Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

SURVEI TERESTRIS
Profil Memanjang dan Melintang

Disusun Oleh:
Muhammad Shidiq Wisnuwardhana 117210016

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOMATIKA


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA
2021
PRAKTIKUM SURVEI TERESTRIS TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan praktikum ini dengan
tepat waktu.

Tujuan dari penulisan laporan ini untuk memenuhi tugas praktikum pada
ekspedisi survei terestris. Laporan ini juga bertujuan sebagai evaluasi pembelajaran
di bidang survei terestris bagi para pembaca dan juga saya sendiri.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Muhammad Rouf Indhra Dewa


Sambodo selaku asisten laboratorium dan para panitia ekspedisi yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan sesuai bidang studi yang
saya tekuni.

Saya menyadari bahwa laporan praktikum ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, diharapkan saran dan kritik yang membangun agar saya menjadi
lebih baik di masa mendatang

Semoga laporan praktikum ini menambah wawasan dan memberi manfaat


bagi pembaca.

Yogyakarta, 03 Desember 2021

Penulis

2
PRAKTIKUM SURVEI TERESTRIS TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Survei terestris adalah pengukuran secara langsung dengan bertemu objek


yang akan diukur. Tujuannya ialah menghasilkan ukuran-ukuran dan kontur
permukaan tanah, misalnya untuk persiapan gambar-rencana atau peta, menarik
garis batas tanah, mengukur luasan dan volume tanah, dan memilih tempat yang
cocok untuk suatu proyek.
Dalam survei terestris terdapat pengukuran beda tinggi, dimana pengukuran
beda tinggi adalah pengukuran dengan tujuan menentukan beda tinggi antar titik-
titik atau tinggi suatu titik. Dalam pengukuran beda tinggi terdapat metode sipat
datar. Alat ukur yang digunakan pada pengukuran beda tinggi metode sipat datar
adalah waterpas, dimana garis bidiknya dalam keadaan mendatar. Pengukuran beda
tinggi menghasilkan profil memanjang, profil melintang, dan kontur. Pelaksanaan
pengukuran sipat datar profil memanjang dilakukan sepanjang garis tengah (as)
jalur pengukuran dan dilakukan pada setiap perubahaan yang terdapat pada
permukaan tanah. Pengukuran sipat datar profil melintang adalah pengukuran yang
dilakukan untuk menentukan tinggi rendahnya tanah atau untuk mendapatkan
bentuk permukaan titik sepanjang garis tertentu. Data profil melintang diperlukan
untuk melengkapi data profil memanjang guna perhitungan volume galian dan
timbunan tanah.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa itu profil memanjang dan melintang?
b. Bagaimana pembuatan profil memanjang dan melintang menggunakan
software AutoCAD?
1.3 Tujuan Penulisan
a. Mengetahui apa itu profil memanjang dan melintang.
b. Mengetahui pembuatan profil memanjang dan melintang menggunakan
software AutoCAD.

3
PRAKTIKUM SURVEI TERESTRIS TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Dalam pengukuran sipat datar membutuhkan kerja sama dari dua petugas,
yaitu pemegang alat dan pemegang rambu ukur pada saat pembacaan demi
dicapainya hasil yang konsisten. Ketepatan survei tergantung dari ketelitian
membuat garis bidik horizontal, kemampuan pemegang rambu ukur dalam
memegang rambu ukur secara vertikal, dan presisi rambu ukur yang dibaca.
Ketepatan alat yang memakai nivo gelombang gas juga harus memperhatikan
penyetelan tabung nivo dan presisi sejajar suatu nivo dan garis bidik. Tidak boleh
terjadi penurunan alat diantara waktu bidik belakang dan bidik muka pada stasiun
alat. (Wirshing, 1995)

Pengukuran profil merupakan salah satu pengukuran sipat datar yang


bertujuan untuk menentukan tinggi rendahnya suatu permukaan tanah yang
meliputi sepanjang lintasan pengukuran. Pada pengukuran profil terdapat
pengukuran memanjang dan pengukuran melintang. Pengukuran profil dilakukan
dengan sistem pergi tanpa pulang dengan target pengukuran titik penembakan
rambu berorientasi pada tinggi rendahnya permukaan tanah. Hal ini dapat
disimpulkan pengukuran profil akan menghasilkan gambar penampang dari medan
yang dilalui sehingga kita dapat mengetahui pola dari medan titik pengukuran kita.

Pengukuran profil memanjang merupakan pengukuran yang dilakukan


dengan berorientasi pada suatu kondisi fisik seperti jalan, sungai, dll. Pengukuran
ini merupakan pengukuran terbuka yang mana titik akhir pengukuran letaknya
berbeda dengan titik awal. Pengukuran sipat datar profil memanjang sering
digunakan untuk mengetahui bentuk medan permukaan yang dilalui yang mana
data ini akan menjadi pertimbangan. Contohnya sebagai peletakan tiang listrik di
jalan, pemasangan sutet, dll. Jarak antara titik satu dengan titik yang lain pada
pengukuran memanjang yaitu maksimal 25 meter.

Pengukuran profil melintang yaitu pengukuran yang berorientasi pada


pengukuran memanjang. Pengukuran profil melintang dilakukan tegak lurus atau
90° kearah bagian kanan dan kiri dari lintasan acuan yaitu pengukuran memanjang.

