Anda di halaman 1dari 28

KEGIATAN – II

KOMPOSIT BAND

LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

Disusun Oleh:

Nama : Zakky Nurshidiq


NIM : 117.200.019
Plug : 03

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOMATIKA


JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2023/2024
LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penginderaan Jauh merupakan rekaman pola pantulan energi
elektromagnetik dan emisi yang ditampilkan di citra menyerupai gambar dan
mempunyai sifat yang sangat bervariasi. Untuk mendapatkan informasi penting
dari data tersebut kita harus melakukan tahap deteksi terlebih dahulu. Deteksi
dibantu oleh karakteristik spasial, spectral, radiometric dan temporal data.
Resolusi spasial ialah kemampuan system perekam dalam membedakan objek
yang terletak berdekatan. Resolusi spectral merupakan perekaman gambaran
yang sama pada interval spectral yang berbeda. Resolusi radiometric untuk
menghasilkan kontras yang lebih baik sehingga dapat dicapai jumlah tingkat
keabuan antara batas hitam dan putih yang mudah dibedakan. Akhirnya resolusi
temporal menjelaskan kegunaan citra yang direkam pada interval waktu tertentu
(musim) untuk mendeteksi perubahaan yang telah terjadi (Purwadhi, 2001).
Tujuan utama penginderaan jauh adalah untuk mengumpulkan data
sumberdaya alam dan lingkungan. Teknik ini menghasilkan beberapa bentuk
citra yang selanjutya diproses dan diinterpretasi guna membuahkan data yang
bermanfaat untuk aplikasi di bidang pertanian, arkeologi, kehutanan, geografi,
geologi, perencanaan, dan bidang-bidang lainnya (Lo, 1995).
Pada praktium ini akan belajar dan mempraktikan proses komposit band
pada citra Landsat 8 dan citra Sentinel 2-L2A menggunakan software ENVI 5.3.
Citra Landsat 8 yang telah dilakukan proses koreksi radiometrik dan citra
Sentinel 2-L2A dilakukan proses layer stacking. Komposit band melibatkan
konfigurasi berbagai band ke saluran merah, hijau, dan biru perangkat tampilan
untuk membuat citra yang informatif secara visual. Komposit band digunakan
untuk pemetaan vegetasi, pemantauan lingkungan, analisis geologi, dan
pemahaman kondisi permukaan bumi secara lebih baik. Dengan
menggabungkan informasi dari berbagai band, pengamat dapat menciptakan
citra yang memberikan representasi visual yang lebih kaya dan informatif
tentang area yang diamati.

2 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan komposit band?
2. Bagimana tahapan-tahapan dalam melakukan proses komposit band?
3. Apa perbedaan karakteristik hasil komposit band dan panjang
gelombang pada band true color, vegetas, dan bangunan menggunakan
citra Landsat 8?
4. Apa perbedaan karakteristik hasil komposit band dan panjang
gelombang pada band true color, vegetas, dan bangunan menggunakan
citra Sentinel 2-L2A?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan pelaksanaan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Praktikan mengetahui apa itu komposit band..
2. Praktikan mengetahui tahapan-tahapan dalam melakukan proses
komposit band.
3. Praktikan mengetahui karakteristik hasil komposit band dan panjang
gelombang pada band true color, vegetas, dan bangunan menggunakan
citra Landsat 8.
4. Praktikan mengetahui karakteristik hasil komposit band dan panjang
gelombang pada band true color, vegetas, dan bangunan menggunakan
citra Sentinel 2-L2A.

