ANEU NURFADILLAH
7011210051
IIB
Aneu Nurfadillah
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Cuaca : Cerah
1
Koordinat sangatlah penting dalam dunia konstruksi, karena
menandakan lokasi pasti dari suatu lokasi, walaupun lokasi tersebut sudah
berubah bentuk, berbeda dengan hanya sekedar patok, yang dapat dipindah-
pindah dengan mudahnya. Pemetaan topografi dapat dilakukan dengan
beberapa cara antara lain dengan metode Teristris.
Pada metode ini terdapat dua jenis pengukuran yaitu pengukuran sifat datar
dan pengukuran polygon:
- Saluran irigasi.
- Kabel TELKOM.
2
a. Poligon terbuka terikat sempurna yaitu poligon yang titik akhirnya dan titik
awalnya pada titik yang berbeda/ tidak menutup, tetapi kedua ujungnya
terikatpadatitiktertentu.
b. Poligon terbuka azimuth, yaitu salah satu ujungnya terikat pada titik yang
telah diketahui koordinatnya.
c. Poligon terikat koordinat, yaitu pada titik titiknya sama sekali tidak terikat
pada titik yang telah diketahui pada koordinatnya.
3
jarak A-1, begitu pula titik 2 diperlukan koord titik 1, sudut jurusan dan
jarak 1-2 dan seterusnya.
Dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa αab= (lihat rumus di bawah)
αa1=αab+sa
α12=αa1+S1−180
α23=αab+S2−180
α(n,n+1) =α(n−1,n)+Sn−180
4
BAB II
METODE PRAKTIKUM
2.1 Peralatan dan Bahan
2.1.1 Peralatan Yang Digunakan:
Pesawat Theodolit (T. Reiterasi, T. Repetisi + Rambu Ukur).
Statif.
Unting-unting.
Patok.
Jalon.
Payung.
Meter rol.
1. Pasang statif alat kira-kira diatas titik poligon keraskan sekrup-sekrup statif
usahakan dasar alat statif sedatar mungkin untuk memudahkan mengatur nivo
mendatar.
5
4. Jika ujung-ujung belum tepat di atas paku aturlah dengan menggeser atau
menaik turunkan kaki alat dengan bantuan sekrup kaki sehingga untingunting
tepat di atas paku kaki alat diinjak kuat-kuat sehingga masuk ke dalam tanah.
6
horizontalnya pada posisi biasa. Teropong kemudian diputar ke arah
target muka dibaca pula sudut horizontalnya pada posisi biasa.
Dirikan alat dititik P1, mulai memasang teodholite ke atas statif/ tripod
dan mengatur posisi alat tepat berada di atas patok dengan melihat dari
lensa di kaki teodholite, atur elevasi teodholite dengan menggunakan 3
buah screw agar gelembung nivo tepat berada di tengah.
Menentukan azimut di titik P1 dengan cara mengarahkan alat ke posisi
utara dengan bantuan kompas kemudian hidupkan alat dengan menekan
tombol power.
7
Pasang rambu ukur di titik P2 dan putar thedholite searah jarum jam (dari
diposisi P1), dan membidik rambu ukur dan dibaca benang atas, benang
bawah, tinggi alat, Sudut vertikal dan horizontal.
