Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

Disusun oleh:

Nama : Zein Ahmad


NIM : 117200044
Hari : Jumat, 16 September 2022

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOMATIKA


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2021
PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Penginderaan Jauh merupakan rekaman pola pantulan energi elektromagnetik dan
emisi yang ditampilkan di citra menyerupai gambar dan mempunyai sifat yang sangat
bervariasi. Untuk mendapatkan informasi penting dari data tersebut kita harus
melakukan tahap deteksi terlebih dahulu. Deteksi dibantu oleh karakteristik spasial,
spectral, radiometric dan temporal data. Resolusi spasial ialah kemampuan system
perekam dalam membedakan objek yang terletak berdekatan. Resolusi spectral
merupakan perekaman gambaran yang sama pada interval spectral yang berbeda.
Resolusi radiometric untuk menghasilkan kontras yang lebih baik sehingga dapat
dicapai jumlah tingkat keabuan antara batas hitam dan putih yang mudah dibedakan.
Akhirnya resolusi temporal menjelaskan kegunaan citra yang direkam pada interval
waktu tertentu (musim) untuk mendeteksi perubahaan yang telah terjadi (Purwadhi,
2001).
Perangkat lunak untuk pengolahan citra cukup banyak jenisnya, tentunya dengan
kemampuan dan kelebihan yang berbeda-beda yaitu salah satunya yang digunakan
pada praktikum kali ini yaitu software Envi 5.3. Tujuan utama penginderaan jarak jauh
ialah mengumpulkan data sumber daya alam dan lingkungan. Informasi tentang objek
disampaikan ke pengamat melalui energi elektromagnetik. Yang merupakan pembawa
informasi dan sebagai penghubung komunikasi (Lo, 1996). Pada praktikum kali ini
menggunakan software Envi 5.3 untuk melakukan Koreksi Radiometrik dari citra yang
telah didapatkan menggunakan landsat 8 di daerah Jawa Barat yaitu untuk
memperbaiki nilai piksel supaya sesuai dengan yang seharusnya, biasanya dipengaruhi
oleh faktor gangguan atmosfer sebagai sumber kesalahan utama. Efek atmosfer akan
menyebabkan nilai pantulan objek di permukaan bumi yang terekam oleh sensor
menjadi bukannilai aslinya, tetapi menjadi lebih besar karena adanya hamburan atau
dapat menjadi lebih kecil karena proses serapan.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka dapat dirumuskan

2| Praktikum Penginderaan Jauh Teknik Geomatika


PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

permasalahan sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan Koreksi Radiometrik ?


2. Apa saja metode yang digunakan dalam melakukan Koreksi Radiometrik?
3. Bagaimana cara melakukan Koreksi Radiometrik pada citra landsat 8 ?

1.3. Tujuan
Adapun tujuan pelaksanaan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui dan mengerti apa yang dimaksud koreksi radiometrik menggunakan
software ENVI.
2. Mengetahui dan mengerti metode yang digunakan dalam melakukan koreksi
radiometrik.
3. Mengetahui dan mengerti cara melakukan koreksi radiometrik pada citra landsat 8
menggunakan software ENVI.

