KOMPOSIT BAND
Disusun Oleh:
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan pelaksanaan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Praktikan mengetahui apa itu komposit band..
2. Praktikan mengetahui tahapan-tahapan dalam melakukan proses
komposit band.
3. Praktikan mengetahui karakteristik hasil komposit band dan panjang
gelombang pada band true color, vegetas, dan bangunan menggunakan
citra Landsat 8.
4. Praktikan mengetahui karakteristik hasil komposit band dan panjang
gelombang pada band true color, vegetas, dan bangunan menggunakan
citra Sentinel 2-L2A.
BAB II
DASAR TEORI
2.3. Band
Band adalah bagian khusus dari spektrum elektromagnetik, sering
didefinisikan berdasarkan panjang gelombang pusat dan lebar pita. Sensor
penginderaan jauh dirancang dengan berbagai band untuk menangkap informasi
yang berbeda tentang permukaan Bumi (Jensen, J.R., 2015). Penggunaan
berbagai band atau saluran spektral memungkinkan para ilmuwan dan pengamat
untuk memperoleh informasi yang berbeda tentang objek atau area yang
diamati. Sebagai contoh, band inframerah dekat (NIR) digunakan untuk
menganalisis kesehatan vegetasi, sementara band termal dapat digunakan untuk
mengukur suhu permukaan. Konsep ini menjadi dasar dalam pemrosesan data
penginderaan jauh untuk berbagai aplikasi seperti pemantauan lingkungan,
pemetaan sumber daya alam, dan analisis bumi.
BAB III
METODOLOGI
3.1. Lokasi
Kegiatan praktikum ini dilaksanakan secara luring di Laboratorium
Rancang Bangun Perangkat Lunak, Gedung Patimura, FTI, Kampus 2 UPN
“Veteran” Yogyakarta pada hari Jum’at, 015Sepetember 2023.
2. Melakukan load band untuk menampilkan true color, false color (vegetasi),
false color (bangunan) dari data citra. Klik RGB atau dengan cara klik
kanan pada data citra → pilih Load True Color. Untuk true color (Red =
Band 4, Green = Band 3, Blue = Band 2), vegetasi (Red = Band 5, Green =
Band 4, Blue = Band 3), bangunan (Red = Band 7, Green = Band 6, Blue =
Band 4).
3. Membandingkan ketiga citra pada area (objek) yang sama dengan lik kanan
pada display citra → Geograpich Link → mengganti display #1, display #2,
dan display #3 menjadi On.
2. Melakukan load band untuk menampilkan true color, false color (vegetasi),
false color (bangunan) dari data citra. Klik RGB atau dengan cara klik
kanan pada data citra → pilih Load True Color. Untuk true color (Red =
Band 4, Green = Band 3, Blue = Band 2), vegetasi (Red = Band 8, Green =
Band 4, Blue = Band 3), bangunan (Red = Band 12, Green = Band 11, Blue
= Band 4).
3. Membandingkan ketiga citra pada area (objek) yang sama dengan lik kanan
pada display citra → Geograpich Link → mengganti display #1, display #2,
dan display #3 menjadi On.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
4.1.1. Hasil Komposit Band pada Citra Landsat 8
1. Komposit Band Pada Landsat 8 Objek Vegetasi
4.2. Pembahasan
Komposit band merupakan proses penggabungan beberapa citra satelit
menjadi satu citra tunggal dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas atau
informasi yang dapat diekstrak dari citra tersebut. Proses ini dapat melibatkan
penggabungan citra dari berbagai waktu, berbagai panjang gelombang spektrum
elektromagnetik, atau berbagai sumber satelit untuk menciptakan citra yang
lebih informatif atau berguna untuk tujuan tertentu.
Pada praktikum kali ini, menggunakan citra multispektral (Landsat 8
dan Sentinel 2-L2A resolusi 20 m). Citra multispektral adalah citra yang dibuat
dengan menggabungkan data dari berbagai band spektral dalam spektrum
elektromagnetik. Setiap band memberikan informasi yang berbeda tentang
objek atau permukaan yang diamati. Citra multispektral memungkinkan analisis
yang lebih mendalam dan informasi yang lebih kaya tentang objek atau
permukaan yang diamati karena menggabungkan data dari berbagai panjang
gelombang. Setiap band spektral memiliki kegunaan dan karakteristiknya
sendiri, yang memungkinkan pengguna untuk mengekstrak berbagai jenis
informasi dari citra ini.
L2A yaitu objek vegetasi dan bangunan. Berikut ini merupakan ulasan dari
setiap hasil komposit band:
1. Komposit band citra Landsat 8
a. True color (4-3-2)
Komposit true color yang dibuat dengan menggabungkan data dari tiga
band spektral utama, yaitu band 4 (red), band 3 (green), dan band 2
(blue) dari sensor Landsat 8, sehingga mendapatkan tampilan yang mirip
dengan gambar fotografi konvensional yang kita lihat dengan mata
telanjang. Band 4 mencakup rentang panjang gelombang sekitar 0.64 -
0.67 mikrometer dan bagian dari spektrum cahaya tampak dan sangat
sensitif terhadap klorofil dalam tanaman. Band 3 mencakup rentang
panjang gelombang sekitar 0.53 - 0.59 mikrometer dan agian dari
spektrum cahaya tampak dan digunakan untuk memvisualisasikan detail
permukaan bumi. Band 2 mencakup rentang panjang gelombang sekitar
0.45 - 0.51 mikrometer dan bagian dari spektrum cahaya tampak yang
mendekati biru. Pada umumnya digunakan untuk menciptakan kontras
dalam citra true color dan membantu mengidentifikasi air yang biasanya
tampak biru
b. False color vegetasi (5-4-3)
Komposit false color yang dibuat dengan menggabungkan data dari tiga
band spektral, yaitu band 5 (NIR), band 4 (red), dan band 3 (green) dari
sensor Landsat 8. Sehingga menghasilkan citra citra dengan representasi
warna yang tidak mencerminkan penampakan sebenarnya. Band 5
mencakup rentang panjang gelombang sekitar 1.55 - 1.75 mikrometer
dan terletak dalam spektrum inframerah dekat dan sangat sensitif
terhadap kondisi vegetasi. Band 4 mencakup rentang panjang
gelombang sekitar 0.64 - 0.67 mikrometer dan bagian dari spektrum
cahaya tampak dan sangat sensitif terhadap klorofil dalam tanaman.
