Anda di halaman 1dari 23

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan praktikum mata kuliah Praktikum Survei Terestris yang berjudul


(PENGUKURANPOLIGON TERTUTUP DAN DETAIL ) telah disusun oleh:

Nama : RAHMAT RAMADHAN (A060422025)


RAIHAN AKBAR (A060422026)
WAHYU RIDUANI DJINU (A060422031)
MUKHIBATUR ROSYIDAH (A060422021)
JULINA ZEGA (A060422009)
M. FAIDH (A060422013)
Kelompok : 1 (SATU)
Laporan ini sudah dikonsultasikan dan disetujui oleh PLP Laboratorium Surveying dan
Pemetaan dan dosen pengampu mata kuliah Praktik Survei Terestris.

Banjarmasin, 10 Januari 2023


PLP Laboratorium Surveying Dosen Pengampu Mata
dan Pemetaan, Kuliah Praktik Survei
Terestris,

Ucu Syauqi, S.ST., M.T.


Adib Muhammad Shodiq,
S.T., M.Eng.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-nya dan karunianya kami
dapat menyelaskan Tugas Laporan praktik ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari
makalah ini adalah “Pengukuran Poligon Tertutup dan Detail’.

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
mata kuliah Praktik Survei Terestris yang telah memberi tugas terhadap kami. Harap saya,
informasi dan materi yang terdapat dalam laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Oleh
karena itu tiada yang sempurna di dunia, melainkan allah SWT. Tuhan yang maha sempurna,
karena itu kami memohon kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan laporan yang
kami buat selanjutnya,
Maka pada kesempatan ini saya mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan serta
bimbingannya dalam pembuatan laporan ini kepada:
1. Adib Muhammad Shodiq, S.T., M.Eng , selaku dosen pembimbing dalam pembuatan
laporan.
2. Ucu Syauki, S.ST., M.T. selaku dosen pembimbing dan PLP Laboratorium
Surveying dan Pemetaan.
3. Rekan-rekan mahasiswa/I Program study Sarjana Terapan Teknologi Rekayasa
Geomatika dan Survey yang turut memberikan semangat sehingga terselesaikanya
Tugas Besar

Demikian laporan ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun adanya
ketidak sesuaian materi yang kami angkat pada laporan ini, kami mohon maaf. Dan juga kami
sangat menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya
laporan yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Banjarmasin, 10 Januari 2023

Kelompok 1
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................................................i

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

BAB I.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN......................................................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG.........................................................................................................1

1.2 TUJUAN PRAKTIKUM.....................................................................................................2

BAB II........................................................................................................................................3

PERALATAN DAN BAHAN...................................................................................................3

2.1 LOKASI PENGUKURAN.................................................................................................3

2.2. ALAT PENGUKURAN......................................................................................................4

2.3. BAHAN PENGUKURAN..................................................................................................7

2.4. SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR).........................................................10

2.5. LANGKAH-LANGKAH PENGUKURAN POLIGON.................................................11

2.5. LANGKAH-LANGKAH PENGUKURAN DETAIL....................................................12

BAB III.....................................................................................................................................13

HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................................13

3.1. HASIL PERHITUNGAN POLIGON...........................................................................13

3.2. TABEL PERHITUNGAN DETAIL.............................................................................14

3.3. HASIL PENGGAMBARAN PENGUKURAN POLIGON KELILING TERTUTUP


DI AUTOCAD.........................................................................................................................15

BAB IV....................................................................................................................................16

KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................................16

4.1. KESIMPULAN.................................................................................................................16

