DOSEN PEMBIMBING:
IWAN SUPARDI ST,MT
NIP/NUP:196704011990031002
DISUSUN OLEH:
NAZLA MEIYALITA
NIM:4202212157
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang maha Esa atas segala rahmat,
nikmat, dan karunianya yang telah diberikan selama ini sehingga kitab isa menyelesaikan
laporan praktikum “Pengukuran Poligon Tertutup dan Situasi“ yang dilaksanakan dilapangan
Politeknik Negeri Pontianak dapat diselesaikan dengan tepat waktu . Dalam penyelesaian
laporan praktikum ini terdapat iilmu yang mempelajari cara cara pengukuran diatas
permukaan bumi atau tanah untuk keperluan pemetaan dan penentuan posisi yang relatif
sempit.
Terselesaikanya laporan praktikum ini tentu tidak lepas dari bantuan banyak pihak.
Oleh karena itu, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada:
• Allah SWT yang telah melancarkan segala urusan selama pelaksanaan praktikum
• Kepada bapak Iwan Supardi ST,MT. selaku Dosen Pembimbing di Teknik Sipil
Politeknik Negeri Pontianak
• Teman satu kelompok yang telah bersama sama membantu selama pelaksanaan
praktikum
Laporan ini disusun untuk melengkapi tugas mata pelajaran Survey Pemetaan. Selain
itu, saya
berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan menjadi referensi untuk
menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi para pembacanya.
Dalam laporan praktikum ini, saya menyadari masih banyak kekurangan baik dalam
penulisan maupun dalam susunan kalimat yang mana saya mengharapkan kritik dan saran
dari berbagai pihak demi kesempurnaan laporan ini.
B.TUJUAN PRAKTIKUM
• Mahasiswa dapat melakukan praktikum dengan benar
• Mahasiswa dapat mencari luas dataran karena adanya jarak antar titik satu dengan lain
• Mahasiswa mampu mengukur jarak dan sudut pada alat total station
DASAR TEORI
Pengukuran poligon tertutup adalah suatu teknik pengukuran yang
digunakan untuk mengukur luas suatu lahan atau wilayah dengan bentuk poligon
tertutup. Poligon tertutup adalah suatu bentuk wilayah atau lahan yang memiliki
beberapa sisi atau segmen garis lurus yang membentuk suatu polygon tertutup.
Teknik pengukuran poligon tertutup ini melibatkan pengukuran panjang setiap
garis tepi atau sisi poligon dengan menggunakan alat pengukur seperti jangka
sorong atau pita ukur. Setelah semua sisi terukur, maka luas poligon tertutup
dapat dihitung dengan menggunakan rumus matematika yang tepat. Situasi yang
dapat digunakan untuk pengukuran poligon tertutup antara lain adalah dalam
perencanaan tata ruang kota, pemetaan lahan, pembangunan infrastruktur,
manajemen sumber daya alam, dan berbagai aplikasi dalam bidang pertanian,
kehutanan, dan sebagainya.
Theodolite merupakan sebutan populer dari alat ukur tanah pada ilmu geodesi.
Termasuk ke dalam alat optik, theodolite dipakai untuk menentukan tinggi tanah melalui
berbagai sudut, baik itu sudut horizontal maupun vertikal, serta jarak optis. Karena alat
ini mampu mengukur tanah dari sudut datar maupun tegak, maka dari penggunaan sudah
pasti theodolite berbeda dengan alat ukur tanah yang lain.
STATIF
Statif juga dikenal sebagai tripod, adalah alat penyangga yang digunakan untuk menopang
dan menjaga stabilitas alat survey seperti teodolite, total station, atau alat pengukur lainnya.
Statif terdiri dari tiga kaki yang dapat diatur tinggi rendahnya sesuai kebutuhan pengukuran.
RAMBU UKUR
Rambu Ukur atau Bak Ukur atau Mistar Ukur adalah alat ukur yang biasa dipakai
bersama dengan theodolite atau waterpass. Alat ini terbuat dari kayu atau alumunium yang
diberi skala pembacaan. Memiliki panjang 3,4 sampai 5 meter, alat ini punya banyak ukuran
sesuai dengan kebutuhan para surveyor.Fungsi rambu ukur adalah sebagai alat bantu dalam
menentukan beda tinggi dan mengukur jarak dengan menggunakan alat.
PITA UKUR
Pita ukur, juga dikenal sebagai pita pengukur, adalah alat yang digunakan untuk
mengukur jarak atau panjang secara linear. Pita ukur umumnya terbuat dari bahan yang
fleksibel dan memiliki skala pengukuran yang tercetak di permukaannya.
