Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
mata kuliah Praktik Survei Terestris yang telah memberi tugas terhadap kami. Harap saya,
informasi dan materi yang terdapat dalam laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Oleh
karena itu tiada yang sempurna di dunia, melainkan allah SWT. Tuhan yang maha sempurna,
karena itu kami memohon kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan laporan yang
kami buat selanjutnya,
Maka pada kesempatan ini saya mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan serta
bimbingannya dalam pembuatan laporan ini kepada:
1. Adib Muhammad Shodiq, S.T., M.Eng , selaku dosen pembimbing dalam pembuatan
laporan.
2. Ucu Syauki, S.ST., M.T. selaku dosen pembimbing dan PLP Laboratorium
Surveying dan Pemetaan.
3. Rekan-rekan mahasiswa/I Program study Sarjana Terapan Teknologi Rekayasa
Geomatika dan Survey yang turut memberikan semangat sehingga terselesaikanya
Tugas Besar
Demikian laporan ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun adanya
ketidak sesuaian materi yang kami angkat pada laporan ini, kami mohon maaf. Dan juga kami
sangat menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya
laporan yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................3
BAB III.....................................................................................................................................13
BAB IV....................................................................................................................................16
4.1. KESIMPULAN.................................................................................................................16
4.2. SARAN.............................................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
2. Statif = 1 Unit
Statif digunakan untuk menempatkan pesawat saat melakukan praktek
pembacaan sudut. Pada umumnya statif berkaki tiga dan berbahan ringan seperti
aluminium.
6. Payung = 1 Unit
Untung melindungi dari triknya matahari dan juga hujan pada saat
pengukuran.
Gambar 2.2.6 Kompas
7. Palu = 1 Unit
Untuk membuat patok pada saat pengukuran.
8. Penghapus = 1 Unit
untuk menghapus tulisan yang salah
Jumlah titik poligon ada 9 titik, dan menggunakan sudut betha luar. Sehingga
mendapatkan Ʃ betha 1259°59’57”, sedangkan Ʃ betha syarat adalah 1260°00’00”.
Kesalahan penutup sudutnya adalah -0°00’03”, koreksi sudut nya adalah 0°00’0.3”
dengan syarat ketelitian alat 30”. Azimuth awal diambil dari set 0 ke arah utara lalu
arahkan ke P1 sehingga mendapatkan sudut ɑzimuth 207°1’10”. Jarak dihitung
menggunakan pembacaan pada rambu (jarak optis). Koordinat awal diambil dari
BM09(X=231357.487, Y=9635545.208).
Adapun syarat dalam pengukuran poligon adalah: Sudut Azimuth harus kembali ke
awal, Ʃ Koreksi tidak diperkenankan jika kesalahannya berada di menit. Kesalahan linier
pada pengukuran keliling tertutup kali ini yaitu √( Ʃabsis X² +Ʃordinat Y² ), √( -3.0554²
+ -89.2219² ), maka kesalahan linier nya 89.27417671 dengan rumus ƩD : CD.
Jumlah titik detail Bm 9 (P0) ada 9 titik, dengan koordinat mengikat kepada Bm 8.
Yang diambil ada Gedung F, Gedung E, jalan, Gedung P.
Jumlah titik detail P1 ada 6 titik, dengan koordinat mengikat kepada P1. Yang
diambil ada Gedung baru, irigasi , Gedung p, kantin.
Jumlah titik detail P2 ada 16 titik, dengan koordinat mengikat kepada P2. Yang
diambil ada wifi id, jalan, post satpam, Gedung N, Gedung P, Gedung E, Gedung W,
taman, taman GSG, GSG, jembatan.
Jumlah titik detail P3 ada 17 titik, dengan koordinat mengikat kepada P3. Yang
diambil ada Gedung N, jalan, kantin, irigasi.
Jumlah titik detail P4 ada 29 titik, dengan koordinat mengikat kepada P4. Yang
diambil ada irigasi, jalan, taman, jembatan.
Jumlah titik detail P5 ada 9 titik, dengan koordinat mengikat kepada P5. Yang
diambil ada GSG, parkiran, irigasi.
Jumlah titik detail P6 ada 5 titik, dengan koordinat mengikat kepada P6. Yang
diambil ada GSG, Gedung w, parkiran, pagar.
Jumlah titik detail P7 ada 7 titik, dengan koordinat mengikat kepada P7. Yang
diambil ada Gedung W, Gedung E, bekas kantin.
Jumlah titik detail P8 ada 6 titik, dengan koordinat mengikat kepada P8. Yang
diambil ada bekas kantin, Gedung HMB, pagar.
Pada pengukuran polygon keliling tertutup ini menghasilkan suatu gambar situasi,
yang dimana untuk bagian yang berwarna biru menandakan posisi irigasi, warna
kuning menandakan jembatan, warna hijau menandakan posisi taman, warna merah
menandakan posisi jalan, warna putih menandakan posisi bangunan, dan warna oren
menandakan titik polygon. Pada gambar situasi ini menggunakan skala 1: 2500.
BAB IV
4.1. KESIMPULAN
1. Dalam melakukan pengukuran poligon tertutup harus membidik kepala paku atau
pulpen dan juga rabu ukur.
2. Kerangka poligon tertutup merupakan kerangka poligon yang mudah atau yang
disrankan dalam menjalani pengkuran topografi.
3. Dalam melakukan pengukuran sebaiknya kita menerapkan SOP dan K3 agar sefty
dalam melaksanakan pengukuran.
4. Pengukuran topografi sangat penting dalam hal pembuatan peta.
5. Harus sangat tetiliti dalam tahap pengukuran maupun perhitungan
6. Pengukuran titik detail sangat penting dalam hal pembuatan peta topography
7. Peta situasi merupakan gambaran keberadaan wilayah atau lokasi suatu kegiatan
4.2. SARAN
1. Sebelum melakukan pengukuran sebaiknya melakukan pengecekan alat yang akan
digunakan.
2. Mahasiswa sebaiknya memakai APD yang lengkap dan menerapkan sistem K3.
3. Dalam Melakukan Pengukuran Sebaiknya tidak bercanda gurau dalam pengukuran.
4. Dalam keadaan kodisi cuaca hujan di harapkan segera berhenti dalam melakukan
pengukuran
LAMPIRAN