Anda di halaman 1dari 40

KEGIATAN – III

PAN SHARPENING

LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

Disusun Oleh:

Nama : Zakky Nurshidiq


NIM : 117.200.019
Plug : 03

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOMATIKA


JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2023/2024
LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penginderaan Jauh merupakan rekaman pola pantulan energi
elektromagnetik dan emisi yang ditampilkan di citra menyerupai gambar dan
mempunyai sifat yang sangat bervariasi. Untuk mendapatkan informasi penting
dari data tersebut kita harus melakukan tahap deteksi terlebih dahulu. Deteksi
dibantu oleh karakteristik spasial, spectral, radiometric dan temporal data.
Resolusi spasial ialah kemampuan system perekam dalam membedakan objek
yang terletak berdekatan. Resolusi spectral merupakan perekaman gambaran
yang sama pada interval spectral yang berbeda. Resolusi radiometric untuk
menghasilkan kontras yang lebih baik sehingga dapat dicapai jumlah tingkat
keabuan antara batas hitam dan putih yang mudah dibedakan. Akhirnya resolusi
temporal menjelaskan kegunaan citra yang direkam pada interval waktu tertentu
(musim) untuk mendeteksi perubahaan yang telah terjadi (Purwadhi, 2001).
Tujuan utama penginderaan jauh adalah untuk mengumpulkan data
sumberdaya alam dan lingkungan. Teknik ini menghasilkan beberapa bentuk
citra yang selanjutya diproses dan diinterpretasi guna membuahkan data yang
bermanfaat untuk aplikasi di bidang pertanian, arkeologi, kehutanan, geografi,
geologi, perencanaan, dan bidang-bidang lainnya (Lo, 1995).
Pada praktium ini akan belajar dan mempraktikan proses pan
saharpening dengan menggunakan citra Landsat 8 yang sudah terkoreksi
atmosferik (surface reflectace) dan raw data citra Landsat 8 yang masih
berformat .mtl (citra multispektral dan citra pankromatik). Proses pan
sharpening yang dilakukan menggunakan tiga metode, yaitu metode Ggram-
Schmidt Pan Sharpening, metode Color Normlized (Brovey) Sharpening, dan
metode Nearest Neighbor Diffuse (NNDiffuse) Sharpening. Dalam proses pan
sharpening, citra pankromatik dengan resolusi tinggi digunakan untuk
meningkatkan resolusi spasial citra multibands dengan resolusi lebih rendah.
Proses pan sharpening memiliki banyak aplikasi dalam penginderaan jauh,
termasuk pemetaan, pemantauan lingkungan, pemantauan perubahan lahan, dan

2 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

aplikasi militer. Dengan meningkatkan resolusi spasial citra, analisis dan


interpretasi informasi dari citra tersebut menjadi lebih akurat dan informatif.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan pan sharpening?
2. Apa yang dimaksud dengan pan sharpening metode Gram-Schmidt,
Color Normalized (Brovey), NNDiffuse?
3. Bagimana tahapan-tahapan dalam melakukan proses pan sharpening
metode Gram-Schmidt, Color Normalized (Brovey), NNDiffuse?
4. Apa perbedaan karakteristik hasil pan sharpening metode Gram-
Schmidt, Color Normalized (Brovey), NNDiffuse?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan pelaksanaan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Praktikan mengetahui apa itu pan sharpening.
2. Praktikan mengetahui apa itu pan sharpening metode Gram-Schmidt,
Color Normalized (Brovey), NNDiffuse..
3. Praktikan mengetahui tahapan-tahapan dalam melakukan proses pan
sharpening metode Gram-Schmidt, Color Normalized (Brovey),
NNDiffuse.
4. Praktikan mengetahui karakteristik hasil pan sharpening metode Gram-
Schmidt, Color Normalized (Brovey), NNDiffuse.

3 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

BAB II
DASAR TEORI

2.1. Penginderaan Jauh


Pengindraan jauh adalah ilmu dan seni pengumpulan informasi tentang
objek, area, atau fenomena tanpa memiliki kontak fisik dengan objek, area, atau
fenomena tersebut, melalui pengukuran karakteristik yang ada dalam radiasi
yang dipantulkan atau dipancarkan oleh objek, area, atau fenomena tersebut
(Kiefer et al, 2014). Metode ini menggunakan sensor atau alat pengindraan yang
mampu mendeteksi, mengukur, dan merekam karakteristik radiasi
elektromagnetik yang dipantulkan atau dipancarkan oleh objek, area, atau
fenomena yang diamati. Pengindraan jauh memiliki beragam aplikasi dalam
berbagai bidang, termasuk ilmu lingkungan, geografi, geologi, pertanian,
pemetaan, pemantauan cuaca, pemantauan bencana alam, dan banyak lagi.

2.2. Citra Satelit


Citra satelit merupakan alat dalam penginderaan jauh yang memberikan
representasi visual dari permukaan bumi (Kiefer et al, 2014). Citra satelit
menjadi salah satu elemen kunci dalam penginderaan jauh, dan kemampuannya
untuk memperoleh data dari jarak jauh memungkinkan penggunaannya dalam
berbagai aplikasi ilmiah dan praktis. Citra satelit dapat menggambarkan
permukaan bumi atau objek tertentu di berbagai panjang gelombang spektrum
elektromagnetik, seperti cahaya tampak, inframerah, atau mikrogelombang.
Citra satelit digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk pemetaian, pemantauan
lingkungan, analisis tanah, pemantauan cuaca, dan pemahaman perubahan di
permukaan bumi.

