LAPORAN
FARHAN MUNTASHIR
220308035
LAPORAN
OLEH :
Farhan Muntashir (220308035)
Laporan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi komponen penilaian di Mata
kuliah Praktikum Ilmu Ukur Wilayah Teknik Pertanian dan Biosistem Fakultas
Pertanian Universitas Sumatera Utara
Disetujui oleh :
Asisten Laboratorium
FAKULTAS PERTANIAN
MEDAN
2024
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa saya panjatkan kehadirat Allah SWT
Saya menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga
Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
karena itu, saya mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya saya berharap semoga laporan ini
Penulis
DAFTAR ISI
LAMPIRAN ……………………………………..…………………………....
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pengukuran jarak merupakan langkah penting dalam berbagai bidang,
Singkatnya, pengukuran jarak adalah proses menentukan panjang garis lurus yang
jarak yang diukur, dan alat yang tersedia. Metode langsung menggunakan alat
ukur fisik seperti pita ukur, meteran, atau roda ukur untuk secara langsung
theodolit dan rambu ukur, sudut dan beda tinggi antara dua titik diukur, kemudian
Teknologi modern menawarkan solusi yang lebih canggih. Alat ukur jarak
pengukuran jarak dan memilih metode yang tepat akan membantu menyelesaikan
TINJAUAN PUSTAKA
cukup teliti untuk banyak tujuan dalam pengukuran tanah, rekayasa (engineering),
dengan pacing juga digunakan untuk menemukan kesalahan besar yang mungkin
terjadi dalam pengukuran dengan pita atau pembacaan jarak optik. Mengukur
dengan pacing adalah salah satu cara paling berharga untuk dipelajari dalam
pengukuran tanah karena pemakaian mudah untuk siapa saja dan tidak
tidak mungkin kita menentukan suatu jarak atau sudut tanpa adanya kesalahan.
ukuran kesalahan kasar timbul oleh kekeliruan yang berat, dan dapat selalu
dihindari dengan penyipatan yang teliti dan tepat. Kesalahan acak ialah ketidak
telitian yang selalu tampak pada penyipatan oleh perubahan suasana dan lapangan
oleh perbedaan kecil pada pembuatan alat ukur sudut yang sulit untuk diatasi
(Frick, 1979).
visual, melalui waktu tempuh dengan kecepatan jalan atau kendaraan. Contoh
Waktu tempuh antara kota B dan kota C = 2,5 Jam kecepatan kendaraan rata –
rata = 60 Km/jam. Jarak antara kota A dan B = . Metode langkah (pacing) metode
ini juga terkategori kasar , yaitu dengan menghitung langkah antara titik yang
diukur dan mengetahui langkah dari tindakan. Jarak diperoleh dengan mengalikan
jumlah langkah antara titik yang diukur dengan panjang langkah yang
adalah metode kasar yang digunakan yaitu langkah kaki, atau penggunaan
pengukuran roda sederhana. Mencari sudut properti dan penanda ukuran lain
jarak kasar diperlukan. Jarak dapat di ukur dengan akurasi 1 : 100 dengan langkah
kaki memiliki fungsi yang berbeda tidak memerlukan peralatan itu merupakan
tengah-tengah antara dua buah rambu pada pekerjaan sipat datar. Pada hakikatnya
pengalaman menunjukkan bahwa untuk jarak ukur 100 m. Seorang petugas yang
(Sorsadarsono, 2005).
Jarak antara dua titik di tiga dimensi ruang adalah jarak standard. Gagasan
ini sangat relevan mengingat alat lanjut pengukuran jarak elektronika (EDM)
teknik, yang secara otomatis memberikan jarak spasial atau kemiringan dalam
1985).
cara standar dengan ketelitian yang paling rendah pengertian jarak antara dua titik.
pada metode pengukuran yang lebih teliti/akurat. Panjang langkah selalu diubah
kedalam satuan-satuan standar seperti cm, m atau km baru setelah itu dicatat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ilmu ukur wilayah adalah
meteran digunakan untuk mengukur jarak yang dihitung, alat tulis digunakan
untuk mencatat data, dan kalkulator untuk menghitung data pengukuran.
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ilmu ukur wilayah
adalah kapur sebagai penanda saat dilakukan pengukuran, kertas digunakan
untuk mencatat data saat praktikum.
Prosedur Praktikum
dengan
menggunakan langkah
jumlah langkah
● Menghitung Jarak kira-kira = × 10 m
langkahstandar
Hasil
Langkah Standar
I 10 m 17
II 10 m 16
III 10 m 16
Rata-rata 10 m 16,3
Jarak 10 m = 17 langkah
Titik Sembarang
I 14
II 14
III 13
Rata-rata 13,6
Perhitungan Jarak
jumlahlangkah
Jarak kira-kira = × 10 m
langkahstandar
13 ,6
= × 10
16 ,3
= 8,34 m
8 , 68−8 , 34
= × 100%
8 ,68
=0,391 =3,91%
= 0,0548
Diperoleh nilai presentasi kesalahan lebih besar dari kesalahan yang dapat
diterima, diperoleh nilai yang kurang akurat (P>S)
Pembahasan
yang telah dilakukan didapatkan bahwa jumlah langkah yang didapatkan pada 3
kali percobaan sulit mempertahankan jumlah langkah. Hal ini sesuai literatur
jarak langkah yang benar dan pengalaman menunjukkan bahwa untuk jarak ukur
100 m.
rendah. Hal ini sesuai dengan literatur Uli (2012) yang menyatakan bahwa pacing
adalah pengukuran jarak dengan langkah dan merupakan cara standar dengan
KESIMPULAN
Kesimpulan
1. Metode kira-kira merupakan metode yang paling mudah dan sederhana untuk
mengukur jarak ataupun suatu wilayah, metode ini bisa dilakukan dengan langkah
kaki.
2. Pada pengukuran suatu wilayah maupun jarak terdapat dua unsur yang sangat penting
yaitu jarak dan sudut.
3. Jarak merupakan pengukuran yang menghubungkan satu titik dengan titik yang lain.
4. Luas suatu wilayah diukur dengan mengabaikan selisih tinggi nya, biasanya memiliki
satuan ha, m2, km2
5. Pada percobaan metode kira-kira ini kami memperoleh jarak kira-kira sebesar 8,34
m, persentase kesalahan sebesar 0,391, dan kesalahan yang dapat diterima sebesar
0,0548. Diperoleh nilai persentase kesalahan lebih besar dari kesalahan yang dapat
diterima, diperoleh nilai yang kurang akurat (P>S)
10
DAFTAR PUSTAKA