3 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

BAB II
DASAR TEORI

2.1. Penginderaan Jauh


Pengindraan jauh adalah ilmu dan seni pengumpulan informasi tentang
objek, area, atau fenomena tanpa memiliki kontak fisik dengan objek, area, atau
fenomena tersebut, melalui pengukuran karakteristik yang ada dalam radiasi
yang dipantulkan atau dipancarkan oleh objek, area, atau fenomena tersebut
(Kiefer et al, 2014). Metode ini menggunakan sensor atau alat pengindraan yang
mampu mendeteksi, mengukur, dan merekam karakteristik radiasi
elektromagnetik yang dipantulkan atau dipancarkan oleh objek, area, atau
fenomena yang diamati. Pengindraan jauh memiliki beragam aplikasi dalam
berbagai bidang, termasuk ilmu lingkungan, geografi, geologi, pertanian,
pemetaan, pemantauan cuaca, pemantauan bencana alam, dan banyak lagi.

2.2. Citra Satelit


Citra satelit merupakan alat dalam penginderaan jauh yang memberikan
representasi visual dari permukaan bumi (Kiefer et al, 2014). Citra satelit
menjadi salah satu elemen kunci dalam penginderaan jauh, dan kemampuannya
untuk memperoleh data dari jarak jauh memungkinkan penggunaannya dalam
berbagai aplikasi ilmiah dan praktis. Citra satelit dapat menggambarkan
permukaan bumi atau objek tertentu di berbagai panjang gelombang spektrum
elektromagnetik, seperti cahaya tampak, inframerah, atau mikrogelombang.
Citra satelit digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk pemetaian, pemantauan
lingkungan, analisis tanah, pemantauan cuaca, dan pemahaman perubahan di
permukaan bumi.

2.2.1. Citra Landsat 8


Citra satelit Landsat 8 adalah gambar atau visualisasi yang
diperoleh dari satelit Landsat 8 yang dioperasikan oleh NASA dan
USGS. Citra ini digunakan untuk berbagai aplikasi, termasuk pemetaan
lahan, pemantauan lingkungan, analisis cuaca, dan penelitian ilmiah.
Landsat 8 memiliki kemampuan untuk menghasilkan citra multispektral

4 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

dengan resolusi tinggi yang memungkinkan analisis detail tentang


berbagai fenomena permukaan Bumi (Jensen, J.R., 2015). Citra ini
memiliki kemampuan untuk menghasilkan data dengan resolusi tinggi
dan dalam berbagai panjang gelombang spektrum elektromagnetik. Data
ini sangat penting dalam pemahaman dan pemantauan lingkungan dan
sumber daya alam di seluruh dunia.

2.2.2. Citra Sentinel 2-L2A


Citra satelit Sentinel-2 L2A adalah gambar atau visualisasi yang
diperoleh dari satelit Sentinel-2 Level 2A, yang merupakan bagian dari
program penginderaan jauh Copernicus yang dioperasikan oleh
European Space Agency (ESA). Citra Sentinel-2 L2A merupakan
produk data penginderaan jauh yang telah diolah dan dikoreksi untuk
memberikan citra yang lebih akurat dan siap digunakan. Data ini
mencakup berbagai panjang gelombang spektrum elektromagnetik,
termasuk cahaya tampak dan inframerah. Keunggulan Sentinel-2 L2A
adalah resolusi spasial yang cukup tinggi, yang memungkinkan analisis
yang detail dan akurat. Data ini sering digunakan dalam aplikasi seperti
pemetaan penggunaan lahan, pemantauan pertanian, deteksi perubahan
lingkungan, dan pemahaman dinamika permukaan bumi.

2.3. Band
Band adalah bagian khusus dari spektrum elektromagnetik, sering
didefinisikan berdasarkan panjang gelombang pusat dan lebar pita. Sensor
penginderaan jauh dirancang dengan berbagai band untuk menangkap informasi
yang berbeda tentang permukaan Bumi (Jensen, J.R., 2015). Penggunaan
berbagai band atau saluran spektral memungkinkan para ilmuwan dan pengamat
untuk memperoleh informasi yang berbeda tentang objek atau area yang
diamati. Sebagai contoh, band inframerah dekat (NIR) digunakan untuk
menganalisis kesehatan vegetasi, sementara band termal dapat digunakan untuk
mengukur suhu permukaan. Konsep ini menjadi dasar dalam pemrosesan data
penginderaan jauh untuk berbagai aplikasi seperti pemantauan lingkungan,
pemetaan sumber daya alam, dan analisis bumi.