4.2. SARAN.............................................................................................................................16
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pengukuran merupakan penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas, biasanya
terhadap suatu standar atau satuan pengukuran atau dapat dikatakan juga bahwa
pengukuran adalah kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur
yang digunakan sebagai satuan. Pengukuran poligon merupakan salah satu metode
pengukuran dan pemetaan kerangka dasar horizontal untuk memperoleh koordinat (X,Y)
titik-titik ikat pengukuran. Metode poligon adalah salah satu cara penentuan posisi
horizontal banyak titik dimana titik satu dengan lainnya dihubungkan satu sama lain
dengan pengukuran sudut dan jarak sehingga membentuk rangkaian titik-titik (poligon).
Dengan demikian disimpulkan bahwa poligon adalah serangkaian garis berurutan yang
panjang dan arahnya telah ditentukan dari pengukuran di lapangan. Pengukuran poligon
sendiri dilakukan untuk menentukan letak titik di atas permukaan bumi serta posisi relatif
dari titik lainnya terhadap suatu sistem koordinat tertentu yang dilakukan melalui
pengukuran sudut dan jarak dan dihitung terhadap referensi koordinat tertentu.
Selanjutnya koordinat tersebut digunakan sebagai dasar untuk pemetaan topografi suatu
daerah yang dilakukan pengukuran tersebut. Dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan
maupun konstruksi, peta memegang peranan penting sebagai sarana untuk menampilkan
hasil perencanaan dan kontrol terhadap pelaksanaannya. Dengan adanya peta maka kita
dapat mengetahui orientasi wilayah maupun informasi suatu kota yang akan kita capai.
Peta yang baik adalah dapat memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi penggunanya
baik dari segi keakuratan, kelengkapan informasi yang disajikan terutama pada peta yang
memiliki tema tertentu. Untuk menghasilkan peta yang baik maka diperlukan
pengetahuan mengenai arti pemetaan baik dalam segi penggunaannya maupun segi
penyajiannya, selain itu harus dilakukan pula prosedur survei lapangannya sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditentukan.
1.2 TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa mampu mengenali alat teodolit
2. Mahasiswa mampu membaca sudut biasa dan luar biasa,sudut vertikal,Horizontal dan
rambu ukur
3. Mahasiswa mampu melakukan perhitungan titik poligon dan detail
4. Mahasiswa mampu melakukan penggambaran hasil pengukuran
5. Mahasiswa mengetahui cara pengukuran poligon
6. Mahasiswa mengetahui cara pengukuran titik detail atau Tachimetry
7. Mahasiswa mampu menerapkan K3 dalam praktik pengukuran
BAB II

PERALATAN DAN BAHAN

2.1 LOKASI PENGUKURAN


Lokasi pengukuran Kelompok 1 bertempatan di Kampus Politeknik Negeri
Banjarmasin area merah, yang di gambarnya terdapat beberapa situasi detai :
a. Jalan
b. Teras
c. Taman
d. Gedung GSG, W, E, F, P, N
e. Gedung Baru
f. Kantin
g. Pos
h. Parkiran
i. Gajebo
j. Gedung Himpunan
k. Irigasi

Gambar 2.1.1 Lokasi Pengukuran di Area Berwarna Merah


2.2. ALAT PENGUKURAN
1. Teodolit = 1 Unit
Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan
tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak. 

Gambar 2.2.1 alat Teodolit

2. Statif = 1 Unit
Statif digunakan untuk menempatkan pesawat saat melakukan praktek
pembacaan sudut. Pada umumnya statif berkaki tiga dan berbahan ringan seperti
aluminium.

Gambar 2.2.2 Statif


3. Rambu Ukur = 2 Unit
Fungsi rambu ukur adalah sebagai alat bantu dalam menentukan beda tinggi
dan mengukur jarak dengan menggunakan alat.

Gambar 2.2.3 Rambu Ukur

4. Roll Meter = 1 Unit


Berfungsi untuk mengukur jarak atau panjang. Meteran juga berguna untuk
mengukur sudut, membuat sudut siku-siku, dan juga dapat dipakai untuk membuat
lingkaran.
Gambar 2.2.4 Roll Meter

5. Meteran Saku = 1 Unit


Untuk mengukur tinggi alat dan mengukur suatu objek.