4
PRAKTIKUM SURVEI TERESTRIS TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA

Pengukuran profil melintang pada dasarnya bertujuan untuk memetakan bentuk


medan di sisi kiri dan kanan lintasan pengukuran memanjang atau dengan kata lain
tegak lurus terhadap lintasan pengukuran memanjang. Pengukuran profil melintang
dilakukan di titik-titik pengukuran yang menjadi titik pengukuran profil
memanjang. Sedangkan target/jarak yang diperuntukan untuk melakukan
pengunkuran memanjang tidak terdapat aturan. Selagi optis mampu membaca
benang dan medan mendukung berdirinya alat rambu, setiap terdapat perbedaan
beda tinggi dilakukan pengukuran sehingga saat panggambaran kondisi di lapangan
dapat tergambarkan secara detail.

5
PRAKTIKUM SURVEI TERESTRIS TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA

BAB III
METODE DAN PELAKSANAAN

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum dilaksanakan secara daring (google meet) dan luring. Praktikum


ini dilaksanakan pada tanggal 26 November 2021.

3.2 Alat dan Bahan

Peralatan yang digunakan untuk praktikum ini adalah laptop milik pribadi
dan software AutoCAD MAP 3D versi 2012. Untuk bahan atau datanya telah
disediakan oleh panitia ekspedisi di platform google classroom.

3.3 Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada pengenalan survei terestris terutama profil memanjang


dan melintang dilakukan dengan mendengarkan materi yang disampaikan oleh
asisten laboratorium via zoom. Setelah itu, dilanjutkan dengan mengolah data excel
yang sudah disediakan untuk menggambar profil memanjang dan melintang
menggunakan software AutoCAD.

6
PRAKTIKUM SURVEI TERESTRIS TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAAN
4.1 Hasil

Pengolahan data menggunakan Ms. Excel dan AutoCAD MAP 2012


menghasilkan Profil Memanjang dan Melintang.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengolahan Data Excel

Data jarak dan tinggi diatas harus di skala terlebih dahulu agar dapat
tergambar di kertas yang telah ditentukan. Untuk data jarak, menggunakan
skala horizontal 1:200 (data jarak (m) dibagi 2). Lalu, untuk data tinggi
menggunakan skala 1:16 (data tinggi (m) dibagi 0.16).

7
PRAKTIKUM SURVEI TERESTRIS TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA

Mencari interval antar tinggi akhir maksimum dengan minimum. Cara


menentukan nilai minimum dan maksimum adalah dengan formula excel
(=min) untuk nilai minimum dan (=max) untuk nilai maksimum.

Setelah didapat interval jarak vertikal, kemudian kurangi tinggi akhir


dengan bidang referensi yang telah ditentukan.

8
PRAKTIKUM SURVEI TERESTRIS TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA

Jika sudah didapat hasil pengurangan tinggi akhir dengan bidang referensi,
langkah selanjutnya adalah membagi semua hasil pengurangan tersebut
dengan skala vertikal, yaitu 1:16 atau 0,16. Setelah itu, hasil pembagian tadi
digunakan untuk menggambar di software.

Setelah data di excel tersebut diolah, lalu dikelompokkan menjadi dua data yaitu,
data memanjang dan data melintang:

1. Data memanjang

9
PRAKTIKUM SURVEI TERESTRIS TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA

2. Data melintang
• STA +0

• STA +25

10
PRAKTIKUM SURVEI TERESTRIS TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA

• STA +50

11
PRAKTIKUM SURVEI TERESTRIS TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA

4.2.3 Penggambaran di AutoCAD MAP 2012

1. Ketik “PL” pada Command kemudian ketik jarak horizontal yang


ingin di gambar. Lalu, cek jarak menggunakan “DLI”.

2. Jika data jarak horizontal sudah terinput semua, buatlah keterangan


tinggi akhir sebelum menginput data jarak vertikal. Keterangan
tinggi akhir didapat dari perhitungan nilai minimum dan maksimum
di excel.

12
PRAKTIKUM SURVEI TERESTRIS TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA

3. Masukkan data jarak vertikal dan jika sudah, hubungkan dengan


“PL”. Terlihat potongan profil permukaan lapangan yang diukur.

4. Kemudian buatlah table dibawah profil dengan berisikan nama titik,


tinggi titik (m), beda tinggi (mm), jarak antara (cm), jumlah jarak
(cm). seperti gambar di bawah.

13
PRAKTIKUM SURVEI TERESTRIS TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA

5. Kemudian masukkan kedalam layout seperti gambar di bawah.


Lakukan pada profil memanjang dan profil melintang semua STA.

14
PRAKTIKUM SURVEI TERESTRIS TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA

Hasil Akhir

Profil memanjang STA+0 – STA+50

Profil melintang STA +0

15
PRAKTIKUM SURVEI TERESTRIS TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA

Profil melintang STA +25

Profil melintang STA +50

16
PRAKTIKUM SURVEI TERESTRIS TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat dari praktikum ini adalah:

5.1.1 Profil memanjang dan melintang merupakan salah satu yang dihasilkan
dalam pengukuran beda tinggi.
5.1.2 Profil memanjang dan melintang digunakan untuk perhitungan volume
galian tanah (Cut) dan timbunan (Fill) tanah.

5.2 Saran

Saran untuk praktikum ini adalah sebelum melakukan praktikum lebih baik
mengulas materi secara mendalam agar dapat mengerjakan dengan lebih baik lagi

17
PRAKTIKUM SURVEI TERESTRIS TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA

DAFTAR PUSTAKA

Kusumawati S.T., M.T., Y. (2014). Catatan Kuliah Ilmu Ukur Tanah. Bandung.
Sobatnu S.T., M.T., F. (2018). SURVEI TERRESTRIS. Banjarmasin: Deepublish.

18

Anda mungkin juga menyukai