OLEH :
NIM : 1723715339
SEMESTER : II
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas anugrah-
Nya lah kami dapat menyelesaikan praktikum ini. Kami mengucapkan
terimakasih kepada Dosen Ilmu Ukur Tanah yang telah membimbing dan
mencurahkan ilmu kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Praktikum
ini, walaupun dalam proses praktikum kami mengalami berbagai kesulitan.
Kami sadar dalam praktikum masih banyak kekurangan, baik dalam penyajian
materi maupun dalam perhitungan, untuk itu kritik dan saran yang membangun
dari berbagai pihak sangat kami harapkan, demi hasil yang lebih baik lebih baik
kedepannya.
Kami berharap, mudah-mudahan praktikum ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
Amin.
Penyusun
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas anugrah-
Nya lah kami dapat menyelesaikan praktikum ini. Kami mengucapkan
terimakasih kepada Dosen Ilmu Ukur Tanah yang telah membimbing dan
mencurahkan ilmu kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Praktikum
ini, walaupun dalam proses praktikum kami mengalami berbagai kesulitan.
Praktikum ini akan membahas tentang Mengukur Beda Tinggi dan Jarak .
Kami sadar dalam praktikum masih banyak kekurangan, baik dalam penyajian
materi maupun dalam perhitungan, untuk itu kritik dan saran yang membangun
dari berbagai pihak sangat kami harapkan, demi hasil yang lebih baik lebih baik
kedepannya.
Kami berharap, mudah-mudahan praktikum ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
Amin.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................. i
Daftar Isi........................................................................................................... ii
Daftar Gambar.................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan........................................................................................................ 2
BAB II ISI
2.4 Peralatan.................................................................................................... 13
3.1 Simpulan.................................................................................................... 21
3.2 Saran.......................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
SKETSA LOKAS
BAB II
ISI
Dalam pengukuran tinggi ada beberapa istilah yang sering digunakan, yaitu :
Garis vertikal adalah garis yang menuju ke pusat bumi, yang umum
dianggap sama dengan garis unting-unting.
Bidang mendatar adalah bidang yang tegak lurus garis vertikal pada
setiap titik. Bidang horisontal berbentuk melengkung mengikuti
permukaan laut.
Datum adalah bidang yang digunakan sebagai bidang referensi untuk
ketinggian, misalnya permukaan laut rata-rata.
Elevasi adalah jarak vertikal (ketinggian) yang diukur terhadap bidang
datum.
Banch Mark (BM) adalah titik yang tetap yang telah diketahui
elevasinya terhadap datum yang dipakai, untuk pedoman pengukuran
elevasi daerah sekelilingnya.
Prinsip cara kerja dari alat ukur sipat datar adalah membuat garis sumbu
teropong horisontal. Bagian yang membuat kedudukan menjadi horisontal adalah
nivo, yang berbentuk tabung berisi cairan dengan gelembung di dalamnya.
Dalam menggunakan alat ukur waterpass harus dipenuhi syarat-syarat sbb :
Pengukuran Sipat Datar Profil dibagi menjadi dua pekerjaan yaitu sipat datar
profil memanjang dan sipat datar profil melintang sedangkan pada tahap
penggambaran, biasanya dilakukan penggambaran situasi sepanjang jalur
pengukuran sipat datar profil memanjang maupun melintang dengan skala yang
berbeda agar kondisi tanah secara vertikal akan lebih jelas terlihat.(Nurjati, 2004 )
Profil Memanjang
Profil Melintang
Sipat datar adalah alat untuk mengukur beda tinggi antara dua titik.
Penentuan selisih tinggi antara dua titik dapat dilakukan dengan tiga cara
penempatan alat penyipat datar tergantung pada keadaan lapangan. Jikalau jarak
antara dua titik yang harus ditentukan selisih tingginya mempunyai jarak yang
terlalu panjang, sehingga rambu ukur tidak dapat dilihat dengan jelas maka jarak
tersebut dapat dibagi menjadi jarak antara yang lebih kecil.
Untuk menentukan tinggi permukaan bumi dapat dilihat dari suatu bidang
referensi, yaitu bidang yang ketinggiannya dianggap nol. Beda ketinggian diatas
permukaan bumi dapat ditentukan dengan berbagai cara, antara lain :
1. Lensa teropong
2. Cermin
3. Nivo
4. Alat penggerak halus
Sipat datar terdiri atas dua lensa, yaitu lensa obyektif dan lensa okuler. Di
samping itu terdapat lensa pembalik yang membuat jalannya sinar dari obyek ke
pengamat lurus. Fungsi cermin dipakai untuk mengawasi nivo oleh pengamat
sambil mengarahkan teropong ke obyek yang dituju. Untuk mengontrol posisi
pesawat apakah sudah datar atau belum digunakan nivo. Sedangkan untuk
mengatur teropong sehingga pembacaan titik menjadi jelas digunakan alat
penggerak halus.