Gambar 2.2.5 Meteran Saku

6. Payung = 1 Unit
Untung melindungi dari triknya matahari dan juga hujan pada saat

pengukuran.
Gambar 2.2.6 Kompas
7. Palu = 1 Unit
Untuk membuat patok pada saat pengukuran.

Gambar 2.2.7 Palu


8. Kompas= 1 Unit
Untuk mengetahui arah utara pada saat mengatur azimuth.

Gambar 2.2.8 Kompas

2.3. BAHAN PENGUKURAN


1. Papan Alas = 1 Unit
Untuk mempermudah menulis atau menggambar skat pada saat pengukuran.

Gambar 2.3.1 Papan Alas Tulis

2. Kertas Skat = 2 Lembar


Untuk menggambar peta skat pada saat pengukuran.

Gambar 2.3.2 Kertas membuat skat


3. Pensil = 1 Unit
Untuk menggambar dan juga menulis data yang di hasilkan pada saat
pengukuran dan mudah untuk bisa di hapus.

Gambar 2.3.3 Pensil


4. Pulpen = 1 Unit
Untuk menggambar dan juga menulis data yang di hasilkan pada saat
pengukuran agar telihat lebih jelas.

Gambar 2.3.4. Pulpen

5. Tabel pengukuran Poligon = 2 Lembar


Untuk mencatat hasil bacaan sudut biasa dan luar biasa dan pembacaan rambu

Gambar 2.3.5 Tabel pengukuran poligon


6. Tabel pengukuran Detail = 3 Lembar
Untuk mencatat hasil pembacaan sudut detail dan pembacaan rambu
Gambar 2.3.6 Tabel pengukuran detail
7. Paku paying = 8 Unit
Untuk menandakan titik polygon

Gambar 2.3.7 Paku payung

8. Penghapus = 1 Unit
untuk menghapus tulisan yang salah

Gambar 2.3.8. Penghapus

2.4. SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR)


Komponen pada waterpass yang digunakan dalam praktikum yaitu :
a. Putar sekrup pengunci perpanjangan berlawanan arah jarum jam untuk
mengendurkannya. Lalu tarik ke atas perpanjangan tersebut dengan ketinggian
setara dada posisi dada agar mudah dioperasikan. Jangan lupa kencangkan kembali
sekrup pengunci perpanjangan tersebut setelah ditemukan posisi yang pas.
b. Sebagai penahan posisi theodolit agar tidak mudah goyah, buatlah kaki statif
berbentuk segitiga sama sisi. Kemudian injak pedal kaki statif tersebut agar lebih
kuat. Cobalah atur kembali ketinggian statif supaya posisi tribar plat mendatar
sesuai.
c. Letakkan theodolit di atas tribar plat. Setelah itu, kencangkan sekrup pengunci
centering ke theodolit. 4. Setel level nivo kotak agar posisi sumbu kesatu benar-
benar tegak dengan menggerakkan sekrup kiap di ketiga sisi alat ukur tersebut
secara beraturan.
d. Setel nivo tabung supaya posisi sumbu kedua benar-benar mendatar dengan
menggerakkan sekrup kiap di ketiga sisi alat ukur tersebut secara beraturan.
e. Atur posisi theodolit dengan mengendurkan kekuatan sekrup pengunci centering,
lalu ubah posisinya berpindah ke kanan atau kiri hingga berada tepat di tengah-
tengah titik ikat (BM) jika dilihat dari centering optic.
f. Periksa kembali kedudukan garis bidik menggunakan bantuan tanda T yang dibuat
di dinding.
g. Cek sekali lagi kebenaran nilai indeks pada sistem skala lingkaran dengan
membaca sudut biasa dan sudut luar biasa untuk mengetahui nilai kesalahan dari
indeks tersebut.
h. Untuk tata cara pembacaannya, perhatikan pada rambut ukur akan tampak huruf E
serta beberapa kotak kecil berwarna hitam dan merah. Setiap jarak antara huruf E
mewakili jarak sejauh 5 cm. Sedangkan setiap jarak antara kotak kecil mewakili
jarak sepanjang 1 cm.