3| Praktikum Penginderaan Jauh Teknik Geomatika


PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

BAB II
DASAR TEORI
2.1. Koreksi Radiometrik
Koreksi radiometri adalah koreksi yang ditujukan untuk memperbaiki nilai piksel
supaya sesuai dengan yang seharusnya yang biasanya mempertimbangkan faktor
gangguan atmosfer sebagai sumber kesalahan utama. Efek atmosfer menyebabkan
nilai pantulan obyek dipermukaan bumi yang terekam oleh sensor menjadi bukan
merupakan nilai aslinya, tetapi menjadi lebih besar oleh karena adanya hamburan atau
lebih kecil karena proses serapan. Koreksi Radiometrik diperlukan atas dasar dua
alasan, yaitu untuk memperbaiki kualitas visual citra dan sekaligus memperbaiki nilai
piksel yang tidak sesuai dengan nilai pantulan atau pancaran spektral obyek yang
sebenarnya. Koreksi radiometrik citra yang ditunjukkan untuk memperbaiki visual
citra berupa pengisian kembali baris yang kosong karena drop out baris maupun
masalah kesalahan awal pelarikan (scanning start) serta koreksi ini digunakan dalam
perbaikan nilai pantulan obyek yang tidak sesuai akibat efek atmosfer.
Koreksi radiometrik pada citra satelit perlu dilakukan pada citra dengan berbagai
alasan:
1. Stripping atau banding seringkali terjadi pada citra yang diakibatkan oleh
ketidakstabilan detector. Stripping atau banding merupakan fenomena ketidak
konsistenan perekaman detector untuk band dan area perekaman yang sama.
2. Line dropout terjadi sebagai akibat dari detector yang gagal berfungsi dengan
tiba-tiba. Jangka waktu kerusakan pada kasus ini biasanya bersifat sementara.
3. Efek atmosferik merupakan fenomena yang disebabkan oleh debu, kabut atau
asap seringkali menyebabkan efek bias dan pantul pada detector, sehingga
fenomena yang berada di bawahnya tidak dapat terekam secara normal. Dalam
koreksi radiometrik biasanya mempertimbangkan faktor gangguan atmosfer
sebagai kesalahan utama, dimana efek atmosfer menyebabkan nilai pantulan
obyek dipermukaan bumi yang terekam oleh sensor tidak sesuai dengan nilai
aslinya, tetapi menjadi lebih besar oleh adanya hamburan atau lebih kecil
karena adanya serapan. Menurut Projo Danoedoro (1996) metode yang sering
digunakan dalam menghilangkan efek atmosfer antara lain metode pergeseran

4| Praktikum Penginderaan Jauh Teknik Geomatika


PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

histogram (histogram adjustment), metode regresi dan metode kalibrasi.

2.2. Koreksi Atmosfer (Metode FLAASH)


Koreksi atmosfer merupakan salah satu algoritma koreksi radiometrik. Koreksi ini
dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai parameter atau indikator atmosfer
dalam proses koreksi termasuk kondisi iklim di lokasi perekaman citra (misalnya
tropis, subtropis dan lain- lain). Kelebihan dari koreksi atmosfer ini adalah pada
kemampuannya untuk memperbaiki gangguan atmosfer seperti kabut tipis, asap, dan
lain- lain.
FLAASH adalah alat koreksi atmosfer yang mengoreksi panjang gelombang di
daerah tampak melalui NIR dan inframerah gelombang pendek, hingga 3 µm.
FLAASH akan memungkinkan pengguna untuk melakukan hal-hal seperti koreksi
untuk efek kedekatan (pencampuran piksel karena hamburan pancaran pantulan
permukaan), menghitung visibilitas rata-rata visual (jumlah aerosol/kabut asap),
menangani kondisi atmosfer yang tertekan, seperti keberadaan awan, peta klasifikasi
awan cirrus dan opaque, dan pengolahan spektral yang dapat disesuaikan untuk
penekanan artefak.
Pada metode FLAASH, radian yang diterima oleh sensor dimodelkan kembali
dengan menambahkan faktor-faktor yang mempengaruhi radian/reflektan yang
diterima sensor seperti albedo, pantulan objek disekitarnya, dan radian yang
dihamburkan oleh atmosfer dengan mengasumsikan bahwa permukaan objek adalah
uniform dan lambertian (Envi,2009).

5| Praktikum Penginderaan Jauh Teknik Geomatika


PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1. Nama Kegiatan


Kegiatan yang dilakukan adalah koreksi radiometrik pada citra landsat 8 daerah
Jawa Barat menggunakan metode FLAASH pada software ENVI 5.3.

3.2. Pelaksanaan Kegiatan


Pelaksanaan kegiatan praktikum dilaksanakan sebagai berikut :
1. Hari dan tanggal : Jum’at, 16 September 2022
2. Pukul : 07:30 WIB
3. Sifat : Online
4. Media : Zoom video Conference

3.3. Peralatan
Alat dan bahan yang digunakan pada pengerjaan proyek ekstraksi garis pantai dan
penutup lahan ini adalah sebagai berikut.
Data :
1. Citra Landsat 8 daerah Jawa Barat tahun 2021
Software :
1. Envi 5.3.
2. Laptop
3.4. Langkah Kerja
Adapun langkah kerja yang dilakukan untuk melakukan klasifikasi supervised
adalah sebagai berikut :
1. Buka Aplikasi ENVI 5.3 (32 Bit) ➔ pada menu file ➔ Open ➔ pilih data citra
Landsat 8 yang berformat MTL ➔ OK.