5 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

2.4. Komposit Citra Satelit


Komposit citra satelit adalah teknik yang digunakan untuk
menggabungkan citra dari berbagai sumber atau waktu untuk menciptakan citra
tunggal yang lebih informatif, sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan
analisis dan pemahaman permukaan bumi (Jensen, J.R., 2015). Proses komposit
citra satelit dapat mencakup penggabungan berbagai panjang gelombang
spektrum elektromagnetik untuk menghasilkan citra yang lebih informatif
maupun untuk meningkatkan kontras, menghilangkan gangguan, atau
menggabungkan informasi dari berbagai sumber citra satelit.

2.3.2. Citra Komposit True Color


Citra komposit warna asli adalah alat yang berguna dalam
pemetaan dan pemantauan lingkungan karena memberikan representasi
visual yang mudah dimengerti dari permukaan bumi. Citra ini
menggabungkan informasi spektral dari tiga band utama meliputi
red/visible red, green/visible green, blue/visible blue untuk menciptakan
citra dengan warna yang realistis (Jensen, J.R., 2007). Dengan
menggunakan tiga band utama, citra ini memungkinkan pengguna untuk
melihat objek dan fitur dengan warna yang mendekati penampakan
sebenarnya, sehingga sangat berguna dalam berbagai aplikasi seperti
pemetaan, pemantauan lingkungan, dan pemahaman permukaan bumi.

2.3.2. Citra Komposit False Color


Citra komposit false color menggunakan kombinasi band
spektral yang tidak biasa untuk menciptakan citra dengan warna yang
tidak mencerminkan penampakan sebenarnya. Citra ini memungkinkan
penggunaan berbagai informasi spektral untuk tujuan analisis dan
identifikasi (Jensen, J.R., 2007). Dengan memanfaatkan band-band
spektral yang tidak biasa, citra ini dapat mengungkapkan berbagai fitur
dan karakteristik yang tidak terlihat dalam citra komposit warna asli,
yang sangat berguna dalam pemahaman dan pemantauan kondisi
permukaan bumi.

6 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

BAB III
METODOLOGI

3.1. Lokasi
Kegiatan praktikum ini dilaksanakan secara luring di Laboratorium
Rancang Bangun Perangkat Lunak, Gedung Patimura, FTI, Kampus 2 UPN
“Veteran” Yogyakarta pada hari Jum’at, 015Sepetember 2023.

3.2. Alat dan Bahan


Pada kegiatan praktikum pengolahan citra digital ini terdapat perangkat dan
data, diantaranya sebagai berikut :
1. Perangkat Keras (Hardware) yang dibutuhkan:
a. Laptop Acer Nitro 5
2. Perangkat Lunak (Software) yang dibutuhkan:
a. Software ENVI 5.3.
3. Data yang dibutuhkan:
a. Citra Landsat 8 area Jawa Barat Tahun 2021 yang sudah terkoreksi
atmosferik.
b. Citra Sentinel 2-L2A area Jawa Barat Tahun 2023.

7 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

3.3. Diagram Alir

Gambar 3. 1 Diagram Alir Pelaksanaan Praktikum

8 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

3.4. Langkah Kerja


Adapun langkah kerja yang dilakukan untuk melakukan Komposit Band
terbagi menjadi 3, meliputi mempersipkan citra satelit, komposit band pada citra
Landsat 8, komposit band pada citra Sentinel 2-L2A.

3..4.1. Mempersiapkan Citra Satelit


1. Melakukan koreksi radiometrik pada citra Landsat 8 hingga diperoleh data
citra berupa surface reflectance (bottom of atmospheric). Dan Mengecek
nilai hasil koreksi radiometrik dengan melakukan compute statistic. Nilai
minimum = 0 dan Maximum = 1 yang mereresentasikan bahwa citra pada
kondisi surface reflectance.