2.2.1. Citra Landsat 8


Citra satelit Landsat 8 adalah gambar atau visualisasi yang diperoleh
dari satelit Landsat 8 yang dioperasikan oleh NASA dan USGS. Citra ini
digunakan untuk berbagai aplikasi, termasuk pemetaan lahan, pemantauan
lingkungan, analisis cuaca, dan penelitian ilmiah. Landsat 8 memiliki
kemampuan untuk menghasilkan citra multispektral dengan resolusi tinggi yang

4 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

memungkinkan analisis detail tentang berbagai fenomena permukaan Bumi


(Jensen, J.R., 2015). Citra ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan data
dengan resolusi tinggi dan dalam berbagai panjang gelombang spektrum
elektromagnetik. Data ini sangat penting dalam pemahaman dan pemantauan
lingkungan dan sumber daya alam di seluruh dunia. Berikut ini merupakan band
dan pajang gelombang pada citra Landsat 8.

Gambar 4. 1 Band dan Panjang Gelombang Landsat 8 (Sumber:


https://www.usgs.gov)
2.3. Band
Band adalah bagian khusus dari spektrum elektromagnetik, sering
didefinisikan berdasarkan panjang gelombang pusat dan lebar pita. Sensor
penginderaan jauh dirancang dengan berbagai band untuk menangkap informasi
yang berbeda tentang permukaan Bumi (Jensen, J.R., 2015). Penggunaan
berbagai band atau saluran spektral memungkinkan para ilmuwan dan pengamat
untuk memperoleh informasi yang berbeda tentang objek atau area yang
diamati. Sebagai contoh, band inframerah dekat (NIR) digunakan untuk
menganalisis kesehatan vegetasi, sementara band termal dapat digunakan untuk
mengukur suhu permukaan. Konsep ini menjadi dasar dalam pemrosesan data
penginderaan jauh untuk berbagai aplikasi seperti pemantauan lingkungan,
pemetaan sumber daya alam, dan analisis bumi.

2.4. Pan Sharpening


Pan sharpening adalah teknik yang digunakan untuk meningkatkan
resolusi spasial citra multispektral dengan menggabungkannya dengan citra
pankromatik beresolusi tinggi. Hasilnya adalah citra beresolusi tinggi yang tetap
mempertahankan informasi spektral dari band-band multispektral (Kiefer et al,

5 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

2014). Dalam proses pan sharpening, citra pankromatik dengan resolusi tinggi
digunakan untuk meningkatkan resolusi spasial citra multibands dengan
resolusi lebih rendah. Proses pan sharpening memiliki banyak aplikasi dalam
penginderaan jauh, termasuk pemetaan, pemantauan lingkungan, pemantauan
perubahan lahan, dan aplikasi militer. Dengan meningkatkan resolusi spasial
citra, analisis dan interpretasi informasi dari citra tersebut menjadi lebih akurat
dan informatif.

2.3.1. Gram-Schmidt Pan Sharpening


Pan sharpening Gram-Schmidt adalah salah satu teknik pan
sharpening yang digunakan dalam penginderaan jauh untuk
meningkatkan resolusi spasial citra multispektral dengan menggunakan
citra pankromatik beresolusi tinggi dan algoritma Gram-Schmidt. Pan
sharpening Gram-Schmidt didasarkan pada proses orthogonalisasi
Gram-Schmidt dan digunakan untuk mempertajam citra multispektral
dengan menggunakan citra pankromatik beresolusi tinggi. Tujuannya
adalah menghasilkan citra yang digabungkan yang tetap
mempertahankan keakuratan spektral sambil meningkatkan resolusi
spasial (Richards, J.A. 2013).
Algoritma yang digunakan dalam metode ini memungkinkan
pemrosesan yang efisien dan penggabungan yang akurat antara citra
pankromatik dan citra multispektral karena menggunakan fungsi respon
spektral. Pan sharpening Gram-Schmidt akan menghasilkan 8 band dan
citra yang mirip dengan citra asli dengan kanal warna yang cerah dan
detail spasialnya yang tajam dari citra resolusi tinggi.

2.3.2. Color Normalized (Brovey) Pan Sharpening


Pan sharpening Color Normalized (Brovey) adalah teknik yang
digunakan untuk meningkatkan resolusi spasial citra multispektral
dengan menggabungkannya dengan citra pankromatik beresolusi tinggi.
Algoritma Color Normalized Brovey diterapkan untuk menciptakan
citra warna beresolusi tinggi dengan menggabungkan data multispektral
dan pankromatik sambil memastikan keakuratan warna dalam citra

6 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

(Richards, J.A. 2013). Dengan memanfaatkan band-band spektral yang


tidak biasa, citra ini dapat mengungkapkan berbagai fitur dan
karakteristik yang tidak terlihat dalam citra komposit warna asli, yang
sangat berguna dalam pemahaman dan pemantauan kondisi permukaan
bumi.
Algoritma secara otomatis melakukan resampling terhadap tiga
kanal-kanal warna menjadi ukuran elemen citra resolusi spasial tinggi
dengan menggunakan salah satu dari teknik-teknik yang kita pilih, yaitu
nearest neighbor, bilinear, atau cubic convolution. Prinsip kerja dari
metode Brovey adalah mengalikan setiap sample piksel multispektral
dengan rasio korespondensi intensitas piksel pankromatik pada
intensitas semua band multispektralnya. Metode Brovey ini
menyebabkan distorsi warna jika rentang spektral dari citra band
pankromatik berbeda dari rentang spektral citra band multispektral (citra
yang resolusi spasialnya lebih rendah). Oleh karena itu, transformasi
Brovey sebaiknya tidak digunakan jika kualitas radiometrik citra ingin
dipertahankan.