Sipat datar (Spirit levelling) adalah suatu operasi untuk menentukan beda
tinggi antara dua titik di permukaan tanah, yang biasa digunakan dalam
pembuatan jalan maupun pembangunan. Sebuah bidang datar acuan, atau datum,
ditetapkan dan elevasi diukur terhadap bidang tersebut. Beda elevasi yang
ditentukan dikurangkan dari atau ditambah dengan nilai yag ditetapkan tersebut,
dan hasilnya adalah elevasi titik-titik tadi.
Saat digunakan, awalnya alat didirikan pada suatu titik yang diarahkan
pada dua buah rambu yang berdiri vertical. Beda tinggi antara kedua titik dapat
dicari dengan menggunakan pengurangan antara bacaan muka dan bacaan
belakang.
BT = beda tinggi
Sebelum mendapatkan beda tinggi antara dua titik, diperlukan dulu pembacaan
benang tengah titik tersebut, dengan menggunakan rumus :
Keterangan :
Untuk mencari jarak optis antara dua titik dapat digunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan :
2.4 Peralatan
Unting – Unting
Unting-unting ini melekat dibawah penyetel kaki statif, unting-unting ini
berfungsi sebagai tolak ukur apakah sipat datar tersebut sudah berada
tepat di atas patok.
Gambar 1.9 Unting-unting
Rambu Ukur
Rambu ukur mempunyai bentuk penampang segi empat panjang yang
berukuran ± 3–4 cm, lebar ± 10 cm, panjang ± 300 cm, bahkan ada yang
panjangnya mencapai 500 cm. Ujung atas dan bawahnya diberi sepatu
besi. Bidang lebar dari bak ukur dilengkapi dengan ukuran milimeter dan
diberi tanda pada bagian-bagiannya dengan cat yang mencolok. Bak ukur
diberi cat hitam dan merah dengan dasar putih, maksudnya bila dilihat
dari jauh tidak menjadi silau. Bak ukur ini berfungsi untuk pembacaan
pengukuran tinggi tiap patok utama secara detail.
Payung
Payung digunakan untuk melindungi pesawat dari sinar matahari langsung
maupun hujan karena lensa teropong pada pesawat sangat peka terhadap
sinar matahari.
Gambar 1.11 Payung
Nivo
Di dalam nivo terdapat sumbu tabung berupa garis khayal memanjang
menyinggung permukaan atas tepat ditengah. Selain itu, dalam tabung
nivo terdapat gelembung yang berfungsi sebagai medium penunjuk bila
nivo sudah tepat berada ditengah.
Rol Meter
Rol meter terbuat dari fiberglass dengan panjang 30-50 m dan dilengkapi
tangkai untuk mengukur jarak antara patok yang satu dengan patok yang
lain.
Gambar 1.13 Rol meter
Paku
Berfungsi sebagai suatu tanda di lapangan untuk titik utama dalam
pengukuran
2. Profil Melintang
Waterpass diletakkan pada patok utama dan diseimbangkan
kembali kedudukan nivonya seperti pada pengukuran profil
memanjang.
Pada jarak yang memungkinkan diletakkan bak ukur. Titik yang
diukur disebelah kanan waterpass diberi simbol a, b dan disebelah
kiri diberi simbol c dan d.
Pengukuran dilakukan secara teliti mulai dari patok pertama
sampai pada patok terakhir.
Semua data yang diperoleh dicatat pada tabel yang tersedia.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Pengukuran beda tinggi antara dua titik yaitu dengan menentukan beda
tinggi dari sejumlah titik atau pengukuran perbedaan elevasi. Perbedaan
yang di maksud adalah perbedaan tinggi di atas air laut kesuatu titik
tertentu sepanjang garis vertical. Penentuan selisih tinggi antara dua titik
dapat dilakukan dengan tiga cara penempatan alat penyipat datar
tergantung pada keadaan lapangan.
Pengolahan data dilakukan setelah pengukuran selesai dilakukan. Untuk
mempercepat proses perhitungan dan efisiensi kerja, maka data yang
diperoleh dari survey atau pengukuran di lapangan diolah atau dihitung
dengan menggunakan komputer dengan menggunakan software Ms Excel
3.2 Saran
Menggunakan alat-alat ukur sipat datar diperlukan ketelitian dari segi perhitungan
maupun kelengkapan alat-alat. Alat yang digunakan dari awal sampai akhir harus
lengkap, sehingga diperlukan rasa tanggung jawab yang besar bagi mahasiswa
yang menggunakan alat praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
0 1