2. Melakukan proses layer stacking pada citra Sentinel 2-L2A resolusi 20 m.


(saya menggunakan resolusi 20 m karena pada resolusi 10 m dan 60 m
mengalami error). Klik File → Open → memilih citra Sentinel 2_L2A →
Klik Ok.

9 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

3. Search “Layer Stacking” pada Toolbox → Import File → Memilih semua


band (B01, B02, B03, B04, B05, B06, B07, B08A, B11, dan B12) → Klik
Ok → Menentukan Output Filename → Klik Ok.

3..4.2. Komposit Band pada Citra Landsat 8


1. Membuka software ENVI Classic 5.3. → membuka data citra Landsat yang
telah dikoreksi radiometrik (dalam kondisi surface reflectance) → klik File
→ Open Image File → memilih citra yang telah dikoreksi radiometrik
(dalam kondisi surface reflectance) → klik Open.

10 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

2. Melakukan load band untuk menampilkan true color, false color (vegetasi),
false color (bangunan) dari data citra. Klik RGB atau dengan cara klik
kanan pada data citra → pilih Load True Color. Untuk true color (Red =
Band 4, Green = Band 3, Blue = Band 2), vegetasi (Red = Band 5, Green =
Band 4, Blue = Band 3), bangunan (Red = Band 7, Green = Band 6, Blue =
Band 4).

3. Membandingkan ketiga citra pada area (objek) yang sama dengan lik kanan
pada display citra → Geograpich Link → mengganti display #1, display #2,
dan display #3 menjadi On.

11 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

4. Menampilkan spectral profile pada ketiga display citra untuk mengetahui


panjang gelombang pada setiap citra. Klik kanan objek tertentu (bangunan)
→ Z Profile (Spectrum)…

3..4.3. Komposit Band pada Citra Sentinel 2-L2A


1. Membuka software ENVI Classic 5.3. → membuka data citra Landsat yang
telah dikoreksi radiometrik (dalam kondisi surface reflectance) → klik File
→ Open Image File → memilih citra yang telah dikoreksi radiometrik
(dalam kondisi surface reflectance) → klik Open.

12 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

2. Melakukan load band untuk menampilkan true color, false color (vegetasi),
false color (bangunan) dari data citra. Klik RGB atau dengan cara klik
kanan pada data citra → pilih Load True Color. Untuk true color (Red =
Band 4, Green = Band 3, Blue = Band 2), vegetasi (Red = Band 8, Green =
Band 4, Blue = Band 3), bangunan (Red = Band 12, Green = Band 11, Blue
= Band 4).

13 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

3. Membandingkan ketiga citra pada area (objek) yang sama dengan lik kanan
pada display citra → Geograpich Link → mengganti display #1, display #2,
dan display #3 menjadi On.

4. Menampilkan spectral profile pada ketiga display citra untuk mengetahui


panjang gelombang pada setiap citra. Klik kanan objek tertentu (bangunan)
→ Z Profile (Spectrum)…

14 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
4.1.1. Hasil Komposit Band pada Citra Landsat 8
1. Komposit Band Pada Landsat 8 Objek Vegetasi

Gambar 4. 1 Hasil komposit band Landsat 8 pada objek vegetasi

Gambar 4. 2 Panjang gelombang citra true color (4-3-2)

Gambar 4. 3 Panjang gelombang citra false color (5-4-3)

15 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

Gambar 4. 4 Panjang gelombang citra false color (7-6-4)

2. Komposit Band Pada Landsat 8 Objek Bangunan

Gambar 4. 5 Hasil komposit band Landsat 8 pada objek bangunan

Gambar 4. 6 Panjang gelombang citra true color (4-3-2)

16 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

Gambar 4. 7 Panjang gelombang citra false color (5-4-3)

Gambar 4. 8 Panjang gelombang citra false color (7-6-4)

4.1.2. Hasil Komposit Band pada Citra Sentinel 2-L2A


1. Komposit Band Pada Sentinel 2-L2A Objek Vegetasi

Gambar 4. 9 Hasil komposit band Sentinel 2-L2A pada objek vegetasi

17 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

Gambar 4. 10 Panjang gelombang citra true color (4-3-2)