2.3.2. Nearest Neighbor Diffuse Pan Sharpening


Pan sharpening Nearest Neighbor Diffuse adalah salah satu
teknik pan sharpening dalam penginderaan jauh yang digunakan untuk
meningkatkan resolusi spasial citra multispektral dengan
menggabungkannya dengan citra pankromatik. Teknik ini
memanfaatkan algoritma nearest neighbor untuk resampling data
pankromatik ke dalam resolusi yang lebih tinggi dan kemudian
menggabungkannya dengan citra multispektral menggunakan algoritma
diffuse. Hasilnya adalah citra gabungan yang memiliki resolusi spasial
yang lebih tinggi dengan pemertahanan informasi spektral.
Berikut ini syarat untuk raster inputan yang harus dipenuhi saat
menjalankan algoritma Nearest Neighbor Diffuse Pan Sharpening :
1. Ukuran piksel raster reolusi rendah harus memiliki kelipatan integral
dari ukuran pisel raster resolusi yang tinggi.

7 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

2. Proyeksi hasrus berada dalam proyeksi yang sama, jika raster


memiliki informasi proyeksi.
3. Raster harus diselaraskan.

8 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

BAB III
METODOLOGI

3.1. Lokasi
Kegiatan praktikum ini dilaksanakan secara daring di Kontrakan
GeoFunny, Jl. Beringin Raya 2 No 66, Maguwoharjo, Sleman, Daerah stimewa
Yogyakarta pada hari Jum’at, 22 Sepetember 2023.

3.2. Alat dan Bahan


Pada kegiatan praktikum pengolahan citra digital ini terdapat perangkat dan
data, diantaranya sebagai berikut :
1. Perangkat Keras (Hardware) yang dibutuhkan:
a. Laptop Acer Nitro 5
2. Perangkat Lunak (Software) yang dibutuhkan:
a. Software ENVI 5.3.
3. Data yang dibutuhkan:
a. Citra Landsat 8 area Jawa Barat Tahun 2021 yang sudah terkoreksi
atmosferik.
b. Raw Data Citra Landsat 8 area Jawa Barat Tahun 2021 berformat
.mtl

9 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

3.3. Diagram Alir

Gambar 3. 1 Diagram Alir Pelaksanaan Praktikum

10 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

3.4. Langkah Kerja


Adapun langkah kerja yang dilakukan untuk melakukan Komposit Band
terbagi menjadi 3, meliputi mempersipkan citra satelit, pan sharpening gram-
schmidt, pan sharpening color normalized (brovey), dan pan sharpening
nearest neighbor diffuse (NNDiffuse) serta menampilkan Spectral Profile.

3..4.1. Mempersiapkan Citra Satelit


1. Melakukan koreksi radiometrik pada citra Landsat 8 hingga diperoleh data
citra berupa surface reflectance (bottom of atmospheric). Dan Mengecek
nilai hasil koreksi radiometrik dengan melakukan compute statistic. Nilai
minimum = 0 dan Maximum = 1 yang mereresentasikan bahwa citra pada
kondisi surface reflectance.

2. Mempersiapkan raw data Citra Landsat 8 yang masih berformat .mtl.

11 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

3..4.2. Pan Sharpening Gram-Schmidt


1. Membuka software ENVI 5.3.

2. Memasukkan citra Landsat 8 multispektral yang berformat .MTL dengan


cara klik File → Open → pilih citra Landsat 8 multispektral berformat
.MTL yang belum diproses apapun → Open.

3. Memasukkan citra Landsat 8 yangtelah terkoreksi atmosferik (surface


reflectance) dengan cara klik File → Open → pilih citra Landsat 8
multispektral berformat .MTL yang belum diproses apapun → Open.

12 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

4. Mencari tools “Gram-Schmidt Pan Sharpening”. Search ‘Sharpening’


akan muncul beberapa metode pan sharpening → memilih metode “Gram-
Schmidt Pan Sharpening” → klil dua kali.

13 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

5. Melakukan input citra yang memiliki resolusi sapasial rendah. Pada display
“File Selection” (‘Select Low Spatial Resolution Multi Band Input File’)
memilih citra multispekral yang terkoreksi atmosferik (surface reflectance)
→ “L8_Surface R’ → klik ‘Spatial Subset’ untuk melakukan cropping pada
area citra.

6. Melakukan input citra yang memiliki resolusi sapasial lebih tinggi daripada
sebelumnya. Pada display “File Selection” (‘Select High Spatial
Resolution Multi Band Input File’) memilih citra pankromatik dari citra raw
data (masih pada kondisi Digital Number/format file .MTL) →
“L8_Surface R’ → klik ‘Spatial Subset’ untuk melakukan cropping pada
area citra.

7. Mengatur parameter pada display “Pan Sharpening Parameters”. Pada


parameter sensor, memilih landsat 8_oli karena citra yang digunakan adalah
Landsat 8 → pada parameter resampling, memilih Bilinear (optional
berdasarkan tingkat akurasi resamplingnya) → Output Format diubah

14 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

menjadi TIFF → memilih tempat penyimpanan hasil proses Pan


Sharpening → ceklis pada bagian Display Result untuk menampilkan
hasilnya → klik OK.