6| Praktikum Penginderaan Jauh Teknik Geomatika


PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

7| Praktikum Penginderaan Jauh Teknik Geomatika


PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

Hasil :

2. Kolom search ➔ Radiometric Calibration ➔ Pilih data L8 Multispectral (memiliki


7 band) ➔ Apply FLAASH ➔ Pada menu enter output filename memilih lokasi
untuk penyimpanan file Radiometrik ➔ OK.

8| Praktikum Penginderaan Jauh Teknik Geomatika


PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

9| Praktikum Penginderaan Jauh Teknik Geomatika


PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

Hasil :

3. Lalu selanjutnya melakukan Atmospheric Correction ➔ Search ➔ Atmospheric


Correction ➔ Input Radian image ➔ OK ➔ Untuk Radiance Scale Factor pilih
Use single scale factors for all bands ➔ OK ➔ Pada menu output Reflectance file
memilih lokasi untuk penyimpanan file Reflectance ➔ dan pilih output name untuk
FLAASH file ➔ Pilih Rootname untuk FLAASH File _FLAASH.

10| Praktikum Penginderaan Jauh Teknik Geomatika


PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

11| Praktikum Penginderaan Jauh Teknik Geomatika


PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

4. Lalu mengatur sensor type dengan cara klik sensor type ➔ multi spectral ➔
Landsat 8 OLI ➔ Masukkan tanggal pengambilan citra yang dapat dilihat pada data
MTL.

12| Praktikum Penginderaan Jauh Teknik Geomatika


PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

5. Lalu pada menu Multispectral settings klik filter function ➔ new file ➔ buka
program file exelis ➔ resource ➔ pilih filter function ➔ landsat8_oli_sli ➔ Open
➔ OK ➔ Selanjutnya pilih Kauffman-Tanre Aerosol Retrieval ➔ pada KT Upper
Channel pilih SWIR 1 ➔ OK ➔ Save ➔ pilih Output Name ➔ lalu Apply ➔
tunggu prosesnya.

13| Praktikum Penginderaan Jauh Teknik Geomatika


PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

14| Praktikum Penginderaan Jauh Teknik Geomatika


PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

Hasil :

6. Langkah selanjutnya buka file reflectance yang sudah dikerjakan tadi dengan cara
Open ➔ pilih reflectance➔ Open ➔ Tampilkan data dengan memilih Red, Green,
Blue.

15| Praktikum Penginderaan Jauh Teknik Geomatika


PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

Hasil :

16| Praktikum Penginderaan Jauh Teknik Geomatika


PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

7. Tampilkan statistik setelah dilakukan koreksi dengan cara cari compute statistic di
toolsbox ➔ pilih file L8_Reflectance ➔ OK ➔ Tunggu Proses.

17| Praktikum Penginderaan Jauh Teknik Geomatika


PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

Hasil :

8. Jika sudah diketahui nilai minimum dan maksimum maka selanjutnya adalah
menolkan nilai minimum dengan cara ke toolbox ➔ cari Band Math ➔ Masukan
nilai algoritma (b1 le 0)*0+(b1 ge 10000)*1+(b1 gt 0 and b1 lt
10000)*float(b1)/10000➔ add to list ➔ Klik Map variable to Input file ➔ pilih
reflectance ➔ OK ➔ Pilih Output Name ➔ OK ➔ Tunggu Proses.

18| Praktikum Penginderaan Jauh Teknik Geomatika


PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

19| Praktikum Penginderaan Jauh Teknik Geomatika


PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

Hasil :

9. Jika sudah maka lakukan compute kembali untuk melihat nilai minimum dan
maksimumnya dengan cara cari compute statistic di toolsbox ➔ pilih file yang
ingin ditampilkan statistiknya ➔ OK ➔ Tunggu Proses.