2.5. LANGKAH-LANGKAH PENGUKURAN POLIGON


a. Meninjau lokasi Pengukuran
b. Menentukan titik polygon dan mengukuran jarak antar titik polygon
c. Siapkan alat yang di perlukan pada saat akan melakukan pengukuran
d. Mensentring alat teodolit di titik BM
e. Setring poin pas di tengah-tengah titik polygon
f. Setel nivo kotak sampai gelembung udara tepat di tengah-tengah nivo dengan cara
menaik turunkan ke-3 kaki statif
g. Setel nivo tabung sampai gelembung udara tepat di tengah-tengah nivo dengan cara
menggerakan skrup A,B,C
h. Hidupkan alat pada tombol power yang di teodolit
i. Arahkan alat teodolit ke utara dengan menggunakan Kompas
j. Setting nol derajat kea rah utara
k. Alat sudah siap di pakai
l. Arahkan alat ketitik belakang dengan membidik paku polygon yang sudah kita buat
m. Setting nol lagi pada titik belakang yang kita bidik
n. Putar searah jarum jam pada titik depan kemudian bidik pada paku polygon
o. Kunci horizontal dan vertical pada alat kemudian baca horizontal
p. Kemudian catat pada table pengukuran sebagai bacaan biasa foresight
q. Putar Kembali teropong 180 derajat dan bidik titik polygon baca sudut hirozontal
r. Catat pada table pengukuran sebagai bacaan luar biasa foresight
s. Putar alat teropong berlawan arah jarum jam bidik titik belakang
t. Baca sudut horizontal catat pada table pengukuran sebagai bacaan luar biasa
backsight
u. Dengan Langkah kerja yang sama lakukan pada sampai titik terakhir.

2.5. LANGKAH-LANGKAH PENGUKURAN DETAIL


a. Meninjau lokasi pengukuran, agar kita tau yang mana yang akan kita ambil pada
saat pengukuran detail
b. Sentring alat pada titik BM sampai alat sudah siap di gunakan
c. Arahkan alat pada titik P8 lalu setting 0 derajat pada titik tersebut
d. Ambil sudut horizontal pada situasi detail yang bis akita ambil
e. Catat pada tabel pengukuran hasil dari pengukuran detail
f. Pindahkan alat teodolit pada titik P1
g. Sentring alat hingga alat sudah siap pakai
h. Ambil sudut horizontal pada situasi detail yang bis akita ambil
i. Catat pada table hasil dari pengukuran detail
j. Dengan Langkah kerja yang sama lakukan sampai pada titik terakhir
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. HASIL PERHITUNGAN POLIGON

Gambar 3.1.1 Hasil Perhitungan Data Poligon di Excel.

Jumlah titik poligon ada 9 titik, dan menggunakan sudut betha luar. Sehingga
mendapatkan Ʃ betha 1259°59’57”, sedangkan Ʃ betha syarat adalah 1260°00’00”.
Kesalahan penutup sudutnya adalah -0°00’03”, koreksi sudut nya adalah 0°00’0.3”
dengan syarat ketelitian alat 30”. Azimuth awal diambil dari set 0 ke arah utara lalu
arahkan ke P1 sehingga mendapatkan sudut ɑzimuth 207°1’10”. Jarak dihitung
menggunakan pembacaan pada rambu (jarak optis). Koordinat awal diambil dari
BM09(X=231357.487, Y=9635545.208).
Adapun syarat dalam pengukuran poligon adalah: Sudut Azimuth harus kembali ke
awal, Ʃ Koreksi tidak diperkenankan jika kesalahannya berada di menit. Kesalahan linier
pada pengukuran keliling tertutup kali ini yaitu √( Ʃabsis X² +Ʃordinat Y² ), √( -3.0554²
+ -89.2219² ), maka kesalahan linier nya 89.27417671 dengan rumus ƩD : CD.