8. Menunggu proses “Gram-Schmidt Pan Sharpening” hingga selesai.


Berikut ini merupakan hasil dari proses “Gram-Schmidt Pan Sharpening”.

9. Merubah tampilan citra grayscale hasil dari “Gram-Schmidt Pan


Sharpening” dengan cara komposit band true color RGB Landsat 8 (4-3-
2). Kilk “Data Manager” → memilih band 4-3-2 agar tamilan citra menjadi
true color → Klik ‘Load Data’.

15 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

10. Berikut ini hasil akhir dari “Gram-Schmidt Pan Sharpening”.

3..4.3. Pan Sharpening Color Normalized (Brovey)


1. Mencari tools “Color Normalized (Brovey) Sharpening”. Search
‘Sharpening’ akan muncul beberapa metode pan sharpening → memilih
metode “Color Normalized (Brovey) Sharpening” → klil dua kali.

2. Melakukan input citra yang memiliki resolusi sapasial rendah dan rseolusi
tinggi. Pada display “Select Input RGB Input Bands” → memilih citra
Landsat 8 asli yang belum dikenai proses apapun →
“LC08_L1TP_122064_20210916_20210925_02_T1_MTL → memilih
band Red (0.6546), Green (0.5613), dan Blue (0.4826) pada citra
multispekral asli → klik Ok. Pada display “High Resolution Input File” →
memilih citra pankromatik dari citra raw data → “Panchromatic (0.597)
→ Kilk Ok.

16 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

3. Mengatur parameter pada display “Color Normalized Pan Sharpening


Parameters”. Pada parameter resampling, memilih Nearest Nieghbor
(optional berdasarkan tingkat akurasi resamplingnya) → memilih tempat
penyimpanan hasil proses Pan Sharpening → klik OK.

4. Menunggu proses “Color Normalized (Brovey) Sharpening” hingga


selesai. Berikut ini merupakan hasil dari proses “Gram-Schmidt Pan
Sharpening”.

17 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

3..4.4. Pan Sharpening Nearest Neighbor Diffuse (NNDiffuse)


1. Mencari tools “NNDiffuse Pan Sharpening”. Search ‘Sharpening’ akan
muncul beberapa metode pan sharpening → memilih metode “NNDiffuse
Pan Sharpening → klil dua kali.

2. Melakukan input citra yang memiliki resolusi sapasial rendah dan rseolusi
tinggi. Pada display “NNDiffuse Pan Sharpening” → Pada “Input Low
Resolution Raster” memilih citra multispektral dari citra raw data →
“LC08_L1TP_122064_20210916_20210925_02_T1_MTL_Multispektral
→ Pada “Input High Resolution Raster” memilih citra pankromtik dari
citra raw data →
“LC08_L1TP_122064_20210916_20210925_02_T1_MTL_Pachromatic
→ Pada “Output Raster” mengatur lokasi penyimpanan → klik Ok.

18 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

3. Menunggu proses “NNDiffuse Pan Sharpening” hingga selesai. Berikut ini


merupakan hasil dari proses “NNDiffuse Pan Sharpening”.

3..4.4. Menampilkan Spectral Profile


1. Membuka software ENVI Classic 5.3. → membuka data citra yang telah
dikoreksi radiometrik (dalam kondisi surface reflectance) atau data citra
sebelum dilakukan proses Pan Sharpening → klik File → Open Image File

19 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

→ memilih citra yang telah dikoreksi radiometrik (dalam kondisi surface


reflectance) → “L8_Statistic R” → klik Open.

2. Melakukan load bands untuk menampilkan data citra. Klik RGB (Red =
Band 4, Green = Band 3, Blue = Band 2) atau dengan cara klik kanan pada
data citra → pilih Load True Color.

3. Melakukan load bands untuk meanampilkan data citra hasil Pan Sharpening
Gram-Schmidt → Klik Display #1 → New Display → klik File → Open
Image File → memilih citra yang telah dilakukan proses Pan Sharpening
Gram-Schmidt → “L8_Gram Schidt_PS_” → klik Open. Klik RGB (Red =
Band 4, Green = Band 3, Blue = Band 2) → Load RGB.

20 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

4. Membandingkan kedua citra pada area (objek) yang sama dengan lik kanan
pada display citra → Geograpich Link → mengganti display #1 dan display
#2, menjadi On.

21 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

5. Menampilkan spectral profile pada ketiga display citra untuk mengetahui


panjang gelombang pada setiap citra. Klik kanan objek tertentu (bangunan)
→ Z Profile (Spectrum)…

6. Mengarahkan kursor pada tampilan citra ke objek yang akan dibuat spectral
profilenya, misalnya bangunan. Kemudian lakukan pada objek lainnya
(vegetasi dan badan air).