Gambar 4. 11 Panjang gelombang citra false color (8-4-3)

Gambar 4. 12Panjang gelombang citra false color (12-11-4)

18 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

2. Komposit Band Pada Sentinel 2-L2A Pada Objek Bangunan

Gambar 4. 13 Hasil komposit band Sentinel 2-L2A pada objek bangunan

Gambar 4. 14 Panjang gelombang citra true color (4-3-2)

Gambar 4. 15 Panjang gelombang citra false color (8-4-3)

19 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

Gambar 4. 16 Panjang gelombang citra false color (12-11-4)

4.2. Pembahasan
Komposit band merupakan proses penggabungan beberapa citra satelit
menjadi satu citra tunggal dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas atau
informasi yang dapat diekstrak dari citra tersebut. Proses ini dapat melibatkan
penggabungan citra dari berbagai waktu, berbagai panjang gelombang spektrum
elektromagnetik, atau berbagai sumber satelit untuk menciptakan citra yang
lebih informatif atau berguna untuk tujuan tertentu.
Pada praktikum kali ini, menggunakan citra multispektral (Landsat 8
dan Sentinel 2-L2A resolusi 20 m). Citra multispektral adalah citra yang dibuat
dengan menggabungkan data dari berbagai band spektral dalam spektrum
elektromagnetik. Setiap band memberikan informasi yang berbeda tentang
objek atau permukaan yang diamati. Citra multispektral memungkinkan analisis
yang lebih mendalam dan informasi yang lebih kaya tentang objek atau
permukaan yang diamati karena menggabungkan data dari berbagai panjang
gelombang. Setiap band spektral memiliki kegunaan dan karakteristiknya
sendiri, yang memungkinkan pengguna untuk mengekstrak berbagai jenis
informasi dari citra ini.

20 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

Gambar 4. 11 Band dan Panjang Gelombang Landsat 8 (Sumber:


https://www.usgs.gov)

Gambar 4. 12 Band dan Panjang Gelombang Sentinel 2-L2A (Sumber:


https://gisgeography.com)

Komposit band yang telah dilakukan menghasilkan visualisasi dan


panjang band pada setiap komposit band citra Landsat 8 dan Sentinel 2-L2A
resolusi 20m. Komposit band yang dilakukan pada citra Landsat 8 meliputi
komposit band true color (Band 4-3-2), false color vegetasi (Band 5-4-3) dan
false color bangunan (Band 7-6-4). Sedangkan pada komposit band yang
dilakukan pada citra Sentinel 2-L2A meliputi komposit band true color (Band
4-3-2), false color vegetasi (Band 8-4-3) dan false color bangunan (Band 12-
11-4). Objke yang di analisa pada tampilan citra Landsat 8 dan citra Sentinel 2-