3.2. TABEL PERHITUNGAN DETAIL

Gambar 3.2.1 Hasil Perhitungan Detail Di Excel

Jumlah titik detail Bm 9 (P0) ada 9 titik, dengan koordinat mengikat kepada Bm 8.
Yang diambil ada Gedung F, Gedung E, jalan, Gedung P.
Jumlah titik detail P1 ada 6 titik, dengan koordinat mengikat kepada P1. Yang
diambil ada Gedung baru, irigasi , Gedung p, kantin.
Jumlah titik detail P2 ada 16 titik, dengan koordinat mengikat kepada P2. Yang
diambil ada wifi id, jalan, post satpam, Gedung N, Gedung P, Gedung E, Gedung W,
taman, taman GSG, GSG, jembatan.
Jumlah titik detail P3 ada 17 titik, dengan koordinat mengikat kepada P3. Yang
diambil ada Gedung N, jalan, kantin, irigasi.
Jumlah titik detail P4 ada 29 titik, dengan koordinat mengikat kepada P4. Yang
diambil ada irigasi, jalan, taman, jembatan.
Jumlah titik detail P5 ada 9 titik, dengan koordinat mengikat kepada P5. Yang
diambil ada GSG, parkiran, irigasi.
Jumlah titik detail P6 ada 5 titik, dengan koordinat mengikat kepada P6. Yang
diambil ada GSG, Gedung w, parkiran, pagar.
Jumlah titik detail P7 ada 7 titik, dengan koordinat mengikat kepada P7. Yang
diambil ada Gedung W, Gedung E, bekas kantin.
Jumlah titik detail P8 ada 6 titik, dengan koordinat mengikat kepada P8. Yang
diambil ada bekas kantin, Gedung HMB, pagar.

3.3. HASIL PENGGAMBARAN PENGUKURAN POLIGON KELILING


TERTUTUP DI AUTOCAD

Gambar 3.3.3. Hasil Penggambaran Pengukuran Poligon Keliling Tertutup di Autocad

Pada pengukuran polygon keliling tertutup ini menghasilkan suatu gambar situasi,
yang dimana untuk bagian yang berwarna biru menandakan posisi irigasi, warna
kuning menandakan jembatan, warna hijau menandakan posisi taman, warna merah
menandakan posisi jalan, warna putih menandakan posisi bangunan, dan warna oren
menandakan titik polygon. Pada gambar situasi ini menggunakan skala 1: 2500.
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. KESIMPULAN
1. Dalam melakukan pengukuran poligon tertutup harus membidik kepala paku atau
pulpen dan juga rabu ukur.
2. Kerangka poligon tertutup merupakan kerangka poligon yang mudah atau yang
disrankan dalam menjalani pengkuran topografi.
3. Dalam melakukan pengukuran sebaiknya kita menerapkan SOP dan K3 agar sefty
dalam melaksanakan pengukuran.
4. Pengukuran topografi sangat penting dalam hal pembuatan peta.
5. Harus sangat tetiliti dalam tahap pengukuran maupun perhitungan
6. Pengukuran titik detail sangat penting dalam hal pembuatan peta topography
7. Peta situasi merupakan gambaran keberadaan wilayah atau lokasi suatu kegiatan

4.2. SARAN
1. Sebelum melakukan pengukuran sebaiknya melakukan pengecekan alat yang akan
digunakan.
2. Mahasiswa sebaiknya memakai APD yang lengkap dan menerapkan sistem K3.
3. Dalam Melakukan Pengukuran Sebaiknya tidak bercanda gurau dalam pengukuran.
4. Dalam keadaan kodisi cuaca hujan di harapkan segera berhenti dalam melakukan
pengukuran
LAMPIRAN

Gambar sentring alat Pengambilan Detail Sudut BGN

Pengambilan Detail Irigasi Membaca Benang dan Sudut

Hasil Sketsa Detail Hasil Sket Poligon

Anda mungkin juga menyukai