22 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
4.1.1. Hasil Tampilan Citra Pan Sharpening
1. Gram Schmidt Pan Sharpening

Gambar 4. 2 Citra Landsat 8 Surfece Reflectance (sebelum dikenai proses


Gram Schmidt Pan Sharpening)

Gambar 4. 3 Citra Landsat 8 setelah dikenai proses Gram Schmidt Pan


Sharpening

23 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

Tabel 4. 1 Objek-objek pada Citra Landsat 8 sebelum dan setelah dikenai


proses Gram Schmidt Pan Sharpening

Objek Pada Citra sebelum Objek pada citra setelah


dikenai proses Gram Schmidt dikenai proses Gram Schmidt Keterangan
Pan Sharpening Pan Sharpening

Bangunan

Vegetasi

Badan Air

24 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

2. Color Normalized (Brovey) Sharpening

Gambar 4. 3 Citra Landsat 8 raw data .mtl sebelum dilakukan proses


Color Normalized (Brovey) Sharpening

Gambar 4. 4 Citra Landsat 8 raw data .mtl (multispektral) + raw data .mtl
(pankromatik) setelah dilakukan proses Color Normalized (Brovey)
Sharpening

25 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

Tabel 4. 2 Objek-objek pada Citra Landsat 8 sebelum dan setelah dikenai


proses Color Normalized (Brovey) Sharpening

Objek Pada Citra sebelum Objek pada citra setelah


dikenai proses Color dikenai proses Color
Keterangan
Normalized (Brovey) Normalized (Brovey)
Sharpening Sharpening

Bangunan

Vegetasi

Badan Air

26 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

3. Nearest Neigbor Diffuse (NNDiffuse) Sharpening

Gambar 4. 5 Citra Landsat 8 raw data .mtl sebelum dilakukan proses


Nearest Neigbor Diffuse (NNDiffuse) Sharpening

Gambar 4. 6 Citra Landsat 8 raw data .mtl (multispektral) + raw data


.mtl (pankromatik) setelah dilakukan proses Nearest Neigbor Diffuse
(NNDiffuse) Sharpening

27 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

Tabel 4. 3 Objek-objek pada Citra Landsat 8 sebelum dan setelah dikenai


proses Color Normalized (Brovey) Sharpening

Objek Pada Citra sebelum Objek pada citra setelah


dikenai proses Nearest dikenai proses Nearest
Keterangan
Neigbor Diffuse (NNDiffuse) Neigbor Diffuse (NNDiffuse)
Sharpening Sharpening

Bangunan

Vegetasi

Badan Air

28 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

4.1.2. Hasil Spectral Profile Metode Gram Schmidt Pan Sharpening

Tabel 4. 4 Spectral Profile sebelum proses Gram Schmidth Pan


Sharpening

Sebelum Proses Gram Schmidt Pan Sharpening


Keterangan
Spectral Profile Data Values

Bangunan

Vegetasi

Badan Air

29 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

Tabel 4. 5 Spectral Profile setelah proses Gram Schmidth Pan Sharpening

Setelah Proses Gram Schmidt Pan Sharpening


Keterangan
Spectral Profile Data Values

Bangunan

Vegetasi

Badan Air

30 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

4.2. Pembahasan
Pan sharpening adalah proses penggabungan data citra pankromatik
(panchromatic) dengan data citra multibands dalam penginderaan jauh untuk
meningkatkan resolusi spasial citra. Tujuannya adalah untuk menciptakan citra
dengan resolusi spasial yang lebih tinggi daripada citra multibands asli, dengan
tetap mempertahankan informasi spektral yang kaya. Dalam proses pan
sharpening, citra pankromatik dengan resolusi tinggi digunakan untuk
meningkatkan resolusi spasial citra multibands dengan resolusi lebih rendah.
Pada praktikum kali ini, menggunakan citra Landsat 8 yang sudah
terkoreksi atmosferik (surface reflectace) dan raw data citra Landsat 8 yang
masih berformat .mtl (citra multispektral dan citra pankromatik). Proses pan
sharpening yang dilakukan menggunakan tiga metode, yaitu metode Ggram-
Schmidt Pan Sharpening, metode Color Normlized (Brovey) Sharpening, dan
metode Nearest Neighbor Diffuse (NNDiffuse) Sharpening.

4.2.1. Perbandingan Visulaisasi Citra Landsat 8 Sebelum Dilakuakn Proses


Pan Sharpening dengan Setelah Dilakukan Proses Pan Sharpening
1. Perbandingan visualisasi citra Landsat 8 terkoreksi atmosferik dengan citra
Landsat 8 yang sudah dilakukan proses Ggram-Schmidt Pan Sharpening:
Citra Landsat 8 terkoreksi atmosferik merupakan citra yang telah
melalui proses koreksi terhadap efek atmosfer, sehingga dapat
menghilangkan distorsi yang disebabkan oleh penyerapan dan penyebaran
cahaya oleh atmosfer Bumi. Hasilnya adalah citra yang memiliki warna
yang lebih alami dan lebih mendekati kondisi sebenarnya di permukaan
Bumi. Sedangkan citra Landsat 8 yang telah mengalami proses Gram-
Schmidt Pan Sharpening adalah citra yang telah ditingkatkan dalam hal
resolusi spasial dengan menggabungkan informasi dari citra multispektral
dengan citra pankromatik beresolusi tinggi. Hasilnya adalah citra yang
memiliki resolusi spasial yang lebih tinggi, yang berarti dapat menampilkan
detail yang lebih tajam. Parameter yang diguankan pada proses ini yaitu
pada sensor menggunakan “landsat8_oli”, resampling menggunakan
“Blinear”, dan Output format file mengguankan “TIFF”.