21 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

L2A yaitu objek vegetasi dan bangunan. Berikut ini merupakan ulasan dari
setiap hasil komposit band:
1. Komposit band citra Landsat 8
a. True color (4-3-2)
Komposit true color yang dibuat dengan menggabungkan data dari tiga
band spektral utama, yaitu band 4 (red), band 3 (green), dan band 2
(blue) dari sensor Landsat 8, sehingga mendapatkan tampilan yang mirip
dengan gambar fotografi konvensional yang kita lihat dengan mata
telanjang. Band 4 mencakup rentang panjang gelombang sekitar 0.64 -
0.67 mikrometer dan bagian dari spektrum cahaya tampak dan sangat
sensitif terhadap klorofil dalam tanaman. Band 3 mencakup rentang
panjang gelombang sekitar 0.53 - 0.59 mikrometer dan agian dari
spektrum cahaya tampak dan digunakan untuk memvisualisasikan detail
permukaan bumi. Band 2 mencakup rentang panjang gelombang sekitar
0.45 - 0.51 mikrometer dan bagian dari spektrum cahaya tampak yang
mendekati biru. Pada umumnya digunakan untuk menciptakan kontras
dalam citra true color dan membantu mengidentifikasi air yang biasanya
tampak biru
b. False color vegetasi (5-4-3)
Komposit false color yang dibuat dengan menggabungkan data dari tiga
band spektral, yaitu band 5 (NIR), band 4 (red), dan band 3 (green) dari
sensor Landsat 8. Sehingga menghasilkan citra citra dengan representasi
warna yang tidak mencerminkan penampakan sebenarnya. Band 5
mencakup rentang panjang gelombang sekitar 1.55 - 1.75 mikrometer
dan terletak dalam spektrum inframerah dekat dan sangat sensitif
terhadap kondisi vegetasi. Band 4 mencakup rentang panjang
gelombang sekitar 0.64 - 0.67 mikrometer dan bagian dari spektrum
cahaya tampak dan sangat sensitif terhadap klorofil dalam tanaman.
Band 3 mencakup rentang panjang gelombang sekitar 0.53 - 0.59
mikrometer dan bagian dari spektrum cahaya tampak dan digunakan
untuk memvisualisasikan detail permukaan bumi. Sehingga dapat

22 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

disimpulkan bahwa daerah merah pada citra ini merepresentasikan


vegetasi

c. False color bangunan (7-6-4)


Komposit false color yang dibuat dengan menggabungkan data dari tiga
band spektral utama, yaitu band 7 (SWIR), band 6 (SWIR), dan band 4
(red) dari sensor Landsat 8. Band 7 mencakup rentang panjang
gelombang sekitar 2.08 - 2.35 mikrometer dan umumnya digunakan
dalam pemetaan komposisi mineral pada permukaan bumi,
pengidentifikasian jenis batuan, analisis tipe vegetasi yang berbeda, dan
pengukuran kadar air pada permukaan tanah. Band 6 mencakup rentang
panjang gelombang sekitar 10.4 - 12.5 mikrometer dan digunakan untuk
menganalisis suhu permukaan bumi. Daerah yang tampak dalam citra ini
mencerminkan suhu relatif permukaan bumi, dengan suhu yang lebih
tinggi cenderung tampak lebih terang. Band 4 mencakup rentang
panjang gelombang sekitar 0.64 - 0.67 mikrometer dan bagian dari
spektrum cahaya tampak dan sangat sensitif terhadap klorofil dalam
tanaman.
2. Komposit band citra Sentinel 2-L2A
a. True color (4-3-2)
Komposit true color yang dibuat dengan menggabungkan data dari tiga
band spektral utama, yaitu band 4 (red), band 3 (green), dan band 2
(blue) dari sensor Sentinel 2-L2A. Band 4 mencakup rentang panjang
gelombang sekitar 0.64 - 0.67 mikrometer dan bagian dari spektrum
cahaya tampak dan sangat sensitif terhadap klorofil dalam tanaman.
Band 3 mencakup rentang panjang gelombang sekitar 0.56 - 0.59
mikrometer dan bagian dari spektrum cahaya tampak dan digunakan
untuk memvisualisasikan detail permukaan bumi. Band 2 mencakup
rentang panjang gelombang sekitar 0.46 - 0.52 mikrometer dan bagian
dari spektrum cahaya tampak yang mendekati biru. Pada umumnya
digunakan untuk menciptakan kontras dalam citra true color dan
membantu mengidentifikasi air yang biasanya tampak biru.