20| Praktikum Penginderaan Jauh Teknik Geomatika


PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

Hasil :

21| Praktikum Penginderaan Jauh Teknik Geomatika


PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

BAB IV
HASIL PRAKTIKUM

9.1 Hasil
9.1.1 Tampilan Statistik citra Landsat 8 sebelum dan sesudah dikoreksi
Sebelum :

Sesudah :

22| Praktikum Penginderaan Jauh Teknik Geomatika


PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

9.1.2 Tampilan dari citra Landsat 8 Sebelum dikoreksi, sesudah mendapatkan


radian, reflektanc dan tampilan akhir

Sebelum dikoreksi :

Sesudah mendapatkan nilai radian :

Sesudah mendapatkan reflektan :

23| Praktikum Penginderaan Jauh Teknik Geomatika


PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

Tampilan Akhir :

9.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil tampilan citra satelit resolusi rendah mengunnakan


landsat 8 dapat dilihat bahwa sebelum citra tersebut dilakukan koreksi
radiometrik masih terlihat warna citra yang gelap dan tidak jelas. Sehingga perlu
dilakukannya koreksi radiometrik yang bertujuan untuk memperbaiki nilai piksel
supaya sesuai dengan yang seharusnya, sehingga dapat memudahkan pengguna

24| Praktikum Penginderaan Jauh Teknik Geomatika


PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

dalam mencari nomor band dan terlihat rapi, dan melakukan koreksi yg
disebabkan oleh adanya gangguan atmosfer. Terlihat tampilan citra setelah
dilakukan koreksi dengan tambahan nilai radian, reflektan pencahayaannya
tampak lebih terang dibandingkan sebelum dikoreksi. Hal ini disebabkan karena
nilai minimum dan maksimum tidak setara, dan untuk tampilan akhir yang sudah
disamakan nilai minimum dan maksimumnya menampilan citra yang seimbang.

25| Praktikum Penginderaan Jauh Teknik Geomatika


PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

BAB V
KESIMPULAN

Dari kegiatan praktikum ekstraksi fitur yang telah dilakukan, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut.
1. Praktikan dapat mengetahui cara melakukan koreksi radiometrik pada Landsat 8
menggunakan software ENVI 5.3.
2. Koreksi radiometri adalah koreksi yang ditujukan untuk memperbaiki nilai piksel
supaya sesuai dengan yang seharusnya yang biasanya mempertimbangkan faktor
gangguan atmosfer sebagai sumber kesalahan utama.
3. Koreksi atmosfer merupakan salah satu algoritma koreksi radiometrik. Koreksi ini
dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai parameter atau indikator atmosfer
dalam proses koreksi termasuk kondisi iklim di lokasi perekaman citra (misalnya
tropis, subtropis dan lain- lain). Kelebihan dari koreksi atmosfer ini adalah pada
kemampuannya untuk memperbaiki gangguan atmosfer seperti kabut tipis, asap, dan
lain- lain.
4. FLAASH adalah alat koreksi atmosfer yang mengoreksi panjang gelombang di
daerah tampak melalui NIR dan inframerah gelombang pendek, hingga 3 µm.
FLAASH akan memungkinkan pengguna untuk melakukan hal-hal seperti koreksi
untuk efek kedekatan (pencampuran piksel karena hamburan pancaran pantulan
permukaan), menghitung visibilitas rata-rata visual (jumlah aerosol/kabut asap),
menangani kondisi atmosfer yang tertekan, seperti keberadaan awan, peta klasifikasi
awan cirrus dan opaque, dan pengolahan spektral yang dapat disesuaikan untuk
penekanan artefak.
5. Perbedaan sebelum dan sesudah di koreksi radiometrik terlihat tampilan citra setelah
dilakukan koreksi dengan tambahan nilai radian, reflektan pencahayaannya tampak
lebih terang dibandingkan sebelum dikoreksi. Hal ini disebabkan karena nilai
minimum dan maksimum tidak setara, dan untuk tampilan akhir yang sudah
disamakan nilai minimum dan maksimumnya menampilan citra yang seimbang.

26| Praktikum Penginderaan Jauh Teknik Geomatika


PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

DAFTAR PUSTAKA

IDL. 2009. Atmospheric Correction Module: QUAC and FLAASH User’s Guide.

Fawzi, N. I. 2013. Koreksi Radian, Reflektan dan Atmosfer. Yogyakarta. Universitas


Gadjah Mada

Istiqomah. (2018). PENGERTIAN KOREKSI RADIOMETRIK. Surabaya. Geomatics


engineering – Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

27| Praktikum Penginderaan Jauh Teknik Geomatika

Anda mungkin juga menyukai