31 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

Perbandingan visualisasi keduanya akan menggambarkan perbedaan


dalam resolusi spasial dan warna. Citra hasil Gram-Schmidt Pan
Sharpening akan menunjukkan detail yang lebih tajam, terutama pada
objek-objek kecil (banguna, vegetasi, dan badan air) seperti pada Tabel 4.1.
Namun, citra ini memiliki perubahan dalam warna yang lebih mencolok
dibandingkan dengan citra terkoreksi atmosferik speerti pada Gambar 4.1
dan Gambar 4.2. Hal ini diengaruhi karena penggabungan citra
pankromatik dapat memengaruhi warna secara visual.
Kedua jenis citra ini memiliki kegunaan yang berbeda tergantung pada
tujuan analisis. Citra terkoreksi atmosferik sering digunakan untuk analisis
spektral dan pemetaan sumber daya alam, sementara citra hasil Pan
Sharpening lebih cocok untuk aplikasi yang membutuhkan resolusi spasial
yang tinggi, seperti pemantauan perubahan lahan atau pemantauan urban.
Pemilihan antara kedua jenis citra akan tergantung pada kebutuhan spesifik
proyek atau penelitian.

2. Perbandingan visualisasi citra Landsat 8 sebelum dilakuakn proses Color


Normlized (Brovey) Sharpening dengan setelah dilakukan proses Color
Normlized (Brovey) Sharpening:
Citra Landsat 8 raw data .mtl adalah citra yang dihasilkan langsung dari
sensor Landsat 8 tanpa pemrosesan tambahan. Citra ini memiliki resolusi
spasial sesuai dengan sensor yang digunakan (30 meter untuk band
multispektral), dan tidak memiliki penajaman spasial tambahan. Sedangkan
citra yang telah mengalami proses Color Normalized (Brovey) Sharpening
adalah citra yang telah meningkatkan resolusi spasialnya dengan
menggabungkan data multispektral dengan citra pankromatik beresolusi
tinggi menggunakan algoritma Brovey. Hasilnya adalah citra dengan
resolusi spasial yang lebih tinggi daripada citra raw data, yang
memungkinkan untuk melihat detail yang lebih kecil. Pada proses pan
sharpening brovey menggunakan parameter resampling “Nearest
Neighbor”.

32 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

Citra hasil proses Color Normalized (Brovey) Sharpening cenderung


memiliki ketajaman visual yang lebih tinggi dan dapat menampilkan detail-
detail yang lebih halus dibandingkan dengan citra Landsat 8 raw data,
seperti pada Tabel 4.2. Namun, citra tersebut juga mengalami perubahan
dalam karakteristik warna dan kontras, tergantung pada implementasi dan
parameter yang digunakan dalam proses sharpening, seperti pada Gambar
4.3 dan Gambar 4.4.

3. Perbandingan visualisasi citra Landsat 8 sebelum dilakuakn proses Nearest


Neighbor Diffuse (NNDiffuse) Sharpening dengan setelah dilakukan proses
Nearest Neighbor Diffuse (NNDiffuse) Sharpening:
Citra Landsat 8 raw data .mtl adalah citra yang dihasilkan langsung dari
sensor Landsat 8 tanpa pemrosesan tambahan. Citra ini memiliki resolusi
spasial sesuai dengan sensor yang digunakan (30 meter untuk band
multispektral), dan tidak memiliki penajaman spasial tambahan. Sedangkan
citra yang telah megalami proses NNDiffuse Sharpening adalah citra yang
telah mengalami peningkatan resolusi spasial yang melibatkan
penggabungan citra multispektral dengan citra pankromatik menggunakan
algoritma Nearest Neighbor Diffuse (NNDiffuse). Hasilnya adalah citra
yang memiliki resolusi spasial yang lebih tinggi, sehingga dapat
menampilan detail yang lebih tajam pada objek permukaan bumi. Citra
hasil tersebut memiliki kualitas visual yang lebih baik dan lebih sesuai
untuk analisis yang membutuhkan ketelitian tinggi.
Perbandingan visual antara citra raw data dan citra hasil NNDiffuse
Sharpening akan menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam
ketajaman detail dan resolusi citra, seperti terliat pada Gambar 4.5 dan
Gambar 4.6. Hal ini dapat sangat bermanfaat dalam aplikasi seperti
pemetaan, pemantauan perubahan lahan, analisis vegetasi, dan pemahaman
lebih dalam tentang lingkungan dan geologi. Seperti pada Tabel 4.3, objek-
objek permukaan bumi (bangunan, vegetasi, dan badan air) terlihat lebih
jelas dan tajam pada citra yang sudah dikenai proses NNDiffuse
Sharpening. Namun, perlu diingat bahwa pemrosesan pan sharpening dapat

33 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

mempengaruhi kualitas warna citra, terutama jika rentang spektral


pankromatik dan multispektral berbeda secara signifikan. Oleh karena itu,
pengguna harus mempertimbangkan trade-off antara resolusi spasial dan
kualitas warna dalam pemilihan citra yang sesuai untuk pengaplikasiannya.