23 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

b. False color (8-4-3)


Komposit false color yang dibuat dengan menggabungkan data dari tiga
band spektral utama, yaitu band 8 (VNIR), band 4 (red), dan band 3
(green) dari sensor Sentinel 2-L2A. Band 8 mencakup rentang panjang
gelombang sekitar 0.77 - 0.90 mikrometer dan bagian dari spektrum
Near Infrared (NIR) dan sering digunakan untuk analisis vegetasi. Band
4 mencakup rentang panjang gelombang sekitar 0.64 - 0.67 mikrometer
dan bagian dari spektrum cahaya tampak dan digunakan untuk
mengidentifikasi vegetasi yang sehat, penggunaan lahan, dan
pemantauan vegetasi. Band 3 mencakup rentang panjang gelombang
sekitar 0.56 - 0.59 mikrometer dan bagian dari spektrum cahaya tampak
dan digunakan untuk menciptakan kontras dalam citra false color,
sehingga membantu dalam membedakan antara berbagai jenis
permukaan bumi seperti vegetasi, air, bangunan, dan tanah.

c. False color (12-11-4)


Kombinasi tiga band spektral utama, yaitu band 12 (SWIR 2), band 11
(SWIR 1), dan band 4 (red) dari sensor Sentinel 2-L2A. Band 12
mencakup rentang panjang gelombang sekitar 1.58 - 1.75 mikrometer
dan bagian dari spektrum Short-Wave Infrared (SWIR) yang digunakan
untuk berbagai aplikasi seperti analisis mineral, identifikasi komposisi
batuan, identifikasi tutupan awan, dan analisis suhu permukaan yang
lebih dalam. Band 11 mencakup rentang panjang gelombang sekitar 1.60
- 1.70 mikrometer dan bagian dari spektrum SWIR yang digunakan
untuk analisis mineral dan batuan. Band ini sering digunakan bersama
dengan band SWIR lainnya untuk identifikasi mineral tertentu dan
evaluasi komposisi tanah. Band 4 mencakup rentang panjang gelombang
sekitar 0.64 - 0.67 mikrometer dan bagian dari spektrum cahaya tampak
yang digunakan untuk mengidentifikasi vegetasi yang sehat,
penggunaan lahan, dan pemantauan vegetasi.

24 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

Dapat dilihat pada gambar band dan panjang gelombang setiap citra
komposit memiliki hasil yang berbeda-beda, sehingga dapat disimpulkan bahwa
setiap band dan panjang gelombang memliki karakteristik masing-masing.
Pada Landsat 8 citra komposit false color (5-4-3) objek vegetasi seperti
Gambar 4.3 menunjukkan bahwa band 5 (NIR) memiliki respon spektral yang
tinggi. Berdasarkan hal tersebut, vegetasi akan memberikan reflectance sedang-
tinggi pada band 4 (red) dan band 5 (NIR), dan pantulan rendah pada band 3
(green). Warna merah pada citra menunjukkan bahwa semakin merah
merepresentasikan vegetasi yang tua. Sedangkan pada citra komposit false color
(7-6-4) objek bangunan seperti Gambar 4.8 menunjukkan bahwa band 7
(SWIR2) memiliki respon spektral yang tinggi. Berdasarkan hal tersebut,
bangunan akan memberikan reflectance sedang-tinggi pada band 6 (SWIR1)
dan band 4 (red). Warna hijau kecoklatan pada citra menunjukkan bahwa
semakin terang mereresentasikan bangunan yang padat.
Pada Sentinel 2-L2A citra komposit false color (8-4-3) objek vegetasi
seperti Gambar 4.11 menunjukkan band 8 (VNIR) memiliki respon spektral
yang tinggi. Berdasarkan hal tersebut, vegetasi akan memberikan reflectance
rendah-tinggi pada band 4 (red) dan 8 (VNIR), dan pantulan rendah pada band
3 (green). Warna merah pada citra menunjukkan bahwa semakin merah
merepresentasikan vegetasi yang tua. Sedangkan pada citra komposit false color
(12-11-4) objek bangunan seperti Gambar 4.16 menunjukkan bahwa band 11
(SWIR3) memiliki respon spektral yang tinggi. Berdasarkan hal tersebut,
bangunan akan memberikan reflectance sedang-tinggi pada band 4 (red) dan 11
(SWIR3). Warna hijau kecoklatan pada citra menunjukkan bahwa semakin
terang mereresentasikan bangunan yang padat.
Pemahaman perbedaan karakteristik ini penting dalam analisis
penginderaan jauh, karena memungkinkan untuk mengidentifikasi dan
memantau berbagai fitur di permukaan bumi dengan lebih baik, yang dapat
digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk pemetaan, pemantauan
lingkungan, dan penelitian ilmiah.