KOMPAS
Kompas merupakan alat bantu untuk menentukan arah mata angin. Kompas adalah alat
navigasi yang digunakan untuk menentukan arah atau orientasi relatif terhadap mata angin.
Kompas tradisional terdiri dari jarum magnetik yang bekerja berdasarkan prinsip medan
magnet Bumi.
PATOK KAYU
Patok Kayu adalah patok bantu yang dibuat dari bahan kayu yang kuat dengan ukuran 5
x 7 x 50 cm ditanam sedalam 30 cm dicat merah dan dipasang paku diatasnya serta diberi
kode dan nomor yang teratur. Poligon adalah rangkaian segi banyak yang berfungsi sebagai
kerangka horizontal peta.Terbuat dari kayu dengan ujung runcing. berfungsi sebagai penanda
titik pengukuran.
PALU
Palu atau Martil adalah alat yang digunakan untuk memberikan tumbukan kepada benda.
Palu merupakan perkakas atau alat yang digunakan untuk memberikan tumbukan pada
benda. Palu berfungsi sebagai alat untuk memudahkan penancapan atau pemasangan patok
kayu.
PAYUNG
Payung adalah suatu benda pegang yang digunakan untuk mencegah ataupun menahan
air hujan yang mengguyur tubuh seseorang. Payung yang digunakan untuk menahan teriknya
cahaya matahari disebut parasol. Dalam praktikum yang kami lakukan, payung berfungsi
untuk menghalangi cahaya dan panas yang berlebihan kepada alat, pembidik/pembaca rambu
ukur agar dapat bekerja dengan baik.
ALAT TULIS
Peralatan yang dipergunakan untuk menuliskan atau menorehkan tanda atau bentuk di
atas suatu permukaan. Alat ini biasanya digunakan dengan menggunakan tangan dan
mengandung zat pigmen untuk mewarnai permukaan. Permukaan yang biasa digunakan
adalah permukaan berpori-pori untuk menyerap pigmen di antaranya adalah jenis kertas,
plastik, kaca, kulit, kayu dan lain-lain.
B.LANGKAH KERJA
MENCARI SUDUT
ALAT DI TITIK A
1. Dirikan alat ke titik A bidikan ke utara
sebaiknya diutara di 0°kan (utara horizontal 0)
2. Bidikan alat ke titik 1/situasi(targetnya kalo keliatan pake rambu) (horizontalnya saja) dan
ukur jaraknya dari titik A ke titik 1
3. Kemudian bidik ke titik B (horizontalnya saja)
4. Bidik ke titik D baca horizontal, kemudian bidik ke BM bidik horizontal
5. Dari titik A ukur menggunakan pita ukur ke titik B, D, dan BM (dab, dad, dabm)
PINDAH ALAT KE B
1. Bidik ke A baca horizontalnya (boleh di 0°kan terlebih dahulu atau tidak jga tidak apa)
untuk jaraknya cukup 1 kali pengukuran di dab
2. Ke titik 2 baca horizontalnya jika situasi lebih maka bidik ke titik 3
3. Bidik ke c horizontalnya saja
4. Kemudian ukur jarak ke titik 2, 3, dan c (db2, db3, dan dbc)
PINDAH ALAT KE C
1. Bidik ke B baca horizontal
2. Bidik ke titik 4 baca horizontal
3. Bidik ke titik D baca horizontal
4. Bemudian ukur jarak titik 4, dan D (dc4, dcd)
PINDAH ALAT KE D
1. Bidik ke C baca horizontal
2. Bidik ke A baca horizontal
3. Bidik ke 5 baca horizontal
4. Ukur jarak ke titik 5 (dd5)
NOTE !
untuk menentukan Alpha
aplha A = zad - zab (horizontal)
alpha A-¹ = 360° - (zad-zab)
= 360° - 60° = 300°
C. ANALISA HASIL
BAB IV
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Kami memilih lapangan luas dengan mencari titik pemancar terdekat, untuk
melakukan praktikum ini. tujuan kami melakukan pengukuran ini adalah untuk
mengetahui dasar pengukuran dalam menentukan duah buah titik tertentu.
Dengan menggunakan alat theodolite untuk mengetahui sudut dan bacaan rambu
yg terletak pada patok. Dengan menggunakan posisi biasa dan luar biasa kami
harap dapat menemukan sudut vertikal dan horizontal pada titik – titik tersebut.
B.SARAN
Sebaiknya dalam mengerjakan praktikum Survey dan Pemetaan dilakukan
dengan sabar dan teliti serta diperlukan kerja sama tim yang baik agar dapat
menghasilkan hasil praktikum yang memuaskan dan alangkah baiknya sebelum
melakukan praktikum harus mempelajari materi praktikum yang ingin dilakukan.