4.2.2. Perbandingan Visulaisasi Citra Pan Sharpening pada Setiap Metode


(Gram-Schimdt, Brovey, NNDiffuse Pan Sharpening)
Perbandingan hasil visual citra pan sharpening pada berbagai metode
(Gram Schmidt, Brovey, dan NNDiffuse Pan Sharpening) dapat
memberikan wawasan tentang keunggulan dan kelemahan masing-masing
metode dalam konteks klasifikasi objek permukaan bumi. Berikut adalah
penjelasan deskriptif tentang perbandingan ini:
1. Metode Gram-Schmidt Pan Sharpening
Metode ini menghasilkan citra pan sharpening dengan tingkatan
ketajaman spasial citra yang tinggi. Pada citra hasil Gram-Schmidt Pan
Sharpening memiliki warna dan kontral citra yang dipertahankan dengan
baik, sehingga memberikan representasi visual yang nyata. Oleh karena itu,
hasil citra pada metode ini cocok untuk pengaplikasian yang memerlukan
detail spasial tinggi yang tinggi dan juga informasi yang baik.
2. Metode Color Normalized (Brovey) Sharpening
Metode ini menghasilkan citra pan sharpening dengan tingkatan
ketajaman spasial citra yang tinggi dan memiliki kontras yang baik. Pada
citra hasil Color Normalized (Brovey) Sharpening memiliki warna yang
lebih tajam dan kontras. Oleh karena itu, hasil citra pada metode ini cocok
untuk aplikasi yang memerlukan pemisahan objek dengan perbedaan warna
yang signifikan.
3. Metode Nearest Neighbor Diffuse (NNDiffuse) Sharpening
Metode ini menghasilkan citra pan sharpening dengan hasil yang lebih
merata dan lebih lembut dalam hal ketajaman spasial. Pada citra hasil
Nearest Neighbor Diffuse (NNDiffuse) Sharpening memiliki tampilan yang
lebih smooth daripada metode lainnya, sehingga menguntungkan dalam
aplikasi yang memerlukan penampilan yang lebih homogen. Warna dan
kontras citra mungkin tidak sejelas metode lainnya, tetapi ini dapat

34 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

bermanfaat dalam situasi di mana detail halus atau perbedaan subtil


diperlukan.

4.2.3. Perbandingan Spectral Profile Citra Landsat 8 sebelum Gram-


Schimdt Pan Sharpening dengan Citra Landsat 8 Setelah Gram-
Schimdt Pan Sharpening
Pan sharpening Gram-Schmidt adalah teknik yang digunakan untuk
meningkatkan resolusi spasial citra multispektral dengan
menggabungkannya dengan citra pankromatik. Namun, perbandingan
spectral profile atau kurva pantul dan nilai reflektansi antara citra sebelum
dan setelah pan sharpening Gram-Schmidt akan bergantung pada sumber
data citra, sensor, dan setting yang digunakan.
Beikut ini perbandingan spectral profile pada setiap objek yang telah
diplotting:
1. Bangunan
Pada citra sebelum pan sharpening Gram-Schmidt, profil spektral
bangunan cenderung memiliki reflektansi yang rendah dalam berbagai
panjang gelombang, seperti pada Tabel 4.4. Hal tersebut dikarena
bangunan memiliki permukaan yang tidak menyerap banyak cahaya dan
memiliki reflektansi yang rendah. Sedangkan pada citra setelah pan
sharpening Gram-Schmidt, citra bangunan akan memiliki profil spektral
yang lebih tajam dan terdefinisi dengan reflektansi yang lebih tinggi,
seperti pada Tabel 4.5. Hal tersebut dikarenakan hasil dari pencampuran
data pankromatik resolusi tinggi dengan data multispektral. Namun,
profil spektral bangunan masih akan menunjukkan reflektansi yang
rendah di band inframerah dekat NIR.
2. Vegetasi
Terlihat pada Tabel 4.4 profil spektral vegetasi pada citra sebelum pan
sharpening Gram-Schmidt akan menunjukkan puncak reflektansi yang
tinggi di band inframerah dekat (NIR), yang mencerminkan kemampuan
vegetasi untuk menyerap cahaya dalam rentang ini untuk fotosintesis.
Profil ini juga menunjukkan reflektansi rendah di wilayah pankromatik.
Sedangkan objek vegetasi setelah pan sharpening Gram-Schmidt akan

35 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

menunjukkan perbaikan dalam resolusi spasial, tetapi profil spektralnya


masih akan mempertahankan puncak reflektansi yang tinggi di wilayah
inframerah dekaat (NIR), seperti pada Tabel 4.5. Hal ini membantu
mempertahankan informasi spektral yang penting untuk analisis
vegetasi.
3. Badan Air
Terlihat pada Tabel 4.4 citra sebelum pan sharpening Gram-Schmidt
akan menunjukkan profil spektral badan air dengan reflektansi rendah di
hampir semua panjang gelombang, karena air cenderung menyerap
cahaya dan memiliki reflektansi yang rendah. Sedangkan, terlihat pada
Tabel 4.5 citra badan air setelah pan sharpening Gram-Schmidt
cenderung memiliki profil spektral yang mirip dengan citra sebelumnya,
dengan reflektansi rendah di hampir semua panjang gelombang.

36 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

BAB V
KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan
Dari kegiatan praktikum analisis spektral yang telah dilakukan, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Pan sharpening merupakan teknik yang digunakan untuk meningkatkan
resolusi spasial citra multispektral dengan menggabungkannya dengan citra
pankromatik beresolusi tinggi. Dalam proses pan sharpening, citra
pankromatik dengan resolusi tinggi digunakan untuk meningkatkan
resolusi spasial citra multibands dengan resolusi lebih rendah. Proses pan
sharpening memiliki banyak aplikasi dalam penginderaan jauh, termasuk
pemetaan, pemantauan lingkungan, pemantauan perubahan lahan, dan
aplikasi militer. Dengan meningkatkan resolusi spasial citra, analisis dan
interpretasi informasi dari citra tersebut menjadi lebih akurat dan
informatif.
2. Berikut ini merupakan kesimpulan dari metode pan sharpening yang telah
dikalukan:
a) Pan sharpening Gram-Schmidt adalah salah satu teknik pan sharpening
yang digunakan dalam penginderaan jauh untuk meningkatkan resolusi
spasial citra multispektral dengan menggunakan citra pankromatik
beresolusi tinggi dan algoritma Gram-Schmidt. Algoritma yang
digunakan dalam metode ini memungkinkan pemrosesan yang efisien
dan penggabungan yang akurat antara citra pankromatik dan citra
multispektral karena menggunakan fungsi respon spektral. Pan
sharpening Gram-Schmidt didasarkan pada proses orthogonalisasi
Gram-Schmidt dan digunakan untuk mempertajam citra multispektral
dengan menggunakan citra pankromatik beresolusi tinggi. Pan
sharpening Gram-Schmidt akan menghasilkan 8 band dan citra yang
mirip dengan citra asli dengan kanal warna yang cerah dan detail
spasialnya yang tajam dari citra resolusi tinggi.