Band 3 mencakup rentang panjang gelombang sekitar 0.53 - 0.59
mikrometer dan bagian dari spektrum cahaya tampak dan digunakan
untuk memvisualisasikan detail permukaan bumi. Sehingga dapat
Dapat dilihat pada gambar band dan panjang gelombang setiap citra
komposit memiliki hasil yang berbeda-beda, sehingga dapat disimpulkan bahwa
setiap band dan panjang gelombang memliki karakteristik masing-masing.
Pada Landsat 8 citra komposit false color (5-4-3) objek vegetasi seperti
Gambar 4.3 menunjukkan bahwa band 5 (NIR) memiliki respon spektral yang
tinggi. Berdasarkan hal tersebut, vegetasi akan memberikan reflectance sedang-
tinggi pada band 4 (red) dan band 5 (NIR), dan pantulan rendah pada band 3
(green). Warna merah pada citra menunjukkan bahwa semakin merah
merepresentasikan vegetasi yang tua. Sedangkan pada citra komposit false color
(7-6-4) objek bangunan seperti Gambar 4.8 menunjukkan bahwa band 7
(SWIR2) memiliki respon spektral yang tinggi. Berdasarkan hal tersebut,
bangunan akan memberikan reflectance sedang-tinggi pada band 6 (SWIR1)
dan band 4 (red). Warna hijau kecoklatan pada citra menunjukkan bahwa
semakin terang mereresentasikan bangunan yang padat.
Pada Sentinel 2-L2A citra komposit false color (8-4-3) objek vegetasi
seperti Gambar 4.11 menunjukkan band 8 (VNIR) memiliki respon spektral
yang tinggi. Berdasarkan hal tersebut, vegetasi akan memberikan reflectance
rendah-tinggi pada band 4 (red) dan 8 (VNIR), dan pantulan rendah pada band
3 (green). Warna merah pada citra menunjukkan bahwa semakin merah
merepresentasikan vegetasi yang tua. Sedangkan pada citra komposit false color
(12-11-4) objek bangunan seperti Gambar 4.16 menunjukkan bahwa band 11
(SWIR3) memiliki respon spektral yang tinggi. Berdasarkan hal tersebut,
bangunan akan memberikan reflectance sedang-tinggi pada band 4 (red) dan 11
(SWIR3). Warna hijau kecoklatan pada citra menunjukkan bahwa semakin
terang mereresentasikan bangunan yang padat.
Pemahaman perbedaan karakteristik ini penting dalam analisis
penginderaan jauh, karena memungkinkan untuk mengidentifikasi dan
memantau berbagai fitur di permukaan bumi dengan lebih baik, yang dapat
digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk pemetaan, pemantauan
lingkungan, dan penelitian ilmiah.
BAB V
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Dari kegiatan praktikum analisis spektral yang telah dilakukan, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Komposit band adalah teknik umum dalam penginderaan jauh untuk
membuat citra false color atau menyoroti informasi tertentu dalam data.
Dengan menggabungkan berbagai band, citra komposit dapat memberikan
pandangan yang lebih komprehensif tentang area yang diamati. Komposit
band dan citra komposit sering digunakan untuk meningkatkan interpretasi
data penginderaan jauh. Teknik-teknik ini melibatkan konfigurasi berbagai
band ke saluran merah, hijau, dan biru perangkat tampilan untuk membuat
citra yang informatif secara visual. komposit band dapat digunakan untuk
berbagai tujuan, seperti pemetaan vegetasi, pemantauan lingkungan,
analisis geologi, dan pemahaman kondisi permukaan bumi secara lebih
baik. Dengan menggabungkan informasi dari berbagai band, pengamat
dapat menciptakan citra yang memberikan representasi visual yang lebih
kaya dan informatif tentang area yang diamati.
2. Proses komposit band menggunakan software ENVI 5.3 diawali dengan
pengumpulan data citra. Citra Landsat 8 yang sudah diproses koreksi
radiometrik yang menghasilkan citra pada kondisi surface reflectance.
Citra Sentinel 2-L2A resolusi 20 meter yang sudah diproses layer stacking.
Kemudian pada citra Landsat 8 dilakukan komposit band true color (band
4-3-2), vegetasi (band 5-4-3), dan bangunan (band 7-6-4), sedangkan pada
citra Sentinel 2-L2A dilakukan komposit band true color (band 4-3-2),
vegetasi (band 8-4-3), dan bangunan (band 12-11-4). Semua hasil citra
komposit yang sdah dibuat dilihat spectral profile-nya untuk mengetahui
panjang gelombang pada setiap bandnya untuk dilakukan analisa. Analisa
yang diakukan yaitu pada visualisasi citra, panjang gelombang, dan respon
sepetralnya.
DAFTAR PUSTAKA