NDBI, dan NDWI

19| Praktikum Pengolahan Citra Digital Teknik Geomatika


PRAKTIKUM PENGOLAHAN CITRA DIGITAL TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

4.3. Hasil Analisis

NDVI

Pada NDVI yang dihasilkan, citra terbagi menjadi 2 kelas. Rentang nilai minimum -1
dan nilai maksimum 1. Rentang nilai -1 sampai 0, digambarkan dengan warna merah, kelas
ini menunjukkan tidak adanya vegetasi di area tersebut, biasanya merupakan area
pemukiman.
Sedangkan pada rentang nilai 0 sampai 1, digambakan dengan warna hijau, kelas ini
menunjukkan area yang bervegetasi. Pada hasil dapat dilihat bahwa hampir semua areanya
terdefinisikan vegetasi, karena pepohonan dan sawah pada area pemukiman ikut
terdefiniskani sebagai vegetasi.

NDBI

20| Praktikum Pengolahan Citra Digital Teknik Geomatika


PRAKTIKUM PENGOLAHAN CITRA DIGITAL TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

Pada NDBI yang dihasilkan, citra terbagi menjadi 2 kelas. Rentang nilai minimum -1 dan
nilai maksimum 1. Rentang nilai -1 sampai 0, digambarkan dengan warna pink, kelas ini
menunjukkan bukan area terbangun di area tersebut, biasanya merupakan area vegetasi.
Sedangkan pada rentang nilai 0 sampai 1, digambakan dengan warna cyan, kelas ini
menunjukkan area terbangun.

NDWI

Pada NDWI yang dihasilkan, citra terbagi menjadi 2 kelas. Rentang nilai minimum -1
dan nilai maksimum 1. Rentang nilai -1 sampai 0, digambarkan dengan warna oranye, kelas
ini menunjukkan tidak adanya kadar air di area tersebut, biasanya merupakan area
pemukiman.
Sedangkan pada rentang nilai 0 sampai 1, digambakan dengan oranye, kelas ini
menunjukkan area yang memiliki kadar air, seperti sungai ataupun yang bervegetasi,
seperti pepohonan, dsb.

21| Praktikum Pengolahan Citra Digital Teknik Geomatika


PRAKTIKUM PENGOLAHAN CITRA DIGITAL TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

BAB V
KESIMPULAN
Dari kegiatan praktikum klasifikasi supervised yang telah dilakukan, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut.
1. Dengan menggunakan analisis NDVI dapat diketahui keadaan vegetasi suatu daerah,
Nilai NDVI berkisar antara -1 sampai 1 dimana semakin tinggi nilai semakin tinggi
pula tingkat kehijauan vegetasi.
2. Dengan analisis NDVI diatas dapat disimpulkan bahwa pada daerah yang diteliti
(daerah Kabupaten Kendal) terdapat banyak kawasan vegetasi daripada non
vegetasi.
3. Dengan menggunakan analisis NDBI dapat diketahui keadaan daerah terbangun
suatu daerah.
4. Dengan analisis NDWI dapat diketahui daerah perairan suatu daerah.
5. Nilai NDBI dan NDWI berkisar antara -1 sampai 1 dimana semakin tinggi nilai
semakin tinggi pula tingkat urban atau kadar air dari daerah tersebut.

22| Praktikum Pengolahan Citra Digital Teknik Geomatika


PRAKTIKUM PENGOLAHAN CITRA DIGITAL TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

DAFTAR PUSTAKA

Danoedoro, Projo. 1996. Pengolahan Citra Digital Teori dan Aplikasinya dalam Bidang

Penginderaan Jauh, Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada.

Wald, L. 1999. Some Terms Of Reference in Data Fusion. IEEE Trans. Geosci. Remotesens,

vol. 37, no.3, hlm 1190-1193.

Ahmad, Fadhly. 2010. Pemanfaatan Teknik Penginderaan Jauh Untuk Identifikasi Kerapatan

Vegetasi Daerah Tangkapan Air Rawa Pening. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Febrianti, N dan Parwati Sofan. 2014. Ruang Terbuka Hijau di DKI Jakarta Berdasarkan

Analisis Spasial dan Spektral Data Landsat 8. Bidang Lingkungan dan Mitigasi Bencana.

Pustfatja: LAPAN.

23| Praktikum Pengolahan Citra Digital Teknik Geomatika

Anda mungkin juga menyukai