37 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

b) Pan sharpening Color Normalized (Brovey) adalah teknik yang


digunakan untuk meningkatkan resolusi spasial citra multispektral
dengan menggabungkannya dengan citra pankromatik beresolusi
tinggi menggunakan algoritma Color Normalized Brovey. Prinsip kerja
dari metode brovey adalah mengalikan setiap sample piksel
multispektral dengan rasio korespondensi intensitas piksel
pankromatik pada intensitas semua band multispektralnya. Metode
Brovey ini menyebabkan distorsi warna jika rentang spektral dari citra
band pankromatik berbeda dari rentang spektral citra band
multispektral (citra yang resolusi spasialnya lebih rendah). Oleh karena
itu, transformasi brovey sebaiknya tidak digunakan jika kualitas
radiometrik citra ingin dipertahankan.
c) Pan sharpening Nearest Neighbor Diffuse adalah salah satu teknik pan
sharpening yang digunakan untuk meningkatkan resolusi spasial citra
multispektral dengan menggabungkannya dengan citra pankromatik.
Algoritma nearest neighbor digunakan untuk resampling data
pankromatik ke dalam resolusi yang lebih tinggi dan kemudian
menggabungkannya dengan citra multispektral menggunakan
algoritma diffuse. Hasilnya adalah citra gabungan yang memiliki
resolusi spasial yang lebih tinggi dengan pemertahanan informasi
spektral.
3. Pada pengolahan pan sharpening, menggunakan citra Landsat 8 yang sudah
terkoreksi atmosferik (surface reflectace) dan raw data citra Landsat 8 yang
masih berformat .mtl (citra multispektral dan citra pankromatik). Proses
pan sharpening yang dilakukan menggunakan tiga metode, yaitu metode
Ggram-Schmidt Pan Sharpening, metode Color Normlized (Brovey)
Sharpening, dan metode Nearest Neighbor Diffuse (NNDiffuse)
Sharpening. Pada metode Ggram-Schmidt Pan Sharpening akan
menggabungkan citra Landsat 8 yang sudah terkoreksi atmosferik (surface
reflectace) dengan citra Landsat 8 pankromatik. Sedangan pada metode
Color Normlized (Brovey) Sharpening, dan metode Nearest Neighbor

38 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

Diffuse (NNDiffuse) Sharpening akan menggabungkan citra Landsat 8


multispektral dengan citra Landsat 8 pankromatik.
4. Pilihan metode pan sharpening tergantung pada kebutuhan
pengaplikasiannya. Metode Gram-Schmidt dan Brovey cenderung
menghasilkan citra dengan ketajaman dan kontras yang tinggi, cocok untuk
tugas klasifikasi objek yang memerlukan perbedaan warna yang jelas.
Sementara itu, metode NNDiffuse sering digunakan dalam situasi di mana
penampilan yang lebih merata dan smooth lebih diinginkan, meskipun pada
kontras dan ketajaman spasialnya tidak sebaik metode lainnya. Sedangkan
pada spectral profile pada pan sharpening gram-schmidt dengan citra
sebelum dilakukan pan sharpening memiliki karateristik band dan panjang
gelombang. Sebelum pan sharpening, objek bangunan pada multispektral
memiliki kurva spektral yang rendah pada band-band merah, hijau, dan
biru, dengan reflektansi yang rendah pada band NIR. Setelah pan
sharpening, reflektansi bangunan pada band gabungan akan lebih tinggi,
dan kurva spektral akan lebih seragam karena adanya informasi
pankromatik. Objek vegetasi pada multispektral akan memiliki kurva
spektral yang tinggi pada band NIR, menandakan kemampuan vegetasi
untuk memantulkan cahaya di rentang tersebut. Setelah pan sharpening,
kurva spektral vegetasi pada band gabungan akan tetap tinggi dan bahkan
mungkin lebih tinggi karena adanya informasi pankromatik. Objek badan
air memiliki reflektansi yang rendah pada semua band multispektral,
termasuk NIR. Setelah pan sharpening, kurva spektral badan air pada band
gabungan akan tetap rendah.

39 | Praktikum Pengolahan Citra Digital


LABORATORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2023/2024

DAFTAR PUSTAKA

Jensen, J. R. (2009). Remote sensing of the environment: An earth resource perspective


2/e. Pearson Education India.
Lillesand, T., Kiefer, R. W., & Chipman, J. (2015). Remote sensing and image
interpretation. John Wiley & Sons..
Richards, J. A. (2009). Remote sensing with imaging radar (Vol. 1, pp. 172-173).
Berlin/Heidelberg, Germany: Springer.

40 | Praktikum Pengolahan Citra Digital

Anda mungkin juga menyukai