25 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

BAB V
KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan
Dari kegiatan praktikum analisis spektral yang telah dilakukan, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Komposit band adalah teknik umum dalam penginderaan jauh untuk
membuat citra false color atau menyoroti informasi tertentu dalam data.
Dengan menggabungkan berbagai band, citra komposit dapat memberikan
pandangan yang lebih komprehensif tentang area yang diamati. Komposit
band dan citra komposit sering digunakan untuk meningkatkan interpretasi
data penginderaan jauh. Teknik-teknik ini melibatkan konfigurasi berbagai
band ke saluran merah, hijau, dan biru perangkat tampilan untuk membuat
citra yang informatif secara visual. komposit band dapat digunakan untuk
berbagai tujuan, seperti pemetaan vegetasi, pemantauan lingkungan,
analisis geologi, dan pemahaman kondisi permukaan bumi secara lebih
baik. Dengan menggabungkan informasi dari berbagai band, pengamat
dapat menciptakan citra yang memberikan representasi visual yang lebih
kaya dan informatif tentang area yang diamati.
2. Proses komposit band menggunakan software ENVI 5.3 diawali dengan
pengumpulan data citra. Citra Landsat 8 yang sudah diproses koreksi
radiometrik yang menghasilkan citra pada kondisi surface reflectance.
Citra Sentinel 2-L2A resolusi 20 meter yang sudah diproses layer stacking.
Kemudian pada citra Landsat 8 dilakukan komposit band true color (band
4-3-2), vegetasi (band 5-4-3), dan bangunan (band 7-6-4), sedangkan pada
citra Sentinel 2-L2A dilakukan komposit band true color (band 4-3-2),
vegetasi (band 8-4-3), dan bangunan (band 12-11-4). Semua hasil citra
komposit yang sdah dibuat dilihat spectral profile-nya untuk mengetahui
panjang gelombang pada setiap bandnya untuk dilakukan analisa. Analisa
yang diakukan yaitu pada visualisasi citra, panjang gelombang, dan respon
sepetralnya.

26 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

3. Pada Landsat 8 citra komposit false color (5-4-3) objek vegetasi


menunjukkan bahwa band 5 (NIR) memiliki respon spektral yang tinggi.
Warna merah pada citra menunjukkan bahwa semakin merah
merepresentasikan vegetasi yang tua. Sedangkan pada citra komposit false
color (7-6-4) objek bangunan menunjukkan bahwa band 7 (SWIR2)
memiliki respon spektral yang tinggi. Warna hijau kecoklatan pada citra
menunjukkan bahwa semakin terang mereresentasikan bangunan yang
padat.
4. Pada Sentinel 2-L2A citra komposit false color (8-4-3) objek vegetasi
menunjukkan band 8 (VNIR) memiliki respon spektral yang tinggi. Warna
merah pada citra menunjukkan bahwa semakin merah merepresentasikan
vegetasi yang tua. Sedangkan pada citra komposit false color (12-11-4)
objek bangunan menunjukkan bahwa band 11 (SWIR3) memiliki respon
spektral yang tinggi. Warna hijau kecoklatan pada citra menunjukkan
bahwa semakin terang mereresentasikan bangunan yang padat.

27 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

DAFTAR PUSTAKA

Jensen, J. R. (2009). Remote sensing of the environment: An earth resource perspective


2/e. Pearson Education India.
Lillesand, T., Kiefer, R. W., & Chipman, J. (2015). Remote sensing and image
interpretation. John Wiley & Sons..
Richards, J. A. (2009). Remote sensing with imaging radar (Vol. 1, pp. 172-173).
Berlin/Heidelberg, Germany: Springer.

28 | Praktikum Pengolahan Citra Digital

Anda mungkin juga menyukai