8
BAB III
𝐵𝑎 +𝐵𝑏
Bt = 2
2131+1988
P1− P2 = =2059,5 mm
2
9
1047+903
P2− P1 = =975 mm
2
1517+1345
P2 − P3 = =1431 mm
2
285+111
P3−P2 = = 1494 mm
2
969+778
P3− P4 = = 873,5 mm
2
285+111
P3−P2 = = 1494 mm
2
993+739
P4− P5 = =866 mm
2
1950+1680
P5− P4 = = 1815 mm
2
2890+2718
P5− P6 = =2534 mm
2
1185+1010
P6− P5 = =1690 mm
2
1590+1389
P6 –P7 = =2979 mm
2
2) Jarak Optis
10
1590+1389×100
P6-P7 = = 20,1 m
1000
1523+1320×100
P7-P6 = = 20,3 m
1000
3) Jarak Datar
5) Tinggi Titik
Tinggi Titik= 100 – Beda tinggi
11
P1- P2 = 100 – (-0, 3782) = 100,378
P2- P3 = 100 – 1,076 = 98, 924
P3- P4 = 100 – 1,601 = 98,399
P4- P5 = 100 – 1,286 = 98,714
P5- P6 = 100 – (-4,842) = 104,842
P6- P7 = 100 – 0,383 = 99,618
6) Sudut Poligon
Sudut HA
P1-P2= 150°8' 20"
P2-P1= 147°33'50"
P2-P3= 195°51'40"
P3-P2= 1°43'50"
P3-P4= 196°34'20"
P4-P3= 30°40'10"
P4-P5= 24°46'20"
P5-P4= 218°42'10"
P5-P6= 351°28'50"24°46'20"
P6-P5= 0°0'0"
P6-P7= 183°21'4"
P7-P6= 0°0'0"
Sudut VA
𝑃1 − 𝑃2 = 90°00′00"
𝑃2 − 𝑃1 = 90°26′40"
𝑃2 − 𝑃3 = 93°28′40"
𝑃3 − 𝑃2 = 91°35′50"
12
𝑃3 − 𝑃4 = 91°35′50"
𝑃4 − 𝑃3 = 90°45′50"
𝑃4 − 𝑃5 = 86°31′50"
𝑃5 − 𝑃4 = 92°36′30"
𝑃5 − 𝑃6 = 92°36′30"
𝑃6 − 𝑃5 = 84°14′3"
𝑃6 − 𝑃7 = 90°45′11"
𝑃7 − 𝑃6 = 90°00′00"
7) Koordinat
Easting (x) :
Easting (x) + Absis d.sinά
P2- P1 = 208054,05 + 7,144638 = 208061,19
P3- P2 = 208061,19 + 4,175958 = 208065,37
P4- P3 = 208065,37 + (-0,80296) = 208064,57
P5- P4 = 208064,57 + (-17,2343) = 208047,33
P6- P5 = 208047,33 + 23,90816 = 208071,24
P7- P6 = 208071,24 + 1190264 = 208083,14
Northing (y) :
Northing (y) + Ordinat d.cosά
P2- P1 = 9190716,63 + (-12,4444) = 9190704,19
P3- P2 = 9190704,19 + (-16,7489) = 9190687,44
P4- P3 = 9190687,44+ (-17,8738) = 9190669,56
P5- P4 = 9190669,56+ (-19,6347) = 9190649,93
P6- P5 = 9190649,93+ 37,16148 = 9190687,09
13
P7- P6 = 9190687,09+ 16,31861= 9190703,41
Elevasi :
Elevasi + Beda Titik
P2- P1 = 195 + (-0,378) = 194,62
P3- P2 = 195 + 1,076 = 195,70
P4- P3 = 195 + 1,601 = 197,30
P5- P4 = 195 + 1,286 = 198,58
P6- P5 = 195 + (-4,842) = 193,74
P7- P6 = 195 + 0,383 = 194,13
Tabel Pengolahan Koordinat Titik Pengukuran
Perintah
No X Y Z Koordinate
Point
1 208054,05 9190716,63 195,00 POINT POINT 208054,05,9190716,63
2 208061,19 9190704,19 194,62 POINT 208061,1947,9190704,1856
3 208065,37 9190687,44 195,70 POINT 208065,3706,9190687,4368
4 208064,57 9190669,56 197,30 POINT 208064,5677,9190669,563
5 208047,33 9190649,93 198,58 POINT 208047,3334,9190649,9283
6 208071,24 9190687,09 193,74 POINT 208071,2415,9190687,0898
7 208083,14 9190703,41 194,13 POINT 208083,1442,9190703,4084
14
3.3 Gambar Kerja
15
BAB IV
KESIMPULAN
Dari praktikum polygon terbuka yang telah dilakukan pengukuran menggunakan
theodolite dengan mengambil tujuh titik atau patok dapat menghasilkan jarak,sudut dan
ketinggian.semua data yang ada di uraikan untuk mendapatkan data data yang lain
diantaranya jarak miring,jarak data,beda tinggi ,tinggi titik dan azmimut. Selain itu dari
praktikum kali ini Melalui pratik pengukuran poligon terbuka mahasiswa dapat
mengetahui membuat koordinat titik pengukuran. Melalui pratik pengukuran poligon
terbuka mahasiswa dapat mengetahui menggambarkan titik pengukuran.
16
LAMPIRAN
17